I. TUJUAN
2.1 Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Pipet tetes
4. Bunsen
5. Penjepit
6. Korek api
2.2 Bahan
1. Sukrosa
2. Asam sulfat
3. α-Naphtol
4. Larutan fruktosa 20%
5. Larutan glukosa
6. Reagen seliwanoff
7. Reagen benedict
8. Reagen fehling A dan B
PRAKTIKUM KIMIA
DASAR
Nama :
NIM :
Kelompok :
Hari, tanggal :
Asisten :
LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI
DEPARTEMEN BIOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
ACARA V
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu mengidentifikasi karbohidrat baik secara umum maupun untuk
karbohidrat yang memiliki gugus pereduksi dengan reaksi warna.
2.1 Karbohidrat
Karbohidrat adalah Polihidroksi aldehida dan Polihidroksi keton. Dapat disebut juga zat-
zat yang bila dihidrolisis akan menghasilkan derivat senyawa-senyawa tersebut. Suatu kharbohidrat
tergolong aldehida ( CHO ) jika oksigen karbonil berikantan dengan suatu atom karbon terminal. Selain
itu, suatu keton ( C = O ) jika oksigen karbonil berikatan dengan suatu karbon internal. Pada umumnya
karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih, yang sukar larut dalam pelarut organik, tetapi larut
dalam air. (Wibawa 2017).
Karbohidrat merupakan makromolekul yang penting bagi tongkat kehidupan mahluk
hidup. karbohidrat berfungsi sebagai bahan bakar yang akan digunakan oleh tubuh.Senyawa karbohidrat
menyumbangkan 70 – 80% sumber energi untuk aktivitas manusia. Sebagian besar karbohidrat dengan
berat melekul yang rendah, manis rasanya. Karena itu, juga digunakan istilah gula untuk zat-zat yang
tergolong karbohidrat. (Wibawa 2017).
2.1.1 Monosakarida
Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi gula
yang lebih sederhana. Berdasarkan gugus fungsinya, jenis monosakarida ada dua yaitu aldosa yang
memiliki gugus fungsi aldehid dan ketosa yang memiliki gugus fungsi keton. Berdasarkan jumlah atom
karbonnya, monosakarida terdiri dari triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa. Monosakarida atau gula
sederhana, terdiri dari hanya satu unit polisakharida aldehida atau keton. D-glukosa adalah
monosakarida yang paling banyak dijumpai di alam. (Wibawa 2017).
Monosakarida sering disebut gula sederhana (Simple Sugars). Karbohidrat jenis ini
tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi. Monosakarida biasanya tidak
berwarna, berupa padatan kristal, larut dalam air dan sulit larut dalam larutan nonpolar. Struktur
monosakarida terdiri dari gugus aldehid atau keton dengan dua atau lebih gugus hidroksil. Monosakarida
yang memiliki gugus fungsional aldehid disebut dengan aldosa sedangkan yang memiliki gugus keton
disebut ketosa. (Wibawa 2017).
2.1.2 Disakarida
disakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari dua satuan mnosakarida.
Gula jenis ini dipersatukan oleh suatu hubungan glikosida dari karbon 1 dari satu satuan ke suatu OH
satuan lain. Suatu cara ikatan yang lazim ialah suatu ubungan glikosida α atau β dari satuan pertama ke
gugus 4-hidroksil dari satuan kedua. Seperti halnya monosakarida, senyawa ini larut dalam air, sedikit
larut dalam alcohol, dan praktis tidak larut dalam eter dan pelarut oerganik non-olar. Contoh dari
disakarida adalah maltose, sukrosa, dan laktosa. (Fitri, 2020).
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri atas 2 unit gula atau 2 molekul
monosakarida. Ikatan antara dua molekul monosakarida disebut ikatan glikosidik. Disakarida dibedakan
menjadi dua macam. Disakarida dengan gugus hemiasetal bebas merupakan senyawa dengan satu unit
glikosil. Kemudian, Disakarida tanpa gugus hemiasetal bebas merupakan senyawa yang dibentuk
dengan reaksi dua glikosidik gugus hidroksi. (Fitri, 2020).
- Hasil yang terjadi (positif/negatif, jadi warna apa), jika gagal cari faktor yang
menyebabkan kegagalan + referensi
5.2 Uji Fehling
- Pengertian, cara kerja + referensi
Tes fehling adalah pengujian untuk menunjukkan sifat khusus
karbohidrat dengan menunjukkan hasil positif berupa endapan merah bata.
Prosedur kerja menurut ngamput (2019) yang pertama yaitu 1 ml larutan hasil
hidrolisis tiap perlakuan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian 1 ml
dari Larutan Fehling A dan Fehling B ditambahkan ke masing-masing tabung
reaksi. Lalu sampel uji dipanaskan hingga mendidih air selama 1 menit. Tahap
terakhir Perubahan warna yang terjadi diamati dan dicatat.
- Fungsi penambahan reagen + referensi
Larutan Fehling dikenal sebagai larutan tembaga sulfat dicampur dengan alkali
dan kalium natrium tartrat (garam Rochelle). Menurut pendapat fitri (2020)
Larutan Fehling digunakan untuk menguji kandungan gula tereduksi
(monosakarida atau disakarida) dalam suatu sampel.
- Hasil yang terjadi (positif/negatif, jadi warna apa), jika gagal cari faktor yang
menyebabkan kegagalan + referensi
5.4 Uji Osazon
- Pengertian, cara kerja + referensi
Menurut marfita, 2018. Ke dalam tabung reaksi, di masukkan campuran
fenil hidrazin Na asetatkering sebanyak bagian bundar tabung. Sebanyak 5mL
ditambahkan ke dalamtabung lalu dilakukan pengocokan kemudian dipanaskan
dalam penangas airselama 30 menit. Endapan dibiarkan beberapa saat sampai
mendingin kemudiandiamati dibawah mikroskop
- Fungsi penambahan reagen + referensi
Uji osazon dilakukan untuk mengidentifikasi jenis karbohidrat melalui
pembentukan kristal osazon. Menurut marfira 2018, penambahna reagen
berfungsi untuk semua karbohidrat yang bergugus aldehida atau keton bebas
yang kemudian akan membentuk hidrazon atau osazon bila dipanaskan dengan
fenilhidrazin.
- Prinsip kerja reagen yang digunakan + referensi
Pada pengujian osazon, osazon dari disakarida akan larut dalam air
mendidih dan terbentuk Kembali bila didinginkan. Menurut Nurprialdi 2023,
prinsip kerja reagen fenilhidrazin dalam asam asetat bila direbus dengan gula
pereduksi akan membentuk fenilhidrazon dikiuti dengan pembentukan osazon.
- Hasil yang terjadi (positif/negatif, jadi warna apa), jika gagal cari faktor yang
menyebabkan kegagalan + referensi
Pada penelitian ini, hasil positif yang diberikan adalah munculnya
kristal pada larutan. Menurut Nurprialdi 2023, Osazon muncul sebagai
kristal berwarna kuning dengan karakteristik bentuk, kelarutan, titik leleh,
dan struktur yang berbeda.
VI. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Barret, J.S. 2013. Fructose and lactose testing. Scientific Journal. Vol. 41, No.
5, : 293-296.
Denis, C. 2018. Uji Karbohidrat. jurnal ilmiah. Universitas gajah mada,
Yogyakarta.
Fitri, A.S., Fitriana, Y.A.R. 2020. Analisis Senyawa Kimia pada Karbohidrat.
Jurnal SAINTEKS. Vol. 17 No 1. (45 – 52)
Rahmi, C.S.R. 2021. Reaksi Uji Karbohidrat ( Uji Molisch ). Jurnal ilmiah. Syah
Kuala university, Kuala lumpur, Malaysia.
Santoso, W. (2022). Uji benedict. Jurnal ilmiah. Sampoerna university,
Jakarta.
Septiani. 2020. BIOKIMIA, Jurnal ilmiah. Universitas binawan, Jakarta.
HALAMAN PENGESAHAN
LAMPIRAN (berupa dokumentasi praktikum + ss halaman awal jurnal minimal 1
nasional & 1 internasional)
Gambar 2.1 karbohidrat. Gambar 2.2 identifikasi karbohidrat gambar 2.2.3 uji benedict
(putri, 2022) (rosdiana,2021) (alex, 2020)
Gambar 2.1.1 monosakarida gambar 2.2.1 molsch gambar 2.2.4. uji osazon
(rachmawati, 2019) (Nugroho,2014) (Guntur,2020)
Gambar 2.1.2 disakarida gambar 2.2.2 uji fehling gambar 2.3 identfiksi fruk
(rachamawati,2019) (akhirudin, 2017) (alisa,2020)
LAMPIRAN
Uji Molisch sukrosa Uji Molisch glukosa
(Dokumentasi pribadi, 2023) (Dokumentasi pribadi, 2023)