Anda di halaman 1dari 34

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH INTERNAL 2021

"Boba RAJA: Inovasi Minuman Kekinian Dengan Bahan Herbal Guna


Meningkatkan Imunitas Tubuh Pasca Pandemi COVID-19"

Disusun oleh :

Kiranda Dinata K2321049 2021


Raihani Zahra S K4520053 2020
Nadea Rosi Lutvita K7121190 2021
Nesthi Wahyuningsih K1321060 2021

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2021
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis : “Boba RAJA: Inovasi Minuman Kekinian Dengan


Bahan Herbal Guna Meningkatkan Imunitas Tubuh Pasca Pandemi
COVID-19”
2. Universitas : Universitas Sebelas Maret
3. Sub Tema : Kesehatan
4. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Kiranda Dinata
b. NIM : K2321049
c. Jurusan : Pendidikan Fisika
d. Universitas : Sebelas Maret
e. Alamat Email : kirandadinata@student.uns.ac.id
f. Alamat Rumah : JL. Teladan AMD, RT 03/RW 05, Teladan, Toboali
g. Nomor HP : 085758566984
5. Pamong
a. Nama Lengkap : Khofifah Imania
b. NIDN / NIP : K4520033
c. Alamat Rumah : Kendal, Jawa Tengah
d. Nomor HP : 085741271572
Surakarta, 18 November 2021

Pamong, Ketua TIM,

(Khofifah Imania) (Kiranda Dinata)


NIM. K4520033 NIM. K2321049
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Judul Karya Tulis : “Boba RAJA: Inovasi Minuman Kekinian Dengan Bahan
Herbal Guna Meningkatkan Imunitas Tubuh Pasca Pandemi COVID-19”
Nama Ketua :Kiranda Dinata
Nama Anggota : Raihan Zahra S, Nadea Rosi L, Nesti Wahyuningsih

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis
dengan judul di atas benar merupakan karya orisinal yang dibuat oleh penulis dan
belum pernah dipublikasikan dan/atau dilombakan di luar kegiatan “LKTI
LOMBA INTERNAL” yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) Lingkar Studi Pendidikan (LSP) FKIP Universitas Sebelas Maret.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan apabila terbukti
terdapat pelanggaran di dalamnya, maka kami siap untuk didiskualifikasi dari
kompetisi ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami.

Surakarta, 18 November 2021


Ketua TIM

(Kiranda Dinata)
NIM. K2321049
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah berjudul “Inovasi Minuman
Kekinian Dengan Bahan Herbal Guna Meningkatkan Imunitas Tubuh Pasca
Pandemi COVID-19” dengan baik. Meskipun penulis menyadari masih banyak
kekurangan didalamnya. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini khususnya kepada
Pamong kelompok 19 mba Khofifah Imania yang telah membimbing dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan didalamnya. Maka dari
itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca, supaya karya tulis
ilmiah ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada karya tulis ilmiah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Demikian, semoga karya tulis ilmiah ini dapat dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya.
Terima kasih.

Surakarta, 20 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ 1

ABSTRAK……..................................................................................................... 1

BAB I ………......................................................................................................... 1

Latar Belakang........................................................................................................ 1

Rumusan Masalah................................................................................................... 1

Tujuan...................................................................................................................... 2

BAB II.................................................................................................................... 3

Boba........................................................................................................................ 2

Daun Sirsak (Annona Muricata)............................................................................. 2

Jahe Merah (Zingiber Officinale)............................................................................ 2

Serai Wangi (Cymbopogon Nardus)........................................................................ 2

Boba Raja …………............................................................................................... 3

Imunitas Tubuh ...................................................................................................... 6

BAB III ………..................................................................................................... 11

Alat dan Bahan …………..................................................................................... 15


Proses Pembuatan …............................................................................................. 20

Uji Organoleptik ................................................................................................... 23

BAB IV …............................................................................................................ 23

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 25
"BOBA RAJA: INOVASI MINUMAN KEKINIAN DENGAN BAHAN
HERBAL GUNA MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH PASCA
PANDEMI COVID-19"

Kiranda Dinata, Raihan Zahra S, Nadea Rosi L, Nesti Wahyuningsih


Universitas Sebelas Maret
kirandadinata@student.uns.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan dan manfaat Boba


Raja dalam meningkatkan imunitas tubuh pasca pandemi serta proses pembuatan
dan uji organoleptik dari minuman Boba Raja. Boba Raja adalah inovasi minuman
boba dengan bahan herbal, yaitu daun sirsak, jahe merah, dan serai
wangi.Kepopuleran minuman boba di kalangan kaum muda menjadikan alasan
utama dipilihnya inovasi terhadap minuman ini. Dengan harapan, penikmat
minuman Boba Raja akan mendapatkan dampak yang lebih positif bagi tubuh
mereka.Dari hasil penelitian literatur, diperoleh data bahwa semua bahan dasar
pembuatan Boba Raja memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan berbagai
manfaat lainnya seperti antikanker, antibakteri, mengatasi asam urat dan infeksi,
serta penambah nafsu makan. Khasiat tersebut sangat diperlukan untuk
meningkatkan imunitas tubuh pasca pandemi.Untuk pembuatannya, bahan dasar
Boba Raja yaitu tepung tapioka, gula pasir, bubuk agar-agar, ekstrak daun sirsak,
ekstrak jahe merah, dan ekstrak batang serai wangi. Komposisi bahan herbal
dilakukan 2 kali percobaan. Percobaan pertama terdiri dari 5 gram ekstrak daun
sirsak, 25 gram ekstrak jahe merah, dan 8 gram ekstrak batang serai wangi.
Percobaan kedua dengan komposisi 2 kali komposisi percobaan. Proses
pembuatannya terdiri dari persiapan bahan, penghalusan, pencampuran, dan
perebusan. Uji organoleptik terhadap 20 responden dengan 3 varian Boba, yaitu
boba biasa, Boba Raja percobaan 1, dan Boba Raja Percobaan 2. Data
menunjukkan bahwa penambahan bahan herbal pada boba berpengaruh terhadap
parameter aroma, rasa, dan sedikit tekstur. Namun, tidak berpengaruh terhadap
parameter warna.

Kata Kunci: Boba Raja, Herbal, Imun Tubuh


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasca pandemi Covid-19 berbagai merk dan jenis minuman kekinian
terus bermunculan di tengah masyarakat Indonesia. Salah satu jenis
minuman kekinian adalah minuman boba. Minuman boba merupakan
minuman asal Taiwan yang saat ini telah menjadi minuman yang populer di
seluruh dunia, termasuk di Indonesia dan terutama digemari oleh kaum
remaja dan dewasa muda. Minuman boba mengandung kadar gula dan
kalori yang tinggi dan merupakan bagian dari kelompok minuman
berpemanis atau sugar sweetened beverage (SSB). Gerai-gerai minuman
boba pada umumnya menawarkan berbagai variasi rasa minuman, topping,
ukuran minuman, pilihan kadar gula dan es batu yang dapat dipilih oleh
konsumen. Tentunya minuman ini kurang baik untuk dikonsumsi oleh tubuh
karena kadar gulanya yang kadar gula yang tinggi.(Mayrlnn et,al. 2020)
Pasca pandemi covid-19 tentulah tetap sangat penting bagi kita untuk
menjaga pola hidup dengan memperhatikan asupan makanan yang masuk ke
dalam tubuh. Dengan makan makanan yang bergizi maka masyarakat dapat
menjaga kesehatan tubuh sehingga virus tidak mudah masuk kedalam tubuh
dan dengan itu dapat memutuskan rantai penyebaran virus corona. Namun,
masyarakat Indonesia terutama anak muda lebih menyukai minuman atau
makanan yang kekinian tanpa memperhatikan kandungan gizi seperti
minuman boba. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi untuk membuat
minuman boba dengan bahan herbal guna meningkatkan imunitas tubuh
pasca pandemi Covid-19 (Dara et,al. 2020).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kandungan nutrisi yang dapat meningkatkan imun tubuh
pada bahan dasar pembuatan boba raja?
2. Bagaimana proses pembuatan boba raja?
3. Bagaimana hasil uji organoleptik boba raja?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui kandungan nutrisi pada minuman boba yang dibuat dengan
bahan herbal
2. Mengetahui cara membuat minuman boba dengan bahan herbal untuk
meningkatkan imunitas tubuh
3. Untuk mengetahui hasil uji organoleptik boba raja
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Boba

Boba adalah salah satu unsur penting dalam minuman yang sedang
populer saat ini. Lantas, bahan apa yang membuat boba begitu banyak disukai
oleh masyarakat terutama kaum muda? Dalam buku berjudul “Pintar Memilih
Minuman Antiobesitas dan Diabetes”karangan Dr. dr. Hans Tandra (2020),
bobaterbuat dari satu bahan utama, yaitu tepung tapioka. Dijelaskan bahwa tak
hanya berbahan dasar tepung tapioka, namun juga dicampur pemanis seperti
madu atau gula, dan bentuk yang kecil dan kenyal saat dikunyah merupakan
salah satu alasan minuman boba marak dimana-mana.

Terkait kandungan dan gizi dari boba, tentu tak jauh dari kandungan serta
gizi dari tepung tapioka sebagai bahan utama pembuatannya. Tepung tapioka
itu sendiri adalah tepung yang berasal dari salah satu jenis umbi, yaitu
singkong. Termuat dalam buku berjudul “Ubi dan Singkong”karangan
Suherman (2009), umbi singkong memiliki banyak kandungan, antara lain
kalori, protein, hidrat arang, fosfor, zat besi, vitamin , vitamin C, serta amilum.
Disebutkan juga bahwa singkong bisa berfungsi sebagai antioksidan,
antikanker, antitumor, dan menambah nafsu makan.

2.2 Daun Sirsak (Annona Muricata)

Daun sirsak bisa dikatakan daun yang sangat istimewa. Dalam sebuah
penelitian,simplisia dan daun sirsak mengandung golongan senyawa alkaloid,
flavonoid, tanin, kuinon, triterpenoid/steroid, monoterpenoid/seskuiterpenoid
dan polifenolat. Hasil pemantauan KLT terhadap ekstrak menunjukkan bahwa
ekstrak etanol daun sirsak mengandung golongan senyawa flavonoid dan
polifenol (Febriani, dkk., 2015). Penelitian lain juga menyebutkan bahwa
Berdasarkan uji KLT, ekstrak etanol daun sirsak mengandung senyawa
metabolit sekunder berupa saponin, terpenoid, steroid, flavonoid, tanin,
alkaloid. Ekstrak etanol daun sirsak dapat menghambat pertumbuhan bakteri
S.mutans ATCC 35668 dengan KHM 125 mg/ml (Rahman, dkk., 2017).

Dalam buku berjudul “Seri Mukjizat Daun: Daun Sirsak”, daun sirsak
memiliki kandungan yang sangat baik untuk pengobatan penyakit kanker yang
dibuktikan bahwa daun sirsak mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.
Selain itu, daun sirsak juga berkhasiat mengatasi asam urat dan infeksi karena
kandungan antioksidan yang tinggi (Santoso, 2019).

2.3 Jahe Merah (Zingiber Officinale)

Jahe merah sudah lama dipercaya oleh masyarakat akan khasiatnya yang
dahsyat. Penurunan glukosa tinggi bersama dengan peningkatan kadar insulin
menunjukkan bahwa pengobatan dengan Zingiber Officinale meningkatkan
sensitivitas insulin (Goyal, etal., 2006).Kandungan senyawa metabolit
sekunder pada fraksi n-heksan dan etil asetat dari ekstrak jahe merah (Zingiber
Officinale Var Amarum) adalah alkaloid, flavonoid, fenolik dan triterpenoid
(Kaban, dkk., 2016).Dijelaskan dalam buku berjudul “Antioksidan” (Parwata,
2016), bahwa senyawa flavonoid, fenol, antosianin termasuk dalam senyawa
yang berperan dalam aktivitas antioksidan.Ekstrak etanol jahe merah memiliki
aktivitas antioksidan menghambat oksidasi minyak kacang tanah, hal ini dapat
dilihat dari angka peroksida kontrol (tanpa ekstrak) dengan perlakuan
penambahan ekstrak jahe merah. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol
maka semakin kuat aktivitasnya menghambat oksidasi minyak kacang tanah
(Saragih, dkk., 2015). Penelitian tersebut membuktikan bahwa aktivitas
antioksidan yang tinggi terkandung pada jahe merah sehingga mampu
menghambat oksidasi. Selain itu, menurut Swari (2020), Kandungan pada jahe
sangat banyak, seperti gingerol, flavonoid, agen antibakteri, agen anti
peradangan.
2.4 Serai Wangi (Cymbopogon Nardus)

Dikenal sebagai bumbu dapur yang memberikan aroma khas pada


masakan, namun juga sebagai obat tradisional di beberapa daerah. Kandungan
serai wangi sudah tidak diragukan lagi dalam memberikan manfaat bagi tubuh
manusia. Menurut Bota, dkk. (2015), serai wangi penghasil minyak atsiri
Citronella Oil menjadi salah satu komoditas senyawa aktif yang dapat
dijadikan sebagai sumber senyawa aktif dari alam yang berpotensi sebagai
antibakteri. Sitronelal, geraniol, dan sitronelal adalah kandungan utama pada
minyak serai wangi yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Selain itu, Hasil
uji identifikasi Kromatogafi Gas-Spektroskopi Massa dari minyak atsiri serai
wangi (Cymbopogon Nardus L.) menunjukkan terdapat adanya kandungan
senyawa sitronelal (51,38%) dan geraniol (26,39%) yang memiliki aktivitas
sebagai antioksidan alami (Zulfa, 2020).

2.5 Boba Raja

“Raja” adalah sebuah akronim yang memiliki kepanjangan “daun sirsak,


jahe merah, serai wangi”.Inovasi ini merujuk pada inovasi bahan pembuatan
dari boba itu sendiri, yang mencampurkan daun sirsak, jahe merah, dan serai
wangi.

2.6 Imunitas Tubuh

Sistem imun merupakan suatu jejaring yang didesain untuk homeostasis


molekul yang besar (oligomer) dan sel berdasarkan pada proses pengenalan
yang spesifik (Sudiono, 2014). Sebagai virus yang menyerang sistem imunitas
tubuh manusia, tentunya dengan meningkatkan kekebalan tubuh akan
mengurangi peluang terpapar COVID-19.Peningkatan imunitas dapat
diperoleh dengan mudah, cukup dengan melakukan latihan fisik secara rutin
dan teratur, namun juga harus diimbangi dengan memenuhi asupan gizi makro
dan mikro di dalam tubuh juga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
imunitas tubuh (Adijaya, dkk., 2021). Mengonsumsi makanan dan minuman
tinggi antioksidan akan meningkatkan imunitas tubuh karena mampu
menangkal radikal bebas (Amalia, dkk., 2020). Pentingnya antioksidan
sebagai peningkat imun tubuh juga dijelaskan dalam panduan kesehatan
terbitan Kementerian Kesehatan (2020).
BAB III
METODE PENELITIAN / PENULISAN

Penelitian ini dilakukan pada 12 - 22 November 2021. Penelitian ini


menggunakan metode studi literatur dan eksperimen. Studi kepustakaan yang
diambil dari penelitian terdahulu yang relevan. Sumber studi pustaka berasal dari
jurnal penelitian terdahulu dengan fokus penelitian yang sama (minuman
kesehatan alami). Teknik pemilihan jurnal berdasarkan kata kunci, rentang tahun
terbit, dan permasalahan penelitian. Kata kunci yang menjadi fokus pencarian
pada Doaj.org dan google schoolar adalah peningkatan imun tubuh dengan
mengkonsumsi minuman kesehatan dan pembuatan minuman boba dengan tahun
terbit antara 2016 – 2021. Studi kepustakaan bertujuan untuk menemukan dan
menganalisis manfaat minuman kesehatan alami untuk meningkatkan imun tubuh
dalam menjaga kesehatan secara efektif dan efisien pada seluruh kalangan usia
mulai dari usia sekolah dasar sampai dengan usia orang tua.

Penelitian ini juga menggunakan jenis metode eksperimen dengan


melakukan percobaan pengolahan makanan formula dari bahan baku tepung
tapioka, ekstrak daun sirsak ekstrak jahe dan ekstrak batang sereh. Penelitian ini
menggunakan rancangan tiga perlakuan, yaitu perlakuan pertama P0 (sampel yang
beredar di pasaran), perlakuan kedua P1 dengan perbandingan penggunaan daun
sirsak, serai dan jahe setengah dari perlakuan ketiga P2. Sehingga perbandingan
P1 dan P2 adalah 1:2. Pengamatan dilakukan terhadap karakteristik makanan
formula yang dihasilkan dari uji organoleptik (uji kesukaan) meliputi warna,
aroma, tekstur, dan rasa.

3.1 Bahan dan Alat

1. Bahan
Dalam pembuatan minuman boba kesehatan diperlukan bahan
berikut ini Ekstrak daun sirsak, Ekstrak jahe, Ekstrak batang sereh,
air, tepung tapioka, gula pasir, bubuk agar-agar.

Tabel 1. komposisi bahan pembuatan makanan formula tepung


tapioka, ekstrak daun sirsak, ekstrak jahe dan ekstrak batang sereh.

No. Bahan P1 P2

1. Tepung tapioka (g) 100 100

2. Ekstrak daun sirsak (lembar) 5 10

3. Ekstrak jahe (g) 25 50

4. Ekstrak batang sereh (g) 8 16

5. Gula pasir (g) 5 5

6. Bubuk agar-agar (g) 10 10

2. Alat yang diperlukan dalam penelitian yakni kompor, panci, kertas


saring, wadah mangkuk, pengaduk, sendok, tombangan, piring.

3.2 Proses Pembuatan

Proses pembuatan ekstrak daun sirsak, jahe dan batang sereh mengacu
pada modifikasi metode yang dikemukakan oleh Asiah et al. (2017)
dikutip dari Raharja K.T (2021). Ekstrak jahe, daun sirsak dan batang
sereh dibuat dengan menghaluskannya menggunakan blender, yang
dilarutkan ke dalam 150 mL air mendidih dengan suhu 100 ⁰C, lalu ekstrak
disaring. Proses pembuatan boba didasarkan pada modifikasi penelitian
sebelumnya, yang dilakukan Syaeftiana (2017) dikutip dari Raharja K.T
(2021). Bahan kering yakni tepung tapioka, bubuk agar-agar dan gula pasir
dicampur hingga rata, ditambahkan dengan ekstrak daun sirsak, jahe,
batang sereh, diaduk hingga kalis. Adonan dibentuk bulat-bulat kecil,
direbus kembali dengan suhu 100⁰C selama 23 menit, boba yang sudah
matang menunjukan ciri khas yakni lapisan bening pada permukaan boba
dan tekstur yang kenyal. Setelah matang boba ditiriskan dan didinginkan.

3.3 Uji Organoleptik

Uji organoleptik didasarkan pada metode uji penerimaan berupa uji


hedonik dengan parameter warna, aroma, rasa, tekstur/kekenyalan, dan
keseluruhan. Skala uji hedonik 1-5 dengan kriteria skor adalah sangat suka
(4), suka (3), cukup suka (2), tidak suka (1). Uji organoleptik diberikan
kepada 20 panelis yang terdiri atas 5 orang anak sekolah dasar, 5 orang
remaja, 5 orang dewasa, dan 5 orang tua. Setiap panelis diberikan dua
sampel dimana masing-masing sampel memiliki kandungan tepung
tapioka, ekstrak daun sirsak, jahe dan batang sereh (sesuai perlakuan).
Tiap panelis diminta untuk memberikan responnya terhadap warna,
tekstur, aroma, dan rasa dengan memberikan nilai sangat suka (5), suka
(4), cukup suka (3), tidak suka (2), sangat tidak suka (1).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kandungan Nutrisi Bahan Dasar Pembuatan Boba Raja

Dikutip dari Everyday Health, jahe memiliki kandungan gingerol dan


curcumin yang sangat baik bagi tubuh. Kedua kandungan tersebut berfungsi
sebagai antioksidan dan antiinflamasi yang ampuh untuk menangkal radikal
bebas. Kandungan curcumin yang terdapat di dalam jahe juga memiliki fungsi
sebagai penguat sistem imun. Berikut beberapa manfaat jahe yang baik bagi
tubuh, diantaranya membantu membersihkan tubuh melalui keringat,
meringankan batuk dan pilek, meredakan nyeri sakit kepala, mencegah darah
menggumpal dan tersumbatnya pembuluh darah, membuat lambung nyaman
dan mengeluarkan angin, meringankan diare, meringankan radang sendi,
memperkuat otot, melancarkan pencernaan, menurunkan kolesterol dan
memudahkan kerja jantung memompa darah (Riyani & Widyoko, 2021).
Sereh mengandung minyak atsiri, vitamin C, dan B2 yang bermanfaat
meningkat daya tahan tubuh. Daun sirsak merupakan bahan alami itu
mengandung antioksidan. Selain melawan radikal bebas, kandungan itu juga
bisa meningkatkan sistem imun tubuh. Efek ini semakin maksimal karena
kandungan vitamin C. Seduhan teh daun sirsak mengandung senyawa
flavonoid salah satu jenis senyawa antioksidan dalam makanan (Ulfah, Dkk.,
2017). Berdasarkan uraian tersebut, bahan - bahan yang digunakan dalam
pembuatan boba raja memiliki banyak kandungan manfaat khususnya dalam
meningkatkan imunitas tubuh untuk mempersiapkan tubuh melakukan
aktivitas di luar rumah pasca pandemi.

4.2 Proses Pembuatan Boba Raja

Proses pembuatan ekstrak daun sirsak, jahe dan batang sereh mengacu
pada modifikasi metode yang dikemukakan oleh Asiah et al. (2017) dikutip
dari Raharja K.T (2021). Ekstrak jahe, daun sirsak dan batang sereh dibuat
dengan menghaluskannya menggunakan blender, yang dilarutkan ke dalam 150
mL air mendidih dengan suhu 100 ⁰C, lalu ekstrak disaring. Proses pembuatan
boba didasarkan pada modifikasi penelitian sebelumnya, yang dilakukan
Syaeftiana (2017) dikutip dari Raharja K.T (2021). Bahan kering yakni tepung
tapioka, bubuk agar-agar dan gula pasir dicampur hingga rata, ditambahkan
dengan ekstrak daun sirsak, jahe, batang sereh, diaduk hingga kalis. Adonan
dibentuk bulat-bulat kecil, direbus kembali dengan suhu 100⁰C selama 23
menit, boba yang sudah matang menunjukan ciri khas yakni lapisan bening
pada permukaan boba dan tekstur yang kenyal. Setelah matang boba ditiriskan
dan didinginkan.

4.3 Hasil Uji Organoleptik Boba Raja

Berdasarkan hasil uji organoleptik dengan jumlah 20 responden didapatkan


data nilai hasil pada tabel 2 berikut :

No Nama Usi Penilaian Uji Organoleptik


Respon a
den
Warna Rasa Aroma Tekstur

P P P P
0 P1 P2 0 1 P2 0 P1 P2 P0 P1 P2

1 Jumi'ati 43 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3

2 Sukri 45 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3

3 Majid 24 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3

4 Nia 19 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3
5 Alfiyah 37 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

6 Cinta 9 4 4 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3

7 Arga 8 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3

8 Agus 20 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3

9 Alberta 9 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3

10 Labib 8 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3

11 Najwa 10 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3

12 Paenah 55 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3

13 Saman 50 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

14 Rizky 34 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

15 Arina 18 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3

Lukma
16 n 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Wakhid
17 ah 44 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2

18 Teguh 37 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3

19 Richo 20 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3

20 Joko 45 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3
Total 66 67 67 59 57 48 58 66 61 57 61 59

Rata - 3, 3,3 3,3 2, 2, 2, 3,0 2,8 3,0 2,9


Rata 3 5 5 95 85 2,4 9 3,3 5 5 5 5

Berdasarkan data hasil pengujian tersebut, dengan memberikan 3 sampel


kepada panelis, dengan rentan nilai skor skala 1-4, didapatkan hasil bahwa rata -
rata responden menilai untuk P0 atau boba yang sudah ada di pasaran
mendapatkan rata - rata nilai 3,3 untuk warna, 2,95 rasa, 2,9 untuk aroma, dan
2,85 untuk tekstur. tidak kalah jauh dengan produk yang telah ada dipasaran, rata -
rata nilai untuk P1 dengan penggunaan 5 helai daun sirsak, 25 gram jahe, 8 gram
sereh mendapatkan nilai 33,5 untuk warna. 2,85 skor rasa. 3,3 untuk aroma dan
3,05 untuk tekstur. sedangkan pada P2 dengan bahan herbal yang digunakan 2 kali
lebih banyak dari P1 menghasilkan total rata - rata skor untuk aroma 3,35. rasa
2,4. aroma 3,05 dan tekstur 2,95.

Ditinjau dari parameter warna P1 dan P2 memiliki rata - rata skor sama
dan lebih tinggi dari P0. Hal ini menunjukkan bahwa, warna dari inovasi boba raja
dapat diterima dan diminati oleh masyarakat. karena, ketertarikan masyarakat
untuk mengonsumsi makanan ditinjau dari fisiknya terlebih dahulu. Sedangkan
dari segi rasa tertinggi pada P0 akan tetapi P1 juga tidak berbeda jauh dari P0,
tetapi P2 memiliki hasil yang lebih rendah. Beberapa panelis mengatakan bahwa
rasa dari P2 terlalu pahit hal ini dimungkinkan karena perbandingan penggunaan
bahan herbal yang lebih banyak dibandingkan dengan P1 sehingga daya terima
masyarakat masih kurang untuk P2.

Berdasarkan segi aroma, nilai tertinggi ada pada P1 yang memberikan


aroma kekhasan tidak terlalu menonjolkan aroma herbal yang berlebih seperti P2
namun cukup bisa diminati aromanya. Sedangkan ditinjau dari segi tekstur, P1
juga lebih diminati dari P2 hal ini dimungkinkan karena panelis sudah merasa
cocok atas pilihannya dimana P1 memiliki perbandingan yang tepat untuk
digunakan sebagai bahan herbal campuran 100 gram tepung tapioka. Sehingga,
dapat disimpulkan bahwa, sampel P1 dapat digunakan sebagai bahan pembuatan
Boba Raja.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Kandungan nutrisi yang terkandung dalam bahan-bahan herbal boba
raja yakni ekstrak etanol pada daun sirsak mengandung golongan
senyawa flavonoid dan polifenol yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri, penelitian membuktikan bahwa aktivitas
antioksidan yang tinggi terkandung pada jahe mampu menghambat
oksidasi, dan kandungan utama pada serai yakni Sitronelal, geraniol,
dan sitronelal dapat digunakan sebagai antibakteri dan antioksidan.
2. Bahan-bahan herbal serta proses pembuatan boba raja sebagai
minuman kesehatan penambah imun mudah didapatkan dan
dilakukan. Tahapan proses pembuatannya melalui tahap persiapan,
penghalusan, pencampuran, dan perebusan.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun
sirsak, jahe dan batang sereh berpengaruh nyata terhadap parameter
aroma, warna, rasa dan tekstur. Inovasi boba raja pada sampel kedua
(P1) lebih diminati oleh masyarakat di berbagai kalangan dengan
aroma khas yang tidak terlalu menonjol, serta tekstur yang lebih
baik.
5.2 Saran
a. Bagi peneliti selanjutnya
Perlu melakukan penimbangan berat bersih dari setiap bahan
pangan lokal sebelum dibuat menjadi ekstrak.
b. Bagi masyarakat
Pengolahan bahan alami dari ekstrak daun sirsak, jahe, dan
batang serai menjadi minuman kesehatan yang mudah dan
kekinian, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan sebagai bahan
olahan produk lokal.
DAFTAR PUSTAKA

Adijaya, O., dan Bakti, A. P. 2021. Peningkatan Sistem Imunitas Tubuh dalam
Menghadapi Pandemi COVID-19. Program Studi Keolahragaan, Fakultas
Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Kesehatan
Olahraga. Vol. 09 No. 03.

Akbar, Dara Maulidina dan Zuhrina Aidha. 2020. Perilaku Penerapan Gizi
Seimbang Masyarakat Kota Binjai pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun
2020. Jurnal Menara Medika. Vol 3 No 1. Hal:1-7.

Amalia, L., Irwan, dan Hiola, F. 2020. Analisis Gejala Klinis Dan Peningkatan
Kekebalan Tubuh Untuk Mencegah Penyakit COVID-19. Jurusan
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas
Gorontalo. Jambura Journal of Health Science and Research. Vol. 2 No.
2.

Bota, W., Martosupono, M., dan Rondonuwu, F. S. 2015. Potensi Senyawa


Minyak Sereh Wangi (Citronella Oil) dari Tumbuhan Cymbopogon
ardus L. Sebagai Agen Antibakteri. Program Pascasarjana Magister
Biologi dan Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika,
Universitas Kristen Satya Wacana. STR-001.

Febriani, D., Mulyanti, D., dan Rismawati, E. 2015. Karakterisasi Simplisia dan
Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn.). Program Studi
Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Islam Bandung. Prosiding
Penelitian SPeSIA Unisba.

Goyal, L. K., and Kadnur, S. V. 2006. Beneficial Effects of Zingiber officinale on


Goldthioglucose Induced Obesity. Department of Pharmacology, L. M.
College of Pharmacy, Navarangpura, Ahmedabad-380009, India. Vol. 77
Issue 3.

Kaban, A. N., Daniel, dan Saleh, C. 2016. Uji Fitokimia, Toksisitas dan Aktivitas
Antioksidan Fraksi n-Heksan dan Etil Asetat Terhadap Ekstrak Jahe
Merah (Zingiber officinale var. amarum.). Jurusan Kimia, Fakultas
MIPA, Universitas Mulawarman Samarinda. Vol. 14 No. 1.

Kementerian Kesehatan 2020. Panduan Gizi Seimbang pada Masa Pandemi


COVID-19. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Maritha, Rilo Fajar, dkk. 2021. Analisis Persepsi Konsumen dan Harapan
terhadap Produk Inovasi Boba Bonggol Pisang. Jurnal Inovasi dan
Kreatifitas. Vol 1 No 2. Hal: 1-14.

Parwata, I. M. O. A. 2016. Antioksidan. Bukit Jimbarang : Kimia Terapan,


Program Pascasarjana, Universitas Udayana. Hal: 6.

Raharja K.T, Chabibah A.N, Sudarmayasa I.W, Romadhoni I.F. (2021).


Pembuatan Boba Kopi Biji Salak Sebagai Pangan Fungsional Sumber
Antioksidan. Jurnal Technopreneur (JTech). 9(1), 7 – 13. Diakses pada
tanggal 20 November 2021 melalui
https://doi.org/10.30869/jtech.v9i1.690

Rahman, F. A., Haniastuti, T., dan Utami, T. W. 2017. Skrining Fitokimia dan
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.)
pada Streptococcus mutans ATCC 35668. Fakultas Kedokteran Gigi,
Universitas Gajah Mada. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia. Vol. 3 No.
1.

Riyani, Nova, dan Riza Dwi Tyas Widoyoko.2021. Pemanfaatan Gula Jahe untuk
Meningkatkan Sistem Imun Tubuh di Era Pandemi Covid-19 di Desa
Gawang Kecamatan Kebonagung. Journal of Social Empowerment.Vol 6
No 2. Hal: 1-6.

Santoso, H. B. 2019. Seri Mukjizat Daun: Daun Sirsak. Yogyakarta : Pohon


Cahaya Semesta. Hal: 18-21.

Saragih, J., Assa, J., dan Langi, T. 2015. Antioksidan Ekstrak Jahe Merah
(Zingiber officinale var. Rubrum) Menghambat Oksidasi Minyak Kacang
Tanah (Arachis hypogaea L.). Program Studi Ilmu dan Teknologi
Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi.

Sudiono, J. 2014. Sistem Kekebalan Tubuh. Universitas Trisakti : Penerbit Buku


Kedokteran ECG. Hal: 12.

Suherman, C. 2009. Ubi dan Singkong. Banten : Talenta Pustaka Indonesia. Hal:
43 & 44.

Swari, R. C. 2020. Manfaat Jahe Merah untuk Kesehatan, dari Pencernaan Hingga
Kesuburan.
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-jahe-merah-kesehatan/?
amp=1. Diakses pada 20 November 2021.
Tandra, H. 2020. Pintar Memilih Minuman Antobesitas & Diabetes, No More
Juice & Boba. Yogyakarta : Rapha Publishing. Hal: 25 & 26.

Ulfah, Maria, dkk. 2017.Pengaruh Pemberian Seduhan Teh Daun Sirsak Terhadap
Aktivitas Fagositosis Sel Makrofag dan Proliferasi Sel Limfosit Mencit
Galur Balb/C yang Diinduksi Vaksin Hepatitis B. Momentum. Vol 13 No
2. Hal: 1-9.

Veronica, Mayrlnn Trifosa, dan Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi. 2020. Minuman
Kekinian di Kalangan Mahasiswa Depok dan Jakarta. Indonesian Jurnal
of Health Development. Vol 2 No 2.Hal 1-9.

Zulfa, A. 2020. Formulasi dan Evaluasi Sediaan Nanoemulsi Topikal Minyak


Atsiri Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L.) Yang Berpotensi Sebagai
Antiaging. Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia.
LAMPIRAN
PROSES DAN HASIL PEMBUATAN BOBA RAJA
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Kiranda Dinata
NIM : K2321049
Sebagai : Ketua
TTL : Toboali, 15 September 2002
Agama : Islam
Universitas : Sebelas Maret
Jurusan/Prodi : FKIP/Pendidikan Fisika
Email : kirandadinata@student.uns.ac.id
No. HP : 085758566984
Alamat : JL. Teladan AMD, RT 03/RW 05, Teladan, Toboali

B. Karya yang Pernah Dibuat

No Judul Karya Jenis Lomba / Tahun


Kegiatan

C. Penghargaan yang Pernah Diraih

No Judul Karya Jenis Lomba / Tahun


Kegiatan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PESERTA LKTI INTERNAL 2021

A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Raihani Zahra Sugito
NIM : K4520053
Sebagai : anggota
TTL : Bandar Lampung, 2 September 2002
Agama : Islam
Universitas : Universitas Sebelas Maret
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA
Email : raihanizahra@student.uns.ac.id
No. HP : 081318717725
Alamat : Perumahan Tytyan Indah, Kota Bekasi

B. Karya yang Pernah Dibuat

No Judul Karya Jenis Lomba / Tahun


Kegiatan

C. Penghargaan yang Pernah Diraih

No Judul Karya Jenis Lomba / Tahun


Kegiatan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PESERTA LKTI INTERNAL 2021

A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Nadea Rosi Lutvita
NIM : K7121190
Sebagai : Anggota
TTL : Ponorogo, 11 November 2002
Agama : Islam
Universitas : Universitas Sebelas Maret
Jurusan/Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Email : nadearosii@student.uns.ac.id
No. HP : 081334554141
Alamat : Rt 03/Rw 04 Bengkal, Tangjungsari, Kec. Pacitan

B. Karya yang Pernah Dibuat

No Judul Karya Jenis Lomba / Tahun


Kegiatan

C. Penghargaan yang Pernah Diraih

No Judul Karya Jenis Lomba / Tahun


Kegiatan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PESERTA LKTI INTERNAL 2021

A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Nesthi Wahyuningsih
NIM : K1321060
Sebagai : Anggota
TTL : Banjarnegara, 08 Juli 2003
Agama : Islam
Universitas : Universitas Sebelas Maret
Jurusan/Prodi : Pendidikan Matematika
Email : nesthiwahyu@student.uns.ac.id
No. HP : 081295861805
Alamat : Linggasari, Rt 01 / Rw 04, Wanadadi, Banjarnegara

B. Karya yang Pernah Dibuat

No Judul Karya Jenis Lomba / Tahun


Kegiatan

C. Penghargaan yang Pernah Diraih

No Judul Karya Jenis Lomba / Tahun


Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai