Anda di halaman 1dari 11

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

“TEMULAWAK DI DATARAN TINGGI”

Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

( Septian Bagus Saputra ) ( Susi Rahmawati,S.Farm ) ( apt. Susilowati,M.Sc )

1. Tujuan Praktikum
• Mahasiswa mampu merancang prosedur dan melakukan pembuatan simplisia
berdasarkan Pedoman Cara Pembuatan Simplisia yang Baik dengan jaminan
kualitas yang baik.
• Mahasiswa mampu memilih dan penetapan lokasi penanaman temulawak di dataran
tinggi.

2. Ruang Lingkup
• Klasifikasi Tanaman
Nama simplisia : Curcumae rizhoma
Nama lain : Temu lawak, Koneng gede
Tanaman asal : Curcuma xanthorrhiza (Roxb)
Family : Zingiberaceae
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma xanthorrhiza

• Pemerian
Rimpang temulawak biasanya berbentuk bulat seperti telur dengan warna kulit
rimpang cokelat kemerahan atau kuning tua, sedangkan warna daging rimpang
orange tua atau kuning. Berupa irisan rimpang, keping tipis, bentuk bulat atau agak
jorong, ringan, keras, mudah patah, permukaan luar berkerut, warna cokelat kuning
hingga cokelat, bidang irisan melengkung tidak beraturan, tidak rata, sering
dengantonjolan melingkar pada batas antara korteks dengan silinder pusat, korteks
sempit, bekas patahan berdebu; warna kuning jingga hingga cokelat jingga terang;
bau khasaromatik; rasa tajam dan pahit (FHI jilid II,2017).

• Mikroskopis
Fragmen pengenal adalah amilum, parenkim korteks, sklerenkim, berkas
pengangkut dengan penebalan tipe tangga, dan jaringan gabus.
• Senyawa identitas
Xantorizol

• Manfaaat
Temulawak dapat mengatasi sitotoksik (anti kanker), gangguan hati,
meningkatkan produksi dan sekresi empedu, anti-inflamasi, penambah nafsu
makan, obat asma, antioksidan, menghambat penggumpalan darah, dan
menurunkan kadar SGPT dan SGOT (Jitoe,1992).

• Pembuatan Simplisia
Pengumpulan bahan adalah mengumpulkan bahan simplisia yang akan
digunakan untuk menentukan kualitas simplisia,sortasi basah adalah memisahkan
kotoran atau bahan asing,lalu pencucian adalah menghilangkan tanah yang
menempel pada bahan dengan direndam dengan air atau menggunakan air
mengalir,penirisan adalah untuk menghilangkan kadar air, perajangan untuk
mempermudah proses pengeringan,pengeringan adalah untuk mendapatkan
simpisia yang tidak mudah rusak,untuk mengurangi kadar air bahan bisa
menggunakan sinar matahari dan oven,sortasi kering adalah memisahkan benda-
benda asing yang tidak diinginkan,yang terakhir yaitu pengemasan dan
penyimpanan harus melindungi simplisia dari kotoron dan mikroba (Depkes,1986).

3. Tanggung Jawab
1. Maylani Dika P. (4221023) : pengumpulan bahan baku
2. Nadia Mahendra P. (4221024) : sortasi basah
3. Nirina Widya L. (4221026) : pencucian
4. Salma Naila (4221034) : perajangan
5. Vadila Aprilliana (4221040) : sortasi kering
6. Septian Bagus Saputra (4221044) : pengemasan

4. Referensi
Departemen Kesehatan RI. 1989. Materia medika Indonesia Jilid v. Jakarta : Direktorat
jedral pengawasan obat dan makanan.hal 194 - 197.

Departemen Kesehatan RI. 1989. Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. Jakarta :
Departemen
Kesehatan RI : 498-503

Gunawan, D., dan Mulyani, S. 2010. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I. Penebar
Swadaya. Jakarta.

Jitoe, A., Masuda, T., Tengah, I.G.P., Suprapta, D.N., Gara, I.W. and Nakatani, N.
1992. Antioxidant activity of tropical ginger extracts and analysis of the
contained curcuminoids. J.Agric. Food Chem. 40:1337-1340

Manoi, F. (2006). Pengaruh Cara Pengeringan Terhadap Mutu Simplisia Sambiloto.


Bull.Littro. 17 (1), 1-5.
Masuda T, Isobe J, Jitoe A, Naktani, Nobuji. 1992. Antioxidative curcuminoids from
rhizomes of Curcuma xanthorrhiza. Phytochemistry. 31(10): 36453647.

Melinda. (2014). Aktivitas Antibakteri Daun Pacar (Lowsonia inermis L), Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Nihayati, E., T. Wardiyati, Soemarno, R. Retnowati. 2013. Rhizome yield of temulawak


(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) at N, P, K various level and N, K
combination. J. Agrivita 35(1): 1-11.

Prasetyo, Inoriah E. 2013. Pengelolaan Budidaya Tanaman Obat-obatan (Bahan


Simplisia). Bengkulu: Badan Penerbitan Fakultas Pertanian UNIB.

5. Dokumen terkait
- Formulir hasil pengujian ‘sesuai topik”
- Dokumen lain yang menjadi lampiran

6. Bagan alur praktikum

Pengumpulan
Pengeringan Sortasi kering
bahan baku

Sortasi basah Perajangan Pengemasan

Pencucian Penirisan
7. Uraian Dasar Preparasi Sampel
Tahap Indikator capaian Referensi
Pengumpulan Bahan yang digunakan adalah temulawak
bahan baku varietas lokal dari Kabupaten Karanganyar, Prasetyo, Inoriah E.
jumog dengan umur tanam 10 bulan dipanen 2013.
pada sore hari. Rimpang yang digunakan
rimpang induk (empu) dan rimpang anakan
(cabang). Rimpang yang digunakan berbentuk
bulat telur, berwarna kuning tua atau coklat
kemerahan dan bagian dalam berwarna jingga
kecoklatan.
Bisa memisahkan kotoran yangtidak terpakai, dan Prasetyo, Inoriah E.
Sortasi basah
benda asing 2013.
Pencucian Pencucian dengan cara bertingkat dan disikat Gunawan, D., dan
untuk menghilangkan tanah yang melekat pada Mulyani,s. S.
simplisia 2010
Penirisan Dengan tampah dilakukan diluar ruangan Gunawan, D., dan
terbuka dan diangin - anginkan Mulyani,s. S.
2010
Perajangan Menggunakan metode spilt (melintang) dengan Departemen
ketebalan 1 cm. kesehatanRI.1989
Pengeringan Pengeringan menggunakan oven dengan suhu Manoi, 2006
50 C lebih baik untuk kandungan fitokimia
0

simplisia, selain dapat diselesaikan dalam


waktu yang singkat, suhu yang digunakan
dapat dimonitor. Simplisia yang dihasilkan
dapat kering sempurna, tidak mudah hancur,
simplisia berwarna kuning kecoklatan
Memilih simplisia yang baik sesuai yang Melinda, 2014
Sortasi kering
diinginkan
Pada wadah tertutup yang baik dengan di beri Gunawan, 2010
label yang berisi nama simplisia, tanaman asal,
Pengemasan
manfaat, kandungan, dan waktu pembuatan
simplisia.
Lampiran log book pembuatan simplisia
Lampiran 1
Form : Catatan Kegiatan Pemilihan Lokasi
Nama Personil : Maylani Dika P (4221023)
Nadia Mahendra P (4221024)
Nirina Widya L (4221026)
Salma Naila (4221034)
Vadila Aprilliana (4221040)
Septian Bagus S (4221044)
Alamat Lahan : Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah

Kondisi Lahan Foto


Luas Riwayat Penggunaan
Petak (Ha) Satuan dokumentasi
Uraian
1 1623,86 Pada saat kita Tanah yang digunakan
petak 5 Ha memanen untuk panen habis
kondisi tanah digunnakan untuk
penanaman kunyit
subur dan
gembur, tempat
panen kami
diketinggian
1500 Mdpl
Lampiran 2
Form : Catatan Kegiatan Pemanenan
Nama Personil : Maylani Dika P (4221023)
Alamat Lahan : Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah
Luas Tanggal Waktu/ durasi Jumlah
Petak Cara Foto
(ha) panen pelaksanaan hasil panen dokumentasi
1 8 April 2023 Dengan cara Panen Jumlah hasil
petak digarpu pada sore dilakukan panennya 2 kg
hari,saat panen kita pada jam 4
belum mengetahui sore, sampai
umur tumbuhan tahap
temulawak, pencucian
sehingga kami pada jam 5
memanen tumbuhan sore
temulawak yang
daunnya sudah
menguning
Lampiran 3
Form : Penyortiran awal
Nama Personil : Nadia Mahendra P (4221024)
Hari / Tanggal : Sabtu, 8 April 2023
Waktu : Jam 16.15
Tempat : Desa Berjo

No Berat (gram) Cara penyiapan bahan baku Foto dokumentasi


1. 2 kg Setelah dipanen temulawak dipisahkan dari
benda asing seperti daun, tanah, akar, batu

2. 1,5 kg Setelah temulawak bersih dari benda asing


kami memilih temulawak yang layak
digunakan seperti tidak busuk dan yang
bentuknya masih utuh
Lampiran 4
Nama Personil : Pencucian dan Penirisan
Personil : Nirina Widya L (4221026)
Hari / Tanggal : Sabtu, 8 April 2023
Waktu : Jam 16.30
Tempat : Desa Berjo
Alat : Sikat dan ember
Berat (gram) Cara penyiapan bahan baku Foto Dokumentasi
1. 1,5 kg Temulawak yang sudah disortir
basah siap untuk dicuci dengan cara
bertingkat dengan 3 ember dan
disikat agar tanah yang sulit
dihilangkan bisa bersih

2. 1.5 kg Setelah bahan di cuci bersih


selanjutnya kami melakukan
penirisan dengan wadah tampah
ditiriskan semalam di tempat
terbuka.
Lampiran 5
Nama Personil : Perajangan
Personil : Salma Naila
Hari / Tanggal : Senin, 10 April 2023
Waktu : Jam 09.02
Tempat : Lab. Farmakognosi
Alat : Talenan dan pisau

No. Berat Cara penyiapan bahan baku Foto Dokumentasi


(gram)
1. 1.5 kg Simplisisa diukur dengan tebal 0,5 cm
selanjutnya dipotong secara melintang,
perajangan dilakukan untuk
mempercepat waktu pengeringan.

2. 851 gram Bobot dari 1,5 kg menjadi 851 gram


dikarenakan pada saat perajangan ada
hasil yang tidak layak untuk dibuat
simplisia, seperti terlalu tipis, dan
terlalu kecil.
Lampiran 6
From : Catatan pengeringan
Personil :
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Alat :
No. Berat (gram) Cara penyiapan bahan baku Foto Dokumentasi

Lampiran 7
Form : Penyortiran akhir
Personil :
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Alat ; :

No Berat (gram) Cara penyiapan Foto Dokumentasi

Lampiran 8
Form : Catatan pengemasan dan pelabelan
Personil :
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Alat : ;
No Berat (gram) Cara penyiapan Foto Dokumentasi

Lampiran 9
Form : Catatan penyimpanan
Personil :
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Alat :

No Berat (gram) Cara penyimpanan simplisia Foto Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai