Anda di halaman 1dari 30

Aspek sumberdaya dalam

produksi pertanian (tanah dan


modal)
Faktor produksi atau sarana produksi merupakan pasokan dalam proses
produksi mulai dari tanah (lahan), tenaga kerja, modal, dan
kewirausahaan.
Faktor Alam Modal Tenaga Kerja Kelembagan

• Iklim • Human • Tenaga • Manajemen


• Tanah capital kerja dalam
• Modal fisik keluarga
• Tenaga
kerja luar
keluarga

USAHATANI
Ketersediaan air, suhu,
intensitas sinar matahari,
angin, curah hujan, dll Iklim di Indonesia, khususnya
keadaan hujan (air dan pengairan)
mempunyai pengaruh pada jenis
tanaman, teknik bercocok tanam,
Iklim kuantitas dan kualitas produk, pola
pergiliran tanaman, hama dan
penyakit, dan sebagainya
(Tohir, 1982).
Faktor Alam Teknologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
peranan tanah sebagai faktor produksi
:
1. Hubungan tanah dan manusia
Tanah 2. Letak tanah
3. Intensifikasi
4. Tingkat kesuburan tanah
Sifat tanah istimewa karena 5. Luas tanah
bukan barang produksi, tidak 6. Lokasi tanah
dapat diperbanyak, tidak dapat
dipindah-pindah, tetapi dalam 7. Fasilitas-fasilitas lainnya
usahatani memiliki nilai terbesar
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERANAN TANAH SEBAGAI FAKTOR PRODUKSI

Hubungan tanah dan


manusia
Letak tanah

Hubungan tanah dan manusia dari Letak tanah usahatani pada umumnya tidak mengelompok dalam satu
tingkatan terkuat hingga terlemah : tempat, tetapi terpencar dalam beberapa lokasi, yang disebut dengan
1. Hak milik fragmentasi. Fragmentasi terjadi karena jual beli tanah, warisan,
2. Hak sewa
perkawinan, konsolidasi, landreform.
3. Hak bagi hasil (sakap)
Fragmentasi menimbulkan beberapa persoalan yaitu :
Hal tersebut mempengaruhi petani 1. Pemborosan waktu dan tenaga, sehingga biaya produksi tinggi
dalam meningkatkan produksi, 2. Kesulitan dalam hal pengawasan produki, sehingga hasilnya tidak
memperbaiki kesuburuan tanah, optimal
intensifikasi, dll 3. Kemungkinan terjadinya percekcokan antar petani
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERANAN TANAH SEBAGAI FAKTOR PRODUKSI

Tingkat kesuburan
Intensifikasi Lokasi lahan
tanah

Semakin banyak modal dan tenaga Kesuburan tanah baik secara fisik Lokasi usahatani menentukan
yang dicurahkan pada lahan, maka maupun kimiawi mempengaruhi kegiatan pemasaran dan
akan semakin intensif, sehingga usahatani, semakin baik tingkat memudahkan dalam
hasil yang diperoleh juga lebih
kesuburannya maka produksinya pemenuhan input.
optimal.
juga semakin tinggi.
Intensifikasi dilakukan apabila lahan Lokasi yang jauh dari sarana dan
untuk usahatani sudah sangat sulit Kesuburan tanah dapat diperbaiki prasarana transportasi dapat
diperluas. melalui pengolahan yang baik dan memperburuk usahatani yang
benar, rotasi tanam, pemupukan, dijalankan dalam aspek
pembuatan teras, dll ekonominya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERANAN TANAH SEBAGAI FAKTOR PRODUKSI

Luas lahan Fasilitas-fasilitas

Semakin luas lahan, maka produksi dan pendapatan per kesatuan Fasilitas seperti pengairan atau
luas akan semakin tinggi, dan lebih efisien dalam usahataninya. drainase membantu dalam
pertumbuhan tanaman sehingga
Pengukuran luas usahatani berdasarkan hal-hal sebagai berikut : dapat mempegaruhi
1. Luas total lahan yaitu jumlah seluruh tanah yang ada dalam peningkatan produksi
usahatani, misalnya sawah, tegal, pekarangan, dll
2. Luas lahan pertanaman yaitu jumlah seluruh tanah yang
dapat ditanami/diusahakan
3. Luas tanaman yaitu jumlah luas tanaman yang ada pada
suatu saat
Penggunaan lahan pertanian terbagi :

Lahan sawah Tegalan atau kebun

Lahan yang sementara tidak


diusahakan
Ladang/ huma (lahan yang biasanya ditanami
tanaman termasuk lahan sawah,
namun untuk sementara waktu,
1-2th tidak digunakan)
Permasalahan utama yang terjadi pada
sumberdaya lahan
• Alih fungsi lahan
• Fragmentasi lahan
• Perpecahan lahan
• Degradasi sumberdaya lahan
• Kompetisi dengan penggunaan lain
Faktor Alam

Iklim Tanah

Teknologi

CONTOH KASUS USAHATANI YANG BERHASIL DENGAN KEMAJUAN


TEKNOLOGI : LAHAN PASIR PANTAI DI KULON PROGO, PADI DI LAHAN
PASANG SURUT, USAHA TANI DI LAHAN GAMBUT, USAHATANI DI LAHAN
RAWA
MODAL DAN PERALATAN DALAM
USAHATANI
Modal dalam arti ekonomi perusahaan yaitu barang ekonomi yang
dapat dipergunakan untuk memproduksi kembali. Modal yaitu
barang ekonomi yang dapat dipergunakan untuk mempertahankan
atau meningkatkan pendapatan.

Menurut Tohir (1983) tanah bukan termasuk faktor produki modal, tetapi
masuk dalam faktor alam yang memiliki nilai modal dengan berbagai
pertimbangan sebagai berikut :
1. Tanah adalah karunia alam, bukan benda yang diproduksi oleh manusia
2. Tanah tidak mudah (tidak dapat) diperbanyak
3. Tanah tidak dapat musnah atau dimusnahkan sehingga tidak ada
penyusutan atas tanah
4. Tanah tidak dapat dipindah-pindahkan
5. Tanah selalu terikat dengan iklim
6. Tanah adalah sumber untuk memproduksi barang-barang ekonomi
MODAL DAN PERALATAN DALAM
USAHATANI
Pengertian tanah bukan modal lebih difokuskan pada perhitungan biaya
usahatani. Jika tanahdihitung sebagai modal maka bunga atas tanah
dimasukkan dalam perhitungan biaya usahatani.
Namun demikian, dalam usahatani keluarga, pengeluaran bunga tanah tidak
kelihatan karena termasuk dalam pendapatan usahatani. Bunga tanah baru
kelihatan jika akan diperhitungkan secara ekonomis, yaitu sebesar sewa tanah
pada umumnya. Bunga tanah tersebut diperhitungkan jika ingin mencari
keuntungan usahatani, bukan pendapatan usahatani.
MODAL

Sifat Kegunaan Waktu Fungsi

▪ Land saving capital ▪ Modal aktif ▪ Modal produktif ▪ Modal tetap (fixed assets)
(teknologi kimiawi, (langsung/tidak (langsung yaitu modal yang dapat
biologis, langsung meningkatkan dipergunakan dalam
pancausaha) meningkatkan produksi, misalnya beberapa kali proses
produksi, misal : pupuk, bibit unggul) produksi, ada yang dapat
▪ Labour saving pupuk, bibit, dipindahkan (traktor,
capital (tenaga ▪ Modal prospektif
pengairan, (meningkatkan cangkul, ternak),
kerja) terasering) sedangkan yang tidak
produksi tetapi
▪ Mempertinggi ▪ Modal pasif dalam jangka waktu dapat dipindahkan yaitu
efisiensi (misal (mempertahankan yang lama, misalnya bangunan
tenaga kerja Rp produk, misal : investasi, terasering, ▪ Modal tidak tetap (current
450.000,00, traktor karung, bungkus, dll) assets) yaitu modal yang
Rp 300.000,00 kantong plastik, dll) digunakan dalam satu kali
proses produksi misalnya
pupuk, bibit
MODAL

Sumber
perolehan wujudnya

• Internal ▪ Modal nyata


Modal yang diperoleh Barang modal yang
dari harta pemilik atau bisa dilihat dengan
Perusahaan itu sendiri, mata, bisa disentuh,
biasanya diperoleh dari dan dipegang atau
penjualan hasil memiliki wujud (lahan,
produksi kendang, Gudang)
• Eksternal • Modal tidak nyata
Modal atau dana yang Modal yg tidak bisa
diperoleh dari disentuh (citra
beberapa sumber Perusahaan,
seperti krediturm konektivitasm hak
investor, dsb. paten, dll)
KONSEKUENSI
MODAL DAN PERALATAN
Modal berdasarkan fungsinya dibagi dalam modal tidak tetap dan modal tetap. Modal tidak tetap hanya
dipakai dalam satu kali proses produksi, maka keseluruhan nilai modal tidak tetap dibebankan dalam proses
produksi yang bersangkutan. Modal tetap perlu diperhitungkan dahulu karena tidak semua nilai modal tetap
dibebankan pada proses produksi.
Penggunaan modal tetap pada umumnya menyangkut lima konsekuensi biaya yaitu biaya bunga modal,
penyusutan, asuransi, pemeliharaan, dan komplementer

Subyek Jenis Bentuk


Penggunaan traktor untuk 1. Bunga modal 1. Sewa traktor
membajak tanah sawah
2. Penyusutan 2. Penyusutan

3. Asuransi 3. Asuransi

4. Pemeliharaan 4. Servis atau beli onderdil

5. Komplementer 5. BBM, honor operator


ALAT-ALAT PERTANIAN SEBAGAI
MODAL TETAP
JENIS KETERANGAN
Traktor, truk dan lain-lain Kelima konsekuensi diperhitungkan semuanya
Komplementer diperhitungkan karena traktor memberikan manfaat jika ada
pengemudi dan bahan bakarnya
Bajak, sabit, cangkul, dan lain-lain Alat-alat tersebut diperhitungkan penyusutannya.
Penyusutan tidak disimpan dalam bentuk uang tetapi dalam bentuk ternak
berupa kambing atau ternak lain dengan maksud apabila bajak rusak dan tidak
dapat dimanfaatkan lagi, kambing dijual untuk membeli bajak baru
Ternak sapi Jika ternak sebagai tenaga kerja, maka penyusutan tidak diperhitungkan karena
pada dasarnya semakin besar ternak, semakin tinggi harganya karena adanya
pertumbuhan. Sehingga yang perlu diperhitungkan hanyalah bunga,
pemeliharaan, dan komplementer
Jika ternak sebagai budidaya (diternakan) maka perlu diperhitungkan biaya
penyusutan, komplementer, pemeliharaan, bunga dan asuransi
Penyusutan diperhitungkan mulai saat sapi dibeli sampai beranak pertamakali
hingga sapi tua yang sudah tidak ekonomis lagi
UANG TUNAI SEBAGAI MODAL

Uang tunai dipergunakan untuk membiayai pembelian sarana produksi,


pengeluaran-pengeluaran untuk pihak ketiga (pajak, selamatan), pengolahan
tanah dengan tenaga luar dan penggunaan modal tetap.

Besar kecilnya kebutuhan uang tunai sebagai modal tidak sama tetapi
tergantung pada lingkungan uashatani. Suatu daerah tertentu, pembayaran
dengan uang tunai dilakukan dengan hak, bahan atau bagian hasil sehingga
kebutuhan akan uang tunai sebagai modal kecil. Sebaliknya, bila semua harus
dibayar uang tunai, maka kebutuhan akan uang tunai sebagai modal besar. Jadi
besar kecilnya kebutuhan uang tunai sebagai modal sangat tergantung
lingkungan serta kebiasaan-kebiasaan yang ada di sekitar usahataninya.
TANAH SEBAGAI MODAL TETAP
Tanah tidak ada biaya penyusutan, dan Perbedaan pemeliharaan tanah dan
komplementer, hanya ada biaya bunga dan tanaman
biaya pemeliharaan. ❑ Pemeliharaan tanah
❑ Tidak ada biaya penyusutan karena pada ▪ Pembuatan teras
prinsipnya tanah dapat dipergunakan ▪ Pembuatan tanggul/tabukan
dalam jangka waktu yang tidak terbatas, ▪ Meratakan tanah miring
tidak akan rusak jika dipelihara dengan ❑ Pemeliharaan tanaman
baik, bahkan jika dipelihara dengan baik ▪ Pemupukan
maka kesuburan tanah akan meningkat ▪ Penyiangan
❑ Tanah tidak diasuransikan, yang ▪ Selokan irigasi/drainase
diasuransika tanamannya ▪ Pengolahan tanah
❑ Biaya pemeliharaan tanah sulit dibedakan
dengan biaya pemeliharaan tanaman
BANGUNAN SEBAGAI MODAL TETAP

Pada umumnya biaya penyusutan, asuransi, bung dan pemeliharaan bangunan


diperhitungkan karena pada dasarnya bangunan memberikan manfaat pada
jangka waktu tertentu saja.
Untuk memberikan manfaat perlu dipelihara dan dalam hubungannya dengan
risiko perlu diasuransikan, meskipun tidak semua bangunan dapat
diasuransikan.
TANAMAN SEBAGAI MODAL TETAP

Sebelum dipungut hasilnya, tanaman semusim merupakan modal tetap.


Misalnya, tanaman padi selama masih di lahan merupakan modal tetap, akan
tetapi jika sudah dipanen maka kehilangan sifatnya sebagai modal tetap. Sistem
“ijon” merupakan penjualan modal tetap.

Tanaman keras merupakan modal tetap karena nilainya terus menerus ada
sampai dengan nilai ekonomisnya.

Contoh perhitungan penyusutan tanaman karet → di slide selanjutnya


TANAMAN SEBAGAI MODAL TETAP
BIAYA PENYUSUTAN DAN
PERHITUNGANNYA
❑ Biaya penyusutan adalah penurunan nilai dari suatu alat/mesin akibat dari pertambahan
umur pemakaian (waktu)

❑ Faktor nilai alat/mesin yang berkurang dari waktu ke waktu :


1. Adanya bagian-bagian yang rusak atau aus karena lamanya waktu pemakaian sehingga
alat/mesin tersebut tidak dapat bekerja dengan kemampuan maksimal
2. Adanya peningkatan biaya operasional dari sejumlah output yang sama bila
dibandingkan pada alat/mesin yang baru
Peningkatan biaya dikarenakan oleh pemeliharaan dan penambahan tenaga kerja
3. Perkembangan teknologi alat/mesin yang akan selalu muncul lebih praktis dan efisien,
sehingga alat/mesin, lama kelamaan nilainya akan semakin turun
BIAYA PENYUSUTAN DAN
PERHITUNGANNYA
❑ Perhitungan biaya penyusutan umur ekonomis

❑ Umur ekonomis (economic life)


➢ Umur suatu alat/mesin dari kondisi 100% baru sampai alat tersebut sudah tidak
ekonomis lagi bila terus digunakan dan lebih baik diganti dengan alat/mesin yang baru
➢ Dinyatakan dalam tahun atau jumlah jam kerja
➢ Lamanya dipengaruhi oleh pemakaian dan pemeliharaannya

❑ Pada akhir umur ekonomis :


➢ Alat/mesin mungkin masih bisa digunakan, tetapi sudah tidak ekonomis lagi
➢ Alat/mesin masih mempunyai nilai, tetapi nilainya kecil
BIAYA PENYUSUTAN DAN
PERHITUNGANNYA
❑ Memperhitungkan biaya penyusutan pada dasarnya bertitik tolak pada harga perolehan
(cost) sampai dengan modal tersebut dapat memberikan manfaat

❑ Metode perhitungan biaya penyusutan


a. Garis lurus (straight-line method)
b. Unit performance
c. Decreasing (sum of the year degits)
d. Declining balance
BIAYA PENYUSUTAN DAN
PERHITUNGANNYA
a. Garis lurus (straight-line method)
BIAYA PENYUSUTAN DAN
PERHITUNGANNYA
b. Unit performance
BIAYA PENYUSUTAN DAN
PERHITUNGANNYA
c. Decreasing (sum of the year degits)
BIAYA PENYUSUTAN DAN
PERHITUNGANNYA
d. Declining balance
SOAL LATIHAN
PERHITUNGAN PENYUSUTAN
1. Harga baru mesin perontok padi Rp 10.000.000,00. Mesin tersebut mempunyai umur
ekonomis 5 tahun. Harga akhir 10% dari harga baru. Berapa biaya penyusutan mesin
perontok padi per tahun dengan metode garis lurus ?
2. Harga baru sebuah traktor Rp 175.000.000,00. Traktor tersebut mempunyai umur
ekonomis 8 tahun. Harga akhir 14% dari harga baru. Berapa biaya penyusutan per
tahun dengan metode decreasing cost ?
3. Satu unit alat pertanian pada saat awal pembelian harganya Rp 18.250.000,00
dengan tingkat performance 25.000 jam. Jika alat tersebut dijual kembali harganya
10% dari harga semula. Berapa biaya penyusutan alat tersebut jika dalam satu kali
proses produksi membutuhkan waktu 5.000 jam?
4. Harga awal pembelian hand sprayer dengan kapasitas 14 liter Rp 400.000,00 dapat
digunakan secara optimal kurang lebih 5 tahun. Jika hand sprayer tersebut dijual
kembali harganya menjadi Rp 80.000,00. Berapakah biaya penyusutan alat tersebut
dengan metode declining balance?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai