Anda di halaman 1dari 36

CRITICAL BOOK REVIEW

MANAJEMEN KEUANGAN
(Karya: Setia Mulyawan, S.E, M.Si Dan Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM )

CRITICAL BOOK REVIEW


MK.MANAJEMEN KEUANGAN
PRODI S1 PENDIDIKAN BISNIS

SCORE NILAI

NAMA : FEBY ALVIONITA BR. SEMBIRING


PRODI : PENDIDIKAN BISNIS (B)
MATA KULIAH : MANAJEMEN KEUANGAN
DOSEN PENGAMPU : PASCA DWI PUTRA, S.E, M.Si

PENDIDIKAN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna kasih karunia-Nyalah penulis
dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan Critical Book Review ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas dari PASCA DWI PUTRA, S.E, M.Si, pada mata kuliah Manajemen Keuangan.
Selain itu, agar penulis dan pembaca mampu menganalisis kelebihan dan juga kekurangan
dari Manajemen Strategi, guna menambah wawasan dan ilmu pengetahuan penulis dan
pembaca dalam menguasai materi terkait dengan Manajemen Keuangan. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membagi sebagian
ilmu pengetahuannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review ini.
Penulis menyadari, baik dalam penulisan maupun dalam mengkritisi kedua buku yang
berjudul “Manajemen Keuangan”, ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna penyempurnan
Critical Book Review ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas segala dukungan dan saran guna
penyempurnaan tugas ini.

Medan, 20 Februari 2021

Feby Alvionita Br Sembiring

Critical Book Review|i


DAFTAR ISI

Kata Pengantar-------------------------------------------------------------------------------- i
Daftar Isi --------------------------------------------------------------------------------------- ii
Bab I Pendahuluan---------------------------------------------------------------------------- iii
1.1.-------------------------------------------------------------------------------------Latar
Belakang-------------------------------------------------------------------------- 1
1.2.-------------------------------------------------------------------------------------Rumusan
Masalah--------------------------------------------------------------------------- 1
1.3.-------------------------------------------------------------------------------------Tujuan
-------------------------------------------------------------------------------------1
1.4.------------------------------------------------------------------------------------- Identitas
Buku------------------------------------------------------------------------------- 2
Bab II Ringkasan Buku---------------------------------------------------------------------- 3
2.1. Ringkasan Buku Utama-------------------------------------------------------- 3
2.2. Ringkasan Buku Pembanding------------------------------------------------- 12
Bab III Kritikan Terhadap Buku------------------------------------------------------------ 23
3.1. Kritkan Buku Utama----------------------------------------------------------- 31
3.2. Kritikan Buku Pembanding --------------------------------------------------- 31
Bab IV Penutup------------------------------------------------------------------------------- 32
4.1. Kesimpulan---------------------------------------------------------------------- 32
4.2. Saran------------------------------------------------------------------------------ 32
Daftar Pustaka--------------------------------------------------------------------------------- 33

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATA BELAKANG
Critical Book Review adalah laporan hasil kritik atau berupa komentar tentang suatu
topik materi bahasan isi suatu buku dengan melakukan perbandingan. Setiap buku yang dibuat
oleh penulis tertentu pastilah mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kelayakan
suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan resensi terhadap buku itu.
Critical Book Review Merupakan salah satu tugas dari keenam tugas kurikulum KKNI
yang ditetapkan di Universitas Negeri Medan. Critical Book Review yang dilakukan dalam
laporan kali ini adalah pada mata kuliah “Manajemen Keuangan”. Critical Book Review ini
dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas dari Dosen Pengampu Matakuliah. Dalam sebuah
proses pembelajaran terutama seorang mahasiswa sangat diperlukan pengalaman yang sangat
banyak tentang penguasaan materi maka untuk memperluas materi yang telah diperoleh tersebut
dilakukan laporan kritik buku sederhana tentang topik yang dibahas di mata kuliah Manajemen
Keuangan untuk meningkatkan kualitas dari seorang mahasiswa.

1.2. TUJUAN
a. Meringkas buku Manajemen Keuangan
b. Menganalisis kelebihan serta kekurangan dari buku Manajemen Keuangan

1.3. MANFAAT
a. Untuk mengetahui ketiga isi buku Manajemen Keuangan
b. Untuk mengetahui kelebihan dan juga kelemahan dari buku Manajemen Keuangan

Critical Book Review|1


1.4. IDENTITAS BUKU
A. IDENTITAS BUKU UTAMA

Judul buku : Manajemen Keuangan


Pengarang : Setia Mulyawan, S.E, M.Si
Penerbit : CV. Pustaka Setia
Tahun terbit : 2015
Kota Terbit : Bandung
Cetakan : Pertama
Tebal : 303
Bahasa : Indonesia
ISBN : 978-979-076-5122-2

B. IDENTITAS BUKU PEMBANDING

Judul Buku : Manajemen Keuangan

Penulis : Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM.

Penerbit : Zahir Publishing

Tahun Terbit : 2018

Jenis Buku : E-book

Jumlah Halaman : 223

Bahasa : Indonesia

ISBN : 978-602-5541-19-3

Critical Book Review|2


BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
2.1. RINGKASAN BUKU UTAMA KARYA SETIA MULYAWAN, S.E, M.SI
BAB I PENDAHULUAN
Dalam kegiatan ekonomi, uang mempunyai peranan yang sangat penting. Dengan adanya
uang, kegiatan masyarakat lebih lancar uang digunakan untuk membeli barang atau jasa yang
dibutuhkan. Uang juga digunakan untuk menyimpan kekayaan dan membayar hutang.
Kehidupan modern menyertakan uang dalam segala sendi kehidupan. Uang telah menjajah
manusia dan banyak yang tidak melakukan kejahatan terhadap sesama manusia demi
memperoleh uang. Berdasarkan sudut pandang ekonomi, uang adalah hasil perkembangan
peradaban manusia yang menciptakannya sebagai alat tukar dan standar penilaian yang efektif
dan efisien. Ekonomi moneter melihat uang dari sudut uang yang sebagai alat, yang mencakup
timbulnya uang, bentuk uang, bahan yang digunakan untuk membuat uang dan siapa yang
menciptakannya.
Capital budgeting dirumuskan untuk menjelaskan perlunya memperhatikan nilai waktu
uang dalam melakukan keputusan investasi. Meskipun diakui bahwa penentuan tingkat bunga
yang layak dalam perhitungan nilai sekarang atau present value tidaklah mudah, konsep capital
budgeting memberikan dasar bagi teori penilaian atau evaluation. Manajemen keuangan
memfokuskan pada pengambilan keputusan keuangan yang menuju pada penciptaan kekayaan,
seperti pada saat produk baru dipasarkan, melakukan investasi, mengganti aset yang ada,
meminjam dari bank, menerbitkan saham atau obligasi, memperpanjang kredit dan jumlah kas
yang harus tersedia pada perusahaan. Terdapat tiga kegiatan utama dalam keuangan adalah
operating financing dan investasi.
Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan penganggaran pemeriksaan
pengelolaan pengendalian, dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Tujuan dari berdirinya sebuah perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan para pemegang
saham. Dengan menggunakan maksimalisasi kekayaan pemegang saham sebagai tujuan dari
perusahaan, di mana kelemahan perusahaan yang harus dihindari. Perusahaan akan berjalan
dengan optimal jika manajer yang memimpin dan bertanggung jawab kepada perusahaan mampu
memajukan perusahaan dan siap bersaing dengan yang lain. Akan tetapi, manajemen keuangan
sangat berperan penting juga dalam perusahaan karena manajemen keuangan merupakan
aktivitas perusahaan dalam mendapatkan dana yang digunakan untuk mengelola aset perusahaan
secara efisien dan sesuai dengan tujuan yang tepat sasaran.

BAB II KONSEP MANAJEMEN KEUANGAN


Setiap perusahaan pada dasarnya berdiri karena adanya struktur yang bekerja menjalin
kegiatan perusahaan. Struktur yang bekerja dalam menjalankan perusahaan di bidang keuangan
adalah manajemen keuangan. Setiap struktur atau jabatan memiliki peran penting dalam

Critical Book Review|3


memajukan perusahaan tersebut, dan tentu pula setiap strukturnya pasti akan saling berhubungan
dalam kerjasama. Pada hakekatnya perusahaan berdiri karena adanya kerjasama dari setiap
bidang yang ada didalamnya. Dengan demikian, melakukan tindakan bisnis dalam suatu
perusahaan tidak terlepas dari peran sentral manajemen keuangan. Hal tersebut karena tanpa
manajemen keuangan, proses pengalokasian dana akan sulit dan proses produksi tidak dapat
berjalan dengan baik. Bahkan perusahaan kemungkinan akan mengalami kebangkrutan. Dalam
mengelola keuangan perusahaan memerlukan seorang manajer keuangan yang cakap dan ahli
dalam mengatur serta mengelola keuangannya. Manajemen keuangan merupakan bagian dari
tugas pimpinan perusahaan dengan tanggung jawab utama berupa keputusan-keputusan penting
menyangkut investasi dan pembiayaan perusahaan. Jika dihubungkan dengan prinsip manajemen
aktivitas pengelolaan dan penggunaan dana dimaksud harus dilakukan secara efektif dan efisien.
Manajemen keuangan diartikan sebagai Seluruh aktivitas kegiatan perusahaan yang
berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan dengan memaksimalkan biaya
serta memaksimalkan nilai perusahaan, yaitu harga, dengan harapan supaya calon pembeli
bersedia membayar jika suatu perusahaan menjual nya. Besar kecilnya dana yang harus
diperoleh manajer keuangan harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk operasi perusahaan itu.
Penggunaan dana untuk operasi perusahaan dapat digunakan untuk keperluan yang bermacam-
macam. Akan tetapi, jika dipandang dari dimensi waktunya, dana tersebut dapat digunakan untuk
modal kerja jangka pendek dan juga dapat digunakan untuk investasi modal jangka panjang.
Dengan demikian manajemen keuangan intinya harus melakukan tugas yaitu sebagai berikut:
1. Memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut. Untuk memperoleh dana tersebut
manajer keuangan harus mengambil keputusan pembelanjaan yaitu mencari dana dari
pasar modal. Besar kecilnya dana bergantung pada kebijakan deviden, yaitu penentuan
besar kecilnya keuangan yang harus dibagi.
2. Menggunakan dana, manajer keuangan harus mengambil keputusan investasi yaitu
penggunaan dana oleh perusahaan.
Tujuan dari manajemen keuangan adalah memaksimalkan profit atau keuntungan, Dana
meminimalkan biaya untuk mendapatkan pengambilan keputusan yang maksimum dalam
menjalankan perusahaan ke arah perkembangan dan perusahaan yang berjalan atau servis dan
extension. Pendapatan lain yang menyatakan bahwa tujuan manajemen keuangan adalah
memaksimumkan nilai kekayaan para pemegang saham. Nilai kekayaan dapat dilihat melalui
perkembangan harga saham perusahaan di pasar. Manajemen keuangan yang efisien memenuhi
adanya tujuan yang digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian efisien yaitu dengan
memaksimalkan kemampuan pemegang saham yang dapat ditempuh dengan pemaksimalan nilai
perusahaan.
Selain tujuan dari manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan dan
sebagai pedoman keberhasilan pelaksanaan fungsi manajemen keuangan atau keputusan bidang
manajemen keuangan. Dalam mengambil keputusan keuangan yang benar, Manager keuangan
Perlu menentukan tujuan yang harus dicapai dan memperhatikan segala kekuatan serta
kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Secara terperinci tujuan manajemen keuangan dapat
dikategorikan sebagai berikut:

Critical Book Review|4


1. Secara normatif, tujuan keputusan keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan.
Dimana nilai perusahaan merupakan harga yang dibayar oleh calon pembeli apabila
perusahaan tersebut dijual.
2. Memaksimumkan nilai perusahaan tidak identik dengan memaksimumkan data per
lembar saham yang dimiliki oleh perusahaan.
Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah
dilakukannya. Tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan kedalam tiga jenis keputusan
yaitu sebagai berikut:
1. Investasi, menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan Dari sekelompok
kesepakatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling
menguntungkan bagi perusahaan.
2. Pembelanjaan, menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang
tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang
menimbulkan biaya yang paling murah.
3. Deviden, menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan
dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembiayaan
deviden, pembagian saham deviden, dan pembelian kembali saham. Semua keputusan
tersebut harus diambil dalam rangka tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh
perusahaan, yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah harga yang
terbentuk seandainya perusahaan tersebut dijual.

BAB III LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA


Lembaga keuangan atau financial institution adalah badan usaha yang bergerak dalam
pembiayaan keuangan atau lembaga yang modalnya berbentuk uang atau financial asset. Uang
sebagai modal utama lembaga keuangan ini ditawarkan kepada nasabah dalam berbagai bentuk
produk lembaga keuangan, misalnya pinjaman modal, obligasi dan lain sebagainya. Lembaga
keuangan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat,
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam undang-undang nomor 14 tahun 1967 tentang pokok-
pokok perbankan. Nilai penting pemasaran bank terletak dari tujuan yang ingin dicapai yang
meningkatkan mutu pelayanan dan kebutuhan nasabah. Untuk mencapai sasaran tersebut, bank
dapat melakukan hal-hal sebagai berikut yaitu:
1. Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabahnya
2. Memberi nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan dengan produk
pesaing
3. Menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap produknya
4. Memberi pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi nasabah yang
bersangkutan
5. Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi nasabah yang
bersangkutan
6. Menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank

Critical Book Review|5


7. Mempertahankan nasabah yang lama dan mencari nasabah baru, baik dari segi jumlah
maupun kualitas nasabah
8. Meningkatkan kualitas produk dan kepuasan pelanggan nasabah
Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang
dalam istilah perbankan disebut sebagai kegiatan funding. Pengertian penghimpunan dana
maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas.
Hal ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat bersedia
menanamkan dananya dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih adalah giro,
tabungan, sertifikat deposito, dan deposito berjangka. Maka dapat dijabarkan bahwasannya
kegiatan dari bank meliputi sebagai berikut:
1. Menghimpun dana atau funding dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dalam hal ini
bank sebagai tempat penyimpanan uang atau berinvestasi bagi masyarakat. Tujuan utama
masyarakat menyimpan uang adalah untuk mengamankan keuangannya.
2. Menyalurkan dana atau lending ke masyarakat, dalam hal ini bank memberikan pinjaman
atau kredit kepada masyarakat.
3. Menyediakan jasa-jasa bank lainnya atau service seperti pengiriman uang atau transfer,
penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota atau kelereng, penagihan
surat-surat berharga yang berasal dari luar kota atau luar negeri yang disebut inkaso,
Letter of Credit, safe deposit box, bank garansi, banknotes, cek perjalanan, dan jasa
lainnya. Selain tugas bank sebagai Agent of development dalam kaitannya dengan kredit
yang diberikan, Bang juga bertindak sebagai Agent of Trust, yaitu berkaitan dengan
pelayanan jasa yang diberikan kepada perseorangan ataupun sekelompok pesan. Secara
umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali ke masyarakat untuk berbagai tujuan.
1. Agent of Trust, dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan baik dalam hal
penghimpunan dana maupun Penyaluran dana kepada masyarakat akan menitipkan
dananya kepada bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya
bahwa uangnya tersebut tidak akan disalahgunakan oleh Bang.
2. Agent of development, kegiatan perekonomian masyarakat pada sektor moneter dan
sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran
dana sangat diperlukan bagi kelancaran kegiatan perekonomian di sektor real. Kegiatan
bank tersebut dapat mendorong masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan
distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa.
3. Agent of service, bank memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada
masyarakat. Jasa yang ditawarkan ini dapat berkaitan dengan kegiatan perekonomian
masyarakat secara umum berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga,
pemberian pinjaman bank, dan penyelesaian tagihan.

Critical Book Review|6


BAB IV LAPORAN DAN ANALISIS KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan yang
digunakan untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan. Dari laporan keuangan,
dapat diketahui posisi keuangan perusahaan serta hasil hasil yang telah dicapai perusahaan.
Laporan keuangan juga merupakan proses perhitungan setiap tutup pembukuan yang digunakan
untuk melihat perkembangan perusahaan. Pada umumnya laporan keuangan terdiri atas:
1. Neraca dan perhitungan rugi laba
2. Laporan perubahan modal
3. Gambaran jumlah aktiva, utang, dan modal suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
4. Gambarkan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama
periode tertentu
5. Laporan perubahan modal yang menunjukkan sumber dan penggunaan
6. Alasan terjadinya perubahan modal perusahaan, misalnya laporan perubahan modal kerja,
laporan sumber dan penggunaan kas, laporan sebab-sebab perubahan laba kotor, Laporan
biaya produksi serta daftar-daftar lainnya.
7. Gambaran kemajuan perusahaan secara periodik
8. Data-data hasil kombinasi antara fakta dan kebiasaan dalam akuntansi serta pendekatan
pribadi
Terdapat beberapa pihak-pihak yang memerlukan laporan keuangan yaitu:
1. Pemilik perusahaan. Bagi pemilik perusahaan, laporan keuangan bertujuan untuk
mengetahui prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen, hasil deviden yang akan
diterima, posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya, serta nilai saham dan laba
per lembar saham.
2. Manajemen perusahaan. Bagi Manajemen perusahaan, laporan keuangan dapat digunakan
untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik, mengukur tingkat biaya
dari setiap kegiatan operasi perusahaan, menilai hasil kerja individu yang diberi tugas dan
tanggung jawab, dan menjadikan bahan pertimbangan dan menentukan perlu tidaknya
diambil Kebijaksanaan baru.
3. Investor. Bagi investor laporan keuangan yang yang dimaksudkan digunakan untuk titik 2
menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan, menilai kemungkinan
menanamkan dana dalam perusahaan, menilai kemungkinan menanamkan divestasi dari
perusahaan, dan menjadi dasar memprediksi kondisi perusahaan pada masa mendatang.
4. Kreditur dan bunker bagi kreditur atau bunker laporan keuangan digunakan untuk menilai
kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam jangka pendek maupun dalam
jangka panjang, menilai kualitas jaminan kredit atau investasi untuk menopang kredit
yang akan diberikan, melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin
diperoleh dari perusahaan atau menilai rate of return perusahaan.
5. Pemerintah dan regulator. Bagi pemerintah atau regulator laporan keuangan bertujuan
untuk menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang harus dibayarkan perusahaan,
dasar dalam penetapan Kebijaksanaan baru, menilai perusahaan memerlukan bantuan
atau tindakan, dan menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang telah ditetapkan.

Critical Book Review|7


6. Analisis, akademis, dan pusat data statistik. Bagi para analisis akademis dan lembaga-
lembaga pengumpulan data bisnis, laporan keuangan merupakan sumber informasi
primer yang diolah sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi analisis, ilmu
pengetahuan dan komoditas informasi.
Pemerintah harus menentukan kebijakan yang menjelaskan Komponen yang dapat
dikategorikan sebagai pendapatan atau biaya operasi yang tepat untuk 1 unit kerja Yang
dilaporkan, luas pengungkapan, dan kebijakan akuntansi yang dipraktekkan secara konsisten.
Pemerintah diharapkan dapat memberikan tambahan informasi untuk hal-hal berikut:
1. Fokus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembuatan laporan
2. Kebijakan penghapusan atau menghentikan aktivitas internal unit kerja pada laporan
aktivitas
3. Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomis aktiva aktiva tersebut untuk
menetapkan biaya depresiasi nya.
4. Deskripsi mengenai jenis-jenis transaksi yang masuk dalam penerimaan program dan
kebijakan untuk mengalokasikan biaya biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau
unit kerja dalam laporan aktivitas
5. Kebijakan pemerintah dalam menetapkan pendapatan operasi dan non operasi

BAB V KONSEP PENILAIAN NILAI WAKTU DARI UANG


Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai uang dari uang
merupakan konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga daripada
nilai uang pada masa yang akan datang atau konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang
yang disebabkan perbedaan waktu. Nilai waktu dari uang menunjukkan perubahan nilai uang
akibat berjalannya waktu. Dengan kata lain, nilai uang dapat berubah seiring berubahnya waktu.
Uang satu juta saat ini akan berubah nilainya Setelah 1 tahun berjalan. Disini waktu secara tidak
langsung menjadi fungsi uang, atau waktu merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi
perubahan nilai uang. Konsep nilai waktu dari uang ini adalah konsep yang memperhatikan
waktu dalam menghitung nilai uang. Artinya uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak
akan sama nilainya dengan 1 tahun yang akan datang. Berikut ini terdapat nilai masa uang yaitu
sebagai berikut:
1. Nilai masa datang, future value yaitu nilai uang pada waktu akan datang dari sejumlah
uang saat ini atau serangkaian pembayaran yang di evaluasi pada tingkat bunga yang
berlaku.
2. Nilai uang sekarang, nilai sekarang adalah nilai sekarang dari pembayaran masa depan,
yang dilakukan adalah dengan pemajemukan terbalik. Present value atau nilai saat ini
dari jumlah uang pada masa datang atau serangkaian pembayaran yang di nilai pada
tingkat bunga yang akan ditentukan. Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh pada
masa mendatang atau sering pula disebut dengan present value adalah nilai sejumlah
uang yang saat ini dapat digunakan untuk memperoleh jumlah uang yang lebih besar
pada masa mendatang.

Critical Book Review|8


3. Manfaat nilai waktu dari uang. Manfaat Temple of money adalah mengetahui apakah
investasi yang dilakukan saat ini memberikan keuntungan atau tidak. Time value of
money berguna untuk menghitung anggaran sehingga investor dapat menganalisis
Apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Investor lebih
menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahunnya dimulai tahun
pertama sampai tahun-tahun berikutnya.
Net present value merupakan selisih antara present value dari investasi dengan nilai
sekarang dari penerimaan kas bersih pada masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai
sekarang, tingkat bunga yang relevan perlu ditentukan. Net present value juga merupakan selisih
antara present value arus manfaat atau benefit dengan present value arus biaya atau cost. Net
present value menunjukkan manfaat bersih yang diterima dari suatu usaha selama umur usaha
tersebut pada tingkat discount rate tertentu. Untuk menghitung net present value diperlukan data
tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan benefit dari
proyek yang direncanakan.
Internal rate of return merupakan tingkat bunga yang menjadikan jumlah nilai sekarang
dari proses yang diharapkan akan diterima, sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran
modal. Pada dasarnya, internal rate of return harus dicari dengan cara trial and error. Penentuan
tarif kembalian dilakukan dengan metode trial and error dengan cara berikut:
1. Mencari nilai tunai aliran kas masuk bersih pada tarif kembalian yang dipilih secara
sembarang di atas atau di bawah tarif kembalian investasi yang diharapkan
2. Menginterpolasikan kedua tarif kembalian tersebut untuk mendapatkan kembalian
sesungguhnya
Sekuritas adalah secarik kertas yang menunjukkan hak pemilik kertas tersebut untuk
memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas dan
berbagai kondisi untuk melaksanakan hak tersebut. Penilaian sekuritas merupakan proses
penentuan nilai pasar suatu sekuritas yang merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak
kepemilikan untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan atas perusahaan yang
menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang melaksanakan hal tersebut.

BAB VI PERENCANAAN KEUANGAN


Perencanaan diartikan sebagai tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi
mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu akan datang dalam mencapai tujuan
yang diinginkan. Perencanaan juga diartikan sebagai proses penyusunan tujuan-tujuan
perusahaan dan pemilihan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan Sumber
penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasikan,
dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan. Dua Aspek penting dalam proses
perencanaan keuangan yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas perusahaan

Critical Book Review|9


2. Perencanaan laba, perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan proforma
Kedua perencanaan tersebut tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan internal,
tetapi juga dibutuhkan bagi pemberi pinjaman, baik sekarang maupun yang akan datang.
Perencanaan keuangan berpusat pada pembuatan laporan proforma. Laporan proforma
merupakan proyeksi laporan keuangan yang terdiri atas neraca dan laporan rugi laba suatu
perusahaan. Dua input yang diperlukan untuk menyusun laporan proforma dengan menggunakan
pendekatan yang sederhana yaitu sebagai berikut:
1. Laporan keuangan untuk tahun sebelumnya
2. Ramalan penjualan tahun yang akan datang
Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang penuh dengan
ketidakpastian. Oleh karena itu, kepala bagian financial harus selalu mengadakan forecasting
atau peramalan dan pengiraan terhadap masa yang akan datang dengan tepat, meliputi
perencanaan finansial jangka panjang, dan perencanaan jangka pendek. Salah satu keuntungan
adanya perencanaan finansial adalah menghindarkan berbagai pemborosan yang mengakibatkan
oleh adanya aktivitas yang sangat kompleks.
Metode peramalan permintaan atau penjualan dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu
metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kualitatif dibagi ke dalam deret berkala atau
runtun waktu dan metode kausal, sedangkan metode kualitatif dibagi menjadi metode
eksploratoris dan normatif. Metode kuantitatif sangat beragam. Untuk itu, setiap teknik memiliki
sifat, ketetapan, dan biaya tertentu yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode tersebut.
Metode kuantitatif formal didasarkan atas prinsip-prinsip statistik yang memiliki tingkat
ketetapan yang tinggi atau dapat meminimumkan kesalahan atau error lebih sistematis, dan lebih
populer Dalam penggunaannya. Terdapat beberapa metode peramalan keuangan yaitu sebagai
berikut:
1. Metode rasio konstan yaitu metode untuk meramalkan laporan keuangan dan kebutuhan
keuangan pada masa mendatang, dengan asumsi rasio-rasio keuangan tertentu akan tetap
konstan.
2. Metode regresi linier dimana metode ini mencari hubungan regresi dari variabel
dependen dengan variabel independen dan menyatakan hubungan tersebut dalam
persamaan regresi.

BAB VII MANAJEMEN KAS


Manajemen kas yang efisien membutuhkan kas yang tersedia untuk operasional atau
dalam investasi jangka pendek dan jangka panjang. Salah satu tanggung jawab manajer
keuangan perusahaan adalah mengatur sumber kas dan memastikan ketersediaan kas untuk
kebutuhan jangka pendek juga merencanakan kebutuhan jangka panjang untuk memperlancar
kebutuhan dan perkembangan perusahaan melalui ekspansi dan akuisisi. Manajemen kas
bertujuan untuk mempertimbangkan rasio dan imbal hasil agar terjadi keseimbangan antara
memiliki terlalu banyak atau sedikit kas. Terlalu sedikit kas yang diinvestasikan mengurangi

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 10
kesempatan untuk memperoleh imbal hasil yang lebih mendatangkan keuntungan pada masa
yang akan datang. Sebaliknya, terlalu banyak kas yang diinvestasikan akan menyebabkan cash
insolvency.
Kas yang cukup akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala
pengeluaran yang dibutuhkan. Kas yang cukup artinya cadangan kas dipelihara pada titik
minimum sehingga tidak terlalu banyak kasih yang di ideal dan justru dapat mendatangkan
potensi keuntungan jika diinvestasikan pada instrumen investasi. Fungsi utama dari manajemen
Kas adalah merencanakan, mencari, dan memanfaatkan khas dengan berbagai cara Agar
penggunaannya maksimum. Oleh karena itu manajemen kas yang efektif dapat mendorong
peningkatan laba investasi dengan cara meningkatkan kontribusi laba dari khas, mengurangi
jumlah investasi yang terkait pada kas.
Perusahaan menggunakan berbagai penyelesaian keuangan dengan teknik manajemen kas
untuk meminimalkan pembiayaan perusahaan dengan mengambil keuntungan dari ketidak
sempurnaan sistem pengalihan dan pembayaran. Prosedur ini memiliki keuntungan dari adanya
Float dalam sistem penagihan dan pembayaran. Slot diartikan dengan dana yang telah dikirim
oleh pembayar, tetapi belum dalam bentuk yang dapat dibelanjakan oleh penerima atau
perusahaan. Terdapat tiga hal yang ingin dilakukan oleh manajer keuangan ketika mengelola kas
yaitu sebagai berikut:
1. Mempercepat pemasukan kas, menaikkan ketersediaan dari kas.
2. Memperlambat pengeluaran kas
3. Memelihara saldo kas yang optimal
Kas merupakan unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Semakin
besar jumlah kas yang ada dalam perusahaan, semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Oleh
karena itu, uang kas harus ditentukan jumlah persediaan minimalnya di dalam perusahaan agar
memenuhi kewajiban ketika perusahaan ditagih dan apabila perusahaan berada dalam posisi
aman. Hal ini berarti perusahaan mempunyai Resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat
memenuhi kewajiban finansialnya. Akan tetapi, tidak berarti bahwa perusahaan harus berusaha
mempertahankan Persediaan uang kas yang sangat besar Karena dana yang ada di dalam kas
akan banyak menganggur sehingga memperkecil profitabilitas yang diperoleh. Dengan kata lain
semakin banyak uang kas yang dibutuhkan untuk kegiatan operasi perusahaan, semakin banyak
kesempatan investasi dan potensial Return yang harus dilepaskan perusahaan. Sebaliknya, jika
perusahaan hanya mengejar profitabilitas, maka perusahaan akan berusaha agar semua
persediaan kasnya dapat diputarkan dalam keadaan bekerja. Jika menjalankan tindakan tersebut
berarti perusahaan menetapkan dirinya dalam keadaan tidak likuid Apabila sewaktu-waktu ada
tagihan. Oleh karena itu, dalam mengelola kas perusahaan, manajer keuangan harus menentukan
jumlah minimal uang kas yang harus diperhatikan agar dapat memenuhi kewajiban keuangan
sewaktu-waktu.
Perusahaan yang memiliki saldo kas terlalu rendah akan lebih sering menjual surat-surat
berharga nya dibandingkan dengan perusahaan yang saldonya lebih tinggi. Dengan demikian,
trading kosnya cenderung akan turun ketika saldo kas bertambah. Sebaliknya, opportunity cost

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 11
dari memiliki kas bertambah sejalan dengan peningkatan saldo kas. Perhitungan target saldo kas
menyangkut trade-off antara opportunity cost memiliki kas terlalu banyak dan trading cost
karena memiliki kas terlalu sedikit. Model manajemen kas berusaha menjawab permasalahan
pembagian aset likuid suatu organisasi antara kas atau surat berharga. Dengan demikian, trading
kosnya cenderung akan turun ketika saldo bertambah besar. Sebaliknya, opportunity cost dari
memiliki kas bertambah sejalan dengan peningkatan saldo kas.

BAB VIII MANAJEMEN MODAL KERJA


Untuk menentukan jumlah modal kerja yang dianggap cukup bagi perusahaan bukan
merupakan hal yang mudah karena modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan suatu modal kerja yang
dibutuhkan oleh perusahaan yaitu sebagai berikut:
1. Sifat atau tipe dari perusahaan
2. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual
serta harga persatuan dari barang tersebut
3. Syarat Pembelian bahan atau barang dagangan
4. Syarat penjualan
Modal kerja permanen diartikan sebagai modal kerja yang harus selalu ada di perusahaan.
Dengan kata lain, jumlah modal kerja harus tetap ada agar berfungsi sebagaimana mestinya.
Terdapat tiga pendekatan yang dapat diambil oleh manajer dalam kebijaksanaan modal kerja
yaitu sebagai berikut:
1. Kebijaksanaan konservatif, merupakan pemenuhan modal kerja yang lebih banyak
menggunakan sumber dana jangka panjang dibandingkan sumber dana jangka pendek.
Dalam kebijaksanaan ini, modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel
dipenuhi oleh sumber dana jangka panjang dan sebagian lainnya dipenuhi dengan sumber
dana jangka pendek. Pendekatan ini memberikan margin of safety yang cukup besar, ya
itu sebagian aktiva lancar bukan permanen didanai dengan pendanaan jangka panjang.
2. Kebijakan moderat atau hedging, perusahaan membiayai aktiva dengan dana yang
jangka waktunya kurang lebih sama dengan perputaran aktiva tersebut, yaitu aktiva yang
bersifat permanen. Modal kerja permanen akan didanai dengan sumber dana jangka
panjang, sedangkan aktiva yang bersifat variabel atau modal kerja variabel akan didanai
sumber dana jangka pendek. Strategi pendanaan ini membiayai setiap aktiva dengan dana
yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan jangka waktu pertukaran aktiva tersebut
menjadi kas.
3. Kebijakan agresif, pada pendanaan ini perusahaan berani mengambil resiko. Strategi ini
berarti mendanai sebagian kebutuhan jangka panjang dengan pendanaan jangka pendek.
Apabila suku bunga kredit jangka pendek lebih rendah dari jangka panjang, strategi ini
akan dikompensasikan lebih tinggi.

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 12
Rasio yang digunakan sebagai indikator efisiensi modal kerja adalah yaitu return on
working Capital = operating income dengan current asset. Rasio ini menggunakan dasar
pemikiran pengukuran keuntungan operasi dari setiap modal kerja bruto yang dimiliki oleh
perusahaan. Besarnya kemampuan modal kerja tersebut menghasilkan keuntungan operasi.
Konsep modal kerja bruto dipergunakan agar pengukuran efisiensi tidak dipengaruhi oleh
kebijakan pendanaan jangka pendek lainnya.

BAB IX MANAJEMEN PIUTANG DAN PERSEDIAAN


Piutang diartikan sebagai aktiva lancar yang diharapkan dapat dikonversi menjadi kas
dalam waktu 1 tahun dalam satu periode akuntansi, yang timbul dari hasil usaha pokok
perusahaan dan adanya usaha dari luar kegiatan pokok perusahaan. Terdapat beberapa faktor-
faktor yang mempengaruhi besarnya piutang suatu perusahaan yaitu sebagai berikut:
1. Volume penjualan kredit, besar kecilnya volume penjualan kredit yang
ditetapkan oleh perusahaan mempengaruhi Jumlah piutang perusahaan. Semakin
besar volume penjualan kredit, semakin besar pula investasi dalam piutang
perusahaan
2. Syarat pembayaran penjualan kredit, syarat atas penjualan kredit yang
ditetapkan pihak perusahaan dapat bersifat tetap atau lunak. Semakin ketat syarat
pembayaran yang ditetapkan, semakin pengembalian piutang sehingga Jumlah
piutang perusahaan akan semakin kecil.
3. Ketentuan tentang pembatasan kredit, dalam penjualan kredit perusahaan
dapat menetapkan batas pemberian kredit kepada pelanggan. Semakin tinggi batas
yang ditetapkan, semakin besar pelanggan membeli secara kredit sehingga Jumlah
piutang akan lebih besar.
4. Kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang, dapat dilakukan secara aktif
maupun pasif. Apabila digunakan secara aktif, perusahaan harus mengeluarkan
biaya tambahan untuk mendanai usaha ini. Apabila perusahaan menerapkan
secara pasif, pengumpulan piutang akan lebih lama sehingga Jumlah piutang
perusahaan akan lebih besar.
5. Kebiasaan membayar dari pelanggan, dalam periode cash diskon
mengakibatkan Jumlah piutang lebih kecil. Sebaliknya pelanggan membayar pada
periode setelah dicas diskon akan mengakibatkan Jumlah piutang lebih besar
Karena jumlah dana yang ditanamkan dalam piutang lebih lama untuk realisasi
menjadi kas.
Analisis ekonomi akan selalu menyangkut manfaat dan pengorbanan. Dalam
merencanakan suatu kebijakan keuangan yang mempengaruhi piutang, perlu diidentifikasi
manfaat dan pengorbanan karena suatu keputusan. Manfaat yang diperoleh karena menjual
secara kredit adalah tambahan laba, sedangkan pengorbanannya adalah tambahan biaya dana.
Analisis tersebut menunjukkan bahwa manfaat lebih besar dari pengorbanan sehingga diperoleh

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 13
manfaat bersih yang positif. Hal ini berarti rencana untuk menjual secara kredit diharapkan
memberikan hasil yang menguntungkan.

BAB X MANAJEMEN SUMBER DANA


Sumber dana dalam perusahaan atau internal source dapat diartikan sebagai bentuk dana
yang pemenuhan kebutuhan dan hanya berasal dari dalam perusahaan. Sumber dana ini berasal
dari laba cadangan dari sebagian sisa hasil usaha yang merupakan unsur dana sendiri yang
digunakan sebagai sumber dana internal. Sumber dana dari luar perusahaan atau external source
yaitu pemenuhan kebutuhan dana diambil atau berasal dari sumber dana yang ada di luar
perusahaan. Dana yang berasal dari luar perusahaan adalah dana yang berasal dari pihak bank,
asuransi, dan kreditur lainnya. Dana yang berasal dari para kreditur adalah utang bagi perusahaan
yang disebut sebagai dana pinjaman. Dana pinjaman yang dimaksud adalah dana yang didapat
dari pihak ketiga atau kreditur.
Kelangsungan sebuah usaha sangat dipengaruhi oleh dana. Dana yang digunakan sebagai
biaya operasional dapat berasal dari dalam perusahaan dan dapat pula berasal dari luar
perusahaan. Pembelajaran dengan sumber dana dari dalam perusahaan disebut dengan
pembelanjaan internal, meliputi penggunaan laba perusahaan, penggunaan cadangan, dan
penggunaan laba yang tidak dibagi atau laba ditahan. Adapun pembelanjaan dengan sumber dana
dari luar perusahaan disebut dengan pembelanjaan eksternal, meliputi dana dari pemilik dan
utang perusahaan. Dana yang berasal dari pemilik diwujudkan dalam bentuk saham dan dana
dari utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang yang disebut dengan pembelanjaan asing.
Dengan banyaknya jenis sumber dana, perusahaan dihadapkan pada masalah untuk memilih dan
mengkoordinasikan berbagai sumber dana yang tersedia.
Bank mengklasifikasikan kredit menjadi kredit investasi dan kredit modal kerja.
Pengklasifikasian ini lebih banyak berhubungan dengan matching principle. Dengan demikian,
sumber dana jangka pendek seharusnya dipergunakan untuk kebutuhan jangka pendek pula.
Adapun kebutuhan Dana jangka panjang hendaknya dibiayai dengan Dana jangka panjang. Dana
jangka pendek dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu pendanaan spontan dan pendanaan yang
memerlukan negosiasi. Pendanaan spontan adalah sumber dana yang ikut berubah apabila
aktivitas perusahaan berubah. Adapun pendanaan yang memerlukan negosiasi mengharuskan
perusahaan untuk melakukan negosiasi untuk menambah atau mengurangi dana yang digunakan
oleh perusahaan.
Utang jangka panjang merupakan utang yang jangka waktunya panjang, umumnya lebih
dari 10 tahun. Para ahli mengungkapkan bahwa utang jangka panjang atau long term debit
merupakan salah satu bentuk perjanjian antara peminjam dengan kreditur dan kreditur bersedia
memberikan pinjaman sejumlah tertentu dan peminjam bersedia untuk membayar secara periodik
yang mencakup bunga dan pokok pinjaman. Utang jangka panjang pada umumnya digunakan
untuk membelanjai perluasan perusahaan atau modernisasi dari perusahaan karena kebutuhan
modal untuk keperluan tersebut dalam rangka yang besar.

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 14
BAB XI STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN DEVIDEN
Manajemen keuangan memastikan bahwa perusahaan didanai dengan biaya modal paling
rendah dan investor yang menanamkan uangnya di pasar modal dengan jaminan hasil maksimal
pada tingkat rasio yang paling kecil, pertama membuat kebijakan publik dapat membuat
peraturan dan pajak yang meningkatkan output secara keseluruhan dengan tingkat Resiko yang
kecil. Dengan penghapusan kondisi pasar tidak sempurna, struktur modal yang optimal akan
meminimalkan biaya rata-rata modal. Oleh karena itu, dalam mencari struktur modal yang
optimal, beberapa hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan adalah tingkat suku bunga,
tingkat pajak, biaya kebangkrutan, agency relation, dan asimetri informasi antara manajer dan
investor.
Financial Flag merupakan kas perusahaan dan surat berharga yang dipegang perusahaan
seperti Kapasitas utang yang tidak dipakai. Perusahaan yang memiliki finansial flek yang cukup
tidak akan pernah menerbitkan utang beresiko atau sekuritas untuk mendanai investasi
proyeknya. Dengan demikian, menurut aturan investasi optimal, manajer dapat menerima sebuah
proyek yang npv positif tanpa membahayakan investor lama. Yang terpenting adalah model ini
memberikan penjelasan mengenai pola dari perusahaan yang profitabilitasnya tinggi menahan
labanya sebagai ekuitas untuk meningkatkan cadangan kas.
Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk membagi laba yang diperoleh perusahaan
kepada pemegang saham sebagai deviden atau akan menahan dalam bentuk laba ditahan untuk
digunakan sebagai pembiayaan investasi pada masa yang akan datang. Kebijakan dividen
berpengaruh positif terhadap nilai saham, melalui penciptaan keseimbangan antara deviden saat
ini dengan laba ditahan sehingga mampu memaksimalkan nilai saham. Jika perusahaan
bersangkutan menjalankan kebijakan untuk membagikan tambahan tunai akan cenderung
meningkatkan harga saham. Akan tetapi, Jika nilai dividen tunai meningkat maka semakin
sedikit dana yang tersedia untuk dilakukan investasi ulang sehingga tingkat pertumbuhan
perusahaan yang diharapkan untuk masa mendatang akan merendah, dan hal ini menurunkan
harga saham. Beli saham akan maksimal jika terjadi keseimbangan antara deviden saat ini
dengan laba ditahan. Untuk memaksimalkan harga atau nilai saham, perusahaan dituntut untuk
memperhitungkan akibatnya terhadap nilai atau harga saham dalam pengambilan keputusan.
Jika perusahaan ingin mencapai tujuan tersebut, Setiap keputusan harus dievaluasi
pengaruhnya terhadap harga saham. Meskipun harga atau nilai dipasar saat keputusan struktur
modal dan kebijakan deviden diumumkan bukan merupakan satu-satunya pedoman yang
digunakan untuk pengambilan keputusan, Setiap perusahaan hanya menyadari bahwa nilai atau
harga saham dipasar merupakan pedoman yang penting untuk mengevaluasi keputusan
perusahaan, yaitu mengevaluasi kebijakan struktur modal dan kebijakan deviden dapat
memaksimalkan harga sahamnya. Dampak kebijakan struktur modal dan kebijakan dividen
terhadap harga pasar saham merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
Hal ini karena kebijakan struktur modal dan kebijakan deviden menyangkut keputusan finansial
yang sering dilakukan oleh setiap perusahaan. Melalui keputusan inilah, nilai perusahaan akan
berpengaruh terhadap harga pasar saham perusahaan tersebut.

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 15
BAB XII MODEL MANAJEMEN KEUANGAN NEGARA.
Pada pasal 23 ayat 4 undang-undang Dasar tahun 1945 menyatakan bahwa hal keuangan
negara selanjutnya diatur dengan undang-undang. Adapun definisi keuangan negara menurut
undang-undang keuangan negara nomor 17 tahun 2003 adalah keuangan negara adalah semua
hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubungan dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban tersebut. Berdasarkan pengertian keuangan negara tersebut dengan pendekatan
objek terlihat bahwa hak dan kewajiban negara diperluas cakupannya, termasuk kebijakan dan
kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.
Dengan demikian, bidang pengelolaan keuangan negara dapat dikelompokkan dalam
1. Sub bidang pengelolaan fiskal
2. Sub bidang pengelolaan moneter
3. Sub bidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan
Anggaran negara yang memuat keuangan negara dalam jangka waktu 1 tahun
memerlukan pengelolaan yang benar dengan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku. Anggaran negara berkaitan dengan pernyataan Belanja Negara yang sebagian besar
digunakan melalui proses pengadaan. Anggaran negara diartikan sebagai dokumen yang memuat
perkiraan penerimaan dan pengeluaran serta perinci kegiatan-kegiatan bidang pemerintahan
negara yang berasal dari pemerintahan untuk dalam jangka waktu 1 tahun. Pemerintah
menyadari bahwa pengelolaan keuangan negara yang dilaksanakan saat ini perlu disempurnakan,
terutama dalam mengatasi kelemahan seperti kurangnya keterkaitan antara perencanaan nasional,
penganggaran dan pelaksanaan, kemudian kelemahan dalam pelaksanaan penganggaran yang
menggunakan line item budgeting, aspek perubahan anggaran yang lebih bersifat perubahan pada
sejumlah dana tertentu yang ditambahkan secara inkremental atas anggaran sebelumnya.
Penganggaran harus dilakukan berdasarkan kinerja yang diartikan bahwa penyusunan
anggaran yang dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan Keluaran
dan hasil yang diharapkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.
Indikator kinerja tersebut merupakan bagian dari pengembangan sistem penganggaran
berdasarkan kinerja dalam rangka mendukung perbaikan Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan
sumber daya. Penganggaran berdasarkan kinerja akan mendukung alokasi anggaran terhadap
prioritas program dan kegiatan. Sistem ini berusaha untuk menghubungkan antara keluaran atau
output dengan hasil yang disertai dengan penekanan terhadap efektivitas dan efisiensi pada
anggaran yang dialokasikan.

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 16
2.2. RINGKASAN BUKU PEMBANDING KARYA DR. IR. AGUS ZAINUL
ARIFIN, MM.

BAB I MODAL KERJA


Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas atau operasi nya sehari-hari selalu
membutuhkan modal kerja (working capital). Modal kerja ini misalnya digunakan untuk
membayar upah buruh, gaji pegawai, membeli bahan mentah, membayar persekot dan
pengeluaran-pengeluaran lainnya yang gunanya untuk membiayai operasi perusahaan. Waktu
yang diperlukan untuk memproduksi dan memperoleh barang yang akan dijual dan harga satuan
barang yang bersangkutan. Adanya hubungan langsung antara jumlah modal kerja dan jangka
waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang itu dijual kepada para pembeli. Kebutuhan
modalkerja dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh syarat-syarat pembelian dan penjualan.
Makin banyak diperoleh syarat kredit yang lunak untuk membeli barang dari pemasok, maka
Lebih kurang/sedikit uang yang perlu ditanamkan dalam persediaan. Tingkat perputaran
persediaan, seperti makin banyak kali suatu persediaan dijual dan diganti kembali (perputaran
persediaan) maka makin kecil modal kerja yang diperlukan. Pengendalian persediaan yang
efektif diperlukan untuk memelihara jumlah, jenis dan kualitas barang yang sesuai dan untuk
mengatur investasi dalam persediaan. Kebutuhan modal kerja tergantung dari jangka waktu yang
diperlukan untuk menagih piutang. Makin sedikit waktu yang diperlukan untuk menagih piutang,
makin sedikit modal kerja yang diperlukan. Pengendalian piutang secara efektif dapat
dilaksanakan dengan mengatur kebijakan mengenai pemberian kredit, syarat penjualan,
ditetapkannya kredit maksimum bagi para pembeli dan cara penagihan. Siklususaha(konjungtur,
dalamusaha“prosperity”(konjungtur tinggi) aktivitas perusahaan diperluas dan ada
kecenderungan bagi perusahaan untuk membeli barang mendahului kebutuhan agar dapat
memanfaatkan harga rendah dan untuk memastikan diri akan adanya persediaan yang cukup.
Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap,
investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh
perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau piutang akan menyebabkan
bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut. Apabila dari hasil penjualan aktiva
tetap atau aktiva tidak lancar lainnya ini tidak segera digunakan untuk mengganti aktiva yang
bersangkutan akan menyebabkan keadaan aktiva lancar sedemikian besarnya sehingga melebihi
jumlah modal kerja yang dibutuhkan (adanya modal kerja yang berlebih-lebihan). Untuk
menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan perusahaan dapat pula mengadakan emisi
saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya.
Disamping ini perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang
lainnya guna memahami modal kerja. Penjualan obligasi ini mempunyai konsekuensi bahwa
perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam mengeluarkan hutang dalam
bentuk obligasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan penjualan obligasi yang
tidak sesuai dengan kebutuhan (terlalu besar) disamping menimbulkan beban bunga yang besar,
juga akan mengakibatkan keadaan aktiva lancar yang besar sehingga melebihi jumlah modal
kerja yangdibutuhkan.

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 17
BAB II MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA
Tujuan manajemen kas adalah menjaga saldo kas perusahaan yang cukup untuk
menjalankan aktivitas usaha yang normal. Terdapat tiga alasan utama/motif untuk
mempertahankan sejumlah tertentu uang tunai (kas) dalam perusahaan, yaitu:
1. Motif transaksi yaitu, kebutuhan kas untuk mengadakan atau menjalankan kegiatan
utama perusahaan, misalnya pengadaan kebutuhan selama proses produksi dan kegiatan
pemasaran.
2. Motif berjaga-jaga yaitu kebutuhan kas dalam rangka untuk mengatasi fluktuasi
keperluan dana atau kebutuhan yang di luar dugaan. Kebutuhan ini dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu:
 tingkat ketepatan dalam meramalkan aliran kas masuk dan aliran kas keluar
 kemampuan perusahaan untuk meminjam uang dalam jangka pendek/mencari
tambahan kas secara mendadak
3. Motif spekulasi yaitu kebutuhan kas untuk memperoleh profit yang lebih besar di luar
usaha pokok, dengan membeli surat berharga.
4. Saldo kompensasi, saldo kompensasi ini berupa dana minimum yang diputuskan untuk
tetap berada di bank dalam rekening gironya, dan untuk itu perusahaan tidak perlu
membayar jasa pelayanan tertentu kepada bank. Kebutuhan karena motif berjaga-jaga
dan motif spekulasi dapat dipenuhi dengan mempertahankan surat berharga.
Manajemen kas dan surat berharga pada prinsipnya sama dengan manajemen persediaan.
Dalam manajemen kas dikenal tiga jenis persediaan yaitu: basicstock, safety stock, dan
anticipation stock. Basic stock diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara arus kas masuk
dan arus kas keluar. Safety stock dimaksudkan untuk menghadapi kebutuhan yang tidak terduga
sedangkan anticipation stock diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan masa datang.
1. Jumlah kas yang cukup dapat memberikan kemungkinan potongan penjualan, jika
perusahaan pemasok menawarkan potongan penjualan bagi pembayaran yang lebih awal,
karena jika perusahaan tidak memanfaatkan kesempatan potongan tersebut dipandang
sebagai biaya, yaitu biaya atas tidak memanfaatkan potongan tersebut.
2. Tingkat kas yang tepat juga akan mempengaruhi current ratio dan acid test ratio atau
quick ratio, dimana rasio-rasio tersebut merupakan kunci utama dalam menilai posisi
perusahaan dalam pengajuan kredit kepada pihak ketiga. Kas, Piutang, Persediaan,
Utang, Investasi, Saham dan Obligasi.

BAB III MANAJEMEN KREDIT


Manajemen kredit yang efektif merupakan hal yang sangat penting, karena seperti yang
akan dibahas pada bab ini, terlalu banyak kredit akan menambah biaya dalam bentuk investasi
dan pemeliharaan piutang, sementara itu kredit yang terlalu sedikit juga dapat menyebabkan
kerugian dalam penjualan. Manajemen kredit memiliki fungsi, antara lain:
1. Menentukan kebijakan kredit apa yang harus diterapkan perusahaan

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 18
2. Melaksanakan kebijakan kredit tersebut
3. Dan menyesuaikan kebijakan kredit ketika dibutuhkan.
Kebijakan kredit merupakan susunan keputusan yang meliputi standar kredit perusahaan,
syarat-syarat kredit, metode yang digunakan untuk mengumpulkan kredit, dan prosedur
pengawasan kredit. Kebijakan kredit pada suatu perusahaan mengandung empat variabel, antara
lain:
1. Standar kredit
Merujuk pada kekuatan finansial minimum dari kredit konsumen yang dapat diterima dan
jumlah kredit yang tersedia bagi konsumen yang berbeda.
2. Syarat kredit
Meliputi kondisi dari penjualan kredit, seperti lama waktu pembayaran konsumen
terhadap pembelian mereka, atau juga ditawarkan diskon bagi pelunasan yang lebih awal, dsb.
3. Kebijakan penagihan perusahaan
Dimana diukur berdasarkan kemampuan dan kelemahan dalam menagih piutang
perusahaan.
4. Fungsi pengawasan
Yaitu evaluasi berkala dari piutang dan pola pembayaran konsumen untuk memastikan
kebijakan kredit telah diadministrasikan dengan benar, dan untuk menentukan apakah diperlukan
perubahan pada kebijakan kreditnya. Standar kredit berarti kemampuan dan kelayakan kredit
konsumen yang harus ditetapkan untuk mengetahui apakah sudah memiliki kualifikasi kredit.
Standar kredit perusahaan dipakai untuk menentukan kualifikasi konsumen terhadap syarat kredit
regular dan berapa besar kredit yang dapat diterima konsumen.
Terdapat dua sumber utama dari informasi kredit. Yang pertama adalah credit
association, yang merupakan kelompok lokal yang saling bertemu secara berkala dan saling
berhubungan satu dengan yang lain untuk saling bertukar informasi tentang konsumen kredit.
Sumber yang kedua merupakan informasi dari luar yang dihasilkan oleh credit-reporting
agencies, dimana mereka mengumpulkan informasi kredit dan menjualnya untuk mendapatkan
bayaran. Banyak perusahaan yang menggunakan satu metode yang disebut MDA (Multiple
Discriminant Analysis) untuk melakukan penafsiran kualitas kredit. MDA serupa dengan analisis
regresi ganda, dimana evaluasi terfokus dalam hal menentukan karakteristik mana yang terbaik
yang dapat menggambarkan kemampuan dan kesanggupan konsumen dalam membayar
kreditnya. Proses evaluasi tersebut dilakukan dalam bentuk credit scoring system atau sistem
penilaian kredit.
Pertanyaan utama ketika memutuskan untuk mengajukan usulan perubahan kebijakan
kredit adalah: “akankah perusahaan mengenali keuntungan bersihnya? Jika keuntungan
tambahan yang diperkirakan dari perubahan kebijakan kredit tidak melampaui biaya yang juga
akan bertambah, maka perubahan kebijakan kredit tidak perlu dibuat. Mengurangi kebijakan

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 19
kreditakan menstimulasi penjualan, tapi jika biaya tambahan melebihi keuntungan yang
diperkirakan maka perubahan tidak perlu dilakukan. Dengan kata lain, mengetatkan kebijakan
kredit akan berakibat pada penyusutan penjualan, tapi penghematan biaya mungkin akan
melebihi pendapatan yang akan hilang, dalam kasus ini perubahan kebijakan harus dilakukan.

BAB IV MANAJEMEN PERSEDIAAN


Persediaan merupakan pembentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk.
Persediaan memberikan fleksibilitas dalam pembelian, jadwal produksi dan pemberian jasa
kepada pelanggan. Dalam perusahaan-perusahaan manufaktur, persediaan tersebut meliputi
bahan baku, barang dalam proses (barang setengah jadi) dan barang jadi. Persediaan pada
umumnya merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar dalam suatu
perusahaan. Hal ini mudah dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalam
menentukan kelancaran operasi perusahaan. Ditinjau dari segi neraca persediaan adalah barang-
barang atau bahan yang masih tersisa pada tanggal neraca, atau barang-barang yang akan segera
dijual, digunakan atau diproses dalam periode normal perusahaan. Sifat dan wujud persediaan
sangat bervariasi tergantung sifat, jenis dan bidang usaha perusahaan. Persediaan bagi
perusahaan yang satu mungkin bukan merupakan persediaan bagi perusahaan yang lain.
Misalkan mobil, bagi perusahaan dagang kendaraan bermotor merupakan persediaan tetapi bagi
perusahaan satu transportasi itu merupakan aktiva. Manfaat persediaan ada 5 yaitu :
1. Memungkinkan pengguna sumber daya dan penjadwalan produksi secara efisien. Tanpa
adanya persediaan jenis ini, tiap tahap produksi harus menunggu tahap sebelumnya
menyelesaikan sebuah unit.
2. Persediaan bahan mentahmemberifleksibilitas dalam pembelian bagi perusahaan. Tanpa
persediaan bahan mentah, perusahaan harus memakai dasar ‘hand-to-mouth,’ membeli
bahan mentah secara ketat untuk memenuhi jadwal produksinya.
3. Persediaan barangjadi memberi perusahaan fleksibilitas dalam jadwal produksi dan
pemasarannya.
4. Persediaan dalam jumlah besar memungkinkan pelayanan yang efisien terhadap
permintaan pelanggan.
5. Terdapat beberapa keuntungan dengan adanya peningkatan persediaan. Perusahaan
dapatmempengaruhi ekonomi produksi dan pembelian serta dapat memenuhi pesanan
dengan lebih cepat.
Pembiayaan gudang menggunakan persediaan sebagai jaminan. Suatu gudang
penyimpanan umum bertindak sebagai pihak ketiga independen dalam bisnis penggudangan
barang. Kadang-kadang gudangnya tidak praktis karena barang dalam bentuk curah dan beban
transportasinya dari dan ke tempat peminjam. Pembiayaan gudang merupakan metoda
pembiayaan yang murah jika “gudang” nya dibangun di tempat peminjam. Karena perusahaan
memiliki peringkat kredit yang kurang baik, bank akan memutuskan bahwa kegiatan
penggudangan lapangan diperlukan untuk menjamin pinjaman. Gudanglapangan dibuat dan
pengawasnya memberitahukan kepda lembaga pembeli pinjaman tentang daftar nomor barang

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 20
yang disimpan dan berada di bawah pengawasannya. Berdasarkan pemberitahuan itu, lembaga
pemberi pinjaman menyediakan dana yang dapat ditarik oleh perusahaan peminjam tersebut. Jika
perusahaan peminjam menerima pesanan pembelian, pesanan tersebut dikirim kebank dan bank
memberitahu pengawas untuk mengeluarkan persediaan. Telah disetujui bahwa jika perusahaan
menerima pembayaran, maka transaksinya dilakukan melalui bank. Pembayaran ini akan
mengurangi pinjaman kebank.

BAB V PENGANGGARAN MODAL


Penganggaran modal adalah merupakan proses peren canaan pengeluaran uang secara
keseluruhan, dimana hasil-hasil pengembaliannya diharapkan terjadi dalam jangka waktu lebih
dari satu tahun. Pemilihan jangka panjang waktu satu tahun tidaklah mutlak, akan tetapi lebih
merupakan penggal waktu yang mudah untuk membedakan berbagai jenis pengeluaran. Contoh
pengeluaran investasi yang jelas adalah pengeluaran untuk tanah, bangunan dan mesin, serta
tambahan modal kerja alternatif sesuai dengan ekspansi pabrik. Suatu kampanye promosi dan
pengiklanan, atau suatu program penelitian dan pengembangan juga mempunyai dampak lebih
dari saru tahun, sehingga dapat juga digolongkan sebagai pengeluaran penganggaran modal.
Dalam membandingkan berbagai alternat penganggaran modal, maka perlu disusun
beberapa pedoman. Apakah sifat-sifat suatu alternat yang ideal? Pengambilan keputusan yang
optimal harus mempunyai empat alternatif:
1. Pertimbangan atas semua arus kas dengan tepat.
2. Pendiskontoan arus kas pada biaya modal yang sesuai, yaitu biaya kesempatan atas
modal yang ditentukan oleh pasar.
3. Pemilihan satu proyek dari sekelompok proyek yang saling ekslusif (mutually exclusive),
yang akan memaksimumkan kekayaan pemegang saham (shareholdes’ wealth).
4. Memungkinkanpara manajer mempertimbangkan setiap proyek secara alternatif dari
proyek-proyek lain. Ketentuan ini dikenal sebagai prinsip penambahan nilai (value
additivity principle). Prinsip penambahan nilai berimplikasi bahwa jika diketahui nilai
beberapa proyeksecaraterpisah yangditerimaolehmanajemen, maka dengan
menambahkan nilai-nilai tersebut (Vj), maka akan diperoleh nilai perusahaan.
Dampakinflasisetidaknyamemerlukanduatahap pembahasan: inflasi netral dan inflasi
nonnetral. Inflasi netral berarti bahwa semua harga dan biaya naik secara proporsional sehingga
struktur Umum harga dan biaya tetap sama. Inflasi nonnetral berarti bahwa harga dan biaya
mungkin naik dengan derajat yang berbeda-beda sehingga sebagian pemegang andil memperoleh
keuntungan dan sebagian rugi karena inflasi. Dalam inflasi netral terjadi beberapa hubungan
suku bunga yang mendasar. Dalam inflasi netral kita memperoleh hasil yang sama baik jika
analisis dilakukan dalam angka riil atau dalam angka nominal. Dalam inflasi nonnetral hasilnya
tergantung pada fleksibilitas alternat pendapatan dan biaya. Dalam inflasi nonnetral, harga jual
mungkin naik lebih cepat daripada biaya upah.

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 21
Jika demikian, pendapatan dan laba perusahaan mungkin memperoleh keuntungan
dengan mengorbankan pendapatan upah, atau upah naik dengan lternati adanya inflasi sehingga
pendapatan dan laba perusahaan dapat ditekan. Suku bunga pada kupon obligasi kemungkinan
mengandung biaya bunga tambahan untuk memainkan lternati inflasi dan sampai pada tingkat
tertentu, risiko inflasi yang tidak pasti. Jika inflasi sebenarnya melebihi premi inflasi dalam
kupon obligasi tersebut, parapemegangobligasiakan mengalamikerugian. Sebaliknya, jika inflasi
lebih rendah daripada yang diperkirakan, mereka untung.

BAB VI STRUKTUR KEUANGAN DAN STRUKTUR MODAL


Struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya yang dapat
dilihat pada seluruh sisi kanan neraca (passiva). Terdiri dari hutang jangka pendek,hutang jangka
panjang dan modal pemegang saham. Unsur dari struktur keuangan, terdiri-dari :
1. HUTANGJANGKA PENDEK
 Hutang bank jangka pendek (modal kerja)
 Hutang dagang
 Hutang jangka pendek lainnya
2. HUTANGJANGKA PANJANG
 Hutang bank jangka panjang
 Obligasi
3. SAHAM PREFEREN
4. SAHAM BIASA
Yaitu ketidakpastian yang melekat dalam proyeksi tingkat pengembalian aktiva (ROA)
masa depan, merupakan satu-satunya determinan terpenting dari struktur modal perusahaan.
Resiko bisnis tergantung pada sejumlah faktor, antara lain:
a. Variabilitas permintaan (unit yang terjual). Dengan asumsi hal-hal lain tetap, semakin
stabil penjualan unit perusahaan, semakin kecil tingkat resikonya. Jumlah persaingan
yang dihadapi suatu perusahaan merupakan faktor yang berpengaruh.
b. Variabilitas harga jual. Perusahaan dimana produk-produknya dijual dalam pasar yang
sangat mudah berubah menghadapi resiko bisnis yang lebih tinggi daripada perusahaan
sejenis yang harga jual produknya relatif stabil. Terlebih lagi jumlah persaingan yang
dihadapi merupakan faktor yang sangat penting.
c. Variabilitas harga masukan. Perusahaan yang biaya masukannya, termasuk biaya
pengembangan produk, sangat tidak pasti dalam menghadapi risiko bisnis yang tinggi.
d. Kemampuan untuk menyesuaikan harga keluaran terhadap perubahan harga
masukan. Sejumlah perusahaan menghadapi sedikit kesulitan dalam menaikkan harga
produknya apabila biaya masukan naik, dan semakin besar kemampuan perusahaan
menyesuaikan harga keluaran, maka semakin kecil resiko bisnisnya. Faktor ini penting
dalam kondisi tingkat inflasi yang tinggi.

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 22
e. Sejauh mana biaya-biaya bersifat tetap: leverage operasi Jika persentasi tinggi dari biaya
adalah tetap, sehingga tidak menurun apabila permintaan menurun, maka hal ini akan
memperbesar resiko bisnis perusahaan. Faktor ini disebut leverage operasi.
Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang memaksimumkan harga saham
perusahaan, dan ini memerlukan rasio utang yang memaksimumkan EPS. Harga saham berkaitan
secara positif dengan dividen yang diharapkan tetapi berkaitan secara negatif dengan tingkat
pengembalian yang disyaratkan pada ekuitas. Perusahaan dengan laba yang tinggi mampu
membayar dividen yang lebih tinggi, jadi selama tingkat utang yang lebih tinggi menaikkan laba
per saham yang diharapkan, leverage bekerja mengungkit harga saham. Namun, tingkat utang
yang lebih tinggi juga meningkatkan risiko perusahaan, Yang menaikkan biaya ekuitas dan
selanjutnya menurunkan harga saham.

BAB VII BIAYA MODAL


Pada bagian ini akan dikembangkan prinsip-prinsip dan model yang dapat dipergunakan
untuk menghitung biaya modal yang meliputi biaya utang, biaya saham preferen, dan saham
biasa. Penggunaan model-model tersebut nantinya memerlukan judgment para analis dalam
menggunakannya, khususnya apabila mengukur biaya modal sendiri. Biaya modal adalah biaya
yang harus dikeluarkan atau harus dibayar untuk mendapatkan modal baik yang berasal dari
utang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk membiayai investasi
perusahaan. Dalam pembicaraan ini hanya modal (dana) jangka panjang saja yang akan
dibicarakan hal ini disebabkan karena konsep biaya modal hanya relevan untuk keputusan jangka
panjang.
Keputusan jangka panjang itu khususnya menyangkut masalah keputusan investasi pada
aktiva tetap atau secara luas masalah capital budgeting. Pengertian required rate of return
sebenarnya dapat dilihat dari dua sisi. Dari pihak investor, tinggi rendahnya tingkat keuntungan
yang diisyaratkan merupakan pencerminan (dipengaruhi) oleh tingkat risiko, aktiva yang dimiliki
dan struktur modal serta faktor lain seperti manajemen. Sedangkan di pihak perusahaan, tingkat
keuntungan yang diminta - katakanlah dari pemegang saham preferen – merupakan biaya yang
harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal dari pemegang saham preferen. Dengan demikian
secara umum bahwa risiko perusahaan yang tinggi berakibat bahwa tingkat keuntungan yang
diminta oleh investor juga tinggi dan itu berarti biaya modal juga tinggi.
Biaya modal juga dapat diukur dengan rate of return minimum dari investasi baru yang
dilakukan perusahaan, tentu dengan asumsi bahwa tingkat risiko investasi baru tersebut sama
dengan risiko aktiva yang dimiliki perusahaan saat ini dan pengertian biaya modal itu adalah
biaya modal rata-rata tertimbang yang secara jelas akan dibicarakan kemudian. Jika investasi
baru menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih besar daripada biaya modal, maka nilai
perusahaan akan meningkat. Sebaliknya apabila investasi baru tersebut memberikan tingkat
keuntungan yang lebih rendah daripada biaya modal, maka nilai perusahaan akan menurun. Pada
bagian ini akan dibicarakan tradeoffantara risiko dan tingkat keuntungan yang diminta oleh

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 23
investor dan mengukur biaya modal individu serta biaya modal rata-rata tertimbang (weighted
average cost of capital).
Dalam hal ada flotation cost (biaya emisi saham baru), maka biaya modal saham ini akan
lebih besar dengan biaya modal laba ditahan. Di samping itu faktor lain yang mempengaruhi
biaya modal saham baru ini adalah, harga jual saham baru dapat terjadi lebih rendah daripada
harga pasar saham sebelum perusahaan mengeluarkan saham baru. Sebelum perusahaan
mengeluarkan saham baru, harga pasar saham menunjukkan keadaan equilibrium antara
permintaan dan penawaran. Jika terjadi kenaikan penawaran (faktor lain tetap) maka harga
saham baru akan menjadi lebih rendah.
Bagi perusahaan over valued ini mengakibatkan biaya modal sendiri tampaknya menjadi
lebih rendah atau bahkan biaya modal saham menjadi paling rendah. Anggapan bahwa cost
ofequity itu paling murah (?) tidaklah beralasan, karena dalam keadaan pasar yang efisien dan
investor itu rasional maka ia akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi daripada tingkat
keuntungan bebas risiko. Dengan demikian katakanlah bunga bebas risiko (deposito) sebesar
15% maka pemegang saham biasa akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi misal
katakanlah 18%, karena investor menanggung risiko perusahaan baik risiko bisnis maupun risiko
finansial yang dimiliki perusahaan.

BAB VIII KEBIJAKAN DIVIDEN


Dividen dipengaruhi oleh banyak variabel. Sebagai contoh, kebutuhan arus kas dan
investasi perusahaan mungkin berubah-ubah dengan cepat sehingga sulit untuk menentukan
jumlah dividen tetap yang tinggi. Dilain pihak, perusahaan mungkin menginginkan pembayaran
dividen yang tinggi untuk menyalurkan dana yang tidak dibutuhkan untuk reinvestasi. Dalam
kasus seperti ini, pimpinan perusahaan dapat menetapkan dividen tetap yang rendah–sedemikian
rendah sehingga perusahaan dapat membayarnya pada tahun-tahun dimana laba kecil atau pada
tahun-tahun dimana diperlukan dana yang cukup besar untuk reinvestasi – dan menambahkan
dividen ekstra pada tahun dimana terjadi kelebihan dana. Prosedur pembayaran yang seharusnya
cukup penting untuk diketahui, dan berikut ini adalah:
1. Tanggal deklarasi
2. Tanggal pencatatan pemegang saham (Holder-of-record-date)
3. Tanggal pemisahan dividen (Ex-dividend-date)
4. Tanggal pembayaran
Yaitu, perusahaan akan melaksanakan pengiriman cek kepada pemegang saham yang
tercatat sebagai pemegang saham. Laba sesudah pajak perseroan tergantung pada fluktuasi siklis
yang besar yang umumnya cenderung naik. Jumlah mutlak dividen bertumbuh pada laju yang
mantap. Kecenderungan ini menunjukkan sebagian besar perusahaan ingin menghindari dividen
yang menurun, karena pemotongan dividen menunjukkan penurunan permanen di masa depan
dalam laba. Jadi, kenaikan dividen hanya bila ada keterlambatan kenaikan laba. Artinya, dividen
akan naik hanya sesudah kenaikan laba betul-betul dapat mendukung dan relatif permanen.

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 24
Apabila dividen sudah dinaikkan, usaha gigih ini dilakukan untuk membayar dividen dalam
jumlah yang baru ditetapkan tersebut. Jika laba turun, dividen pada saat itu biasanya tetap
dibayarkan sampai diperoleh kepastian bahwa laba tidak akan meningkat lagi.
Perusahaan akan bersedia untuk melakukan dividen saham, bila mereka betul-betul yakin
bahwa mereka tidak akan menghadapi kesulitan dalam memenuhi syarat minimum laba ditahan
yang ditentukan oleh pemberi pinjaman. Seseorang sering mendengar bahwa saham dipecah
karena ada batas harga yang optimum untuk saham biasa. Copeland (1979) melaporkan bahwa
berlawanan dengan pendapat di atas, likuiditas pasar itu sebenarnya menjadi lebih rendah
sesudah pemecahan saham. Volume perdagangan itu secara proporsional lebih rendah daripada
saat sebelum dipecah, keuntungan agen secara proporsional lebih tinggi dan selisih antara
penawaran dan permintaan adalah lebih tinggi dalam persentasenya terhadap harga tawaran.
Secara keseluruhan, semua hasil nyata ini menunjukkan likuiditas sesudah pemisahan yang lebih
rendah. Hal ini menunjukkan bahwa, tanpa memperhatikan pengaruhnya pada jumlah nilai pasar
perusahaan, penggunaan dividen saham dan pemecahan saham secara efektif akan meningkatkan
jumlah pemegang saham dengan menurunkan harga, di mana saham diperdagangkan secara lebih
popular. Mungkin perubahan dalam kepemilikan inilah yang menjadi alasan dilakukan
pemecahan saham dan dividen saham. Brennan dan Copeland (1988), menyajikan suatu model
pemberian tanda dari pemecahan saham. Karena biaya transaksi merupakan persentase yang
lebih tinggi dari nilai saham yang diperdagangkan untuk saham yang berharga rendah daripada
saham yang berharga tinggi, pemecahan saham merupakan tanda yang mahal.

BAB IX SUMBER - SUMBER PEMBIAYAAN JANGKA PANJANG DAN


PEMBIAYAAN SAHAM BIASA
Pendanaan internal tampaknya secara umum mempunyai kelebihan atas pendanaan
eksternal, dikurangi pajak, dikurangi pemantauan oleh sumber pendanaan eksternal. Pendanaan
eksternal digunakan ketika kebutuhan investasi tinggi dalam kaitan dengan tingkat profitabilitas.
Peranan pendanaan internal oleh perusahaan Jepang bahkan lebih rendah dalam periode-periode
awal manakala mereka secara agresif memperluas pangsa pasar dengan strategi harga rendah
yang mengakibatkan investasi besar dan marjin laba yang rendah. Keberhasilan strategi ini
terbayar dalam marjin laba yang lebih tinggi dalam tahun-tahun belum lama ini sehingga peranan
pendanaan internal juga telah meluas di Jepang. Pola lain yang diamati di antara negara-negara
adalah bahwa hutang jangka pendek digunakan untuk pendanaan eksternal bila kebutuhan
investasi besar dalam hubungan dengan sumber internal sebagai suatu mekanisme penyesuaian
jangka pendek. Apabila laba tinggi dalam kaitan dengan kebutuhan investasi, hutang jangka
pendek terlunasi. Dengan terakumulasinya laba ditahan, ekuitas dalam struktur modal naik untuk
mengofset kenaikan dalam hutang. Suatu kenaikan dalam rasio hutang jangka panjang terhadap
ekuitas merupakan keputusan untuk meningkatkan rasio leverage.
Sumber dana utama yaitu arus kasintern, dana eksternal jangka pendek, dan dana
eksternal jangka panjang, memberikan tinjauan atas mekanisme pasar untuk mendapatkan dana
jangka panjang. Tinjauan ini dimaksudkan sebagai kerangka untuk pembahasan masing-masing

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 25
bentuk pembiayaan jangka panjang yang disajikan. Memandang sumber pendanaan dalam kaitan
dengan tahap pengembangan perusahaan, dimana dalam tahap pembentukan perusahaan,
perusahaan baru kecil harus banyak mengandalkan pada tabungan pribadi, kredit dagang dan
agen pemerintah. Selama pertumbuhannya cepat, pendanaan internal menjadi sumber yang
penting untuk memenuhi kebutuhan keuangannya, meskipun pengandalan yang
berkesinambungan akan diletakkan pada kredit dagang. Pada tahap ini, catatan keberhasilan juga
memungkinkannya untuk mendapatkan kredit bank untuk membiayai kebutuhan musiaman, dan
jika pinjaman itu dapat dilunasi atas dasar amortisasi selama dua atau tiga tahun, perusahaan itu
juga dapat memenuhi syarat untuk pinjaman berjangka. Suatu perusahaan berhasil dapat
mencapai tahap go public, mengarah pada akses menuju pasar uang dan modal yang lebih besar,
dan ini merupakan masa harapan yang sebenarnya dari perusahaan kecil. Namun pada titik ini
pun ,perusahaan itu harus melihat ke depan, menganalisis produk danprospeknya. Karenasetiap
produk mempunyai siklus kehidupan, perusahaan juga harus menyadari bahwa tanpa
perkembangan produk baru, pertumbuhan akan berhenti, dan akhirnya perusahaan akan
menurun.

BAB X PEMBIAYAAN SAHAM BIASA


Hak pemegang saham biasa dalam perseroan bisnis ditetapkan undang–undang. Hak–hak
kolektif tertentu biasanya diberikan kepada para pemegang saham biasa, yaitu :
1. Hak untuk mengubah akta dengan persetujuan penjabat yang berwewenang dalam negara
bagian perseroan.
2. Hak untuk menggunakan dan mengubah anggaran dasar.
3. Hak untuk mengangkat direksi perseroan.
4. Hak untuk mengotorisasi penjualan aktiva tetap.
5. Hak untuk mengadakan merger.
6. Hak untuk mengubah jumlah saham biasa yang di-otorisasi
7. Hak untuk menerbitkan saham preferen, surat utang, obligasi dan sekuritas lainnya.
Pemegang saham biasa juga mempunyai hak khusus sebagai pemilik pribadi, yaitu :
a. Hak untuk memberi suara dengan cara yang dijelaskan pada akta perseroan.
b. Hak untuk menjual sertifikat saham mereka, memindahkan hak kepemilikan mereka
kepada orang lain.
c. Hak untuk memeriksa pembukuan perusahaan.
d. Hak untuk menerima bagian aktiva perseroan pada saat likuidasi. Hakikat Hak Suara dan
Persaingan Proxy Untuk setiap lembar saham biasa yang dimiliki, pemiliknya
mempunyai hak satu suara pada rapat tahunan pemegang saham atau pada pertemuan–
pertemuan khusus yang diadakan.
Pembagian hak suara dan arus kas diantara pemegang saham biasa selain dari dasar satu
untuk satu dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dengan kelas saham biasa yang berbeda, satu
kelas dapat tidak mempunyai suara dalam pemilihan dewan direksi atau diizinkan untuk

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 26
memberi suara hanya pada sebagian kecil dari dewan itu. Kelas saham dengan hak suara yang
lebih rendah mungkin mempunyai lebih sedikit suara perlembar, atau mungkin tidak mempunyai
hak suara sama sekali. Bahkan tanpa kelas saham yang berbeda, pembagian saham dapat
mengubah secara efektif hak suara’ khususnya bila hak suara kumulatif tidak diberlakukan, suara
dari pemegang saham minoritas dapat dianggap benar–benar tidak ada artinya. Perjanjian
kontraktual seperti trust hak suara dan perjanjian standstill dapat juga bedampak secara nominal
sama dengan hak suara. Dalam hak trust suara, pemegang saham menahan hak arus kas pada
saham mereka dengan memberikan hak suara saham itu kepada kesatuan lain. Perjanjian
standstill tidak memperbolehkan seseorang pemegang saham untuk mengakuisisi saham
tambahan dan memberi suara kontinjen untuk pemegang saham preferen dalam hal tidak ada
dividen atau lebih jarang untuk pemegang obligasi. Sekuritas konvertibel termasuk surat jaminan
dan opsi dapat juga dipandang sebagai hak suara bersyarat yang diberikan, yakni tergantung pada
konversi atau penggunaan. Manfaat lain dari pengendalian hak suara manajemen selain dari gaji
yang meningkat dan hak eksklusif telah diidentifikasi.
Kepemilikan suara mendorong manajemen untuk menginvestasikan dalam modal
manusia yang spesifik organisasi. Biaya evaluasi prestasi manajemen mungkin tinggi jika sulit
menyampaikan informasi yang diperlukan untuk mengevaluasi prestasi kepada pemegang saham
luar, kepemilikan suara manajemen melindungi manajer dari dikeluarkan dari kantor karena
kesalahan. Misalnya, kemungkinan strategi jangka pendek, atau penilaian yang akurat atas
prestasi manajemen mungkin memerlukan penyebaran informasi kepemilikan.

BAB XI OPSI, WARRANT, KONVERTIBEL


Permodal juga bisa melakukan diversifikasi dengan membeli call, put, dan saham secara
serempak. Apabila pemodal membeliput dan saham, maka nilai investasinya, apapun yang terjadi
dengan harga saham tersebut akan sama dengan nilai call ditambah dengan PV exercise price.
Harga opsi call dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
 Harga saham
 Harga exercise
 Tingkat bunga
 Jangka waktu akan jatuh tempo
 Volatility harga saham
Apabila faktor (1),(2),(3),(4), dan (5) meningkat maka nilai opsi call akan meningkat,
sedangkan apabila faktor (2) meningkat nilai opsi call akan menurun. Model penentuan harga
opsi yang banyak dipergunakan adalah model yang dikemukakan oleh Fischer Black dan Myron
Scholes. Selain dengan rumus Black dan Scholes, dipergunakan juga rumus binomial.
Warrant (Surat Hak Beli Saham) adalah opsi (hak pilih) untuk membeli sejumlah saham
biasa (commont stock) dengan harga yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Warrant mirip
dengan opsi tarik (call option), perbedaan hanya warrant diterbitkan langsung oleh perusahaan
dan memiliki jatuh tempo yang lebih lama. Pada saat hutang, saham preferen atau saham biasa

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 27
diterbitkan, masing masing dapat dijual dalam unit dimana tercakup satu atau beberapa warrant
untuk membeli saham biasa atau surat berharga lainnya. Jadi, warrant seringkali dimanfaatkan
sebagai “pelicin” dalam penjualan surat-surat berharga yang dikaitkan ke dalamnya. Warrant
pada hakekatnya adalah opsi. Hanya saja warrant dengan jelas merinci berapa harga jual sebuah
saham biasa dan berapa jumlah saham biasa perwarrant yang dapat dibeli. Ada jenis warrant
yang tak dapat dipisahkan dari surat berharga penaungnya (seperti warrant dalam obligasi), tetapi
ada juga yang terpisah, sehingga dapat diperjualbelikan sendiri-sendiri. Karena warrant hanyalah
opsi untuk membeli saham biasa maka tak akan berarti bagi pemegangnya sampai warrant
tersebut di pergunakan. Jadi, warrant tidak diberi dividen laba perusahaan. Warrant tidak
memiliki hak suara.
Faktor lain yang bisa menyebabkan perubahan harga dari rasio konversi adalah klausal
yang melindungi konvertibel dari pengurangan nilai saham, karena adanya pemecahan saham,
dividen saham, dan penjualan saham biasa di bawah harga nominal. Klausal istimewa seperti ini
merupakan ciri baku dari hampir seluruh konvertibel. Alasan tradisional untuk menjual
konvertibelialah bahwasuku bunga obligasi rendah dan harga konversinya juga merupakan premi
di atas harga saham biasa saat ini. Obligasi konvertibel dapat dipandang sebagai suatu paket
hutang perusahaan ditambah opsi yang terkandung di dalamnya. Karena obligasi konvertibel
dianggap sebagai campuran antara hutang langsung dengan saham, maka biayanya adalah rata-
rata tertimbang dari biaya hutang langsung dan biaya saham. Lebih tepat lagi, jumlahnya harus
sebesar rata-rata tertimbang (weighted average) dari biaya bunga hutang langsung dan nilai opsi
yang terkait di dalamnya. Ketidak pastian yang tinggi akan mengurangi nilai danmeningkatkan
biaya hutang langsung. Dengan risiko yang tinggi atau ketidakpastian yang besar pada sebuah
proyek atau perusahaan, kemungkinan untuk menetapkan sebuah nilai atau memastikan biaya
yang cukup obyektif bagi kedua belah pihak yaitu debitor dan kreditor, akan lebih baik jika kita
menerbitkan sebuah opsi.

BAB XII LEASING


Dari beberapa jenis lease (sewa), yang paling penting, adalah: jual dan leaseback (sale
and leaseback), sewa (lease) jasa atau lease operasi (service operating leases), dan lease
keuangan langsung. Berikut ini akan dibahas dengan singkat ketiga jenis lease tersebut. Jual dan
Leaseback Dalam perjanjianjual-leaseback (sale and leaseback) ini, perasahaan
menjualaktivanya (bangunan, tanah atau peralatan dan pabriknya) kepada sebuah lembaga
keuangan dan mengikat perjanjian untuk me-lease kembali aktiva tersebut dalam jangka waktu
dan persyaratan tertentu. Perhatikan bahwa pihak penjual, atau lessee (penyewa) ter sebut segera
menerima harga penjualan dari pembeli, atau lessor (yang menyewakan). Dan pada saat yang
sama, penjual yang juga lessee itu tetap menggunakan aktiva tersebut, dengan disertai suatu
daftar pembayaran lease. Dalam pinjaman hipotik, lembaga keuangan menerima satu seri
pembayaran yang sama dan cukup untuk mengamortisasi pinjaman itu suatu tingkat hasil
pengembalian atas investasinya. Dalam perjanjian jual-leaseback pembayaran lease diatur persis
sama. Pembayaran lease ini cukup untuk mengembalikan seluruh harga beli aktiva tersebut
kepada lembaga keuangan ditambah hasil pengembalian atas investasi tertentu. Lease Operasi

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 28
Lease operasi (operating lease) atau lease jasa meliputi baik jasa keuangan maupun jasa
perawatan. Salah satu pionir kontrak jasa lease adalah IBM.
Bentuk lease yang akan dibahas adalah lease keuangan langsung, yang tidak dapat
dibatalkan sepihak, dan secara penuh diamortisasikan, dan tanpa jasa pemeliharaan. Juga
diasumsikan bahwa nilai residu (nilai sisa) aktiva nol dan tidak ada kredit pajak terhadap
investasi. Dalam konsep, tes penyaringan pertama ialah, ditinjau dari sudut penganggaran modal
(capital budgeting) apakah proyek yang direncanakan itu telah melewati pelbagai pengkajian.
Kedua, apakah sistem lease atau metode pembiayaan lain, misalnya dengan pinjaman merupakan
metode proyek yang termurah. Sebagai alternatif, kita dapat beranggapan bahwa kita tidak tahu
biaya modal yang diperlukan (dan juga tingkat penyaringan investasinya) sebelum kita
menetapkan metode pembiayaan proyek yang termurah. Setelah metodenya kita pilih, kita dapat
menentukan tingkat penyaringan investasi yang harus diterapkan untuk memuaskan bagaimana
pelaksanaan proyek tersebut dari segi penganggaran modalnya.
Kita mungkin akan memperoleh suatu keuntungan dalam leasing atau membeli aktiva
apabila tarif pajak untuk lessor berbeda dengan lessee. Tetapi dalam hal ini, tidak selalu mudah
dalam menetapkan taksiran yang tepat. Dampak dari perbedaan pajak ini tergantung dari
hubungannya antara laba dari aktiva modal dan interaksinya dengan tarif pajak dan subsidi pajak
yang berbeda beda.Tetapi bila lessee tidak dapat memanfaatkan keringanan pajak, seperti kredit
pajak investasi atau sistem penyusutan yang dipercepat, sebaiknya sistem lease yangdipilih.
Dalam situasi seperti ini, lessor (bank atau perusahaan leasing) dapat memanfaatkan kredit pajak
tersebut, dan persaingan dengan perusahaan dapat menghasilkan suatu tarif lease yang lebih
rendah. Bila suatu perusahaan merugi atau bila perkembangannya begitu pesat, dankredit pajak
yang dihasilkan begitu besar sehingga tidak dapat memanfaatkan seluruhnya, sebaiknya
perusahaan tersebut memilih sistem leasing. Dalam situasi seperti ini, lessor (yaitu bank atau
perusahaan leasing) dapat memanfaatkan kredit pajak tersebut dan memberikan pengurangan
tarif lease-nya kepada lessee. Dalam tahun-tahun terakhir ini, perusahaan kereta api dan
perusahaan penerbangan merupakan perusahaan pemakai sistem leasing terbesar dan banyak
pula perusahaan-perusahaan lainnya.

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 29
BAB III
KRITIKAN TERHADAP ISI BUKU
3.1. KRITIKAN TERHADAP BUKU UTAMA

1. KELEBIHAN
a. Jika dilihat dari tampilan buku ini sudah cukup menarik dengan cover yang digunakan
pada buku ini juga menarik pembaca
b. Ketebalan buku ini juga cukup menarik bagi pembaca, karna ketebalannya standart
sehingga pembaca juga tertarik untuk membaca dalam menguasai materi tentang
manajemen keuangan
c. Bahasa yang digunakan pada buku ini juga mudah dipahami oleh pembaca, sehingga
mudah bagi pembaca memahami materi dari setiap bab di buku ini
d. Pada buku ini juga menyertakan pandagan para ahli yang cukup bervariasi sehingga
menjadi refrensi baru bagi pembaca buku ini
e. Pada penjabaran materi dari setiap bab buku ini juga meyertaka gambar yang
berhubungan dengan materi yang dijelaskan dari setiap babnya sehingga pembaca lebih
mudah memahami materi yang dijabarkan karna disertakan gambar sebagai media
penjelasannya
f. Sistematika penulisan pada buku ini juga sudah cukup rapi dari setiap babnya
g. Dari penjabaran materi dari setiap bab buku ini juga sangat jelas dijabaran, sehingga
mudah dipahami oleh pembaca.

2. KELEMAHAN
a. Yang menjadi kelemahan dari buku ini ialah akan lebih baik apabila penulis memilih
kertas yang lebih menarik sehingga buku ini terlihat lebih rapi
b. Pada setiap bab penjabaran materi dari buku ini tidak menyertakan soal-soal yang
berhungan dengan materi yang dijabarkan dari setiap babnya, akan lebih baik penulis
membuat soal-soal yang berkaitan dengan materi pada buku ini sehingga dapat
menambah pemahaman pembaca terkait materi yang dijabarkan
c. Pada buku ini juga tidak menyertakan rangkuman dari setiap babnya, akan lebih baik
apabila penulis menyertakan hal tersebut sehingga pembaca dapt mengetahui inti dari
pada materi yang dibahas dari setiap babnya.
d. Dan pada buku ini juga pembaca masih menemukan kesalahan penulisa atau typo pada
buku ini, akan lebih baik apabila penulis lebih memperhatikan hal tersebut sehingga
pemahaman pembaca tidak terganggu karna adanya kesalahan penulisan pada buku ini.

3.2. KRITIKAN TERHADAP BUKU PEMBANDING

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 30
1. KELEBIHAN
a. Materi yang disajikan lengkap disertai banyak dari para Ahli.
b. Bahasa yang digunakan juga lebih mudah untuk dipakai dikehidupan sehari-hari.
c. Cover atau sampul buku sangat menarik
d. Buku ini cocok untuk dibaca dan dijadikan pedoman bagi para calon guru maupun guru.
e. Dalam buku ini penulis menyajikan materi secara sistematis sehingga mudh diingat.
f. Sangat baik digunakan oleh mahasiswa sebagai buku pegangan untuk belajar.
g. Keterkaitan antar bab sudah sangat baik
h. Terdapat soal-soal di akhir masing-masing bab yang dapat menjadi evaluasi pembaca.

2. KELEMAHAN
a. Didalam buku ini tidak ada gambar atau diagram dalam mempermudah pembaca
memahami materi yang disajikan sebagai keterangan untuk lebih menjelaskan dan
memudahlan kita mengerti pembahasannya.
b. Pada setiap bab penjabaran materi dari buku ini tidak menyertakan soal-soal yang
berhungan dengan materi yang dijabarkan dari setiap babnya, akan lebih baik penulis
membuat soal-soal yang berkaitan dengan materi pada buku ini sehingga dapat
menambah pemahaman pembaca terkait materi yang dijabarkan
c. Pada buku ini juga tidak menyertakan rangkuman dari setiap babnya, akan lebih baik
apabila penulis menyertakan hal tersebut sehingga pembaca dapt mengetahui inti dari
pada materi yang dibahas dari setiap babnya.
d. Dan pada buku ini juga pembaca masih menemukan kesalahan penulisa atau typo pada
buku ini, akan lebih baik apabila penulis lebih memperhatikan hal tersebut sehingga
pemahaman pembaca tidak terganggu karna adanya kesalahan penulisan pada buku ini.

BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 31
Manajemen keuangan merupakan bagian dari tugas pimpinan perusahaan dengan
tanggung jawab utama berupa keputusan penting yang menyangkut investasi dan pembiayaan
perusahaan. Jika dihubungkan dengan prinsip manajemen, aktivitas perolehan dan penggunaan
dana untuk investasi dan pembiayaan perusahaan tersebut harus dilakukan secara efektif dan
efisien. Untuk itu diperlukan berbagai fungsi manajemen: fungsi perencanaan, pengarahan, dan
pengendalian dalam menggunakan dan memenuhi kebutuhan keuangan perusahaan. Adapun
aktivitas investasi, pembiayaan, dan kebijakan deviden dari perusahaan ditangani oleh manager
keuangan.
Tujuan utama manajemen keuangan adalah memaksimalkan profit atau keuntungan,
dan meminimalkan biaya untuk mendapatkan pengambilan keputusan dan atau memaksimalkan
nilai kekayaan para pemegang saham yang terlihat melalui perkembangan harga saham
perusahaan di pasar. Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan biaya yang
digunakan sebagai standar dalam memberi penilaian keefisienan.

4.2. SARAN
Penulis menyadari baik dari penulisan maupun bahasa yang digunakan dalam
mengkritisi kedua buku pembanding ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis sangat mengaharapkan adanya saran serta kritik yang membangun dari para pembaca
guna penyempurnaan tugas Critical Book Review ini kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyawan, Setia. Manajemen Keuangan.2015. Bandung: CV. Pustaka Setia
Arifin, Agus Zainul. Manajemen Keuangan. 2018. Zahir Publishing

C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 32
C r i t i c a l B o o k R e v i e w | 33

Anda mungkin juga menyukai