Anda di halaman 1dari 7

Dinasti

mamluk
Nur Azizah (22203072)
Alin Afiatul (22203077)
Sejarah Dinasti Mamluk
Runtuhnya Dinasti Ayyubiyah dimulai pada masa pemerintahan Sultan
as-Shalih. Pada waktu itu, tentara dari kaum budak di Mesir (kaum
Mamluk) memegang kendali pemerintahan. Setelah as-Shalih
meninggal pada tahun 1249 M, kaum Mamluk mengangkat istri as-
Shalih, Syajarat ad-Durr sebagai sultanah. Dengan demikian,
berakhirlah kekuasaan Dinasti Ayyubiyah di Mesir. Meskipun
demikian, Dinasti Ayyubiyah masih berkuasa di Syria. Pada tahun
1260M, tentara Mongol hendak menyerbu Mesir. Komando tentara
Islam dipegang oleh Qutuz, panglima perang Mamluk. Dalam
pertempuran di Ain Jalut, Qutuz berhasil mengalahkan tentara Mongol
dengan gemilang Selanjutnya, Qutuz mengambil alih kekuasaan
Dinasti Ayyubiyah. Sejak saat itu, berakhirlah kekuasaan Dinasti
Ayyubiyah.
Pembagian Mamluk
Dinasti Mamluk terbagi menjadi dua dinasti besar, Bahri (1250-1390) dan Burji
(1382-1517). Pada awalnya, Mamluk Bahri adalah budak-budak yang dibeli Sultan al-
Shalih dari Dinasti Ayyubiyah, yang menempatkan budak-budaknya di pulau kecil
Rawdah di Banjaran Sungai Nil, Dipulau ini, para budak dididik pendidikan agama
dan kemiliteran, karena mereka memang disiapkan menjadi pengawal sultan.
Kebanyakan mereka berasal dari ras Turki dan Mongol.
Adapun Mamluk Burji terdiri atas budak-budak yang diimpor selanjutnya. Awalnya,
mereka juga memiliki tugas seperti pengawal, tetapi kelompok ini dibentuk oleh
Qallawun, raja Mamluk Bahri. Kebanyakan mereka berasal dari Sirkasius,
kemudian ditempatkan di menara-menara benteng. Keseluruhan raja Dinasti
Mamluk berjumlah 47 orang. 24 dari Mamluk Bahri dan 23 orang dari Mamluk Burji.
Penamaan Mamluk Bahri dan Mamluk Burji adalah berdasarkan pada tempat di
mana mereka ditempatkan saat pertama kali didatangkan dari Turki. Adapun
Mamluk Bahri yang didatangkan Sultan Malik as-Shalih itu ditempatkan di barak
militer dekat sungai Nil yang juga disebut laut (al-bahr). Oleh karena itu, mereka
dinamai Mamluk Bahri. Adapun Mamluk Burji didatangkan oleh Sultan Qalawun
dan ditempatkan di menara (buruj) sehingga disebut Mamluk Burji.
Tiga Khalifah utama dinasti Mamluk
Sultan Mamluk yang paling berjaya adalah alalik al-Zhahir Rukn al-Din Baybars al-Bunduq
01 (1260-1277). Ia adalah pemimpin yang cerdas dan tangguh. Baybars menjadi Mamluk agung
Baybars yang pertama, penguasa, dan pendiri sejati kekuasaan Mamluk. Kemenangan pertamanya ia
dapatkan dalam peperangan melawan Mongol di perang Ain Jalut, tetapi puncak ketenarannya
didapat berkat perjuangannya melawan pasukan salib. Kapasitas Baybars lebih dari sekadar
pemimpin militer la tidak hanya berhasil mengorganisir angkatan perangnya, tetapi ia juga
menggali sejumlah kanal, memperbaiki pelabuhan, serta menghubungkan Kairo dan Damaskus
dengan layanan burung pos, yang hanya membutuhkan waktu empat hari, burung pos ini
asalnya dikembangkan pada periode Fatimiyah.
Setelah Baybars meninggal, pemimpin dari Dinasti Mamluk yang paling terkenal adalah al-
02 Malik al-Manshur Sayf al-Din Qallawun (1279-1290). Kebijakan-kebijakan Qallawun antara
Qollawun lain ketika menyerang Armenia Kecil karena mereka membantu pasukan Mongol, dan
kastil-kastil pasukan salib dihancurkan Tripoli yang pernah dibumihanguskan, dibangun
kembali beberapa tahun kemudian. Pada akhir pemerintahannya, Qallawun mengeluarkan
perintah untuk memecat orang Kristen dari semua kantor pemerintahannya.
Kesultanan Mamluk mencapai masa yang damai di bawah kekuasaan Sultan al-Nasir
03 Muhammad. Pada periode ketiga kekuasaannya, pasukan Kristen dan Mongol semakin
Sultan lemah karena kekalahan dan juga konflik internal di antara mereka. Pada periode ketiga
An-Nashir
Muhammad ini, Sultan al-Nasir juga menduduki posisi politik yang kuat di dunia internasional.
FAKTOR KEMAJUAN DINASTI
MAMLUK
Bidang Ekonomi

01
Bidang Ilmu Pengetahuan
Dinasti Mamluk membuka hubungan
dagang dengan Prancis dan Italia melalui
perluasan jalur perdagangan yang sudah
dirintis oleh Dinasti Fatimi- yah di Mesir
02 Mesir menjadi tempat pelarian
ilmuwan-ilmuwan asal Baghdad dari
serangan tentara Mongol. Oleh
karena itu, banyak ilmu yang
sebelumnya. Di samping itu, hasil pertanian berkembang pada periode
juga meningkat. pemerintahan dinasti mamluk.

Bidang Arsitektur

03
Dinasti Mamluk juga banyak mengalami kemajuan
di bidang arsitektur. Banyak arsitek di datangkan ke
Mesir untuk membangun beberapa sekolah, masjid serta
menaranya, rumah sakit, museum, perpustakaan, villa,
makam, kubah dan lainnya.
Penyebab runtuhnya dinasti mamluk
Faktor yang menyebabkan runtuhnya Dinasti Mamluk diantaranya
1. Konflik Perebutan Kekuasaan
2. Munculnya Budaya Hidup Mewah dan Hedonistik
3. Rusaknya Moralitas Para Penguasa dan Lemahnya Kontrol Pendidikan
4. Munculnya Turki Usmani

Setelah masa Baybars dan Qallawun, tidak ditemukan lagi figur sultan seperti
mereka sehingga kondisi Dinasti Mamluk pun menjadi memburuk dan
puncaknya ketika Mesir menjadi daerah kekuasaan Usmani, setelah sultan
Salim dari Usmani berhasil mengalahkanTuman Bay (sultan terakhir Mamluk)
di pertempuran 22 Juni 1517 M.

50

40

30
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai