Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ilyas Zulian Herda Saputra

NIM : 3220213881
Kelas : Tingkat 1D
Prodi : D3 Keperawatan

Tugas Etika Keperawatan


Nilai-nilai Etik dalam Keperawatan

1. Nilai-nilai Etik dalam Keperawatan


 Aesthetics (keindahan)
Kualitas objek suatu peristiwa atau kejadian seseorang memberikan kepuasan
termasuk penghargaan,kreatifitas,imajinasi,sensitifitas,dan kepedulian. Estetika
secara sederhana adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa
terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.

 Altruism (mengutamakanoranglain)
Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain termasuk
keperawatan,komitmen, arahan,kerdermawaan, atau kemurahan hati.

 Equality (kesetaraan)
Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sifat
asertif,kejujuran, harga diri,dan toleransi.

 Fredoom (kebebasan)
Memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri,harapan,disiplin
serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.

2. Prinsip-prinsip Etik dalam Keperawatan


 Otonomy (Autonomy)
Autonomy berarti mengatur dirinya sendiri prinsip moral ini sebagai dasar
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan cara menghargai pasien
bahwa pasien adalah seorang yang mampu menentukan sesuatu bagi dirinya.
Perawat harus melibatkan pasien dalam membuat keputusan tentang asuhan
keperawatan yang diberikan pada pasien.
 BerbuatBaik (Beneficience)
Prinsip beneficience ini oleh Chiundan Jacobs(1997) di definisikan dengan kata
lain doing good yaitu melakukan yang terbaik. Beneficience adalah melakukan
yang terbaik dan tidak merugikan orang lain, tidak membahayakan pasien.
Apabila membahayakan, tetapi menurut pasien hal itu yang terbaik maka perawat
harus menghargai keputusan pasien tersebut, sehingga keputusan yang di ambil
perawat yang terbaik bagi pasien dan keluarga. Beneficience berarti, hanya
melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan memerlukan pencegahan dari kesalahan
atau kejahatan, penghapusan kesalahan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan
orang lain.

 Keadilan (Justice)
Nilai ini direfleksikan dalam praktik professional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Contoh ketika perawat dinas sendirian
dan ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan
bantuan perawat maka perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam
faktor tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan.

 Non-maleficence (tidak merugikan)


Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien. Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis
menolak pemberian transfuse darah dan ketika itu penyakit perdarahan (melena)
membuat keadaan klien semakin memburuk dan dokter harus mengistruksikan
pemberian transfuse darah.

 Veracity (Kejujuran)
Nilai ini bukan Cuma dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh seluruh
pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien
untuk meyakinkan agar klien mengerti.

 Fidelity (Menepatijanji)
Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan
kesehatan,mencegah penyakit,memulihkan kesehatan,dan meminimalkan
penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati
janji dan menghargai komitmennya kepada oranglain.

 Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus di jaga privasi klien.
Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibacaguna keperluan
pengobatan dan peningkatan kesehatan klien.
 Accountability (Akuntabilitasi)
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional
dapat di nilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda terkecuali. Contoh perawat
bertanggung jawab pada diri sendiri,profesi,klien,sesame teman
sejawat,karyawan, dan masyarakat.

3. Peka Budaya dalam Praktik Keperawatan

Seorang perawat di tuntut untuk memiliki kompetensi kultural sehingga memiliki


kepekaan terhadap kebutuhan budaya pasien, untuk memberikan gambaran peningkatan
kompetensi kultural perawat yang masih rendah melalui program Pelatihan Asuhan
Keperawatan Peka Budaya pada Pasien. Kultural perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan. Rekomendasi untuk kegiatan selanjutnya adalah perlunya
mensosialisasikan model Asuhan Keperawatan Peka Budaya yang digunakan dalam
pelatihan ini kepada seluruh perawat agar dapat di terapkan kepada seluruh pasien
dengan berbagai gangguan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai