Anda di halaman 1dari 55

Stoikiometri

dan

Konsep Mol

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Unsur, Senyawa dan Formula
Unsur
• Dapat terdiri dari Atom tunggal atau Molekul

Senyawa
• Merupakan kombinasi dua atau lebih unsur-
unsur
• Suatu senyawa biasanya dituliskan dalam suatu
Formula (Rumus Molekul).
• dan Rumus Empirik untuk senyawa-senyawa
Ionik
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Rumus Molekul dan Model

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Penamaan Senyawa Molekul Biner
non-Logam + non-Logam
• Untuk senyawa yang terbentuk dari dua unsur non-
Logam, maka unsur yang lebih bersifat logam
dituliskan terlebih dahulu.
• Untuk menunjukkan jumlah suatu unsur pembentuk
molekul, maka digunakan angka Yunani.
• Contoh,
mono = 1 ; di = 2 ; tri = 3 ; tetra = 4
penta = 5 ; heksa = 6 ; hepta = 7 ; okta = 8

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Senyawa-Senyawa yang Umum
H2O SO3
Air (water) sulfur trioksida
NH3 CCl4
ammonia karbon tetraklorida
N2O PCl5
dinitrogen monoksida fosfor pentaklorida
CO
SF6
karbon monoksida
sulfur heksaflorida
CS2
karbon disulfida

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Penamaan Senyawa Molekul Biner
Logam + non-Logam (Senyawa Ionik)
• Rumus senyawa : unsur LOGAM ditulis di depan
Contoh : Natrium klorida ditulis NaCl, bukan ClNa
• Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan
muatan kation dan anionnya, sehingga bersifat netral
(muatan total = 0)
contoh:
Cu2+ + S2- CuS
• Al3+ + SO42- Al2(SO4)3

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Nama Senyawa : logam + nonlogam + ida
contoh : NaCl : natrium klorida
CaCl2 : kalsium klorida
Na2SO4 : natrium sulfat
Note : jika logam memiliki lebih dari satu bilangan
oksidasi, maka untuk membedakan bilangan oksi-
dasinya, harus dituliskan dalam tanda kurung
dengan angka romawi!!
Contoh : FeCl2 : besi (II) klorida
FeCl3 : besi (III) klorida
SnO : timah (II) oksida
Sn2O : timah (I) oksida
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Tata Nama

NaCl
KI
natrium klorida
kalium iodida
Fe2O3
Mg3N2
besi (III) oksida
magnesium (II)
N2O4 nitrida
dinitrogen tetraoksida SO3
sulfur trioksida

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Tata Nama
NH4NO3
ammonium nitrat
KClO4
kalium perklorat
CaCO3
kalsium karbonat
NaOH
natrium hidroksida

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Aturan Bilangan Oksidasi
• Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan IA : +1
• Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan II A : +2
• Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan VII A : -1,
kecuali jika berikatan dengan oksigen (Cl, Br, dan I)
• Bilangan oksidasi unsur H : +1, kecuali jika berikat-
an dengan logam
• Bilangan oksidasi unsur O : -2, kecuali jika berikat-
an dengan F
• Bilangan oksidasi total untuk suatu senyawa = nol
• Bilangan oksidasi total untuk ion poliatom =
muatannya

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Muatan dari Beberapa Kation dan Anion

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


contoh:
NaCl O2F2
BO Na = +1 (golongan IA) BO F = -1
BO Cl = -1 (golongan VIIA) BO O = +1

MgO NaH
BO Mg = +2 (golongan IIA) BO Na = +1
BO O = -2 BO H = -1

HClO2
BO H = +1
BO O = -2
BO Cl = +3

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Contoh;
Hitunglah bilangan oksidasi dari logam Cu dalam
senyawa CuCl dan CuO!
Cu di dalam CuCl dan CuO merupakan unsur
logam yang bukan golongan IA atau IIA, maka
untuk mencari bilangan oksidasi Cu digunakan
bilangan oksidasi total untuk senyawa.
CuCl CuO
BO Cu + BO Cl = 0 BO Cu + BO O = 0
BO Cu + (-1) = 0 BO Cu + (-2) = 0
BO Cu = +1 BO Cu = +2

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


• Contoh; untuk ion poliatom.
• Hitunglah bilangan oksidasi unsur N pada ion
NH4+.
• Karena dalam bentuk ion maka bilangan oksidasi
total = muatannya.
NH4+
BO N + 4 BO H = +1 (muatan ionpoliatom)
BO N + 4 (+1) = +1
BO N = -3
PO43-
BO P + 4 BO O = -3
BO P + 4 (-2) = -3
BO P = + 5

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Ion Poli atomik

ammonium NH4+ sulfat SO42-


perklorat ClO41- sulfit SO32-
cianida CN1- karbonat CO32-
hidroksida OH1- Fosfat PO43-
nitrat NO31- Fosfit PO33-
nitrit NO21-

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


PERSAMAAN REAKSI

• Menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas


rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai
koefisiennya masing-masing
PENTING!!!
• Reaksi kimia mengubah zat-zat asal
(pereaksi/reaktan) menjadi zat baru (produk).
• Jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi
tidak berubah.
• Ikatan kimianya yang berubah, dimana ikatan kimia
pereaksi diputus dan terbentuk ikatan kimia baru
dalam produknya.
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
PERSAMAAN REAKSI

Reaksi setara antara H2 dan O2


membentuk air.
2 H2 + O2 2 H2O
Perhatikan:

2 H2O
koefisien angka indeks
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
CONTOH PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI KIMIA

Langkah 1: Al(s) + H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + H2(g)


(belum setara)
Langkah 2: 2Al(s) + 3H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
(setara)

LANGKAH-LANGKAH PENYETARAAN:
1. Tetapkan koefisien salah satu zat (biasanya yang paling
kompleks), sama dengan 1, dan zat lain dengan abjad.
2. Setarakan lebih dahulu unsur yang berkaitan langsung
dengan zat yang diberi koefisien 1.
3. Setarakan unsur lain. Biasanya unsur O disetarakan
paling akhir.
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
SETARAKAN REAKSI:
Gas metana (CH4) dengan gas oksigen (O2) membentuk gas
karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).

CH4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)

1. Tetapkan koefisien CH4 = 1, yang lain dengan abjad.

1 CH4(g) + a O2(g) b CO2(g) + c H2O(g)

2. buat data jenis unsur dan banyak unsur, lalu setarakan


(kiri=kanan)
jenis kiri kanan
C 1 b
H 4 2c
O 2a 2b + c
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
3. setarakan!!
b=1 2c = 4 2a = 2b + c
c=2 2a = 2.1 + 2
a=2
Maka,
1 CH4(g) + 2 O2(g) 1 CO2(g) + 2H2O(g)

SOAL LATIHAN :

C2H2(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(l)

Al2(CO3)3(s) + H2O(l) Al(OH)3(s) + CO2(g)

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Kadar Zat Dalam Campuran
Satuan yang umum digunakan untuk menyatakan
kadar salah satu zat yang terdapat di dalam suatu
campuran adalah,

massa zat
% Massa zat A  X 100 %
massa campuran

volume zat A
% Volum Zat A  X 100 %
volume campuran

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Contoh :
• Kandungan Oksigen di dalam udara adalah 20 %. Hitunglah
volume udara dalam liter yang mengandung 10 liter oksigen.

volume O 2
% Volume O 2  X 100 %
volume udara

10 L
20 %  X 100 %
volume udara

Volume Udara = 50 L

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Stoikiometri
stoi·kio·metri kata benda
1. Perhitungan jumlah (kuantitas) dari
reaktan dan produk di dalam suatu
reaksi kimia.

2. Hubungan jumlah (kuantitas) antara


reaktan dan produk di dalam suatu
reaksi kimia.

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Masa Molar
Masa Molar adalah merupakan jumlah seluruh masa
atom pembentuk molekul.
atau
Jumlah seluruh masa atom yang tertulis dalam
formula (rumus molekul).
masa molar = Σ masa atom
Contoh,
HNO3
masa molar = masa atom H + massa atom N +3 masa
atom O
= 1,008 + 14,0067 + 3 (15,9994)
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Satu Mol dari Beberapa Molekul Ionik

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Contoh
Berapa massa molar etanol, C2H5OH?
Massa molar C2H5O1H1 adalah,

= 2 (BA. C) + 5 (BA. H) + 1 (BA. O) + 1 (BA.


H)
= 2 (12,011) + 5 (1,00797) + 1 (15,9994) + 1
(1,00797)
= 46,069 g/mol

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Contoh
Berapa jumlah mol molekul karbon dioksida yang
terdapat dalam 10,00 g karbon dioksida?
Masa Molar CO2 = 1 (BA. C) + 2 (BA. O)
= 1 (12,011) + 2 (15,9997)
= 44,01 g/mol

Jumlah mol CO2 adalah ;


mol CO2 = 10,00 g
= (10,00 g)(1 mol/44,01 g)
= (10,00)(1 mol/44,01)
= 0,2272 mol

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Persen Komposisi
• Selain dengan melihat jumlah atom, rumus
molekul juga dapat dinyatakan dengan
persentase atom-atom penyusunnya

massa A dalam senyawa


% massa A = Total massa senyawa X 100%

• Dalam CO2 terdapat 27,3 % atom karbon dan


72,7 % atom oksigen

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Persen Komposisi
Persen Komposisi adalah, penggambaran
suatu senyawa berdasarkan jumlah relativ
semua unsur yang terdapat di dalam senyawa
tersebut.

Contoh: Berapa % komposisi dari kloroform, CHCl3,


yang merupakan zat anestesi (anesthetic) dalam
bidang Kedokteran?

Masa Molar CHCl3 = 1 (BA C) + 1 (BA H) + 3 (BA Cl)


= 1 (12,011) + 1 (1,00797) + 3 (35,453)
= 119,377 sma
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
BA.C BA.H
%C  x100 %H  x100
MM MM

BA.Cl
%Cl  x100
MM

% C = 12,011/119,377 x 100 = 10,061 % C

% H = 1,00797/119,377 x 100 = 0,844359 % H

% Cl = 3 x 35,453/119,377 x 100 = 89,095 % Cl

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Hukum Perbandingan Berganda
• Jika dua jenis unsur dapat membentuk dua jenis
atau lebih senyawa, maka perbandingan massa
unsur yang terikat, merupakan bilangan bulat dan
sederhana.
Catatan : massa unsur lainnya pada ke dua atau lebih
molekul harus sama.
Contoh,
N dengan O dapat membentuk lebih dari dua
senyawa, antara lain NO dan NO2.
apabila massa N pada ke dua senyawa itu sama
maka perbandingan massa O dari ke dua senyawa
tersebut adalah;
ONO : ONO2 = 1 : 2

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


RUMUS KIMIA

RUMUS MOLEKUL RUMUS EMPIRIS


Menyatakan jenis dan Menyatakan perbandingan
jumlah atom tiap molekul. jenis dan jumlah paling
sederhana dari senyawa.
CH3COOH
C 2H 6 CH2O
H 2O CH3
NaCl H2 O
----

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Rumus Empiris (Formula Empirik)

• Rumus Empiris adalah suatu rumus kimia


yang menyatakan perbandingan jenis dan
jumlah atom yang paling kecil.
Contoh ;
– CH2O
– C 3H 8
– H 2O

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


contoh;
Asetilena, C2H2, and benzena, C6H6,
memiliki rumus empiris yang sama,
yaitu :
Asetilena C2H2
Benzena C6H6

Rumus empiris CH

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Contoh Rumus Empirik

Rumus Molekul Rumus Empirik Faktor Perkalian

C2H6 CH3 2
H2O2 HO 2
C6H6 CH 6
S8 S 8
C2H6O C2H6O 1

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Perhitungan Stoikiometri dari Reaksi Pembakaran
Contoh.
Asam Askorbat (Vitamin-C) terdiri dari 40,92 % C, 4,58 %
H dan 54,50 % O (persen berat). Hasil analisa berat
molekul vitamin C adalah 176 amu. Apa rumus empirik
dan rumus molekul vitamin C tersebut?
Jawab.
Jika diumpamakan berat vitamin C adalah 100 g maka
dalam vitamin C terdapat,
atom C = 40,92 % x 100 g = 40,92 g
atom H = 4,58 % x 100 g = 4,58 g
atom O = 54,50 % x 100 g = 54,50 g
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Sehingga jumlah mol masing-masing unsur adalah,
atom C = 40,92 g x (1 mol/12,011 g) = 3,407 mol C
atom H = 4,58 g x (1 mol/1,008 g) = 4,544 mol H
atom O = 54,50 g x (1 mol/15,9997 g = 3,406 mol O

Berdasarkan jumlah mol masing-masing unsur, maka


didapat rumus empirik seperti,
C3,407H4,544O3,406
Kemudian rumus empirik tersebut disederhanakan
dengan cara membagi angka-angka tersebut
dengan angka yang terkeci (yaitu, 3,406) dan
didapat.
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
C = 3,407 mol : 3,406 mol = 1,0
H = 4,544 mol : 3,406 mol = 1,333
O = 3,406 mol : 3,406 mol = 1,0

Sehingga didapat rumus empirik,


C1,0H1,333O1,0
Namun karena rumus empirik tidak boleh terdapat
bilangan pecahan, maka angka tersebut hanrus
dijadikan bilangan bulat dengan mengkalikannya
dengan angka 3. Sehingga rumus empirik vitamin C
tersebut menjadi,

C3H4O3
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Perhitungan Rumus Molekul Vitamin C,
Diketahui pada soal ; Berat Molekul asam askorbat
(vitamin C) adalah sebesar 176,0 sma.
Berdasarkan rumus empirik vitamin C yang didapat
yaitu, C3H4O3 maka Berat molekul nya adalah,
(3 x BA C) + (4 x BA H) + (3 x BA O) =
(3 x 12,011) + (4 x 1,008) + (3 x 15,9997) = 88,062 sma
Berat molekul rumus empirik terlihat lebih kecil diban-
dingkan berat molekul hasil analisa (diketahui 176
sma). Perbandingannya adalah,
176,0 sma/88,062 sma = 2,0
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Berarti rumus empirik yang didapat adalah sete-
ngah dari berat molekul sebenarnya, sehingga
rumus empirik harus dikalikan 2 (dua) untuk
mendapatkan rumus molekul yang sebenarnya,
sehingga didapatkan,

Rumus Molekul Asam Askorbat (Vitamin C) adalah,

2 x C3H4O3 = C6H8O6

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Alur Perhitungan
Rumus Empirik dan Rumus Molekul
• % Berat Unsur-Unsur
• Umpamakan 100 gram
• Hitung Berat Setiap Unsur (gram)
• Gunakan Berat Atom
• Hitung Jumlah mol Setiap Unsur
• Hitung Perbandingan Setiap mol Unsur
• Rumus Empirik
• Samakan Berat Molekul Rumus Empirik dengan
Berat Molekul yang Diketahui
• Rumus Molekul

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Alat Analisa Pembakaran

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Perhitungan Stoikiometri dari Reaksi
Pembakaran
contoh
Asam askorbat (vitamin C) diketahui
mengandung unsur C, H, dan O. Sebanyak
6,49 mg sampel asam askorbat dibakar di
dalam analyzer C-H. Kenaikan masa dari
tiap tabung absorpsi menunjukan terbentuk-
nya 9,74 mg CO2 dan 2,64 mg H2O.
Tentukanlah rumus empiris senyawa asam
askorbat?

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Reaksi persamaan pembakaran:
Sampel + O2 CO2 + H2O
Diketahui :
Sampel = 6.49 mg
CO2 = 9.74 mg
H2O = 2.64 mg
Unsur C dibakar akan membentuk CO2, maka masa unsur C :
(9,74 mg CO2)(12,01 g/mol C)
• mg C = -------------------------------------------- = 2,66 mg C

(44,01 g/mol CO2)


2,66-mg C
• %C = ---------------------- x 100 = 41,0 % C
6,49 mg sampel
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
Unsur H dibakar akan membentuk H2O, maka masa
unsur H:
(2,64 mg H2O)(2,02 g/mol H)
• mg H = --------------------------------------- = 0,295 mg H
(18,02 g/mol H2O)
0,295 mg H
• % H = --------------------- x 100 = 4,55% H
6,49 mg sampel
• Unsur O di dalam sampel adalah:
Sampel = massa C + massa H + massa O
6.49 = 2,66 + 0,295 + massa O
Massa O = 6,49 – (2,66 + 0,295)
• = 3,535 mg
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI
atau dihitung dengan cara:
C= 41,0 % H = 4,55%
% O = (100 - (41,0% C + 4,55% H) = 54,5% O
Rumus empiris : perbandingan mol masing-masing
unsur dalam senyawa ( baik dari
masa maupun persentase).
Maka:
% (%/Mr) disederhanakan
• C 41,0 41,0/12,01 = 3,41 1,00 x 3 = 3
• H 4,55 4,55/1,008 = 4,51 1,32 x 3 = 4
• O 54,5 54,5/15,9994 = 3,40 1,00 x 3 = 3

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Atau dengan menggunakan perbandingan mol

masa mol penyederhanaan


• C 2,66 2,66/12,01 = 0,22 1,00 1,00 x 3 = 3
• H 0,295 0,295/1,008 = 0,29 1,32 1,32 x 3 = 4
• O 3,535 3,535/15,9994 = 0,22 1,00 1,00 x 3 = 3

Maka diperoleh:
C3H4O3

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Hubungan Stoikiometri dalam Reaksi Kimia

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Reaksi Pembatas
• Pada reaksi yang sempurna umumnya seluruh
pereaksi akan habis bereaksi tanpa sisa dan
semuanya berubah menjadi produk.
• Namun ada beberapa reaksi yang menggunakan
salah satu pereaksi berlebih. Sehingga pada akhir
reaksi akan dihasilkan suatu produk yang bercampur
dengan salah satu pereaksi yang sisa.
• Reaksi ini disebut “Reaksi Pembatas” atau “Limiting
Reagent”
• Reaksi atau produk yang terbentuk ditentukan oleh
pereaksi yang berjumlah sedikit.

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Contoh Reaksi Pembatas
• Untuk menghilangkan uap air di dalam pesawat
ulang-alik, maka digunakan LiO untuk menyerap uap
air tersebut.
Li2O(s) + H2O(g) 2 LiOH(s)
• Untuk menghilangkan semua uap air maka diguna-
kan Li2O yang lebih banyak dari jumlah uap air.
• Sehingga jumlah H2O menjadi pereaksi pembatas
untuk menghasilkan LiOH.
• Jika untuk menghilangkan H2O sebanyak 9 mL,
digunakan Li2O sebanyak 57,35 gram, maka LiOH
yang terbentuk adalah,

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Li2O(s) + H2O(g) 2 LiOH(s)
• Jumlah uap air = 9 mL = 9 mL x 1,0 g/mL = 9 gram
= 9 g : 18 g/mol = 0,5 mol
• Jumlah Li2O = 57,35 g : 22,94 g/mol
= 2,5 mol
• Dari persaaan reaksi diketahui bahwa ;
1 mol Li2O bereaksi dengan 1 mol H2O membentuk 2 mol LiOH

• Jika seluruh Li2O (2,5 mol) yang disediakan habis semuanya


bereaksi dengan H2O, maka H2O yang dibutuhkan juga
sebesar 2,5 mol.
• Namun H2O yang tersedia hanhya 0,5 mol (tidak cukup).
• Untuk itu tidak mungkin Li2O habis semuanya bereaksi.

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


• Kemungkinan terbesar H2O (0,5 mol) yang habis
bereaksi semuanya.
• Karena jika H2O yang habis bereaksi, maka jumlah
Li2O yang dibutuhkan, tersedia dalam jumlah yang
cukup banyak (2,5 mol).
• Jumlah Li2O yang bereaksi adalah sebesar 0,5 mol.
• Sisa Li2O adalah ; 2,5 mol – 0,5 mol = 2,0 mol
• Jumlah LiOH yang terbentuk adalah,
(1 mol Li2O bereaksi dengan 1 mol H2O membentuk 2 mol LiOH)

= 2 x 0,5 mol = 1,0 mol


= 1,0 mol x 23,94 g/mol = 23,94 gram

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Persen Hasil (Percent Yield)
• Hasil (produk) dari suatu reaksi kimia, dapat dihitung
secara teoritis.
• Namun terkadang reaksi kimia tersebut tidak mengha-
silkan jumlah produk seperti yang diharapkan.
• Untuk itu perlu dihitung persentase produk yang diha-
silkan dari reaksi kimia tersebut.
• Perhitungan tersebut dinamakan “Persen Hasil”

Hasil Sebenarnya
Persen Hasil  x 100 %
Hasil Teoritis

Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI


Contoh Perhitungan Persen Hasil
• Dari reaksi 6,02 g etana dengan khlorin, dihasilkan etil-
khlorida sebanyak 8,2 g. Hitung persen hasil etil khlorida.

C2H6 + Cl2 C2H5Cl + HCl


• Jumlah C2H6 = 6,02 g = 6,02 g : 30,1 g/mol = 0,2 mol
• Sesuai persamaan reaksi 1 mol C2H6 akan menghasil-
kan 1 mol C2H5Cl.
• Jika C2H6 yang bereaksi adalah sebesar 0,2 mol, maka
C2H5Cl yang dihasilkan juga sebesar 0,2 mol.
• Hasil C2H5Cl secara teoritis = 0,2 mol x 64,5 g/mol
= 12,9 g
• Persen Hasil = 8,2 g / 12,9 g X 100 % = 63,57 %
Dr. Ridla Bakri, MPhil. Dept. Kimia FMIPA-UI

Anda mungkin juga menyukai