Anda di halaman 1dari 2

Nama: Khairul Anwar

NIM: 0301191014
Kelas: PAI 1/Semester 4
Mata Kuliah: Kebijakan Pendidikan Islam (Resume)

TEORI, PENDEKATAN, JENIS/MODEL, DAN STRATIFIKASI PERUMUSAN


KEBIJAKAN PENDIDIKAN

A. Teori Perumusan Kebijakan Pendidikan


1. Teori Radikal (Radical Theory, Teori ini menekankan kebebasan lembaga local
dalam menyusun kebijakan pendidikan.
2.. Teori Advokasi (Advocacy Theory), Teori ini menganggap perlunya campur
tangan pemerintah pusat dalam merumuskan kebijakan pendidikan.
3. Teori Transaktif (Transactive Theory), Teori ini menekankan perlunya akomodasi
seluruh komponen dan semua pihak yang terkait dalam perbaikan pendidikan,
termasuk dalam hal ini adalah pemerintah daerah.
4. Teori Sinoptik (Sinoptic Theory), Teori ini menggunakan pendekatan sistem atau
sistemik. Objek yang terkena dampak kebijakan dianggap sebagai suatu kesatuan.
5. Teori Inkremental (Incremental Theory), Teori ini menekankan kepada perumusan
kebijakan yang berjangka pendek dan menghindari perumusan yang berjangka
panjang.

B. Pendekatan Perumusan Kebijakan Pendidikan


1. Pendekatan Deskriptif Atau Positif, dalam kebijakan pendidikan, pendekatan ini
dimaksudkan menyajikan informasi apa adanya pada para pengambil keputusan, agar
memahami permasalahan yang sedang disoroti dari kebijakan,. Pendekatan ini
hanyalah sebagian dari proses analisis kebijakan dalam dimensi rasional
2. Pendekatan Normatif Atau Preskriptif, Dalam analisis kebijakan, pendekatan ini
dimaksudkan membantu para pengambil keputusan dalam bentuk pemikiran
mengenai prosedur paling efisien dalam memecahkan masalah kebijakan publik, yang
biasanya berbentuk alternatif kebijakan sebagai hasil dari analisis data.
3. Pendekatan Evaluatif, Menerangkan apa adanya tentang hasil dari suatu keadaan /
upaya yang dilakukan oleh suatu kegiatan atau program dengan menerapkan kriteria
atas terjadinya keadaan tersebut.
C. Jenis/Model Perumusan Kebijakan Pendidikan
1. Model Kelembagaan (institusionalisme), Model kelembagaan berpendapat bahwa
tugas membuat kebijakan publik adalah tugas pemerintah.
2. Model Sistem, Model ini merupakan model deskriptif karena lebih berusaha
menggambarkan senyatanya yang terjadi dalam pembuatan kebijakan.
3. Model penyelidikan Campuran (mixed scanning), Dalam penyelidikan campuran
para pembuat keputusan dapat memanfaatkan teori-teori rasional komprehensif dan
inkremental dalam situasi-situasi yang berbeda.
4. Model Proses, Model proses berasumsi bahwa politik merupakan sebuah aktivitas
sehingga mempunyai proses.

D. Stratifikasi Perumusan Kebijakan Pendidikan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Stratifikasi merupakan pembedaan
penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat atas dasar
kekuasaan, atau hak-hak istimewa dan prestise. Kebijakan memiliki sebuah tingkatan-
tingkatan yang menurut Hasbullah terbagi kepada empat tingkatan, yaitu:
1. Tingkat kebijakan nasional yang mana dalam tingkatan ini yang berperan sebagai
penentu kebijakan adalah MPR, DPR, dan DPD.
2. Tingkat kebijakan umum yang mana pada tingkatan ini yang berperan sebagai
penentu kebijakan adalah pemerintah atau eksekutif. Adapun yang termasuk kedalam
kebijakan pendidikan eksekutif adalah :
a. Undang-Undang
b. Peraturan Pemerintah
c. Keputusan, Peraturan dan Instruksi Presiden
3. Tingkat kebijakan khusus yang mana pada tingkatan ini yang berperan sebagai
penentu kebijakan adalah para Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai
pembantu presiden. Bentuk kebijakannya termasuk keputusan Menteri, peraturan
Menteri dan Surat Edaran Menteri.
4. Tingkat kebijakan teknis yang mana pada tingkatan ini yang berperan sebagai
penentu kebijakan adalah Pejabat Eselon 2 kebawah seperti Direktorat Jendral atau
Pimpinan Lembaga non-Departemen.

Anda mungkin juga menyukai