Anda di halaman 1dari 5

Serambi Konstruktivis , Volume 1, No.

1, Maret 2019 ISSN : 2656 - 5781

Inventarisasi Tumbuhan Obat di Taman Hutan Kota Banda Aceh

1Laila Sari, 2Nurlena Andalia


1Fakultas Pertanian Universitas Serambi Mekkah
2Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Serambi Mekkah

Email : Laila.sari@serambimekkah.ac.id

ABSTRAK
Indonesia merupakan tempat dimana banyaknya tumbuh tumbuhan yang berkhasiat
obat. Terletak di garis khatulistiwa membuat Indonesia memiliki tanah yang subur,
salah satunya tumbuhan obat yang banyak tumbuh dan mendapat perhatian dari
pemerintah melalui dukungan dalam budidaya Tanaman Obat Apotik Keluarga. Taman
Hutan Kota merupakan salah satu hutan buatan yang letaknya di Banda Aceh,
memiliki lahan yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhan holtikultura, baik tumbuhan
yang dipelihara maupun liar. Penelitian dengan judul Inventarisasi Tumbuhan Obat di
Taman Hutan Kota Banda Aceh ini dilaksanakan pada bulan 15 Juni sampai 17 Juni
2017. Metode yang digunakan adalah deskriptif melalui metode observasi dan metode
jelajah serta pengambilan jenis. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi
yang terbagi ke dalam 5 titik, kemudian tumbuhan obat tersebut diambil gambarnya
sebagai bahan dokumentasi bukti penelitian. Selanjutnya dilakukan pengidentifikasian
spesies dengan mengacu pada beberapa buku. Hasil penelitian diperoleh 10 jenis
tumbuhan obat yang telah diidentifikasi, yaitu 10 jenis tumbuhan obat yang telah
diidentifikasi, diantaranya yaitu Capsicum annum (Cabe Merah), Capsicum fustesce
(Cabe rawit), Momordica charanthia L. (Pare), Morinda citrifolia L. (Mengkudu),
Cathanrathus roseus L. (Tapak dara), Jasminum sambac (Melati), Gardenia augusta
(Kaca piring), Lantana camara (Tembelekan), Calostropis gigentea (Biduri), Alstonia
scholaris (Pulai). Organ tumbuhan obat yang paling banyak dimanfaatkan berupa akar,
kulit batang, bunga dan daun.
Kata kunci: Inventarisasi, Tumbuhan Obat, Taman, Hutan Kota, Banda Aceh

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan khatulistiwa
dan dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman yang tinggi.
Kekayaan alam Indonesia, menyimpan berbagai tumbuhan yang berkhasiat obat dari 40
ribu jenis flora yang tumbuh di dunia, 30 ribu diantaranya tumbuh di Indonesia.
Sebanyak 26% yang telah dibudidayakan dan 74% masih tumbuh liar di hutan. Dari 26
% yang telah dibudidayakan, sebanyak 940 jenis tanaman telah digunakan sebagai obat
tradisional, sedangkan menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 20.000
spesies tumbuhan berkhasiat obat digunakan oleh penduduk di seluruh dunia (Arsyah,
2014).
WHO merekomendasikan penggunaan tanaman obat dalam pemeliharaan
kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit (WHO, 2003). Gerakan
memanfaatkan obat alam ini timbul karena banyak dijumpainya efek samping yang
tidak dikehendaki akibat penggunaan obat kimia murni (Hardono, 1997). Obat
tradisional merupakan salah satu alternatif dalam bidang pengobatan, karena efek
88
Serambi Konstruktivis , Volume 1, No.1, Maret 2019 ISSN : 2656 - 5781

sampingnya dianggap lebih kecil dan harganya lebih murah dibandingkan obat
moderen (Christianto, 2012 didalam Nurlena 2017)).
Potensi yang besar pada tanaman obat inilah dapat dijadikan peluang usaha tani
yang meningkatkan perekonomian bagi masyarakat. Tidak hanya sebatas sebagai
peluang usaha yang dijalankan dalam skala kecil, namun tanaman obat bisa dijadikan
komoditas ekspor, sebagai contoh ekspor jahe Indonesia rata-rata meningkat 32,75%
per tahun. Sedangkan pangsa pasar jahe Indonesia terhadap pasar dunia 0,8%, berarti
peluang Indonesia masih sangat besar untuk meningkatkan ekspor jahe (Ermiati dkk,
2006).
Hutan Kota BNI ini terletak di desa Tibang, Kec. Syiah Kuala, tak terlalu jauh
dari Simpang Mesra menuju arah Krueng Raya, tempat ini memang masih tergolong
baru. Lokasinya yang sedikit tersembunyi, membuat anda terkadang bisa saja
melewatinya jika tidak melihat papan nama Hutan Kota BNI yang ada di pinggir jalan.
Lokasi ini juga tak jauh dari tempat wisata Alue Naga
(https://bandaacehkotamadani.wordpress.com/2012/08/30/hutan-kota-bni-banda-aceh/).
Ada beberapa cara untuk melakukan identifikasi tumbuhan herba. Pertama dan
yang paling penting adalah adanya spesimen yang segar. Untuk identifikasi bagian
penting adalah bunga dan biji, termasuk ukuran dan warnanya. Selain itu perlu
diketahui pula bagian tumbuhan herba yang dapat dimanfaatkan. Ciri vegetatif yang
perlu diperhatikan dalam identifikasi dapat dilihat dari bagian tumbuhan herba berupa
daun, pucuk daun, dan akar. Selain itu dapat juga dilihat dari macam - macam getah,
bentuk daun, dan susunannya (Anonymous, 2016).
Tumbuhan obat mempunyai peran yang penting untuk menjaga keseimbangan
ekosistem yakni berperan sebagai tumbuhan penutup tanah. Tumbuh- tumbuhan ini
tumbuh di antara pepohonan yang utama dan tumbuhan herba memperkuat struktur
tanah hutan tersebut. Tumbuhan penutup tanah dapat berfungsi dalam peresapan dan
membantu menahan jatuhnya air secara langsung. Selain itu, tumbuhan penutup tanah
dapat berperan dalam menghambat atau mencegah erosi yang berlangsung secara cepat.
Tumbuhan ini dapat menghalangi jatuhnya air hujan secara langsung,
mengurangi kecepatan aliran permukaan, mendorong perkembangan biota tanah yang
dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah serta berperan dalam menambah bahan
organik tanah sehingga menyebabkan resistensi tanah terhadap erosi meningkat
(Maysaroh, 2010).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk
mengkaji lebih dalam mengenai “Inventarisasi Tumbuhan Obat di Taman Hutan Kota
Banda Aceh”.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Tumbuhan Obat
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk melawan atau
mengobati penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh.
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan
dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan
atau bagian badan manusia (Basri, 2002).

89
Serambi Konstruktivis , Volume 1, No.1, Maret 2019 ISSN : 2656 - 5781

Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memiliki khasiat obat dan digunakan
sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Pengertian
berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit
tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tapi mengandung efek
resultan/sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati (Rahmawati, 2002).
Ada beberapa cara untuk melakukan identifikasi tumbuhan obat. Pertama dan
yang paling penting adalah adanya spesimen yang segar. Untuk identifikasi bagian
penting adalah bunga dan biji, termasuk ukuran dan warnanya. Selain itu perlu
diketahui pula bagian tumbuhan herba yang dapat dimanfaatkan. Ciri vegetatif yang
perlu diperhatikan dalam identifikasi dapat dilihat dari bagian tumbuhan herba berupa
daun, pucuk daun, dan akar. Selain itu dapat juga dilihat dari macam - macam getah,
bentuk daun, dan susunannya (Anonymous, 2016).

Taman Hutan Kota Banda Aceh


Keunikan dari Hutan Kota BNI Banda Aceh adalah hutan kota yang dibangun
dimulai dari kondisi tak ada hutan eksisiting. Lahan yang digunakan adalah lahan
terbuka dan rusak karena tsunami. Sejak dibebaskan oleh Pemko Banda Aceh lahan ini
tak produktif. Sebagian besar tanah adalah tanah urugan sehingga diperkirakan tak
memiliki nutrisi dan unsur hara yang baik. Lokasi Hutan Kota BNI berada hanya 20
menit berkendaraan mobil dari pusat Kota Banda Aceh sehingga sangat mudah diakses
masyarakat. Jalan beraspal dan lebar menambah kenyamanan. Secara formil, lahan ini
sudah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh sebagai
kawasan hijau. Meski pembangunan Hutan Kota BNI tersebut masih dalam tahap awal,
namun menfaat yang dirasakan saat ini adalah lahan yang dulunya terbengkalai
sekarang menjadi lebih hijau, meningkatkan keanekaragaman hayati, meningkatkan
kualitas air dan tanah, serta meningkatkan kepedulian dan rasa memiliki masyarakat.
Seperti taman tematik herbal, taman tersebut ditanam berbagai tanaman herbal,
seperti bawang, selada, kacang dan lain-lain. Setiap taman diberikan symbol informasi
yang berisikan nama tanaman tersebut, sehingga para orang tua yang membawa anak-
anak dapat memberikan pendidikan secara langsung kepada anak-anak. Taman lain,
seperti Taman bamboo dan taman bunga, dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin
menjadikan taman tersebut sebagai background foto mereka.

METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada tanggal 15 Juni sampai 17
Juni 2017 di Taman Hutan Kota Banda Aceh.

Alat dan bahan


Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu kamera, buku tulis, pena, gunting
tanaman. Bahan yang digunakan berupa tumbuhan yang berkhasiat obat di Taman
Hutan Kota Banda Aceh.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah deskriptif melalui metode observasi dan metode
jelajah serta pengambilan spesies. Setiap tumbuhan berkhasiat obat ditemukan,
tumbuhan tersebut diambil gambarnya sebagai bahan dokumentasi. Selanjutnya
90
Serambi Konstruktivis , Volume 1, No.1, Maret 2019 ISSN : 2656 - 5781

dilakukan pengambilan spesies untuk dilakukan identifikasi dan pembuatan herbarium.


Identifikasi dilakukan untuk mendapatkan karakteristik morfologi dari sampel dengan
mengacu pada beberapa buku.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan di Taman Hutan Kota Banda
Aceh, dengan ini penulis menemukan jenis-jenis tumbuhan obat yang terdapat di Taman
Hutan Kota Banda Aceh, data penelitian yang dibahas sesuai dengan fakta atau
kenyataan dilapangan. Untuk lebih jelasnya dari penelitian ini penulis akan
menginformasikan hal-hal yang relevan dengan pembahasan hasil penelitian. Dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat 14 jenis tumbuhan
berkhasiat obat yang berada pada lima titik. Adapun jenis-jenis tumbuhan tersebut
dapat dilihat pada table 1. Berikut ini :
Tabel 1. Jenis Tumbuhan Obat di Taman Hutan Kota Banda Aceh
Lokasi
No Nama Jenis
Nama LokalTitik Titik Titik Titik Titik
1 2 3 4 5
1 Capsicum annum Cabe Merah V - - V V
2 Capsicum fustesce Cabe rawit V V - V V
3 Momordica Pare V - - - V
charanthia L.
4 Morinda citrifolia Mengkudu V V - - V
L.
5 Cathanrathus roseus Tapak dara - V V V V
L.
6 Jasminum sambac Melati V V - V -
7 Gardenia augusta Kaca piring V - V - V
8 Lantana camara Tembelekan V - - - V
9 Calostropis Biduri V V - - -
gigentea
10 Alstonia scholaris Pulai V V - - V

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan yaitu terdapat 10 jenis
tumbuhan obat yang telah diidentifikasi, diantaranya yaitu Capsicum annum (Cabe
Merah), Capsicum fustesce (Cabe rawit), Momordica charanthia L. (Pare), Morinda
citrifolia L. (Mengkudu), Cathanrathus roseus L. (Tapak dara), Jasminum sambac
(Melati), Gardenia augusta (Kaca piring), Lantana camara (Tembelekan), Calostropis
gigentea (Biduri), Alstonia scholaris (Pulai). Organ tumbuhan obat yang paling banyak
dimanfaatkan berupa akar, kulit batang, bunga dan daun.

91
Serambi Konstruktivis , Volume 1, No.1, Maret 2019 ISSN : 2656 - 5781

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2016. Herbaceous.
http//extension.oregonstate.edo/Lincoln/sites/default/files/herbaceous/p
df.family.id.pdf. Diakses pada tanggal 9 Juni 2016 pukul 13.40 wib.
Arsyah, C Disca. 2014. Kajian Etnobotani Tanaman Obat Herbal dan Pemanfaatannya dalam
Usaha Menunjang Kesehatan Keluarga Di Dusun Turgo, Purwobinangun, Pakem,
Sleman. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga. Yogyakarta [1].
Basri. 2002. Definisi obat.http://nurhikmaalbasir. blogspot. co. id//. Diakses pada
tanggal 05 Juni 2016 pukul 11.31 wib.
Ermiati, Chasimila, dan Ratna 2006. Kelayakan Usaha Tani Beberapa Tanaman Obat.
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Prosiding Penguatart Inovasi
Mendukung Kemandirian Usahatani Perkebunan Rakyat 87-88.
Maisyaroh. 2010. Struktur Komunitas Tumbuhan Penutup Tanah di Taman Hutan Raya
R. Soerjo Cangar, Malang. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari Vol. 1
No.1 Tahun 2010.
https://bandaacehkotamadani.wordpress.com/2012/08/30/hutan-kota-bni-banda-aceh/
Nurlena Andalia. 2017, http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JET/article/view/7148/5862
Rahmawati, Hapsoh. 2002. Agronomi Tanaman Obat.
http://www.tanamanobat.pdf/2002/agronmi-tanaman-obat-fak-pertanian- ipb.html
Diakses pada tanggal 04 Oktober 2016 pukul 11.00 wib.

92

Anda mungkin juga menyukai