PROTOCOL
for
Drillcore Logging, Sampling
& QAQC
Exploration Team
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
Penjelasan
Protokol ini menjelaskan rincian prosedur pekerjaan lapangan yang berkaitan dengan
kegiatan pemboran di lapangan tahun 2017-2018. Prosedur meliputi Drillcore Logging,
Sampling, sample dispatching, QAQC sample handling sampai data management.
Drillcore Logging / diskripsi dilakukan di lokasi drill site dimana geologist harus ada di
drill site dan aktif memantau mengikuti kemajuan drilling dan mengetahui kondisi
pemboran yang dihadapi driller (seperti perubahan kondisi bawah permukaan, muka air
tanah, dan perubahan karakter profil laterit). Wewenang penanganan inti bor setelah
driller meletakkan drill core di core box dibatasi hanya untuk geologist dan Logging /
diskripsi harus dilakukan dengan hati-hati oleh geologist sendiri dan untuk kegiatan
Sample dan fotografi drill core dapat dibantu oleh orang yang ditunjuk dan diberi
wewenang oleh geologist.
Pengukuran Core Recovery dilakukan setiap sample drill core diangkat dari drill
hole, drill core diukur saat masih dalam inner split tube sebelum diletakan di core
box, gunakan form pencatatan data Core Recovery dan RQD yang disediakan,
sedangkan pengukuran RQD dapat dilakukan setelah drill core disimpan di core
box, RQD diukur/dihitung total jumlah corestone keras dengan panjang >10cm
dalam 1 drill run. Catatan / data tambahan kondisi selama drilling (seperti ground
Halaman 1 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
condition misal ground material loose, material sangat keras, informasi kedalaman
muka air tanah) dapat dicatat pada kolom Note di lembar form ini.
Secara umum drill core dalam satu hole lengkap dikelompokan zona material / type
lithology-nya berdasar urutan profil laterit yang ada pada umumnya. Zona lithology
deposit nikel laterit SCM secara umum profil normal laterit dari atas ke bawah terdiri
atas :
LIMONITE (LM), berupa masif plastis clay yang umumnya berwarna oranye
kemerahan kecoklatan yang berada di bawah Ferrouginous Zone dimana dalam
Limonite masih dapat ditemukan (jarang/minor) nodul pisolitic iron, zona Limonite
pada umumnya terbentuk dengan baik dalam deposit sehingga lebih (paling) tebal
dibanding zona lithology lainnya.
SAPROLITE ROCK (SR), batuan ultramafik yang relatif masih segar dengan
texture batuan yang jelas berwarna kehijauan gelap dengan komposisi pyroxene
dan olivine yang bervariasi dengan pelapukan di permukaan dan rekahan batuan
sekitar kurang dari 10%, umumnya dijumpai sebagai bongkah/boulder dalam
saprolite.
ULTRAMAFIK (UM), batuan bedrock yang masif keras dan masih segar dengan
texture batuan yang jelas, umumnya berwarna hijau gelap dengan komposisi
pyroxene dan olivine yang bervariasi. Batuan ultramafik sebagai bedrock yang
umum dijumpai di daerah prospek adalah Serpentinite, Peridotite dan Dunite.
Batuan ultramafik tekstur konglomerate membulat (rounded) kadang ditemukan
Halaman 3 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
dengan monomictic, clast supported yang hampir seluruhnya terdiri dari batuan
ultramafik.
Lithology lain di luar sekuen normal profile laterit yang dijumpai di deposit SCM
adalah :
TRANSPORTED LIMONITE (TL), materialnya serupa / sangat mirip dengan
limonite berupa clay (tetapi tidak plastis seperti limonite) yang berwarna oranye
kemerahan kecoklatan hanya kadang dijumpai texture butiran pengendapan dan
kadang ditemukan butir gravel batuan serta serpihan kayu/bagian dari tanaman,
material ini jelas akan disimpulkan sebagai Transported Limonite jika di bawah
material ini dalam sekuen pemboran ditemukan endapan sedimen clay hitam
keabuan gelap, hasil analisa kimia satuan lithology ini mengandung silika (SiO2).
SEDIMEN (SE), sedimen endapan klastik clay hingga lanau (merupakan endapan
rawa atau sungai tua) berwarna hitam keabu-abuan gelap yang lunak hingga
sedang, kadang dijumpai texture laminasi parallel. Jika lithology ini teramati di drill
hole maka seluruh material yang ada di atasnya kecuali lapisan soil dan ferricrete
diinterpretasikan sebagai transported material (seperti transported limonite di
atas).
Batuan sedimen lain yang ditemukan di area luar sekitar pemboran (tetapi tidak
pernah tertembus drill hole) adalah conglomerate dengan ciri polimictic dan clast
supported dengan berbagai jenis batuan hingga ukuran 10cm, dari texture dan
struktur sedimentasi menunjukan pengendapannya terjadi sejalan proses tektonik
paling akhir, struktur sedimen graded bedding jarang ditemukan pada satuan
lithology ini.
Secara visual pengelompokan zona material / tipe lithology dari nikel laterit disimpulkan
dalam tabel berikut :
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Halaman 4 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
Urutan sekuen lithology profil laterit di atas biasanya tidak lengkap ditemukan dalam
setiap hole. Selain pengamatan zona material di atas juga diperhatikan kehadiran
mineral penyerta dalam material yang biasa ditemukan seperti manganese (Mn),
silica (Si), quartz (Qtz), dan mineral pembawa nickel (garnierite, chrysoprase).
Kehadiran / pergantian tiap zona material / type lithology dicatat sesuai kedalaman
dan diskripsi pengamatan karakteristik dari tiap material dicatat menggunakan form
Halaman 5 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
b. Interval sample berhenti pada batas perubahan zona material / type lithology,
tidak ada interval sample yang melewati batas zona material / type lithology.
d. Untuk zona material / type lithology yang masif monoton menerus panjang
(contohnya seperti LM), interval sample ditempatkan di meteran bulat dengan
interval 1 meter per sample.
f. Drill run yang terdiri atas core loss dengan jumlah signifikan harus dipisahkan
sebagai 1 sample.
Halaman 6 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
ticket / ticket book yang baru. Contoh penomoran dan pengisian form Sample
Log :
Suatu hal yang penting juga untuk dicatat di kolom Comments adalah penentuan
dan pencatatan interval sample dengan kondisi paling baik untuk dijadikan sample
density dari sample type material ore limonite (LM) dan ore saprolite (SP), sample
yang baik disyaratkan :
sample drill core sesuai ukuran HQ standard, core bentuk bulat, padat, masif,
dan tidak ada vugh (berlubang/gerowong) atau cleavage (celah) atau rekahan.
Halaman 7 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
jika ada sample yang terpilih diajukan sebagai sample density dengan memberi
catatan di kolom Comments dengan memberi info “proposed density sample”, dalam
satu hole dapat lebih dari satu proposed density sample LM dan SP nanti akan
dipilih/diputuskan oleh resource geologist saat pengolahan data.
Halaman 8 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
- hindari pemotretan di bawah tenda, selain cahaya matahari menjadi kurang juga
dapat mempengaruhi warna core aslinya (tenda biru),
- gunakan / set kamera dengan resolusi yang sama untuk seluruh pemotretan
core, pada saat memotret gunakan lensa dengan tanpa zooming (kamera
didekatkan saja ke objek) untuk mendapat resolusi maksimal,
- kroscek setiap hasil pemotretan secara digital langsung di kamera jika hasil tidak
baik ulangi (hasil foto harus fokus tidak ada bagian core yang blur,
- pengepasan/setting ukuran dan layout posisi foto dapat dilakukan kemudian
setelah foto didownload ke laptop dengan cara foto cropping untuk mendapat
layout foto yang baik, latar atas dan bawah background warna biru sedangkan
batas kiri dan kanan di-pas-kan tepi core box, seperti dicontohkan dalam foto
core di bawah.
Selanjutnya dilakukan penggantian/rename file foto sesuai nomor drill hole dan no
core box, seperti contoh di bawah :
Foto core box dengan papan info core box, core block kuning dan putih adalah
batas drill run, pita pink / ticket nomor sample adalah batas interval sample
Halaman 9 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
Foto core box dengan papan info core box, core block kuning dan putih adalah
batas drill run, pita pink / ticket nomor sample adalah batas interval sample
Foto insert / detail juga diharapkan dilakukan untuk memperlengkap data, jika dari
pengamatan ada bagian drill core yang menarik yang perlu ditunjukkan / dilaporkan
(seperti disebutkan dalam Logging/diskripsi drill core), seperti contoh foto di bawah
kehadiran mineral garnierite dalam material FS difoto secara lebih detail ditampilkan
dengan cara mendekatkan kamera ke objek. Penamaan file foto tambahan ini
seperti sebelumnya hanya perlu penambahan perkiraan depth foto diambil, seperti
contoh di bawah:
Halaman 10 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
6. Pengambilan sample
Pada proyek Eksplorasi dan Pemboran tahun 2017 – 2018, PT SCM menerapkan
dua metode sampling, yaitu dengan Half core Sample dan full core Sample.
Half core Sample (sample dipotong setengah bagian searah panjang core), hanya
sebagian sample yang diambil untuk dikirim ke lab, sedangkan full core Sample,
semua core diambil untuk dikirim ke lab.
Setelah seluruh core box difoto dan telah dipastikan diperoleh hasil foto yang baik
maka tiap sample yang sudah ditentukan intervalnya sudah bisa diambil satu per
satu dimasukkan dalam kantong sample plastik.
Siapkan 2 kantong plastik, plastik dipasang double untuk keamanan jika plastik
sobek/pecah, kantong plastik luar diberi label tulisan sesuai nomor sample dengan
jelas menggunakan spidol permanent. Ukuran plastik cukup untuk 1 sample (1
interval sample/full core dapat dimasukkan semua ke dalam 1 plastik).
Masukan sample ke dalam kantong plastik dimulai dari interval paling atas ke bawah
diakhiri di tanda interval sample (sobekan ticket nomor sample), sobekan ticket
diambil juga dimasukan/disertakan dalam sample diletakkan di bagian atas sample
dalam plastik lalu plastik ditutup/diikat dengan kuat dipastikan tidak akan ada isi
Halaman 11 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
sample yang tercecer keluar. Sample yang sudah dalam kantong plastik ini
dimasukan ke kantong plastik kedua (double) yang sudah diberi nomor sample
dengan spidol permanent, masukan sobekan kecil ke-2 ticket nomor sample
diantara plastik pertama dan kedua, kemudian plastik kedua (double) ditutup diikat
dengan kuat dan baik dengan diberi sobekan kecil ticket nomor sample ke-3
dipasang dengan stapler pada lipatan plastik kedua di luar dekat ujung ikatan
sehingga sobekan ticket nomor sample ke-3 ini dapat dilihat dengan mudah sebagai
id plastik sample (jika nomor sample spidol hilang/terhapus).
Setelah semua sample untuk satu drill hole dimasukkan dalam kantong plastik
sample, jumlah total seluruh sample dihitung kroscek dengan jumlah sample dalam
list sample interval dan penomoran sample. Jika sudah sesuai maka sample-sample
ini diatur dan dimasukkan ke dalam karung secara urut sesuai nomor sample (1
karung untuk sekitar 7-8 sample sesuai kemampuan isi karung dan ukuran berat
sample), karung ini bagian luarnya diberi label nomor drill hole dan nomor sample
(interval nomor sample) serta jumlah sample dalam karung.
Untuk sample half core, sisa sample yang tidak diambil, akan dibawa bersama
corebox ke site office masing-masing prospek untuk disimpan sementara.
Halaman 12 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
Karung sample termasuk corebox yang berisi halfcore dari drill site dikirim ke
sample house (temporary sample house) dan disimpan di dalam sample house
sementara di masing-masing prospek, kemudian dilakukan inventaris jumlah dan
identitas sample serta dibuatkan lembar pengiriman sample ke lab (DPO) untuk
kemudian dikirim ke Lab. Carsurin di Kendari, maksimal jumlah sample per DPO
sekitar 150 sample. Masing-masing prospek memiliki interval nomer DPO yang
berbeda-beda. Sample yang akan dikirim ke Lab. Carsurin dengan menggunakan
mobil opreasional PT SCM. Geologist di site akan mengirim informasi ke kantor
SCM Kendari tentang pengiriman sample ke Carsurin. Serah terima sample di Lab.
Carsurin dilakukan dengan menyerahkan sample dan lembar pengiriman sample ke
lab (DPO) kepada representative Lab Carsurin. Pihak Lab. Carsurin akan
melakukan pengecekan (rekonsiliasi) terhadap jumlah dan kode sample yang
diterima dan dicocokkan dengan lembar pengiriman sample ke lab. (DPO).
Contoh lembar pengiriman sample (DPO) dan surat serah terima sample
Halaman 13 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
Foto serah terima sample dan checking/rekonsiliasi sample oleh Lab Carsurin
Halaman 14 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
Drill hole DD13SS0099, EoH = 36.0m dari Area Prospek Bravo Romeo
Halaman 15 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
Drill hole DD13SS0086, EoH = 94.0m dengan lapisan Sedimen (SE) dan
Transported Limonite (TL) dari Area Prospek Bravo Romeo
Halaman 16 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
Halaman 17 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
Conto original
Conto duplikat
Sample standar
Sample standar yang dipakai dalam proyek eksplorasi 2017 - 2018 ini berasal
dari material yang sudah tersertifikasi (Certified Reference Material/CRM)
yaitu Oreas, produk dari ORE Research & Exploration Pty Ltd, Australia.
Jenis oreas yang dipakai sebagai berikut:
No Tipe Oreas Ni (%) Co (ppm) Fe2O3 (%) Jenis Material Style Mineralisasi
1 OREAS 193 1.93 495 19.51 saprolite lateritic nickel
2 OREAS 190 1.64 890 35.48 transitional (saprolite/limonite) lateritic nickel
3 OREAS 187 1.37 636 19.45 saprolite lateritic nickel
4 OREAS 184 1.02 903 39.3 transitional (saprolite/limonite) lateritic nickel
5 OREAS 183 0.995 225 12.73 saprolite lateritic nickel
6 OREAS 22e < 0.01 < 0.01 % 0.346 quartz sand
Halaman 19 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
Sample standar yang sudah dalam bentuk bubuk (Sample) yang siap dikirim ke
lab
Halaman 20 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
reguler dan sample CRM diserahkan bersamaan, dan meminta tim Lab
Carsurin melakukan rekonsiliasi jumlah dan kode sample yang diterima.
Halaman 21 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
Metode yang dipakai dalam melakukan penelaahan (review) adalah metode grafis dan
statistika. Metode grafis yang diterapkan diantaranya adalah scatter plot, control chart dan
relative differential chart. Sedangkan untuk metode statistika yang dipakai adalah t-test dan
relative differential. Element yang ditelaah adalah 7 (tujuh) element yang umum dan utama
yang umum di nikel laterit.
Kontrol akurasi terhadap proses preparasi dan analisa sample dilakukan dengan
menyisipkan sample standar (CRM) dan sample blank (blank) pada sample reguler. Nilai
yang diperkenankan (accepteble range) untuk sample standar adalah maksimum 3SD (tiga
kali standar deviasi) sedangkan untuk sample blank adalah maksimum 5 kali detection limit.
kontrol presisi terhadap proses preparasi dan analisa sample dilakukan dengan
menyisipkan duplikat inti bor lapangan (field duplicate). Nilai yang diperkenankan
(accepteble range) untuk sample duplikat adalah maksimum deviasi ±10%.
Halaman 22 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
Halaman 23 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
Sheet pada spreadsheet yang harus diisi (data input) meliputi sheet DRILL_COLLAR;
GEOTECH; SAMPLE_LOG; LITHOLOGY_DESCRIPTION.
Simpan foto ke dalam format jpeg (ambil foto yang terbaik dari masing-masing sesi
foto) dan ubah nama foto sesuai dengan nama kode lubang bor (hole id), interval
kedalaman, dan urutan corebox dan masukkan file foto ke dalam folder sesuai dengan
nama kode lubang bor (hole id):
Halaman 24 dari 25
PT SULAWESI CAHAYA MINERAL
Selain fotocore, juga dimasukkan foto sample blank (sample blank) dan sample
standar (CRM) ke dalam folder dengan hole id yang sesuai.
Lakukan pemindaian data form yg sudah diisi di drill site (scanning hardcopy) yang
meliputi Form Sample Interval dan Sample Log, Sample Weight Log Sheet,
Geotechnical Log Sheet – Core Recovery & RQD, Daily Drilling Activity, simpan
file ke dalam format pdf kemudian ubah nama file tersebut seusai dengan kode lubang
bor. Masukkan file tersebut ke dalam folder sesuai dengan kode lubang bor nya.
Dari data di atas, dalam 1 folder berdasarkan nama lubang bor, akan terdiri dari file
spreadsheet/excell dari form yang ada, foto core, hasil scan form yang sudah diisi di
drill site.
Lakukan verifikasi (pengecekan kelengkapan data) dan validasi (pengecekan ada
tidaknya kesalahan data) data lapangan terhadap data Logging, interval
pemersamplean, foto, berat sample sebelum data disimpan dan dinyatakan valid. Data
di atas sangat penting untuk dilakukan cross validation dengan data assay dari Lab
Carsurin,
File tersebut (yang sudah disimpan ke dalam flashdisk yang sudah disediakan) secara
berkala (1 atau 2 hari sekali) dikirim ke Kantor SCM Kendari beserta hardcopy untuk
dikompilasi dan digabung dengan data assay. Masukkan data tersebut ke dalam folder
Prospect. Data harcopy akan dimasukkan ke dalam folder yg disediakan di Kantor
SCM Kendari,
Halaman 25 dari 25