Anda di halaman 1dari 4

INFEKSI UMBILIKAL

No. Dokumen : / SOP-2023


No. Revisi : 02
SOP Tanggal Terbit : 03 Januari
2023
Halaman : 1/4
UPTD PUSKESMAS dr. R. LISA RIANTUTI
KAMPUNG BUGIS NIP. 19741007 200502 2 006
1. Pengertian Infeksi Umbilikal adalah infeksi yag terjadi pada tali pusat bayi.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penanganan pada infeksi
umbilikal sesuai dengan standar terapi.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kampung Bugis No. 023 Tahun
2023 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis.
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Keputusan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/1936/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur / Langkah 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor urut
– Langkah 2. Petugas melakukan pemeriksaan Tinggi badan, Berat Badan, Nadi,
Respiratory rate, Suhu.
3. Petugas melakukan anamnesis kepada pasien didapatkan keluhan
Panas, Rewel dan Tidak mau menyusu. Faktor resiko pada
Neonatus, Kurangnya kebersihan dan kurangnya pengetahuan
tentang perawatan pada tali pusat
4. petugas melakukan konfirmasi dengan pemeriksaan fisik dan
menemukan:
- Ada tanda tanda infeksi di sekitar tali pusat seperti
kemerahan, panas, bengkak, nyeri, dan mengeluarkan pus yang
berbau busuk.
- Infeksi tali pusat lokal atau terbatas: bila kemerahan dan bengkak
terbatas pada daerah kurang dari 1cm di sekitar pangkal tali pusat.
- Infeksi tali pusat berat atau meluas: bila kemerahan atau bengkak
pada tali pusat meluas melebihi area 1 cm atau kulit di sekitar
tali pusat bayi mengeras dan memerah serta bayi mengalami
pembengkakan perut.
- Tanda sistemik: demam, takikardia, hipotensi, letargi, somnolen,
ikterus
5. Petugas menegakkan diagnosis klinis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik
6. Petugas melakukan penatalaksanaan berupa:
Perawatan lokal
- Pembersihan tali pusat dengan menggunakan larutan antiseptik
(Klorheksidin atau iodium povidon 2,5%) dengan kain kasa yang
bersih delapan kali sehari sampai tidak ada nanah lagi pada tali
pusat.
- Setelah dibersihkan, tali pusat dioleskan dengan salep antibiotik 3-
4 kali sehari.

Perawatan sistemik
- Bila tanpa gejala sistemik, pasien diberikan antibiotik seperti
kloksasilin oral selama lima hari. Bila anak tampak sakit, harus
dicek dahulu ada tidaknya tanda-tanda sepsis. Anak dapat
diberikan antibiotik kombinasi dengan aminoglikosida.
- Bila tidak ada perbaikan, pertimbangkan kemungkinan Meticillin
Resistance Staphylococcus aureus (MRSA).
7. Petugas melakukan konseling edukasi menjaga kebersihan
talipusat
Petugas memasukkan data anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa,
tatalaksana dan edukasi ke dalam e-Puskesmas.
Bagan Alir

Perawat poli Memanggil Pasien Melakukanpemeriksaan


Melakukan pemeriksaan
menerima RM dari sesuai identitas di TB,BB,TD,Nadi,RR,
TB,BB,TD,Nadi, RR,Suhu
Suhu
loket RM

Dokter memeriksa
Melakukan Perawat
Perawat poli
poli memberikan
memberikan
kesesuaian
Anamnesa identitas pasien status
status kepada
kepada dokter
dokter
dengan RM

Melakukan Pemeriksaan
Menegakkan Diagnosis
Fisik

Memberikan Konseling Melakukan


edukasi Penatalaksanaan

Memasukkan data pemeriksaan


fisik, diagnose, dan edukasi ke
dalam e-Puskesmas
Halaman 2/2
Melakukan Kriteria
Rujukan

6. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum


2. Ruang Pemeriksaan Anak
3. Ruang Pemeriksaan Lansia
4. Klinik DOT (Tuberkulosis)
5. Ruang Laboratorium
6. Ruang Farmasi
7. Dokumen Terkait Rekam Medis Elektronik
8. Rekaman Historis Tanggal Mulai
No. Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
1. Kebijakan SK Kepala Puskesmas
Sei Jang No. 41 Tahun
2020 Tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis
Puskesmas.

14 April 2020
2. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan
Anak
2. Ruang KIA/KB
3. Ruang Farmasi
4. Ruang Rujukan

3. Langkah - Ditambahkan:
1. Petugas menggunakan
langkah
APD sesuai standar.

4. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sei


Jang No.8 Tahun 2023
Tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis.
5. Langkah - Dihapus:
1. Petugas menggunakan
langkah
APD sesuai standar.
2. Petugas melakukan
pemeriksaan tekanan
darah.
3. Petugas mengukur
suhu tubuh pasien.
4. Petugas mengukur 03 Januari 2023
nadi pasien.
5. Petugas menulis
identitas pasien di
buku register
6. Petugas menulis hasil
pemeriksaan, diagnosa
dan terapi pada rekam
medis pasien.
7. Petugas meminta
tandatangan pasien
yang sudah diberikan
penjelasan sebagai
tanda bahwa pasien
sudah mengerti.
8. Petugas menulis hasil
diagnosa pada buku
register.

6. Dokumen Rekam Medis Elektronik

Halaman 2/2
terkait

7. Referensi 1. Keputusan Menteri


Kesehatan republik
Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/118
6/2022 Tentang
Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter di fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.
2. Keputusan Menteri
Kesehatan republik
Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/193
6/2022 Tentang
Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter di fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.

Halaman 2/2

Anda mungkin juga menyukai