Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PUBERTAS
Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Keperawatan Maternitas
Dosen Pengampu : Epi Saptaningrum, Skep., Ns., MKes

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1. Sholikhatun Nur R. ( P1337420422030 )


2. Novia Windi Dilla P. ( P1337420422081 )
3. Natasya Andrea Putri ( P1337420422083 )
4. Siti Marfuatin ( P1337420422084 )
5. Putri Adelia Mayasari ( P1337420422086 )
6. Helenia Septiana V. ( P1337420422089 )
7. Nur Khofifatussukriyyah ( P1337420422120 )
8. Dewi Putri Astuti ( P1337420422144 )
9. Dewi Puji Kusumawati ( P1337420422144 )

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BLORA PROGRAM DIPLOMA TIGA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

TAHUN 2023/2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. IDENTITAS MATERI PENYULUHAN


Topik Penyuluhan : Pubertas
Sub Topik Penyuluhan : 1. Pengertian Pubertas
2. Tanda-tanda Pubertas
3. Periode pubertas
4. Penyebab Keterlambatan Menstruasi
5. Penanganan Keterlambatan Menstruasi
6. Penanganan perasaan cemas
Sasaran : Remaja
Tempat : Rumah ibu
Hari/Tanggal : Selasa, 3 Januari 2017
Waktu : 30 Menit ( 16.00 WIB – 16.30 WIB)

B. LATAR BELAKANG

Dari sebuah penelitian 55 responden dapat diketahui bahwa responden mengalami


menarche terbanyak pada usia 13-14 tahun, yaitu sebanyak 23 responden (41,8%), sedangkan
yang mengalami menarche terendah pada usia >16 tahun ada 15 responden (27,3%) dengan
usia menarche rata-rata responden adalah 14,31 tahun ≈ 14 atau 15 tahun. Hasil analisis
univariat yang menunjukkan distribusi frekuensi usia menarche dapat dilihat bahwa usia
menarche terendah 11 tahun, usia tertinggi 18 tahun, dan usia terbanyak responden
mengalami menarche pada usia 14 tahun.
Menurut Wiknjosastro, usia remaja yang mendapat menarche bervariasi yaitu antara
usia 10-16 tahun, tetapi rata-rata 12,5 tahun, antara 11-15 tahun. Dengan penggolongan :
Menarche dini yaitu usia 10-11 tahun, menarche normal yaitu usia 11-15 tahun, dan
menarche terlambat yaitu usia > 15 tahun.5 Hal tersebut mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Kakas Sulawesi Utara tahun 2014 yang telah diuraikan
sebelumnya. Adanya variasi saat mengalami haid pertama pada seorang wanita dipengaruhi
oleh banyak faktor, antara lain faktor hormonal, genetik, bentuk badan, status gizi,
lingkungan, aktivitas fisik dan rangsangan psikis.
Akibat adanya keterlambatan menarche aka nada gangguan psikis yang dialami oleh
perempuan yang mengalami hal tersebut, mereka akan merasakan kecemasan bahkan sampai
kepada tahap cemas berat, yang diakibatkan karena mereka merasa mungkin ada kelainan
pada diri mereka yang menyebabkannya belum bisa menarche layaknya teman-teman
sebayanya.

C. KARAKTERISTIK PESERTA PENYULUHAN


 Remaja yang memasuki masa pubertas
 Usia remaja berkisar 10-15 tahun
 Remaja belum mengetahui benar tentang pubertas
 Remaja yang merasa cemas karena terlambat menstruasi
 Media yang tepat yaitu leaflet
 Urutan dan cara penyajian :
a. Penyampaian materi dengan cara diskusi dengan klien
b. Review

D. KEBUTUHAN PESERTA PENYULUHAN


Klien belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang pubertas sebelumnya, dan saat ini
klien sudah berusia 14 tahun namun belum juga menstruasi, klien merasa dia mengalami
keterlambatan menstruas dan juga belum mengetahui cara mengatasi keterlambatan
menstruasi bahkan belum mengetahui apa saja tanda-tanda pubertas. Karena hal itu juga
yang membuat klien merasa cemas dengan keadaannya.

E. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


 Klien an. P (A) setelah mengikuti penyuluhan (C) mampu memahami tentang pubertas
dan dapat mengatasi rasa cemas yang dirasakan akibat keterlambatan pubertas (B)
dengan baik & benar (D)

F. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


 Klien setelah mengikuti penyuluhan mampu menjelaskan pengertian pubertas minimal 1
pengertian
 Klien setelah mengikuti penyuluhan mampu menjelaskan tanda-tanda pubertas minimal
3 tanda
 Klien setelah mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan penyebab keterlambatan
menstruasi minimal 3 penyebab
 Klien setelah mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan cara penanganan
keterlambatan menstruasi secara keseluruhan
 Klien setelah mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan cara mengatasi kecemasan
secara keseluruhan
G. METODE
 Penyampaian materi
 Diskusi (tanya jawab)
 Review
H. MEDIA dan ALAT PENGAJARAN
Leaflet

I. KEGIATAN PENYULUHAN

Komponen Uraian Kegiatan Indikator Metode & Estimasi


Langkah & Pengalaman penyuluhan Penilaian Media Waktu
Penyuluhan
Pembuka  Mengucapkan Salam  Klien  Ceramah,
 Penjelasan tujuan capaian mampu diskusi
pembelajaran & memberikan berpendapat  Leaflet
gambaran tentang pubertas mengenai 5 Menit
 Klien menjawab Salam, pubertas
Mendengarkan dan
memperhatikan
Inti  Penjelasan mengenai  Klien Ceramah,
(Penyajian) pengertian pubertas mampu diskusi
 Klien mendengarkan dan menjelaskan Leaflet 3 Menit
memperhatikan ulang pengertian
 Klien menjelaskan ulang pubertas
pengertian pubertas
 Penjelasan mengenai tanda-  Klien Ceramah,
tanda pubertas mampu diskusi
 Klien mendengarkan dan menyebutkan  Leaflet
3 Menit
memperhatikan tanda-tanda
 Klien menyebutkan tanda- pubertas
tanda pubertas
 Penjelasan mengenai  Klien  Ceramah,
penyebab keterlambatan mampu diskusi
menstruasi menyebutkan  Leaflet
 Klien merespon dengan beberapa
3 Menit
menyebutkan beberapa penyebab
penyebab keterlambatan keterlambatan
menstruasi menstruasi

 Penjelasan mengenai  Klien  Ceramah,


penanganan keterlambatan mampu diskusi
menstruasi menyebutkan  Leaflet
 Klien merespon dengan cara penanganan 3 Menit
menyebutkan kembali cara keterlambatan
penanganan keterlambatan menstruasi
menstruasi
 Penjelasan mengenai penanganan  Masyarakat  Ceramah,
perasaan cemas mampu diskusi
 Klien Mendengarkan, menyebutkan  Leaflet 3 Menit
memperhatikan & menjawab penanganan
pertanyaan secara aktif perasaan cemas
Penutup  Menanyakan apakah ada yang  Klien mampu  Diskusi
ingin ditanyakan atau tidak menjelaskan  Leaflet
10 Menit
 Mereview materi yang telah pengertian,
dibahas tanda-tanda,
 Membuat Kesimpulan penyebab &
 Mengucapkan salam penanganan
 Klien mendengarkan dan keterlambatan
memperhatikan menstruasi dan
 Klien menjawab salam perasaan cemas

J. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian pubertas ?
2. Sebutkan tanda-tanda pubertas ?
3. Apa saja periode pubertas?
4. Sebutkan penyebab keterlambatan menstruasi ?
5. Sebutkan cara penanganan keterlambatan menstruasi ?
6. Sebutkan cara penanganan perasaan cemas ?

K. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian pubertas
Pubertas adalah masa awal pematangan seksual, yaitu suatu periode dimana seorang
anak mengalami perubahan fisik, hormonal dan seksual serta mampu mengadakan proses
reproduksi. Pubertas berhubungan dengan pertumbuhan yang pesat dan timbulnya ciri-
ciri seksual sekunder.
2. Tanda-tanda pubertas
Tanda-tanda yang bisa dilihat, antara lain :
a. Perubahan payudara
b. Suara lebih halus (untuk remaja putri)
c. Suara lebih besar, didahului periode “suara pecah” terlebih dahulu (untuk remaja
putra)
d. Tulang panggul membesar
e. Kulit mulai berjerawat atau bisa juga malah lebih halus
f. Tumbuh bulu-bulu halus dibagian tertentu
g. Alat-alat reproduksi di dalam tubuh, seperti ovarium, vagina berkembang sejalan
dengan kesiapan pembuahan.
h. Keratinisasi (kornifikasi) mukosa vagina
i. Pembesaran labia minor dan mayor
j. Pembesaran uterus
k. Peningkatan timbunan lemak di pinggul dan paha.
3. Periode Pubertas
a. Anak perempuan mulai pubertas pada usia 10-11 dan berakhir pada usia 15-17
b. Anak laki-laki umumnya mulai pubertas pada usia 11-12 dan berakhir pada usia 16-18
4. Penyebab keterlambatan pubertas
Beberapa penyebab keterlambatan pubertas antara lain :
a. Faktor hormonal
Pada saat lahir, kadar LH dan FSH adalah tinggi, tetapi beberapa bulan
kemudian menurun dan tetap rendah sampai masa pubertas, kadar kedua hormone
tersebut meningkat sehingga merangsang pembentukan hormone seksual. Namun
pada anak yang mengalami masalah keterlambatan menstruasi ini kadar LH dan FSH
nya masih belum menurun sehingga tidak dapat merangsang pembentukan hormone
seksual.
b. Genetik
Keterlambatan menarche bisa disebabkan oleh faktor keturunan, seorang ibu
yang mempunyai riwayat keterlambatan menstruasi kemungkinan besar akan
menurun pada anaknya.
c. Bentuk badan
Anak perempuan yang agak gemuk cenderung mengalami siklusnya yang
pertama lebih awal, sedangkan anak perempuan yang kurus dan kekurangan gizi
cenderung mengalami siklusnya yang pertama lebih lambat. Siklus yang pertama
juga terjadi lebih awal anak perempuan yang tinggal di kota.
d. Status gizi
Status gizi yang baik akan menentukan kebutuhan zat-zat gizi seseorang terpenuhi
dengan baik atau tidak, seseorang yang memiliki status gizi yang baik juga akan
mempengaruhi kesehatan tubuhnya dan kematangan hormon-hormon yang ada
dalam tubuh seseorang.
e. Lingkungan
Lingkungan sangat menentukan untuk keterlambatan menstruasi ini, seperti misalnya
lingkungannya yang pola hidupnya tidak sehat akan diikuti oleh anak-anak maupun
remaja disekitarnya.
f. Aktivitas fisik
Hidup yang tidak sehat akan memperlambat terjadinya menstruasi, maka seseorang
yang memiliki riwayat keterlambatan menstruasi harus memperbaiki pola hidupnya
salah satunya dengan rajin beraktivitas fisik atau olahraga dengan teratur.
g. Rangsangan psikis.
Seseorang yang mudah stress atau yang mudah cemas memiliki resiko tinggi
mengalami keterlambata menstruasi daripada seseorang yang lebih santai dan tidak
mudah stress.
5. Penanganan keterlambatan pubertas
Cara penanganan keterlambatan pubertas khususnya pada keterlambatan menarche yaitu
dengan memperbaiki :
a. Status Gizi
Status gizi seseorang ditentukan oleh terpenuhi atau tidaknya kebutuhan akan
zat-zat gizi. Keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi menentukan
seseorang tergolong dalam kriteria status gizi tertentu, dan merupakan gambaran apa
yang dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama.

Dalam perjalanan hidupnya, seorang perempuan mengalami beberapa fase/kurun


waktu yang merupakan proses alamiah salah satunya yaitu masa pubertas 11-12/13
tahun.

b. Pola makan seimbang

Secara sederhana pola makan seimbang/well balanced diet mempunyai ciri


sebagai berikut :

1. Memberikan energi dalam jumlah cukup, sesuai kebutuhan tubuh


2. Memberikan protein dalam jumlah cukup sesuai kebutuhan tubuh untuk
mekanisme pertahanan tubuh, perbaikan dan pemeliharaan jaringan
3. Memberikan lemak dalam jumlah cukup untuk suplai kebutuhan tubuh akan
asam lemak esensial (asam lemak omega 3 dan asam lemak omega 6) dan
vitamin-vitamin larut lemak; vitamin (A, D, E, dan K)
4. Menyediakan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup

Dalam logo tersebut, bahan makanan dikelompokkan berdasarkan fungsi utama


zat gizi yang dalam ilmu gizi dipopulerkan dengan istilah “Tri Guna Makanan”, yang
terdiri dari :
1. Sumber zat tenaga, yaitu berbagai jenis padi, umbi, serta tepung yang
digambarkan di dasar kerucut.
2. Sumber zat pengatur, yaitu sayuran dan buah (terutama buah yang mengandung
vitamin C untuk yang mengalami keterlambatan menarche) digambarkan di
bagian tengah kerucut
3. Sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, bahan makanan hewani dan hasil
hewani dan hasil olahannya, digambarkan pada atas kerucut.
c. Olahraga secara teratur
Selain menjaga status gizi dan pola makan kita juga harus melakukan olahraga
secara teratur agar sirkulasi darah menjadi lancar dan akan sangat membantu dalam
proses menarche. Olahraga tidak harus melakukan yang berat-berat seperti lari
hingga beberapa kilo atau angkat beban hingga berton-ton, namun bisa dilakukan
dengan olahraga yang ringan seperti lari-lari kecil setiap pagi, asalkan dilakukan
secara rutin dan teratur untuk membiasakan diri hidup sehat.
6. Penanganan perasaan cemas
Kecemasan adalah unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang
dimiliki seseorang pada saat ia menghadapi suatu kenyataan atau kejadian dalam hidupnya.
Seorang remaja yang merasa sudah terlambat menstruasi akan merasa cemas, hal itu wajar
terjadi, beberapa cara mengatasi hal tersebut yaitu :
a. Relaksai pernapasan
Relaksasi ini adalah bentuk relaksasi yang tidak rumit untuk dilakukan, relaksasi ini bisa
dilakukan dalam keadaan apa saja. Cara melakukan relaksasi ini adalah sebagai berikut:
 Duduk tegak tetapi rileks
 Tarik nafas dalam lalu hembuskan perlahan-lahan, lebih baik sambil
memejamkan mata. Diulangi tiga, empat kali atau lebih
 Rasakan hangat dinginnya aliran udara yang keluar masuk menyentuh rongga
hidung
b. Relaksasi kecemasan
Relaksasi ini bisa dilakukan sesuai apa yang disukai, seperti misalnya mendengarkan
musik atau hal lain yang disukainya, dengan cara ini seseorang bisa mendapatkan
ketenangan jiwa mereka.
DAFTAR PUSTAKA (REFRENSI)
1. Tjai, Tan Hoan dan Kirana Rahardja.2007.Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan
Efek-Efek Sampingnya.PT.Elex Media Komputindo:Jakarta
2. Andareto,obi.2015.Penyakit Menular di Sekitar Anda.Pustaka Ilmu Semesta:Jakarta
3. Nurarif,Amin Huda dan Hardi Kusuma.2016.Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan
Penerapan Diagnosa Nanda, NIC, NOC dalam berbagai kasus (edisi revisi).Mediaction
Jogja:Jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai