Anda di halaman 1dari 1

Gejolak Problematik Siswa : Adaptasi Terhadap Kurikulum Merdeka

Mulai tahun 2022 diterapkan suatu kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka menggantikan
Kurikulum 2013. Hal ini bertujuan untuk melatih kemerdekaan para siswa dalam berpikir, sehingga
mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi sesuai minat dan bakat masing-
masing. Kurikulum ini mewajibkan setiap sekolah untuk menguatkan profil Pelajar Pancasila dimana
proyek ini dapat meningkatkan kemandirian serta kemampuan berpikir kritis dan berkolaborasi
secara efektif jika dilakukan dengan tepat. Model pembelajaran yang diberikan oleh guru juga harus
inovatif, contohnya ialah tugas yang berupa proyek. Namun diperlukan adaptasi yang baik pula oleh
siswa, mengingat mereka harus mampu mencapai poin-poin penting yang menjadi tujuan kurikulum
Merdeka.

Tak dapat dipungkiri, muncul beberapa masalah pada siswa mengingat adanya perubahan-
perubahan yang terjadi. Banyak siswa yang belum terbiasa dengan metode pembelajaran baru
dimana guru hanya sedikit memberikan penjelasan kemudian mengharuskan siswa aktif dalam
mencari tahu lebih lanjut, baik dengan bertanya maupun dengan riset mandiri di internet. Mereka
mengatasi hal ini dengan cara mengikuti bimbingan tambahan diluar sekolah karena merasa masih
membutuhkan lebih banyak penjelasan oleh guru. Tugas berupa proyek atau praktek yang diberikan
juga membuat siswa terbebani, mereka beralasan bahwa tugas tersebut menguras tenaga serta biaya
yang tidak sedikit. Kami bahkan mendapati siswa yang menganggap bahwa perubahan kurikulum
tidak memengaruhi hidupnya dalam segi peningkatan kualitas. Dalam menghadapi situasi ini, para
siswa memberikan semangat pada diri masing-masing sebagai upaya untuk tidak menyerah
menjalani proses adaptasi terhadap Kurikulum Merdeka.

Seiring berkembangnya waktu yang dibarengi dengan berkembangnya dunia pendidikan. Dengan
salah satu contohnya diluncurkannya Kurikulum Merdeka. Merupakan akses yang mendukung
kemerdekaan berpikir pada siswa, serta meningkatkan kemandirian dan kemampuan berpikir kritis
siswa melalui proyek. Meskipun siswa masih mengalami kesulitan dalam beradaptasi. Perlu adanya
usaha lebih untuk menghadapi perubahan Kurikulum Merdeka ini. Seperti berusaha belajar lebih giat
dan mencari tutor pendamping diluar jam sekolah. Kondisi ini bukan semata mata untuk membebani
para siswa, Namun juga melatih siswa dalam menghadapi berbagai masalah yang ada.

Anda mungkin juga menyukai