PREPARAT
IRISAN
FIKSASI, DEHIDRASI,
PENJERNIHAN
Preparat/Sediaan
●
Adalah objek yang diamati dengan mikroskop.
●
Dapat berupa preparat kering atau basah yang berupa
sayatan atau tanpa sayatan.
●
Preparat awetan/kering merupakan objek yang sudah
diawetkan.
●
Preparat awetan dapat digunakan berkali-kali.
●
Preparat yg baik adalah preparat yg mampu
menggambarkan sel/jaringan layaknya ketika masih dlm
tubuh
●
Sel/jaringan akan mengalami kematian & kerusakan
ketika terlepas dr tubuh
Macam/Jenis Preparat
Metode Irisan
• Metode pembuatan preparat dengan cara
membuat irisan dengan ketebalan tertentu
sehingga dpt teramati di bwh mikroskop
– Dengan tangan
– Dengan mikrotom
•
Rangkaian Proses
1. Pengawetan (Fixation);
2. Dehidrasi (Dehydration);
3. Pembeningan/penjernihan (Clearing);
4. Pembenaman (Infiltration/Impregnation/Embedding);
5. Pengecoran (Blocking/Casting);
6. Pengirisan Jaringan (Sectioning);
7. Pewarnaan (Staining);
8. Perekatan (Mounting);
9. Pelabelan (Labelling)
A. FIKSASI
• Tindakan yg dilakukan untuk membuat
sel/jaringan yg terlepas dr tubuh tidak
berubah
• Mrp suatu faktor utama keberhasilan dlm
pembuatan preparat
• Mekanisme kerja dari fiksasi pada
dasarnya adalah mengawetkan bentuk
sel dan organel sehingga mendekati
bentuk ketika masih di tubuh.
Tujuan fiksasi
• Mempertahankan bentuk sel atau jaringan seperti
jaringan aslinya,
• Mencegah otolisis dengan menginaktifkan enzim-
enzim
• Menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur
• Mengeraskan Sel dan Jaringan
• Pemadatan komponen di dalam sel atau jaringan
• Optical diferensiasi --> mengubah indeks bias
• Efek pewarnaan --> meningkatkan intensitas
warna/membuat kontras
• Menempelkan sel/jaringan
•
Sifat-sifat fiksasi yang ideal
• Dapat menghentikan proses-proses
metabolisme dengan cepat untuk mencegah
terjadinya perubahan-perubahan postmortem
• Dapat masuk dengan cepat ke-dalam jaringan
• Mengawetkan dan mengeraskan protoplasma
• Tidak mengubah bentuk semula
• Menambah afinitas protoplasma terhadap zat
warna
JENIS FIKSATIF
Fiksatif sederhana:
Fiksatif majemuk:
– L Bouin
– L. Zenker
– L Helly
– L. Carnoy
– L. Orth
Jenis-jenis fiksatif
1.FORMALIN: larutan yang mengandung 40% b/v (=
40% b/b) formaldehida (yang merupakan gas) di dalam
air
– larutan 4% formaldehid = formalin 10%
– Ditambah garam = NBF
– dapat mempertahankan pH netral &
memiliki tekanan osmotik yang sama
dengan cairan ekstraseluler
– penetrasi cepat, cocok untuk spesimen
dengan ukuran yang besar atau kecil
• Untuk ukuran jaringan yang kecil (10 × 10
× 3 mm) fiksasi 12-24 jam
• Untuk spesimen yang lunak, misal otak
fiksasinya 2-6 minggu
• rasio volume adalah 1:20 dan dimensi
jaringan sebesar 3-4 mm
Netral Bufer Formalin 10%
1. Aquades: 900 ml
2. Formalin (37% formaldehide): 100 ml
3. Natrium diHidrogen Phospat (NaH2PO4): 4 gr
4. DiNatrium Hidrogen Phospat (Na2HPO4): 6.5 gram