Anda di halaman 1dari 9

MENGHADAPAI ANAK TANTRUM

Bagaimana cara menyikapi ketika anak tantum atau merengek atau apalah istilahnya (jare wong
tua dadi setan) tapi ketika kita (orang tua) lagi tidak mood pokoke nano - nano pak (ngerti lah
pasti kita pernah diposisi seperti itu).
Mau diladeni malah bikin darah tinggi tidak diladeni bikin pengeng sirah... [8468-Brebes],
RUANG KITA TAP, 14/08/2023

***

“ Alhamdulillah “, pada akhirnya saya membuat catatan tentang “ Tantrum “ yang biasanya saya
sampaikan hanya secara lisan pada saat sesi konsultasi, terapi maupun seminar, kali ini atas
Insya Allah atas ridho Nya saya akan mencoba menuliskan gambaran atau pemikiran yang keren
dan unik dari teman – teman anggota WA Group The Art of Parenting sebagai berikut :

Salah satu peserta memberikan komentar terkait pertanyaan tantrum diatas, kalau saya
si senjata yang utama dan pertama akan saya peluk anak saya, ini penting untuk
membarikan rasa anam dan nyaman, anak kalau sudah mulai tenang diajak bicara dan
orang tua memberikan ruang yang cukup pada anak untuk mengungkapkan semua hal
yang menjadikannya emosi (melepaskan emosi).

Pada kesempatan ini orang tua hanya berperan sebagai pendengar yang baik, tidak
boleh mencela pembicaraan atau cerita anak.

Setelah anak dirasa telah selesai mengungkapkan atau melepasakan semua beban dan
emosinya, baru orang tua memberikan klarifikasi atau penjelasan dan mengajak diskusi
anak [9969-Pekalongan]

Maaf izin merespon pertanyaan dari bu [8468-Brebes], kalo cara saya mengatasi anak tantrum
biasanya memberi waktu kepada anak saat tantrum untuk meluapkan emosi, saya cuekin dulu
sampe bener - benar anak saya diem.

Setelah itu dipeluk, ditanya alesan kenapa tantrum, nakal atau tidak mau dibilangin dan
diberikan pemahaman untuk kedepan baiknya seperti apa [3883-Brebes]

Ijin berbagi pengalaman ya bun, ini dulu saya terapkan ke anak 1 dan 2 saya jaman
masih anak – anak ( Sekarang sudah usia 16 th dan 13 tahun ).

Kuncinya kita memang harus tahan kuping (telinga), tahan malu dan konsisten, kalau
mereka tantrum karena minta sesuatu, makin mereka tantrum tidak bakal saya kasih
apa yang menjadi keinginan mereka, kalau nangis saya suruh lebih keras nangisnya, saya
bilang efeknya dia bakal malu, bakal dilihatin banyak org,dll.

Pada akhirnya mereka malah diam, kalau mereka diam tidak ngereog ( menangis dengan
keras ), biasanya malah saya kasih reward / apresiasi hadiah.

Kalau sekali saja anak nangis kita turuti maunya, suatu saat mereka akan gunakan itu
untuk 'senjata' kalau pingin apa – apa, dan harus ada kekompakan antara ayah dan

Halaman| 1
bunda. Begitu bun kalau pengalaman saya, pastinya beda ortu beda teknik juga [ 0099 –
Pemalang ]

"Saya berharap mengikuti grup ini supaya suami dan saya juga bisa lebih cerdas, kalau anak
tantum gimna caranya, jadi ketika anak nangis kejer bukan malah saya atau anak disuruh diam",
dari pengalaman teman yang lain berarti penting ayah dan bundanya kompak, akan tetapi
menjadi PR adalah menyamakan persepsi kakek dan neneknya (embah – embahnya ) [3883-
Brebes]

Nyuwun sewu pak aziz, Insya Allah saya juga menerapkan semua yang teman – teman
sampaikan, pada saat anak tantrum saya biarkan tantum, kuping kandel lah, akan tetapi
ada aja faktor “X” yang mempengaruhi.

Sampai saat ini ya teori lebih mudah dibandingkan mempraktekkannya. Aku yaa
parenting sana sini dari offline sampe online yoo tetep kalau misal faktor “X” itu ada yaa
[3883-Brebes]

Kalo menurut saya, anak merengek itu pasti ada yang diminta / diinginkan, jadi langkah yang
pertama saya lakukan adalah saya cari tahu dulu apa yang diinginkan, setelah itu buat kata
persetujuan dengan kata "AYO" dan saya ajak anak saya untuk memenuhi keinginan dan
harapannya.

Akan tetapi dalam perjalanannya bisa jadi akan saya ubah atau berikan pemahaman baru pada
anak dengan bahasa anak, sehingga anak bisa memahaminya, libatkan anak berdiskusi untuk
membicarakan hal yang ia inginkan dan rasakan.

Contoh tadi pagi anak saya nangis, biasanya di lampu merah dekat rumah ada badut, dan anak
saya nangis karna ingin melihat badut. Saya iyakan keinginan anak saya dan anak saya diam.

Namun setelah di lokasi lampu merah badut nya tidak ada dan anak saya pun menangis lagi,
nah di situ saya kasih penjelasan dan alasan.

“ Nak inikan masih pagi, mungkin badut nya lagi sarapan karna kalo badut nya kalau tidak
sarapan kan lapar nanti pinsan, kan kasian ?, “, kaya kamu kalo mau tidur minta nya makan
kan ga bisa tidur ?.

Ajaibnya anak saya bilang pinsan ya papah kasian ya papah…

Jadi untuk ini saya sepakat dengan pak Aziz, bahwa jembatan nya adalah komunikasi.. [2070-
Brebes]

Bisa menjadi embrio SEKOLAH IBU [0751-Brebes]

Pembahasan
Canggih !!!, ini baru hari pertama sekali diskusi bahasannya bahasan yang tidak kaleng – kaleng
(bahasan berat) yang tidak bisa dibahas sambil sarapan, hehehe

Yah bahasan ini menjadi asyik kalau dibahas sambil ngopi (minum kopi) atau moci (minum the
poci), hanya di RUANG KITA TAP, walau kita online dan fleksibel waktunya ya bahas suka – suka
ajalah.

Halaman| 2
Saya sangat mengapresiasi respon dan antusias teman – teman membagikan pengalaman
tentang tema yang sedang dibahas dan saya sepakat dengan penanya bahwa masalah “ANAK
TANTRUM” ini menjadi momok bagi para ibu dan tentunya berdampak pada sosok ayah yang
kadang terpancing emosinya dan seringkali bukannya fokus pada penanganan anak tapi pada
perdebatan ayah dan bunda tentang pola pengasuhan.

Tenang, ini memang hampir sebagain besar orang tua khususnya ibu merasakan tentang fasi
anak yang mengalami masa tantrum, dan seringkali ini menjadi hambatan dan kendala yang
menguras banyak energy sehingga orang tua merasa lelah dan putus asa mencari solusinya,
harapan saya semoga pembahasan ini akan menjadi bekal bagi para ibu untuk bisa menyikapi
dan bagaimana merespon anak yang sedang mengalami fase atau masa tantrum.

WASPASA !!!

Yah, waspada saat menghadapi anak tantrum, memang kadang anak tantrum seringkali
membuat orang tua serba salah, bila dibiarkan saja akan semakin menjadi dan tentunya kadang
orang tua mendapatkan imbas dari prilaku anak dan kadang “ Ego “ orang tua terpancing untuk
memenuhi atau mengikuti semua permintaan si anak.

Hal ini seringkali menjadikan bawah sadar anak menganggap bahwa menangis, marah – marah,
atau mengamuk adalah menjadi cara atau senjata efektif untuk menghipnotis orang tuanya,
saya gunakan kata menghipnotis karena, sejatinya anak saat usia tersebut belum memahami
cara mengungkapkan pendapat dan belum menemukan cara jitu untuk mempengaruhi orang
tua ( menghipnotis ) biar orang tua mengikuti apa yang diinginkan anak.

Dan upaya yang dilakukan saat itu yang bisa ya menangis, hanya saja yang menjadi tantangan
kasang si anak juga belum tahu apa yang sebenarnya yang ia inginkan sehingga ia menangis
tanpa alasan dan tanpa tahu apa yang diinginkan.

JEBAKAN BATMAN :

Ini yang kadang orang tua sering terjebak, pada saat marah orang tua melakukan
tindakan kasar, dan tanpa disadari melakukan kekerasan pada anak, baik kekerasan
verbal, fisik, yang seringkali menimbulkan trauma atau luka lama yang mempengaruhi
tumbuh kembang diusia selanjutnya.

Bahkan kadang tanpa disadari kadang orang tua memberikan lebel ( attribusi ) pada
anak berupa julukan atau symbol yang negative pada anak.

Contoh : Anak saya Nakal, Badung, Ngamukan, Pemarah, Susah Diatur, Pembangkang,
dan lain sebagainya.

Kalimat lebeling / atribusi sejatinya kalau dilihat dari sisi vibrasi mengandung energy
negative yang dipancarkan ke anak, sehingga anak relative seperti tersugesti menjadi
seperti lebel / atribut yang diberikan orang tuanya.

Dan berita tidak baiknya kalau anak sampai mendengar orang tua memberikan lebel /
attribute demikian, mengatakan kata – kata negatif maka ia akan merasa bahwa itu
adalah sugesti ( keyakinan ) dan akan mengarahkan ia menjadi seperti itu.

Dalam pemahaman saya saya sepakat dengan pendapat bahwa “ Ucapan adalah do’a “

Halaman| 3
SEMUA ANAK ITU BAIK

Pada dasarnya semua anak itu baik, Allah ta’ala menciptakan manusia dalam sebaik – baik
mahluk dibandingkan mahluk Allah Ta’ala yang lain, dan yang membedakan manusia dari
mahluk yang lain adalah akal pikiran.

Persoalannya adalah bahwa setiap anak yang lahir ke dunia ini, walaupun telah ada program
bawaan yang Allah Ta’ala sertakan, seperti system mekanisme tubuh yang bisa berjalan
otomatis, akan tetapi pikiran anak masaih dalam keadaan kosong, ia tidak mengenal nilai – nilai
dan mengenal apapaun tentang dunia.

Anak akan melakukan orientasi tentang dunia ini dengan mulai merekam data yang ada
disekitarnya, tentunya yang pertama adalah dari Ibu, Ayah dan orang sekitar serta lingkungan,
apapun yang anak lihat, dengar dan rasakan menjadi sebuah proses alamiah input data pada
pikiran bawah sadar anak, dan ia akna mulai merespon informasi yang diterima dari data
pengalaman yang ia rekam dari dunia luar.

Contoh :

Semua anak tidak punya rasa takut ataupun rasa berani, ia tidak mengenal nilai rasa
takut dan rasa berani, kalau ia disajikan bara api dan uang, ia akan random atau acak
berani memegangnya keduanya tanpa berfikir apapun.

Rasa takut dan rasa berani akan tumbuh dan terprogram seiring waktu berjalan saat ia
melihat dan mengalami satu proses kejadian, dan diberikan makna dalam pikiran bawah
sadarnya.

Anak yang penasaran ingin naik keatas kursi, belum sempat naik tiba – tiba dibentak
ayahnya, ia jadi takut kaget karena mendengar suara teriakan ayahnya dan melihat
ekspresi wajah ayahnya yang mengatakan “ JANGAN !!!, BAHAYA !!!, NANTI JATUH
KAMU ! “,

Banyak anak yang mengalami kejadian demikian bagi orang tua tidak ada malah tapi
bagi anak tertentu ini menjadi luka lama ( trauma ) sehingga ia tidak kuasa
mengembangkan potensi pikirannya, menjadi minder, tidak memiliki keberanian
mengungkapkan perasaannya dll.

Dari bahasan diatas jelas, bisa jadi anak – anak yang orang tuanya anggap sebagai anak yang
nakal, anak yang bandel, anak yang bodoh, anak yang suka ngamuk itu mungkin adalah anak –
anak yang baik.

Hanya saja ia belum tahu caranya menjadi anak yang baik, belum tahu caranya menjadi anak
penurut, belum tahu caranya menjadi anak yang pintar karena data rekaman yang ada
disekitarnya tidak mendukung.

PERCAYALAH, anak – anak akan tumbuh dan kembang menyesuaikan dari lingkungannya,
apakah lingkungannya positif atau tidak positif, dan kembali kebahasan tentang Anak Tantrum,
artinya …

ANAK TANTRUM, bisa jadi adalah anak yang baik – baik saja, akan tetapi karena ia memodel
anak tetangga yang juga tantrum, karena tidak tahu dan belum tahu jaranya menyampaikan

Halaman| 4
pendapat atau meluapkan emosi, maka peranan ayah bundanya menjadi penting untuk
mendampingi dan mengawal anak tantrum diajari cara melewati masa ini.

Kalau menurut orang tua dulu, “ nanti akan ada masanya anak rewel dan nanti ada masanya
anak akan nalar ( tumbuh dewasa ), jadi tugasnya orang tua adalah menfasilitasi kebutuhan
anak tantrum, hadir sebagai pelindung dan pengayom dengan memberikan kasih sayang, serta
mengarahkan dan berdiskusi mendengarkan apa yang dimaui anak dan berikan penjelasan atau
pemahaman dengan bahasa anak “.

JEBAKAN BATMAN :

Jebakan pada masa ini ( anak tantrum ) adalah orang tua baik ayah atau bundanya
adalah kemrungsung, tergesa – gesa menyimpulkan dan reaktif atas kondisi anak,
sehingga mengganggap anak tidak bisa diatur, susah diatur ( kena jin, atau lagi
dipengaruhi setan ), bahkan tidak sedikit yang terbawa emosi melakukan kekerasan
pada anak saat menghadapi anak tantrum

Orang tua cenderung menghakimi, tanpa meluangkan waktu untuk mendengarkan apa
yang diinginkan atau dimaui anak, dan yang sering jadi adalah memberian pemahaman
atau memberikan sugesti dengan menggunakan bahasa orang tua.

***

Semoga sampai disini bisa dipahami, kalau masih mau saya lanjutkan saya lanjutkan bahasanya
hehehe …, “ Bagaimana cara menyikapi ketika anak tantum ? “

JANGKA PENDEK / PAS KEJADIAN

 Amati dulu, apa yang ia lakukan waktu tantrum


Pada tahapan ini, pasti ayah bunda tahu awalnya ia kenapa ?, kenali apa yang
membuat ia mengalami tantrum, apakah yang diinginkan dalam batas wajar, baik atau
tidak ?
 Coba tenangkan anak dengan baik, bisa dibujuk atau dirayu dan dapat pula diberikan
penawaran untuk mengikuti apa yang ia mau sekiranya itu wajar dan baik.
Ini seperti yang dicontahkan diatas, ia menangis minta nonton badut dan waktunya
memungkinkan, “ di Iyakan saja “ tapi dalam perjalanannya saat anak sudah diam
karena kemauannya diikuti diberikan pemahaman yang berbeda atau yang bisa
diterima pikirannya. ( biasanya perlu dilatih atau belajar tehnik komunikasi hipnotik )
 Kalau cara diatas tidak berhasil, anak masih tantrum, atau karena permintaannya tidak
wajar dan tidak baik, maka baiknya anda berikan kesempatan atau ruang bagi anak
melepaskan semua emosinya.
Tahapan ini bukan berarti orang tua cuwek atau mengabaikannya, orang tua hanya
tidak banyak merespon akan tetapi tetap melakukan pengawasan atas apa yang
dilakukan anak, apabila yang dilakukan berbahaya lakukan pengamanan dan bilang itu
berbahaya.
Contoh : “ Nak ayah dan bunda minta maaf, ayah dan bunda nggak bisa penuhi apa
mau kamu, kamu nangis aja dulu, tapi baiknya jangan teriak teriak nggak baik, kamu
boleh nangis ko sepuas kamu tapi jangan rusak barang barang dong yah, kalau kamu
marah boleh marah ko, tapi sebentar aja yah, ayah bunda menunggu kamu selesai “
katakana kalimat ini dengan perasaan dan sesuaikan kondisi anak.

Halaman| 5
 Kalau anak sudah mulai capek, atau lelah dan menunjukan tanda mau berakhir (tenang),
datangi anak dan peluk dengan kasih sayang, kalau perlu ciumi.
Pada tahapan ini libatkan hati anda, beristigraflah dalam hati minta tolong allah
lunakan dan buka jalur komunikasi dengan anak. Peluk dan ciumi sambil bisikkan
“ Nak, maafkan ayah dan bunda, ayah dan bunda sangat sayang kamu nak, ayah bunda
bingung kalau kamu nangis dan marah begitu, maafin ayah bunda yah nak…”
“ Ayah dan bunda sayang kamu nak, ayah dan bunda jadi sedih kalau kamu begitu,
besok besok yang baik yah ?, kamu sayangkan sama ayah bunda ? “
“ Ayah dan bunda sayang kamu nak, besok – besok jadi anak yang baik yah ? “
“ Ayah dan bunda minta maaf yah, berikan alasan logis bagi anak kenapa anda
melakukan itu “
 Setelah pelukan dan kalimat sayang, kalau responnya baik ajaklah dia berbagi cerita apa
sebenarnya yang ia inginkan dan biarkan ia mengungkapkannya.
Pada tahapan ini setiap anak akan memiliki respon yang berbeda, kalau ia tidak mau
mengungkapkan jangan dipaksa, bisa dengan tehnik lain missal ia diberikan kertas
untuk menuliskan / menggambarkan rasa marahnya, dan ajak diskusi kedepan baiknya
buat kesepakatan biar jangan terulang.
 Ceritakan pengalaman ayah bundanya dulu waktu kecil ( metafora ) atau seperti
dongeng perumpamaan yang berisikan data positif anak tantrum yang sukses menjalani
masa tantrumnya.
Cerita atau dongeng ini penting sebagai data baru dalam pikiran anak menjadi program
baru yang akan mempengaruhi prilaku anak dikemudian hari, karena orang relative
lebih mudah diberikan sugesti melalui cerita atau dongeng orang lain dari pada sugesti
atau perintah langsung pada dirinya.
Contoh :
“ kamu tahu nggak, dulu itu ada anak yang kaya kamu, ia kalau mau jajan itu nangis
meraung – raung, ayah bundanya sampai bingung dan sedih sekali, tapi setiap kali ayah
bundanya mau mendekati anak itu supaya diam, Eh anak itu malah mengamuk “
“ Eh kamu tahu nggak ternyata, setelah nangisnya selesai bundanya itu peluk anak itu
dan bilang sayang, kaya yang tadi bunda lakukan ke kemu, anaknya masih marah aja,
dan “
“ Ternyat itu bundanya sangat sayang banget, karena maenn yang tadi diminta anaknya
itu maenennya berbahaya, itu temannya anak itu beli maenan itu malah masuk rumah
sakit karena kena maenan itu “
“ Anaknya sekarang jadi baik loh, kalau mau minta apa – apa nggak marah marah,
bilang sama bundanya, kalau bundanya bilang nanti atau lain waktu ya anaknya jadi
nurut”, “ Bunda percaya ko kamu anak yang baik kaya anak itu “
 Kalau memungkinkan beri apresiasi bisa dibelikan jajan atau apa, tapi jangan terlalu
sering.

PADA TAHAPAN INI : yang terpenting adalah bagaimana menunjukkan keseriusan bahwa ayah
bunda hadir dan sayang pada anak, dan apapun yang dilakukan pada anak berdasarkan karena
rasa sayang.

Ini tidak bisa disampaikan secara verbal saja tapi memang harus menumbuhkan dari dalam hati
dan melibatkan perasaan, artinya disini penting ketrampilan komunikasi yang akan dijadikan
sebagai jembatan antara dunia orang tua dan dunia anak.

Halaman| 6
DUA DUNIA BERBEDA

Jangan samakan dunia anak dan dunia orang tua, kadang banyak orang tua yang lupa kalau
yang sedang diajak bicara adalah anak yang berada di dunia anak, tentu akan sangat berbeda
karakteristiknya.

Bayangkan saja kalau anak yang berada diduni bermaen mendadak dipaksa untuk mengikuti
aturan maen orang tua yang berada didunia yang teratur dan syarat akan aturan dan nilai – nilai
yang kadang membatasi.

Berkomunikai dengan baik pada anak ini menjadi kebutuhan dan ketrampilan dasar dalam
pengasuhan anak, maka saya sengaja membuat gambaran bahwa “ORANG TUA PERLU
CERDAS“ dalam mengasuh anak ( parenting ), Cerdas disini adalah “ Ceria “ dan “ Asik “.

Orang tua harus memiliki ketrampilan untuk bersikap ceria dan asik, kenapa ?

Yak arena dunia anak adalah dunia “ Ceria “ dan “ Asik “, saat anda berkomunikasi dengan anak
dengan bahasa formal anda sebagai orang tua seringkali menjadi tidak mudah dan terhambat
informasi masuk / diterima.

Istilah sederhananya gini, saat anda memanggil anak anda, mengatakan kalimat atau
memerintah anak anda dan ia tidak merespon atau tidak bergerak, sejatinya bukan berarti ia
membangkang, atau ia berani atau malas.

Seringkali saat anda berbicara / memerintah anak, walau anak berada dalam satu ruangan yang
sama dan anak berada didekat anda bukan berarti gelombangnya sama, kenapa ?

Yak arena dunianya beda wkwkwkw, coba aja anda menyalakan radio AM didekat pemancar
rasio FM, apa anda bisa menerima gelombang sinyal FM ? tentu tidak

Maka disini perlu dipahami bahwa pada saat anda menyampaikan apapun atau saat anada
megeduasi anak pastikan anda melibatkan diri dalam dunia anak, tehniknya adalah anda kenali
dunia anak, masuki dan libatkan diri anda dalam permaenan dunia anak anda baru anda
sampaikan sugestinya / pesan atau perintahnya maka anak relative akan sangat mudah
menerima informasi yang anda sampaikan.

JANGKA PANJANG PENANGANAN ANAK TANTRUM

 Jadilah Orang Tua Cerdas


 Mulai pahami dunia anak yang “ Ceria “ dan “ Asik “, ( Cerdas tidak harus lucu )
 Upayakan sesering mungkin masuk dan melibatkan diri dalam dunia anak,
 Jangan berperan menjadi orang tua yang selalu menghakimi atau menyalahkan
anak, jangan membandungkan masa anak – anak anda dulu dengan anak anda
sekarang
 Jangan terlalu kepo, tapi tanyakan bagaimana sih cara anak sekarang berfikir ?
 Tanyakan respon anak apakah orang tua sudah membuat nyaman atau tidak
(ajak anak perpartisipasi dalam setiap keputusan), berikan pemahaman orang
tua sebagai sosok orang tua yang dihormati bukan ditakuti
 Pelajari seni komunikasi hipnotik ( komunikasi yang mempengaruhi )
 Berikan Sugesti Terselubung dalam setiap kalimat setiap hari

Halaman| 7
 Pada saat anak sedang baik – baik saja ( tidak tantrum ) berikan pemahaman dan ajari
cara menyampaikan pendapat atau keinginan
Tahapan ini berikan edukasi cara yang disepakati kalau anak sedang sedih, sedang
marah, tanyakan apa yang harus ayah bunda lakukan, dan apa yang ayah bunda minta
anak lakukan kalau ayah bunda lagi tidak baik – baik saja.
Berikan cara dan contoh model anak yang sedang masa tanrum lewat cerita / dongeng
atau metafora dan disepakati mulai bersama belajar nahan diri
 Pada saat anak baik – baik saja, berikan sugesti terselubung atau kalaimat yang
mengandung sugesti positif untuk anak yang tantrum
Ini adalah kalimat spontan yang diucapakan pada anak tanpa anak sempat
menganalisa atau menolak, kalimat nya singkat berupa pujuan atau kata positif yang
lain yang berdampak pada diri anak menjadi mengikuti kata itu tanpa disadari.
Contoh :
Sambil lewat dan bilang dengan ekpresi ceria “ Anak bunda yang baik ! “
“ Anak bunda keren ! “
“ Anak bunda yang baik !” dan lain sebagainya ( ingat katanya harus berisi hal positif )

KESIMPULAN

Menghadapi anak tantrum itu sejatinya gampang, tapi jangan digampangkan, atau dalam
makna lain menghadapi anak tantrum itu mudah tapi jangan dianggap mudah, karena setiap
manusia / anak itu unik dan memiliki keunikan masing – masing.

Tidak bisa disamakan dan di banding – bandingkan, artinya dalam melakukan pendidikan atau
pengasuhan baik di rumah atau di sekolah tidak bisa menyamaratakan dan tidak bisa
disbanding – bandingkan, kenapa saya memberikan judul The Art of Parenting, karena butuh
ketrampilan selain pengetahun tentang parenting.

Harapannya RUANG KITA ini sebagai embrio kalau mengutip dari salah satu komenter pagi ini,
adalah embrio SEKOLAH IBU, atau embrio kegiatan postif lainnya yang dikelola MPC Indonesia,
dan pastinya semoga ada manfaatnya.

Pengalaman orang tua lain saat melakukan parenting atau menghadapi anak tantrum tidak bisa
serta merta menjadi dasar acuan yang baku untuk diterapkan pada anak lain, tapi pemahaman
orang tua, pengetahuan dan ketrapilan orang tua lah yang jauh lebih penting untuk bisa
memahami dan mengenali karakter anak anda yang tentunya setiap anak juga memiliki
karakteristik dan gaya yang berbeda dalam penanganan masa tantrum

HAL TERPENTING adalah bahwa keterlibatan orang dewasa disekitar rumah atau di satuan
pendidikan anak usia dini sangat penting memiliki pemahaman yang sama bahwa anak perning
untuk diberikan hak – haknya, baik hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan dan hak
partisipatif, yang tentunya dengan mengedepankan kepentingan terbaik untuk anak.

Brebes, 14 Agustus 2023


Aziz Amin | Wong Embuh
Trainer & Hipnoterapis
0858-6767-9796

Halaman| 8
RUANG KITA

RUANG KITA adalah WhatsApp Group (WAG) yang menjadi


wadah, ruang berbagi, diskusi dan belajar bersama yang dibuat
dan dikelola oleh MPC INDONESIA.

MPC INDONESIA adalah lembaga pelatihan, pengembangan dan


pemberdayaan diri yang sejak 2012 konsisten memberikan
layanan layanan terapi dan pemberdayaan diri berbasis mind
body intervention dan olah pikir.

RUANG KITA | WAG TERTUTUP / PRIVATE ( EXCLUSIVE ), menjadi ruang berbagi pengalaman, berdiskusi
dan belajar bersama tentang tema tertentu ( Tematik ).

Cara Bergabung | Peserta mendaftar untuk bergabung group sesuai keminatan dan kebutuhan group
tema sesuai jadwal dan promo di sosial media.

Peserta akan di lakukan seleksi oleh admin untuk mendapatkan hak akses masuk group. Dan selama
program berjalan tidak akan membuka atau memasukan anggota baru sampai selesai.

*****

Bagi anda yang ingin mendapatkan informasi update jadwal “ * RUANG KITA +
”, anda bisa gabung ke WAG “ TERAS RUANG KITA “ Klik link
https://tinyurl.com/GabungRuangKita

TERAS RUANG KITA, group induk tempat berkumpul semua calon peserta di
RUANG KITA, terbuka untuk umum terbatas.

AGUSTUS 2023

THE ART OF PARENTING


“ Menjadi Orang Tua CerDas dengan Hipnoparenting ”

 Bagi anda yang tidak sempat mencatat materi berbagi, diskusi dan
belajar bersama.
 Bagi anda yang terlambat gabung di group “RUANG KITA” dan
penasaran apa isi diskusi dan penjelasan tentang materi
Hipnoparenting untuk mendidik anak
 Bagi anda yang membutuhkan dan penting untuk mengetahui
rahasia pola kalimat yang menghipnotis anak
 Bagi anda yang membutuhkan dan penting untuk membangun
jembatan komunikasi dan tehnik masuk ke dunia anak
 Bagi anda yang membutuhkan dan penting mengetahui dan
SPESIAL PRE ORDER
mempraktekkan cara paktis memprogram pikiran bawah sadar anak
Rp. 100.000,-
Harga Normal MILIKI / BELI BUKU INI SEKARANG !!!
Rp. 135.000,-  WA 0858-6767-9796
Halaman| 9

Anda mungkin juga menyukai