Anda di halaman 1dari 34

KOBAR: KOPI BIJI BIDARA BERBASIS ALQUR’AN

SEBAGAI IMMUNE BOOSTER DIMASA PANDEMI COVID-19

Disusun oleh:
Zhena Nofhatiaz Zahra/1906111741/2019
Habibah Nurfaizah Azra/1906111469/2019

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
keselamatan kepada Kami sehingga dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul Kobar: Kopi Biji Bidara Berbasis Alqur’an Sebagai Immune
Booster Dimasa Pandemi Covid-19.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah


banyak memberikan bimbingan, petunjuk dan motivasi sampai selesainya karya
tulis ilmiah ini. Tidak lupa pula buat seluruh rekan-rekan yang telah banyak
membantu Kami didalam penyelesaian karya tulis ini, yang tidak dapat Kami
sebutkan satu-persatu. Tidak ada yang pantas diberikan, selain balasan dari Allah
yang Maha Esa untuk kemajuan kita semua dalam menghadapi masa depan nanti.

Akhirnya Kami sangat mengharapkan agar karya tulis ini bermanfaat bagi
kita semua baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang.

Pekanbaru, 02 Juni 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS PAPER......................................ii


KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................v
ABSTRAK.........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1.Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah....................................................................................3
1.3 Tujuan.........................................................................................................3
1.4 Manfaat.......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................5
2.1 Tanaman Bidara..........................................................................................5
2.2 Kandungan Bidara......................................................................................6
2.3 Pemasaran Agribisnis Bidara......................................................................8
BAB III METODE PENULISAN......................................................................10
3.1 Tahapan Penulisan......................................................................................10
3.2 Struktur Penulisan.......................................................................................10
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................11
4.1 Analisis Permasalahan................................................................................11
4.2 Efektivitas Biji Bidara Bidara Sebagai Pembentuk Imun Tubuh...............11
4.3 Pengolahan Biji Bidara Menjadi Kopi Bubuk............................................12
4.4 Pemasaran Kopi Biji Bidara........................................................................13
BAB V PENUTUP...............................................................................................17
5.1 Kesimpulan.................................................................................................17
5.2 Saran...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18
LAMPIRAN.........................................................................................................21
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................22

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Daun Bidara (kiri) dan Pohon Bidara (kanan)..............................4

Gambar 2.2 Buah dan Biji bidara (Ziziphus spina-cristhi L)............................5

Gambar 4.1 Hasil Pengolahan Biji Bidara menjadi Bubuk Kopi Bidara........11

Gambar 4.2 Kemasan Kopi Biji Bidara 30 gram............................................12

iv
KOBAR: KOPI BIJI BIDARA BERBASIS ALQUR’AN
SEBAGAI IMMUNE BOOSTER DIMASA PANDEMI COVID-19
Zhena Nofhatiaz Zahra, Habibah Nurfaizah Azra
Universitas Riau, Pekanbaru
zhena.nofhatiaz1741@gmail.com

Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit corona virus 2019 di


seluruh dunia. Sejak munculnya pandemi, banyak masyarakat yang melakukan
berbagai pencegahan agar tidak terjangkit oleh Covid-19, salah satunya ialah
dengan merubah pola hidup sehat seperti rajin mencuci tangan, makan makanan
yang bergizi, berolahraga, serta meminum vitamin agar imunitas tubuh tetap
terjaga dan meningkat. Dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW
disebutkan beberapa kali mengenai betapa istimewanya tanaman herbal bernama
latin Ziziphus spina-cristhi L atau biasa disebut tanaman bidara. Tanaman bidara
(Bahasa Arab: As-Sidr) merupakan sejenis pohon kecil dengan daun yang rindang
serta terdapat buah yang lebat. Berdasarkan kandungan gizinya, bidara berpotensi
sebagai sumber vitamin C, antioksidan, fenolat dan flavonoid yang kaya akan
manfaat. Tujuan penulisan karya ilmiah pengolahan kopi bidara sebagai
memberikan alternatif sumber vitamin dan inovasi usaha tanaman herbal
berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits untuk meningkatkan daya tahan tubuh guna
menghadapi pandemi Covid-19. Metode penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
studi pustaka (study literature) mengidentifikasi dan mengumpulkan data dari
buku, e-book dan beberapa jurnal penelitian serta pengembangan kreativitas
pengembangan inovasi konsultasi dengan dosen pembimbing. Hasil pembahasan
karya tulis ini mengatakan bahwa biji bidara berpotensi untuk dapat diolah
menjadi kopi bubuk bidara, dengan keuntungan sekitar Rp 7.000.000 hingga Rp
12,000.000. Strategi pemasaran yang efektif dan efisien yang meliputi market
segmentation, market targeting, positioning, dan differentiation diharapkan
mampu menjadikan kopi bidara dapat bersaing dipasaran terlebih lagi dengan
manfaat khusus dalam meningkatkan sistem imun tubuh dalam menghadapi
pandemi Covid-19.

Kata Kunci: Biji Bidara, Imun Tubuh, Kopi Bidara, Pandemi, Pemasaran

v
KOBAR: KOPI BIJI BIDARA BERBASIS ALQUR’AN
SEBAGAI IMMUNE BOOSTER DIMASA PANDEMI COVID-19
Zhena Nofhatiaz Zahra, Habibah Nurfaizah Azra
Universitas Riau, Pekanbaru
zhena.nofhatiaz1741@gmail.com
The Covid-19 pandemic is the 2019 coronavirus outbreak around the world. Since
the emergence of the pandemic, many people have taken various precautions to
avoid being infected by Covid-19, one of which is by changing healthy lifestyles
such as diligently washing hands, eating nutritious food, exercising, and taking
vitamins to maintain the body's immunity and increase. In the Qur'an and Hadith
of the Prophet Muhammad SAW mentioned several times about how special
herbal plants named Latin Ziziphus spina-cristhi L or commonly called bidara
plant. Bidara plant (Arabic: As-Sidr) is a small tree with shady leaves and there
are dense fruit. Based on its nutritional content, bidara has the potential as a
source of vitamin C, antioxidants, phenolics and flavonoids that are rich in
benefits. The purpose of writing scientific works of bidara coffee processing as an
alternative source of vitamins and innovation of herbal plants based on the Qur'an
and Hadith to increase the body's endurance in order to face the Covid-19
pandemic. This method of writing scientific papers is the study literature of
identifying and collecting data from books, e-books and several research journals
as well as the development of creativity in the development of innovation
consultation with supervisors. The results of the discussion of this paper say that
bidara beans have the potential to be processed into bidara ground coffee, with a
profit of around Rp7,000,000 to Rp12,000,000. Effective and efficient marketing
strategies that include market segmentation, market targeting, positioning, and
differentiation are expected to make bidara coffee can compete in the market even
more with special benefits in improving the body's immune system in the face of
the Covid-19 pandemic.

Keywords: Bidara Seeds, Immune Body, Bidara Coffee, Pandemic, Marketing

vi
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit corona virus
2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, singkatan dari Covid-19) di
seluruh dunia. Penyakit yang pada awalnya ditemukan di Kota Wuhan kini sudah
menyebabkan jutaan orang meninggal dunia.WHO pada tanggal 11 Maret 2020
menetapkan Covid-19 sebagai wabah pandemi. Hingga kini, penyebarannya di
Indonesia masih terus bertambah dari hari ke hari. Dari data covid.go.id, hingga
Februari 2021, sebanyak 1.134.854 terkonfirmasi Covid-19 dan 176.672 kasus
aktif dari 15,6% kasus terkonfirmasi.
Covid-19 melalui Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang
terutama melalui percikan (droplet) yang dihasilkan selama batuk. Virus ini juga
menyerang sistem pernafasan. Periode waktu antara paparan virus dan munculnya
gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat belas
hari. Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas. COVID-19
merupakan penyakit yang baru ditemukan oleh karena itu pengetahuan terkait
pencegahannya masih terbatas. Kunci pencegahan meliputi pemutusan rantai
penularan dengan isolasi, deteksi dini, dan melakukan proteksi dasar
(Kementerian Kesehatan RI, 2020).
Sejak munculnya pandemi, banyak masyarakat yang melakukan berbagai
pencegahan agar tidak terjangkit oleh Covid-19, salah satunya ialah dengan
merubah pola hidup seperti rajin mencuci tangan, makan makanan yang bergizi,
berolahraga, serta meminum vitamin agar imunitas tubuh tetap terjaga dan
meningkat. Dalam kenyataannya pada kondisi tertentu tidak semua vitamin dan
mineral yang berasal dari makanan dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan,
maka pada kondisi seperti ini dapat dipenuhi dengan konsumsi suplementasi
vitamin dan mineral (Rothan et al., 2020).
Vitamin untuk meningkatkan imun tubuh sudah dijual di pasaran terkhususnya
di apotek. Vitamin untuk meningkatkan imun tubuh ini biasanya dijual dengan
harga yang cukup mahal. Tidak banyak pula kandungan vitamin untuk
meningkatkan tubuh yang dapat ditemukan alami dari tanaman herbal. Tanaman

1
herbal yang berfungsi untuk meningkatkan imun tubuh antara lain bidara
(Ziziphus spina-cristhi L). Tanaman obat dapat digunakan sebagai
imunostimulator. Agen imunostimulator berperan penting dalam pengobatan
penyakit infeksi akibat pathogen (Nirmalasari et al., 2013).
Allah Swt. menciptakan seluruh yang ada di muka bumi tidak terdapat
yang sia-sia, seperti tanaman yang beraneka ragam, hewan, ataupun mineral. Di
dalam Al-Quran sudah dipaparkan kalau ketiganya memiliki zat/obat yang bisa
mengobati penyakit. Meski tidak seluruh tanaman yang Allah Swt. ciptakan bisa
digunakan selaku obat. Ada pula salah satu tanaman yang bisa digunakan sebagai
obat yakni tanaman bidara. Di India, tanaman bidara digunakan sebagai obat
diare, kencing manis, demam serta malaria. Sebaliknya di Malaysia kulit kayu
bidara direbus dijadikan selaku obat sakit perut serta sebagian masyarakatnya
memakai daun bidara selaku bahan kecantikan buat menanggulangi jerawat,
keriput serta bundaran gelap pada dasar mata.
Dalam Al-Qur’an Allah Swt telah menjelaskan tentang tumbuh-tumbuhan,
sehingga apa yang telah dibicarakan oleh ilmu pengetahuan di zaman sekarang
tentang tumbuh-tumbuhan telah lebih dahulu Islam menjelaskannya, Allah Swt
berfirman:

ً‫ت ۗ ِإ َّن فِى ٰ َذلِكَ َل َءايَة‬ َ َ‫يل َوٱَأْل ْع ٰن‬


ِ ‫ب َو ِمن ُك ِّل ٱلثَّ َم ٰ َر‬ َ ‫ت لَ ُكم بِ ِه ٱل َّزرْ َع َوٱل َّز ْيتُونَ َوٱلنَّ ِخ‬ُ ِ‫ي ُۢنب‬
َ‫لِّقَوْ ٍم يَتَفَ َّكرُون‬

“Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan tanam-tanaman: zaitun,


kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memikirkan”. (Q.S An-Nahl/16:11).
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Swt yang menumbuhkan tanam-
tanaman, zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan, termasuk buah
bidara.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Eti Sumiati (2014)
menghasilkan ekstrak kloroform dan ekstrak etanol 70% biji bidara memiliki
aktivitas sebagai antibakteri dan senyawa yang terkandung dalam ekstrak

2
kloroform pada biji bidara yaitu alkaloid dan steroid/triterpenoid, sedangkan
senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol 70% pada biji bidara adalah
alkaloid, tanin dan steroid/triterpenoid. Penelitian Kusriani et al. (2015) tentang
penetapan kadar senyawa fenolat total dan aktivitas antioksidan pada ekstrak buah
bidara dan hasilnya dari kandungan kimia yang ada, senyawa fenol dan flavonoid
yang berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan. Tanaman Bidara (Ziziphus
spina-christi L.) memiliki banyak manfaat karena mengandung fenolat dan
flavonoid. Senyawa kimia yang terkandung pada tanaman bidara yang digunakan
sebagai pengobatan antara lain: alkaloid, fenol, flavanoid, dan terpenoid” (Adzu et
al., 2001 dalam Raden, 2017). Kandungan flavonoid pada tanaman bidara dapat
bermanfaat sebagai antioksidan, antimikroba atau antibakteri, antifungi (Prior,
2003 dalam Nurul Hikmah, 2016).
Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada
tanaman yang berfungsi sebagai antibakteri atau virus (Dwyana et al. 2011).
Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang memiliki fungsi sebagai senyawa
antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein
ekstraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri. Flavonoid
berfungsi sebagai antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks
terhadap protein extraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri
(Wijaya et al. 2014).
Jika dilihat dari kandungan gizinya, bidara berpotensi sebagai sumber vitamin
C. Vitamin C berperan sangat penting dalam meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dan menangkal radikal bebas (Indriyani 2017). Biji buah bidara juga
memiliki kandungan antioksidan. Hasil penelitian Kusriani, et. Al (2015)
mengatakan bahwa ekstrak daun, buah dan biji menunjukan adanya senyawa
antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang penting dalam menjaga
kesehatan tubuh karena berfungsi memutus reaksi berantai dari radikal bebas yang
terdapat dalam tubuh (Pratiwi, 2010). Selain senyawa antioksidan, tanaman bidara
(Ziziphus spina-chrissti L.) juga memiliki kandungan fenolat dan flavonoid yang
kaya akan manfaat.

3
Biji buah bidara dapat diolah menjadi minuman seperti kopi. Cara membuat
kopi dari biji bidara yaitu dengan membersihkan kotoran dan sisa buah bidara,
kemudian ditumbuk kasar. Potongan biji bidara dikeringkan dengan cara dijemur
selama 2-3 hari. Biji bidara yang sudah kering disangrai sesuai perlakuan pada
suhu 150oC. Biji bidara digiling dan diayak dengan ayakan ukuran 60 mesh untuk
mendapatkan bubuk kopi dari biji bidara. Kopi biji bidara dapat menjadi alternatif
vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dikarenakan banyak kandungan
dari bidara yang bermanfaat sebagai immune booster.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana efektivitas biji buah bidara dalam meningkatkan imun tubuh?
2. Bagaimana cara pengolahan kopi dari biji bidara?
3. Apakah pengolahan kopi biji bidara menguntungkan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tafsir mengenai bidara dalam surah Saba ayat 16 dan surah
Al-Waqiah ayat 28
2. Mengetahui efektivitas pemanfaatan biji bidara sebagai pembentuk imun
tubuh.
3. Mengetahui proses pengolahan biji bidara menjadi kopi bubuk.
4. Menganalisis pendapatan agroindustri kopi biji bidara perkebunan
tanaman bidara.
1.4 Manfaat
Penulisan karya tulis ilmiah ini bermanfaat dalam menyumbangkan KOBAR
(Kopi Biji Bidara) sebagai pemanfaatan dan diversifikasi produk olahan dari biji
bidara. Adapun pihak yang menerima manfaat sebagai berikut.
1. Pemerintah
Melalui program ini dapat membantu pemerintah dalam peningkatan
ekonomi dari produksi pemanfaatan dan diversifikasi produk olahan dari
biji bidara.
2. Masyarakat Petani
Program ini membuka lapangan pekerjaan baru untuk petani dan
membuka industri kreatif bagi petani.

4
3. Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu perkuliahan dengan pengabdian
kepada masyarakat.

5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Bidara


Tanaman bidara (Ziziphus spina-cristhi L) merupakan sejenis pohon kecil
dengan daun yang rindang serta terdapat buah.Tanaman bidara banyak tumbuh di
daerah Afrika Utara dan tropis serta Asia Barat. Dengan ketinggian sampai 500 m.
Di Indonesia tanaman ini banyak tumbuh di Sumbawa (Nusa Tenggara Barat).
Semua bagian bidara dapat digunakan dalam pengobatan tradisional antara lain
(daun, buah, biji, akar, dan batang) (Kusriani et al., 2015). Bidara dapat hidup di
berbagai kondisi, akan tetapi bidara bisa cepat tumbuh di udara yang panas
dengan curah hujan berkisar 125 mm dengan suhu minimum 7-13 ˚C dan
maksimum 37-48˚C (Dahiru, 2010).

Dalam al-Qur’ān pun juga di jelaskan bahwasanya Bidara merupakan tanaman


yang bernilai. Pernyataan ini membuktikan bahwa semua yang diciptakan Allah
tidak ada yang sia-sia, semua ada manfaat nya dan tidak dapat disangkal lagi.
Dalam al-Qur’an pohon Bidara disebutkan beberapa kali, salah satunya tertera
dalam surah al Waqi’ah yang berbunyi:

ٍ ‫د () َوطَ ْل‬Šٍ ‫ين () فِي ِس ْد ٍر َم ْخضُو‬


‫د () َو ِظ ٍّل َم ْمدُو ٍد‬Šٍ ‫ح َم ْنضُو‬ ِ ‫َوَأصْ َحابُ ْاليَ ِمي ِن َما َأصْ َحابُ ْاليَ ِم‬

  Artinya:
“Dan golongan kanan, Alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di
antara pohon bidara yang tak berduri. Dan pohon pisang yang bersusun-susun
(buahnya). Dan naungan yang terbentang luas.” (QS: Al-Waqi’ah ayat 27-30)
Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwasanya ketika Allah
menggambarkan surga, al-Qur’an menggunakan istilah aẓ-ẓill al-mamdud
(naungan yang terbentang). Pada ayat tersebut terdapat isyarat dalam kehidupan
dunia sebagai salah satu kekuasaan Allah yang tersebar dialam raya untuk
direnungkan oleh setiap mukmin yang benar, serta mengetahui tujuan dan hikmah
penciptaan nya (Pasya, 2004). Tumbuhan bidara merupakan salah satu tanaman
yang disebutkan dalam al Quran, tanaman obat ini sangat jarang dijumpai
didaerah perkotaan. Bidara atau widara lebih sering hidup di daerah yang tandus.
Tumbuhan jenis ini memiliki ciri-ciri buah bulat kecil dengan rasa manis dan

6
kesat. Bentuk daun dari tanaman ini bulat lonjong dengan tangkai yang rimbun
dipenuhi dengan duri.

Gambar 2.1 Daun Bidara (kiri) dan Pohon Bidara (kanan)


Sumber: Karmila, 2019.

Menurut Tjitrosoepomo (2010) klasifikasi atau kedudukan tanaman bidara


dalam taksonomi tumbuhan adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rhamnaceae
Genus : Ziziphusa
Spesies : Ziziphus spina-christi L

Menurut Putu (2017) Tanaman bidara memiliki akar tunggang yang cepat
berkembang dengan tinggi 1,2-12 m. Batang bidara mempunyai daun dan duri
pada setiap nodes. Panjang daun 2,5-6,25 cm dan lebar 2-4 cm letaknya berselang
seling dengan bentuk lonjong. Bagian atas daun berwarna hijau mengkilap dan
bagian bawahnya tertutup oleh rambut yang berwarna keputihan sampai
kecokletan (warna karat).Bunga bidara bersifat protandrous dimana benangsari
masak lebih dulu dibandingkan putiknya sehingga pembentukan buah tergantung
pada penyerbukan silang yang dilakukan oleh serangga.Buah bidara liar berbentuk

7
oval dengan kulit buah halus atau kasar, mengkilap, dan tipis tapi keras.Warna
buah berubah dari hijau muda ke kuning dan berwarna merah-cokelat saat
matang.Tanaman bidara menghasilkan 5.000 sampai 10.000 buah kecil/tahun.Biji
buah bidara mempunyai bentuk bulat. Biji buah bidara umumnya digunakan untuk
perbanyakan secara generatif.Biji bidara juga dapat dimanfaatkan untuk bahan
utama pembuatan kopi dengan banyak khasiat. Gambar buah dan biji bidara dapat
dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Buah dan Biji Bidara (Ziziphus spina-cristhi L)


Sumber: tanamanmart.com

2.2 Kandungan Tanaman Bidara


Nilai gizi per 100 gram buah bidara adalah air 81,6-83 gram, protein 0,8
gram, lemak 0,07 gram, serat 0,60 gram, karbohidrat 17 gram, gula total 5,4-10,5
gram, gula reduksi 1,4-6,2 gram, gula nonreduksi 3,2-8 gram, abu 0,3-0,59 gram,
kalsium 25,6 gram, fosfor 26,8 mg, besi 0,76-1,8 mg, karotin 0,021 mg, tiamin
0,02-0,024 mg, riboflavin 0,02-0,038 mg, niacin 0,7-0,837 mg, asam sitrat 0,2-1,1
mg, fluoride 0,1-0,2 ppm, dan pectin sebanyak 2,2-3,4% (berdasarkan berat
kering) serta kandungan vitamin C adalah 65,8-76,0 mg yang berperan sangat
penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menangkal radikal
bebas (Morton, 1978).
Tanaman bidara memiliki tiga kandungan kimia yaitu polifenol, saponin dan
tannin (Chang, 2002). Senyawa kimia yang terkandung pada tanaman bidara yang
digunakan sebagai pengobatan antara lain alkaloid, fenol, flavonoid dan terpenoid
(Adzu et al., 2007). Senyawa fenolat adalah senyawa yang mempunyai sebuah
cincin aromatic dengan satu atau lebih gugus hidroksi, senyawa yang berasal dari

8
tumbuhan yang memiliki ciri yang sama. Menurut Siregar (2020), berikut manfaat
tanaman bidara:
a. Analgetik, Antipiretik dan Antiinflamasi
Khasiat sebagai analgetika, antipiretik tanaman bidara akibat kandungan
flavonoid yang bekerja dalam menghambat faktor peradangan. Plavonoid
merupakan senyawa polifenol yang tersebar luas di alam. Fungsi plavonoid pada
tumbuhan adalah untuk mengatur proses fotosintesis, zat mikroba, antivirus, dan
antiinsektisida. Plavonoid dihasilkan oleh jaringan tumbuhan sebagai respon
terhadap infeksi atau luka yang kemudian berfungsi menghambat fungsi yang
menyerangnya (Kristanti et al., 2008).
b. Anti Kanker
Senyawa alkaloid, saponin, triterpenoid dan steroid memiliki efek sitotoksik
sebagai antikanker dimana diketahui bahwa senyawa-senyawa tersebut
menghasilkan senyawa reduksi yang dikenal dengan nama kuersetin. Kuersetin
yang tergolong antioksidan ini meiliki aktivitas terhadap reseptor proto-onkogen
proteintirosin kinase dan uridin 5-monofosfat sintase.Sebagai reseptor obat-obatan
antikanker yang pada akhirnya dapat melakukan inhibisi terhadap DNA
topoisomerase pada sel kanker yang berakibat penghambatan pertumbuhan sel
kanker.
c. Anti Depresan
Khasiat sebagai antidepresan pada tanaman bidara akibat kandungan alkaloid
dan plavonoid yang mampu menghambat kerja dari mono-amin-oksidase sehingga
menghambat degradasi neurotransmitter syaraf pusat seperti serotonin dan
katekolamin yang efeknya pada otak menimbulkan potensi stimulasi susunan
saraf pusat yang menghambat terjadinya depresi.
d. Antioksidan
Ekstrak daun bidara memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, hal ini
dikarenakan kandungan plavonoid di dalamnya.Dengan nilai IC50 sebesar
90.9584, dimana secara spesifik suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan
sangat kuat untuk 50-100 ppm.
e. Anti Diabetik

9
Aktivitas anti diabetik ekstrak daun bidara diperoleh melalui mekanisme
penghambatan enzim-enzim pemecah karbohidrat menjadi glukosa yang terdapat
di saluran cerna, dua golongan enzim yang dihambat ialah α-Amilase dan α-
Glukosidase.
f. Renal Protektor, Liver Protektor dan Neuro Protektor
Sifat proteksi terhadap berbagai sel tubuh oleh ekstrak daun bidara
dikarenakan kandungan saponin, tannin, alkaloid dan plavonoid yang bekerja
menghambat pembentukan ROS dan protein amilois β yang bertanggung jawab
terhadap kerusakan mikrovakular akibat adanya respon inflamasi.
2.3 Pemasaran Bidara
Menurut Arsyad, et al., (2006), agribisnis adalah suatu kegiatan usaha yang
meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil
dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian arti luas. Secara umum,
pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan
mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dann kelompok (Kotler, 2006).
Kegiatan pemasaran selama ini tidak terlepas dari unsur persaingan, persaingan
dalam bisnis tidak mengenal belas kasihan .
Dalam arti yang lebih luas, pemasaran berusaha untuk mendapatkan terhadap
suatu penawaran. Tanggapan tersebut mungkin lebih dari sekedar pembelian
sederhana atau perdagangan produk dan jasa. Pemasaran terdiri dari tindakan-
tindakan yang diambil untuk memperoleh tanggapan yang diharapkan dari sasaran
atau audiens terhadap beberapa produk, jasa, gagasan, dan objek lainnya.
Kegiatan pemasaran tidak sekedar menciptakan transaksi-transaksi jangka pendek,
lebih dari itu pemasar juga harus membangun hubungan jangka panjang dengan
pelanggan, distributor, dan pemasok (Kotler, 2006).

10
Rasulullah SAW bersabda:

“Dari Rifa’ah bin Rafi’ r.a. (katanya): Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW.
pernah ditanya, manakan usaha yang paling baik? Beliau menjawab: ialah amal
usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua jual beli yang bersih”. (HR.
al-Bazzar, dan dinilai Shahih oleh al-Hakim).

Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh HR. Baihaqi dan Ibnu Majjah:

“Dan dikeluarkan dari Ibnu Hibban dan Ibnu Majah bahwa Nabi Muhammad
SAW, Sesungguhnya jual-beli harus dipastikan harus saling meridai”.(HR.
Baihaqi dan Ibnu Majjah).

Mengacu pada hadits di atas, maka dalam meningkatkan penjualan harus


memperhatikan unsur halal, dan unsur saling meridhai, karena itu dalam
meningkatkan penjualan tidak bisa lepas dari proses-proses manajemen.

11
BAB III METODE PENULISAN

3.1 Tahapan Penulisan

Penyusunan karya tulis ilmiah ini dimulai dengan cara penggalian ide serta
mengamati permasalahan kurangnya pemanfaatan tanaman bidara. Setelah itu,
dilanjutkan dengan studi pustaka dan pengembangan kreativitas yang didukung
dengan konsultasi beberapa dosen kemudian dilakukan pengumpulan data dan
informasi dari Al-Qur’an, buku, e-book, dan beberapa jurnal penelitian yang
kemudian dianalisis hingga menemukan ide serta solusi sesuai konsep
pemanfaatan tanaman bidara berlandas Al-Qur’an sebagai implementasi Al-
Qur’an menjadi landasan dalam berinovasi.

3.2 Struktur Penulisan


Penulisan karya ilmiah ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang diambil
dari masyarakat yang bersifat inovatif, deksriptif dan informatif. Gagasan ditulis
sesuai dengan pemanfaatan yang dihasilkan dari tanaman bidara dan dibahas
untuk menciptakan solusi yang dapat menyelesaikan masalah secara objektif.
Setelah masalah diteliti pembahasan difokuskan pada upaya penanggulangan dan
penyelesaian.
Pengumpulan data yang dilakukan berdasarkan sumber data yaitu Al-Qur’an
dan kitab-kitab tafsir Al-Qur’an serta informasi dari studi literatur yang kemudian
ditulis sesuai dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah.

12
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Analisis Permasalahan


Tanaman bidara merupakan tanaman yang memiliki buah dan daun yang lebat
dan umumnya dimanfaatkan sebagai tanaman herbal. Semua bagian dari tanaman
bidara dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif. Daun bidara biasanya
diseduh dan memiliki khasiat antioksidan yang tinggi. Buah bidara memiliki rasa
asam dan kaya akan kandungan vitamin C. Banyaknya khasiat dari tanaman
bidara tidak diiringi dengan pemanfaatan yang optimal. Pada umumnya bagian
yang paling sering digunakan itu adalah daun bidara, karena penyajiannya yang
sederahana. Namun, bagian lain dari tanaman bidara juga tidak kalah bermanfaat
seperti bijinya. Di dalam biji bidara terdapat aktivitas antioksidan paling baik
setelah daunnya yakni 205,85 ppm dengan persen inhibisi tertinggi yaitu 76,2
persen pada konsentrasi 7 ppm.
Antioksidan sangat bermanfaat untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh
dalam menangkal berbagai macam penyakit. Dewasa ini, dunia dilanda dengan
wabah Covid-19. Masyarakat dituntut untuk selalu menjaga jarak, mengurangi
aktivitas, dan meningkatkan imun tubuh. Jika potensi biji bidara dapat diolah
dengan penyajian yang sederhana dikondisi sekarang ini yang sedang dilanda
Covid-19, maka akan besar manfaat yang akan didapat.
Mengingat hasil buah bidara yang cukup melimpah, maka keuntungan kopi
biji bidara yang didapatkan untuk per pohon berkisar antara Rp70.000 hingga
Rp120.000. Jika setiap hektar lahan terdapat 100 tanaman bidara, maka dalam
sekali panen dapat diperoleh keuntungan sekitar Rp7.000.000 hingga
Rp12.000.000.

4.2. Efektivitas Biji Bidara Bidara Sebagai Pembentuk Imun Tubuh


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Eti Sumiati (2014)
menghasilkan ekstrak kloroform dan ekstrak etanol 70% biji bidara memilik
aktivitas sebagai antibakteri dan Senyawa yang terkandung dalam ekstrak
kloroform pada biji bidara yaitu alkaloid dan steroid/triterpenoid, sedangkan
senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol 70% pada biji bidara adalah
alkaloid, tanin dan steroid/triterpenoid. Penelitian Kusriani et al. (2015) tentang

13
penetapan kadar senyawa fenolat total dan aktivitas antioksidan pada ekstrak buah
bidara dan hasilnya dari kandungan kimia yang ada, senyawa fenol dan flavonoid
yang berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan. Selain senyawa antioksidan,
tanaman bidara (Ziziphus spina-chrissti L.) juga memiliki kandungan fenolat dan
flavonoid yang kaya akan manfaat. Senyawa kimia yang terkandung pada
tanaman bidara yang digunakan sebagai pengobatan antara lain: alkaloid, fenol,
flavanoid, dan terpenoid” (Adzu dkk, 2001 dalam Raden, 2017). Kandungan
flavonoid pada tanaman bidara dapat bermanfaat sebagai antioksidan, antimikroba
atau antibakteri, antifungi (Prior, 2003 dalam Nurul Hikmah, 2016).
Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada
tanaman yang berfungsi sebagai antibakteri atau virus (Dwyana et al. 2011).
Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang memiliki fungsi sebagai senyawa
antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein
ekstraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri. Flavonoid
berfungsi sebagai antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks
terhadap protein extraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri
(Wijaya et al. 2014).
Jika dilihat dari kandungan gizinya, bidara berpotensi sebagai sumber vitamin
C. Vitamin C berperan sangat penting dalam meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dan menangkal radikal bebas (Indriyani 2017). Biji buah bidara juga
memiliki kandungan antioksidan. Hasil penelitian Kusriani, et. Al (2015)
mengatakan bahwa ekstrak daun, buah dan biji menunjukan adanya senyawa
antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang penting dalam menjaga
kesehatan tubuh karena berfungsi memutus reaksi berantai dari radikal bebas yang
terdapat dalam tubuh (Pratiwi, 2010).

4.3 Pengolahan Biji Bidara Menjadi Kopi Bubuk


Bahan baku yang digunakan pada penilitian ini adalah biji dari buah tanaman
bidara, fungsinya sebagai bahan baku utama pembuatan kopi bubuk yang
mengandung antioksidan. Tanaman bidara yang telah berumur 5 bulan sudah
berbunga dan berbuah. Dalam sekali panen, sebuah tanaman bidara dapat
menghasilkan 2,5 hingga 3 kg buah bidara basah. Proses pengolahan biji buah
bidara menjadi kopi tidak jauh beda dengan proses pengolahan biji salak menjadi

14
kopi. Biji buah bidara dicuci dan dibersihkan dari kotoran dan sisa buah bidara.
Kemudian biji bidara ditumbuk kasar.
Potongan biji bidara dikeringkan dengan cabinet dryer pada suhu 500C selama
24 jam. Biji bidara yang sudah kering disangrai sesuai perlakuan pada suhu
1500C. Biji bidara digiling dan diayak dengan ayakan ukuran 60 mesh untuk
mendapatkan bubuk kopi dari biji bidara. Hasil pengolahan biji bidara menjadi
bubuk kopi bidara dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Hasil Pengolahan Biji Bidara Menjadi Bubuk Kopi Bidara
Sumber: Data olahan, 2021

4.4 Pemasaran Kopi Biji Bidara


Biji tanaman bidara berpotensi untuk dapat diolah menjadi bubuk kopi biji
bidara. Tanaman bidara dapat menghasilkan 5.000 hingga 10.000 buah
kecil/tahun. Dapat diasumsikan setiap bulannya 417 sampai 833 buah kecil yang
bijinya dapat diolah menjadi kopi bubuk biji bidara. Harga kopi dalam bentuk
bubuk dipasaran berkisar antara Rp35.000 hingga Rp50.000 per kilogram. Setiap
tanaman bidara dapat menghasilkan sekitar 2,5 sampai 3 kg buah bidara basah.
Saat roasting, berat buah bidara akan hilang sekitar 20 persen. Jika diasumsikan
berat buah bidara kering sama dengan berat bubuk kopi, maka setiap tanaman
bidara menghasilkan 2 hingga 2,4 kg kopi bubuk siap seduh.
Dengan adanya Kobar, kopi herbal yang berfungsi untuk meningkatkan
imunitas tubuh, maka akan membantu masyarakat untuk meningkatkan
metabolisme tubuh serta menjaga kesehatan. Pengemasan kopi biji bidara dapat

15
menggunakan pengemasan dengan pouch dengan berbahan kertas. Adanya
kemasan tersebut akan memberikan wadah sekaligus pelindung produk yang ada
di dalamnya. Kopi biji bidara juga dapat dikemas menggunakan pengemasan
tersier berupa plastik yang membungkus kemasan sekunder. Hal ini
dimaksudkan agar wadah beserta produk di dalamnya terlindungi dari bahan-
bahan asing dari lingkungan luar yang masih berpeluang masuk melalui
perlindungan primer dan sekunder. Contoh pengemasan kopi biji bidara dapat
dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Kemasan Kopi Biji Bidara 30 gram


Sumber: Data olahan, 2021

Pemasaran (marketing) sangat perlu dilakukan untuk menciptakan nilai pada


konsumen dan membangun hubungan kuat dengan konsumen yang bertujuan
untuk menciptakan nilai keuntungan bagi konsumen, perusahaan dan pihak lain
yang terlibat. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pemasaran guna menciptakan
nilai dan mendapatkan keuntungan dari hubungannya dengan konsumen. Proses
ini meliputi market segmentation, market targeting, positioning, dan
differentiation.
Segmentasi pasar Kobar dapat dinikmati oleh segala kalangan, baik laki-laki
maupun perempuan yang sudah dewasa dan harga Kobar juga terjangkau. Target
pemasaran (market targeting) dari Kobar yaitu masyarakat di seluruh Indonesia,

16
terutama pada kondisi pandemi saat ini, khususnya bagi keluarga atau komunitas
yang mempunyai kepedulian terhadap kesehatan serta memiliki kebiasaan
mengkonsumsi minuman kopi. Khasiat pada Kobar yang dapat meningkatkan
imun tubuh sangat diperlukan dalam situasi saat ini, terlebih lagi di tengah
pandemi Covid-19 yang menuntut masyarakat untuk menjaga kesehatan serta
daya tahan tubuhnya. Kobar dapat dijadikan alternatif minuman herbal selain
jahe dan kunyit yang mulai langka dan harganya yang relatif semakin mahal.
Positioning dari Kobar yaitu memposisikan produk yang aman digunakan
oleh masyarakat karena terbuat dari bahan herbal/alami, produk asli Indonesia,
dan dampak pencemaran lingkungan yang kecil. Kobar adalah produk kopi
herbal dapat diposisikan sebagai kopi herbal yang berasal dari tanaman dengan
kearifan lokal dan kebudayaan masyarakat yang memberikan banyak manfaat
dan khasiat alami dengan harga terjangkau. Produk ini diposisikan juga sebagai
teh biji bidara pertama di Provinsi Riau yang memiliki kandungan serta khasiat
alami dengan penyajian yang sederhana, sehingga dapat dengan mudah dinikmati
secara langsung oleh konsumen.
Kobar memiliki peluang besar dari manfaat dan khasiat alaminya yang
didapatkan dari kearifan lokal dan kebudayaan masyarakat lokal yang masih
dipertahankan oleh masyarakat. Produk kopi dari buah mengkudu ini juga masih
mempertahankan proses alami yang dimilikinya. Selain itu, produk ini dapat
menarik berbagai jenis pembeli, baik pembeli secara berkala ataupun
berkelanjutan. Hal ini didasarkan pada kopi herbal yang berperan sebagai kopi
herbal kesehatan, sehingga apabila konsumen merasa puas akan terus
menggunakan produk ini. Sedangkan peluang lain adalah dengan adanya peluang
pasar yang terus berkembang karena masih sedikitnya masyarakat yang
mengetahui produk ini, sehingga dapat terus dikembangkan dengan berbagai
potensi yang dimilikinya.
Instansi-instansi pemerintah yang diharapkan dapat bekerja sama dalam
pengembangan konsep agribisnis Kobar ialah koperasi di setiap desa atau dinas
pertanian di setiap daerah di Provinsi Riau. Hal ini tentunya membutuhkan
dukungan dari masyarakat dan pihak-pihak lainnya, karena antusiasme
masyarakat terhadap kopi dari biji bidara ini akan menjadi barometer bagi

17
pemerintah untuk mendukung dan mengembangkan konsep Kobar itu sendiri.
Instansi-instansi pemerintahan ini bertugas sebagai legal agencies dalam
pengembangan Kobar. Pemerintah dapat menjadikan konsep agribisnis Kobar
sebagai solusi dalam mewujudkan konsep pemanfaatan tanaman herbal di bidang
kesehatan. Pemerintah juga dapat menjadikan konsep agribisnis Kobar dalam
mewujudkan iklim pemanfaatan sektor pertanian yang kreatif dan inovatif serta
menjadi substitusi tanaman herbal serta vitamin peningkat daya tahan tubuh.

18
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Tanaman bidara merupakan salah satu tanaman herbal yang kaya akan
manfaat. Meskipun masih terdengar cukup asing, namun tanaman ini cukup
terkenal untuk kalangan tertentu. Berdasarkan analisis dan sistematis karya tulis di
atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak pernah menciptakan suatu hal tanpa maksud
dan manfaat salah satu buktinya yaitu bidara yang kaya akan senyawa
polifenol, saponin dan tannin yang dapat meningkatkan imunitas.
2. Tanaman bidara (Ziziphus spina-cristhi L) memiliki kandungan dalam tubuh
yaitu senyawa fenolat kaya akan manfaat biologis antara lain antioksidan
205,85 ppm dengan persen inhibisi tertinggi yaitu 76,202%, antiinflamasi,
antimikroba, antifungi, dan mencegah timbulnya tumor.
3. Potensi biji bidara yang dapat diolah menjadi kopi bubuk dapat dijadikan
sebagai pembangun sistem imun tubuh dalam upaya mengatasi penyebaran
wabah Covid-19.
4. Proses pengolahan kopi dari biji bidara yaitu dengan membersihkan kotoran
dan sisa buah bidara, kemudian ditumbuk kasar. Potongan biji bidara
dikeringkan dengan cara dijemur selama 2-3 hari. Biji bidara yang sudah
kering disangrai sesuai perlakuan pada suhu 150˚C. Biji bidara diayak dengan
ayakan berukuran 60 mesh untuk mendapatkan bubuk kopi biji bidara.

5.2 Saran
KOBAR ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan agar dapat
membantu meningkatkan sistem imun dan mengurangi dampak buruk akibat
terpapar radikal bebas yang berlebihan serta dapat mengatasi dampak lingkungan
yang ditimbulkan oleh buah dan biji bidara yang tidak dimanfaatkan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Adzu, B., dan Haruna, A. K. 2007. Studied on the use of Zizyphus spina-christi L.
against pain in rats and mice. Afr. J. Biotechnol. 6(11): 1317-1324.

Ashri, Nurul Hikmah. 2016. Uji Aktivitas dan Identifikasi Senyawa Kimia
Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus spina-christi L)
terhadap Beberapa Bakteri Patogen. Skripsi, Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.

Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor

Block, K. I., dan Mead, M. N. 2003. Immune system effects of Echinacea,


Ginseng and Astragalus: A review. Integrative cancer therapies. 2(3):
247-267.

Chang, C. C. dkk. 2002. Estimation of Total Flavonoid Content in Propolis by


Two Complementary Colorimetric Methods. Journal of Food Drud
Analysis. 10(3).

Dahiru, D. dan Obidoa, O. 2008. Evaluation of The Antioksidan Effects of


Ziziphus mauritiana Lam. Leaf Extracts againt Chronic Ethanol-Induced
Hepatotoxicity In Rat Liver. African Journal Traditional Complementary
Alternative Mediines (CAM). 5(1).

Dewi, N., L., A., D., S. Suryawardani, I. O., dan Sarjana, I. D. G. R. 2016.
Strategi Pemasaran Kopi Pada Perusahaan Kopi Banyuatis. E-jurnal
Agribisnis dan Agrowisata. ISSN: 2301-6523. 5(1)

Hastuti, D. R. D. 2017. Ekonomika Agribisnis (Teori dan Kasus). Makasar:


Perpustakaan Nasional Katalog dalam Terbitan (KDT).

Hikmah, A. N. (2016). Uji Aktivitas Dan Identifikasi Senyawa Kimia Antibakteri


Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus Spina-Christi L) Terhadap
Beberapa Bakteri Patogen. Skripsi. IOSR Journal of Economics and
Finance. 3(1). 56. https://doi.org/https://doi.org/10.3929/ethzb-
000238666

Indriyani, N. L. P. 2017. Bidara, Sumber Daya Genetik yang Makin Langka. Iptek
Hortikultura. No. 13. Hal: 51-54.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Info Infeksi Emerging Kementerian


Kesehatan RI. 2020

20
Kristianti, A. N. dkk. 2008. Buku Ajar Fitokimia. Surabaya: Jurusan Kimia
Laboratorium Kimia Organik FMIPA Universitas Airlangga.

Kusriani, H. R., dan Machter, E. 2015. Penetapan Kadar Senyawa Fenolat Total
dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun, Buah, dan Biji Bidara (Ziziphus
spina-Cristi L.). Prosiding SNaPP2015. Kesehatan. Pissn 2477-2364,
Eissn 2477-2356.1 (1): 7-15.

Morton, J. 1987. Fruits of warm climates. Miami: Julia F. Morton 20534 SW 92


Ct.

Nirmalasari, N., dkk. (2013). Uji Aktivitas Imunostimulator Fraksi Etil Asetat
Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.)
Terhadap Proliferasi Sel Limfosit Mencit Galur Swiss Secara in Vitro
Beserta Identifikasi Kandungan Senyawa Kimianya. Jurnal Ilmu
Farmasi dan Farmasi Klinik. 10(1). 23-30.

Pasya, Ahmad, Fuasd. 2004. Dimensi Sains Al Quran (Solo: Tiga serangkai), 128

Pratiwi, P., Suzery, M., dan Cahyono, B. 2010. Total Fenolat dan Flavonoid dari
Ekstrak dn Fraksi Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus B.) Jawa
Tengah Serta Aktivitas Antioksidannya. Jurnal Sains & Matematika
(JSM). 18(4). Issn 0854-1675, 140-8.

Prior, R. L. 2003. Fruit and Vegetable in The Prevention of Cellular Oksidative


Damage. Am H Clin Nutr.78, 570.

Putu, N. 2017. Bidara, Sumber Daya Genetik yang Makin Langka. Iptek
Hortikultura litbang.pertanian.go.id.

Raden, R. Z. A. 2017. Uji Aktivitas Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-cristi L)


Sebagai Antikanker Pada Sel Kanker Kolon (WiDr) Melalui Metode
MTT dan Identifikasi Senyawa Aktif Dengan Metode LC-MS. Skripsi,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Hal: 67–72.

Rothan, H. A., dan Byrareddy, S. N. 2020. The Epidemiology and Pathogenesis of


Coronavirus Disease (Covid-19) Outbreak. Journal of Autoimmunity:
102433. 109(1). https://doi.org/10.1016/j.jaut.2020.102433

Siregar, M. 2020. Berbagai Manfaat Daun Bidara (Ziziphus mauritiana Lamk)


Bagi Kesehatan di Indonesia. Jurnal Pandu Husada. 2(1).

Sumiati, Eti. 2014. Uji ktivitas Antibakteri Ekstrak Klooform dan Ekstrak Etanol
Biji Bidara terhadap taphylococcus Aureus ATCC 25923 dan salmonella
Thypi. Jurnal Keperawatan. ISN 2302-1616 Juni 2014

21
Tjitrosoepomo, G. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.

Wijaya, B. A., Citraningtyas, G., & Wehantouw, F. (2014). Potensi ekstrak etanol
tangkai daun talas (colocasia esculenta (l)) sebagai alternatif obat luka
pada kulit kelinci (oryctolagus cuniculus). Jurnal Ilmiah Farmasi. 3(3).
Hal: 1-9.

22
Lampiran 1. Analisis Biaya

Biaya Jumlah Satuan Harga/ satuan Total


Biaya investasi (modal)        
Alat sangrai kopi 1 unit 599.000 599.000
Mesin gilingan kopi mini 1 unit 598.500 598.500
Total 1.197.500
Biaya tetap
Alat sangrai kopi ( 1/60 x
599.000) 9.984
Mesin gilingan kopi mini
(1/60 x 598.500) 9.975
Total 19.959
Biaya variabel
Biji bidara 24 kg 25.000 600.000
Kemasan pouch 800 pcs 675 540.000
Total 1.140.000
Pendapatan
Kopi biji bidara 800 gram 5000 4.000.000
Total cost (Fix
cost+Variabel cost) 1.159.959
Pendapatan bersih 2.840.041
 
Keuntungan bulan
pertama 1.642.541
Keuntungan bulan kedua 2.840.041

23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

KETUA

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Habibah Nurfaizah Azra
2 Tempat, tanggal lahir Pekanbaru, 31 Juli 2001
3 NIM 1906111469
4 Jurusan/ Fakultas Agribisnis/ Pertanian
5 Nomor telepon/ HP 082383552825
6 Alamat Jalan Assakinah No.17 Pangkalan
Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau
7 E-mail habibahnurfaiza@gmail.com

B. Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat


No Institusi Penyelenggara Judul Karya Ilmiah Tahun
“Spoil” (Sugar Palm Oil)
Pemanfaatan Limbah Batang
Kelapa Sawit (Elaeis
1. LPII FEB UNRI Guineensis Jacq.) Menjadi 2020
Gula Sawit Sebagai Substitusi
Gula Tebu Demi Tercapainya
Sdg’s
Biren Crispy (Biji Duren
Crispy) Pemanfaatan Limbah
C-NEON Lingkar Biji Durian Inovasi Pangan
2. Pada Masa Pandemi Covid-19 2020
Cendikia
Dengan Strategi Pemasaran E-
Commerce Dan Outlet Store

C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun


Juara 1 Lomba Karya
1. Tulis Ilmiah Nasional LPII FEB UNRI 2020
INSTINCT IV
10 Besar Finalis Esai
2. Nasional C-NEON C-NEON Lingkar Cendikia 2020
Lingkar Cendikia

24
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ANGGOTA 1

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Ariful Ramadhan
2. Tempat, tanggal lahir Ujung Batu, 20 Desember 2000
3. NIM 1907111671
4. Jurusan/ Fakultas Teknik Kimia/ Teknik
5. Nomor telepon/ HP 081276365122
6. Alamat Jalan Mangga II, Ujung Batu, Rokan
Hulu, Riau
7. E-mail arifulramadhan3@gmail.com

B. Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat


No Institusi Penyelenggara Judul Karya Ilmiah Tahun
Pemanfaatan Sampah Organik
1. Universitas Riau Dalam Pembuatan Bioetanol 2018
Secara Fermentasi
“Spoil” (Sugar Palm Oil)
Pemanfaatan Limbah Batang
Kelapa Sawit (Elaeis
2. Universitas Riau Guineensis Jacq.) Menjadi 2020
Gula Sawit Sebagai Substitusi
Gula Tebu Demi Tercapainya
Sdg’s

C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun


Juara 2 LKTI Olimpiade
1. Kimia 15 tingkat Universitas Riau 2018
Provinsi Riau
Ranking 5 Olimpiade
Sains Plus bidang Kimia Institusi Olimpiade Sains
2. 2018
Tingkat Provinsi Riau, Indonesia
Kepri, dan Sumbar
Harapan 2 Uji
kemampuan Tertulis
3. Kelompok Olimpiade Universitas Riau 2019
Kimia 16 tingkat
Provinsi Riau

25
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ANGGOTA 2

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Zhena Nofhatiaz Zahra
2. Tempat, tanggal lahir Pulau Kijang, 05 November 2001
3. NIM 1906111741
4. Jurusan/ Fakultas Agribisnis/Pertanian
5. Nomor telepon/ HP 082172701540
6. Alamat Jl. Kubang Raya, Perum Griya Cemara
Ratu F 06
7. E-mail zhenaazr09@gmail.com

B. Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat


No Institusi Penyelenggara Judul Karya Ilmiah Tahun
FOED (Foodshed On Desa) :
Inovasi Lumbung Pangan
Dengan Memanfaatkan Lahan
Tidur Provinsi Riau Berbasis
1. Universitas Riau Kerjasama Antara Pemerintah 2020
Desa Dengan Masyarakat
Menggunakan Sistem Bagi
Hasil

“Spoil” (Sugar Palm Oil)


Pemanfaatan Limbah Batang
Kelapa Sawit (Elaeis
2. Universitas Riau Guineensis Jacq.) Menjadi 2020
Gula Sawit Sebagai Substitusi
Gula Tebu Demi Tercapainya
Sdg’s

C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun


4 Runner Up Chemical
th
1. Universitas Riau 2019
Exploration
Juara 2 LKTI FMIPA
2. Universitas Riau 2020
Biologi
Juara 1 Lomba Karya
3. Tulis Ilmiah Nasional LPII FEB UNRI 2020
INSTINCT IV

26
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DOSEN PEMBIMBING

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Evy Maharani
2. Tempat, tanggal lahir Pekanbaru, 26 April 1974
3. NIDN 0026047401
4. Jurusan/ Fakultas Agribisnis/ Pertanian
5. Nomor telepon/ HP 081371566999
6. Alamat Jl. Pattimura No.3 Komp UNRI
7. E-mail evierani1974@gmail.com

B. Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat


No Institusi Penyelenggara Judul Karya Ilmiah Tahun
Analisis Kelembagaan
Kelompok Tani Sistem
1 Jurnal Agrisep Integrasi Sapi dan Kelapa 2020
Universitas Bengkulu
Sawit (SISKA) di Kabupaten
Pelalawan
Pelatihan Budidaya Tanaman
Aren untuk Meningkatkan
Jurnal Ilmiah
2 Pengabdian Kepada Kapasitas Masyarakat Desa
2020
Lubuk Ogung Kecamatan
Masyarakat
Bandar Sei Kijang Kabupaten
Pelalawan Provinsi Riau
International Journal of Marketing Efficiency of Aloe
3 Science and Applied Vera Leaf and Efficiency of
2019
Technology (IJSAT) Nata de Aloe Beverage
Universitas Riau Processing in Pekanbaru City
Kajian Perbandingan
Jurnal Mimbar
Produktivitas dan Pendapatan
Agribisnis, jurnal
Perkebunan Pola Sistem
4 Pemikiran Masyarakat
Integrasi Sapi dan Kelapa 2019
Ilmiah Berwawasan
Sawit (SISKA) dengan
Agribisnis. Universitas
Perkebunan Tanpa Pola Siska
Galuh Ciamis
di Kabupaten Siak
Perception of Farmers of
Communal and Individual
5 Jurnal Penyuluhan IPB Stalls Toward the Role of 2019
Extension on Integrated
Farming in Pelalawan District
Potensi Gula Non Tebu
6 Buku Referensi UR Sebagai Pemanis Alternatif
2018
Press Dalam Meningkatkan
Ketahanan Pangan Nasional

27
C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun


1.
2.
3.

28

Anda mungkin juga menyukai