Anda di halaman 1dari 29

13 Juli 2023

Tugas Presentasi
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN Ny. R DENGAN GANGGUAN
KESEIMBANGAN SUHU TUBUH DI RUANG ISMAIL 2
RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

p ok
elom
K
Dosen Pembimbing : Tri nurhidayati, S.Kep,M.Kep.Ed 7
Kepala Ruang : NS. Eny Purwanti S. Kep,
Kelompok
Nikmatul Ulya (G0A022041)
Vriska Aulia Putri (G0A022042)
7
Putri Handayani (G0A022044)
Vera Juliyanti (G0A0022045)
Khaeru Nisa (G0A0022047)
Zhika Maulida Irmawati (G0A0022048)
Latar Belakang
Lingkungan dengan suhu yang berubah-ubah dapat berpengaruh
pada Kesehatan terutama dapat mengalami gangguan
keseimbangan suhu tubuh, ditambah lagi dengan banyaknya
perilaku tidak sehat dari individu itu sendiri. Hal tersebutlah yang
bisa membuat seseorang mengalami gangguan keseimbangan
suhu tubuh. Gangguan keseimbangan suhu tubuh ini dapat berupa
hipotermi atau gangguan suhu tubuh seseorang dibawah normal,
ada juga hipertermi dimana suhu tubuh seseorang diatas normal.
PENGERTIAN
Pengertian
HIPERTERMIA
Hipertermi merupakan keadaan dimana seorang individu
mengalami atau berisiko mengalami kenaikan suhu tubuh >37,8° C
(100° F) per oral atau 38,8° C (101° F) per rektal yang sifatnya
menetap karena faktor eksternal.
Hipertermi terjadi karena adanya ketidakmampuan mekanisme
kehilangan panas untuk mengimbangi produksi panas yang
berlebihan sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh. (Carpenito,
2012).
ETIOLOGI
HIPERTERMIA
Hipertermia yang disebabkan oleh
peningkatan produksi panas

1. HIPERTERMIA 2. EXERCISE-INDUCED 3. ENDOCRINE


MALIGNA HYPERTHERMIA HYPERTHERMIA (EH)
(EXERTIONAL HEAT
STROKE)
Hipertermia Endocrine
maligna biasanya Hyperthermia adalah
dipicu oleh obat- Hipertermia jenis kondisi metabolik atau
obatan anesthesia. ini dapat terjadi endokrin yang
Hipertermia ini pada anak menyebabkan
besar/remaja yang hipertermia yaitu
merupakan hipertiroidisme,
miopati akibat melakukan diabetes mellitus,
mutasi gen yang aktivitas fisik phaeochromocytoma,
diturunkan secara intensif dan lama insufisiensi adrenal dan
autosomal pada suhu cuaca Ethiocolanolone
dominan yang panas
Hipertermia yang disebabkan oleh
penurunan tekanan panas
Hipertermia neonatal adalah peningkatan suhu tubuh secara
cepat pada hari kedua dan ketiga kehidupan yang bisa
disebabkan oleh:
Dehidrasi
Overheating
Trauma Lahir
Heat Stroke
Haemorrhargic Shock and Encephalopathy (HSE)
Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)
Komplikasi HIPERTERMIA
1. Gagal Jantung 4. Defisit neurologis
Kognesif difus dan fokal

2. Aritmia jantung 5. Nekrosis


hepatoselule
3. Edema serebral
6. Syok
dan kejang
Manifestasi Klinis Hipertermia
a.) Gejala dan Tanda Mayor b.) Gejala dan Tanda Minor
Suhu tubuh di atas nilai normal → →
1. Kulit merah Kulit merah dan terdapat bintik-bintik
merah (ptikie). (Placeholder1)
Suhu tubuh di atas nilai normal
yaitu > 37,8° C (100° F) per oral atau
2. Kejang→ merupakan suatu kondisi di mana otot-
otot tubuh berkontraksi secara tidak terkendali
38,8° C (101° F) per rektal. akibat dari adanya peningkatan temperatur yang
tinggi.

3. Takikardia suatu kondisi yang menggambarkan di
mana denyut jantung yang lebih cepat dari pada
denyut jantung normal.
4. Takipnea→ suatu kondisi yang mengambarkan di
mana pernapasan yang cepat dan dangkal.
5. Kulit terasa hangat→ Kulit dapat terasa hangat
terjadi karena adanya vasodilatasi pembuluh darah
sehingga kulit menjadi hangat
Pengertian DIARE
Diare merupakan penyakit yang membuat penderitanya sering buang
air besar dengan kondisi tinja encer atau cair.

ETIOLOGI DIARE
Infeksi virus, kuman-kuman pathogen dan apatogen seperti shigella,
salmonella, golongan vib-rio, E. Coli, clostridium perfarings, B. Cereus,
stapylococus aureus, comperastaltik usus halus yang disebabkan
bahan-bahan kimia dari makanan (misalnya keracunan makanan ,
makanan yang pedas. terlalu asam), gangguan psikis (ketakuatan,
gugup), gangguan saraf, alergi hawa dingin dan sebagainya.
b. Faktor malabsorbsi
1) Karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa, dan
sukrosa) dan
monosakarida (intoleransi glukkosa, fruktosa, dan galaktosa). Pada
anak serta
bayi yang paling berbahaya adalah intoleransi laktosa.
2) Protein.
3) Lemak.
c. Faktor makanan, misalnya makanan basi, beracun, serta alergi.
d. Faktor psikologis
JENIS JENIS DIARE
Diare berdasarkan Frekuensi Diare berdasarkan durasinya,
nya yang dapat dialami oleh diare digolongkan menjadi tiga
seseorang : jenis
Diare Osmotik Diare akut: berlangsung kurang
Diare Sekretorik dari 2 minggu
Diare Eksudatif Diare persisten: berlangsung
Diare Paradoksikal sekitar 2-4 minggu
Pseudodiarrhea Diare kronis: berlangsung lebih
dari 4 minggu
Manifestasi Klinis Diare
Menurut Mardalena (2018) berikut ini merupakan manifestasi klinis dari diare,
yaitu: 1. Nyeri perut (abdominal discomfort).
2. Mual, kadang-kadang sampai muntah.
3. Rasa perih di ulu hati.
4. Rasa lekas kenyang.
5. Nafsu makan berkurang.
6. Perut kembung, rasa panas di dada dan perut.
7. Regurgitasi (keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba).
8. Demam dan lemah.
9. Membrane mukosa mulut dan bibir kering.
10. Diare.
11. Pontanel cekung.
Hasil dan Pembahasan
Pengkajian Fokus
1. Identitas Diagnosa dan Intervensi
2. Status Kesehatan
3. Data Fokus 1. Hipertermia (D.0130) : Manajemen
Hipertermia (I.15506)

Terapi
1. Kolaborasi Obat
ASUHAN
KEPERAWATAN
Kelompok 7
PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian = 08 Juli 2023
Nama Lengkap = Ny. R
Nomor Medrek = 166899
Jenis kelamin = Perempuan
Tanggal lahir/umur = 17 Februari 1956/ 67 tahun
Alamat = Rambutan raya no 2A
Status perkawinan = Menikah
Agama = Islam
Suku bangsa = Indonesia
Diagnosa medik = GEDSR, DM
STATUS KESEHATAN
Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Penyakit
1. Alasan masuk rumah sakit : Ny R berusia 67 tahun
datang ke rumah sakit pada hari Jum'at tanggal 07 Juli Masa Lalu
2023 dengan keluhan pusing berkunang-kunang, mual
disertai muntah, ps mengatakan sudah mengalami 1. Penyakit yang dialami : DM
(Diabetes Melitus)
lebih dari 5 kali diare dan ps mengalami demam.
2. Kecelakaan : tidak pernah
Kemudian pasien dirawat inap di ruang ismail 2 RS
3. Pernah dirawat : rawat jalan
Roemani Muhammadiyah Semarang. Selang sehari
di RS Roemani
dirawat pasien mengalami demam hingga menggigil Muhammadiyah Semarang
dan suhu 38° C. 4. Riwayat operasi : tidak
pernah
2. Faktor pencetus : Diare

3. Lamanya keluhan: 1 hari


Data Fokus
Gejala (Subyektif) Tanda (Obyektif)
Pasien mengatakan badan terasa lemas Pasien terlihat pucat
Pasien mengatakan sesekali demam Pasien tampak lemas
sampe menggigil Keadaan pasien composmentis
Pasien mengatakan BAB kurang lebih 5x Vital sign (TTV) :
dalam 8 jam dengan fases cair TD 135/68 mmHg
Pasien mengatakan sesekali perut mual N 108X/mnt
dan ingin muntah RR 24x/mnt
S 38,2
DIAGNOSA KEPERAWATAN

(D.0130) HIPERTERMIA BERHUBUNGAN DENGAN PROSES


PENYAKIT (INFEKSI) DITANDAI DENGAN DIARE, DEMAM DAN
MUAL MUNTAH
THERAPI
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
I
M
P
L
E
M
E
N
T
A
S
I
I
M
P
L
E
M
E
N
T
A
S
I
I
M
P
L
E
M
E
N
T
A
S
I
EVALUASI
Referensi
1. Kemenkes. (2017). Kemenkes
Optimalkan PSN Cegah DBD. Kemenkes.
4. Nurarif., Huda, Amin., Kusuma, Hardhi (2015). Aplikasi
Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
Nanda NIC-NOC. MediAction. Diakses pada 10 Juli 2023
Diakses pada 10 Juli 2023 melalui melalui
https://www.kemkes.go.id http://www.digilib.unipdu.ac.id/beranda/index.php?
p=show_detail&id=17253

2. Marni. (2016). Asuhan Keperawatan Anak Pada


Penyakit Tropis. Erlangga. Diakses pada 10 Juli
2023 melalui
5. Livina, Andrea., Rotty, L. W. A., & Panda, Lucia. (2014).
Hubungan Trombositopenia dan Hematokrit dengan
Manifestasi Perdarahan pada Penderita Demam Berdarah
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx Dengue. Diakses pada 10 Juli 2023 melalui
?id=983300 https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/view/
3610

3. Kurniawan, Hasan. (2016) Asuhan Keperawatan


Pemenuhan Kebutuhan Termoregulasi pada An. A di
Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
Diakses pada 10 Juli 2023 melalui
https://123dok.com/document/q5p1wvwy-asuhan-
keperawatan-pemenuhan-kebutuhan-termoregulasi-
melati-soedirman-kebumen.html
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai