Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 3

- Alina Az Zahra (2)


- Dela Adya Pratiwi (9)
- Ellyzeva Dara Pisga Minerva (11)
- Febriano Hadinata (12)
- Putra Fajar Indra s (28)
- Syifa Azzahra Ramadhani (34)

Proses Berkuasanya kembali Belanda di Hindia Belanda

Berakhirnya pemerintahan Inggris di nusantara membuat Indonesia saat itu kembali dikuasai
oleh Belanda. Alih kuasa di Hindia Belanda dari Inggris ke Belanda erat kaitannya dengan Perang Koalisi.
Dalam Perang Koalisi yang pertama (1792-1797), Prancis berhasil mengalahkan Austria, Prusia, Inggris,
Spanyol, Sardinia, dan Belanda.

Belanda yang menderita kekalahan segera meminta perlindungan dari Inggris. Tetapi saat itu
Inggris belum dapat berbuat apa-apa sehingga pemerintah Belanda diambil alih Prancis di bawah
kekuasaan Louis Napoleon.Jatuhnya Belanda ke tangan Prancis juga berarti jatuhnya semua jajahan
Belanda, termasuk Hindia Belanda atau Indonesia. Louis mengangkat Herman Willem Daendels sebagai
Gubernur Jenderal Hindia Belanda sejak 1080.Sejak saat itu, kolonialisme dan imperialisme Prancis di
Indonesia berjalan secara tidak langsung. Prancis menjajah Hindia-Belanda dengan menggunakan tangan
kekuasaan orang-orang Belanda yang berpihak pada Prancis.

Pada 1811, Louis Napoleon mencopot kedudukan Daendels karena dinilai terlalu keras dalam
menjalankan pemerintahan. Daendels digantikan Jenderal Janssens.
Pada 3 Agustus 1881, Angkatan Laut Inggris di bawah pimpinan Lord Minto meminta Janssens
menyerahkan Pulau Jawa kepada Inggris. Penolakan Janssens menyulut perang yang berakhir dengan
Perjanjian Tuntang di Salatiga.Tetapi, Prancis kemudian menderita kekalahan dari Inggris dan sekutunya
dalam Perang Koalisi yang terakhir (1813-1814). Kekalahan Prancis dalam Perang Koalisi menyebabkan
wilayah kekuasaannya, termasuk Belanda, lepas dari kekuasaan Prancis.

Perubahan geopolitik tersebut membuat Inggris menyelenggarakan perundingan dengan


Belanda di London pada 1914. Perundingan tersebut menghasilkan Konvensi London.Belanda menguasai
kembali Indonesia setelah berhasil mengalahkan Inggris dengan adanya Konvensi London pada pada 13
Agustus 1814. Konvensi London dikenal juga sebagai Anglo-Dutch Treaty of 1814, Perjanjian London, dan
Verdrag van Londen. Konvensi London memutuskan Belanda akan menerima kembali tanah jajahannya
yang dahulu direbut Prancis. Penyerahan wilayah Hindia Belanda dari Inggris ke Belanda berlangsung di
Batavia pada 19 Agustus 1816. Selang 2 tahun tersebut salah satunya disebabkan oleh Napoleon yang
sempat kembali menyatakan perang. Serah terima Hindia Belanda sebagai wilayah jajahan diwakili John
Fendall dari Inggris, sementara Belanda diwakili Mr. Elout, van der Capellen, dan Buyskes.

Masa Berkuasanya Van den Bosch

Tanam paksa dari bahasa Belanda yaitu Cultuurstelsel. Pencetus yaitu oleh Johanes Van den
Bosch, atau Gubernur Belanda pada tahun 1830- 1833. Menurutnya sistem tanam paksa didasarkan
atas hukum adat sehingga raja-raja Nusantara berkuasa atas kepemilikan tanah dan penduduk.

Latar belakang terjadinya tanam paksa adalah untuk menumpas pemberontakan


Diponegoro bahwa kas Belanda kosong dan memiliki hutang yang sangat banyak pemasukan dari
penanaman kopi tidak cukup untuk menutupi keuangan.Kegiatan ini dilakukan oleh pamong praja
serta pegawai-pegawai Belanda mereka mendapatkan upah yang disebut culture procenten.

Johannes Van den Bosch membuat kebijakan untuk meminta para petani menanam tanaman
ekspor, seperti tebu, tembakau, kopi, dan nila di seperlima bagian dari tanah milik mereka.Jika
petani tidak memiliki tanah, mereka harus bekerja tanpa upah di perkebunan negara selama 66 hari
dalam setahun.

DAMPAK POSITIF SISTEM TANAM PAKSA / Cultuurstelsel

 Memahami Teknik Budidaya Tanaman


 Pengetahuan Pertanian yang Lebih Kuat
 Meningkatkan Hasil Pertanian Lokal
 Melatih Para petani dan pengusaha dalam kegiatan pertanian
 Dibangunnya infrastruktur pertanian seperti irigasi

DAMPAK NEGATIF SISTEM TANAM PAKSA / Cultuurstelsel

1) Penderitaan fisik dan mental kerena bekerja terlalu keras.


2) Pajak yang besar
3) Pertanian lokal khususnya padi mengalami gagal panen.
4) Kelaparan dan kematian dimana-mana
5) Menurunnya jumlah penduduk Indonesia
6) Timbulnya bahaya kemiskinan yang makin berat

Anda mungkin juga menyukai