HUBUNGAN INDUSTRIAL
Disusun Oleh:
MAGISTER MANAGEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR DIAGRAM
Skema Penyelesaian Hubungan Industrial ….……………………. 20
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hubungan industrial pada dasarnya merupakan suatu hubungan hukum antara
pengusaha dengan pekerja. Dalam hubungan industrial, setiap permasalahan yang terjadi
ditingkat perusahaan dan masalah-masalah ketenagakerjaan yang timbul harus diselesaikan
terlebih dahulu secara kekeluargaan atau musyawarah. Namun tidak semua perselisihan yang
terjadi antara pekerja dengan pengusaha dalam suatu perusahaan dapat diselesaikan secara
kekeluargaan atau musyawarah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaaan pandangan
tentang berbagai hal terkait dengan hubungan kerja atau syarat-syarat kerja lain, sehingga
timbulnya perselisihan hubungan industrial tidak dapat dihindarkan.
1
1.2. Rumusan Masalah
2
lOMoAR cPSD| 30231715
BAB II
LANDASAN TEORI
3
lOMoAR cPSD| 30231715
studi tentang Negara, system hukum, organisasi pekerja dan pengusaha di tingkat
kelembagaan; dan pola organisasi industri (termasuk manajemen), struktur modal
(termasuk teknologi), kompensasi tenaga kerja dan kekuatan pasar padaِ tingkatِ
ekonomi.” Mencakup semua jenis hubungan yang timbul dari interaksi majikan-
karyawan dalam industri yang dipengaruhi oleh kekuasaan Negara dan lembaga-
lembaga sosial dan ekonomi lainnya.
7. Menurut Ordway, Tead dan Metcalf (1966) Hubunganِ industrial adalah hasil
gabungan dari sikap dan pendekatan pengusaha dan karyawan terhadap satu sama lain
sehubungan dengan perencanaan, pengawasan, arahan dan koordinasi kegiatan
organisasi dengan minimal sumber daya manusia. upaya dan gesekan dengan
semangat kerja sama yang menjiwai dan dengan perhatian yang tepat untuk
kesejahteraanِsejatiِsemuaِanggotaِorganisasiِitu.”
8. Menurut T.N. Kapoor (Rahadi, 2021). Istilahِ 'Hubunganِ Industrial harus dipahami
dalam pengertian hubungan tenaga kerja-manajemen karena meresap ke dalam
rangkaian hubungan yang lebih luas yang menyentuh secara luas semua aspek tenaga
kerja seperti kebijakan serikat pekerja, kebijakan dan praktik personalia termasuk
upah, kesejahteraan dan jaminan sosial, kondisi pelayanan, pengawasan dan
komunikasi, perundingan bersama, dll., sikap para pihak dan tindakan pemerintah
tentangِmasalahِperburuhan.
9. Menurut Michael Armstrong, Hubungan Industrial berkaitan dengan sistem dan
prosedur yang digunakan oleh serikat pekerja dan pengusaha untuk menentukan
imbalan atas usaha dan kondisi kerja lainnya, untuk melindungi kepentingan pekerja
dan majikan mereka dan untuk mengatur cara-cara di mana pengusaha
memperlakukan karyawan mereka.
10. Menurut RA Lester (Rahadi, 2021), Hubungan Industrial melibatkan upaya untuk
memiliki solusi yang dapat diterapkan antara tujuan dan nilai yang bertentangan,
antara insentif dan keamanan ekonomi, antara demokrasi industri dan disiplin, antara
otoritas dan kebebasan dan antara tawar- menawar dan kerjasama.
11. Menurut Clegg (Rahadi, 2021), dkk, Istilah Hubungan Industrial mengacu pada
semua jenis hubungan antara semua pihak yang berkepentingandengan industri. Pihak-
pihak yang terkait dengan industri adalah pekerja dan manajemen yang mewakili
pemilik. Dengan demikian, hubungan industrial berkonotasi hubungan kompleks yang
luas antara manajemen dan karyawan, serikat pekerja dan manajemen, serikat pekerja
dan karyawan dan antara karyawan itu sendiri. Kedua belah pihak dalam hubungan
industrial memiliki kepentingan yang sama dalam industri, tetapi setiap saat, mereka
4
lOMoAR cPSD| 30231715
ditemukan menarik ke arah yang berbeda yang mengarah pada kerusuhan industri.
Oleh karena itu, kerjasama antara pekerja dan manajemen menjadi penting untuk
mencapai hubungan industrial yang baik.
12. Menurut Drs. Yunus Shamad, M.M., hubungan industrial dapat diartikan sebagai suatu
corak atau sistem pergaulan atau sikap dan perilaku yang terbentuk diantara para
pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa, yaitu pekerja/buruh, pengusaha,
pemerintah dan masyarakat.
Melihat pentingnya kegiatan ini, masalah hubungan industrial perlu mendapat perhatian
khusus dalam penanganannya, karena berpengaruh besar terhadap kelangsungan proses
produksi yang terjadi di perusahaan. Keseimbangan antara pengusaha dan pekerja
merupakan tujuan ideal yang hendak dicapai agar terjadi hubungan yang harmonis antara
pekerja dan pengusaha karena tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan antara pekerja dan
pengusaha adalah hubungan yang saling membutuhkan dan saling mengisi satu dengan
yang lainnya. Pengusaha tidak akan dapat menghasilkan produk barang atau jasa jika tidak
didukung oleh pekerja, demikian pula sebaliknya.
a. Pengusaha atau pemegang saham yang sehari-hari diwakili oleh pihak manajemen
e. Perusahaan Pengguna
5
lOMoAR cPSD| 30231715
f. Masyarakat sekitar
g. Pemerintah
b. Organisasi Pengusaha
6
lOMoAR cPSD| 30231715
e. Peraturan Perusahaan
7
lOMoAR cPSD| 30231715
• Ratifikasi atas konvensi ILO No. 29 tahun 1930 tentang kerja paksa
b) Mikro Kondisional,
Bahwa aturan bersifat rinci di tiap-tiap perusahaan olehsebab itu disebut
mikro. Secara aturan mikro kondisional sering disebut sebagai persyaratan kerja.
Sedangkan aturan mikro kondisional adalah segala macam peraturan atau
ketentuan yang memuat hak dan kewajiban serta mengatur tata tertib kerja yang
belum tercantum di dalam aturan mikro kondisional. Aturan mikro kondisional
terdiri dari :
8
lOMoAR cPSD| 30231715
• Perjanjian kerja
• Peraturan perusahaan
9
lOMoAR cPSD| 30231715
• Peningkatan kebutuhan
10
lOMoAR cPSD| 30231715
Imam Soepomo, perselisihan hak terjadi karena tidak adanya persesuaian paham mengenai
pelaksanaan hubungan kerja, sedangkan H.P. Rajagukguk, menyebutkan perselisihan hak ini
sebagai perselisihan hukum, yakni perselisihan kolektif atau perselisihan perorangan antara
majikan atau serikat majikan dengan serikat buruh atau buruh perorangan mengenai
pelaksanaan atau penafsiran perjanjian perburuhan atau perjanjian kerja. Substansi dari
perselisihan hak ini adalah menyangkut sengketa mengenai pelaksanaan ketentuan normatif
yang terdapat dalam ketentuan perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan
dan perjanjian kerja bersama. Perselisihan hak tidak dapat diselesaikan melalui konsiliasi atau
pun arbitrase akan tetapi hanya dapat diselesaikan melalui mediasi dengan bantuan mediator
dan apabila para pihak tidak sepakat dengan penyelesaian melalui mediator dapat menempuh
gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial.
Menurut Mumuddi Khan, yang dikutip Lalu Husni (2003), perselisihan kepentingan
(interest dispute) adalah involve dissagreement over the formulation of standars terms and
condition of employment, as axist in a deadlock in Collective bergaining negosiations. Dari
pengertian di atas, dapat terlihat perbedaan antara perselisihan hak dan perselisihan
kepentingan, yaitu perselisihan hak objek sengketanya adalah tidak dipenuhinya hak yang
telah ditetapkan karena adanya perbedaan dalam implementasi atau penafisran ketentuan
peraturan perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja
bersama yang melandasi hak yang disengketakan, sedangkan perselisihan kepentingan objek
sengketanya karena adanya ketidak kesesuaian paham/ pendapat mengenai pembuatan dan/
atau perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, atau peraturan
perusahaan atau perjanjian kerja bersama.
Dengan kata lain, dalam perselisihan hak yang dilanggar adalah hukumnya, baik
yang ada dalam peraturan perundang-undangan, dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan
atau perjanjian kerja bersama. Sedangkan dalam perselisihan kepentingan menyangkut
pembuatan hukum dan/atau perubahan terhadap substansi hukum yang sudah ada. Dengan
ditetapkannya Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004, maka perbedaan antara perselisihan hak
dan perselisihan kepentingan yang dikenal selama ini dalam kepustkaan didasarkan atas para
11
lOMoAR cPSD| 30231715
pihak yang bersengketa, yakni buruh, perorangan, terlihat dalam perselisihan hak, sedangkan
hukum secara kolektif/organisasi menjadi para pihak dalam perselisihan kepentingan sudah
tidak dijadikan acuan lagi. Buruh baik secara pribadi maupun kolektif, saat ini dapat menjadi
para pihak dalam perselisihan hak maupun perselisihan kepentingan. Yang penting adalah
objek yang disengketakan.
Pengaturan perselisihan ini merupakan ketentuan baru yang diatur dalam Undang-
Undang Nomor 2 tahun 2004 sebagai konsekuensi yuridis atas ratifikasinya Konvensi
International Labour Organization (ILO) Nomor 98 mengenai hak berorganisasi dan untuk
berunding bersama oleh Pemerintah Republik Indonesia dan lahir dan berlakunya ketentuan
Undang-Undang Nomor 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang
membolehkan adanya lebih dari satu Serikat Pekerja/Serikat Buruh dalam satu Perusahaan
(Mu’adz, 2005).
Penyelesaian Bipartit dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat oleh para pihak,
tanpa dicampuri oleh pihak manapun. Penyelesaian Tripartit dilakukan, dalam hal apabila
penyelesaian Bipartit antara Pengusaha dengan buruh tidak dapat tercapai, menggunakan
pihak ketiga netral yang berasal dari Pejabat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Mediator)
atau pihak yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri
12
lOMoAR cPSD| 30231715
2.5.1 Bipartit
Bipartit hakekatnya adalah penyelesaian melalui musyawarah mufakat
sebagaimana mana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Ketentuan dalam Pasal 136 ayat (1) menyebutkan bahwa penyelesaian
perselisihan hubungan industrial wajib dilaksanakan oleh pengusaha dan pekerja/buruh atau
serikat pekerja/serikat buruh secara musyawarah untuk mufakat (Ni Komang, 2013)
Ketentuan yang sama dapat dilihat dalam Pasal 3 Undang Undang Nomor 2
tahun 2004, menentukan bahwa setiap perselisihan hubungan industrial wajib diupayakan
penyelesaian terlebih dahulu melalui perundingan bipartit secara musyawarah untuk mencapai
mufakat. Dalam hal penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka
pengusaha dan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh menyelesaikan perselisihan
hubungan industrial melalui prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang
diatur dengan undang-undang.
b) Bipartit Gagal : apabila perundingan bipartit gagal, maka salah satu atau kedua
belah pihak terlebih dahulu mencatatkan perselisihannya kepada instansi yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setempat dengan melampirkan bukti
bahwa upaya-upaya penyelesaian melalui perundingan bipartit telah dilakukan,
sehingga langkah hukum yang dapat dilakukan oleh Pekerja/Buruh atau Perusahaan
yaitu mempunyai hak untuk menyelesaikannya melalui konsiliasi, Arbitrase atau
13
lOMoAR cPSD| 30231715
2.5.2 Tripartit
Penyelesaian ini dapat dilakukan jika para pihak telah menempuh penyelesaian
secara bipartit, akan tetapi mengalami kegagalan, maka langkah pertama yang harusdilakukan
oleh para pihak mencatatkan hal tersebut dan kemudian instansi yang bertanggung jawab di
bidang ketenagakerjaan setempat wajib menawarkan kepada para pihak untuk menyepakati
memilih penyelesaian melalui konsiliasi atau melalui arbitrase.
14
lOMoAR cPSD| 30231715
Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, Pasal 1 ayat 11, mediasi adalah
penyelesaian perselisihan hak, perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan
kerja, dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan melalui
musyawarah yang ditengahi oleh seorang atau lebih mediator yang netral. Mediasi ini
merupakan lembaga yang berwenang menyelesaikan segala jenis perselisihan.
15
lOMoAR cPSD| 30231715
1. Adjudkatif
2. Litigasi (Litigation)
3. Konsensus/kompromi
4. Quasi Adjudkatif
16
lOMoAR cPSD| 30231715
Sesuai dengan usulan pemerintah yang diwakili oleh Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi pada waktu Kongres FBSI II tahun 1985, istilah buruh diganti dengan
pekerja, dengan alasan istilah buruh kurang sesuai dengan kepribadian bangsa. Undang-
Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 1 ayat 4 memberikan
pengertian pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atas
imbalan dalam bentuk apapun. Pengertian ini agak umum namun maknanya lebih luas
karena dapat mencakup semua orang yang bekerja pada siapa saja baik perorangan,
persekutuan, badan hukum atau badan lainnya dengan menerima upah atau imbalan
dalam bentuk apapun (Husni, 2003).
2.6.2 Pengusaha
17
lOMoAR cPSD| 30231715
Perusahaan adalah :
• Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang
perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta
maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar
upah atau imbalan dalambentuk lain.
Menurut RG. Kartasapoetra dalam buku karangan Zainal Asikin, dkk (2008),
menjelaskan bahwa Organisasi buruh adalah ”organisasi yang didirikan oleh dan untuk
kaum buruh secara sukarela yang 18 berbentuk Serikat Buruh dan Gabungan Serikat
Buruh”.
18
lOMoAR cPSD| 30231715
• Atas dasar sektor usaha, jenis pekerjaan, atau bentuk lain sesuai kehendak
buruh
• Setiap pekerja hanya berhak menjadi anggota dari 1 (satu) serikat pekerja
19
lOMoAR cPSD| 30231715
Tingkat Daerah.
a) Hak, perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak, akibat adanya perbedaan
pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan perundang-undangan, PerjanjianKerja,
Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama.
b) Kepentingan, Perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja karena tidak adanya
kesesuaian pendapat mengenai pembuatan, dan/ atau perubahan syarat-syarat kerja
yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja
Bersama.
c) Pemutusan Hubungan Kerja, Perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian
pendapat mengenai pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan salah satu pihak.
20
lOMoAR cPSD| 30231715
21
BAB 3
PEMBAHASAN
22
3.1.1 Visi dan Misi NET.
1. Visi NET.
Untuk membangun sebuah perusahaan media yang menarik
dan membuat kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat
Indonesia.
2. Misi NET.
1. Untuk menghasilkan produksi kreatif, menghibur dan menarik
kualitasisi melalui berbagai platform.
2. Untuk memberikan para pemangku kepentingan dengan media
inovatifuntuk menjangkau khalayak yang muncul.
3. Untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan bakat-bakat
terbaik dalam industri.
3.1.2 Management NET.
No Nama Jabatan
1 Deddy Sudarijanto Direktur Utama
2 Azuan Syahril Direktur Operasional
3 Kurnia Direktur Penjualan dan Pemasaran
4 Leo Nagasaputra Direktur Keuangan
5 Yeni Priana Direktur Pemrograman
6 Sambodo Direktur Konten
7 Dede Apriadi Kepala Divisi Berita
8 Hilmy Zulhelmy Kepala Divisi Talent Management
9 Sandy Yustiana Yoni Sauhandoko Kepala Departemen Produksi
10 Syarifa Nur Alyah Kepala Departemen Programming
23
3.2. Objek dan Permasalahan NET
Dilansir dari beberapa laman media online, salah satunya yang diwartakan oleh
kompas.com di atas bahwa perusahaan induk media, PT Netvisi Media Tbk (NETV)
melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 30 persen total karyawannya. Hal ini
sebagaimana diungkapkan manajemen perusahaan dalam dokumen yang diunggah di
lamann keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Manajemen Net TV
menyatakan, perusahaan saat ini tengah melakukan perbaikan kondisi bisnis. Hal ini
dilakukan seiring dengan diterapkannya kebijakan peralihan dari TV analog menjadi
TV digital. Adapun salah satu hasil evaluasi yang dilakukan perusahaan
ditindaklanjuti dalam bentuk pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Perusahaan
mempertimbangkan kembali kebutuhan pada setiap bagian atau divisi perseroan.
Manajemen Net TV mengklaim keputusan PHK ini tidak akan mempengaruhi
kegiatan usaha perseroan, termasuk seluruh anggota grup perusahaan. Saat ini harga
saham Net TV langsung merosot setelah manajemen mengumumkan perampingan
tersebut.
24
3.3. Penyebab Pemberhentian Hari Kerja (PHK)
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), pihak Net Tv menyatakan,
proses PHK kepada karyawannya tersebut dilakukan sejak tanggal 11-15 September 2023.
Menurut manajemen Net TV, keputusan ini diambil dalam usaha perbaikan kondisi perusahaan.
Berikut adalah beberapa penyebab PHK:
3.3.1. Digitalisasi
Langkah PHK merupakan bentuk penyesuaian dan evaluasi perseroan dam
menyikapi perkembangan teknologi. Dalam usaha perbaikan kondisi perusahaan,
perseroan senantiasa melakukan penyesuaian-penyesuaian serta evaluasi atas kegiatan-
kegiatan perusahaan dan kebijakan-kebijakan. Salah satu aspek evaluasi termasuk
antara lain dampak atas perkembangan teknologi dan kebijakan, serta peraturan
Pemerintah terkait peralihan menuju siaran berbasis teknologi digital terestrial.
3.3.2. Kinerja Saham dan Keuangan
NETV mengalami kontraksi pada laporan keuangan di semester I-2023.
Pendapatan NETV susut menjadi Rp124,09 miliar dibanding periode yang sama tahun
lalu sebesar Rp202,66 miliar. Menurunnya pendapatan menyebabkan rugi bersih
perusahaan membengkak menjadi Rp146,4 miliar dari semester I-2022 senilai
Rp87,34 miliar. NETV juga memiliki liabilitas senilai Rp1,84 triliun dan NETV
menanggung ekuitas negatif Rp209,87 miliar. Pada 2022, pendapatan perseroan
tercatat sebesar Rp438,68 miliar. Namun perusahaan harus menanggung beban
program dan siaran mencapai Rp222,61 miliar. Pada tahun tersebut, perseroan
mencatatkan rugi sebelum pajak mencapai Rp143,87 miliar. Pendapatan 2022 juga
menyusut dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp490,17 miliar dan sebesar
Rp446,49 pada 2020.
25
Gambar 2. Laba Rugi Net (Smber : www.idxchannel.com)
26
Pekerja/Buruh dan/atau Serikat Pekerja/Serikat Buruh paling lama 14 (empat belas) hari
kerja sebelum Pemutusan Hubungan Kerja.”
1. Isu pengurangan pegawai sudah dilakukan pada tahun 2019 berupa penawaran
pengunduran diri kepada karyawan dengan benefit. Hal ini membuktikan bahwa
NET TV sudah punya itikad baik sebelum penomena ini terjadi pada perusahaan.
Ada beberapa karyawan yang mengambil langkah tersebut dan ada juga yang
tidak, dengan pertimbangan karena belum mendapatkan pekerjaan yang baru.
27
• Masa kerja 6 tahun atau lebih, tetapi kurang dari 7 tahun: pesangon 7 bulan upah
• Masa kerja 7 tahun atau lebih, tetapi kurang dari 8 tahun: pesangon 8 bulan upah
• Masa kerja 8 tahun atau lebih: pesangon 9 bulan upah
Selain pesangon, pengusaha juga dapat memberi uang penghargaan masa kerja dan
uang penggantian hak kepada karyawan yang terkena PHK atau pensiun. Namun, itu bukan
kewajiban mutlak, karena aturan dalam Pasal 156 Ayat (1) UU Cipta Kerja mengandung
istilah "dan/atau" yang menunjukkan pengusaha bisa memilih antara memberi uang
pesangon, atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak, atau memberikan
semuanya. Berikut bunyi lengkap Pasal 156 Ayat (1) UU Cipta Kerja:
"Dalam hal terjadi Pemutusan Hubungan Kerja, Pengusaha wajib membayar uang
pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang
seharusnya diterima."
Besaran uang penghargaan masa kerja untuk karyawan yang terkena PHK atau
pensiun adalah sebagai berikut:
• Masa kerja 3 tahun atau lebih, tetapi kurang dari 6 tahun: uang penghargaan 2 bulan
upah
• Masa kerja 6 tahun atau lebih, tetapi kurang dari 9 tahun: uang penghargaan 3 bulan
upah
• Masa kerja 9 tahun atau lebih, tetapi kurang dari 12 tahun: uang penghargaan 4 bulan
upah
• Masa kerja 12 tahun atau lebih, tetapi kurang dari 15 tahun: uang penghargaan 5
bulan upah
• Masa kerja 15 tahun atau lebih, tetapi kurang dari 18 tahun: uang penghargaan 6
bulan upah
• Masa kerja 18 tahun atau lebih, tetapi kurang dari 21 tahun: uang penghargaan 7
bulan upah
• Masa kerja 21 tahun atau lebih, tetapi kurang dari 24 tahun: uang penghargaan 8
bulan upah
• Masa kerja 24 tahun atau lebih: uang penghargaan 10 bulan upah.
28
Kemudian uang penggantian hak untuk karyawan yang terkena PHK atau pensiun
ditentukan berdasarkan:
Dilansir dari laman kompas.com bahwa dalam hal ini, Manajemen memastikan,
dalam pelaksanaannya, perusahaan akan senantiasa berkomitmen sebagai berikut:
29
Kinerja terbaru, induk dari Net TV tersebut kembali mengalami rugi bersih
Rp146,41 miliar selama semester I-2023, membengkak dari rugi bersih Rp87,34
miliar pada periode yang sama tahun lalu. Ini seiring pendapatan yang anjlok dari
Rp202,66 miliar selama 6 bulan pertama 2022 menjadi Rp124,09 miliar pada
semester I-tahun ini. Secara teknikal, saham NETV masih mengalami downtrend
mayor dengan support terdekat di 138 dan 125. Sedangkan resistance terdekat untuk
NETV berada di 182 dan 200.
Undang-undang Nomor 11 tahun 2020 Pasal 60A tentang Cipta Kerja adalah
sebagai berikut :
30
analog (analog switch off diselesaikan paling lambat 2 (dua) tahun
sejak mulai berlakunya Undang-Undang ini.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai migrasi penyiaran dari teknologi
analog ke teknologi digital sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Dalam hubungan industrial, pemerintah memiliki peran untuk meminimalisasi
konflik yang berpotensi timbul akibat adanya PHK karyawan NET TV. Pemerintah
dapat melakukan mediasi antara perusahaan dengan serikat pekerja/serikat buruh
agar terjadi keterbukaan informasi dan terjaga hubungan industrial. Dalam hal
mencegah perselisihan hubungan industrial, pemerintah berperan penting karena
bertindak sebagai pengayom, pembina dan pengawas di dalam Hubungan Industrial.
Karenaitu sikap pemerintah adalah:
31
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa penyebab
utama PHK perusahaan NET adalah karena kebijakan peralihan TV digital dan masalah
keuangan perusahaan karena beban operasional. Phenomena tersebut disikapi dengan
baik olah perusahaan NET untuk saling memberikan hak dan kewajiban atas kejadian
PHK tersebut, meskipun dampak dari PKH berupa kehilangan mata pencaharian, dampak
sikologis karyawan dan bahkan menyebabkan turunya harga saham perusahaan. Secara
umum perusahaan ini mampuh merespon situasi ini dengan baik dan tidak menyebabkan
perpecahan atau kekacauan atas akibat dari PHK tersebut.
32
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Khakim. 2009. Dasar-dasar Hukum Ketenagakerjaan. Bandung: Citra Aditya Bakti
Abdul Rachmad Budiono, Makna “Perintah” Sebagai Salah Satu Unsur Hubungan Kerja
Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
Jurnal Arena Hukum Vol. 6 No. 2, 2012, Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya
Armstrong, Michael. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia: A Handbook Of Human
Resource Management. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Asikin, Z., Wahab, A., Husni, L., & Asyhadie, Z. 2008. Dasar-Dasar Hukum Perburuhan.
Raja Grafindo Persada. Jakarta
Budi Santoso. 2013. Justifikasi Efisiensi Sebagai Alasan Pemutusan Hubungan Kerja, Jurnal Mimbar
Hukum, Volume 25, Nomor 3, Oktober 2013.
Hasibuan, F.Y. 2006. Seri Pendidikan Advokat Praktek Hukum Acara Perdata di Penga-
dilan Negeri, Cet. 1. Fauzie & Partners.
Husni, L. 2003. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Edisi Revisi. RajaGrafindo
Persada.
33
Ni Komang Sri Intan Amilia, I Gede Yusa.2023. Penyebab Terjadinya Pemutusan
Hubungan Kerja Oleh Pengusaha Terhadap Pekerja Ditinjau Berdasarkan Hukum
Ketenagakerjaan, Jurnal Kertha Semaya Vol. 01 No. 10, 2013, Fakultas Hukum
Universitas Udayana
Ordway Tead. , 1966. The Art of Administration N ew York: Me Graw Hill Book
Rahadi, D.R., Susilowati, E., & Farid, M.M. 2021. Hubungan Industrial : Konsep dan
Teori.CV Lentera Ilmu Madani.
Reelina, T. (2021). Hubungan Industrial (Modul pelatihan HR Development Program
PTPelindo III). PPM Manajemen.
Shamad Yunus, 1995, Hubungan Industrial di Indonesia, Jakarta: PT. Bina Sumberdaya
Manusia
Simanjuntak P. Manajemen Hubungan Industrial. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.2003
Sundari, E. 2002. Pengajuan Gugatan Secara Class Action (Suatu Studi Perbandingan &
Penerapannya di Indonesia), Edisi Pertama, Cet. I. Universitas Atma Jaya.
RajaGrafindo Persada
Sutiyoso, B. (2006). Penyelesaian Sengketa Bisnis : Solusi dan Antisipasi dan Peminat Bisnis
Dalam Menghadapi Sengketa Kini dan Mendatang. Citra Media.
Yuliana Yuli W, Sulastri, Dwi Aryanti R.2018. Implementasi Undang-Undang
Ketenagakerjaan Dalam Perjanjian Kerja Antara Perusahaan dan Tenaga Kerja
di Perseroan Terbatas (PT), Jurnal Yuridis Vol. 5 No. 2, 2018, fakultas Hukum
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Kompas.com.2021. NET PHK 30 Persen Karyawannya. Diakses pada 19 September 2023,
dari, https://money.kompas.com/read/2023/09/15/164000026/net-tv-phk-30-
persen-karyawannya/
Cnbcindonesia.com.2023. PHK 30 Karyawan Kinerja Keuangan Netv Kebakaran Diakses
pada 19 September 2023, dari
https://www.cnbcindonesia.com/research/20230918021409-128-473197/ phk-30-
karyawan-kinerja-keuangan-netv-kebakaran
Idxchanel.com. 2023. PHK Karyawan 30% bagaimana Kinerja Keuangan NET TV. Diakses
pada 19 September 2023, dari https://www.idxchannel.com/market-news/phk-30-
persen-karyawan-intip-jeroan-dan-kinerja-saham-net-tv-netv
34