Anda di halaman 1dari 4

NAMA : PRAMITA DWIKUSUMA PUTRI

NIM : 1610611070
KELAS : B

KASUS PERCERAIAN BEDA NEGARA MANOHARA

Manohara Odelia Pinot adalah model belia kelahiran Jakarta, 28 Februari 1992. Lahir dari
seorang ibu keturunan bangsawan Bugis, Daisy Fajarina dan ayah berkebangsaan Perancis,
Reiner Pinot Noack. Manohara Odelia Pinot di usia yang masih sangat muda, 16 tahun, ia
menikah dengan seorang pangeran asal Malaysia Barat, Tengku Muhammad Fakhry Petra.
Hal ini bermula dari pertemuan Manohara dengan Tengku Fakhry di bulan Desember 2006.
Mereka dipertemukan dalam acara jamuan makan malam. Dari situlah, sang pangeran jatuh
hati. Meski terpaut selisih usia, namun akhirnya kedua insan ini berpacaran dengan seijin
ibunda Manohara, Daisy.

Tak lama setelah itu, Tengku Fakhry menyatakan keinginannya untuk memperistri mantan
kekasih Ardie Bakri ini. Pada 17 Agustus 2008, Manohara beserta keluarga berangkat ke
Malaysia atas undangan keluarga Tengku Fakhry.
Tengku Fakhry akhirnya menikahi Manohara yang saat itu masih berusia 16 tahun. Pernikahan
yang diadakan di Malaysia ini sempat terganjal akibat usia Manohara yang masih di bawah
umur dan tidak ada wali serta surat dari KBRI setempat. Namun, pada akhirnya pernikahan
inipun tetap terlaksana.

Akhir 2008 Manohara kabur lewat Singapura ke Jakarta dari tempat kediamannya di Malaysia.
Menurut penuturan Manohara kepada ibunya, Daisy, ia mengalami perlakukan tak
menyenangkan dari suaminya serta tidak tahan dengan sikap kasar Tengku Fakhry kepadanya,
akhirnya Manohara memilih kabur. Selama kabur, Manohara tinggal di rumah kontrakan
keluarganya di daerah Jakarta Selatan.
17-18 Maret 2009 Nenek Manohara dan Dewi pergi ke kedutaan Indonesia guna meminta
bantuan.
30 Mei 2009 Sultan Kelantan mengalami serangan jantung, dan langsung dirujuk ke
Singapura. Manohara dan keluarga kerajaan berangkat ke Singapura.
Menurut rencana, Manohara bersama keluarga kerajaan akan berada di Singapura selama lima
hari.
31 Mei 2009 Akhirya Manohara pun pulang bersama Daisy dan Dewi ke Indonesia. Manohara
tiba di Indonesia pada Minggu (31/5) pukul 07.30 WIB.
Sidang gugatan cerai Tengku Muhammad Fakhry terhadap Manohara Odelia Pinot akan
berlangsung pada Minggu 2 Agustus 2009. Mano belum tahu akan datang atau tidak pada
sidang yang berlangsung di Pengadilan Syariah Islam Malaysia itu.

Pengadilan Tinggi Malaysia, Minggu ( 13/12/2009 ) memenangkan gugatan pangeran


Kelantan, Mohammad Fakhry, suami Manohara. Pengadilan memerintahkan Manohara
kembali ke suaminya dan membayar hutan 1,1 juta ringgit Malaysia atau Rp.3 milyar lebih.
Pengacara Fakhry, Zainul Rijal Abu Bakar, mengatakan Pengadilan Tinggi Islam negara
bagian Kelantan utara memerintahkan Manohara agar “setia” dengan kembali pada suami dan
mengembalikan uangnya, guna memecahkan segala permasalahan, kurang dari 14 hari, di
mana pangeran akan disumpah sebagai raja Kelantan, pada 3 Januari 2010. Pangeran sangat
senang dengan hasil keputusan itu, kata Zainul. Pengadilan memerintahkan Manohara
mengembalikan uang dalam 30 hari. Jika tidak, ia dapat dinyatakan tidak “setia” dan pangeran
takkan diwajibkan membayar setiap biaya perawatannya. Artinya, perkawinan harus berakhir
dengan perceraian pada masa depan, dan Manohara takkan memperoleh kompensasi
perceraian disebabkan ketidaksetiaan.

Analisis:
1. Hakim atau Pengadilan yang berwenang
Pengadilan yang berwenang adalah pengadilan negara Indonesia berdasarkan prinsip:
a. The basis principal : Manohara masih berumur 16 tahun saat menikah dengan
kewarganegaraan Indonesia.
b. Tempat pernikahan atau terjadinya perbuatan adalah di Malaysia, namun apabila
pernikahan ini sudah didaftarkan maka di Indonesia pun sudah diakui.
c. Berdasarkan Forum actoris, pihak penggugat disini adalah Manohara. Dimana manohara
sebelum menikah tinggal bersama Ibunya di Indonesia.
d. Berdasarkan The principal of effectiveness, karena yang saat ini lebih diperhatikan adalah
gugatan untuk perceraian, sehingga apabila Manohara tinggal di Indonesia, akan lebih
efektif mengurus perceraian di Indonesia.

2. Termasuk dalam perkara HPI atau bukan


Yang menentukan suatu perkara HPI atau bukan adalah hakim. Menurut Hakim pengadilan
Indonesia perkara ini merupakan kasus yang masuk ranah Hukum Perdata Internasional
karena terdapat unsur asing, dimana terjadi pernikahan antara dua orang yang memiliki
kewarganegaraan yang berbeda. Pihak istri berkewarganegaraan Indonesia dan pihak suami
berkewarganegaraan Malaysia. Dengan subjek yang berbeda kewarganegaraan berbeda ini
menunjukkan perkara masuk ranah HPI. Selain itu pernikahan yang diadakan di Malaysia.

3. Termasuk dalam bidang hukum apa peristiwa tersebut.


Menurut hakim pengadilan Indonesia kasus tersebut termasuk ke dalam kualifikasi hukum
personal. Dalam penulisan ini, lebih melihat kepada proses perceraian antara kedua belah
pihak. Dan sangat jelas bahwa pernikahan merupakan perkara yang masuk ke dalam
kualifikasi hukum personal.

4. Hukum mana yang berlaku dalam peristiwa tersebut.


Hukum yang berlaku adalah hukum Malaysia. Hal ini berdasarkan prinsip dalam status
personal, yaitu dimana pernikahan tersebut berlangsung. Serta asas-asa HPI dalam hukum
keluarga menyatakan bahwa syarat materil syahnya perkawinan berdasarkan asas Lex Loci
Celebrationis artinya didasarkan pada tempat dimana perkawinan diresmikan atau
dilangsungkan, begitu juga syarat sah perkawinan secara formal juga di tentukan berdasarkan
pada tempat dilangsungkannya perkawinan. Kemudian akibat dari dari perkawinan itu harus
tunduk terhadap system Hukum tempat perkawinan diresmikan (Lex Loci celebrationis).
Dalam fakta hukum yang didapat pernikahan diadakan di Malaysia, sehingga hukum yang
diberlakukan dalam proses perceraian adalah hukum Malaysia.

Kenapa bukan menerapkan hukum Indonesia? Berdasarkan fakta hukum, tidak diketahui
apakah pernikahan ini telah didaftarkan dalam pencatatan sipil di Indonesia, bahwa ke dua
belah pihak telah menikah. Sehingga untuk kepastian hukum, maka hukum Malaysia lah yang
diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai