2. GEDE SUDA SUSILA SAMUDRA (07) 3. I GEDE ARI WIDIA UTAMA PUCANGAN (08) 4. I KADEK YOGI PRATAMA KENCANA (10) 5. IDA BAGUS DANU HARTA MANUABA (16) 6. KETUT KRISNHA BHYANGKARA (28)
SMA Negeri 1 Seririt
Tahun Ajaran 2022/2023 Konsep Ketimpangan Sosial
Ketimpangan sosial merupakan suatu keadaan dimana terdapat ketidakseimbangan dalam
masyarakat yang disebabkan adanya perbedaan yang ada di tengah masyarakat dan juga disebabkan oleh adanya perbedaan dalam mengakses atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dapat dilihat pada status sosial. Sebagai contohnya, orang kaya semakin kaya, sementara tingkat kemiskinan juga semakin meningkat. Adanya ketimpangan merupakan bukti kegagalan konsep pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan. Ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia telah menjadi sebuah masalah yang kompleks. Ketimpangan sosial merupakan masalah kehidupan sosial yang di dalamnya terdapat hubungan sosial antarmasyarakat dan hubungan antara masyarakat dengan pemimpin dinegara. Sebagai contoh ketimpangan sosial ialah kemiskinan. Ketimpangan tersebut terjadi karena adanya hubungan yang berjalan tidak harmonis.ketimpangan yang terjadi di Indonesia dapat dikarenakan adanya ketidakharmonisan, adanya komunikasi yang tidak baik antarmasyarakat, kondisi ekonomi masyarakat, serta berbagai faktor lainnya. Ketimpangan yang diartikan sebagai suatu persoalan dalam masyarakat dapat menimbulkan permasalahan sosial, seperti kecemburuan sosial, urbanisasi, kemiskinan, tindakan kriminalitas, serta yang lainnya. Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial 1. Kondisi Demografis Dalam masyarakat terdapat usia produktif yang dapat menumbuhkan sektor ekonomi masyarakat. Adanya keberagaman tersebut dikarenakan kondisi demografis yang berbeda. Kondisi demografis antara masyarakat satu dengan lainnya memiliki perbedaan. Letak perbedaan tersebut dapat dilihat pada jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan persebaran penduduk. Jumlah Penduduk Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, bahwa jumlah penduduk Indonesia mencapai 237.641.326 jiwa.Jumlah penduduk yang besar tidak sebanding dengan fasilitas yang ada, seperti pelayanan umum, lapangan pekerjaan, tingkat kesejah-teraan masyarakat, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, masih banyak masyarakat yang memiliki tingkat kesejahteraan kurang. Komposisi Penduduk Komposisi penduduk yang dimaksud dalam demografi ialah menurut umur dan jenis kelamin. Umur dan jenis kelamin merupakan karakteristik penduduk yang utama. Struktur ini mempunyai pengaruh penting baik terhadap tingkah laku maupun kehidupan sosial ekonomi. Misalnya, dalam suatu daerah terdapat penduduk dengan umur 35 tahun ke atas lebih banyak, maka daerah tersebut memiliki angka kelahiran rendah dan angka kematian tinggi. Hal ini memengaruhi pertumbuhan penduduk daerah tersebut. Adanya ketidakseimbangan tersebut dapat memengaruhi keadaan sosial dan ekonomi. Persebaran Penduduk Persebaran penduduk merupakan bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau daerah. Persebaran penduduk yang ada di Indonesia tidak merata antara satu pulau dengan pulau lainnya. Pulau Jawa merupakan pulau dengan jumlah penduduk yang padat, bila dibandingkan dengan Kalimantan, Papua, atau Sulawesi. Adanya persebaran penduduk yang tidak merata menimbulkan pembangunan yang hanya terpusat pada satu daerah. Hal ini akan menimbulkan kemiskinan bagi penduduk yang tidak dapat bersaing dengan perkembangan pembangunan daerah. 2. Kondisi Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk membangun manusia yang berkualitas. Dalam Undang Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 31 Ayat 1 disebutkan bahwa "Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan." Berdasarkan pasal tersebut dapat kita. Pada era globalisasi ini, pendidikan merupakan kebutuhan untuk semua orang, baik laki-laki maupun perempuan. Pendidikan suatu bangsa menjadi faktor penunjang pembangunan bangsa. Pendidikan merupakan kunci pembangunan, terutama pembangunan sumber daya manusia. Anak-anak yang berada di daerah terpencil memiliki semangat belajar yang tinggi meskipun dengan fasilitas yang terbatas. Hal ini berbeda dengan remaja yang berada di kota. Dengan fasilitas mencukupi. sebagian dari mereka terpengaruh oleh lingkungan yang kurang baik, sehingga semangat belajarnya. kurang. Adanya perbedaan ini dapat menimbulkan ketimpangan sosial. Ketidakadilan tersebut dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas, kualitas tenaga kerja, mutu pendidikan, dan lain sebagainya. 3. Kondisi Kesehatan Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dapat ditimbulkan karena faktor kesehatan. Munculnya ketimpangan sosial dapat dikarenakan penyebaran fasilitas kesehatan yang tidak merata di setiap daerah, jangkauan kesehatan kurang luas, pelayanan kesehatan yang kurang memadai maupun faktor lainnya. Hal ini menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat antara satu dengan lainnya berbeda, sehingga menimbulkan ketimpangan. 4. Kondisi Ekonomi Ketimpangan ini timbul dikarenakan tidak adanya pemerataan dalam pembangunan ekonomi. Ketidakmerataan pembangunan ini disebabkan karena adanya perbedaan antara wilayah satu dengan lainnya. Hal ini terlihat dengan adanya wilayah yang maju dengan wilayah yang terbelakang atau kurang maju.Beberapa ahli mengatakan bahwa munculnya ketimpangan yang dilihat dari faktor ekonomi terjadi karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor sumber daya Produksi. Daerah yang memiliki dan faktor produksi, terutama yang memiliki barang modal (capital stock) akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang memiliki sedikit sumber daya.