Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 2

Nama Mata Kuliah : PEMBELAJARAN IPA DI SD


Nama Mahasiswa : Diki Fahrizal
NIM : 857243707

Jawaban Soal No.1

Dari gambar di samping tentukan :


a. Variabel bebasnya !
b. Variabel terikatnya !
c. Jelaskan hubungan antara keduanya !

1. Penjelasan grafik
a. Variabel bebas dalm tabel diletakan sebelah kiri, variabel bebas diletakkan pada
sumbu horizontal (sumbu X)
b. Variabel terikat diletakan disebelah kanan pada sumbu vertikal (sumbu y).
c. Hubungannya untuk mengetahui ramalan atau prediksi.
2. Keterampilan proses yang dilakukan siswa ialah eksplorasi fenomena dimana ini membuat
siswa mengumpulkan informasi menggunakan inderanya dan mengumpulkan bukti untuk
kemudia ditindak lanjuti dengan pengauan pertanyaan, merumuskan hipotesis berdasarkan
gagasan yang ada.
3. Desain alat peraga Standar Kompetensi : Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia
dan hewan
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia
Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester :V/I

Jawaban Soal No.2


Kegiatan belajar kelompok siswa yang Anda sebutkan melibatkan beberapa keterampilan
proses yang penting. Keterampilan proses adalah kemampuan mental dan fisik yang
digunakan dalam proses pembelajaran dan pemahaman. Dalam konteks kegiatan tersebut,
beberapa keterampilan proses yang terlibat adalah sebagai berikut:
1. Observasi: Siswa mencatat keadaan warna air kolam dalam akuarium buatan. Observasi
adalah kemampuan mengamati dengan teliti dan mencatat data atau informasi penting.
2. Percobaan dan Penelitian: Siswa memasukkan tanaman air dan ikan ke dalam akuarium,
lalu menggunakan tetes reagen predeteksi oksigen untuk melakukan percobaan. Ini
melibatkan kemampuan merencanakan dan melaksanakan percobaan ilmiah serta
mengumpulkan data.
3. Pengukuran: Penggunaan tetes reagen untuk mendeteksi keberadaan oksigen melibatkan
pengukuran kuantitatif. Pengukuran adalah kemampuan mengukur kuantitas fisik dan
mencatat hasilnya.
4. Analisis Data: Siswa mencatat hasil percobaan dan kemudian menganalisis data yang
telah dikumpulkan. Ini melibatkan kemampuan untuk mengorganisir data,
mengidentifikasi pola, dan membuat kesimpulan dari informasi yang telah diperoleh.
5. Diskusi: Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, siswa mendiskusikan hasil
percobaan. Kemampuan berdiskusi melibatkan komunikasi ide dan pendapat dengan
kelompok, serta berpikir kritis tentang temuan.
Pembuatan Kesimpulan: Siswa membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah
dikumpulkan dan dianalisis. Kesimpulan adalah kemampuan menyimpulkan hasil percobaan
atau penelitian.
Keterampilan proses ini penting dalam proses pembelajaran ilmiah, karena mereka membantu
siswa mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep ilmiah dan
melatih mereka dalam berpikir kritis, berkomunikasi, dan memecahkan masalah. Dalam
konteks kegiatan belajar tersebut, siswa belajar tentang ekosistem akuarium, siklus oksigen,
interaksi antara organisme hidup, dan banyak konsep IPA lainnya.

Jawaban Soal No.3


Berikut adalah contoh alat peraga untuk mengajarkan konsep "Mengidentifikasi fungsi organ
pernafasan manusia" kepada siswa kelas V/1 dalam pelajaran IPA. Anda dapat menggunakan
berbagai bahan yang mudah ditemukan di sekitar Anda:
a) Alat dan Bahan yang Dibutuhkan:
 Botol plastik kosong (ukuran 500 ml atau lebih besar)
 Balon kecil
 Potongan sedotan plastik
 Selotip atau lem
 Gunting
 Cat marker atau spidol
 Lembar kertas atau karton
 Gunting
 Gambar organ pernafasan manusia (paru-paru, hidung, mulut, trakea)
b) Prosedur Pembuatan:
 Potong leher botol plastik dan lepaskan tutupnya. Ini akan menjadi "wadah" untuk
organ pernafasan.
 Potong sedotan plastik menjadi dua bagian. Gunakan salah satu potongan untuk
menghubungkan mulut botol plastik dengan balon, dan gunakan potongan lainnya
untuk membuat "trakea" yang menghubungkan botol plastik dengan organ pernafasan
yang akan Anda gambar.
 Tempelkan mulut balon ke ujung sedotan yang terhubung dengan botol plastik.
Pastikan itu rapat dan kedap udara.
 Gambar organ pernafasan manusia seperti paru-paru, hidung, mulut, dan trakea pada
lembar kertas atau karton. Anda dapat mencetak gambar-gambar ini jika Anda tidak
ingin menggambar tangan. Pastikan untuk memberi label setiap organ.
 Tempelkan gambar organ pernafasan tersebut pada dinding botol plastik. Gambar
paru-paru di bagian bawah, hidung di atasnya, mulut di atas hidung, dan trakea di atas
mulut.
c) Cara Kerja Alat Peraga:
 Jelaskan kepada siswa bahwa alat peraga ini mewakili organ pernafasan manusia.
 Perlihatkan bagaimana udara masuk ke dalam tubuh manusia. Pompa balon dengan
tangan untuk mewakili pernapasan.
 Jelaskan bahwa ketika seseorang bernafas, udara masuk melalui hidung atau mulut,
kemudian melalui trakea, dan akhirnya mencapai paru-paru.
 Anda dapat mengepalkan botol plastik untuk menunjukkan bagaimana paru-paru
membesar saat menghirup udara dan menyusut saat menghembuskan udara.
 Diskusikan bersama siswa tentang pentingnya pernafasan dalam kehidupan sehari-hari
dan bagaimana organ pernafasan bekerja.
Alat peraga ini akan membantu siswa memahami konsep dasar tentang organ pernafasan
manusia dan bagaimana organ-organ tersebut berfungsi dalam proses pernafasan. Pastikan
untuk mengadakan diskusi dan pertanyaan sepanjang demonstrasi agar siswa dapat
memahami dengan baik.

Jawaban Soal No.4


Media alat peraga memiliki peran penting dalam pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
terintegrasi. IPA adalah mata pelajaran yang mencakup berbagai bidang ilmu seperti fisika,
kimia, biologi, dan lingkungan. Dalam konteks pembelajaran terintegrasi, IPA sering kali
diajarkan bersama dengan mata pelajaran lain seperti matematika, bahasa, atau seni, untuk
memahami hubungan antarbidang ilmu dan mendorong pemahaman yang lebih mendalam.
Berikut adalah beberapa peran media alat peraga dalam pembelajaran IPA terintegrasi:
 Membantu Visualisasi Konsep: Media alat peraga dapat membantu siswa memahami
konsep-konsep ilmiah yang mungkin sulit dipahami hanya dengan teks atau gambar-
gambar di buku teks. Contohnya, model tiga dimensi atau alat peraga interaktif dapat
membantu siswa melihat dan merasakan bagaimana konsep-konsep seperti struktur
molekuler, peristiwa geologi, atau mekanika gerak berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.
 Memfasilitasi Pembelajaran Aktif: Media alat peraga dapat digunakan untuk
mengaktifkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Siswa dapat mengamati, menyentuh,
dan mengoperasikan alat peraga untuk menguji hipotesis mereka sendiri atau menjalankan
eksperimen. Ini membantu mereka terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
 Menghubungkan Antar bidang Ilmu: Dalam pembelajaran IPA terintegrasi, media alat
peraga dapat membantu siswa mengidentifikasi hubungan antarbidang ilmu. Contohnya,
dengan menggunakan model alam semesta yang interaktif, siswa dapat melihat bagaiman.
fisika, kimia, dan astronomi berinteraksi untuk menjelaskan fenomena alam seperti
gerhana matahari.
 Meningkatkan Motivasi Siswa: Media alat peraga yang menarik dan interaktif dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Mereka cenderung lebih tertarik dan
terlibat ketika pembelajaran mereka diperkaya dengan penggunaan alat peraga.
 Mengatasi Kesulitan Konsep: Beberapa konsep dalam IPA mungkin sulit dipahami oleh
sebagian siswa. Media alat peraga dapat digunakan untuk merinci konsep-konsep ini dan
membantu siswa mengatasi kesulitan mereka dengan memvisualisasikan konsep tersebut.
 Mendukung Pembelajaran Kolaboratif: Media alat peraga juga dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran kolaboratif di mana siswa bekerja bersama dalam kelompok untuk
menjelaskan, merancang eksperimen, atau memecahkan masalah ilmiah bersama-sama.
Penting untuk diingat bahwa pemilihan media alat peraga harus disesuaikan dengan
kurikulum, tujuan pembelajaran, dan tingkat kelas. Selain itu, pendekatan yang digunakan
dalam penggunaan media alat peraga harus mempromosikan pemahaman konsep dan
keterampilan ilmiah, bukan hanya sekadar hiburan atau peragaan semata.

Jawaban Soal No.5


Pembelajaran terintegrasi, juga dikenal sebagai pembelajaran berbasis proyek atau
pembelajaran lintas mata pelajaran, adalah pendekatan yang menggabungkan berbagai
disiplin ilmu atau mata pelajaran dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini memiliki
sejumlah kelebihan dan keterbatasan:
Kelebihan Pembelajaran Terintegrasi:
1. Relevansi Konten: Pembelajaran terintegrasi memungkinkan siswa melihat hubungan
antara berbagai disiplin ilmu dan menerapkannya dalam konteks kehidupan nyata. Ini
membuat pembelajaran lebih relevan bagi siswa.
2. Pengembangan Keterampilan Berpikir: Pembelajaran terintegrasi mendorong
pengembangan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif. Siswa diajarkan untuk
menghubungkan, memecahkan masalah, dan berpikir lintas-mata pelajaran.
3. Keterlibatan Siswa: Pendekatan ini seringkali melibatkan siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran. Mereka bekerja pada proyek-proyek yang memerlukan kerja tim, riset, dan
pemecahan masalah, yang dapat meningkatkan motivasi belajar.
4. Penyelarasan Kurikulum: Pembelajaran terintegrasi dapat membantu penyelarasan
kurikulum antar mata pelajaran, sehingga pendidikan menjadi lebih terstruktur dan
koheren.
5. Penghematan Waktu dan Sumber Daya: Menggabungkan materi dari beberapa mata
pelajaran dalam satu proyek atau aktivitas dapat menghemat waktu dan sumber daya,
mengurangi pengulangan pembelajaran.
Keterbatasan Pembelajaran Terintegrasi:
1. Persiapan Guru: Pembelajaran terintegrasi memerlukan persiapan dan kerja keras guru.
Mereka harus memahami berbagai mata pelajaran dan cara mengintegrasikannya dengan
baik.
2. Evaluasi yang Tantangan: Menilai kemajuan siswa dalam pembelajaran terintegrasi bisa
lebih sulit dibandingkan dengan evaluasi dalam mata pelajaran terpisah. Mengevaluasi
aspek seperti keterampilan lintas-mata pelajaran dapat menjadi tantangan.
3. Kurangnya Spesialisasi: Pendekatan ini dapat mengurangi fokus pada pemahaman
mendalam dalam satu mata pelajaran tertentu. Siswa mungkin tidak mendapatkan
pengetahuan yang cukup mendalam dalam beberapa bidang.
4. Kesulitan dalam Penyelarasan: Terkadang, mengintegrasikan kurikulum lintas-mata
pelajaran di tingkat sekolah dapat sulit karena perbedaan kebijakan, kepentingan guru,
atau persyaratan kurikulum.
5. Tidak Semua Materi Cocok: Tidak semua topik atau konsep dalam kurikulum cocok
untuk pembelajaran terintegrasi. Beberapa materi memerlukan pendekatan pembelajaran
yang lebih tradisional.
Pembelajaran terintegrasi adalah pendekatan yang kuat untuk mengembangkan pemahaman
yang lebih dalam, keterampilan berpikir yang lebih luas, dan keterlibatan siswa yang lebih
besar. Namun, perlu diingat bahwa ini bukanlah pendekatan satu-solusi-untuk-semua, dan
harus diterapkan dengan bijak sesuai dengan konteks dan tujuan pembelajaran yang
diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai