Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI PENGEMBANGAN

EMOSI AUD
Oleh Kelompok 3:
Fifi Dwi Ningsih (A1I013032)
Nur Aprita (A1I013052)
Uci Pranita (A1I013040)
Destri Helianti (A1I013046)
Dwi Lestari (A1I013014)

Apa itu emosi ?

Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri kita, dapat

berupa perasaan senang atau tidak senang, perasaan baik


ataupun buruk.

Salah

satu bentuk kecerdasan anak, adalah kemampuan


mengendalikan emosi. Hal ini perlu diasah sejak balita, agar
anak dapat nyaman saat berada di tengah masyarakat kelak,
pandai membawa diri, dan minim dari berbagai "benturan"
sosial.

Tak perlu menunggu hingga si kecil berusia remaja. Di usia

balita pun Anda sudah bisa mengajarinya.

PRINSIP MENGEMBANGKAN
KECERDASAN EMOSI

1.Berempat

i
2.Bebas
beremosi
3.Mengako
modasi
perasaan
4.Menemuk
an solusi
5.Bermain

Bagaimana strategi
pengembangan
emosi AUD ?

Perkembangan emosi pada anak perlu

mendapat perhatian yang cukup dari


orang tua maupun guru.

Untuk meningkatkan kecerdasan emosi

pada anak usia dini, orang tua


hendaknya bisa memberi rangsangan
yang sesuai dengan kebutuhan
perkembangan emosi anak.

Stimulasi yang harus dilakukan oleh orang


tua/pendidik dalam mengembangkan emosi anak

1. Mengenal emosi diri (mulai usia 2 tahun).


Sebutkan berbagai emosi.
Semisal, balita sedang cemberut, Anda bisa bertanya,
Kenapa kamu cemberut sayang? Kesal karena dilarang
bermain, ya? Dengan begitu anak dipandu untuk
terbiasa mengenali kondisi emosinya dan penyebab
munculnya emosi itu. Semakin sering balita mendengar
jenis emosi dan pemicunya, ia belajar menilai sendiri
emosi seperti apa yang sedang terjadi padanya.
Tiap minggu, gambarkan perasaan yang dialami.

Anda dapat memberi warna biru untuk rasa sedih,


merah untuk kejutan, merah muda untuk senang,
dan hitam untuk perasaan marah. Bahas dengan anak
setiap kali dia merasakan salah satu dari perasaanperasaan yang Anda tempelkan tanda warnanya di
kulkas rumah.

2. Kontrol diri (bisa mulai usia 2 tahun)


Tidak semua keinginan terpenuhi dalam waktu singkat.

Ia harus belajar bersabar untuk mendapatkan benda yang ia inginkan.


Semisal ia merengek minta es krim. Anda bisa memintanya bersabar
karena es krim harus dibeli dulu. Bila balita tetap merengek, tarik
napas dalam-dalam dan hitung sampai sepuluh. Tinggalkan anak dengan
orang yang bisa dipercaya, lalu temui mereka kembali setelah balita
tenang.
Menangis atau berteriak-teriak tak akan menyelesaikan masalah.

Contohnya, Anda tidak akan tergerak memberikan kue sampai ia bicara


dengan suara pelan.
Belajar konsekuensi.

Jika diajak ke pertokoan dan di sana ia menangis dan


langsung kembali ke mobil tanpa membeli apa-apa.

merengek, ajak ia

3.
3.
3.
3. Memotivasi
Memotivasi diri
diri sendiri
sendiri (dari
(dari usia
usia 1
1 tahun).
tahun).

Berlatih menghadapi kesulitan,

terbangun mentalitas anak yang kuat, yakni tidak cengeng, tidak


menyerah menghadapi kesulitan. Contoh sederhana ketika anak
belajar jalan dan ia jatuh, ibu merespon, Ayo bangun lagi..
Dengan begitu anak akan berusaha bangkit tanpa menangis. Jika
Anda langsung menolong, ia cenderung menangis karena dengan
menangis ia yakin Anda tidak akan melepaskannya lagi.
Belajar tanggung jawab

ketika anak lelah bermain dan ingin segera makan, arahkan ia


untuk membereskan mainannya dahulu baru makan.
Memberi

kesempatan
mencoba
dan
mengajarkan
kemandirian. Pola pengasuhan yang serba melayani kebutuhan
anak, membuatnya tak cepat mandiri. Beri dia motivasi untuk
melakukan segala sesuatunya sendiri. Tegaskan ia mampu. Jika
gagal, dorong balita untuk mencoba lagi.

4. Mengenali emosi orang


lain/empati (bisa dari usia 2 tahun).
Lewat contoh dan tindakan.

Semisal, melihat anak memukul kucing peliharaan. Katakan,


Sakit lho kalau dipukul. Coba kalau Ibu membelai kamu
rasanya lebih enak, kan? Dengan cara ini, secara langsung
Anda memberi anak pengertian, memukul itu tidak baik.
Beri pujian.

Bila anak berbuat baik, seperti mau meminjamkan mainan


pada teman, katakan bahwa sikapnya itu tepat. Anak Ibu
baik sekali mau meminjamkan mainan ke teman. Lihat,
temanmu senang sekali.

Perhatikan kebiasaan orang lain.

Ajarkan anak untuk memerhatikan kebaikan


orang lain. Ajak ia memerhatikan seseorang yang
membantu orang lain, Lihat anak itu, baik sekali
ya, mau mengambilkan kotak susu kamu yang
terjatuh.
Menunjukkan beragam emosi lewat media

seperti gambar, televisi, majalah, buku dan


sebagainya. Jangan lupa sebutkan situasi emosi
para tokoh dalam media tersebut. Misalnya
membacakan buku cerita tentang anak yang
gembira karena ayahnya membelikan sepeda
yang sudah lama diidam-idamkannya. Beri
komentar seperti, Lihat, Chandra senang karena
ayahnya membelikan sepeda.

5. Pandai membina hubungan (bisa


diajarkan mulai usia 1 tahun).
Jangan membatasi

lingkungan bermain.
Biarkan anak bermain dengan
siapa saja yang disukainya.
Orang tua perlu

mendampingi anak,
terutama jika memasuki
lingkungan baru. Namun
bukan berarti harus selalu
berada di sebelah anak,
setidaknya ada di sekitarnya.
Ini penting mengingat anak
belum mampu menilai benar
dan salah.

Mengajak kumpul-

kumpul acara
keluarga atau temanteman seperti acara
ulang tahun anak
teman atau sepupu.
Dengan begitu balita
kenal anak-anak dan
keluarga lain.

Skenario kegiatan main


Deskripsi

Ular Naga adalah satu permainan


berkelompok yang biasa dimainkan anakanak. Tempat bermainnya di tanah lapang
atau halaman rumah yang agak luas.
Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa
juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun (TK SD).

Permainan ini dimainkan oleh sekitar 5-12 anak.


Cara Bermain Ular Naga
Pada awal permaianan beberapa anak mengajukan menjadi Induk dan

Gerbang, sisianya kita namai dengan anak.


Anak-anak yang menjadi anak berbaris dan berdiri dibelakang Induk sambil
memegang baju anak yang ada didepannya.
Barisan Ular Naga berlalan disekitar Gerbang, ke kanan ke kiri sambil
menyanyikan lagu Ular Naga.
Pada saat tertentu Ular Naga Memasuki Gerbang dan menyanyikan lagu
"kosong kosong kosong isi isi isi" sampai anak yang terakhir di buntut ular
ditangkap (Gerbang menutup dan melingkari anak terakhir dengan tangantangan mereka yang masih berkait) .
Setelah itu, si Induk --dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya
akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua Gerbang perihal anak
yang ditangkap. Seringkali perbantahan ini berlangsung seru dan lucu,
sehingga anak-anak ini saling tertawa. Sampai pada akhirnya, si anak yang
tertangkap akan memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya,
ditempatkan di belakang salah satu Gerbang.
Permainan akan dimulai kembali. Dengan terdengarnya nyanyi, Ular Naga
kembali bergerak dan menerobos Gerbang, dan lalu ada lagi seorang anak
yang ditangkap. Perbantahan lagi. Demikian berlangsung terus, hingga Induk
akan kehabisan anak dan permainan selesai.

LAGU
Lagu ini dinyanyikan oleh semua pemain, termasuk si "gerbang",

yakni pada saat barisan bergerak melingkar atau menjalar.


Ular naga panjangnya bukan kepalang
Menjalar-jalar selalu kian kemari
Umpan yang lezat, itu yang dicari
Kini dianya yang terbelakang
Kemudian, sambil menerobos "gerbang", barisan mengucap
"kosong - kosong - kosong" berkali-kali hingga seluruh barisan
lewat, dan mulai lagi menjalar dan menyanyikan lagu di atas.
Demikian berlaku dua atau tiga kali.
Pada kali yang terakhir menerobos "gerbang", barisan
mengucap "isi - isi - isi" berkali-kali, hingga akhir barisan dan
anak yang terakhir di buntut ular ditangkap ("gerbang" menutup
dan melingkari anak terakhir dengan tangan-tangan mereka
yang masih berkait).

MANFAAT
Potensi

edukatif dari permainan ular naga sangat baik untuk


mengembangkan kemampuan emosional, pada dasarnya usia anak
adalah usia bermain maka usaha pengembangan kecerdasan
emosional anak lebih tepat bila menggunakan permainan. Permainan
ular naga juga mengajarkan anak mengutamakan partnership, karena
dalam permainan ular naga ini anak berinteraksi dengan teman
sebayanya, inilah yang menjadi wahana untuk bersosialisasi dan
berempati.

Kemampuan emosional anak juga dapat dilatih dengan kemauan anak

untuk menghargai orang lain, merasakan kekalahan dan kemenangan


pada saat bermain. Perkembangan kemampuan emosi menurut
pendapat dari Goleman, merupakan aplikasi energi dari berpikir dan
bertindak,serta rasa senang, bahkan sedih, yang dapat membantu
anak dalam menentukan dan menjalankan tujuan hidupnya.

Manfaat lainnya:
Banyak sekali manfaat yang di dapatkan dari
permainan ular naga. Yaitu sebagai berikut:
Semakin mempererat ikatan kita dengan teman.
Belajar bagaimana kita mempertahankan teman kita.
Belajar menjadi pemimpin yang baik.
Akan terlatih emosional dan kecakapannya dalam
berkomunikasi.
mendidik anak tentang arti kebersamaan dan
menghargai orang lain.
Membuat fisik menjadi sehat karena menggerakan
anggota badan

THANKS YOU

SEE
YOU
NEXT
TIME

Anda mungkin juga menyukai