Disusun oleh:
Zhena Nofhatiaz Zahra/1906111741/2019
Habibah Nurfaizah Azra/1906111469/2019
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
keselamatan kepada Kami sehingga dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul Kobar: Kopi Biji Bidara Berbasis Alqur’an Sebagai Immune
Booster Dimasa Pandemi Covid-19.
Akhirnya Kami sangat mengharapkan agar karya tulis ini bermanfaat bagi
kita semua baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Hasil Pengolahan Biji Bidara menjadi Bubuk Kopi Bidara........11
iv
KOBAR: KOPI BIJI BIDARA BERBASIS ALQUR’AN
SEBAGAI IMMUNE BOOSTER DIMASA PANDEMI COVID-19
Zhena Nofhatiaz Zahra, Habibah Nurfaizah Azra
Universitas Riau, Pekanbaru
zhena.nofhatiaz1741@gmail.com
Kata Kunci: Biji Bidara, Imun Tubuh, Kopi Bidara, Pandemi, Pemasaran
v
KOBAR: KOPI BIJI BIDARA BERBASIS ALQUR’AN
SEBAGAI IMMUNE BOOSTER DIMASA PANDEMI COVID-19
Zhena Nofhatiaz Zahra, Habibah Nurfaizah Azra
Universitas Riau, Pekanbaru
zhena.nofhatiaz1741@gmail.com
The Covid-19 pandemic is the 2019 coronavirus outbreak around the world. Since
the emergence of the pandemic, many people have taken various precautions to
avoid being infected by Covid-19, one of which is by changing healthy lifestyles
such as diligently washing hands, eating nutritious food, exercising, and taking
vitamins to maintain the body's immunity and increase. In the Qur'an and Hadith
of the Prophet Muhammad SAW mentioned several times about how special
herbal plants named Latin Ziziphus spina-cristhi L or commonly called bidara
plant. Bidara plant (Arabic: As-Sidr) is a small tree with shady leaves and there
are dense fruit. Based on its nutritional content, bidara has the potential as a
source of vitamin C, antioxidants, phenolics and flavonoids that are rich in
benefits. The purpose of writing scientific works of bidara coffee processing as an
alternative source of vitamins and innovation of herbal plants based on the Qur'an
and Hadith to increase the body's endurance in order to face the Covid-19
pandemic. This method of writing scientific papers is the study literature of
identifying and collecting data from books, e-books and several research journals
as well as the development of creativity in the development of innovation
consultation with supervisors. The results of the discussion of this paper say that
bidara beans have the potential to be processed into bidara ground coffee, with a
profit of around Rp7,000,000 to Rp12,000,000. Effective and efficient marketing
strategies that include market segmentation, market targeting, positioning, and
differentiation are expected to make bidara coffee can compete in the market even
more with special benefits in improving the body's immune system in the face of
the Covid-19 pandemic.
vi
BAB I PENDAHULUAN
1
herbal yang berfungsi untuk meningkatkan imun tubuh antara lain bidara
(Ziziphus spina-cristhi L). Tanaman obat dapat digunakan sebagai
imunostimulator. Agen imunostimulator berperan penting dalam pengobatan
penyakit infeksi akibat pathogen (Nirmalasari et al., 2013).
Allah Swt. menciptakan seluruh yang ada di muka bumi tidak terdapat
yang sia-sia, seperti tanaman yang beraneka ragam, hewan, ataupun mineral. Di
dalam Al-Quran sudah dipaparkan kalau ketiganya memiliki zat/obat yang bisa
mengobati penyakit. Meski tidak seluruh tanaman yang Allah Swt. ciptakan bisa
digunakan selaku obat. Ada pula salah satu tanaman yang bisa digunakan sebagai
obat yakni tanaman bidara. Di India, tanaman bidara digunakan sebagai obat
diare, kencing manis, demam serta malaria. Sebaliknya di Malaysia kulit kayu
bidara direbus dijadikan selaku obat sakit perut serta sebagian masyarakatnya
memakai daun bidara selaku bahan kecantikan buat menanggulangi jerawat,
keriput serta bundaran gelap pada dasar mata.
Dalam Al-Qur’an Allah Swt telah menjelaskan tentang tumbuh-tumbuhan,
sehingga apa yang telah dibicarakan oleh ilmu pengetahuan di zaman sekarang
tentang tumbuh-tumbuhan telah lebih dahulu Islam menjelaskannya, Allah Swt
berfirman:
2
kloroform pada biji bidara yaitu alkaloid dan steroid/triterpenoid, sedangkan
senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol 70% pada biji bidara adalah
alkaloid, tanin dan steroid/triterpenoid. Penelitian Kusriani et al. (2015) tentang
penetapan kadar senyawa fenolat total dan aktivitas antioksidan pada ekstrak buah
bidara dan hasilnya dari kandungan kimia yang ada, senyawa fenol dan flavonoid
yang berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan. Tanaman Bidara (Ziziphus
spina-christi L.) memiliki banyak manfaat karena mengandung fenolat dan
flavonoid. Senyawa kimia yang terkandung pada tanaman bidara yang digunakan
sebagai pengobatan antara lain: alkaloid, fenol, flavanoid, dan terpenoid” (Adzu et
al., 2001 dalam Raden, 2017). Kandungan flavonoid pada tanaman bidara dapat
bermanfaat sebagai antioksidan, antimikroba atau antibakteri, antifungi (Prior,
2003 dalam Nurul Hikmah, 2016).
Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada
tanaman yang berfungsi sebagai antibakteri atau virus (Dwyana et al. 2011).
Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang memiliki fungsi sebagai senyawa
antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein
ekstraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri. Flavonoid
berfungsi sebagai antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks
terhadap protein extraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri
(Wijaya et al. 2014).
Jika dilihat dari kandungan gizinya, bidara berpotensi sebagai sumber vitamin
C. Vitamin C berperan sangat penting dalam meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dan menangkal radikal bebas (Indriyani 2017). Biji buah bidara juga
memiliki kandungan antioksidan. Hasil penelitian Kusriani, et. Al (2015)
mengatakan bahwa ekstrak daun, buah dan biji menunjukan adanya senyawa
antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang penting dalam menjaga
kesehatan tubuh karena berfungsi memutus reaksi berantai dari radikal bebas yang
terdapat dalam tubuh (Pratiwi, 2010). Selain senyawa antioksidan, tanaman bidara
(Ziziphus spina-chrissti L.) juga memiliki kandungan fenolat dan flavonoid yang
kaya akan manfaat.
3
Biji buah bidara dapat diolah menjadi minuman seperti kopi. Cara membuat
kopi dari biji bidara yaitu dengan membersihkan kotoran dan sisa buah bidara,
kemudian ditumbuk kasar. Potongan biji bidara dikeringkan dengan cara dijemur
selama 2-3 hari. Biji bidara yang sudah kering disangrai sesuai perlakuan pada
suhu 150oC. Biji bidara digiling dan diayak dengan ayakan ukuran 60 mesh untuk
mendapatkan bubuk kopi dari biji bidara. Kopi biji bidara dapat menjadi alternatif
vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dikarenakan banyak kandungan
dari bidara yang bermanfaat sebagai immune booster.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana efektivitas biji buah bidara dalam meningkatkan imun tubuh?
2. Bagaimana cara pengolahan kopi dari biji bidara?
3. Apakah pengolahan kopi biji bidara menguntungkan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tafsir mengenai bidara dalam surah Saba ayat 16 dan surah
Al-Waqiah ayat 28
2. Mengetahui efektivitas pemanfaatan biji bidara sebagai pembentuk imun
tubuh.
3. Mengetahui proses pengolahan biji bidara menjadi kopi bubuk.
4. Menganalisis pendapatan agroindustri kopi biji bidara perkebunan
tanaman bidara.
1.4 Manfaat
Penulisan karya tulis ilmiah ini bermanfaat dalam menyumbangkan KOBAR
(Kopi Biji Bidara) sebagai pemanfaatan dan diversifikasi produk olahan dari biji
bidara. Adapun pihak yang menerima manfaat sebagai berikut.
1. Pemerintah
Melalui program ini dapat membantu pemerintah dalam peningkatan
ekonomi dari produksi pemanfaatan dan diversifikasi produk olahan dari
biji bidara.
2. Masyarakat Petani
Program ini membuka lapangan pekerjaan baru untuk petani dan
membuka industri kreatif bagi petani.
4
3. Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu perkuliahan dengan pengabdian
kepada masyarakat.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Artinya:
“Dan golongan kanan, Alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di
antara pohon bidara yang tak berduri. Dan pohon pisang yang bersusun-susun
(buahnya). Dan naungan yang terbentang luas.” (QS: Al-Waqi’ah ayat 27-30)
Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwasanya ketika Allah
menggambarkan surga, al-Qur’an menggunakan istilah aẓ-ẓill al-mamdud
(naungan yang terbentang). Pada ayat tersebut terdapat isyarat dalam kehidupan
dunia sebagai salah satu kekuasaan Allah yang tersebar dialam raya untuk
direnungkan oleh setiap mukmin yang benar, serta mengetahui tujuan dan hikmah
penciptaan nya (Pasya, 2004). Tumbuhan bidara merupakan salah satu tanaman
yang disebutkan dalam al Quran, tanaman obat ini sangat jarang dijumpai
didaerah perkotaan. Bidara atau widara lebih sering hidup di daerah yang tandus.
Tumbuhan jenis ini memiliki ciri-ciri buah bulat kecil dengan rasa manis dan
6
kesat. Bentuk daun dari tanaman ini bulat lonjong dengan tangkai yang rimbun
dipenuhi dengan duri.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rhamnaceae
Genus : Ziziphusa
Spesies : Ziziphus spina-christi L
Menurut Putu (2017) Tanaman bidara memiliki akar tunggang yang cepat
berkembang dengan tinggi 1,2-12 m. Batang bidara mempunyai daun dan duri
pada setiap nodes. Panjang daun 2,5-6,25 cm dan lebar 2-4 cm letaknya berselang
seling dengan bentuk lonjong. Bagian atas daun berwarna hijau mengkilap dan
bagian bawahnya tertutup oleh rambut yang berwarna keputihan sampai
kecokletan (warna karat).Bunga bidara bersifat protandrous dimana benangsari
masak lebih dulu dibandingkan putiknya sehingga pembentukan buah tergantung
pada penyerbukan silang yang dilakukan oleh serangga.Buah bidara liar berbentuk
7
oval dengan kulit buah halus atau kasar, mengkilap, dan tipis tapi keras.Warna
buah berubah dari hijau muda ke kuning dan berwarna merah-cokelat saat
matang.Tanaman bidara menghasilkan 5.000 sampai 10.000 buah kecil/tahun.Biji
buah bidara mempunyai bentuk bulat. Biji buah bidara umumnya digunakan untuk
perbanyakan secara generatif.Biji bidara juga dapat dimanfaatkan untuk bahan
utama pembuatan kopi dengan banyak khasiat. Gambar buah dan biji bidara dapat
dilihat pada Gambar 2.2.
8
tumbuhan yang memiliki ciri yang sama. Menurut Siregar (2020), berikut manfaat
tanaman bidara:
a. Analgetik, Antipiretik dan Antiinflamasi
Khasiat sebagai analgetika, antipiretik tanaman bidara akibat kandungan
flavonoid yang bekerja dalam menghambat faktor peradangan. Plavonoid
merupakan senyawa polifenol yang tersebar luas di alam. Fungsi plavonoid pada
tumbuhan adalah untuk mengatur proses fotosintesis, zat mikroba, antivirus, dan
antiinsektisida. Plavonoid dihasilkan oleh jaringan tumbuhan sebagai respon
terhadap infeksi atau luka yang kemudian berfungsi menghambat fungsi yang
menyerangnya (Kristanti et al., 2008).
b. Anti Kanker
Senyawa alkaloid, saponin, triterpenoid dan steroid memiliki efek sitotoksik
sebagai antikanker dimana diketahui bahwa senyawa-senyawa tersebut
menghasilkan senyawa reduksi yang dikenal dengan nama kuersetin. Kuersetin
yang tergolong antioksidan ini meiliki aktivitas terhadap reseptor proto-onkogen
proteintirosin kinase dan uridin 5-monofosfat sintase.Sebagai reseptor obat-obatan
antikanker yang pada akhirnya dapat melakukan inhibisi terhadap DNA
topoisomerase pada sel kanker yang berakibat penghambatan pertumbuhan sel
kanker.
c. Anti Depresan
Khasiat sebagai antidepresan pada tanaman bidara akibat kandungan alkaloid
dan plavonoid yang mampu menghambat kerja dari mono-amin-oksidase sehingga
menghambat degradasi neurotransmitter syaraf pusat seperti serotonin dan
katekolamin yang efeknya pada otak menimbulkan potensi stimulasi susunan
saraf pusat yang menghambat terjadinya depresi.
d. Antioksidan
Ekstrak daun bidara memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, hal ini
dikarenakan kandungan plavonoid di dalamnya.Dengan nilai IC50 sebesar
90.9584, dimana secara spesifik suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan
sangat kuat untuk 50-100 ppm.
e. Anti Diabetik
9
Aktivitas anti diabetik ekstrak daun bidara diperoleh melalui mekanisme
penghambatan enzim-enzim pemecah karbohidrat menjadi glukosa yang terdapat
di saluran cerna, dua golongan enzim yang dihambat ialah α-Amilase dan α-
Glukosidase.
f. Renal Protektor, Liver Protektor dan Neuro Protektor
Sifat proteksi terhadap berbagai sel tubuh oleh ekstrak daun bidara
dikarenakan kandungan saponin, tannin, alkaloid dan plavonoid yang bekerja
menghambat pembentukan ROS dan protein amilois β yang bertanggung jawab
terhadap kerusakan mikrovakular akibat adanya respon inflamasi.
2.3 Pemasaran Bidara
Menurut Arsyad, et al., (2006), agribisnis adalah suatu kegiatan usaha yang
meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil
dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian arti luas. Secara umum,
pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan
mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dann kelompok (Kotler, 2006).
Kegiatan pemasaran selama ini tidak terlepas dari unsur persaingan, persaingan
dalam bisnis tidak mengenal belas kasihan .
Dalam arti yang lebih luas, pemasaran berusaha untuk mendapatkan terhadap
suatu penawaran. Tanggapan tersebut mungkin lebih dari sekedar pembelian
sederhana atau perdagangan produk dan jasa. Pemasaran terdiri dari tindakan-
tindakan yang diambil untuk memperoleh tanggapan yang diharapkan dari sasaran
atau audiens terhadap beberapa produk, jasa, gagasan, dan objek lainnya.
Kegiatan pemasaran tidak sekedar menciptakan transaksi-transaksi jangka pendek,
lebih dari itu pemasar juga harus membangun hubungan jangka panjang dengan
pelanggan, distributor, dan pemasok (Kotler, 2006).
10
Rasulullah SAW bersabda:
“Dari Rifa’ah bin Rafi’ r.a. (katanya): Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW.
pernah ditanya, manakan usaha yang paling baik? Beliau menjawab: ialah amal
usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua jual beli yang bersih”. (HR.
al-Bazzar, dan dinilai Shahih oleh al-Hakim).
Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh HR. Baihaqi dan Ibnu Majjah:
“Dan dikeluarkan dari Ibnu Hibban dan Ibnu Majah bahwa Nabi Muhammad
SAW, Sesungguhnya jual-beli harus dipastikan harus saling meridai”.(HR.
Baihaqi dan Ibnu Majjah).
11
BAB III METODE PENULISAN
Penyusunan karya tulis ilmiah ini dimulai dengan cara penggalian ide serta
mengamati permasalahan kurangnya pemanfaatan tanaman bidara. Setelah itu,
dilanjutkan dengan studi pustaka dan pengembangan kreativitas yang didukung
dengan konsultasi beberapa dosen kemudian dilakukan pengumpulan data dan
informasi dari Al-Qur’an, buku, e-book, dan beberapa jurnal penelitian yang
kemudian dianalisis hingga menemukan ide serta solusi sesuai konsep
pemanfaatan tanaman bidara berlandas Al-Qur’an sebagai implementasi Al-
Qur’an menjadi landasan dalam berinovasi.
12
BAB IV PEMBAHASAN
13
penetapan kadar senyawa fenolat total dan aktivitas antioksidan pada ekstrak buah
bidara dan hasilnya dari kandungan kimia yang ada, senyawa fenol dan flavonoid
yang berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan. Selain senyawa antioksidan,
tanaman bidara (Ziziphus spina-chrissti L.) juga memiliki kandungan fenolat dan
flavonoid yang kaya akan manfaat. Senyawa kimia yang terkandung pada
tanaman bidara yang digunakan sebagai pengobatan antara lain: alkaloid, fenol,
flavanoid, dan terpenoid” (Adzu dkk, 2001 dalam Raden, 2017). Kandungan
flavonoid pada tanaman bidara dapat bermanfaat sebagai antioksidan, antimikroba
atau antibakteri, antifungi (Prior, 2003 dalam Nurul Hikmah, 2016).
Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada
tanaman yang berfungsi sebagai antibakteri atau virus (Dwyana et al. 2011).
Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang memiliki fungsi sebagai senyawa
antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein
ekstraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri. Flavonoid
berfungsi sebagai antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks
terhadap protein extraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri
(Wijaya et al. 2014).
Jika dilihat dari kandungan gizinya, bidara berpotensi sebagai sumber vitamin
C. Vitamin C berperan sangat penting dalam meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dan menangkal radikal bebas (Indriyani 2017). Biji buah bidara juga
memiliki kandungan antioksidan. Hasil penelitian Kusriani, et. Al (2015)
mengatakan bahwa ekstrak daun, buah dan biji menunjukan adanya senyawa
antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang penting dalam menjaga
kesehatan tubuh karena berfungsi memutus reaksi berantai dari radikal bebas yang
terdapat dalam tubuh (Pratiwi, 2010).
14
kopi. Biji buah bidara dicuci dan dibersihkan dari kotoran dan sisa buah bidara.
Kemudian biji bidara ditumbuk kasar.
Potongan biji bidara dikeringkan dengan cabinet dryer pada suhu 500C selama
24 jam. Biji bidara yang sudah kering disangrai sesuai perlakuan pada suhu
1500C. Biji bidara digiling dan diayak dengan ayakan ukuran 60 mesh untuk
mendapatkan bubuk kopi dari biji bidara. Hasil pengolahan biji bidara menjadi
bubuk kopi bidara dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Hasil Pengolahan Biji Bidara Menjadi Bubuk Kopi Bidara
Sumber: Data olahan, 2021
15
menggunakan pengemasan dengan pouch dengan berbahan kertas. Adanya
kemasan tersebut akan memberikan wadah sekaligus pelindung produk yang ada
di dalamnya. Kopi biji bidara juga dapat dikemas menggunakan pengemasan
tersier berupa plastik yang membungkus kemasan sekunder. Hal ini
dimaksudkan agar wadah beserta produk di dalamnya terlindungi dari bahan-
bahan asing dari lingkungan luar yang masih berpeluang masuk melalui
perlindungan primer dan sekunder. Contoh pengemasan kopi biji bidara dapat
dilihat pada Gambar 4.2.
16
terutama pada kondisi pandemi saat ini, khususnya bagi keluarga atau komunitas
yang mempunyai kepedulian terhadap kesehatan serta memiliki kebiasaan
mengkonsumsi minuman kopi. Khasiat pada Kobar yang dapat meningkatkan
imun tubuh sangat diperlukan dalam situasi saat ini, terlebih lagi di tengah
pandemi Covid-19 yang menuntut masyarakat untuk menjaga kesehatan serta
daya tahan tubuhnya. Kobar dapat dijadikan alternatif minuman herbal selain
jahe dan kunyit yang mulai langka dan harganya yang relatif semakin mahal.
Positioning dari Kobar yaitu memposisikan produk yang aman digunakan
oleh masyarakat karena terbuat dari bahan herbal/alami, produk asli Indonesia,
dan dampak pencemaran lingkungan yang kecil. Kobar adalah produk kopi
herbal dapat diposisikan sebagai kopi herbal yang berasal dari tanaman dengan
kearifan lokal dan kebudayaan masyarakat yang memberikan banyak manfaat
dan khasiat alami dengan harga terjangkau. Produk ini diposisikan juga sebagai
teh biji bidara pertama di Provinsi Riau yang memiliki kandungan serta khasiat
alami dengan penyajian yang sederhana, sehingga dapat dengan mudah dinikmati
secara langsung oleh konsumen.
Kobar memiliki peluang besar dari manfaat dan khasiat alaminya yang
didapatkan dari kearifan lokal dan kebudayaan masyarakat lokal yang masih
dipertahankan oleh masyarakat. Produk kopi dari buah mengkudu ini juga masih
mempertahankan proses alami yang dimilikinya. Selain itu, produk ini dapat
menarik berbagai jenis pembeli, baik pembeli secara berkala ataupun
berkelanjutan. Hal ini didasarkan pada kopi herbal yang berperan sebagai kopi
herbal kesehatan, sehingga apabila konsumen merasa puas akan terus
menggunakan produk ini. Sedangkan peluang lain adalah dengan adanya peluang
pasar yang terus berkembang karena masih sedikitnya masyarakat yang
mengetahui produk ini, sehingga dapat terus dikembangkan dengan berbagai
potensi yang dimilikinya.
Instansi-instansi pemerintah yang diharapkan dapat bekerja sama dalam
pengembangan konsep agribisnis Kobar ialah koperasi di setiap desa atau dinas
pertanian di setiap daerah di Provinsi Riau. Hal ini tentunya membutuhkan
dukungan dari masyarakat dan pihak-pihak lainnya, karena antusiasme
masyarakat terhadap kopi dari biji bidara ini akan menjadi barometer bagi
17
pemerintah untuk mendukung dan mengembangkan konsep Kobar itu sendiri.
Instansi-instansi pemerintahan ini bertugas sebagai legal agencies dalam
pengembangan Kobar. Pemerintah dapat menjadikan konsep agribisnis Kobar
sebagai solusi dalam mewujudkan konsep pemanfaatan tanaman herbal di bidang
kesehatan. Pemerintah juga dapat menjadikan konsep agribisnis Kobar dalam
mewujudkan iklim pemanfaatan sektor pertanian yang kreatif dan inovatif serta
menjadi substitusi tanaman herbal serta vitamin peningkat daya tahan tubuh.
18
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tanaman bidara merupakan salah satu tanaman herbal yang kaya akan
manfaat. Meskipun masih terdengar cukup asing, namun tanaman ini cukup
terkenal untuk kalangan tertentu. Berdasarkan analisis dan sistematis karya tulis di
atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak pernah menciptakan suatu hal tanpa maksud
dan manfaat salah satu buktinya yaitu bidara yang kaya akan senyawa
polifenol, saponin dan tannin yang dapat meningkatkan imunitas.
2. Tanaman bidara (Ziziphus spina-cristhi L) memiliki kandungan dalam tubuh
yaitu senyawa fenolat kaya akan manfaat biologis antara lain antioksidan
205,85 ppm dengan persen inhibisi tertinggi yaitu 76,202%, antiinflamasi,
antimikroba, antifungi, dan mencegah timbulnya tumor.
3. Potensi biji bidara yang dapat diolah menjadi kopi bubuk dapat dijadikan
sebagai pembangun sistem imun tubuh dalam upaya mengatasi penyebaran
wabah Covid-19.
4. Proses pengolahan kopi dari biji bidara yaitu dengan membersihkan kotoran
dan sisa buah bidara, kemudian ditumbuk kasar. Potongan biji bidara
dikeringkan dengan cara dijemur selama 2-3 hari. Biji bidara yang sudah
kering disangrai sesuai perlakuan pada suhu 150˚C. Biji bidara diayak dengan
ayakan berukuran 60 mesh untuk mendapatkan bubuk kopi biji bidara.
5.2 Saran
KOBAR ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan agar dapat
membantu meningkatkan sistem imun dan mengurangi dampak buruk akibat
terpapar radikal bebas yang berlebihan serta dapat mengatasi dampak lingkungan
yang ditimbulkan oleh buah dan biji bidara yang tidak dimanfaatkan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Adzu, B., dan Haruna, A. K. 2007. Studied on the use of Zizyphus spina-christi L.
against pain in rats and mice. Afr. J. Biotechnol. 6(11): 1317-1324.
Ashri, Nurul Hikmah. 2016. Uji Aktivitas dan Identifikasi Senyawa Kimia
Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus spina-christi L)
terhadap Beberapa Bakteri Patogen. Skripsi, Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.
Dewi, N., L., A., D., S. Suryawardani, I. O., dan Sarjana, I. D. G. R. 2016.
Strategi Pemasaran Kopi Pada Perusahaan Kopi Banyuatis. E-jurnal
Agribisnis dan Agrowisata. ISSN: 2301-6523. 5(1)
Indriyani, N. L. P. 2017. Bidara, Sumber Daya Genetik yang Makin Langka. Iptek
Hortikultura. No. 13. Hal: 51-54.
20
Kristianti, A. N. dkk. 2008. Buku Ajar Fitokimia. Surabaya: Jurusan Kimia
Laboratorium Kimia Organik FMIPA Universitas Airlangga.
Kusriani, H. R., dan Machter, E. 2015. Penetapan Kadar Senyawa Fenolat Total
dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun, Buah, dan Biji Bidara (Ziziphus
spina-Cristi L.). Prosiding SNaPP2015. Kesehatan. Pissn 2477-2364,
Eissn 2477-2356.1 (1): 7-15.
Nirmalasari, N., dkk. (2013). Uji Aktivitas Imunostimulator Fraksi Etil Asetat
Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.)
Terhadap Proliferasi Sel Limfosit Mencit Galur Swiss Secara in Vitro
Beserta Identifikasi Kandungan Senyawa Kimianya. Jurnal Ilmu
Farmasi dan Farmasi Klinik. 10(1). 23-30.
Pasya, Ahmad, Fuasd. 2004. Dimensi Sains Al Quran (Solo: Tiga serangkai), 128
Pratiwi, P., Suzery, M., dan Cahyono, B. 2010. Total Fenolat dan Flavonoid dari
Ekstrak dn Fraksi Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus B.) Jawa
Tengah Serta Aktivitas Antioksidannya. Jurnal Sains & Matematika
(JSM). 18(4). Issn 0854-1675, 140-8.
Putu, N. 2017. Bidara, Sumber Daya Genetik yang Makin Langka. Iptek
Hortikultura litbang.pertanian.go.id.
Sumiati, Eti. 2014. Uji ktivitas Antibakteri Ekstrak Klooform dan Ekstrak Etanol
Biji Bidara terhadap taphylococcus Aureus ATCC 25923 dan salmonella
Thypi. Jurnal Keperawatan. ISN 2302-1616 Juni 2014
21
Tjitrosoepomo, G. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Wijaya, B. A., Citraningtyas, G., & Wehantouw, F. (2014). Potensi ekstrak etanol
tangkai daun talas (colocasia esculenta (l)) sebagai alternatif obat luka
pada kulit kelinci (oryctolagus cuniculus). Jurnal Ilmiah Farmasi. 3(3).
Hal: 1-9.
22
Lampiran 1. Analisis Biaya
23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
KETUA
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Habibah Nurfaizah Azra
2 Tempat, tanggal lahir Pekanbaru, 31 Juli 2001
3 NIM 1906111469
4 Jurusan/ Fakultas Agribisnis/ Pertanian
5 Nomor telepon/ HP 082383552825
6 Alamat Jalan Assakinah No.17 Pangkalan
Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau
7 E-mail habibahnurfaiza@gmail.com
24
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ANGGOTA 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Ariful Ramadhan
2. Tempat, tanggal lahir Ujung Batu, 20 Desember 2000
3. NIM 1907111671
4. Jurusan/ Fakultas Teknik Kimia/ Teknik
5. Nomor telepon/ HP 081276365122
6. Alamat Jalan Mangga II, Ujung Batu, Rokan
Hulu, Riau
7. E-mail arifulramadhan3@gmail.com
25
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ANGGOTA 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Zhena Nofhatiaz Zahra
2. Tempat, tanggal lahir Pulau Kijang, 05 November 2001
3. NIM 1906111741
4. Jurusan/ Fakultas Agribisnis/Pertanian
5. Nomor telepon/ HP 082172701540
6. Alamat Jl. Kubang Raya, Perum Griya Cemara
Ratu F 06
7. E-mail zhenaazr09@gmail.com
26
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DOSEN PEMBIMBING
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Evy Maharani
2. Tempat, tanggal lahir Pekanbaru, 26 April 1974
3. NIDN 0026047401
4. Jurusan/ Fakultas Agribisnis/ Pertanian
5. Nomor telepon/ HP 081371566999
6. Alamat Jl. Pattimura No.3 Komp UNRI
7. E-mail evierani1974@gmail.com
27
C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
28