Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI “LAYANAN BOOKING REGISTRASI”


KLIEN PEMASYARAKATAN MELALUI PEMANFAATAN GOOGLE
FORM PADA BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I PALANGKARAYA

Holida Hotman S. Tr. Pas


NIP. 20000701 202301 2 001
Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangkaraya
Ahli Pertama- Pembimbing Kemasyarakatan

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN III GELOMBANG I
DI BAPAS KELAS I PALANGKA RAYA
TAHUN 2023

0
LEMBAR PERSETUJUAN

OPTIMALISASI “LAYANAN BOOKING REGISTRASI”


KLIEN PEMASYARAKATAN MELALUI PEMANFAATAN GOOGLE
FORM PADA BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I PALANGKARAYA

Holida Hotman
NIP. 20000701 202301 2 001
Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangkaraya
Ahli Pertama- Pembimbing Kemasyarakatan

Disetujui untuk Disajikan pada Evaluasi Seminar Rancangan Aktualisasi


Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2023

Palangkaraya , 02 Juli 2023

Coach Mentor

Richard Pantun, S. Sos., M. Si. Mujiono, S.H


NIP. 19661128 196702 1 001 NIP.19670429 199003 1 001

Mengetahui,
Kepala BPSDM

Eko Budianto
NIP. 197311161993031001

I
LEMBAR PENGESAHAN

OPTIMALISASI “LAYANAN BOOKING REGISTRASI”


KLIEN PEMASYARAKATAN MELALUI PEMANFAATAN GOOGLE
FORM PADA BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I PALANGKARAYA

Holida Hotman
NIP. 20000701 202301 2 001
Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangkaraya
Ahli Pertama- Pembimbing Kemasyarakatan

Disetujui untuk Disajikan pada Evaluasi Seminar Pelaksanaan Aktualisasi


Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2023

Palangkaraya ,02 Juli 2022

Coach Mentor

Richard Pantun, S. Sos., M. Si. Mujiono, S.H


NIP. 19661128 196702 1 001 NIP.19670429 199003 1 001

Mengetahui,

II
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Holida Hotman
NIP : 20000701 202301 2 001
Golongan : IIIA
Jabatan : Ahli Pertama- Pembimbing Kemasyarakatan
Unit Kerja : Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya
Menyatakan bahwa Rancangan Aktualisasi yang berjudul “OPTIMALISASI
LAYANAN BOOKING REGISTRASI KLIEN PEMASYARAKATAN MELALUI
PEMANFAATAN GOOGLE FORM PADA BALAI PEMASYARAKATAN KELAS
I PALANGKARAYA”, adalah karya asli saya sendiri.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Palangka Raya, 02 Juli 2023


Yang Menyatakan,

Holida Hotman, S. Tr. Pas


20000701 202301 2 001

III
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT melimpahkan rahmat serta karunia - Nya,
sehingga peserta dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi latihan dasar CPNS
golongan III dengan judul “OPTIMALISASI LAYANAN BOOKING REGISTRASI
KLIEN PEMASYARAKATAN MELALUI PEMANFAATAN GOOGLE FORM
PADA BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I PALANGKARAYA”.

Penyusunan laporan ini merupakan syarat dalam proses latihan dasar CPNS
golongan III di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Penyelesaian laporan ini tentunya tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan
dukungan berbagai pihak. Untuk itu peserta mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Mujiono, S.H selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, arahan,
dan nasihat selama penyusunan rancangan aktualisasi ini;

2. Bapak Richard Pantun, S. Sos., M. Si., selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan nasihat selama penulisan laporan aktualisasi ini;

3. Seluruh Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan dan informasi dengan


peserta pelatihan dasar CPNS;

4. Orang tua dan keluarga yang senantiasa mendoakan dan memberi semangat untuk
menyelesaikan laporan aktualisasi ini.

5. Rekan-rekan di Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangkaraya yang senantiasa


memberikan dukungan selama proses pelatihan dasar CPNS ini.

6. Teman-teman Golongan III Angkatan III Latsar CPNS Kementerian Hukum dan
HAM Tahun Anggaran 2023 tercinta yang senantiasa memberikan motivasi serta
kebersamaan selama periode Latsar ini

IV
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik agar dapat memperbaiki Rancangan
Aktualisasi ini. Penulis berharap Rancangan Aktualisasi ini bisa bermanfaat dan
sesuai harapan sehingga memberikan manfaat baik bagi peserta maupun Balai
Pemasyarakatan Kelas I Palangkaraya

Palangkaraya, 02 Juli 2023

Holida Hotman, S. Tr. Pas


Nip. 20000701 202301 2 001

V
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN ........................................................................................... i
PENGESAHAN ............................................................................................ ii
LEMBAR ORISINALITAS.......................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
Daftar TABEL .............................................................................................. vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 2
B. Manfaat Dan Tujuan ........................................................................... 3
B. Ruang Lingkup ................................................................................... 4
B. Data Diri ............................................................................................. 4
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Instansi .................................................................. 5
C. Gambaran Tugas dan Fungsi Jabatan ................................................. 9
D. Konsep Aktualisasi/ Habituasi ........................................................... 9
E. Nilai-nilai Berakhlak .......................................................................... 10
F. Manajemen ASN dan Smart ASN ...................................................... 11
G. Identifikasi Isu dan Problem Solving ................................................. 12
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Matriks Rancangan Aktualisasi berdasarkan SKP, Perintah Atasan dan
Inisiatif Sendiri Seizin Atasan ................................................................. 18
B. Matriks Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Rancangan Aktualisi ......... 19
C. Matriks Jadwal Kegiatan .................................................................... 19
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi ....................................................... 35
B. Capaian Penyelesaian Core Issue ....................................................... 57
C. Realisasi Nilai ber-AKHLAK ............................................................ 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 62
B. Saran ................................................................................................... 62
Daftar Pustaka

VI
Abstrak
Tulisan ini merupakan laporan pelaksanaan aktualisasi yang dimaksudkan
untuk menginternalisasikan nilai Ber-AKHLAK dan Manajemen ASN serta Smart
Governance. Pengamataan dan pemindaian lingkungan yang diperoleh selama
penulis bekerja serta beraktivitas di Unit Pelaksana Teknis Balai Pemasyarakatan
Kelas I Palangka Raya sebagai Pembimbing Kemasyarakatan Pertama, terdapat isu
terkait “Kurang Optimalnya Waktu Pelaksanaan Registrasi yang masih sering
dilakukan diluar jam kerja” bahkan saat seluruh pegawai sudah kembali ke tempat
tinggal masing-masing dan keadaan kantor kosong masih ada yang ingin registrasi
klien, hal ini terjadi karena masalah jarak yang jauh dan belum menekankan
bahwasannya waktu yang telah ditentukan oleh jam kerja pada Bapas Kelas I
Palangka Raya.
Maka dari itu perlu dilakukan internalisasi nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK melalui aktualisasi dan habituasi dengan menerapkan rencana aksi
dengan mensosialisasikan “Labora Baraya” berdasar prinsip-prinsip Manajemen ASN
dan Smart ASN melalui gagasan alternatif Pembuatan Layanan Booking Registrasi
Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya (Labora Baraya). Dimana terdapat
beberapa kegiatan yang dilaksanakan, diantaranya; 1) Melaporkan rencana kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan di Balai Pemasyarakatan Kelas I palangka Raya
kepada mentor dan meminta izin kepada pimpinan; 2) Melaporkan rencana kegiatan
aktualisasi yang berkaitan dengan registrasi klien kepada Kasubsi Registrasi
Bimbingan Klien Dewasa (BKD) ; 3) Membuat format apa saja yang akan
dimasukkan kedalam pengisian google form sekaligus pembuatan link google form;
4) Melakukan sosialisasi kepada Kasubsi Registrasi BKD dan Kasubsi Registrasi
serta seluruh staffnya ;5) Melakukan sosialisasi kepada Rutan/Lapas yang memiliki
jarak tempuh jauh di bawah wilayah kerja Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangka
Raya bahwasannya pelayanan registrasi di Bapas Palangka Raya harus melakukan
booking layanan registrasi terlebih dahulu sebelum registasi menuju Bapas Kelas I
Palangka Raya.
Pelaksanaan aktualisasi ini dapat ditindak lanjuti untuk jangka waktu lama
untuk menghadirkan komitmen pelayanan yang tinggi dan mendorong terciptanya
layanan booking registrasi di Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya. Selain
itu, dalam pelaksanaan aktualisasi setidaknya nilai Profesionalisme dan Berorientasi
Pelayanan menjadi salah satu nilai menginspirasi dalam tulisan ini, yang ditunjukan
dengan komitmen pelayanan serta perbaikan tanpa henti atas penyelenggaraan
pelayanan registrasi klien dewasa.

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tulisan ini merupakan laporan hasil pelaksanaan aktualisasi untuk
mengoptimalkan persoalan waktu pelaksanaan pelayanan registrasi klien
pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Palangka Raya. Tulisan
ini juga menawarkan gagasan kreatif untuk memecahkan persoalan tersebut
dengan menyediakan sarana layanan booking registrasi untuk klien
pemasyarakatan melalui pemanfaatan google form pada Bapas Kelas I Palangka
Raya. Teknik analisis yang digunakan untuk melihat core issue yang ada di Bapas
Kelas I Palangka Raya dilakukan dengan teknis APKL dan USG untuk
memetakan akar penyebab terjadinya isu. Sehingga isu dapat diselesaikan melalui
langkah strategis sesuai dengan nilai aktualisasi ASN.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil,
CPNS diwajibkan menjalani masa prajabatan yang dilaksanakan selama 1 tahun
terhitung sejak tanggal pengangkatan sebagai CPNS (Lembaga Administrasi
Negara, 2021). Selama masa prajabatan tersebut, seorang CPNS perlu mengikuti
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang dilakukan sebagai pelatihan
terintegrasi bagi CPNS yang bertujuan untuk menginternalisasikan dan
mengaktualisasikan core values ASN BerAKHLAK dalam mendukung employer
branding ASN ”Bangga Melayani Bangsa”.

Core Values ASN “Ber-AKHLAK” yang terdiri dari Berorientasi


Pelayanan; Akuntabel; Kompeten; Harmonis; Loyal; Adaptif; dan Kolaboratif,
menjadi hal krusial dalam membangun karakter ASN untuk akselerasi reformasi
birokrasi. Serangkaian proses pembelajaran dalam Pelatihan Dasar Calon pegawai
Negeri Sipil baik yang dilakukan dengan metode klasikan maupun blended
merupakan upaya menginternalisaikan nilai-nilai dasar ASN melalui kegiatan
yang dirumuskan. Pembekalan diri ini nantinya berkaitan dengan kompetensi
yang harus dimiliki oleh seorang ASN untuk menjalankan tugasnya secara
professional, akuntabel, dan memiliki kualitas yang unggul.

Rangkaian Latsar yang dilakukan diharapkan dapat menginternalisasikan


nilai dasar; membekali pemahaman terkait Manajemen ASN dan SMART ASN
melalui kegiatan aktualisasi pada UPT masing-masing peserta sebab berdasarkan
pengamataan dan pemindaian lingkungan yang diperoleh selama penulis bekerja
serta beraktivitas di UPT Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya sebagai
Pembimbing Kemasyarakatan Pertama, terdapat isu besar terkait pelayanan

2
registrasi di Bapas yaitu pada saat UPT Rutan maupun Lapas yang ingin
mengantar klien untuk registrasi ke Bapas masih ada yang datang diluar jam
kantor sehingga ketika sampai di Bapas kondisi kantor sudah kosong, sama
halnya pada jam istirahat siang saat kondisi Bapas sedang kosong dan
pelaksanaan registrasi klien jadi terhambat. Sebelumnya, layanan booking
registrasi ini sudah ada namun digunakan untuk klien yang mendapat hak
asimilasi rumah dan klienpun bisa saja tidak datang ke Bapas secara langsung.
Sedangkan untuk pelayanan registrasi untuk re-integrasi (PB, CB, CMB) harus
dilakukan penginputan sidik jari dan pengambilan foto klien jadi klien wajib
datang ke Bapas untuk penginputan sidik jari dan pengambilan foto tersebut
secara langsung. Adapun 3 Isu besar tersebut dikaitkan dengan Manajemen ASN
dan Smart ASN, maka ditemukan beberapa isu, diantaranya;

1) Kurang optimalnya waktu pelaksanaan registrasi klien karena sering


dilakukan diluar jam kerja Bapas Kelas I Palangka Raya
2) Belum tersedianya Layanan Booking Registrasi Klien Baru khusus re-
integrasi klien Pemasyarakatan secara Digital di Balai Pemasyarakatan Kelas
I Palangka Raya;

3) Pengelolaan layanan keterbukaan informasi publik yang belum maksimal.


Berkaitan dengan hal tersebut maka diangkatlah satu isu dari 3 isu besar
diatas, yaitu berkaitan dengan masalah pada poin pertama yaitu Kurang
optimalnya waktu pelaksanaan registrasi klien karena sering dilakukan
diluar jam kerja Bapas Kelas I Palangka Raya. Maka dari itu perlu dilakukan
internalisasi nilai-nilai dasar ASN melalui aktualisasi dan habituasi dengan
menerapkan rencana aksi berdasar prinsip-prinsip Manajemen ASN dan Smart
ASN, sehingga kehadiran CPNS dapat memberikan kontribusi dalam
penyelesaian persoalan yang ditemukan pada instansi maupun unit kerja.

B. Tujuan dan manfaat


1. Tujuan dari penulisan Rancangan Aktualisasi ini antara lain:

a. Pengoptimalan waktu pelaksanaan layanan registrasi di lingkungan Bapas


kelas I Palangkaraya
b. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka NKRI pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai
pelayan masyarakat.
2. Manfaat dari penulisan Rancangan Aktualisasi ini antara lain:

3
a. Pelaksanaan layanan booking registrasi klien secara digital melalui google
form di Bapas Kelas I Palangka Raya bisa mempermudah registrasi klien
agar dilaksanakan sesuai dengan jam kerja kerja di Bapas.
b. Pelaksanaan Registrasi klien Menjadi Efektif Dan Efisien.

C. Ruang lingkup
Isu yang diangkat pada laporan pelaksanaan ini adalah kurang optimalnya
waktu pelaksanaan registrasi klien karena sering dilakukan diluar jam kerja Bapas
Kelas I Palangka Raya. Berdasarkan judul isu ini maka ditetapkan bahwa
aktualisasi ini diselenggarakan di Unit Pelaksana Teknis Bapas Kelas I Palangka
Raya dan UPT di bawah wilayah kerja Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangka
Raya, yakni Lapas Kelas IIA Palangka Raya, Rutan Kelas IIA Palangka Raya,
LPKA Kelas IIA Palangka Raya, LPKN Kelas IIA Kasongan, Rutan Kelas IIB
Kuala Kapuas, dan LPP Palangka Raya. Batasan cakupan isu yang akan dikaji
adalah terkait persiapan pelaksanaan registrasi klien pemasyarakatan yang ingin
melakukan registrasi di Bapas Palangka Raya, dengan aktualisasi ini akan
dilakukan untuk mengetahui implikasi aktualisasi yang akan dilakukan.

D. Data Diri
1. Data Diri Peserta Nama : Holida Hotman, S. Tr. Pas.
NIP : 20000701 202301 2 001
Pangkat/Gol : Penata Muda / (IIIa)
Jabatan : Ahli Pertama- Pembimbing Kemasyarakatan
Unit Kerja : Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya
2. Data Mentor
Nama : Mujiono, S.H.
NIP : 19670429 199003 1 001
Pangkat/Gol : Pembina Tk.I / (IV/b)
Jabatan :JFT- Pembimbing Kemasyarakatan MadyaUnit
Kerja : Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya
3. Data Coach
Nama : Richard Pantun, S.Sos, M.Si
NIP : 19661128 198702 1 001
Pangkat/Gol : Pembina / (IV/a)
Jabatan : Widyaiswara Madya
Unit Kerja : BPSDM Hukum dan Ham

4
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. GAMBARAN UMUM INSTANSI


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
(Kemenkumham RI) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang
membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia. Kemenkumham berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kemenkumham dipimpin oleh
seorang Menteri yang sejak 27 Oktober 2014 dijabat oleh Yasonna Laoly.
Kemenkumham beberapa kali mengalami pergantian nama yakni: "Departemen
Kehakiman" (1945-1999), "Departemen Hukum dan Perundang-undangan"
(1999-2001), "Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia" (2001-2004),
"Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia" (2004-2009), dan "Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia" (2009-sekarang).
Adapun VISI dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
(Kemenkumham) yaitu Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
Andal, Profesional, Inovatif, dan Berintegritas dalam pelayanan kepada Presiden
dan Wakil Presiden untuk Mewujudkan Visi dan Misi Presiden "Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong".
Misi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dirumuskan ke dalam
tujuh misi, meliputi:
1. Membentuk Peraturan Perundang-Undangan yang Berkualitas dan
Melindungi Kepentingan Nasional;
2. Menyelenggarakan Pelayanan Publik di Bidang Hukum yang Berkualitas;
3. Mendukung Penegakan Hukum di Bidang Kekayaan Intelektual,
Keimigrasian, Administrasi Hukum Umum dan Pemasyarakatan yang Bebas
Dari Korupsi, Bermartabat dan Terpercaya;
4. Melaksanakan Penghormatan, Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi
Manusia yang Berkelanjutan;
5. Melaksanakan Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat;
6. Ikut Serta Menjaga Stabilitas Keamanan Melalui Peran Keimigrasian dan
Pemasyarakatan;
7. Melaksanakan Tata Laksana Pemerintahan yang Baik Melalui Reformasi
Birokrasi dan Kelembagaan.

Berdasarkan Permenkumham Nomor 20 Tahun 2017 Kementerian Hukum


dan HAM sebelumnya juga telah memiliki dan menjunjung tinggi tata nilai kami
PASTI, yang berarti:

5
1. Profesional
Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja
keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang
tugasnya, menjunjung tinggi etika, dan integritas profesi;
2. Akuntabel
Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau
peraturan yang berlaku;
3. Sinergi
Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama
yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku
kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik,
bermanfaat, dan berkualitas;
4. Transparan
Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi
setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan
pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan
pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai
5. Inovatif
Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreativitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya.

Balai Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut Bapas adalah sebuah


lembaga yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian
Hukum dan HAM yang melaksanakan bimbingan klien pemasyarakatan.
Berdasarkan Pasal 3 Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor
M.02-PR.07.03 Tahun 1987 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Bispa,
Balai Pemasyarakatan (Bapas) bertugas: “memberikan bimbingan
kemasyarakatan dan pengentasan anak sesuai dengan peraturan perundang-
udangan yang berlaku”.

Bapas palangkaraya memiliki visi dan misi yaitu:


Visi:
Menjadikan Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya yang unggul dalam
memberikan pelayanan yang prima, bermartabat dan professional.
Misi:

6
a. Melakukan Penelitian Kemasyarakatan, Pembimbingan, Pengawasan, dan
Pendampingan terhadap anak berhadapan dengan hukum.

b. Meningkatkan Kinerja Berbasis Teknologi Informasi sesuai perkembangan


jaman.
c. Melakukan koordinasi antar instansi terkait.

d. Menjadikan Pembimbing Pemasyarakatan yang Profesional, Akuntabel,


Sinergi, Transparan, Inovatif

7
STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM REPUBLIK INDONESIA

MENTERI
HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA

STAF AHLI

INSPEKTORAT DIREKTORAT
JENDERAL JENDERAL

DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT BADAN BADAN BADAN
JENDERAL JENDERAL PEMASYARAKATAN JENDERAL JENDERAL JENDERAL PEMBINAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PERATURAN ADMINISTRASI IMIGRASI KEKAYAAN HAK ASASI HUKUM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
PERUNDANG- HUKUM UMUM INTELEKTUAL MANUSIA NASIONAL HUKUM DAN HAK MANUSIA HUKUM
UNDANGAN ASASI MANUSIA DAN HAK ASASI
MANUSIA

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAH


HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

8
B. GAMBARAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN
“Pembimbing Kemasyarakatan (PK) adalah petugas pemasyarakatan
pada Balai Pemasyarakatan yang melakukan bimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP)”. Sementara dalam Permenpan RB Nomor 22 Tahun
2016 tentang Jabatan Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan (PK) bahwa
PK adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak untuk melakukan kegiatan di bidang bimbingan
kemasyarakatan yang meliputi penelitian kemasyarakatan, pendampingan,
pembimbingan, pengawasan, dan sidang tim pengamat pemasyarakatan.
Saya merupakan CPNS yang lulus untuk menjabat Pembimbing
Kemasyarakatan Ahli Pertama. Salah satu tugas dan fungsi dari pembimbing
kemasyarakatan yaitu memberi bimbingan kemasyarakatan. Bimbingan
kemasyarakatan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing
kemasyarakatan dalam menangani klien pemasyarakatan, yang meliputi:
1. Penelitian Kemasyarakatan
2. Pendampingan
3. Pembimbingan
4. Pengawasan
5. Sidang tim pengamat pemasyarakatan

C. Konsep Aktualisasi/ Habituasi


Aktualisasi berasal dari kata “actual” yang berarti nyata/ benar-benar
terjadi. Aktualisasi memiliki pengertian yakni suatu proses yang menjadikan
sebuah pemahaman/pengetahuan yang telah dimiliki mengenai subtansi mata
pelatihan yang dipelajari dapat menjadi aktual/nyata terjadi. Proses yang perlu
dilakukan dalam aktualisasi ini adalah mewujudkan apa yang sudah dipelajari
melalui teori kedalam praktik dan mengubah gagasan menjadi realita.
Selanjutnya habituasi secara harfiah dapat diartikan sebagai sebuah
proses pembiasaan dengan “sesuatu” supaya terbiasa atau terlatih untuk
melakukan “sesuatu” yang bersifat instrisik pada lingkungan kerjanya.
Menurut pendapat Samani dan haryanto tentang habituasi, peserta Pelatihan
Dasar Calon PNS dalam pembelajaran agenda habituasi difasilitasi untuk
menghasilkan suatu penciptaan situasi dan kondisi (persistence life situation)
tertentu yang memungkinkan peserta melakukan proses pembiasaan untuk
berperilaku sesuai kriteria tertentu. Penciptaan tersebut diarahkan pada
pembentukan karakter sebagai karakter diri ideal melalui proses internalisasi
dan pembiasaan diri melalui intervensi (stimulus) tertentu yang akan
dilakukan pada pelaksanaan tugas jabatan di tempat kerja.

9
Indikator keberhasilan habituasi yaitu terciptanya suatu kondisi nyata
yang terjadi dalam di lingkungan kerja sesuai dengan pelaksanaan tugas dan
fungsi kedudukan/jabatannya. Dengan adanya habituasi diharapkan
membentuk sebuah aktualisasi yang dapat menjadi sebuah gagasan/teori
menjadi kenyataan hingga dijadikan suatu kebiasaan yang dilakukan untuk
mensupport suatu pekerjaan sesuai tugas dan fungsi kedudukan/jabatan yang
diembani.
D. Nilai- nilai berAKHLAK
BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan -
Akuntabel - Kompeten - Harmonis - Loyal - Adaptif - Kolaboratif. Adanya
core values ASN ini sebagai sari dari nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dalam satu
kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh
ASN.

Adapun panduan perilaku core values ASN Ber-AKHLAK adalah


sebagai berikut:
1. Berorientasi Pelayanan dengan kode etik:

a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.


b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.

c. Melakukan perbaikan tiada henti.


2. Akuntabel dengan kode etik:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta
disiplin dan berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.

c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.


3. Kompeten dengan kode etik:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
b. Membantu orang lain belajar.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis dengan kode etik:

10
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain.

c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.


5. Loyal dengan kode etik:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.

c. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta
menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif dengan kode etik:

a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.


b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
c. Bertindak proaktif.

7. Kolaboratif dengan kode etik:


a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.

c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan


bersama
F. Manajemen ASN dan SMART ASN

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Berdasarkan
jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS);

b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

11
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa.
Sedangkan tugas ASN adalah sebagai Melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; Memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas Mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. SMART ASN
Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untuk
mengakses, mengelola, memahami, mengintegrasikan,
mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara
aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan
yang layak, dan kewirausahaan. Ini mencakup kompetensi yang secara
beragam disebut sebagai literasi komputer, literasi TIK, literasi
informasi dan literasi media

Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh


Kominfo, Siberkreasi, dan Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan
fundamental untuk mengatasi persoalan terkait percepatan transformasi
digital, dalam konteks literasi digital. Sehingga perlu dirumuskan
kurikulum literasi digital yang terbagi atas empat area kompetensi yaitu
kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital.

G. Identifikasi Isu dan Problem Solving


Selama masa penugasan di UPT Balai Pemasyarakatan Kelas I
Palangka Raya sejak 1 Januari 2023 sampai dengan Mei 2023, terdapat
beberapa isu yang penulis temukan, antara lain:

1) Kurang optimalnya waktu pelaksanaan registrasi klien karena


sering dilakukan diluar jam kerja Bapas Kelas I Palangka Raya
Memberikan pelayanan prima merupakan tugas seluruh ASN
terutama pada unit-unit pelaksana penyelenggara pelayanan. Balai
Pemasyarkatan merupakan UPT dibawah Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan yang memberikan pelayanan terkait pembimbingan,
pengawasan, dan penelitian kemasyarakatan. Dimana dalam

12
memberikan layanan pemasyarakatan tersebut harus di registrasi
terlebih dahulu dan registasi klien ini merupakan pelayanan paling
krusial, terutama pada efisiensi dan efektifitas waktu layanan yang
diberikan kepada masyarakat maupun klien pemasyarakatan.
1) Kondisi Saat Ini
Registrasi Klien Baru pemasyarakatan setidaknya telah
berjalan cukup baik dengan adanya petugas piket Bapas yang
bersedia meregistrasi klien yang datang ke Bapas dari 6 UPT
dibawah wilayah kerja Bapas Kelas I Palangka Raya yakni Lapas
Kelas IIA Palangka Raya, Rutan Kelas IIA Palangka Raya, LPKA
Kelas IIA Palangka Raya, LPKN Kelas IIA Kasongan, Rutan
Kelas IIB Kuala Kapuas, dan LPP Palangka Raya. Namun terdapat
beberapa UPT yang memiliki jarak tempuh yang lumayan jauh
sekitar 1-3 jam, jadi waktu pelaksanaan registrasi klien terkadang
sering dilakukan diluar jam kerja Bapas sebab tidak adanya
perjanjian dengan UPT yang ingin mengantarkan klien ke Bapas
Palangka Raya untuk registrasi. Maka dari itu terkadang proses
registrasi menjadi terhambat karena petugas pengantar klien dari
Lembaga Pemasyarakatan maupun Rumah Tahanan sering
dilakukan di luar jam kerja Bapas Palangka Raya. Hal tersebut
menyebabkan waktu layanan dapat bertambah lama karena
persoalan teknis

2) Kondisi yang diharapkan


Mengoptimalkan waktu pelaksanaan registrasi klien
pemasyarakatan di Bapas dengan meningkatkan komunikasi agar
Rutan/ Lapas memberikan janji waktu untuk registrasi ke Bapas
Palangka Raya setidaknya meningkatkan efisiensi dan efektifitas
waktu dan layanan kepada maysarakat maupun klien
pemasyarakatan. Hal tersebut dapat dicapai melalui komitmen
bersama dan membudayakan budaya kerja produktif sesuai standar
pelayanan yang telah diatur didalam peraturan perundangan
berlaku.

2) Belum Tersedianya Layanan Booking Registrasi Klien Baru


Pemasyarakatan secara Digital di Balai Pemasyarakatan Kelas I
Palangka Raya
Layanan booking registrasi klien baru pemasyarakatan ini
bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada klien pemasyarakatan
di Balai Pemasyarakatan setelah klien telah menerima hak bersyarat
13
dan masuk pada tahap pembimbingan oleh Pembimbing
Kemasyarakatan.

1) Kodisi Saat ini


Semua pelayanan terkait dengan registrasi klien baru di
Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya telah dilakukan baik
secara manual contohnya seperti sebelum meningkatnya jumlah
pengguna whats app kadang Rutan maupun Lapas kesulitan
menghubungi pegawai Bapas.

Sebelumnya klien yang ingin registrasi langsung diantar


menuju ke Bapas, namun sering juga terjadi pelaksanaan registrasi
dilakukan di luar jam kerja Bapas maka dari itu pentingnya
melakukan booking registrasi terlebih dahulu seperti menggunakan
google form sebab apabila dilakukan diluar jam kerja akan
menyebabkan proses registrasi diluar jam kerja sehingga klien
datang ke Bapas menjadi sia-sia atau pegawai Bapas yang piket
harus kembali ke Bapas lagi. Jadi kompetensi sebagai ASN sulit
untuk dikembangkan karena proses registrasi dan kebijakan yang
kurang adaptif. Begitu pula minimnya digital skill dan digital
culture untuk mengoptimalkan mekanise digital berpengaruh pada
optimalnya layanan.
2) Kondisi yang diharapkan
Proses booking registrasi klien baru pemasyarakatan di
Balai Pemasyarakatan Kelas I Palagka Raya dapat dilakukan
berbasis digital secara optimal, dengan memaksimalkan
pelaksanaan booking registrasi secara digital akan meminimalisir
penurunan kualitas layanan. Sehingga penyelenggaraan pelayanan
registrasi klien pemasyarakatan dapat terus dioptimalkan sesuai
dengan kebijakan dan perubahan kebutuhan/ tuntutan era disrupsi.

3) Pengelolaan layanan keterbukaan informasi publik yang belum


maksimal
Eksistensi instansi Bapas Kelas I Palangka Raya masih
menjadi satu masalah tersendiri. Keberadaan Bapas seringkali masih
disamakan dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) atau Rumah
Tahanan (Rutan). Pemahaman akan tugas, Peran, dan fungsi, serta
jenis pelayanan Bapas belum dikenal dan belum familiar bagi
masyarakat. Maka, diperlukan pengelolaan keterbukaan informasi

14
publik yang lebih baik dengan memanfaatkan berbagai macam
saluran agar informasi dapat menjangkau semua lapisan.

Jika hal ini terus dibiarkan, maka pelayanan terhadap publik


dapat menjadi kurang. Eksistensi Bapas pun dapat semakin
tenggelam. Publik yang seharusnya mendapatkan layanan di Bapas
juga sulit untuk menemukan dan kesulitan mendapatkan informasi
terkait jenis pelayanan yang diberikan oleh Bapas. Lebih lanjut, dapat
berimbas pada kesalahpahaman Klien Pemasyarakatan maupun
penjamin sehingga dapat memegaruhi penilaian kualitas pelayanan
publik berdasarkan survey IKM dan IPK karena kurangnya informasi
tentang layanan publik pada Bapas Kelas I Palangka Raya.

Berdasarkan isu yang telah teridentifikasi melalui diskusi dengan


mentor dan rekan kerja, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan
teknik analisis tapisan kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan
Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat teknik tapisan yang
digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan
memperhatikan empat faktor, yaitu:
1. Aktual: Benar-benar terjadi/ peristiwa terkini.
2. Problematik: Sesuatu hal yang memiliki dimensi permasalahan, yang
belum dapat dipecahkan sehingga perlu dicarikan penyelesaiannya.
3. Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan
untuk kepentingan seseorang.
4. Kelayakan: Sesuatu hal yang memiliki relevansi untuk dilakukan
penelitian secara mendalam guna menentukan apakah hal tersebut
memberikan manfaat secara umum maupun khusus.
Table 1.1 APKL Analisis Isu

KRITERIA
NO ISU JUMLA NILAI
A P K L H NILAI PRIORIT
AS
1 Kurang optimalnya 4 3 5 4 16 I
waktu pelaksanaan
registrasi klien karena
sering dilakukan
diluar jam kerja Bapas
Kelas I Palangka Raya

2. Belum Tersedianya 3 3 4 4 14 II
Layanan Booking
15
Registrasi Klien Baru
Pemasyarakatan secara
Digital di Balai
Pemasyarakatan Kelas I
Palangka Raya

3. Pengelolaan layanan 3 4 3 3 13 III


keterbukaan informasi
publik yang belum
maksimal

Keterangan skor APKL :

5 Sangat Penting

4 Penting

3 Cukup Penting

2 Kurang Penting

1 Sangat Kurang Penting

Berdasarkan hasil tapisan APKL di atas dan diskusi dengan mentor,


terdapat satu core issue yang memiliki kriteria APKL tertinggi sehingga dapat
ditarik menjadi isu prioritas yang perlu di optimalkan melalui langkah-langkah
strategis. Isu prioritas yang didapat dari analisis diatas yaitu terkait dengan
“Kurang optimalnya waktu pelaksanaan registrasi klien karena sering
dilakukan diluar jam kerja Bapas Kelas I Palangka Raya”. Dimana isu
tersebut dianggap memiliki urgensifitas melalui bukti berikut ini;

Selanjutnya untuk menentukan skala prioritas masalah, penulis


menggunakan analisis USG sebagai alat untuk mengetahui isu mana yang
menjadi paling prioritas, maka perlu ditapis lanjutan menggunakan teknik
tapisan USG. Teknik USG ini dilakukan untuk menentukan penyebab isu
prioritas dengan menggunakan kriteria Urgency (U), Seriousness (S), Growth
(G) atau yang disebut dengan kriteria USG. Untuk lebih detailnya, kriteria
USG dapat didefinisikan sebagai berikut;
1. Urgency; Memiliki arti seberapa mendesaknya persoalan untuk
diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu.\

16
2. Seriousness; Merujuk pada penyelesaian persoalan berkaitan dengan
akibat yang dapat menimbulkan persoalan baru.
3. Growth; Berkaitan dengan kemungkinan memburuk jikalau tidak
diselesaikan.

Tabel 1.3 Seleksi Isu Utama Menggunakan Metode USG


No. Masalah U S G Total

1. Kurang optimalnya waktu 5 4 5 14


pelaksanaan registrasi klien karena
sering dilakukan diluar jam kerja
Bapas Kelas I Palangka Raya

2. Belum Tersedianya Layanan Booking 4 4 5 13


Registrasi Klien Baru
Pemasyarakatan secara Digital di
Balai Pemasyarakatan Kelas I
Palangka Raya

3. Pengelolaan layanan keterbukaan 3 4 4 11


informasi publik yang belum
maksimal.

Berdasarkan analisis tapisan USG diatas serta hasil diskusi dengan mentor
dan rekan kerja, maka akar penyebab dari core issue prioritas yang dipilih yaitu
terkait “Kurang optimalnya waktu pelaksanaan registrasi klien karena sering
dilakukan diluar jam kerja Bapas Kelas I Palangka Raya”. Apabila akar
penyebab core isue tersebut tidak ditindak lanjuti, maka dapat menyebabkan
kesulitan para pegawai untuk meningkatkan efisiensi waktu registrasi di jam
kantor untuk menjaga kualitas layanan registrasi klien pemasyarakatan yang
sesuai dengan kebijakan dan peraturan perundangan berlaku.

17
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Rancangan Aktualisasai berdasarkan SKP, Perintah Atasan dan Inisiatif


Sendiri Seizin Atasan

Berdasarkan isu yang diangkat dalam kegiatan aktualisasi ini, maka


sumber kegiatan yang dapat dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Matriks Rancangan Aktualisasi berdasarkan SKP, Perintah Atasan dan
Inisiatif Sendiri Seisin Atasan

No. Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan

1. Melaporkan rencana kegiatan aktualisasi SKP


yang akan dilaksanakan di Balai
Pemasyarakatan Kelas I palangka Raya
kepada mentor dan meminta izin kepada
pimpinan

2. Melaporkan rencana kegiatan aktualisasi SKP


yang berkaitan dengan registrasi klien
kepada Kasubsi Registrasi Bimbingan Klien
Dewasa (BKD)

3. Membuat format apa saja yang akan Kreatifitas


dimasukkan kedalam pengisian google form
sekaligus pembuatan link google form.

4. Melakukan sosialisasi kepada seluruh SKP


pegawai PK (JFT), JFU dan Pejabat
Struktural Bapas Palangka Raya

5. Melakukan sosialisasi kepada Rutan/Lapas Kreatifitas


yang memiliki jarak tempuh jauh di bawah
wilayah kerja Balai Pemasyarakatan Kelas I
Palangka Raya bahwasannya pelayanan
registrasi di Bapas Palangka Raya harus
melakukan booking layanan registrasi
terlebih dahulu sebelum registasi menuju
Bapas Kelas I Palangka Raya

6. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Kreatifitas


aktualisasi

18
Formulir dari Google Form ini merupakan layanan yang memudahkan
para pengguna dalam melakukan pendataan serta pengunggahan file yang
diperlukan dalam suatu kegiatan Adapun rancangan kegiatan yang dideskripsikan
dalam tabel matriks rancangan kegiatan sebagai berikut
B. Matriks Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Rancangan Aktualisasi

Pelaksanaan aktualisasi ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang


telah dibuat. Saat pembuatan rancangan dan pelaksanaan aktualisasi semua
berjalan dengan baik tanpa ada kesulitan yang membuat semua perencanaan
tersebut harus di ganti.

19
Tabel 3.2. Matriks Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Rancangan Aktualisi

Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Nilai- nilai Terhadap Nilai
Kegiatan Dasar BerAKHLAK Visi/Misi Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Melaporkan Menyiapkan Tersedianya Kompeten saya Kegiatan ini Konsultasi


rencana bahan yang akan bahan menyiapkan bahan berkontribusi pada rancangan
kegiatan disampaikan Rancangan dengan lengkap dan teliti visi Kementerian aktualisasi
aktualisasi yang kepada Mentor Aktualisasi merupakan nilai Hukum dan Hak merupakan
akan yang Akan Akuntabel dengan kata Asasi Manusia penguatan nilai
dilaksanakan di disampaikan. kunci kinerja terbaik yang Andal, inovatif dan
Balai dengan kode etik Profesional, sinergi untuk
Pemasyarakatan melaksanakan tugas Inovatif, dan mempersiapkan
Kelas I dengan kualitas terbaik Berintegritas dalam pelaksanaan
palangka Raya pelayanan kepada aktualisasi
Akuntabel saya
kepada mentor Presiden dan Wakil kedepannya
Bertanggung jawab
dan meminta Presiden untuk
dengan bahan yang akan
izin kepada Mewujudkan Visi
disampaikan kepada
pimpinan dan Misi Presiden
mentor merupakan nilai
"Indonesia Maju
Akuntabel dengan kata
yang Berdaulat,
kunci Integritas dan kode
Mandiri dan
etik melaksanakan tugas
Berkepribadian
dengan jujur,

20
bertanggung jawab, Berlandaskan
cermat, disiplin dan Gotong Royong
berintegritas tinggi.
Misi organisasi
Mengatur Disetujui waktu Loyal Membuat janji
yaitu
pertemuan dengan untuk dengan mentor m
Menyelenggarakan
Mentor secara konsultasi
enggunakan Bahasa Pelayanan Publik
langsung dengan Mentor
Indonesia yang baik dan di Bidang Hukum
benar merupakan nilai yang Berkualitas
Harmonis saya siap
menerima perbedaan
merupakan nilai
Harmonis dengan kata
kunci perbedaan
(diversity)

2. Melaporkan Menyusun rencana Menunjukan Kompeten Kegiatan ini Perancangan


rencana kegiatan aktualisasi terkait rencana Saya melakukan berkontribusi pada laporan
aktualisasi yang pelayanan kegiatan penyusunan rencana visi Kementerian kegiatan kepada
berkaitan dengan registrasi klien aktualisasi pembuatan google form Hukum dan Hak Kasubsi BKD
registrasi klien terkait sebagai fasilitas untuk Asasi Manusia merupakan
kepada Kasubsi pelayanan memaksimalkan layanan yang Andal, awal
Registrasi registrasi klien booking registrasi klien Profesional, perkenalan dari
Bimbingan Klien dengan di Bapas Palangka Raya Inovatif, dan fasilitas google
Dewasa (BKD). google form Loyal Berintegritas dalam form yang akan

21
sebagai fasilitas Saya menyiapkan bahan pelayanan kepada digunakan
untuk dan tidak Presiden dan Wakil untuk memberi
memaksimalkan membocorkannya / Presiden untuk pelayanan
layanan merahasiakannya Mewujudkan Visi terbaik bagi
booking merupakan nilai Loyal dan Misi Presiden UPT luar
registrasi klien dengan kata kunci "Indonesia Maju seperti Rutan
di Bapas yang Berdaulat, dan Lapas.
Palangka Raya Mandiri dan
Melakukan Notulensi dan Loyal Berkepribadian
konsultasi kepada persetujuan Saya melakukan Berlandaskan
mentor lagi terkait rencana konsultasi kepada mentor Gotong Royong
hasil diskusi aktualisasi menggunakan Bahasa
penulis dengan layanan Indonesia yang baik dan Misi yaitu
benar, sebagai bentuk
Kasubsi BKD booking Melaksanakan
aktualisasi nilai Loyal.
registrasi Penghormatan,
Kompeten Saya
menurut Perlindungan dan
merapikan mekanisme
kasubsi BKD Pemenuhan Hak
pelayanan registrasi
Asasi Manusia
sesuai dengan kebutuhan
yang
dengan efektif dan
Berkelanjutan
efisien wujud nilai
Kompeten.

3. Membuat format Melakukan telaah Literature atau Kompeten Kegiatan ini Penyusunan
apa saja yang akan format penting referensi Saya mempelajari berkontribusi pada data dan

22
dimasukkan untuk pengisian di layanan google literatur menggunakan visi Kementerian program
kedalam pengisian google form dan form yang nilai kompeten dengan Hukum dan Hak yang akan
google form mencari referensi akan kata kunci Learning Asasi Manusia dirancang
sekaligus tentang template digunakan agility dan menerapkan yang Andal, untuk
pembuatan link serta fitur google kode etik yaitu Profesional, digitalisasi data
google form. form yang dapat meningkatkan Inovatif, dan klien dewasa
digunakan kompetensi diri untuk Berintegritas dalam merupakan
menjawab tantangan pelayanan kepada penguatan nilai
yang selalu berubah. Presiden dan Wakil professional
Akuntabel saya Presiden untuk dan inovatif
Mengumpulkan referensi Mewujudkan Visi
dengan tekun, cermat. dan Misi Presiden
Adaptif saya "Indonesia Maju
bersemangat mencari yang Berdaulat,
literatur guna Mandiri dan
meningkatkan registrasi Berkepribadian
merupakan nilai adaptif Berlandaskan
dengan kata kunci Gotong Royong
antusias terhadap
perubahan dan
menerapkan kode etik
cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan.
Melakukan Mentor Loyal saya

23
konsultasi dengan mengetahui menggunakan Bahasa
mentor terkait mengenai Indonesia yang baik dan
format google layanan google benar Ketika
form akan form yang akan berkomunikasi dengan
digunakan. digunakan mentor merupakan nilai
loyal.

Berorientasi Pelayanan
Saya secara sopan santun
dan hormat
berkomunikasi dengan
mentor merupakan nilai
Berorientasi Pelayanan

Kolaboratif Saya
melakukan koordinasi
dengan mentor terkait
rumus yang akan
dimasukkan merupakan
nilai kolaboratif

Harmonis Saya
menerima saran dan
masukan dari mentor
merupakan nilai
harmonis dengan kata

24
kunci perbedaan
(diversity) dan
menerapkan kode etik
membangun lingkungan
kerja yang kondusif.
Akuntabel Saya
berkonsultasi secara
transparan merupakan
nilai akuntabel dengan
kata kunci transparan.

4. Melakukan Menyiapkan Format dan Adaptif Saya Kegiatan ini Penerapan


sosialisasi kepada google form yang layanan yang menyiapkan file yang berkontribusi pada program
seluruh pegawai digunakan untuk akan digunakan digunakan dengan visi Kementerian penyajian
PK (JFT), JFU dan pengisian booking untuk Penyajian tampilan yang menarik Hukum dan Hak Registrasi klien
Pejabat Struktural registrasi dan program merupakan nilai adaptif Asasi Manusia dewasa
Bapas Palangka membuat tampilan registrasi dengan menggunakan yang Andal, merupakan
Raya yang mudah kata kunci kinerja yang Profesional, penguatan nilai
dipahami terbaik dan menerapkan Inovatif, dan inovatif
kode etik melaksanakn Berintegritas
tugas dengan kualitas dalam pelayanan
terbaik. kepada Presiden
Kompeten dan Wakil
Saya mengerjakan Presiden untuk

25
dengan sebaik mungkin Mewujudkan Visi
merupakan nilai dan Misi Presiden
kompeten "Indonesia Maju
Akuntabel yang Berdaulat,
Saya mengerjakan Mandiri dan
dengan cermat Berkepribadian
merupakan nilai Berlandaskan
akuntabel dengan kata Gotong Royong
kunci integritas dan
menerapkan kode etik
melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggung
jawab,cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi.

5. Melakukan Melakukan Mendapatkan Akuntabel Melakukan Kegiatan ini Evaluasi


sosialisasi kepada sosialisasi ke masukan dari evaluasi penggunaan berkontribusi pada program
Rutan/Lapas yang Rutan Kuala pejabat maupun penyajian data secara visi Kementerian penyajian
memiliki jarak Kapuas, Lapas pegawai dari transparan dan penuh Hukum dan Hak Registrasi data
tempuh jauh di Kasongan dan LPP UPT Rutan tanggung jawab Asasi Manusia klien dewasa
bawah wilayah Palangla Raya maupun Lapas merupakan nilai yang Andal, merupakan
kerja Balai akuntabel Profesional, penguatan
Pemasyarakatan Berorientasi Pelayanan Inovatif, dan sinergi dan

26
Kelas I Palangka saya berbicara secara Berintegritas transparan
Raya bahwasannya sopan, santun, ramah dalam pelayanan
pelayanan registrasi kepada mentor kepada Presiden
di Bapas Palangka merupakan merupakan dan Wakil
Raya harus nilai Berorientasi Presiden untuk
melakukan booking Pelayanan dengan kata Mewujudkan Visi
layanan registrasi kunci Responsivitas dan dan Misi Presiden
terlebih dahulu menerapkan kode kode "Indonesia Maju
sebelum registasi etik ramah, cekatan, yang Berdaulat,
menuju Bapas solutif, dan dapat Mandiri dan
Kelas I Palangka diandalkan Berkepribadian
Raya Berlandaskan
Harmonis
Gotong Royong
saya menerima saran dan
kritik dari mentor
merupakan nilai
Harmonis.
Loyal saya
menyampaikan hasil
rancangan dengan
Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
merupakan nilai loyal
Kompeten
saya melakukan kinerja

27
terbaik dalam melakukan
sosialisasi ke Rutan dan
Lapas yang merupakan
nilai Kompeten.

Mencatat hasil Catatan hasilAkuntabel


evaluasi dari UPT evaluasi dan saya menulis hasil
Rutan maupun Perbaikan saya evaluasi dengan cermat
Lapas konsultasikan merupakan nilai
kepada mentor. akuntabel.
Kompeten
saya secara teliti
membuat pencatatan
merupakan nilai
kompeten dengan kata
kunci kinerja terbaik dan
menerapkan kode etik
melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik.
Memperbaiki Penyempurnaan Akuntabel
Output (hasil dari penyajian saya memperbaiki Output
pengisian google layanan dengan cermat
form) sesuai booking (google merupakan nilai
dengan arahan form) Sehingga akuntabel dengan kata

28
Mentor Menghasilkan kunci integritas dan
Output yang menerapkan kode etik
sesuai dengan melaksanakan tugas
kebutuhan. dengan jujur
Kompeten
saya secara teliti
membuat Output
merupakan nilai
kompeten dengan kata
kunci kinerja terbaik.
Adaptif
saya bersemangat dalam
membuat Output
merupakan nilai adaptif
dengan kata kunci
antusias terhadap
perubahan
6. Evaluasi terhadap Membuat laporan Laporan Akuntabel Kegiatan ini Pembuatan
pelaksanaan evaluasi evaluasi Saya bertanggung jawab berkontribusi pada Laporan Akhir
kegiatan aktualisasi dengan laporan yang visi Kementerian Aktualisasi
dibuat merupakan nilai Hukum dan Hak merupakan
akuntabel Asasi Manusia penguatan
Kompeten yang Andal, Akuntabel
Profesional, dan Sinergi
saya membuat laporan

29
dengan teliti dan Inovatif, dan
berkualitas merupakan Berintegritas
nilai dari kompeten dalam pelayanan
dengan kata kunci kinerja kepada Presiden
terbaik dan menerapkan dan Wakil
kode etik melaksanakan Presiden untuk
tugas dengan kualitas Mewujudkan Visi
terbaik. dan Misi Presiden
"Indonesia Maju
Adaptif
yang Berdaulat,
saya mebuat laporan Mandiri dan
secara inovatif Berkepribadian
merupakan nilai adaptif Berlandaskan
dengan kata kunci Gotong Royong
inovasi dan menerapkan
kode etik terus berinovasi
dan mengembangkan
kreativitas

Meminta saran dan Menerima saran Berorientasi Pelayanan


rekomendasi dari mentor saya meminta saran dari
terkait dengan mentor dalam pembautan
hasil laporan laporan dengan sopan
santun dan ramah
merupakan nilai dari

30
berorientasi pelayanan.
Kolaboratif
saya meminta saran dari
laporan yang dibuat
merupakan nilai
kolaboratif dengan kata
kunci sinergi untuk hasil
yang lebih baik.
Harmonis
Saya menghargai saran
saran yang diberikan
merupakan nilai
Harmonis dengan kata
kunci perbedaan
Loyal
saya berdiskusi dengan
Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
merupakan nilai Loyal

Memasukkan saran Finalisasi Akuntabel saya


dari mentor Laporan bertanggung jawab
evaluasi dengan laporan yang
dikerjakan merupakan

31
nilai akuntabel
Kompeten
saya mengerjakan
laporan dengan kualitas
terbaik dan teliti
merupakan nilai
kompeten dengan kata
kunci kinerja terbaik dan
menerapkan kode etik
melaksanakan tugas
denga kualitas terbaik.

32
C. Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan selama pelaksanaan rancangan


aktualisasi yitu:

Tabel 3.3. Matkriks Jadwal Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

No Kegiatan Bulan Mei Minggu Ke- Bulan Juni Minggu Ke-

I II I II III IV

1. Melaporkan rencana
kegiatan aktualisasi
yang akan
dilaksanakan di Balai
Pemasyarakatan Kelas
I palangka Raya
kepada mentor dan
meminta izin kepada
pimpinan
2. Melaporkan rencana
kegiatan aktualisasi
yang berkaitan dengan
registrasi klien kepada
Kasubsi Registrasi
Bimbingan Klien
Dewasa (BKD) dan
Bimbingan Klien
Anak (BKA)
3. Membuat format apa
saja yang akan
dimasukkan kedalam
pengisian google form
sekaligus pembuatan
link google form
4. Melakukan sosialisasi

33
kepada Kasubsi
Registrasi BKD dan
Kasubsi Registrasi
serta seluruh staffnya.
5. Melakukan
sosialisasi kepada
Rutan/Lapas yang
memiliki jarak
tempuh jauh di
bawah wilayah kerja
Balai
Pemasyarakatan
Kelas I Palangka
Raya bahwasannya
pelayanan registrasi
di Bapas Palangka
Raya harus
melakukan booking
layanan registrasi
terlebih dahulu
sebelum registasi
menuju Bapas Kelas
I Palangka Raya

6. Evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan
aktualisasi

34
BAB IV
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi


Berdasarkan isu yang diangkat terkait “Kurang optimalnya waktu pelaksanaan
registrasi klien karena sering dilakukan diluar jam kerja Bapas Kelas I Palangka Raya”
telah dilakukan penyelesaian persoalan melalui gagasan alternatif “Pembuatan Layanan
Booking Registrasi Klien Pemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangka
Raya berbasis Self-Services. Dimana pelaksanaan gagasan alternatif pada periode habituasi
tersebut dilaksanakan dalam tujuh kegiatan, terhitung sejak tanggal 15 Mei 2023 hingga 27
Juni 2023 pada bagian Registrasi Klien Dewasa.

Berikut merupakan kegiatan yang telah dilaksanakan selama periode habituasi


dimana dalam masing-masing kegiatan dan tahapan kegiatan berkaitan secara substansi
terhadap nilai- nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), Manajemen ASN, serta Smart
ASN.

1. Kegiatan 1; Melaporkan rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di


Balai Pemasyarakatan Kelas I palangka Raya kepada mentor dan meminta izin
kepada pimpinan

Kegiatan pertama ini, dilaksakanakan pada tanggal 15 Mei 2023 hingga 27 Juni
2023. Dimana pelaksanaan dari kegiatan ini memiliki output/ luaran hasil catatan dari
mentor dan bapak Kepala Bapas terkait template pengisian google form hingga cara
penggunaan google form yang diisi oleh pihak Rutan maupun Lapas. Kegiatan aktualisasi
yang akan saya buat memiliki tahapan kegiatan sebagai berikut;

a. Membuat template pengisian google form yang akan diisi oleh pihak Rutan
maupun Lapas

Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini memiliki output catatan berupa kritik dan
saran dari mentor bersama Kepala Bapas terkait template, aturan dan nama layanan
yang akan saya tetapkan. Hingga saat tahapan ini saya bersama mentor menetapkan
nama layanan yang akan dibuat yaitu Layanan Booking Registrasi Balai
Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya (LABORA BARAYA). Pelaksanaan kegiatan
ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK sebagai
berikut;

35
1) Akuntabel

Saya melakukan pencarian cara-cara membuat google form berdasarkan


pedoman yang didapat dari pegawai Bapas bagian humas dan bagian Sistem
Database Pemasyarakatan (SDP) melalui sumber terpercaya dan dapat
dipertanggung jawabkan, merupakan internalisasi nilai Akuntabel dengan kata
kunci dapat dipercaya, dan menerapkan kode etik yaitu bertanggung jawab dan
cermat.

2) Berorientasi Pelayanan

Selanjutnya saya melaksanakan pencarian pedoman pembuatan google form,


untuk menjawab kebutuhan Bapas dan kebutuhan pihak Rutan maupun Lapas
terkait layanan dan untuk terus melakukan perbaikan layanan sebagai bentuk
aktualisasi Berorientasi Pelayanan.

3) Kompeten

Dalam mencari prosedur pembuatan google form tersebut selain untuk bahan
bacaan juga untuk saya gunakan sebagai bahan pembelajaran untuk
mengembangkan kebutuhan terkait layanan booking registrasi klien, sebagai bentuk
internalisasi nilai Kompeten. Dengan kata kunci learning agility dan kode etik
meningkatkan kompetensi diri.

Selain internalisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, Kegiatan pertama ini


juga mengimplementasikan Nilai Manajemen ASN dan Smart ASN sebagai berikut;

a. Manajemen ASN

Pencarian pedoman atau cara pembuatan google form untuk pihak luar
Bapas, dan kebijakan-kebijakan terkait standar operasional prosedur pelayanan
menujukan perilaku yang sesuai dengan:

1) Fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik

2) Tugas ASN untuk melaksankaan kebijakan yang sesuai dengan peraturan


perundang-undangan berlaku

3) Kewajiban ASN untuk melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh


pengabdian; kejujuran; kesadaran; bertanggung jawab; dan menaati ketentuan
peraturan perundang-undangan, menunjukan integritas dan keteladanan sikap;
perilaku; hormat; sopan; dan tindakan kepada setiap orang
36
4) Kode etika ASN untuk melaksanakan tugas dnegan cermat dan disiplin;
melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; serta melaksanakan
tugasnya dnegan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi

b. Smart ASN

Pencarian pembuatan google form sebagai layanan untuk booking


registrasi di Bapas ini telah dibuat kebijakan terkait standar operasional
prosedur pelayanan menunjukan sikap dan perilaku dalam pengembangan
pengetahuan yang berkaitan dengan kompetensi diri untuk terus beradaptasi
dengan perubahan zaman baik secara digital maupun sosial. Merupakan
internalisasi karakteristik;
1) Integritas sebagai bentuk konsistensi yang selaras dengan nilai, norma,
dan/atau etika organisasi
2) Nasionalisme sebagai bentuk sikap cinta tanah air, setia kepada Pancasila,
UUD 1945, NKRI, dan Pemerintahan yang sah
3) Profesionalisme sebagai komitmen untuk meningkatkan kemampuan secara
terus menerus dan melakukan pekerjaan sesuai kompetensi, tugas dan fungsi
jabatan
4) Berwawasan Global sebagai bentuk memiliki kemampuan untuk
menemukan dan menggunakan perkembangan inovasi lain yang ada
5) Menguasasi IT sebagai bentuk adaptasi sesuai perkembangan zaman
terutama dapat mengoperasikan serta memanfaatkan teknologi informatika
6) Hospitality sebagai sikap keramahtamahan dalam proses pelayanan publik
7) Networking sebagai upaya untuk meningkatkan serta menjali hubungan baik
epada individu maupun instansi yang menimbulkan dampak positif
8) Entrepreunership sebagai bentuk keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang
menyerah dan cerdas dalam menciptakan peluan serta bertanggung jawab.

Dengan melakukan Pencarian pembuatan google form yang baik dan benar
maka kualitas dan kapasitas pegawai akan mendukung terciptanya misi Kementerian
Hukum dan HAM terkait pencapaian pelayanan publik dibidang hukum yang berkualitas,
37
serta penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM yang berkelanjutan. Lebih
lanjut dari itu, kegiatan ini juga meninternalisasikan tata nilai organisasi
Kemenkumham PASTI, Yaitu; Profesional, ditunjukan dengan sikap mengacu pada
peningkatan kualitas kinerja dan kemampuan; Akuntabel, ditunjukan dengan
melakukan tugas dengan cermat, teliti dan dapat dipertanggung jawabkan; Sinergi,
ditunjukan dengan bekerjasama dengan mentor, atasan maupun petugas senior;
Transparan, ditunjukan dengan sikap terbuka dalam melakukan kegiatan; serta
Inovatif, ditunjukan dengan pembuatan rumus dan formula yang akan digunakan.

Gambar 4.1. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di Balai Pemasyarakatan
Kelas I palangka Raya kepada mentor dan meminta izin dan persetujuan kepada pimpinan

2. Kegiatan 2; Melaporkan rencana kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan


registrasi klien kepada Kasubsi Bimbingan Klien Dewasa (BKD), serta Kasubsi
Registrasi
Kegiatan pertama ini, dilaksakanakan pada tanggal 16 Mei 2023 hingga 27 Juni
2023. Dimana pelaksanaan dari kegiatan ini memiliki output/ luaran hasil kritik dan
saran dari Kasubsi BKD dan Kasubsi Registrasi Registrasi Klien Pemasyarakatan di
lingkungan Bapas Kelas I Palangka Raya. Guna menghasilakan luaran tersebut, maka
dilakukan tahapan kegiatan sebagai berikut;

a. Mengkonsultasikan rencana kegiatan kepada mentor terkait pelaksanaan


pembuatan google form dan template yang telah dibuat Dalam pelaksanaan
tahapan kegiatan ini memiliki output Notulensi dan Persetujuan terkait rencana
38
aksi, serta pelaksanaan tahapan ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar
ASN BerAKHLAK sebagai berikut;

1) Loyal
Saya melakukan konsultasi kepada Kasubsi BKD dan Kasubsi Registrasi
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sebagai bentuk aktualisasi
nilai Loyal. Dengan kata kunci Nasionalisme dan kode etik memegang teguh
ideologi bangsa, Pancasila, UUD 1945, dan NKRI.
2) Kompeten
Saya melakukan konsultasi kepada Kasubsi BKD dan Kasubsi Registrasi
secara terbuka untuk mendapatkan insight dan arahan lanjutan terkait rencana
aksi, sebagai bentuk aktualisasi nilai Kompeten. Dengan kata kunci Learning
Agility dan kode etik meningkatkan kompetensi diri melalui belajar bersama
mentor.

3) Harmonis
Diskusi yang saya lakukan bersama Kasubsi BKD dan Kasubsi Registrasi
terkait pelaksanaan telaah dengan saling menghargai perbedaan referensi dan
menyelaraskan persepsi sebagai bentuk pengamalan nilai Harmonis. Dengan
kata kunci keselarasan dan kode etik menghargai pendapat orang lain.

4) Berorientasi Pelayanan
Dalam konsultasi kepada Kasubsi BKD dan Kasubsi Registrasi, Saya
awali secara sopan, ramah, dan cekatan, sebagai aktualisasi nilai Berorientasi
Pelayanan. Dengan kata kunci responsivitas dan kode etik ramah, cekatan, dan
sopan.

b. Meminta dokumen terkait mekanisme dan alur pelayanan registrasi kepada


Kasubsi BKD dan Kasubsi Registrasi
Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini memiliki output Data dan dokumen
registrasi klien pemasyarakatan, serta pelaksanaan tahapan ini dilakukan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK sebagai berikut;

1) Berorientasi Pelayanan
Saya mengawali meminta dokumen terkait mekanisme dan alur
pelayanan ke Kasubsi Registrasi Klien dengan sopan, ramah dan cekatan,
sebagai bentuk internalisasi Berorientasi Pelayanan. Dengan kata kunci
responsivitas dan kode etik ramah, cekatan, dan dapat diandalkan.
39
2) Akuntabel
Saya juga meminta data melalui sumber terpercaya dan dapat
dipertanggung jawabkan melalui Kasubsi Registrasi Klien, merupakan
implementasi nilai Akuntabel. Dengan kata kunci dapat dipercaya dan kode
etik bertanggung jawab dan cermat.

3) Loyal
Selain itu, saya juga meminta data tersebut dengan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sebagai bentuk internalisasi nilai
Loyal. Dengan kata kunci nasionalisme dan kode etik memegang teguh
ideologi bangsa, Pancasila, UUD 1945, dan NKRI

c. Melakukan telaah terkait kebijakan dan pedoman SOP pelayanan registrasi


klien
Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini memiliki output Telaah dan Resume
SOP Pelayanan Registrasi, serta pelaksanaan tahapan ini dilakukan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK sebagai berikut;
1) Kompeten
Saya melakukan telaah terakait kebijakan dan pedoman SOP pelayanan
registrasi sekaligus sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kapabilitas,
sebagai bentuk aktualisasi nilai Kompeten. Dengan kata kunci memberikan
kinerja terbaik dan kode etik melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik serta
meningkatkan kompetensi diri.

2) Adaptif
Telaah yang saya lakukan merupakan sebuah langkah proaktif untuk turut
serta menghadapi perubahan lingkungan pelayanan, sebagai bentuk internalisasi
nilai Adaptif. Dengan kata kunci Proaktif dan kode etik bertindak proaktif untuk
memberikan pelayanan berkualitas.

3) Berorientasi Pelayanan
Dengan telaah yang saya lakukan menjadi komitmen untuk memberikan
pelayanan yang prima bagi klien dan masyarakat, yang merupakan aktualisasi
nilai Berorierntasi Pelayanan. dengan kata kunci kualitas dan responsivitas dan
kode etik melakukan perbaikan tanpa henti.

4) Loyal
Telaah yang saya buat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan

40
benar supaya dapat dimengerti, sebagai bentuk aktualisai nilai Loyal. Dengan
kata kunci nasionalisme dan kode etik memegang teguh ideologi Pancasila,
UUD 1945, dan NKRI. Selain internalisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK,
Kegiatan pertama ini juga mengimplementasikan Nilai Manajemen ASN dan
Smart ASN sebagai berikut;

a. Manajemen ASN

Rasa ingin tahu penulis terkait mekanisme pelayanan registrasi klien di Bapas
Kelas I Palangka Raya ini dimulai dari dasar hukum, dan kebijakan-kebijakan terkait
standar operasional prosedur pelayanan menujukan perilaku yang sesuai dengan:
1) Fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik
2) Tugas ASN untuk melaksankaan kebijakan yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan berlaku
3) Kewajiban ASN untuk melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian; kejujuran; kesadaran; bertanggung jawab; dan menaati ketentuan
peraturan perundang-undangan, menunjukan integritas dan keteladanan sikap;
perilaku; hormat; sopan; dan tindakan kepada setiap orang
4) Kode etika ASN untuk melaksanakan tugas dnegan cermat dan disiplin;
melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; serta melaksanakan
tugasnya dnegan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
b. Smart ASN

Pencarian dasar hukum, dan kebijakan-kebijakan terkait standar operasional


prosedur pelayanan menunjukan sikap dan perilaku dalam pengembangan
pengetahuan yang berkaitan dengan kompetensi diri untuk terus beradaptasi dengan
perubahan zaman baik secara digital maupun sosial. Merupakan internalisasi
karakteristik;
1) Integritas sebagai bentuk konsistensi yang selaras dengan nilai, norma, dan/atau
etika organisasi
2) Nasionalisme sebagai bentuk sikap cinta tanah air, setia kepada Pancasila, UUD
1945, NKRI, dan Pemerintahan yang sah
41
3) Profesionalisme sebagai komitmen untuk meningkatkan kemampuan secara terus
menerus dan melakukan pekerjaan sesuai kompetensi, tugas dan fungsi jabatan
4) Berwawasan Global sebagai bentuk memiliki kemampuan untuk menemukan
dan menggunakan perkembangan inovasi lain yang ada
5) Menguasasi IT sebagai bentuk adaptasi sesuai perkembangan zaman terutama
dapat mengoperasikan serta memanfaatkan teknologi informatika
6) Hospitality sebagai sikap keramahtamahan dalam proses pelayanan publik
7) Networking sebagai upaya untuk meningkatkan serta menjali hubungan baik
epada individu maupun instansi yang menimbulkan dampak positif
8) Entrepreunership sebagai bentuk keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang
menyerah dan cerdas dalam menciptakan peluan serta bertanggung jawab.

Dengan melakukan Pencarian dasar hukum, dan kebijakan-kebijakan terkait


standar operasional prosedur pelayanan, maka kualitas dan kapasitas pegawai akan
mendukung terciptanya misi Kementerian Hukum dan HAM terkait pencapaian pelayanan
publik dibidang hukum yang berkualitas, serta penghormatan, perlindungan, dan
pemenuhan HAM yang berkelanjutan. Lebih lanjut dari itu, kegiatan ini juga
meninternalisasikan tata nilai organisasi Kemenkumham PASTI, Yaitu; Profesional,
ditunjukan dengan sikap mengacu pada peningkatan kualitas kinerja dan kemampuan;
Akuntabel, ditunjukan dengan melakukan tugas dengan cermat, teliti dan dapat
dipertanggung jawabkan; Sinergi, ditunjukan dengan bekerjasama dengan mentor, atasan
maupun petugas senior; Transparan, ditunjukan dengan sikap terbuka dalam melakukan
kegiatan; serta Inovatif, ditunjukan dengan pembuatan rumus dan formula yang akan
digunakan.
Gambar 4.2 pelaksanaan pelaporan rencana kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan
registrasi klien kepada Kasubsi Registrasi Bimbingan Klien Dewasa (BKD), serta
Kasubsi Registrasi

42
3. Kegiatan 3; Membuat format apa saja yang akan dimasukkan kedalam pengisian
google form sekaligus pembuatan link google form

a. Menyusun template Labora Baraya melalui layanan google form


Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini memiliki output Draft mekanisme
pelayanan registrasi klien, serta pelaksanaan tahapan ini dilakukan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK sebagai berikut;

1) Kompeten
Saya melakukan penyusunan template google form Labora Baraya sekaligus
sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kapabilitas, sebagai bentuk
aktualisasi nilai Kompeten. Dengan kata kunci memberikan kinerja terbaik dan
kode etik melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik serta meningkatkan
kompetensi diri.

2) Loyal
Template google form Labora Baraya yang saya buat menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar supaya dapat dimengerti, sebagai bentuk
aktualisai nilai Loyal. Dengan kata kunci nasionalisme dan kode etik memegang
teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, dan NKRI.

3) Akuntabel
Dengan menyusun template google form Labora Baraya, saya
43
melakukan dengan sungguh-sungguh supaya menjadi data yang dapat dipercaya
dan nantinya menciptakan konsistensi pelayanan, hal tersebut merupakan
internalisasi nilai Akuntabel. Dengan kata kunci konsisten dan dapat dipercaya
dan kode etik melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, dan
disiplin.

4) Berorientasi Pelayanan
Dengan google form Labora Baraya bagi Rutan maupun Lapas, yang
merupakan aktualisasi nilai Berorierntasi Pelayanan. dengan kata kunci kualitas
dan responsivitas dan kode etik melakukan perbaikan tanpa henti.

b. Melakukan konsultasi kepada mentor terkait template google form Labora


Baraya untuk pelayanan registrasi klien
Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini memiliki output Notulensi dan
Persetujuan Draft mekanisme Pelayanan Registrasi, serta pelaksanaan tahapan ini
dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK sebagai berikut;

1) Loyal
Saya melakukan konsultasi kepada mentor menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar, sebagai bentuk aktualisasi nilai Loyal. Dengan
kata kunci Nasionalisme dan kode etik memegang teguh ideologi bangsa,
Pancasila, UUD 1945, dan NKRI.

2) Kompeten
Saya melakukan konsultasi kepada mentor secara terbuka untuk
mendapatkan insight dan arahan lanjutan terkait rencana aksi, sebagai
bentuk aktualisasi nilai Kompeten. Dengan kata kunci Learning Agility dan
kode etik meningkatkan kompetensi diri melalui belajar bersama mentor.

3) Harmonis
Diskusi yang saya lakukan bersama mentor terkait penyusunan SOP
dengan saling menghargai perbedaan referensi dan menyelaraskan persepsi
sebagai bentuk pengamalan nilai Harmonis. Dengan kata kunci keselarasan dan
kode etik menghargai pendapat orang lain.

4) Berorientasi Pelayanan
Dalam konsultasi kepada mentor, Saya awali secara sopan, ramah, dan
cekatan, sebagai aktualisasi nilai Berorientasi Pelayanan. Dengan kata kunci
responsivitas dan kode etik ramah, cekatan, dan sopan. Selain internalisasi nilai-
44
nilai dasar ASN BerAKHLAK, Kegiatan pertama ini juga mengimplementasikan
Nilai Manajemen ASN dan Smart ASN sebagai berikut;

a. Manajemen ASN
Pencarian literature, dasar hukum, dan kebijakan-kebijakan terkait standar
operasional prosedur pelayanan menujukan perilaku yang sesuai dengan:
1) Fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik
2) Tugas ASN untuk melaksankaan kebijakan yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan berlaku
3) Kewajiban ASN untuk melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian; kejujuran; kesadaran; bertanggung jawab; dan menaati ketentuan
peraturan perundang-undangan, menunjukan integritas dan keteladanan sikap;
perilaku; hormat; sopan; dan tindakan kepada setiap orang
4) Kode etika ASN untuk melaksanakan tugas dnegan cermat dan disiplin;
melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; serta melaksanakan
tugasnya dnegan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi

b. Smart ASN
Pencarian literature, dasar hukum, dan kebijakan-kebijakan terkait standar
operasional prosedur pelayanan menunjukan sikap dan perilaku dalam
pengembangan pengetahuan yang berkaitan dengan kompetensi diri untuk terus
beradaptasi dengan perubahan zaman baik secara digital maupun sosial. Merupakan
internalisasi karakteristik;

1) Integritas sebagai bentuk konsistensi yang selaras dengan nilai, norma, dan/atau
etika organisasi

2) Nasionalisme sebagai bentuk sikap cinta tanah air, setia kepada Pancasila, UUD
1945, NKRI, dan Pemerintahan yang sah

3) Profesionalisme sebagai komitmen untuk meningkatkan kemampuan secara


terus menerus dan melakukan pekerjaan sesuai kompetensi, tugas dan fungsi
jabatan

4) Berwawasan Global sebagai bentuk memiliki kemampuan untuk menemukan


dan menggunakan perkembangan inovasi lain yang ada
5) Menguasasi IT sebagai bentuk adaptasi sesuai perkembangan zaman terutama
dapat mengoperasikan serta memanfaatkan teknologi informatika
6) Hospitality sebagai sikap keramahtamahan dalam proses pelayanan publik
7) Networking sebagai upaya untuk meningkatkan serta menjali hubungan baik
45
epada individu maupun instansi yang menimbulkan dampak positif
8) Entrepreunership sebagai bentuk keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang
menyerah dan cerdas dalam menciptakan peluan serta bertanggung jawab.

Dengan melakukan Pencarian literature, dasar hukum, dan kebijakan-kebijakan


terkait standar operasional prosedur pelayanan, maka kualitas dan kapasitas pegawai akan
mendukung terciptanya misi Kementerian Hukum dan HAM terkait pencapaian pelayanan
publik dibidang hukum yang berkualitas, serta penghormatan, perlindungan, dan
pemenuhan HAM yang berkelanjutan. Lebih lanjut dari itu, kegiatan ini juga
meninternalisasikan tata nilai organisasi Kemenkumham PASTI, Yaitu; Profesional,
ditunjukan dengan sikap mengacu pada peningkatan kualitas kinerja dan kemampuan;
Akuntabel, ditunjukan dengan melakukan tugas dengan cermat, teliti dan dapat
dipertanggung jawabkan; Sinergi, ditunjukan dengan bekerjasama dengan mentor, atasan
maupun petugas senior; Transparan, ditunjukan dengan sikap terbuka dalam melakukan
kegiatan; serta Inovatif, ditunjukan dengan pembuatan rumus dan formula yang akan
digunakan.
Gambar 4.3 Template Google Form Labora Baraya

4. Kegiatan 4; Melakukan sosialisasi kepada Kasubsi registrasi beserta staff bagian


registrasi Bapas Kelas I Palangka Raya
46
Kegiatan ini, dilaksakanakan pada tanggal 21 Juni 2023. Dimana pelaksanaan dari
kegiatan ini memiliki output/ luaran yaitu hasil cetakan barcode beserta aturan dan
mekanisme penggunaan Layanan Booking Registrasi Bapas Kelas I Palangkaraya yang
harus diketahui oleh bagian registrasi Bapas Kelas I Palangka Raya. Guna menghasilakan
luaran tersebut, maka dilakukan tahapan kegiatan sebagai berikut;

a. Presentasi terkait cara menggunakan Labora Baraya sebagai pelayanan booking


registrasi yang akan digunakan oleh pihak Lapas maupun Rutan
Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini memiliki output Draft manual Book
mekanisme pelayanan Registrasi Klien, serta pelaksanaan tahapan ini dilakukan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK sebagai berikut;
1) Kompeten
Saya melakukan penyusunan draft manual book terakait pelayanan registrasi
sekaligus sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kapabilitas, sebagai bentuk
aktualisasi nilai Kompeten. Dengan kata kunci memberikan kinerja terbaik dan
kode etik melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik serta meningkatkan
kompetensi diri.

2) Loyal

Draft manual book Pelayanan registrasi yang saya buat menggunakan

Bahasa Indonesia yang baik dan benar supaya dapat dimengerti. Selain itu juga
menjadi sebuah dedikasi terhadap kantor, sebagai bentuk aktualisai nilai Loyal.
Dengan kata kunci nasionalisme dan kode etik memegang teguh ideologi Pancasila,
UUD 1945, dan NKRI.

3) Adaptif

Saya membuat Draft manual book pelayanan dalam bentuk elektronik


booklet, untuk menjawab tantangan perubahan zaman dan langkah proaktif
peningkatan kualitas layanan yang meruakan bentuk aktualisasi nilai Adaptif.
Dengan kata kunci antusias terhadap perubahan dan kode etik bertindak kreativitas
serta mengembangkan krativitas.

4) Akuntabel

Dengan menyusun draft manual book pelayanan, saya melakukan dengan


sungguh-sungguh supaya menjadi data yang dapat dipercaya dan nantinya
menciptakan konsistensi pelayanan, hal tersebut merupakan internalisasi nilai
47
Akuntabel. Dengan kata kunci konsisten dan dapat dipercaya dan kode etik
melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, dan disiplin.

5) Berorientasi Pelayanan

Draft manual book yang saya buat menjadi komitmen untuk memberikan
pelayanan yang prima bagi klien dan masyarakat, yang merupakan aktualisasi nilai
Berorierntasi Pelayanan. dengan kata kunci kualitas dan responsivitas dan kode
etik melakukan perbaikan tanpa henti.

b. Mengumpulkan data dan dokumen registrasi klien

Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini memiliki output Data Registrasi


Klien Pemasyarakatan, serta pelaksanaan tahapan ini dilakukan dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK sebagai berikut;

1) Berorientasi Pelayanan

Saya mengawali meminta dokumen terkait mekanisme dan alur pelayanan ke


Kasubsi Registrasi Klien dengan sopan, ramah dan cekatan, sebagai bentuk

internalisasi Berorientasi Pelayanan. Dengan kata kunci responsivitas dan kode etik
ramah, cekatan, dan dapat diandalkan.

2) Akuntabel

Saya juga meminta data melalui sumber terpercaya dan dapat dipertanggung
jawabkan melalui Kasubsi Registrasi Klien, merupakan implementasi nilai Akuntabel.
Dengan kata kunci dapat dipercaya dan kode etik bertanggung jawab dan cermat.

3) Loyal

Selain itu, saya juga meminta data tersebut dengan menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar, sebagai bentuk internalisasi nilai Loyal. Dengan kata
kunci nasionalisme dan kode etik memegang teguh ideologi bangsa, Pancasila, UUD
1945, dan NKRI

c. Membuat gform dan QR Code untuk tahap penerimaan klien

Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini memiliki output Gform dan QR Code
registrasi self-services, serta pelaksanaan tahapan ini dilakukan dengan menerapkan
48
nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK sebagai berikut;

1) Adaptif

Saya membuat gform dan QR Code dalam tahapan penerimaan klien berbasis
self-services, untuk menjawab tantangan perubahan zaman dan langkah proaktif
peningkatan kualitas layanan yang meruakan bentuk aktualisasi nilai Adaptif. Dengan
kata kunci antusias terhadap perubahan dan kode etik bertindak kreativitas serta
mengembangkan krativitas.

2) Berorientasi Pelayanan

Saya membuat gform dan QR Code untuk penerimaan berbasis self-services


sebagai komitmen perbaikan mutu layanan kepada masyarakat yang merupakan
internalisasi nilai Berorientasi Pelayanan. dengan kata kunci responsivitas dan
peningkatan kualitas, serta kode etik memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
dan melakukan perbaikan tanpa henti.

3) Kompeten

Saya melakukan pembuatan gform dan QR Code untuk penerimaan berbasis


self-services untuk memberikan pelayanan terbaik melalui kinerja terbaik dan sekaligus
peningkatan kapabilitas, sebagai bentuk aktualisasi nilai Kompeten. Dengan kata-
kunci memberikan kinerja terbaik dan kode etik melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik serta meningkatkan kompetensi diri.

4) Akuntabel

Dengan pembuatan gform dan QR Code penerimaan berbasis self-services saya


melakukan dengan sungguh-sungguh supaya menjadi data yang dapat dipertanggung
jawabkan dan nantinya menciptakan konsistensi pelayanan, hal tersebut merupakan
internalisasi nilai Akuntabel. Dengan kata kunci konsisten dan dapat dipercaya dan
kode etik melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, dan disiplin.

d. Melakukan konsultasi kepada mentor terkait rencana aksi

Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini memiliki output Notulensi dan


Persetujuan Draft book manual Mekanisme Pelayanan Registrasi Klien
Pemasyarakatan, serta pelaksanaan tahapan ini dilakukan dengan menerapkan nilai-
nilai dasar ASN BerAKHLAK sebagai berikut;

1) Loyal
49
Saya melakukan konsultasi kepada mentor menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar, sebagai bentuk aktualisasi nilai Loyal. Dengan kata kunci
Nasionalisme dan kode etik memegang teguh ideologi bangsa, Pancasila, UUD 1945,
dan NKRI.

2) Kompeten

Saya melakukan konsultasi kepada mentor secara terbuka untuk


mendapatkan insight dan arahan lanjutan terkait rencana aksi, sebagai bentuk
aktualisasi nilai Kompeten. Dengan kata kunci Learning Agility dan kode etik
meningkatkan kompetensi diri melalui belajar bersama mentor.

3) Harmonis

Diskusi yang saya lakukan bersama mentor terkait penyusunan manual book
dengan saling menghargai perbedaan referensi dan menyelaraskan persepsi sebagai
bentuk pengamalan nilai Harmonis. Dengan kata kunci keselarasan dan kode etik
menghargai pendapat orang lain.

4) Berorientasi Pelayanan

Dalam konsultasi kepada mentor, Saya awali secara sopan, ramah, dan
cekatan, sebagai aktualisasi nilai Berorientasi Pelayanan. Dengan kata kunci
responsivitas dan kode etik ramah, cekatan, dan sopan.

5) Kolaboratif

Dalam konsultasi terkait draft manual book dilakukan secara bersinergi aktif
kepada mentor, sebagai bentuk internalisasi nilai Kolaboratif. dengan kata kunci
sinergi untuk hasil yang lebih baik dan kode etik terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah.

e. Membuat mekanisme pelayanan berbasis digital dan self-services

Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini memiliki output Draft Infografis


Mekanisme pelayanan Self- Services, serta pelaksanaan tahapan ini dilakukan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK sebagai berikut;

1) Akuntabel

Saya menyusun draft infografis mekanisme pelayanan self-services secara


cermat dan bertanggung jawab sehingga pelaksanan pelayanan dapat konsisten,
50
sebagai internalisasi nilai Akuntabel. Dengan kata kunci dapat dipercaya dan
konsisten serta kode etik melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab dan cermat.

2) Kompeten

Saya melakukan penyusunan draft infografis mekanisme pelayanan self-


services sekaligus sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kapabilitas, sebagai
bentuk aktualisasi nilai Kompeten. Dengan kata kunci memberikan kinerja terbaik
dan kode etik melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik serta meningkatkan
kompetensi diri.

3) Loyal

Draft infografis mekanisme pelayanan self-services yang saya buat


menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar supaya dapat dimengerti. Selain
itu juga menjadi sebuah dedikasi terhadap kantor, sebagai bentuk aktualisai nilai Loyal.
Dengan kata kunci nasionalisme dan kode etik memegang teguh ideologi Pancasila,
UUD 1945, dan NKRI.

Selain internalisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, Kegiatan pertama ini


juga mengimplementasikan Nilai Manajemen ASN dan Smart ASN sebagai berikut;

a. Manajemen ASN

Pelaporan dan Evaluasi hasil pelaksanaan aktualisasi menujukan perilaku yang


sesuai dengan:

1) Fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik

2) Tugas ASN untuk melaksankaan kebijakan yang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan berlaku

3) Kewajiban ASN untuk melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian;


kejujuran; kesadaran; bertanggung jawab; dan menaati ketentuan peraturan perundang-
undangan, menunjukan integritas dan keteladanan sikap; perilaku; hormat; sopan; dan
tindakan kepada setiap orang

4) Kode etika ASN untuk melaksanakan tugas dnegan cermat dan disiplin; melayani
dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; serta melaksanakan tugasnya dnegan
jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi

b. Smart ASN
51
Pelaporan dan Evaluasi hasil pelaksanaan aktualisasi menunjukan sikap dan perilaku
dalam pengembangan pengetahuan yang berkaitan dengan kompetensi diri untuk terus
beradaptasi dengan perubahan zaman baik secara digital maupun sosial. Merupakan
internalisasi karakteristik;

1) Integritas sebagai bentuk konsistensi yang selaras dengan nilai, norma, dan/atau etika
organisasi

2) Nasionalisme sebagai bentuk sikap cinta tanah air, setia kepada Pancasila, UUD 1945,
NKRI, dan Pemerintahan yang sah

3) Profesionalisme sebagai komitmen untuk meningkatkan kemampuan secara terus


menerus dan melakukan pekerjaan sesuai kompetensi, tugas dan fungsi jabatan

4) Berwawasan Global sebagai bentuk memiliki kemampuan untuk menemukan dan


menggunakan perkembangan inovasi lain yang ada

5) Menguasasi IT sebagai bentuk adaptasi sesuai perkembangan zaman terutama dapat


mengoperasikan serta memanfaatkan teknologi informatika

6) Hospitality sebagai sikap keramahtamahan dalam proses pelayanan publik

7) Networking sebagai upaya untuk meningkatkan serta menjali hubungan baik epada
individu maupun instansi yang menimbulkan dampak positif

8) Entrepreunership sebagai bentuk keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang


menyerah dan cerdas dalam menciptakan peluan serta bertanggung jawab.

Gambar 4.3. sosialisasi kepada Kasubsi registrasi beserta staff bagian registrasi Bapas
Kelas I Palangka Raya

52
Dengan melakukan sosialisasi kepada Kasubsi registrasi beserta staff bagian
registrasi Bapas Kelas I Palangka Raya maka pegawai akan mendukung terciptanya Labora
Baraya untuk kelancaran pelaksanaan registrasi klien yang memiliki jarak tempuh .Lebih
lanjut dari itu, kegiatan ini juga meninternalisasikan tata nilai organisasi Kemenkumham
PASTI, Yaitu; Profesional, ditunjukan dengan sikap mengacu pada peningkatan kualitas
kinerja dan kemampuan; Akuntabel, ditunjukan dengan melakukan tugas dengan cermat,
teliti dan dapat dipertanggung jawabkan; Sinergi, ditunjukan dengan bekerjasama dengan
mentor, atasan maupun petugas senior; Transparan, ditunjukan dengan sikap terbuka dalam
melakukan kegiatan; serta Inovatif, ditunjukan dengan pembuatan rumus dan formula yang
akan digunakan.
5. Kegiatan 5; Melakukan sosialisasi kepada seluruh UPT di bawah wilayah kerja Balai
Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya atau dengan mengirimkan surat
pemberitahuan bahwa pelayanan registrasi di Bapas Palangka Raya harus melakukan
booking layanan registrasi terlebih dahulu melalui link google form.
Kegiatan pertama ini, dilaksakanakan pada tanggal 22 Juni- 26 Juni. Dimana
pelaksanaan dari kegiatan ini memiliki output/ luaran hasil Laporan Pelaksanaan
Presentasi kepada UPT Rutan maupun Lapas yang sesuai dengan rencana dan tujuan awal
aktualisasi ini dilaksanakan. Guna menghasilakan luaran tersebut, maka dilakukan
tahapan kegiatan sebagai berikut;

53
a. Melaksanakan sosialisasi di Rutan dan Lapas yang memiliki jarak tempuh yang
jauh dari Bapas Kelas I Palangka Raya
Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini memiliki output Data dan dokumentasi
pelaksanaan sosialisasi di Rutan maupun Lapas yang memili jarak tempuh lumayan jauh ,
tahapan ini merupakan tahapan terakhir yang dilakukan oleh penulis, penulis mempresentasikan cara
penggunakan barcode dan website Labora Baraya serta pelaksanaan tahapan ini dilakukan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK sebagai berikut;
1. Akuntabel
Saya melaksanakan sosialisasi di Rutan dan Lapas dengan jarak tempuh yang
jauh dari Bapas Kelas I Palangka Raya bersama mentor kepada bagian Sub. Seksi
Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan di Lapas dan Sub. Seksi Pelayanan
Tahanan di Rutan, pelaksanaan sosiali ini merupakan internalisasi nilai Akuntabel
dengan kata kunci dapat dipercaya, dan menerapkan kode etik yaitu bertanggung
jawab dan cermat.
2. Berorientasi Pelayanan
Selanjutnya saya melaksanakan melaksanakan sosialisasi di Rutan dan Lapas
untuk menjawab kebutuhan Rutan maupun Lapas terkait layanan dan untuk terus
melakukan perbaikan layanan sebagai bentuk aktualisasi Berorientasi Pelayanan.
3. Kompeten
Dalam melaksanakan sosialisasi di Rutan dan Lapas selain untuk layanan
booking saja ini bisa juga untuk saya gunakan sebagai bahan pembelajaran untuk
mengembangkan kapabilitas terkait registrasi klien, sebagai bentuk internalisasi nilai
Kompeten. Dengan kata kunci learning agility dan kode etik meningkatkan
kompetensi diri.
Selain internalisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, Kegiatan pertama ini
juga mengimplementasikan Nilai Manajemen ASN dan Smart ASN sebagai berikut;
a. Manajemen ASN
Pelaporan dan Evaluasi hasil pelaksanaan aktualisasi menujukan perilaku
yang sesuai dengan:
1) Fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik
2) Tugas ASN untuk melaksankaan kebijakan yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan berlaku
3) Kewajiban ASN untuk melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian;
kejujuran; kesadaran; bertanggung jawab; dan menaati ketentuan peraturan
perundang-undangan, menunjukan integritas dan keteladanan sikap; perilaku;
hormat; sopan; dan tindakan kepada setiap orang
4) Kode etika ASN untuk melaksanakan tugas dnegan cermat dan disiplin; melayani
54
dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; serta melaksanakan tugasnya
dnegan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi

b. Smart ASN
Pelaporan dan Evaluasi hasil pelaksanaan aktualisasi menunjukan sikap dan
perilaku dalam pengembangan pengetahuan yang berkaitan dengan kompetensi diri
untuk terus beradaptasi dengan perubahan zaman baik secara digital maupun sosial.
Merupakan internalisasi karakteristik;
1) Integritas sebagai bentuk konsistensi yang selaras dengan nilai, norma, dan/atau
etika organisasi
2) Nasionalisme sebagai bentuk sikap cinta tanah air, setia kepada Pancasila, UUD
1945, NKRI, dan Pemerintahan yang sah
3) Profesionalisme sebagai komitmen untuk meningkatkan kemampuan secara terus
menerus dan melakukan pekerjaan sesuai kompetensi, tugas dan fungsi jabatan
4) Berwawasan Global sebagai bentuk memiliki kemampuan untuk menemukan
dan menggunakan perkembangan inovasi lain yang ada
5) Menguasasi IT sebagai bentuk adaptasi sesuai perkembangan zaman terutama
dapat mengoperasikan serta memanfaatkan teknologi informatika

6) Hospitality sebagai sikap keramahtamahan dalam proses pelayanan publik


7) Networking sebagai upaya untuk meningkatkan serta menjali hubungan baik
epada individu maupun instansi yang menimbulkan dampak positif
8) Entrepreunership sebagai bentuk keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang
menyerah dan cerdas dalam menciptakan peluan serta bertanggung jawab.
Dengan melaksanakan sosialisasi di Rutan dan Lapas terkait Labora Baraya yang
telah dibuat, maka kualitas dan kapasitas pegawai akan mendukung terciptanya misi
Kementerian Hukum dan HAM terkait pencapaian pelayanan publik dibidang hukum yang
berkualitas, serta penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM yang berkelanjutan.
Lebih lanjut dari itu, kegiatan ini juga meninternalisasikan tata nilai organisasi
Kemenkumham PASTI, Yaitu; Profesional, ditunjukan dengan sikap mengacu pada
peningkatan kualitas kinerja dan kemampuan; Akuntabel, ditunjukan dengan melakukan
tugas dengan cermat, teliti dan dapat dipertanggung jawabkan; Sinergi, ditunjukan dengan
bekerjasama dengan mentor, atasan maupun petugas senior; Transparan, ditunjukan
dengan sikap terbuka dalam melakukan kegiatan; serta Inovatif, ditunjukan dengan
pembuatan rumus dan formula yang akan digunakan.

55
Gambar 4.5 Pelaksanaan Perjalanan untuk Sosialisasi menuju Rutan Kelas IIB Kuala Kapuas

Gambar 4.6 Pelaksanaan Sosialisasi di Rutan dan Lapas

56
57
58
Gambar Pelaksanaan Perjalanan Pulang Menuju Bapas Kelas I Palangka Raya

59
B. Kendala dan Solusi
Berdasarkan pelaksanaan aktualisasi yang telah dilakukan terdapat beberapa kendala,
namun kendala tersebut dapat diselesaikan dengan cukup baik melalui alternatif cara yang
dapat dilakukan. Kendala tersebut berupa budaya kerja yang ada di lingkungan Balai
pemasyarakatan, dimana kebiasaan yang membentuk budaya kerja setidaknya
mempengaruhi bagaimana cara pandang serta pola pikir untuk melaksanakan suatu
pekerjaan menjadi sulit dikembangkan jikalau tidak ada arahan secara resmi oleh
pejabat struktural bersangkutan. Kemudian kendala selanjutnya yaitu keberangkatan
menuju UPT yang memiliki jarak tempuh lumayan jauh dan memakan waktu yang sangat
banyak.
Dengan adanya hal tersebut menyebabkan kegiatan aktualisasi sedikit terhambat
meskipun dapat diselesaikan dengan beberapa kompromi dan negosiasi yang saling
menguntungkan.

60
C. Capaian Penyelesaian Core Isu
Kondisi Core Isu
Sebelum Aktualisasi Sesudah Aktualisasi
aktualisasi ini dilakukan karena adanya Setelah dilaksanakannya kegiatan
Core Isu yang diperoleh mengenai “Belum Aktualisasi, diperoleh beberapa kondisi
tersedianya standarisasi pelayanan perubahan di Unit Kerja seperti: (a) adanya
registrasi klien pemasyarakatan pada Balai perbaikan kualitas layanan yaitu pihak
Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya”. Rutan dan Lapas tiba di Bapas sesuai
Sebelum aktualisasi dilakukan, ditemukan dengan jam kerja Bapas. (b) terdapat
beberapa kondisi pada UPT sebagai berikut; perubahan durasi layanan yang awalnya
(a) Belum optimalnya penggunaan sistem sering dilakukan diluar jam kerja Bapas
database pemasyarakatan (SDP) untuk menjadi selalu tepat waktu. (c) karakter
digunakan sebagai sistem informasi pelayanan yang responsive dan memiliki
pemasyarakatan data klien yang di registrasi komitmen tinggi terhadap pelayanan yang
(b) Durasi layanan yang belum optimal diberikan. (d) meningkatnya prima dari
karena masih terlalui banyak hal terkait penyelenggaraan pelayanan registrasi klien
penempatan alat, serta standari sasi pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan
pedoman pelayanan/ komitmen pelayanan Kelas I Palangka Raya. (e) adanya Layanan
(c) Layanan registrasi menggunakan Booking Registrasi (Labora) Bapas Kelas I
mailink yang kurang optimal, dimana Palangka Raya (Baraya) di Balai
belum tertatanya dokumen didalam device Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya.
registrasi yang belum memiliki shortcut. (d)
Stnadarisasi pelayanan yang berangkat dari
belum tersedianya pedoman dan standar
kualitas layanan yang sesuai dengan
peraturan perundang undangan.

61
D. Realisasi Nilai BerAKHLAK
Kegiatan
Jumlah
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Aktualisasi per
N Mata
MP
o Pelatihan
Rea Lap Rea Rea
Lap Real Lap Lap Lap Realis Lap Rea Lap Real Lapora Realisa
lisa ora lisa lisa ora lisa
oran isasi oran oran oran asi oran isasi n si
si n si si n si
Berorientas
1. 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 21 21
i Pelayanan
2. Akuntabel 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 1 1 1 1 14 14

3. Kompeten 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 25 25

4. Harmonis 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 13 13

5. Loyal 1 1 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 20 20

6. Adaptif 1 1 2 2 1 1 3 3 1 1 8 8

7. Kolaboratif 1 1 1 1 3 3 1 1 6 6
Jumlah MP
yang 10 10 15 15 11 11 20 20 17 17 17 17 17 17 107 107
Diaktualisasika
n per Kegiatan

126
E. Dampak Aktualisasi

1. Dampak Positif
Pembuatan Labora Baraya di Balai Pemasyarakatan Kelas I
Palangka Raya merupakan program yang dilakukan untuk melakukan
standarisasi dan kontrol dalam pengoptimalan jam kerja pegawai Bapas
yang sedang menjalani piket registrasi Sistem Database Pemasyarakatan
(SDP) serta memaksimalkan pemberian layanan registrasi klien dewasa
dengan menerapkan fasilitas digital yang tersedia. Sehingga terenuhinya
jaminan kualitas pelayanan yang berdasarkan komitmen pelayanan serta
SOP waktu jam kerja pelayanan registrasi klien dewasa dilingkungan
Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM. Dampak positif
diatas dikaitkan dengan nilai BerAKHLAK adalah sebagai berikut :
a. Berorientasi Pelayanan, yaitu Petugas Piket Registrasi klien dewasa
di Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya waktu
pelaksanaannya dulakukan

b. secara optimal bertanggungjawab terhadap komitmen pelayanan,


memiliki sikap yang ramah, cekatan dalam memberikan layanan, dan
memaksimalkan pelayanan sesuai dengan prosedur pelayanan prima.

c. Akuntabel, yaitu Petugas Registrasi dan Pembimbing


Kemasyarakatan dalam melaksankaan registrasi klien dewasa di
Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya dilakukan secara
bertanggung jawab, transaparan, dan cermat, dan berintegritas tinggi
terhadap komitmen pelayanan.
d. Kompeten, yaitu Petugas Registrasi dan Pembimbing
Kemasyarakatan dalam melaksankaan registrasi klien dewasa di
Balai Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya dilakukan dilakukan
sesuai dengan kompetensi diri dan terus menerus melakukan
perbaikan melalui proses pembelajaran terus menerus dalam
menyelenggarakan layanan.
e. Adaptif, yaitu Petugas Registrasi dan Pembimbing Kemasyarakatan
dalam melaksankaan registrasi klien dewasa di Balai
Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya melakukan tugas dengan
terus beradaptasi berdasarkan perubahan lingkungan dan kebutuhan
pegawai bapas yang sedang piket layanan registrasi. Dampak positif

63
dari program Labora Baraya sebagai sarana untuk menjadikan
pelayanan registrasi klien dewasa dilaksanakan tepat waktu saat jam
kerja Bapas, kemudian dikaitkan dengan manajemen ASN adalah
dalam Manajemen ASN terdapat kewajiban ASN yaitu
melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab dan menaati ketentuan
peraturan perundang-undangan serta menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada
setiap orang. Dalam hal ini Pembimbing Kemasyarakatan
melaksanakan tugas dan fungsinya yang salah satunya dalam dalam
registrasi klien sebelum nantinya dilakukannya pembimbingan klien
dan tanggung jawab serta menaati ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Apabila dikaitkan dengan Smart ASN, maka pembuatan
mekanisme registrasi klien dewasa ini adalah membuat Pembimbing
Kemasyarakatan lebih leluasa melakukan registrasi klien secra
aefektif dan efisien sehingga profesionalisme dari Pembimbing
Kemasyarakatan dapat sesuai dengan Smart ASN sebagai berikut;
a. Profesionalisme yaitu komitmen para anggota suatu profesi
untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus.
b. Menguasai IT yaitu dapat mengoperasikan dan memanfaatkan
aplikasi-aplikasi IT termasuk di dalamnya yaitu penggunaan
internet.
c. Hospital sebagai sikap keramahtamahan dalam proses pelayanan
publik

d. Integritas sebagai bentuk konsistensi yang selaras dengan nilai,


norma, dan/atau etika organisasi

2. Dampak Negatif

Pada aktualisasi ini permasalahan yang diangkat yaitu “Kurang


optimalnya waktu pelaksanaan registrasi klien karena sering dilakukan
diluar jam kerja Bapas Kelas I Palangka Raya” maka dilakukannya
penyelesaian persoalan melalui gagasan alternatif “Pembuatan layanan
booking registrasi bagi Rutan maupun Lapas sebagai sarana sebelum
klien Pemasyarakatan dilakukan registrasi di Balai Pemasyarakatan Kelas I
Palangka Raya berbasis Self-Services. Apabila gagasan alternatif tidak

64
dilaksanakan dengan baik, komitmen pelayanan yang telah ada akan
stuck dimana berdampak pada kualitas waktu pelaksanaan yang
dilakukan tidak sesuai dengan target maupun ketentuan
perundangunangan.

F. Tindak Lanjut Aktualisasi

Setelah pelaksanaan aktualisasi yang telah direncanakan sebelumnya,


maka dihasilkan rencana tindak lanjut terkait rencana kedepannya atas
terlaksananya registrasi klien dewasa di Balai Pemasyarakatan Kelas I
Palangka Raya sebagai berikut;
1. Peningkatan kualitas waktu pelayanan registrasi melalui pengukuran
evaluasi sesuai indikator-indikator standarisasi penyelenggaraan
pelayanan registrasi klien dewasa di Balai Pemasyarakatan Kelas I
Pangka Raya.
2. Perbaikan waktu kedatangan Rutan maupun Lapas yang sering diluar
jam kerja Bapas menjadi lebih optimal dan sesuai jam kerja Balai
Pemasyarakatan Kelas I Palangka Raya.
3. Dibuatnya Barcode dan Website sebagai sarana pelayanan dari google
form dengan template pengisian yang sangat simple dan mudah.
4. Dikembangkannya mekanisme self-services secara efektif melalui
barcode dan website yang tersedia, sehingga layanan makin efisien dan
efektif, professional, dan aman.
G. Nilai yang Menginspirasi

Dalam pelaksanaan aktualisasi ini, terdapat nilai dalam nilai dasar


CPNS BerAKHLAK yang menginspirasi yaitu nilai yang pertama adalah
Berorientasi Pelayanan dengan kata kunci responsive dan peningkatan mutu
layanan dengan melakukan perbaikan terus menerus, memberikan layanan
secara ramah, cekatan, dan efektif serta efisien. Dimana dalam hal ini
Petugas Registrasi yang piket bekerja secara efektif dengan hadirnya
pelayanan booking registrasi klien yang jelas melalui pedoman dan

65
standarisasi layanan yang terwujud dalam komitmen pelayanan. Kedua,
Akuntabel dengan kata kunci integritas dan transparan serta kode etik yaitu
melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas. Dimana registrasi klien dewasa yang dilakukan oleh Petugas
piket registrasi di Balai Kelas I Palangka Raya dapat diberikan secara
transparan, cermat, dan bertanggungjawab.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan Rancangan Aktualisasi yang berjudul “OPTIMALISASI
LAYANAN BOOKING REGISTRASI KLIEN PEMASYARAKATAN
MELALUI PEMANFAATAN GOOGLE FORM PADA BALAI
PEMASYARAKATAN KELAS I PALANGKARAYA”, sudah disimpulkan
bahwa dengan adanya aktualisasi ini dapat menambah wawasan penulis
tentang nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) kemudian
dapat diimplementasikan pada kegiatan-kegiatan bersifat teknis yang penulis
kerjakan di lingkup Bapas maupun diluar Bapas seperti UPT Rutan maupun
Lapas. Pada saat pembuatan rancangan aktualisasi dan pelaksanaan
aktualisasi ini penulis pasti mengalami beberapa kendala, namun penulis
dapat mengatasinya dengan baik. Tujuan dari aktualisasi ini agar pelaksanaan
layanan booking registrasi klien secara digital melalui google form di Bapas
Kelas I Palangka Raya bisa dilaksanakan dengan baik agar registrasi klien
berjalan sesuai dengan jam operasional kerja di Bapas.

B. Saran
Adapun saran yang penulis harapkan dari pelaporan Rancangan
Aktualisasi ini yaitu;
1. Penulis berharap agar rancangan aktualisasi ini dapat memberikan
manfaat pada Bapas Kelas I Palangka Raya agar sebelum
dilaksanakannya registrasi klien baru pemasyarakatan sudah di

66
booking terlebih dahulu dan registrasi berjalan sesuai dengan jam
kerja Bapas.
2. Tetap dilaksanakannya aktualisasi penulis di Bapas Kelas I Palangka
Raya kedepannya.
3. Adanya dukungan dari pimpinan, rekan kerja dan pihak manapun
yang terlibat untuk melanjutkan aktualisasi penulis.
4. Dengan adanya rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat
menciptakan hubungan baik antara atasan dengan anggotanya yakni
saling bekerja sama serta saling menghargai dalam menjalankan tugas
dan fungsinya.

67
Daftar Pustaka

Hardiansyah. (2011). Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gaya Media


Ibnu. (2022, January 4). Retrieved from Accurate.id: https://accurate.id/aplikasi-
kasir/self-service/
Kelly, L., & Booth, C. (2004). Dictionary of Strategy: Strategic Management.
New York: SAGE Publications Inc
Kementerian Hukum dan HAM. (2016). Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Sistem Database
Pemasyarakatan. Jakarta: Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-
undangan Kementerian Hukum dan HAM RI
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. (2021,
Agustus 26). Surat Edaran Menteri Pendayaguanaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Implementasi Core
Values BerAKHLAK dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara.
Jakarta, DKI Jakarta
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi.
(2016). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 22 Tahun 2016 Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1716. Jakarta: Biro Hukum, Komunikasi, dan
Informasi Publik
Kemeterian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (2022). Visi, Misi, dan Tata Nilai
Kemenkumham RI. Retrieved from Kementerian Hukum dan HAM Web
Site: https://kemenkumham.go.id/tentang-kemenkumham-ri/visi-misi-dan-
tata-nilai
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Direktorat jenderal Peraturan Perundangan
Mahmudi. (2010). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit UUP
STIM YKPN
Pemerintah Indonesia. (2009). Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia
Pemerintah Indonesia. (2014). Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6. Jakarta: Sekretariat Negara
Pemerintah Indonesia. (2015). Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015
Tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Lembaran Negara

68
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 84. Jakarta: Kantor Sekretariat
Presiden
Pemerintah Indonesia. (2017). Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 63. Jakarta: Sekretariat Negara Republik
Indonesia 133
Pemerintah Indonesia. (2022). Undang Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang
Sistem Pemasyarakatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 165. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia

69

Anda mungkin juga menyukai