Anda di halaman 1dari 6

Pointer Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pilot Project Pengaturan Pola Fleksibilitas

Bekerja Pegawai ASN

Hari/Tanggal : Selasa, 3 Oktober 2023.


Waktu : 09.00 Wib sd selesai
Tempat : By Zoom Meeting
Penyelenggara : Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia
Narasumber : Kemenpan (Bapak Prihandoko dan Bapak Deny Isworo)
Kemenkeu (BapakChedi, Bapak Donny dan BapakDody)
Pemprov Jabar (Bapak Yustianto)

Konsepsi Rpermenpanrb Mengenai Pengaturan Pola Bekerja Bagi Pegawai ASN;


I. Konsepsi
- PerMenPANRB ini mengatur mengenai alternatif pola bekerja;
- PPK menetapkan alternatif pola bekerja yang dilaksanakan di instansinya
- Setiap instansi wajib membuat kriteria atas pekerjaan
- Atasan langsung menugaskan pola bekerja
- Setiap instansi wajib membuat pedoman
- Tidak memerlukan persetujuan Menpan
- Instansi melakukan evaluasi kebijakan

II. Sejarah Pengaturan Pola kerja;


- Masa awal
- Revolusi Industri
- Pergerakan Buruh
- Gelombang Feminisme
- Era Digital

III. Latar Belakang


- Pra Pandemi;
1. Work Life Balance
2. Pekembangan IT
3. Jenis Pekerjaan
4. Lokasi Tempat
5. Tingkat Kriminalitas Tinggi
6. Traffic pada saat PP Kantor
7. Biaya Transportasi
- Pandemi dan Post Pandemi;
1. Covid 19
2. PP 94 Tahun 2021
-2-

- Landasan Filosofis;
1. UUD 1945
2. Pembukaan Alinea ke 4
3. Pasal 27 Ayat 2
4. UU 11 Tahun 2009
5. PP 39 Tahun 2012
- Landasan Yuridis;
1. PP 49 Tahun 2021
2. PPP 21 Tahun 2023
- Landasan Sosilogis;
1. 90,73%, ASN mampu memenuhi target kerja selama FWA
2. 90,22%, ASN merasa puas dengan FWA
3. 85%, Pimpinan unit merasa puas dengan FWA
- Kebijakan FWA (ASN);
1. Lebih fokus dalam bekerja
2. Lebih produktif
3. Waktu lebig efisien
4. Minim gangguan dan distraksi
5. Hidup tenang
- Kebijakan FWA (Pimpinan);
1. Lebih sehat
2. Hidup tenang
3. Pengeluaran lebih sedikit
4. Lebih mudah
- Kebijakan FWA (Organisasi);
1. Hemat secara operasional
2. Mempercepat proses digitalisasi
- Praktik Empiris/Impelentasi;
1. PT Telkom
2. Citibank Indonesia
3. Kemenkeu
4. Bapennas
5. Pemprov Jabar

IV. Pembahasan
- Konsep Kebijakan Pengaturan Pola Bekerja
1. PermenpanRB 89 Tahun 2021
2. PermenpanRB 6 Tahun 2022
3. PP 95 Tahun 2018
-3-

4. Permenpan 7 Tahun 2022


- Definisi
Pola Bekerja merupakan cara atau metode tertentu yang dilaksanakan pegawai
dalam menjalankan tugas kedinasan pada lokasi dan waktu tertentu dengan
memanfaatkan sistem pemerintahan berbasis elektronik
- Ruang Lingkup
Pegawai ASN, Prajurit TNI atau Anggota Polri
- Jenis Pola Bekerja;
1. Pola Waktu;
o Time off in lieu
o Compressed hour
o Flexible working hour
o Fixied working hour
o Work form office
2. Pola Tempat;
o Wordl from home
o Coworking
o Lokasi lainnya
- Pengaturan Pola Bekerja;
1. Identifikasi dan Pelaporan
2. Penetapan
3. Pelaksanaan
4. Monitoring dan Evaluasi
- Mekanisme Penerapan Pola;
1. Bukti nilai predikat kinerja minimal baik
2. Alasan mengapa perlu pola bekerja tersebut
3. Dokumen rencana kerja hingga maksimal 3 bulan kedepan
- Evaluasi Penerapan;
1. Kesesuaian perjanjian kinerja
2. Ketetapan waktu
3. Kecepatan respon
- Pengaturan Pola Bekerja;
1. Komunikasi
2. Ketersediaan
3. Teknologi
4. Manajemen Kinerja
5. Kualitas dan Produktivitas Kerja
6. Ketepatan Waktu
7. Kerahasiaan
-4-

8. Kesehatan
9. Prilaku
10. Prioritas
- Mekanisme Pengajuan Politong FWA;
1. Instansi Pemerintah Pusat (Besar, sedang dan kecil)
2. Instansi Pemerintah Daerah (Besar, sedang dan kecil)
- Berdasarkan Index SPBE;
1. Instansi Pemerintah Pusat (Siap, cukup siap dan kurang siap)
2. Instansi Pemerintah Daerah (Siap, cukup siap dan kurang siap)

Pelaksanaan Flexible Working Arrangement pada Kementerian Keuangan;


I. Flexible Woking Space (FWS);
- Tempat tinggal;
o Rumah
o Rumah sementara
o Honobase
- Ruang kerja besama;
Di lingkungan Kemenkeu yang menerapkan Activity Based Workplace
- Lokasi lain;
Memiliki fasilitas penunjang, Tidak membahayakan keamanan, kesehatan dan
keselamatan
II. Flexible Working Hour (FWH);
- Flexy Time, PMK 221 Tahun 2021
- Compressed Work Schedule
- Fleksibilitas Penjadwalan
- Shifting
III. Regulasi Flexible Working Space;
Keputusan Kemenkeu 223 Tahun 2020;
- Definisi
- Kreteria Pekerjaan
- Kriteria Pegawai
- Kewajiban Pegawai
- Lain-lain
-5-

Pelaksanaan Flexible Working Arrangement pada Pemprov Jawa Barat;


I. Definisi DWA;
Dalam rangka pengembangan sistem kerja yang dinamis, lincah, dan profesional di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam mendukung hal tersebut
maka disepakati istilah Mekanisme Kerja Dinamis/Dynamic Working Arrangement
(DWA) dalam penerapan kehadiran pegawai di Pemprov Jabar
II. Dukungan Regulasi;
- Pepres No. 21 Tahun 2023
- PP No. 94 Tahun 2021
- Permenpan 6 Tahun 2022
- Permenpan 7 Tahun 2022
III. Mekanisme Kerja Dinas;
Pengaturan dan Cara Kerja Pegawai dengan menggunakan pola pembagian waktu
dan lokasi yang dinamis sesuai dengan kondisi kerja Pegawai berbasis keluaran /
hasil kerja.
- Tantangan Regulasi
Secara normatif pelaksanaan fleksibilitas kerja baik secara waktu dan lokasi kerja
sudah diakomodir dalam peraturan PP 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil, namun mempertimbangkan telah dijalankannya Pilot Project pada 4
(empat) Perangkat Daerah (PD)/Unit Kerja yaitu Diskominfo, BKD, Biro Organisasi
dan Biro Adpim pada Setda, serta dilaksanakannya kuesioner evaluasi penerapan
DWA kepada responden dan wawancara kepada 3 JPT
- Critical Point Implementasi;
1. Tugas pelayanan public 100% goals
2. Privillege pegawai dengan kerja dinamis tepat sasaran
3. Monitoring, evaluasi dan pembagian tugas jelas dan merata
4. Budaya kerja berorientasi output
IV. Dinamika Fleksibilitas Kerja;
1. Basis Cara Kerja ASN – Proses (Kehadiran Jam Kerja/Hari Kerja) atau Output
Hasil Kerja?
2. K/L/D tidak memiliki standar/tools yang sama, baik secara pemanfaatan
Pengelolaan SDM, Sistem Informasi, Pengaturan Kerja dsb
3. Instrumen Pengukuran Indikator Kinerja Aparatur di K/L/D berbeda-beda
4. Mekanisme Pengelolaan Disiplin Pegawai
5. Pengendali dan pengawasan pegawai yang melaksanakan fleksibilitas kerja
6. Budaya Kerja yang Masih terbiasa dengan “Bekerja harus di kantor” serta
komitmen pimpinan dan staf di bawahnya dalam menjalankan FWA
-6-

7. Kecemburuan sosial antar pegawai yang memungkinkan timbulnya penurunan


motivasi dan kualitas kerja
8. Regulasi kewajiban pakaian dinas tidak relevan dengan FWA

Pelaksanaan Flexible Working Arrangement pada Kementerian PPPA;


I. Pelaksanaan
Fleksibilitas Bekerja merupakan sistem pengaturan kerja yang memungkinkan
pegawai untuk dapat menyesuaikan waktu dan lokasi kerja untuk mendorong
produktivitas pegawai dengan menerapkan keseimbangan bekerja dan kehidupan
pribadi (work-life balance).
- Ketentuan Pelaksanaan Felsibilitas Bekerja;
1. Uji coba
2. Pelaksanaan FWA 3 hari seminggu
3. Pegawai yang dapat melaksanakan FWA adalah PNS
4. Lokasi FWA adalah rumah/tempat tingal
- Ketentuan jam kerja;
Waktu mulai kerja diberikan toleransi 1 (satu) jam dengan batas waktu paling
lambat pukul 08.30 WIB, dengan menyesuaikan waktu selesai kerja tetap
memenuhi Jumlah Jam Kerja Formal
- Jam Kerja Formal yaitu paling sedikit 37,5 jam kerja efektif per minggu atau 7,5
jam dalam sehari
- Unit kerja;
1. Sekretariat Kementerian
2. Deputi BIdang Pemuhan Hak Anak
3. Deputi Bidang Kesetaraan Gender
4. Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan
5. Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak
- Pembatalan Penugasan Fleksibilitas Bekerja;
1. Pegawai tersebut tidak memenuhi kriteria dan terbukti melanggar Tata Kerja
2. Ditemukan Pegawai lebih memprioritaskan kepentingan pribadi pada saat jam
kerja
3. Adanya penugasan lain yang diberikan oleh Atasan Langsung
- Pemantauan dan Sistem Evaluasi;
1. Evaluasi internal
Evaluasi internal di lingkungan Kemen PPPA dilakukan berkala setiap 1 bulan
sekali, bersamaan dengan waktu pengisian E-Kin
2. Pembatalan penerapan FWA bagi pegawai
Atasan Langsung berhak membatalkan Surat Tugas FWA apabila pegawai
tersebut tidak memenuhi kriteria dan terbukti melanggar kode etik

Anda mungkin juga menyukai