Anda di halaman 1dari 6

DETEKSI DINI TERHADAP / KOMPLIKASI IBU DAN JANIN PADA KEHAMILAN

MUDA DAN KEHAMILAN LANJUT

PENDAHULUAN

1. Deskripsi singkat

Pokok bahasan ini membahas tentang deteksi dini tanda-tanda bahaya kehamilan /
komplikasi dalam kehamilan meliputi : Perdarahan pervaginam , sakit kepala hebat,
penglihatan kabur,bengkak diwajah dan tangan , keluar cairan pervaginam, gerakan janin
tidak terasa, nyeri perut hebat.

2. Manfaat

Dengan mengetahui tanda-tanda dini bahaya / komplikasi ibu dan janin, bidan dapat
mengajarkan kepada ibu hamil dan keluarganya tentang tanda bahaya tersebut, menganjurkan
segera petugas kesehatan klinik bila menemui tanda-tanda bahaya tersebut dan dalam
melaksanakan asuhan dapat mengidentifikasinya untuk menegakkan diaknosa dan
merencanakan asuhan.

3. TIK

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswi dapat melaksanakan deteksi
dini tanda-tanda bahaya / komplikasi dalam kehamilan.

PENYAJIAN

Kehamilan merupakan hal yang fisiologi.Namun kehamilan yang normal dapat berubah
menjadi patologi.Salah satu asuhan yang dilakukan oleh seorang bidan untuk menapis adanya
resiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/penyakit yang mungkin
terjadi dalam masa kehamilan muda meliputi perdarahan pervaginam, hypertensi gravidarum
maupun nyeri perut bagian bawah.

A. Tanda dini bahaya / komplikasi ibu dan janin pada masa kehamilan muda
1. Perdarahan pervaginam

Perdarahan pervaginam pada kehamilan dapat terjadi pada kehamilan muda


(Kehamilan kurang dari 22 minggu), dan kehamilan lanjut (kehamilan lebih dari 22 minggu).
Perdarahan pada kehamilan muda dapat disebabkan oleh abortus.KET, dan molahidatidosa,
perdarahan pada kehamilan lanjut dapat disebabkan oleh plasenta previa, solusio plasenta,
rupture uteri dan gangguan pembekuan darah.

a.Abortus

Pengertian

1) Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) sebelum


kehamilan berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup didunia luar
kandungan ( Saifuddin,2000)

2) Abortus spontan adalah abortus terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar (buatan) untuk
megakhoiri kehamilan tersebut .terminologi umum untuk masalah ini adalah keguguran atau
miscarriage.

3) Abortus buatan adalah abortus yang terjadi akibat intervensi tertentu dengan tujuan untuk
mengakhiri proses kehamilan.terminologi untuk keadaan ini adalah keguguran,aborsi,atau
abortus provakatus.

Jenis-jenis Abortus :

1) Abortus imminnens

Terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu


kehamilan. Dalam kondisi seperti ini , kehamilan masih mungkin berlanjut atau
dipertahankan.Beberapa kepustakaan menyebutkan beberapa resiko untuk terjadinya
prematuritas atau gangguan pertumbuhan dalam rahim .perdarahan yang sedikit pada hamil
muda mungkin juga disebabkan oleh hal-hal lain misalnya placetal sign yaitu perdarahan
dari pembuluh darah sekitar plasenta.

Dasar diagnosis

a) Anamnesis (kram perut,perdarahan sedikit dari jalan lahir)

b) Pemeriksaan dalam (fluksus ada sedikit, ostium uteri tertutup, ukuran uterus sesuai
dengan usia kehamilan,Perdarahan bercak hingga sedang, uterus lunak)

c) Pemeriksaan penunjang (buah kehamilan masih utuh, ada tanda kehidupan


janin,meragukan,buah kehamilan tidak baik, janin mati.)

2) Abortus insipiens

Abortus insipiens didiagnosis apabila pada wanita hamil ditemukan perdarahan


banyak,kadang-kadang keluar gumpalan darah disertai nyeri karena kontraksi rahim kuat dan
ditemukan adanya dilatasi serviks sehingga jari pemeriksa dapat masuk dan ketuban dapat
diraba.Kadang-kadang perdarahan dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan jaringan yang
tertinggal dapat menyebabkan infeksi sehingga evakuasi harus segera dilakukan. Janin
biasanya sudah mati dan mempertahankan kehamilan pada keadaan ini merupakan
kontraindikasi. Perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana hasil
konsepsi masih berada dalam cavum uteri. Kondisi ini menunjukkan proses abortus sedang
berlangsung dan akan berlanjut menjadi abortus inkomplit.

Dasar diagnosis

a) Anamnesis (disertai nyeri/kontraksi rahim, kram atau nyeri perut bawah)

b) Pemeriksaan dalam (perdarahan sedang hingga banyak,ostium uteri terbuka,ukuran


uterus sesuai dengan usia kehamilan,ketuban utuh atau menonjol,belum terjadi ekspulsi hasil
konsepsi)

3) Abortus inkomplit

Perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari
cavum uteri melalui canalis servikalis Perdarahan sedang hingga banyak, dan membahayakan
ibu.serviks terbuka karena masih ada benda didalam rahim yang dianggap sebagai benda
asing.oleh karena itu uterus akan berusaha mengeluarkannya dengan mengadakan kontraksi
sehingga ibu merasakan nyeri namun tidaksehebat insipiens.Pada beberapa kasus perdarahan
tidak banyak .

Dasar diagnosis

a) Anannesis (kram perut bagian bawah,perdarahan sedang hingga banyak dari jalan
lahir)

b) Pemeriksaan dalam ( perdarahan sedang hingga banyak,serviks terbuka, teraba sisa


jaringan buah kehamilan,ekspulasi sebahagian hasil konsepsi,ukuran uterus sesuai dengan
usia kehamilan)

4) Abortus komplit

Perdarahan pada kehamilan muda dimana seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan dari
cavum uteri lahir dengan lengkap, pada keadaan ini kuretase tidak diperlukan .Perdarahan
segera berkurang setelah isi rahim dikeluarkan dan selambat-lambatnya 10 hari perdarahan
akan berhenti sama sekali ,karena dalam masa ini luka rahim telah sembuh dan epitelisasi
telah selesai.Serviks dengan segera menutup kembali.kalau 10 hari setelah abortus masih ada
perdarahan,abortus inkomplit atau endometritis pasca abortus harus diperkirakan.

Dasar diagnosis

a) Anamnesis ( nyeri perut bagian bawah sedikit/tidak ada, perdarahan dari jalan lahir)
b) Pemeriksaan dalam (perdarahan bercak, sedikit hingga sedang , serviks tertutup /
terbuka , uterus lebih kecil dari usia gestasi, sedikit / tanpa nyeri perut bawah , riwayat
ekspulsi hasil konsepsi.)

5) Abortus infeksiosa/febrialis

Abortus yang disertai komplikasi infeksi .Adanya penyebaran kuman atau toksin kedalam
sirkulasi dan cavum peritonium dapat menimbulkan septikemia, sepsis atau peritonitis

Dasar diagnosis

a) Anamnesis (demam,perdarahan dari jalan lahir berbau)

b) Ostium uteri umumnya terbuka dan teraba sisa jarigan

6) Missed abortion

Perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan retensi hasil konsepsi yang telah mati
hingga 8 minggu atau lebih.sekitar kematian janin kadang-kadang ada perdarahan
pervaginam sedikit sehingga menimbulkan gambaran abortus imminens.selanjutnya rahim
tidak membesar bahkan mengecil karena absorbsi air ketuban dan maserasi janin.abortus
spontan biasanya berakhir selambat-lambatnya 6 minggu setelah janin mati,kalau janin mati
pada kehamilan yang masih muda sekali,janin akan lebih cepat dikeluarkan,namun
sebaliknya jika kematian janin terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut,maka retensi janin
akan berlangsung lebih lama.

Dasar diagnosis

a) Anamnesis (perdarahan bisa ada / tidak,tanpa nyeri)

b) Pemeriksaan fisik (buah dada mengecil,hilangnya tanda kehamilan,tidak ada bunyi


jantung janin,BB menurun,TFU lebih kecil dari usia kehamilan)

c) Pemeriksaan penunjang (USG,tanpak janin tidak utuh,dan membentuk gambar


kompleks)

7) Abortus tidak aman

Upaya untuk terminasi kehamilan muda dimana pelaksanaan tindakan tersebut tidak
mempunyai cukup keahlian dan prosedur standar yang aman sehingga dapat membahayakan
keselamatan jiwa pasien.

b. KET

Kehamilan ektopik ialah kehamilan dimana setelah fertilisasi, implantasi terjadi diluar
endometrium kavum uteri .Hampir 90 % kehamilan ektopik terjadi dituba uteri . Kehamilan
ektopik dapat mengalami abortus atau ruptura atau apabila masa kehamilan berkembang
melebihi kapasitas ruang implantasi (Misalnya:Tuba) dan peristiwa ini disebut sebagai
kehamilan ektopik terganggu. Perdarahan pada kehamilan muda disertai syok dan anemia
yang tidak sebanding dengan jumlah perdarahan yang keluar. Upaya diagnosis sangat
tergantung dari belum atau sudah tergantungnya kehamilan ektopik.

Dasar diagnosis

1) Anamnesis (amenorhoe, mual, pusing, nyeri perut lokal atau menyeluruh bisa sampai
pingsan atau nyeri bahu, perdarahan pervaginam, perut kembung (adanya cairan bebas intra
abdomen)

2) Pemeriksaan fisik

(Tanda syok hypovolemik(hypotensi, takikardi, pucat, anemis) nyeri abdomen (perut tegang,
nyeri tekan dan nyeri lepas abdomen)

3) Pemeriksaan genokologis (dengan pemeriksaan spekulum ada fluksus, sedikit (+)

4) Pemeriksaan dalam

a) Nyeri goyang serviks

b) Korpus uteri sedikit membesardan lunak,nyeri pada perabaan

c) Kanan dan kiri uterus nyeri pada perabaan dan dapat terba massa tumor

d) Kavum doglas bisa menonjol karena berisi darah ,nyeri tekan positif.

5) Pemeriksaan penunjang

a) Laboratorium (Hb, Leukosit, Beta HCG)

b) USG

(1) Tidak ada kantong kehamilan dalam kavum uteri

(2) Adanya kantong kehamilan diluar kavum uteri

(3) Adanaya massa kompleks di ruang panggul

c) Kuldosintesis (untuk mengetahui adanya darah dalam kavum douglas)

Diagnosis laparaskopi

Diagnosis banding

1) Abortus imminens

2) Penyakit radang panggul ( akut atau kronik )


3) Torsi kista ovari

b. Molahidatidosa

Hamil mola adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi hasil konsepsi tidak
berkembang menjadi embrio tetapi terjadi dari vili koriales disertai dengan degenerasi
hidropik. Uterus melunak dan berkembang lebih cepat dari usia gestasi yang normal, tidak
dijumpai adanya janin, kavum uteri hanya terisi oleh jaringan seperti rangkaian buah anggur
korialis yang seluruhnya atau sebagian berkembang tidak wajar berbentuk gelembung seperti
anggur.

Klasifikasi

1) Molahidatidosa komplit

2) Molahidatidosa persial

Faktor predisposisi

1) Umur sangat muda dan tua

2) Gizi kurang(kekurangan protein)

3) Etnis

4) Genetik

Dasar diagnosis

1) Anamnesis (amenorhoe, hyperemesis gravidarum, perdarahan)

2) Pemeriksaan fisik ( uterus lebih besar dari usia kehamilan

3) Resiko tinggi untuk terjadi keganasan (koriokarsinoma)

4) Pemeriksaan menunjang (kadar Beta HCG lebih tinggi)USG didapatkan gambar


gelembung vesikel

5) Diagnosis pasti (klinis terlihat adanya gelembung mola yang keluar dari
uterus,Pemeriksaan patologi anatomi.

Anda mungkin juga menyukai