Berikut kami sampaikan kasus posisi dan beberapa pemberitahuan penting untuk
seluruh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura yang mengikuti Internal
Moot Court Competition Piala Dekan IX Tahun 2023 dan juga terdapat beberapa
informasi penting yang harus diketahui oleh semua peserta IMCC Tahun 2023, yaitu :
1. Kasus posisi sebagai dasar untuk penyusunan berkas kompetisi maupun berkas
resume persidangan.
2. Kasus posisi dikirimkan di email ketua pemberkasan masing-masing delegasi yang
sudah ditentukan dari email internalmootcourtfhutm@gmail.com.
3. Setelah masing-masing delegasi menerima kasus posisi dan mengetahui LO masing-
masing, silahkan untuk Ketua Delegasi membuat grup internal dan juga menghubungi
LO masing-masing untuk kemudian LO wajib dimasukkan dalam grup tersebut.
4. Setelah memperoleh kasus posisi seluruh Delegasi diperkenankan untuk memulai
pemberkasan maupun hal-hal lain yang diperlukan dalam kompetisi ini.
5. Segala bentuk pertanyaan bisa didiskusikan di grup internal delegasi masing-masing
dimana nantinya akan dibantu oleh LO untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Bangkalan, 26 Oktober 2023
Panitia Penyelenggara
Direktur
NIM. 210111100186
Kasus Posisi Internal Moot Court Competition
Dengan memberanikan diri Ana Amaliyah meminta agar Fina Rohmatika bisa
memberikan pinjaman uang sebesar Rp1.000.000.000,- (Satu Miliyar Rupiah) sebagai
modal awal usahanya. Tanpa berpikir panjang Fina Rohmatika menjawab
“Sebenarnya aku ada na, tapi itu untuk kebutuhan pribadi dan keperluan rumah
tangga, aku juga janda yang baru berhenti menjadi TKW di tahun 2014 kemarin”
namun karena Fina Rohmatika sangat menganggap Ana Amaliyah sebagai sahabat
karibnya dan bahkan telah menganggap sebagai keluarga sehingga Fina Rohmatika
menawarkan kepada Ana Amaliyah “Tapi kalo kamu benar-benar membutuhkan aku
bisa meminjamkan tapi harus ada jaminan dan aku akan kasih secara bertahap karena
uangnya masih ada yang dipinjam temanku namun pengembaliannya maksimal 8
bulan ya na karena uang itu sebagai simpanan dan untuk biaya hidupku” ucap Fina
Rohmatika. Ana Amaliyah sangat berterima kasih terhadap Fina Rohmatika
sahabatnya itu yang telah bersedia membantunya, dan Ana Amaliyah menjawab “Iya
Fin, tidak apa-apa jika perlu jaminan dan bertahap aku usahakan akan lunas dalam
waktu 8 bulan setelah transfer terakhir dilakukan”. akhirnya Fina Rohmatika dan Ana
Amaliyah sepakat untuk melakukan utang piutang. Pada tanggal 20 Juni 2015 Ana
Amaliyah mendatangi rumah Fina Rohmatika dengan menyerahkan sertifikat
rumahnya dengan lahan seluas 89 m2 tersebut serta surat keterangan hak tanggungan,
sehingga Fina Rohmatika mulai memberikan uangnya dengan di transfer bertahap ke
rekening Ana Amaliyah sebanyak 4 kali dalam kurun waktu 2 bulan.
Seiring berjalannya waktu tepatnya pada awal bulan Januari 2016 Fina
Rohmatika mulai sering jatuh sakit dan sering rawat inap ke rumah sakit yang ada di
bangkalan, karena keadaanya yang begitu sehingga ia membutuhkan uang banyak
untuk berobat dan membeli obat-obat nya. Fina Rohmatika teringat bahwasanya dia
memiliki uang sebanyak Rp1.000.000.000,- (Satu Miliyar Rupiah) yang dipinjam oleh
Ana Amaliyah. Teringat hal tersebut Fina Rohmatika berusaha untuk menagih hutang
kepada Ana Amaliyah pada tanggal 26 Februari 2016, namun Ana Amaliyah masih
belum memiliki uang sebagai pembayaran hutang karena usahanya juga masih belum
beroperasi dan masih dalam proses pendirian. Seiring berjalannya waktu hingga
perjanjian hutang piutang itu jatuh tempo, Fina Rohmatika mulai mendatangi rumah
Ana Amaliyah untuk menagih hutang Ana Amaliyah di bulan Mei akhir, saat itu Fina
Rohmatika masih dalam keadaan bisa berjalan dan beraktifitas meskipun masih harus
sering cek pada dokter spesialisnya setiap 2 minggu sekali.
Fina Rohmatika mencari tau mengenai keberadaan orang dirumah itu pada
warga sekitar namun yang Fina Rohmatika dapatkan hanyalah gunjingan dari salah
satu warga yang mengatakan “untuk apa mencari wanita seperti dia, wanita yang
hutang sana sini” seluruh warga merasa sangat kesal ketika mendengar nama Ana
Amaliyah sehingga tidak ada yang mau memberikan keterangan mengenai
keberadaan Ana Amaliyah. Fina Rohmatika mencoba mencari tau pada pak RT di
dusun tersebut, namun sangat disayangkan saat itu keluarga pak RT juga kosong
karena masih melaksanakan ibadah umroh sekeluarga. Dihadapkan dengan situasi
tersebut Fina Rohmatika kembali pulang kerumahnya dengan tangan kosong. Fina
Rohmatika mencoba untuk mencari keberadaan rumah Ana Amaliyah lagi melalui
keterangan Pak RT, menurut keterangan pak RT Ana Amaliyah telah diusir oleh
warga sekitar karena memiliki banyak hutang dan selalu melakukan gali lobang tutup
lobang untuk menutupi hutang-hutangnya, dan anaknya yang laki-laki telah hilang
entah kemana meskipun terkadang sering pulang kerumah itu walaupun sebentar
sedangkan, anaknya yang perempuan telah menikah 2 bulan yang lalu dan sudah ikut
suami nya kerja bernomisili di Surabaya barat yang dimana mertuanya memiliki
usaha toko grosir baju bernama “Toko Makmur Jaya”.
Usaha Fina Rohmatika tidak pernah letih dalam mencari alamat untuk
menagih hutang dari Ana Amaliyah yang dulunya merupakan sahabat karibnya,
namun karena kondisi Fina Rohmatika yang semakin hari semakin tidak baik dan
tidak mampu bepergian jauh, Fina Rohmatika menyuruh orang untuk mencari
keberadaan Ana Amaliyah maupun alamat anaknya. Seiring berjalannya waktu pada
tanggal 17 Desember 2019 Fina Rohmatika menunggu informasi keberadaan Ana
Amaliyah, namun karena penantian Fina Rohmatika terhadap informasi dan
kedatangan Ana Amaliyah untuk membayar hutang dirasa terlalu lama sedangkan
Fina Rohmatika sangat membutuhkan biaya pengobatan, kontrol, dan lain-lain,
akhirnya pada tanggal 5 Januari 2020 Fina Rohmatika memutuskan untuk
menggadaikan sertifikat rumah Ana Amaliyah pada salah satu bank yang ada di
Kabupaten Bangkalan dengan menyertakan surat hak tanggungan yang telah
disepakati bersama dengan Ana Amaliyah tanpa sepengetahuan pemilik yakni Ana.
Fina Rohmatika menggadaikan sertifikat rumah Ana Amaliyah dengan nominal uang
Rp800.000.000,- (Delapan Ratus Juta Rupiah) dengan batas pembayaran kredit
selama 2 tahun, dan juga klausula perjanjian “Jika sampai jatuh tempo pinjaman
tidak dilunasi/diperbaharui, maka objek jaminan akan di lelang pada tanggal 5
Januari 2022”.
Pada tanggal 26 Maret 2022 Ana Amaliyah menghubungi Fina Rohmatika via
telepon dan meminta maaf karena masih belum mampu dan belum bisa membayar
hutangnya terhadap Fina Rohmatika, karena masih mendengar suara Ana Amaliyah
dan mereka sempat berdebat atas adanya hutang piutang tersebut keduanya sama-
sama bersikukuh untuk melanjutkan perkara ini ke pengadilan negeri setempat dengan
gugatan perdata.