MATERI

KODE ETIK APOTEKER INDONESIA

MAJELIS KODE ETIK APOTEKER INDONESIA (MKEAI) PUSAT

Periode 2022-2026
HARAPAN IAI TERHADAP PENGABDIAN APOTEKER INDONESIA

DALAM MELAKSANAKAN
PRAKTIK KEFARMASIAN

MAKSUD IAI:
(Pasal 9 AD IAI)

MEWUJUDKAN
APOTEKER YANG PROFESIONAL

Sehingga mampu:
Meningkatkan Kualitas Hidup
Sehat bagi Setiap Manusia
 ROADMAP PROGRAM KERJA BERSAMA
MEWUJUDKAN APOTEKER PROFESIONAL

“IAI”
(Mempersatukan,
Membina, Mengayomi, &
Memberdayakan
Apoteker Indonesia)
Kemenkes
REGULASI KEFARMASIAN
FASILITAS KEFARMASIAN
(Pengabdian Profesi Apoteker)
Meningkatkan Kualitas Hidup
Setiap Orang

Kemen Dikburistek

PT FARMASI
( MEMBENTUK KOMPETENSI )
 LINGKUP PRAKTIK APOTEKER DI INDONESIA
ADALAH: (Ps 108 UU 36/2009)
1. PRAKTIK PEMBUATAN SEDIAAN FARMASI:
➢ Pembuatan →termasuk pengendalian/pemastian mutu;
2. PRAKTIK PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI
3. PRAKTIK PENGADAAN, PENYIMPANAN, & PENDISTRIBUSIAN SEDIAAN FARMASI
➢ Pengelolaan sediaan farmasi;
4. PRAKTIK PELAYANAN SEDIAAN FARMASI: pelayanan obat atas resep dokter dan
pelayanan informasi obat,
5. PRAKTIK PENGEMBAAN SEDIAAN FARMASI (RISET: obat, bahan obat dan obat
tradisional).

Praktik Apotker, Praktik Apoteker,

di di
INDUSTRI Praktik Apoteker, DISTRIBUTOR
FARMASI di FARMASI
SARANA PELAYANAN
FARMASI
 2 SYARAT DASAR
UNTUK DAPAT PRAKTIK PROFESI KESEHATAN

Tenaga Kesehatan yang telah

ditempatkan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan wajib melaksanakan
tugas sesuai dengan KOMPETENSI
dan KEWENANGAN-nya.
(Pasal 26 Ayat (1), UU 36 Th. 2014)
 INTEGRASI KOMPETENSI & KEWENANGAN
DALAM PRAKTIK KEFARMASIAN APOTEKER
FASILITAS Kompetensi:
PEMBUATAN, PENGELOLAAN,
INDUSTRI & PENGEMBANGAN
Farmasi Kewenangan: Kewenangan:
SIPA (Produksi; SURAT IZIN
QC & QA ) INDUSTRI

FASILITAS Kewenangan:
FASILITAS Kompetensi: SIPA

KEFARMASIAN DISTRIBUSI PENGELOLAAN Kewenangan:

Farmasi SURAT IZIN PBF

Kewenangan:
SIPA
FASILITAS Kompetensi:
PELAYANAN PENGELOLAAN &
Farmasi PELAYANAN
Kewenangan:
SURAT IZIN (Apotek-
Klinik-RS- Puskesmas)
Isa.63.kota@gmail.com
 UNJUK MANUSIA
DILATARBELAKANGI oleh:
(cognitive domain)→ Knowledge
(psychomotor domain)→ skill (practice)
(affective domain)→ Attitude

PERILAKU MANUSIA
adalah tindakan/aktivitas dari manusia itu sendiri yang dapat diamati
secara langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak dari Luar.

KODE ETIK (BUDAYA)

Alat Ukur
antara PERILAKU & PRAKTIK APOTEKER

ATTITUDE (Sikap)
1
Pembuatan Sediaan
Farmasi
2
Pengamanan Sediaan Farmasi
3
& Pengelolaan Sediaan
Farmasi
4
Pelayanan Kefarmasian
Pengembangan
5
Sediaan
Farmasi
(Ps. 108 UU No. 36/2009 Ttg Kesehatan)
KNOWLEDGE PERILAKU SKILL
(Ilmu & Pengetahuan) (Keterampilan)
 PROSES PEMBENTUKAN KOMPETENSI
PENDIDIKAN (EDUCATION)

SEKOLAH
PT
Belajar-Mengajar
KNOWLEDGE (Kognisi)

SKILL Praktek Kerja

(Psikomotorik)

Penghayatan /
ATTITUDE hikmat akan Nilai-
nilai (Apeksi)

Google Drive: isa.63.kota@gmail.com

 KEWAJIBAN DALAM PRAKTIK KESEHATAN
Pasal 24, UU No. 36 Tahun 2009
PerMenkes (ayat 1):
Dalam ber-Praktik Nakes
harus memenuhi ketentuan:
PerMenkes (ayat 2):

STANDAR PROFESI→ KMK No. HK.01.07/MENKES/13/2023

▪ Kode Etik, Organisasi Profesi (SK Kongres No. 014/Kongres. IAI/XXI/VI/2022)
Ditetapkan

▪ Standar Kompetensi Disusun oleh Organisasi Profesi & ditetapkan Oleh Menkes

PerMenkes (ayat 3):

hak pengguna pelayanan kesehatan,
standar pelayanan, dan → PMK: Standar Pelkefar di RS, Klinik, Puskesmas, & Apotek
standar prosedur operasional (SPO) → Dibua oleh masing-masing Fasilitas Pelkefar
 UNSUR-UNSUR STANDAR KOMPETENSI
INTEGRASI UNSUR-UNSUR STANDAR KOMPETENSI APOTEKER (ASPEK, AREA, & KOMPONEN)
(KMK No. HK.01.07/MENKES/13/2023)
3

2
1

3 Aspek Kompetensi
6 Area Kompetensi
 DUA SISI MATA UANG ANTARA
KOMPETENSI & KODE ETIK APOTEKER INDONESIA
3 ASPEK KOMPETENSI APOTEKER 7 SUBSTANSI KODE ETIK APOTEKER
(KMK No. HK.01.07/MENKES/13/2023) (SK Kongres No. 014/Kongres. IAI/XXI/VI/2022)

BAB 1 & BAB 7

Kewajiban Umum Apoteker & Penutup
SATU: Aspek kemampuan personal dan
(Berkomitmen & Bertanggungjawab terhadap:)
professional:→ ATTITUDE 1) Sumpah/Janji Apoteker;
2) Kode Etik Apoteker Indonesia (KEAI); dan
1) Area Profesionalisme 3) Standar Kompetensi Apoteker Indonesia (SKAI)
2) Area Mawas diri dan pengembangan diri
3) Area Komunikasi efektif BAB 2
Kewajiban Apoteker
terhadap diri sendiri
DUA: Aspek intelektualitas, kemampuan berpikir
analitis-kritis, adaptif, dan kreatif:→ KNOWLEDGE BAB 3 & BAB 4
4) Area Landasan ilmiah ilmu farmasi, ilmu Kewajiban Apoteker terhadap
biomedik, ilmu humaniora, dan ilmu kesmas Sejawat & Nakes lain

BAB 6
Kewajiban Apoteker terhadap penerima
TIGA: Aspek kemampuan klinis:→ SKILL pelayanan dan/atau pelanggan
5) Area Keterampilan Apoteker
6) Area Pengelolaan praktik kefarmasian BAB 6
Kewajiban Apoteker terhadap sediaan farmasi
& perbekalan kesehatan lain
JANGKAUAN KODE ETIK YANG TERHADAP ASPEK & AREA KOMPETENSI
{ (KMK No. HK.01.07/MENKES/13/2023) dan (SK Kongres No. 014/Kongres. IAI/XXI/VI/2022) }

KEAI BAB 1 & BAB 7

Kewajiban Umum Apoteker & Penutup
(Berkomitmen & Bertanggungjawab terhadap:)
Sumpah/Janji Apoteker; Kode Etik Apoteker Indonesia (KEAI); dan
Standar Kompetensi Apoteker Indonesia (SKAI)

3
ASPEK KOMPETENSI

6
AREA KOMPETENSI

1. ATTITUDE: 2. KNOWLEDGE: 3. S K I L L:
Meliputi Area: Area Landasan Ilmiah (4), meliputi:
Profesionalisme (1);
Meliputi Area:
dan Mawas Diri; Ilmu Farmasi; Ilmu Biomedik; Area Keterampilan
Pengembangan Diri (2); Ilmu Humaniora; dan Ilmu Apoteker (5); dan Area
& Komunikasi Efektif Pengelolaan Praktik (6)
(3) Kesmas
KOMPETENSI APOTEKER
KEAI BAB 6
Kewajiban Apoteker terhadap penerima pelayanan dan/atau pelanggan

KODE ETIK APOTEKER

 KODE ETIK APOTEKER INDONESIA
SEBAGAI PEDOMAN PRAKTIK KEFARMASIAN APOTEKER INDONESIA

(Kep. Kongres No. 014/KONGRES.IAI/XXI/VI/2022 )

KODE ETIK APOTEKER KODE ETIK APOTEKER

INDONESIA INDONESIA

BUKU KODE ETIK APOTEKER INDONESIA (KEAI)

TERDIRI DARI 7 BAB 23 Pasal
BESERTA PEDOMAN PELAKSANAANNYA
“” KUMPULAN ASAS ATAU NILAI YANG BERKENAAN DENGAN AKHLAK “”
ALUR PIKIR PEMAHAMAN 7 SUBSTANSI PRINSIP KEAI
AREA PENGABDIAN
Menjaga Potensi
Kolaborasi dengan
Diri sebagai Nakes
BAB IV saudara kandung
Landasan Operasional Kwj.
pada TS
KEAI Apt
Customer- Oriented
BAB I BAB II BAB III
Kwj. Kwj. Apt Kwj. pada BAB VI BAB VII
Mukadimah
Umum pada Diri penerima
Kwj. pd SF & Penutup
Perbekalan
Sendiri pelayanan/ kes lainnya
Pelanggan

BAB V
Garis Besar Haluan KEAI Kwj. pada
Nakes

Kolaboratif Nakes dalam Ketentuan

Tim Kesehatan sanksi
pelanggaran
Menjamin & menjaga khasiat, mutu, KEAI
keamanan, legalitas sediaan farmasi
 MUKADIMAH KODE ETIK APOTEKER INDONESIA

3 Landasan Operasional Pengabdian Profesi Kefarmasian:

(3)
KODE ETIK PROFESI

(1) (2)
NIAT LUHUR SUMPAH / JANJI
(atas Bimbingan TYME) PROFESI
 BAB I: KEWAJIBAN UMUM
Ps. 14 huruf b, PO.007/PP.IAI/1822/XI/2020: Ped. Penilaian dan SPO Keber Ketum PP IAI, Ketua APTFI,
ART IAI Tata Cara Penanganan Pelanggaran KEAI dan Ketua KFN Tahun 2016)

(Pasal 26 Ayat (1), UU 36 Thn. 2014 Tenatang Tenaga Kesehatan)

Ps. 1: Menjunjung Tinggi, Menghayati, & Mengamalkan Sumpah / Janji Apoteker:

(1) Jaminan mutu & akses sediaan farmasi
SUMPAH /
(2) Menjaga rahasia pasien
JANJI (3) Larangan penyalahgunaan praktik/kompetensi
APOTEKER (4) Praktik yg menjunjung martabat dan tradisi luhur kefarmasian
(5) Tidak bertindak diskriminatif

Ps. 2: Menghayati & Mengamalkan KEAI sebagai pedoman,

KODE ETIK petunjuk, & standar perilaku praktik Apoteker:
APOTEKER
INDONESIA (KEAI)
(1) Tidak ada laporan pelanggaran
(2) Kualifikasi pelanggaran diatur dalam PO
STANDAR Ps. 3: Apoteker berintegritas tinggi, profesional, & bertanggungjawab:
KOMPETENSI
(1) Praktik sesuai SKAI; (3) Tidak diskriminatif; dan
APOTEKER
INDONESIA (SKAI) (2) Lulus Ukom; (4) Memilih risiko paling ringan
BAB II: KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI

Sehat lahir- Practice Does

batin Not For Profit
(Welfare for other)

(Ps. 4) (Ps. 7)

WAJIB Up Date
KIE
Kompetensi
MENJADIKAN
DIRI SENDIRI (Ps. 6) (Ps. 9)

Perilaku
baik & Teladan
Empati (Ps. 8)
(Ps. 5)
 BAB II: KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI

Apoteker
sehat lahir-
batin
(Ped. 1)

Apoteker
Sehat lahir- Kompeten
batin (Ps. 4) (Ped. 2)

Apoteker
Self Evaluated
(Ped. 3)
 BAB II: KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI

Menjaga Sopan-
santun, tutur kata,
& penampilan (Ped. 1)

Perilaku Baik &

Empati
(Ps. 5)

Menunjukan
identitas Profesi
(Ped. 2)
 BAB II: KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI

Seminar,
IPTEK Pertemuan,
& pelatihan
(Ped. 1) (Ped. 2)

Up Date
Kompetensi
(Ps. 6)

SPO
Per-UU Praktik
(Ped. 3)
(Ped. 4)
 BAB II: KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI

Profesional
(Ped. 1)

PRACTICE DOES NOT FOR PROFIT Mematuhi

(Praktik bukan Mengutamakan Keuntungan, tapi
Jasa Profesi
Layanan Kemanusiaan)
(Ps. 7) (Ped. 2)
(Ps. 53 (3) UU No. 36 Thn.
2009 Tentang Kesehatan)
Tidak
memuji diri
sendiri
(Ped. 3)
 BAB II: KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI

Niat &
Perbuatan Baik
(Ped. 1)

Peduli, Jujur, Tidak

TELADAN & Santun menyalahgunakan
kemampuannya
(Ps. 8) (Ped. 2) (Ped. 3)

Menjaga
perilaku
(Ped. 4)
 BAB II: KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI

Informasi
lengkap, benar, Pendidikan obat
jelas, tegas, masyarakat
relevan, & terkini (Ped. 4)
(Ped. 1)

Elaborasi
APOTEKER kebutuhan
agen KIE pasien
(Ps. 9) (Ped. 2)

Ter- Dapat via

Dokumentasi media massa
(Ped. 3) (Ped. 5)
BAB III: KEWAJIBAN TERHADAP PENERIMA PELAYANAN/PELANGGAN

Accoun-
table
(Ps. 10)

Melibatkan
pasien HAM
(Ps. 14) Customer- (Ps. 11)
Centered-
Service

Menghormati Apoteker
Keberagaman Dipercaya
(Ps. 13) (Ps. 12)
 BAB III: KEWAJIBAN TERHADAP PENERIMA PELAYANAN/PELANGGAN

Accountable
(Ps. 10)

(Pasal 26 Ayat (1), UU 36 Thn. 2014

Tentang Tenaga Kesehatan)

(Ped. 1) (Ped. 2) (Ped. 3)

Sesuai Sesuai Sesuai Per-

Kompetensi KEAI UU
 BAB III: KEWAJIBAN TERHADAP PENERIMA PELAYANAN/PELANGGAN

(Ped. 2)
(Ped. 1)
Peduli Pro
pelanggan
HAM
(Ps. 11)
(Ped. 3) (Ped. 4)

Prioritas Kepastian
Kesehatan mutu sediaan
Tertentu farmasi
 BAB III: KEWAJIBAN TERHADAP PENERIMA PELAYANAN/PELANGGAN

Apoteker
Dipercaya
(Ps. 12)

(Ped. 1) (Ped. 2) (Ped. 3)

Menjaga Memelihara Hanya membuka

dokumen rahasia di
rahasia farmasi
pengobatan pengadilan
& kedokteran
 BAB III: KEWAJIBAN TERHADAP PENERIMA PELAYANAN/PELANGGAN

Menghormati
Keberagaman
(Ps. 13)
(Ped. 1) (Ped. 2)
Melaksanakan Mengenakan Jasa
pelayanan profesi sesuai
ketentuan OP
sesuai standar
kepada semua
kepada semua
 BAB III: KEWAJIBAN TERHADAP PENERIMA PELAYANAN/PELANGGAN

(Ped. 1) (Ped. 2)
Kolaboratif Penerapan
pasien-apoteker komunikasi
efektif
Pemberdayaan
pasien
(Ped. 3) (Ps. 14) (Ped. 4)
Menghormati Menelaah &
keputusan menimbang
pasien faktor
ketidakpatuhan
pasien
BAB IV: KEWAJIBAN TERHADAP TEMAN SEJAWAT

Kerjasama
(Patnership)
(Ps. 17)

Kesejawatan
Peduli
(Care) (Fellowship)
(Ps. 16) (Ps. 15)
 BAB IV: KEWAJIBAN TERHADAP TEMAN SEJAWAT

(1) Menasehati sejawat dengan

baik jika melakukan kesalahan

Peduli
(Ps. 16) (2) Melaporkan ke OP (MKEAI-D),
jika tidak menerima nasehat
BAB IV: KEWAJIBAN TERHADAP TEMAN SEJAWAT

Ps. 8 huruf e, AD IAI dan

Ps. 14 huruf c, ART IAI)

Kesejawatan
(Ps. 15)
 BAB IV: KEWAJIBAN TERHADAP TEMAN SEJAWAT

(1)
Menjalin & (4)
memelihara Berbagi
pengalaman
praktik

Kerjasama
(Patnership)
(Ps. 17)

(3)
(2) Saling
Membantu dalam menghargai
pengabdian
BAB V: KEWAJIBAN TERHADAP NAKES LAIN

Relasi Antar • Ped. 1: Harmonis

Profesi • Ped.2: Komunikatif ketika terjadi
perbedaan pandangan
(Ps. 18)

Menghargai • Ped. 1: Komunikatif ketika ditemui

adanya kesalahan
Nakes lain • Ped. 2: Menghargai keputusan profesi
lain
(Ps. 19)
 BAB VI:
KEWAJIBAN TERHADAP SEDIAAN FARMASI & PERBEKES LAINNYA

PEMBUATAN, PENGELOLAAN & DISTRIBUSI SEDIAAN

FARMASI & PERBEKALAN KESEHATAN LAINNYA
(Ps. 20, Ps. 21 & Ps. 22)

(Ps. 20) (Ps. 21) (Ps. 22)

Kewajiban Kewajiban Kewajiban mengelola
melaksanakan menyediakan distribusi yang
pembuatan &
informasi pada menjamin mutu,
pengelolaan sesuai
ketentuan (bermutu, produk, yang wajar & keadaan aman &
aman & berkhasiat) akurat khasiat
 BAB VII: PENUTUP (Ps. 21)
Seorang Apoteker harus bersungguh-sungguh menghayati dan
mengamalkan Kode Etik Apoteker Indonesia dalam
melaksanakan praktik kefarmasiannya.
(Ps. 23)

Ped. 1: Legowo Ped.2: Sanksi

menerima sanksi diatur dalam PO
Ped. 4:
Ped.3: Kategori
Pertimbangan
sanksi penetapan sanksi
Ped. 5:
Eksekusi sanksi