Anda di halaman 1dari 20

PUTUSAN Nomor 250/Pdt.G/2012/PA.

PP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN AGAMA PADANG PANJANG yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara antara: HUKEMRI bin UJANG, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan STM, pekerjaan dagang, tempat tinggal di Jalan M. Syafei, No 161, RT.006, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang; Sebagai PEMOHON; Melawan: RINI DEVIANTI, A.Md. Keb binti SYAFRIZAL, umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan D3, pekerjaan Perawat RSUD, tempat tinggal di Jorong Kubu Nan V, Nagari Batipuah Baruah, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar; Sebagai TERMOHON; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca surat-surat perkara; Setelah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon serta saksi-saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan surat permohonannya tanggal 09 Nopember 2012 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Padang Panjang dalam register Nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP, tanggal 09 Nopember 2012 dengan dalil-dalil gugatan sebagai berikut: 1. Pada tahun 2008, Pemohon dengan Termohon melangsungkan pernikahan menurut agama Islam di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan

halaman 1 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

Agama Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar (Kutipan Akta Nikah Nomor : 317/09/IX/2008 tanggal 11 September 2008; 2. Bahwa perkawinan Pemohon dan Termohon telah putus karena perceraian berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Padang Panjang dengan Perkara Nomor 152/Pdt.G/2010/PA.PP tanggal 06 Desember 2010 dengan Akta Cerai No 143/AC/2010/PA.PP tanggal 06 Desember 2010; 3. Bahwa selama menikah, Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 1 (satu) orang anak perempuan bernama KEYSYA AMANDA, lahir tanggal 19 Agustus 2009; 4. Bahwa sejak perceraian Pemohon dengan Termohon, anak berada ditangan Termohon dan Pemohon selalu memberikan biaya kepada anak Pemohon dengan Termohon; 5. Bahwa 1 (satu) tahun belakangan ini Termohon selalu menitipkan anak di Tempat Penitipan Anak (TPA), dimana Termohon bekerja sebagai Pegawai Kontrak di RSUD Padang Panjang dan Termohon selalu memindahmindahkan Tempat Penitipan Anak (TPA) Pemohon dengan Termohon dengan alasan supaya Pemohon tidak dapat melihat anak Pemohon dengan Termohon dan Termohon selalu menolak keperluan anak yang Pemohon berikan akibatnya anak Pemohon dengan Termohon tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari Pemohon karena Pemohon selalu dihalangi oleh Termohon untuk bertemu dengan anak Pemohon; 6. Bahwa setahu Pemohon, Termohon sering melalaikan kewajibannya untuk mendidik KEYSYA AMANDA karena kesibukan Termohon dengan pekerjaannya, dan Pemohon selalu menanyakan kepada salah seorang pengasuh TPA tersebut bagaimana keadaan KEYSYA AMANDA Pemohon dengan Termohon namun pengasuh TPA tersebut mengatakan kalau anak Pemohon dengan Termohon sering dijemput Termohon pada malam hari, malahan sampai dibawa oleh pengasuh TPA tersebut ke rumahnya karena keterlambatan Termohon menjemput KEYSYA AMANDA, sehingga KEYSYA Pemohon khawatir dengan kesehatan, mental dan pendidikan mendidik KEYSYA AMANDA;

AMANDA akan terganggu, untuk itu Pemohon ingin mengasuh dan

halaman 2 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Padang Panjang memeriksa perkara ini, selanjutnya menetapkan sebagai berikut: PRIMER 1. Mengabulkan Permohonan Pemohon; 2. Menetapkan anak bernama KEYSYA AMANDA, perempuan lahir tanggal 19 Agustus 2009 berada di bawah pengasuhan Pemohon; 3. Memerintahkan Termohon untuk menyerahkan pengasuhan anak kepada Pemohon; 4. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon sesuai dengan peraturan yang berlaku; SUBSIDER Apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon penetapan yang seadiladilnya; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Pemohon dan Termohon telah datang menghadap di persidangan, Majelis Hakim telah berusaha secara maksimal untuk mendamaikan Pemohon dengan Termohon agar menyelesaikan hak hadhanah terhadap anak Pemohon dan Termohon secara kekeluargaan, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa untuk memenuhi kehendak PerMA Nomor 1 Tahun 2008 Majelis telah memerintahkan kepada Pemohon dan Termohon agar terlebih dahulu menjalani proses mediasi, dan mediasi tersebut telah dilaksanakan oleh Mediator dan ternyata mediasi telah dilaksanakan pada tanggal 21 Nopember 2012 juga gagal dan tidak berhasil mendamaikan Pemohon dan Termohon dalam menyelesaikan hak hadhanah terhadap anak Pemohon dan Termohon secara kekeluargaan; Menimbang, bahwa oleh karena itu Majelis Hakim melanjutkan pemeriksaan perkara dengan terlebih dahulu dibacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon;

halaman 3 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

Menimbang,

bahwa

terhadap

permohonan

Pemohon

tersebut,

Termohon telah memberikan jawaban secara lisan sebagai berikut : - Bahwa point satu benar, Pemohon dengan Termohon melangsungkan pernikahan pada tahun 2008 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Batipuh dengan Kutipan Akta Nikah Nomor 317/09/IX/2008 tanggal 11 September 2008; - Bahwa point dua benar Pemohon dengan Termohon telah putus karena perceraian berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Padang Panjang tanggal 06 Desember 2010 dengan Akta Cerai Nomor 143/AC/2010/PA.PP tanggal 06 Desember 2010; - Bahwa point tiga benar selama perkawinan Pemohon dengan Termohon telah dikurniai anak satu orang bernama KEYSYA AMANDA, perempuan, lahir tanggal 19 Agustus 2009; - Bahwa point empat benar, sejak bercerai anak berada ditangan Termohon, tetapi tidak benar Pemohon selalu memberi nafkah, karena sejak terjadi perceraian Pemohon hanya pernah satu kali saja memberikan uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) melalui temannya yaitu pada bulan Agustus 2011; - Bahwa point lima, tidak benar anak pindah-pindah tempat penitipan untuk menghalangi Pemohon mengunjungi anak, benar anak pindah tempat penitipan karena kondisi TPA kurang bagus, kurang mendidik, kemudian dipindahkan dan di tempat yang kedua karena guru TPA Hamil muda dan tidak bersedia lagi mengajar, lalu dipindahkan lagi ke tempat yang ketiga di PAUD karena anak sangat membutuhkan pendidikan, sudah satu tahun di PAUD sampai sekarang, namun Termohon tidak pernah menghalangi Pemohon untuk bertemu dengan anak, akan tetapi Pemohon pernah menjemput anak di TPA, namun tidak pernah memberitahukan kepada Termohon. Sedangkan Termohon yang menolak keperluan anak yang Pemohon berikan memang benar, tetapi hal tersebut disebabkan karena Pemohon mengirimkan susu, pampers melalui tukang ojek dan Termohon menganggap hal tersebut kurang bagus karena Pemohon tidak secara

halaman 4 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

langsung mengantarkan keperluan anak tersebut, oleh karenanya sangat wajar Termohon menolaknya; - Bahwa point enam, tidak benar Termohon sering melalaikan kewajiban dan pendidikan anak karena kesibukan bekerja, benarnya Termohon sangat bertanggung jawab atas kebutuhan anak, sehingga anak Termohon sekolahkan di PAUD dan apabila Termohon terlambat pulang atau dinas malam, Termohon telah buat perjanjian dengan guru PAUD akan dijemput ke rumah guru. Itupun Termohon lakukan hanya tiga kali dalam seminggu yaitu pada hari Senin, Rabu dan Jumat, Termohon bekerja siang dan malam demi memenuhi kebutuhan Termohon dan anak Termohon dan hal ini telah berlangsung sejak Termohon menikah dengan Pemohon dan tidak pernah jadi masalah karena itu semua hanya untuk kepentingan anak; - Bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut, Termohon sangat keberatan, mengingat usia dan kebutuhan anak, apalagi Pemohon telah menikah lagi dengan perempuan lain dan sering bekerja keluar daerah karena berjualan, mustahil Pemohon dapat membina dan mengasuh anak sesuai kepentingan anak; Menimbang, bahwa terhadap jawaban Termohon tersebut, Pemohon telah menyampaikan repliknya secara lisan sebagai berikut: - Bahwa biaya anak tetap Pemohon kirimkan, namun tidak berbentuk uang karena Pemohon ganti dengan susu dan keperluan lainnya yang nilainya sama dengan pembiayaan yang dibebankan kepada Pemohon dan itu berjalan selama satu tahun, namun kemudian Termohon pindah rumah dan tinggal di rumah orang tuanya sehingga Pemohon tidak rutin lagi mengirimkan belanja, apalagi setiap Pemohon mengirimkan keperluan anak, Termohon tidak mau menerimanya. Pemohon pernah mengantar uang, tetapi Termohon mengomel dan ribut-ribut. Pemohon berfikir Termohon tidak mau membuka pintu. Di lain hari Pemohon datang dengan teman dan famili Pemohon, Termohon marah-marah masalah baju anak kotor dan Pemohon cuci, Termohon minta anak agar diantar, Pemohon janjikan karena Pemohon sedang dalam perjalanan ke Batusangkar;

halaman 5 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

- Bahwa Pemohon benar dihalang-halangi untuk bertemu dengan anak, karena menurut keterangan guru TPA yang mengatakan kalau Pemohon datang bilang kalau anak tidak ada di tempat, itu pesan Termohon; - Pemohon tetap berprinsip ingin mengasuh anak, dan tetap dengan permohonan Pemohon semula karena sebelumnya anak Pemohon dengan Termohon pernah sakit dan dirawat karena Termohon terlalu sibuk bekerja dan lalai mengurus anak; Menimbang, bahwa terhadap replik Pemohon tersebut, Termohon telah menyampaikan duplik secara lisan yang pada pokoknya Termohon tetap dengan jawaban semula karena setiap ada musyawarah dengan Pemohon selalu tidak ada kata sepakat dengan berbagai alasan dan Termohon keberatan kalau anak diasuh oleh Pemohon; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat bukti surat berupa : 1. Fotokopi Akta Cerai Nomor 143/AC/2010/PA.PP tanggal 06 Desember 2010 yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Padang Panjang, fotokopi tersebut telah bermeterai secukupnya dan telah dinazagelen, setelah diteliti dan dicocokkan dengan aslinya, oleh Ketua Majelis bukti tertulis itu diparaf dan diberi tanda P1; 2. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran atas nama KEYSYA AMANDA Nomor AL.554.0010022 tertanggal 24 September 2010 yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padang Panjang, fotokopi tersebut telah bermeterai secukupnya dan telah dinazagelen, setelah diteliti dan dicocokkan dengan aslinya, oleh Ketua Majelis bukti tertulis itu diparaf dan diberi tanda P2; Bahwa terhadap alat bukti surat yang diajukan oleh Pemohon, Termohon membenarkannya; Menimbang, bahwa disamping alat bukti surat tersebut, Pemohon juga mengahdirkan saksi sebagai berikut:

halaman 6 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

1. M. RAZIB bin SAFRI, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, bertempat tinggal di Jalan Adinegoro Nomor 347, RT III, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang, saksi adalah teman Pemohon; Di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Termohon, mantan isteri Pemohon; - Bahwa Pemohon dan Termohon telah bercerai pada tahun 2010 dan telah mempunyai satu orang anak perempuan yang bernama KEYSYA AMANDA berumur 2 (dua) tahun; - Bahwa selama ini anak tersebut diasuh oleh Termohon; - Bahwa berdasarkan cerita dari Pemohon bahwa Termohon selalu menghalang-halangi Pemohon untuk bertemu dengan KEYSYA AMANDA karena Termohon sering memindahkan tempat penitipan anak tersebut, sehingga Pemohon sulit untuk bertemu dengan KEYSYA AMANDA; - Bahwa saksi pernah satu kali diajak oleh Pemohon ke PAUD tempat KEYSYA AMANDA sekolah untuk menjumpai anaknya tetapi anak tersebut tidak ada di PAUD; - Bahwa selama ini Pemohon sering mengeluh kepada saksi karena Pemohon sering membelikan keperluan untuk anaknya, namun Termohon selalu menolak dan tidak mau menerimanya; - Bahwa Termohon bekerja di RSUD Kota Padang Panjang, namun saksi tidak tahu bagaimana sistem kerjanya akan tetapi berdasarkan cerita dari Pemohon bahwa Termohon sering pulang malam sehingga sering menjemput anaknya ke rumah guru PAUD; - Bahwa Pemohon bekerja berjualan, namun Pemohon punya banyak waktu luang untuk mengasuh anaknya, walaupun terkadang keluar kota maka anak akan diasuh oleh karyawan dan kakak Pemohon; 2. EMIL BUSTAMAM bin BUSTAMAM, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Dagang, bertempat tinggal di Jalan A. Yani Nomor 42, RT.X. Kelurahan Ngalau, Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang, saksi adalah teman Pemohon;

halaman 7 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

Di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Termohon bernama RINI DEVIANTI mantan isteri Pemohon yang telah bercerai pada tahun 2010; - Bahwa selama perkawinan Pemohon dan Termohon telah mempunyai satu orang anak perempuan, namun saksi tidak tahu namanya; - Bahwa sejak Pemohon dan Termohon bercerai anak tersebut diasuh oleh Termohon dan saksi hanya pernah satu kali melihat anak tersebut bersama Pemohon; - Bahwa berdasarkan cerita dari Pemohon, Termohon selalu memindahkan tempat penitipan anak agar Pemohon tidak bisa bertemu dengan anaknya; - Bahwa saksi pernah satu kali diajak oleh Pemohon berkunjung ke rumah Termohon untuk mengantarkan keperluan anak Pemohon dan Termohon, namun Termohon menolaknya tetapi saksi tidak tahu penyebabnya; - Bahwa Termohon bekerja di RSUD Kota Padang Panjang, namun saksi tidak tahu sistem kerjanya, sedangkan Pemohon bekerja berjualan; 3. JONI PATRIAL bin UJANG, 47 tahun, agama Islam, pekerjaan Dagang, bertempat tinggal di Jalan Rasuna Said Nomor 93, Kelurahan Kampung Manggis, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, saksi adalah kakak kandung Pemohon; Di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa Termohon adalah mantan isteri Pemohon yang telah bercerai pada tahun 2010 dan selama perkawinannya telah mempunyai satu orang anak perempuan bernama KEYSYA AMANDA berumur 2 tahun; - Bahwa selama ini anak tersebut diasuh oleh Termohon; - Bahwa Pemohon sangat berkeinginan mengasuh anak tersebut karena Termohon menghalang-menghalangi Pemohon untuk bertemu dengan anaknya. Hal itu terbukti dengan seringnya tempat penitipan anak tersebut dipindah-pindahkan oleh Termohon, sehingga Pemohon sulit untuk bertemu anaknya padahal berdasarkan pengakuan Pemohon, Pemohon

halaman 8 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

sering memberikan keperluan anak Pemohon, akan tetapi Termohon selalu menolaknya; - Bahwa Termohon sekarang bekerja sebagai pegawai di klinik RSUD Kota Padang Panjang dan selama bekerja anak tersebut selalu dititipkan di TPA namun sekarang disekolahkan di PAUD; - Bahwa dengan kesibukan Termohon bekerja sehingga anak terabaikan sehingga Pemohon khawatir perkembangan anak terganggu; Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi tersebut, Pemohon menyatakan tidak keberatan dan dapat menerimanya, sedangkan Termohon menyatakan bahwa seringnya tempat penitipan anak dipindahkan adalah karena tempatnya yang kurang kondusif untuk pertumbuhan si anak bukan bermaksud untuk menghalang-halangi Pemohon bertemu dengan si anak dan pemberian keperluan anak oleh Pemohon yang Termohon tolak adalah karena cara Pemohon memberikannya kurang bagus karena sering menitipkannya melalui tukang ojek dan teman Pemohon; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil bantahannya Termohon telah mengajukan bukti saksi sebagai berikut: 1. DEBY FATMAWATY binti SYAFRIZAL, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di RT XVI, Nomor 05, Kelurahan Balai-Balai, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, saksi adalah adik kandung Termohon; Di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Pemohon bernama HUKEMRI, mantan suami Termohon; - Bahwa Termohon dengan Pemohon telah bercerai pada tahun 2010 dan selama perkawinannya telam mempunyai satu orang anak perempuan yang bernama KEYSYA AMANDA berumur sekitar 2 tahun; - Bahwa sejak Pemohon dan Termohon bercerai anak tersebut diasuh oleh Termohon dan apabila Termohon bekerja anak tersebut saksi yang menjaga, namun beberapa bulan setelah itu atas kesepakatan Termohon

halaman 9 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

dan Pemohon anak tersebut di titipkan di tempat penitipan anak pada waktu Termohon bekerja, akan tetapi karena lingkungan yang kurang kondusif akhirnya anak tersebut berpindah-pindah tempat penitipannya dan sejak satu tahun yang lalu anak tersebut disekolahkan di PAUD; - Bahwa selama ini Termohon tidak pernah menghalang-halangi Pemohon untuk bertemu dengan anaknya, bahkan pernah ada perjanjian antara Termohon dengan Pemohon untuk bergantian hari dalam mengasuh anak tersebut, tetapi Pemohon melanggar perjanjian tersebut dengan menganti hari karena Pemohon berjualan dan sering keluar kota; - Bahwa Pemohon pernah mengirimkan keperluan KEYSYA AMANDA (susu dan pampers) pada awalnya diterima oleh Termohon, tetapi akhirakhir ini Termohon menolaknya karena Pemohon memberikannya melalui temannya tidak langsung memberikannya; - Bahwa Termohon bekerja sebagai perawat di RSUD Kota Padang Panjang, akan tetapi Termohon pulang bekerja sekitar jam 15.00 atau 16.00 sore kecuali pada waktu lembur dan itu pun satu atau dua kali dalam sebulan dan selama Termohon bekerja anak disekolahkan di PAUD dan selama ini anak tersebut tidak pernah terganggu perkembangannya; - Bahwa Pemohon bekerja berjualan dan selalu sibuk sehingga tidak mungkin dapat merawat anak dengan baik apalagi Pemohon telah mempunyai isteri lagi, sedangkan Termohon belum menikah dan lebih terjamin dalam mendidik dan menjaga anak; 2. RENA SUSANTI binti SUDIRMAN, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Guru PAUD, bertempat tinggal di Jorong Hilir Balai, Nagari Paninjauan, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, saksi adalah guru PAUD anak Pemohon dan Termohon; Di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Termohon dan Pemohon, orang tua dari KEYSYA AMANDA;

halaman 10 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

- Bahwa sejak satu tahun yang lalu anak Termohon dan Pemohon yang bernama KEYSYA AMANDA disekolahkan di PAUD tempat saksi mengajar karena Termohon sebagai ibunya bekerja pada siang harinya; - Bahwa selama satu tahun tersebut anak dibawah asuhan Termohon, dan setahu saksi Pemohon selaku ayah kandungnya hanya dua kali ke PAUD tempat KEYSYA AMANDA sekolah untuk menjumpai anaknya; - Bahwa selama ini saksi melihat bahwa Termohon tidak pernah menghalang-halangi Pemohon untuk bertemu dengan anaknya, dan Termohon hanya berpesan kepada saksi sebagai guru anaknya kalau ada Pemohon datang untuk menjemput anaknya kasih tahu dulu sama Termohon; - Bahwa selama ini anak Termohon dan Pemohon terjamin baik kesehatannya maupun pendidikannya walaupun Termohon bekerja, sekitar jam 15.00 atau jam 16.00 sore sudah dijemput oleh Termohon kecuali pada waktu Termohon lembur satu kali dalam sebulan karena sudah ada perjanjian antara saksi dengan Termohon kalau seandainya Termohon pulang malam maka anak akan dijemput ke rumah saksi; Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi tersebut,

Termohon menyatakan tidak keberatan dan dapat menerimanya, sedangkan Pemohon menyatakan keberatan dengan keterangan saksi yang pertama tentang pembagian hari untuk mengasuh anak karena bukan Pemohon yang melanggar kesepakatan tetapi karena Termohon tidak mau ganti hari; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk segala hal yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Pemohon dan Termohon telah datang menghadap secara pribadi di persidangan, Majelis Hakim telah berusaha dengan sungguh-sungguh mendamaikan Pemohon

halaman 11 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

dengan Termohon agar menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa Majelis juga telah memerintahkan kepada Pemohon dan Termohon untuk menempuh jalan mediasi, dan mediasi tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 21 Nopember 2012 dengan Hakim Mediator RIDWAN HARAHAP, SH dan laporan dari Hakim mediator ternyata upaya mediasi gagal, oleh karena itu Majelis berpendapat kehendak Pasal 154 RBg dan PerMA Nomor 1 Tahun 2008 pasal 2 ayat (3) telah terpenuhi; Menimbang, bahwa yang menjadi alasan bagi Pemohon dalam mengajukan permohonan pengasuhan anak (hadhanah) adalah bahwa anak Pemohon dan Termohon yang bernama KEYSYA AMANDA, perempuan lahir pada tanggal 19 Agustus 2009, sejak Pemohon dan Termohon bercerai pada tahun 2010 anak tersebut diasuh oleh Termohon sampai sekarang, namun Termohon selalu menitipkan anak di tempat penitipan anak (TPA) karena Termohon bekerja sebagai Pegawai Kontrak di RSUD Kota Padang Panjang dan menghalang-halangi Pemohon untuk bertemu dengan anak tersebut dengan memindah-mindahkan tempat penitipan anak dan selalu menolak keperluan anak yang Pemohon berikan, akibatnya anak tersebut tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari Pemohon. Selain itu Termohon juga sering melalaikan kewajibannya untuk mendidik KEYSYA AMANDA karena Termohon sibuk dengan pekerjaannya sehingga anak tersebut sering dijemput oleh Termohon pada malam hari, sehingga Pemohon khawatir kesehatan, mental serta pendidikan KEYSYA AMANDA akan terganggu, oleh karena itu Pemohon ingin mengasuh dan mendidik KEYSYA AMANDA; - Menimbang, bahwa terhadap dalil permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah memberikan jawaban pada pokoknya Termohon membantah sebagian besar dalil-dalil permohonan Pemohon. Termohon mengakui bahwa antara Pemohon dan Termohon telah bercerai pada tahun 2010. Selama perkawinan telah mempunyai satu orang anak perempuan yang bernama KEYSYA AMANDA, lahir pada tanggal 19 Agustus 2009. Sejak Pemohon dan Termohon bercerai benar anak yang bernama KEYSYA AMANDA diasuh oleh

halaman 12 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

Termohon sampai sekarang. Benar anak Pemohon dan Termohon sering Termohon titipkan di Tempat Pentipan Anak (TPA) karena Termohon bekerja di RSUD Kota Padang Panjang. Hal tersebut telah berjalan sejak Pemohon dan Termohon masih suami isteri. Termohon membantah kalau Termohon telah menghalang-halangi Pemohon untuk bertemu dengan KEYSYA AMANDA dengan memindah-mindahkan tempat penitipan anak dan selalu menolak keperluan anak yang Pemohon berikan. Benar Termohon sering memindahkan tempat penitipan anak, namun bukan bertujuan untuk mengahalangi Pemohon untuk bertemu dengan anak. Hal itu Termohon lakukan karena kondisi tempat penitipan anak yang tidak kondusif untuk perkembangan si anak. Selama anak berada di tempat penitipan ternyata Pemohon pun pernah menjemput anak tersebut namun Pemohon tidak pernah memberitahu kepada Termohon; Menimbang, bahwa Termohon juga membenarkan bahwa Termohon menolak keperluan anak yang Pemohon berikan, akan tetapi Termohon beralasan setiap Pemohon memberikan keperluan anak selalu dititipkan kepada tukang ojek dan teman Pemohon sehingga Termohon beranggapan cara seperti itu tidak baik. Selain itu Termohon juga membantah sering melalaikan kewajiban dan pendidikan anak karena kesibukkan Termohon bekerja. Termohon sangat bertanggung jawab terhadap kebutuhan anak kendatipun Termohon bekerja dan itupun tidak mengganggu pertumbuhan si anak. Sekarang anak Termohon disekolahkan di PAUD dan apabila Termohon terlambat pulang sudah ada kesepakatan antara Termohon dengan guru PAUD anak akan dijemput ke rumah gurunya. Hal ini pun telah berlangsung sejak satu tahun yang lalu. Oleh karenanya Termohon sangat keberatan dengan permohonan Pemohon, mengingat usia anak yang masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu. Apalagi Pemohon telah menikah lagi dengan perempuan lain dan bekerja dengan berjualan dan sering pergi ke luar kota sehingga mustahil dapat mengasuh anak sesuai dengan kepentingan si anak; Menimbang, bahwa dalam replik Pemohon pada pokoknya menyatakan tetap dengan dalil permohonan semula karena setiap Pemohon memberikan keperluan anak, Termohon selalu menolaknya dan selalu menghalang-halangi Pemohon untuk bertemu dengan anak bahkan pada waktu Pemohon datang

halaman 13 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

menjumpai anak di PAUD, informasi yang Pemohon dapatkan dari guru PAUD, kalau Pemohon datang mengunjungi anak katakan kalau anak tidak ada di PAUD. Sedangkan Termohon dalam dupliknya membantah hal tersebut, karena setiap dimusyawarahkan masalah ini dengan Pemohon, tidak pernah ada kata sepakat dan menyatakan tetap dengan jawaban semula; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya Pemohon telah mengajukan bukti surat yang bertanda P.1 dan P.2 dan tiga orang saksi, Majelis mempertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 berupa fotokopi Akta Cerai Nomor 143/AC/2010/PA.PP tertanggal 06 Desember 2010, yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Padang Panjang telah bermeterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya, bukti mana yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang, dan Termohon pun telah mengakuinya, maka majelis menilai bahwa P.1 adalah akta otentik yang telah memenuhi syarat formil dan syarat materil dan mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat, maka patut dinyatakan telah terbukti bahwa Pemohon dengan Termohon adalah pasangan suami isteri sejak tahun 2010 telah bercerai; Menimbang, bahwa berdasarkan pada bukti P.2 berupa fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor AL.554.0010022 tertanggal 24 September 2010 atas nama KEYSYA AMANDA, perempuan, lahir tanggal 19 Agustus 2009 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padang Panjang yang telah diberi meterai secukupnya dan telah sesuai dengan aslinya dan Termohon pun telah mengakuinya, maka majelis menilai bahwa alat bukti bertanda P2 termasuk akta otentik yang telah memenuhi sayarat formil dan materil dan telah mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat, oleh karenanya patut dinyatakan terbukti bahwa antara Pemohon dan Termohon telah dikaruniai satu orang anak perempuan yang bernama KEYSYA AMANDA, lahir pada tanggal 19 Agustus 2009; Menimbang, bahwa selain bukti tertulis Pemohon juga telah mengajukan saksi, masing-masing bernama M. RAZIB bin SAFRI, EMIL BUSTAMAM bin BUSTAMAM dan JONI PATRIAL bin UJANG, masing-masing saksi tersebut

halaman 14 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

telah memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang mana keterangan saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat formil suatu pembuktian, namun dari segi materil akan dipertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon secara umum hanya mendengarkan cerita Pemohon kalau Termohon selalu menghalang-halangi Pemohon untuk bertemu dengan anaknya. Disamping itu Termohon juga telah melalaikan kewajibannya untuk mendidik anak karena kesibukan Termohon bekerja. Namun saksi-saksi tidak pernah mengetahui secara jelas bentuk kelalaian yang pernah dilakukan oleh Termohon terhadap anak bahkan saksi tidak mengetahui bagaimana sebenarnya sistem Termohon bekerja sehingga telah lalai terhadap anak, maka dengan demikian majelis berpendapat bahwa keterangan saksi-saksi tersebut tidak dapat menguatkan dalil-dalil permohonan Pemohon yang menyatakan bahwa Pemohon merasa khawatir Termohon telah melalaikan kewajibannya terhadap anak; Menimbang, bahwa disamping hal tersebut berdasarkan keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon, ternyata Pemohon bekerja sebagai pedagang dan sering keluar kota walaupun mempunyai banyak waktu untuk mengasuh anak, namun apabila Pemohon ditetapkan sebagai pemegang hak asuh terhadap anak Pemohon dan Termohon, maka pada waktu Pemohon pergi keluar kota, Pemohon akan meninggalkan anak Pemohon dengan karyawan ataupun saudara Pemohon, apalagi Pemohon telah mempunyai isteri lagi, hal tersebut menurut penilaian majelis justru berdampak tidak baik terhadap perkembangan si anak apabila dibandingkan dengan Termohon sebagai ibu kandungnya yang selama ini telah mengasuh anak tersebut apalagi Termohon belum menikah sampai sekarang; Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil-dalil bantahannya

Termohon telah mengajukan bukti saksi masing-masing bernama DEBY FATMAWATY binti SYAFRIAL dan RENA SUSANTI binti SUDIRMAN, masingmasing telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya dan antara keterangan saksi-saksi tersebut saling bersesuaian, yang pada pokoknya

halaman 15 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

menguatkan bantahan Termohon, maka dengan demikian kedua orang saksi tersebut dipandang telah memenuhi syarat formil dan materil suatu pembuktian; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon, jawaban

Termohon dihubungkan dengan bukti tertulis Pemohon dan saksi-saksi dari Pemohon dan Termohon, maka dapat ditemukan fakta-fakta yang sudah dikonstatir sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon dengan Termohon telah resmi bercerai pada tanggal 06 Desember 2010 di Pengadilan Agama Padang Panjang; 2. Bahwa selama perkawinan Pemohon dengan Termohon telah dikaruniai satu orang anak perempuan yang bernama KEYSYA AMANDA, lahir tanggal 19 Agustus 2009, dan sejak bercerai anak tersebut diasuh oleh Termohon; 3. Bahwa alasan Pemohon untuk memelihara/mengasuh (hak hadhanah) terhadap anak Pemohon dan Termohon yang bernama KEYSYA AMANDA karena khawatir disebabkan Termohon telah lalai dalam mendidik dan mengasuh anak tersebut tidak terbukti; 4. Bahwa Termohon sebagai ibu kandung dari KEYSYA AMANDA selalu bertanggung jawab dalam mengasuh dan mendidik anak tersebut, walaupun bekerja sebagai pegawai di RSUD Kota Padang Panjang, namun pada waktu bekerja Termohon menyekolahkan anak tersebut di PAUD untuk menjamin perkembangan pendidikan si anak; Menimbang, bahwa hak asuh anak (hadhanah) sebagaima na dimaksud pasal 45 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 yaitu suatu kegiatan mengasuh, memelihara dan mendidik anak hingga dewasa atau mampu berdiri sendiri, dan dalam hal perkawinan orang tuanya putus karena perceraian, baik ibu atau ayah tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya, sematamata berdasarkan kepentingan anak, dan bila ada perselisihan Pengadilan memberi keputusan (vide: pasal 41 huruf (a) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974); Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan hak asuh anak

(hadhanah) harus diutamakan untuk kepentingan anak agar dapat hidup tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat

halaman 16 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekuasaan dan diskriminasi agar menjadi anak yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera sebagaimana termuat dalam pasal 3 dan 4 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak bukan kepada siapa yang paling berhak; Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang telah dipertimbangkan di atas (alat bukti P2), nyatalah bahwa anak Pemohon dan Termohon yang bernama KEYSYA AMANDA perempuan yang lahir pada tanggal 19 Agustus 2009 belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun, berdasarkan fakta anak tersebut selama ini tinggal bersama Termohon dan dalam lingkungan keluarga Termohon sejak Termohon dan Pemohon bercerai dan selama itu pula anak tersebut tentunya lebih akrab dan lebih dekat dengan Termohon dan keluarga Termohon; Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 105 huruf a Kompilasi Hukum Islam menyebutkan bahwa dalam hal terjadi perceraian pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 (dua belas) tahun adalah hak ibunya; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 109 Kompilasi Hukum Islam Pengadilan Agama dapat mencabut hak perwalian seseorang atau badan hukum dan memindahkannya kepada pihak lain atas permohonan kerabatnya bila wali tersebut: pemabuk, penjudi, pemboros, gila dan atau melalaikan atau menyalahgunakan hak dan wewenangnya sebagai wali demi kepentingan orang yang berada di bawah perwaliannya, sedangkan Termohon (ibunya) tidak terbukti termasuk salah unsur yang termuat dalam pasal 109 Kompilasi Hukum Islam tersebut; Menimbang, bahwa syarat-syarat hadhanah sebagaimana ditegaskan dalam kitab Kifayah Al-Akhyar Just II halaman 152 telah diambil alih menjadi pendapat majelis sebagai berikut:

halaman 17 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

Artinya: Syarat-syarat hadhanah itu ada 7 (tujuh): 1. berakal sehat (waras), 2. merdeka, 3. beragama Islam, 4. iffah, 5. dapat dipercaya, 6. bertempat tinggal tetap/satu tempat kediaman dengan anak yang diasuh dan 7. tidak bersuami/belum kawin lagi. Apabila salah satu syarat tidak terpenuhi, maka gugurlah hak hadhanahnya itu; Menimbang, bahwa Termohon (ibunya) tidak terbukti telah melanggar dan atau kurang salah satu dari 7 syarat-syarat hadlanah tersebut di atas yang berakibat gugur hadhanahnya; Menimbang, bahwa dari keterangan saksi I, II dan III Pemohon, tidak ada saksi yang memberikan keterangan yang mendukung dalil permohonan Pemohon kalau Termohon telah melalaikan kewajibannya terhadap anak, apalagi Termohon membantahnya dan bantahan Termohon tersebut diperkuat lagi dengan keterangan saksi Termohon yang kedua yang menyatakan Termohon selalu bertanggung jawab dan tidak pernah lalai dalam menjaga dan mendidik anak sehingga perkembangan si anak selalu terjamin, dengan demikian dalil permohonan Pemohon tersebut terbantahkan; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta dan pertimbangan-

pertimbangan tersebut di atas, maka majelis berpendapat bahwa permohonan Pemohon tidak terbukti dan harus ditolak; Menimbang, bahwa meskipun permohonan Pemohon tentang

pengasuhan anak (hadhanah) terhadap anak Pemohon dan Termohon ditolak, sesuai dengan pasal 59 ayat (2) Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azazi Manusia, maka Pemohon selaku orang tua tetap berhak untuk berhubungan pribadi secara tetap dengan anak tersebut dan sebaliknya Termohon juga harus menghormati hak-hak Pemohon selaku ayah kandungnya dengan memberikan hak untuk bertemu untuk mencurahkan kasih sayang dan lain-lainnya atas seizin Termohon; Menimbang, bahwa disamping itu meskipun permohonan Pemohon tentang pengasuhan anak (hadhanah) terhadap anak Pemohon dan Termohon

halaman 18 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

ditolak, tidak berarti bahwa kewajiban Pemohon terhadap biaya anak sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Padang Panjang Nomor 152/Pdt.G/2010/PA.PP tanggal 06 Desember 2010 menjadi gugur, oleh karena itu biaya anak tetap dibebankan kepada Pemohon; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon yang besarnya sebagaimana tercantum dalam amar putusan ini; Mengingat, akan semua pasal dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Syara' yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Menolak permohonan Pemohon; 2. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon sebesar Rp. 171.000,(seratus tujuh puluh satu ribu rupiah). Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Padang Panjang pada hari Rabu tanggal 12 Desember 2012 M bertepatan dengan tanggal 28 Muharram 1434 H, oleh Drs. M. LEKAT, sebagai Ketua Majelis, dihadiri oleh Dra. Hj. RATNAWATI, Z, SH, MA dan FIRDAUS, S.HI, Hakim-hakim Anggota, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Padang Panjang dengan penetapan Nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP tanggal 09 Nopember 2012 untuk memeriksa perkara ini, dan diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 19 Desember 2012 M bertepatan dengan tanggal 05 Shafar 1434 H dengan didampingi oleh Hakim-hakim Anggota yang sama serta Dra. SYURYATI sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon;

halaman 19 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

KETUA MAJELIS

HAKIM ANGGOTA

Drs. M. LEKAT

Dra. Hj. RATNAWATI, Z, SH, MA FIRDAUS, S.HI PANITERA PENGGANTI

Dra. SYURYATI Perincian Biaya : 1. Biaya Pendaftaran 3. Biaya Panggilan 4. Redaksi 5. Meterai 6. Jumlah : Rp : Rp : Rp. : Rp. 30.000,50.000,80.000,5.000,6.000,2. Biaya Pemberkasan : Rp

Rp. 171.000,- (seratus tujuh puluh satu ribu rupiah)

halaman 20 dari 20 halaman perkara nomor 250/Pdt.G/2012/PA.PP

Anda mungkin juga menyukai