Anda di halaman 1dari 3

Kasus PT Duta Graha Indah

Solving Ethical Dilema

1. Identifikasi Elemen Etika


Hak dan Kewajiban PT DGI dalam proyek wisma atlet:
a. Menjadi calon vendor untuk proyek wisma atlet
b. Mengikuti proses pemilihan vendor sesuai dengan aturan
c. Memberikan penawaran mengenai detail proyek yang akan dilaksanakan seperti estimasi
budget dan waktu penyelesaian

Hak dan Kewajiban Menpora

a. Melaksanakan tender untuk memilih calon vendor dalam proyek


b. Membuat anggaran pelaksanaan proyek
c. Mengajukan anggaran pelaksanaan proyek kepada DPR

Hak dan Kewajiban Anggota DPR

a. Menyetujui anggaran proyek yang dibuat oleh kementrian

Dasar Hukum:

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap;


2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

Tindak Pidana Kasus Penyuapan

temukan dalam UU 11/1980

Barangsiapa memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang dengan maksud untuk
membujuk supaya orang itu berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang
berlawanan dengan kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum,
dipidana karena memberi suap dengan pidana penjara selama-lamanya 5 tahun dan denda
sebanyak-banyaknya Rp15 juta.[1]

Barangsiapa menerima sesuatu atau janji, sedangkan ia mengetahui atau patut dapat menduga
bahwa pemberian sesuatu atau janji itu dimaksudkan supaya ia berbuat sesuatu atau tidak
berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan kewenangan atau kewajibannya
yang menyangkut kepentingan umum, dipidana karena menerima suap dengan pidana penjara
selama-lamanya 3 tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp15 juta.[2]

Pasal 5 UU 20/2001

(1) Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun
dan atau pidana denda paling sedikit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling
banyak Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) setiap orang yang:
a. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak
berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya; atau

b. memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena atau
berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak
dilakukan dalam jabatannya.

(2) Bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian atau janji
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a atau huruf b, dipidana dengan pidana yang sama
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

Pasal 11 UU 20/2001

Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan
atau pidana denda paling sedikit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak
Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) pegawai negeri atau penyelenggara negara
yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga, bahwa hadiah atau janji
tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya,
atau yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungan
dengan jabatannya.

2. Evaluasi Kepentingan Stakeholders


Kepentingan MEI PT DGI dalam proyek wisma atlet:
a. Mendapatkan proyek wisma atlet
b. Mencapai target perusahaan

Kepentingan WM Sek Menpora:

a. Kemudahan dalam mendapatkan persetujuan proyek kementrian oleh DPR


b. Kemudahan melakukan kecurangan lainnya seperti korupsi

Kepentingan MN Anggota DPR

a. Menerima suap dan korupsi bagian dari proyek

3. Menentukan Hirarki dan Prioritas


Peran MEI PT DGI dalam kasus suap proyek wisma atlit:
a. Melakukan penyuapan kepada WM dan MN

Peran WM dalam kasus suap proyek wisma atlit


a. Menerima suap
b. Kemudahan untuk melakukan tindak pidana korupsi

Peran MN dalam kasus suap proyek wisma atlit

a. Menerima suap
b. Potensi melakukan tindak pidana korupsi
Teori Agency:
 MEI dan RM melakukan penyuapan kepada WM yang pada kasus ini berperan sebagai untuk
membantu proses memenangkan proyek PT DGI
 MEI dan RM melakukan penyuapan kepada MN yang pada kasus ini berperan untuk
menyetujui anggaran kementrian sehingga WM dapat mempermudah proses kemenangan
proyek untuk PT DGI
 Potensi MN dan WM melakukan tindak korupsi dengan sepakat melakukan tindak
penyuapan

4. Mengukur dan Menentukan Konsekuensi


Konsekuensi:
Pro:
a. Perusahaan mendapatkan proyek yang berarti target profit perusahaan tercapai
b. Target dari MEI selaku Manajer Pemasaran tercapai
c. Proyek kementrian disetujui oleh DPR
d. Kegiatan dari kementrian terlaksana
Cons:
a. Reputasi perusahaan akan hancur
b. Proyek selanjutnya akan ditolak
c. Karyawan akan terkena PHK
d. Pelaku tindak pidana akan dipenjara
e. Potensi kecurangan lainnya seperti korupsi yang akan merugikan negara dan masyarakat

5. Menjabarkan Element Etika dalam Keputusan


a. Deontologisme:
Caranya salah karena melanggar tindak pidana kasus penyuapan dan akan berpotensi
terjadi kasus tindak pidana korupsi
Melanggar aturan dalam proyek pemilihan vendor dalam tender
b. Utilitiarism:
Menurut konsep ini salah karena secara dampak, akan lebih banyak dampak negatif
karena merugikan negara dan Masyarakat. Dampak positif hanya kepada perusahaan
dan karyawan di perusahaan tersebut
c. Justice & Fairness:
Secara keadilan masih dapat dipertimbangkan keputusan dari MEI. Karena pada
kenyataannya PT DGI sudah berkontribusi di Indonesia selama 30 tahun dan
memberikan lapangan pekerjaan. Namun tetap dalam prinsip pemilihan vendor di
proses tender harus ditegakan aspek kesetaraan dan tranparansi, walaupun
pertimbangan pengalaman DGI dapat cukup diakui
d. Virtuisme:
Alasan pengambilan keputusan untuk melakukan suap
1. Pressure -> MEI membutuhkan proyek untuk target perusahaan
2. Rasionalisasi -> praktek komitmen dan janji sudah dianggap wajar

Anda mungkin juga menyukai