Gel merupakan salah satu contoh sediaan dari semisolid. Gel adalah sediaan
bermassa lembek, berupa suspensi yang dibuat dari zarah kecil senyawaan
organik atau makromolekul senyawa organik, masing-masing terbungkus dan
saling terserap oleh cairan. Gel dapat didefinisikan sebagai sediaan semipadat
yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel organik kecil atau molekul
organik besar, berpenetrasi oleh suatu cairan. Gel adalah sistem semipadat yang
pergerakan medium pendispersinya terbatas oleh sebuah jalinan jaringan tiga
dimensi dari partikel – partikel atau makromolekul yang terlarut pada fase
pendispersi (Allen et. al., 2002). Gel memiliki sistem sistem disperse yang banyak
tersusun dari air serta sangat rentan terhadap terjadinya instabilitas fisik, kimia
maupun mikroba (Gad, 2008).
Didalam formulasi tidak hanya menggunaan zat aktif saja, tetapi juga
terdapat bahan tamabah atau eksipient yang berupa gelling agent, pelarut dan
alkalizing. Eksipient gelling agent merupakan suatu gum alam atau sintesis, resin
maupun hidrokoloid lain yang dapat digunakan dalam formulasi gel untuk
menjaga konsituen cairan serta padatan dalam suatu bentuk gel yang halus. Bahan
berbasis polisakarida atau protein merupakan jenis bahan yang biasanya
digunakan sebagai pembentuk gel. Beberapa contoh gelling agent yaitu CMC-Na,
metil selulosa, asam alginat, sodium alginate, kalium alginat, kalsium alginate,
agar, karagenan, locust bean gum, pektin serta gelatin (Raton, et al., 1993). Dalam
preformulasi sediaan gel terutama pada gelling agent bahan polisakarida alami
yang peka terhadap derajat pertumbuhan mikrobial. Maka dari itu, penambahan
bahan pengawet perlu ditambahkan guna mencegah kontaminasi serta hilangnya
karakter gel dalam kaitannya dengan microbial (Clegg, 1995).
Pada kedua formula dengan bahan aktif yaitu Na diklofenak dan bahan
tambahan yang digunakan adalah Na-Alginat dengan konsentrasi 3% karena
menurut (Raymond et, 2009) Na alginate yang digunakan sebagai gelling agent
memiliki rentang pemakaian sebesar 1 – 5%. Na alginate merupakan polimer
alam. Polimer semi sintetik merupakan polimer yang diperoleh dari hasil
modifikasi polimer alam dan bahan kimia, sedangkan sintetik merupakan polimer
yang dibuat melalui polimerisasi dari monomer-monomer polimer dan polimer
alam merupakan polimer yang diperoleh dari alam.
FORMULA AKHIR
Na Diklofenak 1%
Na Alginat 3%
Propilenglikol 10%
Aquadest ad 20
Katzung, B.G. 2011. Farmakologi Dasar dan Klinik. 8th ed. Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Raton, F.L Boca and C.K Smoley, 1993, Everything Added to Food in the United
States.
Zatz, J.L., 1996, ed. Kushla G. P., Gels and Lieberman, H.A., Pharmaceutical
Dosage Forms Disperse System, Vol. 2, Marcel Dekker Inc., New York:
p.400-401,405-415.