Anda di halaman 1dari 9

A.

Judul Praktikum

“REAKSI KIMIA”

B. Waktu dan Tempat

Hari, Tanggal : Kamis, 13 Oktober 2022

Waktu : 13.00 WIB1- Selesai

Tempat : Laboratorium Kimia 1

C. Tujuan

Adapun tujuan praktikum kali ini adalah :

1. Menganalisis ciri-ciri reaksi kimia

2. Menganalisis perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm

3. Mengidentifikasi persamaan reaksi kimia yang menghasilkan pengendapan

D. Dasar Teori
Reaksi adalah perubahan kimia yang mengalihkan bentuk atau
mentransformasi satu zat atau lebih menjadi zat baru disertai dengan perubahan
energi. Namun kebanyakan tanpa perubahan massa kecuali pada reaksi radioaktif
perubahan kimia atau fisika khas yang digunakan dalam analisis untuk mendekati
adanya atau jumlah zat tertentu misalnya jenis atom dan suatu molekul. Kimia
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang materi meliputi komposisi,
sifat, perubahan suatu materi, serta energi yang menyertainya (Melati, R, 2012).

Reaksi kimia (chemical reaction) adalah proses yang mengonversi sekelompok


zat yang disebut reaktan (reactant), menjadi sekelompok zat baru, yang dinamakan
produk (product). Dengan kata lain reaksi kimia adalah proses yang menghasilkan
perubahan kimia. Memang, dalam banyak kasus, tidak ada yang terjadi ketika
sejumlah zat dicampur; masing-masing mempertahankan komposisi dan sifat aslinya.
Bukti fisis bahwa reaksi kimia telah terjadi, yaitu perubahan warna, pembentukan
padatan (endapan) dalam larutan jernih, evolusi gas, dan evolusi atau penyerapan
kalor (Petrucci, R. H., et al, 2007).

Reaksi kimia yang dapat menimbulkan perubahan suhu juga dikenal dengan
nama reaksi eksoterm dan endoterm. Pada reaksi eksoterm disertai perpindahan kalor
dari sistem ke lingkungan sehingga akan membebaskan energi yang menyebabkan
entalpi sistem akan berkurang dan perubahan entalpinya (∆H) akan bertanda negatif.
Karena lingkungan mengalami peningkatan kalor sehingga suhu lingkungan akan naik
dan terasa panas. Pada reaksi endoterm disertai perpindahan kalor dari lingkungan ke
sistem. Pada reaksi endoterm ini diserap sejumlah energi pada sistem sehingga entalpi
sistem akan bertambah dan perubahan entalpinya akan bertanda positif (∆H> 0).
Karena lingkungan mengalami pengurangan kalor sehingga suhu lingkungan akan
turun dan terasa dingin (Putri, P. 2016).

Dalam penulisan persamaan reaksi biasanya diperlukan tiga langkah,


walaupun langkah pertama sering tidak ditulis (Petrucci, R. H., 1985).

1. Nama-nama pereaksi dan hasil reaksi ditulis, hasilnya disebut sebuah persamaan
sebutan.

2. Sebagai pengganti nama-nama zat dipergunakan rumus-rumus kimia. Hasilnya


disebut persamaan kerangka.

3. Persamaan kerangka kemudian disetimbangkan, yang menghasilkan persamaan


kimia.

Persamaan reaksi kimia merupakan suatu pernyataan yang menggambarkan


reaksi kimia menggunakan rumus kimia dan lambang-lambang lain (Sukarmin, 2004).
Persamaan reaksi adalah persamaan yang menunjukkan zat-zat yang bereaksi dengan
zat hasil reaksi. Lambang-lambang yang menyatakan suatu reaksi kimia disebut
persamaan kimia. Rumus. Rumus pereaksi diletakkan di sebelah kiri dan hasil reaksi
diletakkan di sebelah kanan. Antara dua sisi itu digabungkan oleh tanda kesamaan (=)
atau tanda panah () (Petrucci, R. H., 1985).

Koefisien yang diperlukan untuk menyetarakan persamaan kimia dinamakan


koefisien stoikiometrik (stoichiometric coefficient). Koefisien ini penting dalam
mengaitkan banyaknya reaktan yang digunakan dan banyaknya produk yang
terbentuk dalam reaksi kimia, melalui berbagai perhitungan. (Petrucci, R. H., et al,
2007). Koefisien reaksi menyatakan jumlah partikel dari setiap pereaksi dan produk
reaksi. Koefisien reaksi diberikan agar persamaan reaksi sesuai dengan Hukum
Kekekalan Massa dari Lavoisier, yang menyatakan bahwa “Massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama”. Macam- macam wujud suatu zat, yaitu padat (solid),
cair (liquid), gas, dan larut dalam air (aqueous) (Putri, P., 2016)
E. Alat dan Bahan

No Nama Alat Jumlah No Nama Bahan Jumlah

1 Tabung reaksi 8 buah 1. Larutan ZnSO4 0,1M 0,5 ml

2 Pipet tetes 8 buah 2. Larutan NH4OH 1 M 1 ml

3 Rak tabung reaksi 1 bbuah 3. Larutan BaCl2 0,1 M 2 ml

4. Larutan K2CrO4 0,1 M 2 ml

5. Larutan HCl 0,1 M 1 ml

6. Larutan HCl 3 M 1 ml
1
7. CaCO3 /2 spatula
1
8. CH4N2O (urea) /2 spatula

9. H2O 3 ml

10. Al2O3 (alumunium foil) Sepotong kecil

11. Larutan H2SO4 2 M 12 tetes

12. KMnO4 0,05 M 2 tetes


13. 1 ml
C2H2O4 0,1 M
14. Larutan FeSO 0,1 M 5 tetes
4

F. Langkah Kerja
A. Langkah Kerja
No Sketsa Keterangan
1.

- ZnSO4 = 0,5 ml

- NH4OH = 20 tetes

2.

- BaCl2 = 20 tetes
- K2CrO4 = 20 tetes

3.
- BaCl2 = 20 tetes

- HCl (0,1M) = 20 tetes

- K2CrO4 = 20 tetes

4.

- CaCO3 = ½ sendok spatula

- HCl (3M) = 10 tetes

5.

- Alumunium sepotong kecil

- HCl (3M) = 10 tetes

6.

- Urea = ½ sendok spatula

- H2O = 60 tetes

7.

- KMnO4 = 2 tetes

- Asam Oksalat = 10 tetes


8.
- KMnO 4= 2 tetes
- H2SO4 = 10 tetes

- FeSO4 = 5 tetes

F. Analisis Data
a. Hasil pengamatan
No Nama Reaksi Kimia Perlakuan Hasil Pengamatan
A. ZnSO4 + NH4OH - Endapan putih
- Larutan berwarna bening
- Endapan putih
B. BaCl2 + K2CrO4 kekuningan
1. - Larutan berwarna kuning
Pembentukan Endapan
1. bening
C. BaCl2 + HCl (0,1
- Endapan kuning
M) +K2CrO4
- Larutan kuning
- Terdapat gelembung
- Embun disisi tabung
reaksi
2. Pembentukan Gas CaCO3 + HCl (3 M)
- Menguap

- Suhu normal ke panas


Reaksi Eksoterm - Berembun
Al2O3 + HCl (3M) - Mendidih
3. Perubahan Suhu - Terdapat gelembung gas

Reaksi Endoterm
- Terasa dingin
CH4N2O (urea) + H2O

- Ungu pekat ungu


4. Perubahan Warna KMnO4 + C2H2O4 + H2SO4  merah  kuning pekat 
2.
- Hasil akhir bening
- Ungu pekat  ungu
merahkuning pekat 
KMnO4 + H2SO4 + FeSO4
- Hasil akhir keruh ringan
(bening)

b. Persamaan Reaksi
Adapun persamaan reaksi pada praktikum kali ini adalah :
Pembentukan pengendapan
1. Zn SO4(aq) + NH4OH  (NH4)2SO4(aq) + Zn(OH)2(aq)
2. BaCl2 (aq) + K2CrO4 (aq)  BaCrO4 (s) + 2KCI(aq)
3. BaCl2 + HCl +K2CrO4  BaCrO7(s) + 2KCI(aq) + H2O(l)
Pembentukan gas
4. CaCO3 (s) + 2HCl(aq)  CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O(I)
Perubahan suhu
5. Al2O3 (s) + HCl(aq)  AlCl3 (aq) + H2O (l)

6. CH4N2O(aq) + 3H2O(l)  CO2 (aq) + 2NH3 (aq) + 2H2O(l)


Perubahan warna
7. 2KMnO4 (aq) + 5C2H2O4(aq) +3H2SO4(aq) 2MnSO4(aq) +10CO2(g) + 8H2O(l)
+ K2SO4(aq
8. 2KMnO4 (aq) + H2SO4 (aq) + 2FeSO4 (aq)  2MnSO4 + Fe2 (SO4)3 + K2SO4+H2O(l)

G. Pembahasan

Praktikum yang dilakukan kali ini adalah reaksi kimia. Reaksi kimia adalah proses
yang menghasilkan perubahan kimia. Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi
ciri-ciri reaksi kimia. Pada praktikum ini, praktiknya mengidentifikasi terjadinya
reaksi dari suatu senyawa dengan cara mereaksikan dua zat atau lebih yang dibuktikan
dengan adanya perubahan warna, timbulnya gas, terbentuknya endapan dan
perubahan Suhu

Percobaan pertama, yaitu 10 tetes ZnSO 4 direaksikan dengan 1 ml NH4OH 1 ml.


Pada Percobaan Ini, diperoleh endapan berwarna putih setelah dihomogenkan
beberapa saat. Endapan yang berbentuk adalah seng hidroksida (Zn (OH)2).
Pengendapan berkaitan dengan dengan hasil kelarutan (ksp) hasil ksp suatu zat dapat
digunakan untuk mengidentifikasi tidaknya endapan suatu zat Jika dua larutan yang
mengandung ion-ion dari senyawa sukar larut dicampurkan. Reaksi pengendapan
yang terjadi karena pembentukan padatan dalam larutan. Terjadinya endapan ini
diperlukan waktu beberapa saat karena proses pengendapan yang terjadi yaitu larutan
tersuspensi

Pembentukan BaCrO4 (Barium Kromat) adalah pratikum kedua yang dilakukan


praktikan, yaitu dengan mereaksikan 1 ml BaCl2 dengan 1 ml K2CrO4. setelah
beberapa saat, terdapat endapan berwarna kuning dan tidak terdapat keruhan . BaCl2
yang mengendap di larutan terjadi karena pencampuran 2 senyawa yang kemudian
dihemogenkan Percobaan selanjutnya, yaitu mereaksikan BaCl2 dengan HCl 0,1 M
dan ditam bahkan K2CrO4 yang menghasilkan endapan kuning ke-orenan.
Pembentukan ini menghasilkan air juga.

Percobaan ketiga reaksi kimia menumbulkan gas dengan mereaksikan 1/2


sendok spatula CaCO3 dengan HCl 3M.. Hasilnya terbentuk gas. Adanya
pembentukan gas ini karena adanya karbondioksida. Gas yang terbentuk ditunjukan
dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan dan terdapat embun disisi
tabung reaksi. Lalu menghasilkan kalsium klorida, air Dan karbon dioksida

Percobaan keempat yitu perubahan suhu. Perubahan suhu ini dibagi menjadi dua,
yaitu eksoterm dan endoterm. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan energi
panas. Reaksi akan naik dan energi potensi dari zat-zat kimia yang bersangkutan akan
turun. Sedangkan Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang menyerap energi panas
dari sekeliling nya. temperatur dari campuran reaksi akan turun dan energi potensial
dari zat-zat yang ikut dalam reaksi akan naik. Percobaan perubahan suhu ini
menggunakan alumunium foil dan HCl 3M sebanyak 10 tetes, Perubahan yang terjadi
yaitu Suhu menjadi meningkat dan menghasilkan uap, menyebabkan dinding tabung
reaksi menjadi hangat, alumunium foil lama kelamaan hancur dan warna larutan
menjadi abu-abu yang disebabkan oleh alumunium foil. Selanjutnya percobaan
menggunakan urea dengan aquadest. Perubahan yang terjadi yaitu suhu menurun, dan
tabung reaksi menjadi dingin saat dipegang.

Percobaan terakhir yaitu Perubahan warna dengan mereaksikan H 2C2O4 (asam


oksalat) yang tidak berwarna dengan KMnO4 berwarna ungu pekat. Ketika digabung
menjadi ungu biasa. Lalu saat ditambahkan dua tetes H2SO4 dan setelah beberapa
saat larutan berubah menjadi berwarna bening atau tidak berwarna, karena KMnO4
tereduksi oleh asam dari reaksi H2CrO4 dengan KMnO4 dan H 2SO4. Perubahan kimia
ini terjadi karena senyawa kalium permanganat berubah menjadi senyawa mangan
sulfat (MnSO4) yang tidak berwarna. Lalu percobaan lainnya mereaksikan KMnO 4
dan H2SO4 dengan FeSO4 yang mana terjadi perubahan warna yang tadinya berwarna
ungu menjadi bening sedikit kekuningan. Kalium permanganat digunakan sebagai
agen pengoksidasi karena sifatnya yang oksidator kuat. Sementara itu, asam sulfat
berperan sebagai katalisator untuk mempercepat jalannya reaksi dan juga
danmemberikan suasana asam. Sedangkan FeSO4 merupakan zat yang berperan
sebagai reduktor.

H. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang di dapat dalam praktikum kali ini adalah

1. Kita mengetahui tentang perubahan suhu, perubahan warna, pembentukan endapan,


dan menghasilkan gas

2. Reaksi Eksoterm, umumnya nilai perubahan entalpi negatif, terjadi pembebasan


kalor, suhu sistem lebih tinggi dibanding lingkungan, kalor berpindah ke sistem
lingkungan, terjadi kenaikan suhu. Sedangkan Reaksi Endoterm, umumnya nilai
perubahan entalpi positif, membutuhkan penyerapan kalor, kalor berpindah dari
lingkungan ke sistem, kalor berpindah dari lingkungan ke sistem.

3. Persamaan reaksi endapan

Zn SO4(aq) + NH2OH  (NH4)2SO4(aq) + Zn(OH)2(aq)

BaCl2 (aq) + K2CrO4 (aq)  BaCrO4 (s) + 2KCl (aq)

BaCl2 + HCl +K2CrO4  BaCrO7(s) + 2KCI(aq) + H2O(l)

I. Daftar Pustaka
Melati, R. R. (2012). Kamus Kimia. Surakarta: PT. Akasarra Sinergi Media.

Petrucci, R. H. (1985). Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern. Edisi Keempat
Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Petrucci, R. H., Harwood, W. S., Herring F. G., dan Madura J. D. (2007), Kimia
Dasar: Prinsip- Prinsip dan Aplikasi modern. Edisi kesembilan Jilid 1.
Jakarta: Penerbit Erlangga.

Putri, P. (2016). Guru Pembelajar Modul Paket Keahlian Kimia Kesehatan SMK
Kelompok Kompetensi C: Reaksi Kimia,Pengembangan Kurikulum.
Kemendikbud RI.
Sukarmin. (2004). Lambang Unsur dan Persamaan Reaksi. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai