Tim Penulis
PENDAHULUAN:
TAHU KAH
KAMU?
KOSMETIK MERUPAKAN PRODUK YANG
SANGATPOPULER DIKALANGAN
WANITA DALAM MENAMBAH
KECANTIKAN WAJAH
Berikut senyawa kimia
yang terdapatdalam
kosmetik yang
berbahaya dantidak
berbahaya.
SENYAWA 1: ALPHA ARBUTIN
(Oleh: Agnes Angelyna Simanullang)
Secara bahan aktif,alpha arbutin tergolong aman dengan risiko iritasi yang lebih kecil dari zat
pendahulunya,yakni hydroquinone
Kegunaan:
Alpha arbutin dapat membantu menghambat sintesis melanin,sehingga efektif dan
aman untuk mengobati gangguan hiperpigmentasi,melindungi kulit dari pigementasi akibat
sinar matahari dan radikal bebas tanpa meningkatkan sensitivitas kulit terhadap paparan sinar
matahari
Efek samping:
Alpha arbutin merupakan salah satu bahan yang sering digunakan untuk produk produk
perawatan wajah yang memiliki manfaat tertentu seperti mencerahkan kulit terutama pada kulit
yang sensitif. Bahan ini merupakan salah satu turunan dari Hydroquinone yang kandungannya
lebih stabil dan efektif untuk membantu mencerahkan kulit. Selain mencerahkan kulit alfa
arbutin dapat mengurangi hiperpigmentasi dan flek hitam.
Bahan ini memang memiliki efek samping yang minimal dari bahan turunan
hydroquinone lainnya, efek samping yang ditimbulkan seperti kemerahan iritasi, sensasi
terbakar, muncul jerawat ringan. penggunaan produk produk kecantikan perlu disesuaikan
dengan jenis kulit dan kebutuhannya. Penggunaan bahan tersebut juga memiliki interaksi
dengan produk atau bahan produk perawatan kulit lainnya.
SENYAWA 2: VITAMIN C
(Oleh: Agnes Angelyna Simanullang)
Struktur Vitamin c :
Jika kebanyakan mengkonsumsi vitamin c akan meningkatkan oksalat dalam urin, hal
tersebut dapat menghasilkan batu ginjal kalsium oksalat
Kegunaan:
Vitamin C atau dikenal dengan asam askorbat membantu tubuh dalam pembentukan
jaringan dan sistem pertahanan tubuh,asupan vitamin C yang cukup juga dapat membantu
seseorang terlindungi dari serangan penyakit.
Efek samping:
Terlalu banyak asupan suplemen vitamin C hanya akan membebani tubuh, akibatnya
dosis mulai menumpuk dan berpotensi menyebabkan gejala overdosis. Penting untuk diingat
bahwa kebanyakan orang sebenarnya tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin C, karena
asupan vitamin C dapat dengan mudah didapatkan melalui konsumsi buah-buahan dan sayuran.
1. Gangguan Pencernaan
Struktur :
Penggunaan secara teratur dan cukup mungkin bahan kimia ini tidak berbahaya namun
bagi Sebagian orang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit.
Kegunaan:
Senyawa kimia ini biasanya digunakan untuk bahan kosmetika untuk rebonding rambut
umumnya mengandung bahan-bahan seperti asam tioglikolat
Efek samping:
Asam tioglikolat dapat masuk ke dalam tubuh melalui udara pernapasan dan terpapar
pada kulit. Ia dapat berpengaruh tidak baik terhadap tubuh. Senyawaan ini bersifat korosif,
sehingga dapat menyebabkan kulit teriritasi dan terbakar. Bila terhisap melalui pernafasan
maka ia dapat mengiritasi hidung, kerongkongan dan paru, dan menyebabkan batuk, dan sesak
nafas. Pemaparan berulang pada kulit dapat menyebabkan kemerahan pada kulit.
Dosis yang diizinkan:
Agar aman, konsultasikan dengan dokter mengenai dosis krim atau lotion asam glikolat
yang sesuai dengan kondisi atau permasalahan kulit yang sedang dialami. Hal ini untuk
mencegah terjadinya iritasi setelah penggunaan krim asam glikolat.
SENYAWA 4: CARBOMER
(Oleh: Andreas Bintang)
Sewaktu waktu senyawa kimia ini berbahaya dimana Pada kondisi hamil, menyusui,
dan anak-anak, carbomer perlu digunakan secara berhati-hati. Sebaiknya, konsultasikan
terlebih dahulu mengenai penggunaan carbomer.
Kegunaan:
Merupakan senyawa yang umum digunakan pada industri kosmetik dan farmasi karena
kemampuannya dalam menyerap air dan membentuk gel yang stabil sehingga tidak mudah
menguap.
Efek samping:
Hampir semua obat memiliki efek samping penggunaan, baik itu dalam bentuk tablet,
injeksi, gel, obat tetes dan lain-lain. Berikut efek samping yang mungkin muncul pada
penggunaan obat Carbomer (setiap individu mungkin mengalami efek samping yang berbeda-
beda):
❖ Penglihatan kabur
❖ Kelopak mata mengeras
❖ Iritasi kornea
❖ Peningkatan produksi air mata
❖ Edema periorbital dan konjungtiva
❖ Ketidak nyamanan ocular seperi nyeri, gatal, dan kemerahan
❖ Dermatitis kontak
Hanya untuk orang Dewasa, Pada sediaan gel 0,2-0,3%, gunakan 1 tetes pada mata
sebanyak 3-4 kali sehari, tergantung pada keparahan kondisi.
Struktur :
Penelitian menyebutkan bahwa benzalkonium klorida bukan zat yang berbahaya jika
tidak diberikan terus menerus dalam jangka panjang.
Kegunaan:
Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Jangan
menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter, karena dikhawatirkan dapat
memperburuk kondisi yang dialami.
Gunakan obat secara rutin agar hasil pengobatan maksimal. Temui dokter kembali jika
tidak ada perbaikan gejala setelah Anda menggunakan produk benzalkonium chloride sesuai
dosis dan durasi yang disarankan oleh dokter.
Efek samping:
Jika produk yang mengandung benzalkonium chloride digunakan di kulit, dapat terjadi
efek samping berupa iritasi, kemerahan, atau bengkak di kulit.
Temui dokter jika efek samping di atas tidak kunjung membaik atau semakin
memburuk. Anda juga harus segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat, yang bisa
ditandai dengan bengkak pada bibir dan kelopak mata, ruam yang gatal, atau sulit bernapas,
setelah menggunakan benzalkonium chloride.
Gunakan benzalkonium chloride sesuai dengan anjuran dokter dan perhatikan seluruh
informasi yang diberikan. Jangan masukan benzalkonium chloride ke dalam mulut karena obat
ini hanya dapat digunakan untuk permukaan luar. Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah
penggunaan obat, tetapi jangan cuci tangan apabila Anda diinstruksikan untuk menggunakan
obat pada area tersebut.
Obat ini harus digunakan secara rutin setiap hari untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Segera berikan dosis yang tertinggal pada hari tersebut jika terlewat. Jika waktunya
sangat dekat dengan pemberian dosis setelahnya, lewati dosis yang tertinggal dan lanjutkan
pemberian obat dengan regimen yang diinstruksikan. Jangan berikan dosis tambahan tanpa
instruksi dokter.
Struktur :
Kegunaan:
Asam retinoat dapat digunakan sebagai terapi utama acne vulgaris dan kerusakan kulit
akibat sinar matahari.
Efek samping:
Dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, dan teratogenik (cacat pada janin).
Dosis yang diizinkan:
Dosis asam retinoat yang umumnya dianjurkan adalah dalam bentuk krim atau gel yang
dioleskan sekali atau dua kali dalam sehari.
SENYAWA 7: METHYLPARABEN
(Oleh: Christina Triwahyuni Simatupang)
Nama lain :
Nipagin adalah nama dagang untuk senyawa metil hidroksi benzoat, yaitu senyawa
ester metil dari asam p-hidroksibenzoat. Senyawa ini merupakan bahan tambahan pangan
senyawa turunan asam benzoat, yang berfungsi sebagai bahan antimikroba atau pengawet.
Senyawa ini sering juga dikenal dengan nama metil paraben.
Rumus Kimia :
Struktur :
Dikutip dari laman FDA (lembaga pengawas obat dan makanan dari Amerika),
methylparaben sebagai turunan paraben masih aman digunakan bagi kulit dan wajah.
Kegunaan:
Methylparaben memiliki fungsi dan kegunaannya dalam skincare dan kosmetik yaitu,
sebagai pengawet. Methylparaben sebagai bagian dari paraben mampu menghalangi
pertumbuhan jamur dan bakteri untuk meningkatkan masa simpan produk.
Efek samping:
Methylparaben pada kosmetik dipercaya tetap dapat memberikan efek samping pada
kesehatan jika digunakan berlebihan dalam jangka panjang. Jenis paraben ini dapat
menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang. Kemungkinan akan timbul reaksi alergi pada
kulit (dermatitis kontak alergi), seperti: Gatal, ruam kemerahan, kering dan bersisik.
Dosis yang diizinkan:
Sitrun atau asam sitrat (yang juga dikenal dengan nama citric acid) merupakan senyawa
asam alami yang terkandung dalam jeruk).
Rumus Kimia :
Asam sitrat adalah senyawa organik dengan rumus kimia C6H8O7 (2–hydroxy–1,2,3–
propane tricarboxylic acid).
Struktur :
Citric acid aman digunakan dalam berbagai jenis produk skincare, termasuk toner
wajah, essence, serum wajah, krim wajah, dan masih banyak lainnya. Kandungan ini diklaim
bisa memberikan banyak manfaat untuk merawat kecantikan dan kesehatan kulit wajah.
Kegunaan:
Citric acid berguna untuk mencerahkan kulit, meminimalisir tampilan noda hitam, dan
mengurangi garis-garis halus di wajah.
Efek samping:
Akibat bersifat asam, citric acid bisa menimbulkan sensasi terbakar, geli seperti
tertusuk kecil (tingling), dan kemerahan sementara, terjadi pada mereka yang memiliki kulit
sensitif.
Ammonium lauryl sulfate adalah zat kimia sintetis yang digunakan sebagai bahan aktif
dalam produk pembersih. Zat ini adalah turunan natrium lauryl sulfate (SLS), tetapi memiliki
struktur kimia yang sedikit berbeda. Kedua zat ini sering disalah artikan sebagai satu sama lain,
tetapi keduanya memiliki efek yang berbeda pada kulit dan rambut.
Nama lain :
Nama lain :
Struktur :
Ammonium Lauryl Sulfate (ALS) adalah zat yang sering digunakan dalam produk-
produk pembersih, seperti sampo, sabun cuci tangan, dan pasta gigi. ALS termasuk dalam
kategori zat pembersih anionik yang umum digunakan dalam industri kosmetik dan personal
care.
Secara umum, ALS dianggap aman digunakan dalam produk kosmetik dalam
konsentrasi yang tepat. Namun, beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi atau iritasi
kulit terhadap ALS. Sensitivitas individu terhadap bahan tertentu dapat bervariasi, dan
beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap iritasi kulit daripada yang lain.
Kegunaan:
Efek samping:
Penggunaan zat ini dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping yang
merugikan, seperti iritasi kulit, kulit kering, dan kerontokan rambut. Oleh karena itu, sangat
penting untuk memilih produk yang mengandung ammonium lauryl sulfate dengan dosis yang
tepat dan dalam konsentrasi yang aman.
Dalam produk sabun dan sampo, Ammonium Lauryl Sulfate biasanya digunakan dalam
kisaran konsentrasi 10 hingga 30 persen. Dalam pasta gigi, konsentrasi Ammonium Lauryl
Sulfate cenderung lebih rendah, sekitar 1 hingga 2 persen, karena sifat abrasif yang lebih tinggi
pada pasta gigi.
Cocamidopropyl betaine adalah asam lemak sintetis yang terbuat dari kelapa. Bahan
yang biasa disingkat sebagai CAPB ini termasuk sebagai surfaktan dan fungsi utamanya adalah
mengikat kotoran/minyak supaya lebih mudah dibersihkan. Selain itu, cocamidopropyl betaine
dianggap bahan yang lembut serta mampu membuat produk lebih berbusa.
Struktur :
Efek samping:
Mengingat CAPB sangat efektif menghilangkan kotoran dari kulit, namun bagi kulit
berjerawat, CAPB dapat bereaksi secara berlebihan dan menghasilkan sebum yang dapat
menyumbat pori-pori. Kalau sudah begini, jerawat pun jadi lebih mudah muncul.
Struktur :
Meski zinc oxide jarang memicu reaksi alergi ketimbang produk senyawa kimia
lainnya, tapi pada beberapa orang penggunaannya bisa memicu munculnya iritasi.
Kegunaan:
Manfaat Pada tabir Suria (zinc oxyde sendiri bisa membuat tubuh kita aman dari
sengatan cahaya matahari.) Manfaat Pada Kosmetik ( mencegah infeksi bakteri, meredakan
jerawat, mengatur produksi minyak atau sebum , mengurangi inflamasi atau peradangan yang
terjadi akibat pori pori yang tersumbat, mengecilkan atau mengencangkan pori-pori,dll)
Efek samping:
Seperti yang sudah dijelaskan sedikit, pada dasarnya menggunakan zinc oxyde sendiri
adalah langkah yang aman. Pasalnya, kandungan bahan aktif ini tergolong aman digunakan
dalam bentuk sunscreen, produk makeup, hingga salep untuk ruam popok Si Kecil.Kendati zat
ini jarang sekali menimbulkan reaksi alergi atau efek samping lain dibandingkan produk
senyawa lainnya, belum tentu zinc oxyde ini bisa digunakan oleh semua orang ya. Bisa saja
ada orang yang memang alergi terhadap zat ini sehingga berisiko iritasi ketika memakainya.
Dosis yang diizinkan:
Dosis normal zinc oxide pada pemberian obat oles topikal berbentuk salep yaitu sebesar
30%, sedangkan pada krim topikal sebesar 10% dan 13%. Salep Zinc oxide 30% dipilih untuk
mengobati ruam popok akibat iritasi dan alergi pada bayi. Salep dioles pada daerah yang
terkena kontak dengan popok untuk mencegah ruam timbul Zinc oxide sediaan krim cocok
diberikan pada perawatan pencegahan peradangan dan jerawat. Penggunaan zinc oxide pada
jerawat bekerja dengan menghambat penumpukan minyak pada pori-pori kulit. Kelembaban
kulit juga dapat terjaga sehingga dapat mencegah kekeringan kulit yang dapat beresiko
mudahnya terjadi peradangan dan penuaan yang lebih cepat.
SENYAWA 12: LANOLIN
(Oleh: Cinta Aurelia Sinaga)
Nama lain : adeps lanae
Struktur :
Kategori berbahaya\tidak berbahaya: Lanolin merupakan zat alami yang bisa ditemukan di
bulu domba. Dan merupakan obat bebas.
Kegunaan:
- Melembabkan Kulit
- Mengatasi bibir kering
- Mengurangi kerutan
- Membantu mencegah putting pecah pecah
- Melindungi kulit kepala
- Membersihkan riasan
- Menyembuhkan kulit terbakar
- Dll
Efek samping:
Walaupun jarang terjadi, ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah
penggunaan lanolin, yaitu:
- Rasa terbakar atau menyengat pada kulit
- Kulit memerah
- Kulit yang mengelupas
Lanolin bisa terkandung di dalam berbagai produk perawatan kulit dan kecantikan.
Baca aturan pakai yang tertera di kemasan produk sebelum menggunakan lanolin. Oleskan
krim secukupnya secara merata pada area kulit yang kering atau iritasi.Jika Anda ragu atau
memiliki kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui dosis dan cara
penggunaan yang sesuai.
Struktur :
Kegunaan:
Sebagai pewarna pada lipstik,blush on hingga cat kuku oleh produsen yang nakal,
Efek samping:
Dosis yang diizinkan: 0.181% Dosis yang diizinkan dalam penggunaan nya
Struktur :
Kategori berbahaya\tidak berbahaya: Kategori berbahaya karena memiliki kandungan zat
yang bersifat karsinogenik
Kegunaan: Sebagai pewarna pada lipstik,blush on hingga cat kuku oleh produsen yang
nakal,
Efek samping:
Gangguan fungsi hati,dapat memicu kanker. Menimbulkan iritasi pada kulit hingga
saluran pernafasan,seperti memicu kanker batuk,sakit tenggorokan,hingga sesak nafas
Dosis yang diizinkan: 0,174% Penggunaan dalam setiap produk yang diedarkan
Struktur :
Penggunaan rutin sabun dengan kandungan triclosan selama tiga sampai lima tahun
berisiko membuat kulit Anda kering dan jadi lebih sensitif. Bahkan, sebuah penelitian
mengungkapkan bahwa terlalu sering menggunakan produk antibakteri dengan kandungan
triclosan berisiko menyebabkan kanker kulit pada hewan.
Efek samping:
Efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan produk yang mengandung
triclosan adalah peradangan pada kulit yang disebut dermatitis kontak. Hentikan
penggunaan produk jika muncul efek samping tersebut. Bila efek samping tidak kunjung
membaik atau malah semakin parah, segera periksakan ke dokter.
Dosis yang diizinkan: maksimal 0,3 persen pada bedak, sampo, sabun, pembersih wajah,
pasta gigi, deodoran, blemish concealers, dan kondisioner.
Struktur :
Efek samping:
Struktur :
Kategori berbahaya\tidak berbahaya: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang
percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan obat terhadap ibu hamil maupun
janin.
Kegunaan: Mengatasi ketombe, dermatitis seboroik, dan panu
Efek samping:
Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah menggunakan selenium sulfide adalah:
Konsultasikan ke dokter jika Anda efek samping tersebut tidak kunjung reda atau makin parah.
Hentikan pemakaian selenium sulfide dan segera temui dokter jika terjadi efek samping,
seperti:
Berikut ini adalah dosis selenium sulfide untuk orang dewasa dan anak usia 5 tahun ke atas
berdasarkan kondisi yang akan diatasi:
Struktur :
Kategori berbahaya\tidak berbahaya: Tumpah ruah efek samping yang buruk. Ini dianggap
sebagai iritasi mata yang berbahaya dan, sebagai allergen, juga diketahui menyebabkan alergi
kulit . Sebagai pengganggu hormon karang, juga menyebabkan gangguan hormon pada
manusia, mempengaruhi produksi estrogen terutama pada wanita dan produksi testosteron pada
pria.
Kegunaan:
Zat kimia yang dipercaya dapat menyerap sinar UVB ke dalam kulit, serta bahan aktif
yang paling sering ditemukan pada chemical sunscreen. Zat ini akan mengalami reaksi kimia
ketika kulit terpapar sinar matahari, memberikan efek alergi kulit yang dapat menyebar pada
kulit.
Efek samping:
Dapat menyebabkan kemerahan, gatal dan alergi pada kulit yang sensitif. Memproduksi
radikal bebas yang justru membuat kolagen pada kulit melemah, sehingga menyebabkan
penuaan dini pada kulit.
Maksimal 6%. Gunakan sebanyak 30 gram atau sekitar 2 sdm krim tabir surya untuk
dioleskan ke seluruh tubuh
Struktur :
Kegunaan:
Digunakan untuk menghancurkan kulit kasar, bersisik serta mengeras. Obat ini mampu
membunuh kuman yang ada di kulit untuk melawan infeksi. Resorsinol topikal atau untuk kulit
dapat berfungsi mengatasi rasa gatal yang diakibatkan oleh luka ringan dan goresan, gigitan
serangga, luka bakar, racun ivy, sengatan matahari dan iritasi kulit lainnya. Obat topikal ini
juga mampu mengobati berbagai masalah kulit lain seperti jerawat, kapalan, eksim, psoriasis,
seborrhea, kutil dan gangguan kulit lainnya.
Efek samping:
Gejala umum dari penggunaan obat Resorcinol seperti kulit mengelupas atau
kemerahan (setelah beberapa hari penggunaan obat). Beberapa gejala lainnya yang mungkin
terjadi antara lain: Pusing atau sakit kepala, Diare atau sakit perut, Mual dan muntah, Sering
mengantuk, Merasa gugup dan gelisah, Detak jantung seperti melambat, Sesak napas atau
gangguan pernapasan, Tubuh lebih banyak berkeringat, Kelelahan yang tidak biasa dan Iritasi
kulit.
Dosis untuk pemberian obat Resorcinol disesuaikan dengan usia dan kondisi medis
yang dialami oleh pasien. Pada kondisi gangguan dermatologis Pada orang dewasa dosis
normal yang diberikan yaitu obat Resorsinol topikal 2% salep yang digunakan di area kulit
terbuka sebanyak 3-4 kali sehari. Sedangkan pada anak-anak obat, dosis normal yang diberikan
adalah Resorsinol topikal 2% salep. Khususnya bagi anak usia di atas 2 tahun maka oleskan
obat di area kulit terbuka sebanyak 3-4 kali sehari.
Struktur :
Kegunaan:
Efek samping:
Pusing, Sakit kepala, Gangguan bicara, Linglung, Gangguan koordinasi gerakan lengan
dan tungkai, Pergerakan bola mata secara tidak sadar yang cepat dan berulang, Rewel terutama
pada anak-anak
Perkiraan dosis dari setiap produk dengan tingkat DEG yang dapat dideteksi untuk
orang dewasa seberat 70 kg dibandingkan dengan dosis toksik DEG yang dilaporkan dalam
literatur.
Rumus Kimia :
Struktur :
Kategori berbahaya\tidak berbahaya: Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dianggap aman dalam
penggunaan kosmetik pada konsentrasi yang direkomendasikan oleh badan pengawas
kesehatan dan kecantikan. Namun, beberapa individu mungkin mengalami iritasi kulit atau
mata sebagai respons terhadap penggunaan SLS, terutama jika memiliki sensitivitas kulit yang
tinggi. Penting untuk menggunakan produk dengan bijaksana, mengikuti instruksi penggunaan,
dan memperhatikan respons individu terhadap produk yang mengandung SLS. Jika memiliki
kekhawatiran khusus atau sensitivitas yang tinggi, disarankan untuk berkonsultasi dengan
dokter atau profesional kesehatan sebelum menggunakan produk yang mengandung SLS.
Kegunaan:
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) memiliki beberapa kegunaan, antara lain: Sebagai agen
pembersih yang efektif dalam produk sabun, sampo, dan pembersih kulit lainnya, memberikan
busa yang kaya dan stabil dalam produk-produk seperti sabun, shampo, dan busa mandi,
berperan sebagai emulsifier, membantu mencampurkan bahan-bahan yang tidak larut seperti
minyak dan air dalam produk kosmetik, membantu produk menyebar secara merata pada kulit
atau rambut sebagai agen pembasah, meningkatkan penetrasi bahan aktif dan melarutkan
bahan-bahan sulit larut dalam air dalam formulasi kosmetik.
Efek samping:
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dapat memiliki beberapa efek samping potensial,
terutama ketika digunakan dalam produk yang bersentuhan langsung dengan kulit atau mata.
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah: iritasi Kulit, penggunaan produk yang
mengandung SLS dapat menyebabkan iritasi kulit pada beberapa individu. Ini dapat berupa
kemerahan, ruam, gatal, atau kulit kering.Iritasi Mata, jika produk yang mengandung SLS
masuk ke mata, dapat menyebabkan iritasi, perih, mata merah, atau bahkan gangguan
penglihatan sementara. Pengeringan Kulit: SLS dapat menghilangkan minyak alami dari kulit
dan menyebabkan pengeringan. Ini dapat membuat kulit terasa kering, kasar, atau
ketegangan.Sensitivitas dan Alergi: Beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi atau
sensitivitas terhadap SLS. Ini bisa berupa reaksi kulit yang parah, seperti dermatitis kontak atau
reaksi alergi lainnya.
Tidak ada dosis yang ditetapkan secara khusus untuk Sodium Lauryl Sulfate (SLS)
dalam bidang kosmetik. Penggunaan SLS dalam produk-produk kosmetik pada konsentrasi
yang direkomendasikan dianggap aman. Produsen kosmetik harus mematuhi regulasi dan
batasan yang ditetapkan oleh badan pengawas kesehatan terkait. Penting untuk mengikuti
instruksi penggunaan produk dan berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan jika
Anda memiliki kekhawatiran khusus.
Rumus Kimia :
1. Metilparaben : C8H8O3
2. Propilparaben : C10H12O3
3. Butilparaben : C11H14O3
4. Etilparaben : C9H10O3
5. Asam 4-hidroksibenzoat : C7H6O3
Struktur :
Metilparaben
Propilparaben
Butilparaben
Etilparaben
Asam 4-hidroksibenzoat
Paraben adalah kelas bahan kimia yang sering digunakan sebagai bahan pengawet
dalam produk kosmetik, makanan, dan obat-obatan. Namun, terdapat perdebatan tentang
keamanan paraben. Beberapa penelitian menunjukkan adanya potensi efek buruk paraben pada
kesehatan manusia, seperti gangguan hormonal dan risiko kanker payudara. Namun, badan
pengatur kesehatan dan kecantikan seperti FDA dan Cosmetic Product Safety Committee telah
menyimpulkan bahwa penggunaan paraben dalam kadar yang diizinkan tidak menyebabkan
risiko signifikan bagi kesehatan manusia.
Kegunaan:
Paraben digunakan secara luas sebagai bahan pengawet dalam produk kosmetik,
makanan, dan obat-obatan. Paraben berfungsi sebagai bahan pengawet dalam produk kosmetik,
membantu mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menyebabkan kerusakan atau
infeksi pada produk. Paraben membantu menjaga stabilitas produk kosmetik, mencegah
perubahan kimia yang tidak diinginkan akibat paparan cahaya atau panas. Paraben membantu
menciptakan tekstur yang halus dan konsistensi yang baik dalam produk kosmetik, seperti
krim, lotion, atau sampo.
Efek samping:
Struktur :
Kegunaan:
2. Meratakan warna kulit: Asam azelaic efektif dalam mengurangi hiperpigmentasi dan
noda hitam pada kulit. Ini bekerja dengan menghambat produksi melanin yang berlebihan,
yang bertanggung jawab atas munculnya bintik-bintik gelap atau hiperpigmentasi akibat
paparan sinar matahari, bekas jerawat, atau kondisi kulit tertentu.
5. Melindungi kulit dari kerusakan radikal bebas: Asam azelaic memiliki sifat antioksidan,
yang membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan radikal bebas. Radikal
bebas dapat menyebabkan stres oksidatif pada kulit dan mempercepat tanda-tanda penuaan.
Dengan menggunakan asam azelaic, kulit dapat dilindungi dan menjaga tampilan yang
lebih muda.
Efek samping:
Meskipun asam azelaic biasanya tidak berbahaya, ada kemungkinan efek samping yang
jarang terjadi pada beberapa individu. Beberapa orang mungkin mengalami iritasi kulit,
kemerahan, gatal-gatal, atau pengelupasan kulit ringan saat menggunakan produk yang
mengandung asam azelaic. Namun, efek samping ini biasanya ringan dan sementara.
Struktur :
Kegunaan:
Ceramide adalah jenis lipid atau lemak yang terdapat pada lapisan luar kulit dan
berfungsi sebagai penghalang untuk menjaga kelembaban kulit serta mencegah hilangnya air
dari kulit. Berikut ini beberapa kegunaan ceramide:
1. Melembapkan kulit
2. Meningkatkan elastisitas kulit
Efek samping:
Ceramide adalah komponen alami dari kulit dan rambut, sehingga sangat jarang
menyebabkan efek samping pada kulit dan rambut. Namun, pada beberapa kasus, efek samping
dari penggunaan produk yang mengandung ceramide dapat terjadi, tergantung pada sensitivitas
individu. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:
1. Kulit merah dan iritasi: Beberapa orang mungkin mengalami kulit merah,
iritasi, dan gatal setelah menggunakan produk yang mengandung ceramide.
Struktur :
Kegunaan:
Digunakan untuk berbagai keperluan dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi. Ini paling
umum digunakan:
Efek samping:
Dapat menimbulkan masalah lingkungan yang sangat serius. Polietilena dikelompokan sebagai
sampah yang sulit untuk didegradasi oleh alam, memerlukan waktu ratusan tahun bagi alam
untuk melakukan degradasi secara efisien.
0,6 mcg/kgBB diberikan setiap dua minggu melalui injeksi subkutan atau intravena.
Pemberian dosis pertama bertujuan untuk memperoleh kadar hemoglobin lebih dari 10 g/dl
(6,21mmol/l).
Struktur :
Pekerja yang menggunakan toluena sebagai pelarut dapat memiliki masalah kesehatan, seperti
pusing, vertigo, iritasi mata, iritasi kulit, masalah pernapasan, gangguan hati, ginjal dan sistem
saraf ventral.
Kegunaan:
Hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok umpan industri dan juga
sebagai pelarut. Seperti pelarut-pelarut lainnya, toluena juga digunakan sebagai obat inhalan
oleh karena sifatnya yang memabukkan.
Efek samping:
Pekerja yang menggunakan toluena sebagai pelarut dapat memiliki masalah kesehatan,
seperti pusing, vertigo, iritasi mata, iritasi kulit, masalah pernapasan, gangguan hati, ginjal dan
sistem saraf ventral.
Struktur :
Kegunaan:
Efek samping:
Struktur :
Kegunaan:
Panthenol dapat membuat kulit menjadi lebih lembap dan halus, serta meningkatkan
elastisitas kulit. Selain itu, bahan ini juga bisa melindungi skin barrier dari kerusakan akibat
paparan zat kimia, polusi, dan sinar UV.
Efek samping:
Berdasarkan penelitian dari Food and Drug Administration (FDA) dan European
Commission on Cosmetic Ingredients, panthenol aman digunakan pada produk kecantikan.
Tidak ada bukti signifikan kalau produk dengan kandungan ini bisa mengiritasi atau
membahayakan kulit. Namun, beberapa orang bisa saja alergi dengan kandungan ini, Jadi,
kamu harus mengecek kecocokan kulitmu dengan kandungan ini pada area tertentu terlebih
dulu. Meskipun kandungan ini bisa digunakan secara sendiri tanpa tambahan lain panthenol
sering dikombinasikan dengan Hyaluronic Acid. Jadi, kalau kamu merasa kulit kurang lembab
dengan satu kandungan pelembab, kamu bisa menggunakan kandungan ini dengan Hyaluronic
Acid dalam skincare routine. Akan tetapi dapat menjadi alergi apabila produk tersebut akan
menjadi bahaya apabila tidak cocok dengan situasi kulit si pemakai.
Dosis panthenol bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia,
jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang. Sebagian
besar penelitian mengungkapkan bahwa konsentrasi atau dosis panthenol yang dinilai aman
dan sangat minim efek samping adalah di bawah 5%. Hal ini berlaku untuk produk perawatan
kulit, rambut, dan kuku.
Struktur :
Selain itu, konsumsi asam malat (malic acid) dalam bentuk obat/suplemen bisa
dikatakan cukup aman asal tidak dikonsumsi berlebihan. Namun ada kemungkinan bahwa
asam malat juga bisa memicu efek samping ringan seperti reaksi alergi, sakit kepala, diare, dan
mual.
Kegunaan:
Mampu mengatasi keratosis yang dapat muncul di bagian belakang lengan, hingga meredakan
jerawat yang muncul di wajah. Malic acid juga berperan penting dalam peremajaan kulit dan
mencegah terjadinya penuaan dini.
Efek samping:
Salah satu efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan malic acid adalah
terjadinya penurunan tekanan darah menjadi lebih rendah. Hal ini penting diketahui terutama
bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tekanan darah rendah.
Selain itu, konsumsi asam malat (malic acid) dalam bentuk obat/suplemen bisa
dikatakan cukup aman asal tidak dikonsumsi berlebihan. Namun ada kemungkinan bahwa
asam malat juga bisa memicu efek samping ringan seperti reaksi alergi, sakit kepala, diare, dan
mual.
Begitupun dengan penggunaan malic acid sediaan krim oles yang tergolong aman
digunakan. Hanya saja ada kemungkinan terjadinya efek samping ringan akibat penggunaan
krim oles malic acid, seperti gatal, ruam kemerahan, serta iritasi pada kulit ataupun mata.
Penggunaan malic acid pada ibu hamil dan ibu menyusui juga kemungkinan aman jika
dikonsumsi sesuai takaran penggunaan atau aturan pakai. Hanya saja, untuk memastikan
keamanan penggunaan asam malat (malic acid), silakan berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter untuk mencegah efek samping penggunaan.
Struktur :
Sejauh ini belum ditemukan efek samping berbahaya dari penggunaan PHA pada kulit.
PHA hanya bekerja di bagian permukaan kulit untuk membersihkan lapisan terluar kulit.
Karenanya produk dengan PHA ini banyak digunakan dan digemari pemilik kulit sensitif.
Kegunaan:
Digunakan pada produk skincare seperti toner, masker, sabun cuci muka, moisturizer, ataupun
dalam bentuk serum dengan kandungan yang paling umum seperti:
Efek samping:
Efek samping minimum akibat alergi ataupun pencampuran produk PHA dengan bahan
kimia lain mungkin terjadi hanya pada sebagian kecil pengguna, seperti:
Walaupun PHA dianggap aman oleh FDA (Food and Drugs Administration) dan
memiliki dosis yang minim dibanding AHA dan BHA, akan tetapi penggunaanya sendiri tidak
boleh dilakukan secara berlebihan karena bahan eksfoliasi kimiawi mampu merusak lapisan
kulit dan membuatnya kering. Kamu dapat melakukan patch test untuk mengetahui kecocokan
kulit dengan PHA.
Dosis yang diizinkan:
Secara umum PHA boleh digunakan sekitar 3-4 kali dalam seminggu dengan dosis
secara bertahap, bahan ini dinilai lebih lembut daripada acid lainnya. Namun gunakan produk
secara bertahap dan meningkat sesuai toleransi kulit yang telah direkomendasi oleh dokter.
Struktur :
Kosmetik sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi tanpa kita
sadari, banyak bahan-bahan kimia yang kita masukkan ke dalam tubuh melalui kosmetik.
Bahan-bahan kimia tersebut misalnya iritan kulit, zat yang dapat mengganggu hormon, dan
zat yang bersifat karsinogen. Banyak dari kita yang mulai mencari kosmetik dengan bahan
yang lebih alami dan non toksik. Sayangnya hal ini tidak mudah karena belum banyak produk
yang benar-benar alami, dan beberapa produk yang disebut alami mungkin masih
menggunakan bahan-bahan kimia. Karena menghindari setiap bahan kosmetik berbahaya
sangat sulit dilakukan.
Hingga saat ini, penggunaan kosmetik semakin akrab dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, Anda sebaiknya mengenal apa saja bahan dasar yang terdapat dalam kosmetik, agar
dapat terhindar dari risiko gangguan kesehatan kulit yang mungkin ditimbulkan.Produk
kosmetik adalah bahan yang dipakai pada bagian luar tubuh (kulit, rambut, dan bibir) atau
gigi dengan tujuan untuk membersihkan, mengharumkan, serta memperbaiki penampilan.
Ditambah lagi, banyak kosmetik yang beredar di pasaran tanpa mengantongi izin dari
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk
aktif mencari informasi kandungan bahan dasar kosmetik agar bisa menjatuhkan pilihan pada
produk yang tepat.
Perlu diketahui bahwa kosmetik tidak lepas dari bahan kimia, tetapi bahan kimia
tersebut tentunya aman digunakan dalam jumlah dan batas tertentu. Bahan kimia yang masih
dapat digunakan, tetapi harus dibatasi secara ketat, antara lain merkuri, bahan aktif tabir
surya, dan heksaklorofen.
Berikut adalah deretan bahan dasar kosmetik yang dilarang:Sulingan minyak bumi
(petroleum), kecuali bila seluruh proses penyulingan diketahui dan tidak menghasilkan
bahan yang bersifat karsinogenik, Polyethylene, Butylated hydroxyanisole (BHA),
Phthalates, Hydroquinone, Benzene,Bithionol, Klorin Kloroform, Hidrokarbon,
Naphthalene.Jadi senyawa Bithionol tersebut adalah senyawa yang beracun dan berbahaya
dan tidak dianjurkan untuk kosmetik.
Kegunaan:
Bithionol telah digunakan sampai batas tertentu sebagai agen antibakteri dalam
sediaan kosmetik seperti batangan deterjen, sampo, krim, losion, dan alas yang digunakan
untuk menyembunyikan noda. Bukti baru dari pengalaman klinis dan tes photopatch
menunjukkan bahwa bithionol mampu menyebabkan fotosensitivitas pada manusia ketika
digunakan secara topikal dan bahwa dalam beberapa kasus fotosensitisasi dapat bertahan
untuk waktu yang lama sebagai reaksi parah tanpa kontak lebih lanjut dengan benda yang
menyebabkan sensitisasi. Juga, ada bukti yang menunjukkan bahwa bithionol dapat
menghasilkan sensitisasi silang dengan bahan kimia lain yang biasa digunakan seperti
salisilanilida terhalogenasi dan heksaklorofen. Oleh karena itu, menurut Food and Drug
Administration, bithionol adalah zat berbahaya yang dapat membuat produk kosmetik apa
pun yang mengandung bithionol berbahaya bagi penggunanya.
Efek samping:
Bithionol adalah aril sulfida yaitu difenil sulfida yang masing-masing gugus fenilnya
disubstitusi pada posisi 2 oleh hidroksi dan pada posisi 3 dan 5 oleh klorin. Sebuah fungisida
dan obat cacing,itu digunakan dalam berbagai produk obat topikal untuk pengobatan cacing
hati,tetapi ditarik setelah terbukti menjadi fotosensitizer kuat dengan potensi menyebabkan
gangguan kulit yang serius. Ini memiliki peran sebagai obat anti platyhelminthes dan
agrokimia antijamur. Dan juga efek samping pada pasien yang memakai bithionol melalui
mulut termasuk
anoreksia, mual, muntah, ketidaknyamanan perut, diare, air liur, pusing, sakit kepala.
Bithionol merupakan salah satu obat yang digunakan untuk pengobatan penyakit
Paragonimiasis atau infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Paragonimus westermani.
Bithionol ini bukan merupakan obat pilihan untuk Paragonimiasis tetapi merupakan obat
alternatif. Hal ini disebabkan karena Bithionol memiliki efek yang lebih buruk. Bithionol
Diberikan secara per oral dengan dosis 30 sampai 50 mg / kg setiap hari selama 10 samapai 15
dosis.
Struktur :
Kategori berbahaya\tidak berbahaya:
Klorin (Cl2) merupakan salah satu unsur yang ada di bumi dan jarang dijumpai dalam
bentuk bebas. Pada umumnya klorin dijumpai dalam bentuk terikat dengan unsur atau senyawa
lain membentuk garam natrium klorida (NaCl) atau dalam bentuk ion klorida di air laut. Dalam
kehidupan manusia, klorin memegang peranan penting yaitu banyak benda-benda yang kita
gunakan sehari-hari mengandung klorin seperti peralatan rumah tangga, alat-alat kesehatan,
kertas, obat dan produk farmasi, pendingin, semprotan pembersih, pelarut, dan berbagai produk
lainnya. Klorin pertama kali diidentifikasi oleh seorang ahli farmasi dari Swedia, Carl Wilhem
Scheele pada tahun 1774, dengan meneteskan sedikit larutan asam klorida (HCl) pada lempeng
mangan oksida (MnO2) yang menghasilkan gas berwarna kuning kehijauan.
Pada tahun 1994, Scott menyatakan bahwa klorin dalam suhu kamar berbentuk gas,
termasuk unsur golongan halogen (Golongan VII), sangat reaktif dan merupakan oksidator
kuat yang mudah bereaksi dengan berbagai unsure. Pada suhu –340 C, klorin berbentuk cair
dan pada suhu –1030 C berbentuk padatan kristal kekuningan. Secara alami, klorin terdapat
dalam bentuk ion klorida dengan
jumlah relatif jauh lebih besar dibandingkan ion-ion halogen lainnya. Kelimpahan ion-ion
halogen di perairan alami.Klorin dalam bentuk garam (contoh NaCl) merupakan bentuk yang
paling aman, sedangkan dalam bentuk gas, klorin dapat diperoleh dengan mengekstraksi
larutan garam NaCl dengan cara elektrolisis.
Bidang Kesehatan: Klorin digunakan sebagai disinfektan pada pengolahanair minum. Klorin
yang digunakan sebagai desinfektan adalah gas klor (Cl2) atau kalsium hipoklorit
[Ca(OCl)2]. Peranan klorin sebagai desinfektan pada air minum sejak puluhan tahun lalu
merupakan hal yang sangat berarti bagi peningkatan kualitas kesehatan manusia. Selain itu
klorin juga digunakan sebagai bahan obat- obatan yang dikombinasikan dengan senyawa
lain.
1. Sebagai Pemutih: Dalam industri tekstil, pulp dan kertas, fungsi klorin pada kedua industri
tersebut adalah sebagai pemutih dan penghalus. Selain memutihkan warna kertas, klorin juga
dapat menguatkan permukaan kertas.
3. Industri Kimia dan Industri Lainnya: Pemakaian klorin dalam berbagai industri dapat
dijumpai, misalnya pada produk yang berbahan dasar plastik, seperti poly vinyl chloride
(PVC). Selain itu juga pada produk pelarut (solvent), dry cleaning, dan berbagai produk
lainnya yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti lem, semen, dan
pembungkus. Dalam Chlorine Chemistry’s Role in Our Daily Lives disebutkan bahwa
penggunaan klorin terbesar adalah untuk produksi Vinyl (PVC) sebesar 34%, bahanbahan
organik 21%, pelarut khlorinasi 6%, pulp dan kertas 6%, pengolahan air 6%, dan untuk lain-
lain 27%. Gambar 1 menunjukkan penggunaan klorin dalam berbagai produk, di mana
gambar tersebut merupakan bagian kecil yang diambil dari bagan pohon produkproduk
klorin (Products of the Chlorine Tree) yang terdapat dalam Chlorine Chemistry’s Role in
Our Daily Lives.
4. Bidang Pembangkit Listrik: Pada pembangkit listrik seperti Pembang-kit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) dan Pembang-kit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), pemakaian klorin yang
digunakan pada sistem pendingin (cooling system) sebagai pengontrol biological fouling.
Untuk PLTU yang menggunakan air sungai maupun air tanah sebagai pendingin, klorin
digunakan sebagai bioside untuk mengatasi fouling mussels. Pada PLTU yang menggunakan
air laut sebagai pendingin, biasanya dilengkapi dengan unit klorinasi (chlorination plant).
Fungsi klorin di sini adalah untuk mencegah tumbuhnya alga yang menjadi nutrisi tritip
(barnacles) pada dinding pipa kondensor.
Efek samping:
Klorin dalam bentuk produk kimia buatan menimbulkan dampak terhadap lingkungan,
seperti penipisan lapisan ozon dan pemanasan global. Selain berdampak pada kesehatan,
senyawa klorin juga menimbulkan dampak terhadap lingkungan, baik berupa produk maupun
limbah yang dihasilkan. Senyawa klorin juga dapat disebabkan dari pembakaran sampah dan
kebocoran klorin dalam proses industri. Seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap
lingkungan dan perkembangan teknologi peralatan analisis, dampak-dampak klorin terhadap
lingkungan mulai diketahui, misalnya saja klorin yang digunakan sebagai desinfektan
ternyata juga bereaksi dengan senyawa-senyawa organik yang terdapat di dalam air Selain itu
terbentuknya senyawa organoklorin lain secara tidak sengaja dari proses pembakaran
senyawa yang berbasis klorinat hidrokarbon, berdampak negatip terhadap lingkungan.
Klorin Kasus-kasus pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh klorin telah terjadi
di belahan dunia, baik itu di negara maju maupun negara berkembang. Sebagai contoh adalah
kasus pencemaran pestisida jenis DDT pada beras yang dikonsumsi oleh penduduk Jepang
yang mengakibatkan keracunan bagi penduduk setempat. Pencemaran yang terjadi di sungai
Kalamazoo, Michigan (Amerika Serikat) akibat pembuangan limbah pabrik kertas yang
mengandung PCBs (polychlorinated biphenyls) telah memusnahkan biota perairan
Kalamazoo. Di Indonesia sendiri, beberapa kasus pencemaran yang terkait dengan klorin juga
telah terjadi, contohnya pencemaran pestisida DDT yang terjadi di beberapa daerah, namun
masih berada pada tahap awal dan dosis rendah. Kasus pencemaran lingkungan lain yang
cukup penting adalah meledaknya tangki bleaching penyimpan klorin pada pabrik kertas dan
pulp di Sumatera Utara.
1) Sisa klor bebas, merupakan klorin dalam air yang berperan sebagai asam hipoklorit
dan ion hipoklorit yang berfungsi sebagai desinfektan.
2) Sisa klor terikat, merupakan klorin yang terdapat dalam air yang tergabung dengan
ammonia.
3) Daya sergap klor, merupakan zat klor yang ada dalam air untuk melakukan proses
kimia guna mengikat zat organik yang kemudian membentuk senyawa klorida yang
akan berfungsi sebagai desinfektan.
4) Kebutuhan klorin, merupakan, jumlah klorin yang harus ditambahkan untuk
mengoksidasi bahan-bahan organik dan membunuh kuman patogen serta menyisakan
residu klor yang diinginkan
5) Break point chlorination, jumlah klor aktif yang dibutuhkan untuk mengoksidasi
semua bahan organik dan bahan anorganik yang terlarut
SENYAWA 33: BENZENA
(Oleh: Karyn Arme Septia Br Ritonga)
Nama lain :
Nama lain dari senyawa Benzena adalah Benzol (Winata. S.D, 2015). Senyawa benzena
disebut sebagai senyawa aromatik (Ariobimo. M.P. dkk, 2023).
Rumus Kimia :
Benzena adalah suatu senyawa organik dengan rumus kimia C6H6. Molekul benzena
tersusun atas enam atom karbon yang berikatan dalam suatu cincin, dengan satu atom hidrogen
yang terikat pada masing-masing atom karbon.
Struktur :
Senyawa benzena dikategorikan berbahaya pada dosis tinggi dan jangka waktu yang
lama, karena dapat menyebabkan kanker kulit, sumsum tulang, dan dapat menyebabkan
penurunan sel darah merah yang menyebabkan anemia bahkan dapat menyebabkan kematian
(Haen. M. T., & Oginawati. K, 2011).
Kegunaan:
Penggunaan bahan dasar pembuatan senyawa turunan benzena adalah digunakan pada
kosmetik (sebagai pengawet), bahan pembuatan plastik, bahan peledak, tinta, zat pewarna,
karet sintetik, nilon, dan detergen (Fadhila. N, 2022),
Efek samping:
Efek samping pada senyawa benzena ketika menghirup benzena dalam dosis tinggi
yaitu dapat menyebabkan kantuk, pusing, detak jantung cepat atau tidak teratur, sakit kepala,
tremor, kebingunga, ketidaksadaran, dan kematian. Sedangkan efek samping pada makanan
atau minuman yang mengandung benzena tingkat tinggi dapat menyebabkan muntah, iritasi
perut, pusing, kantuk, kejang (Haen. M. T., & Oginawati. K, 2011).
Dosis untuk pemberian obat Resorcinol disesuaikan dengan usia dan kondisi medis
yang dialami oleh pasien. Pada kondisi gangguan dermatologis Pada orang dewasa dosis
normal yang diberikan yaitu obat Resorsinol topikal 2% salep yang digunakan di area kulit
terbuka sebanyak 3-4 kali sehari. Sedangkan pada anak-anak obat, dosis normal yang diberikan
adalah Resorsinol topikal 2% salep. Khususnya bagi anak usia di atas 2 tahun maka oleskan
obat di area kulit terbuka sebanyak 3-4 kali sehari.
Struktur :
Kegunaan:
Penggunaan senyawa Phenoxyethanol salah satunya adalah untuk bahan penggunaan
kosmetik dan perawatan kulit yang berfungsi sebagai pengawet. Selain itu, pada kandungan
senyawa phenoxyethanol digunakan pada sabun, parfum, dan kerap digunakan sebagai
penyeimbang atau stabilizer (Pratama, S. N. dkk, 2021).
Efek samping:
Efek samping pada senyawa Phenoxyethanol adalah alergi pada kulit, iritasi kulit,
ruam, eksim, hingga biduran (Sahati. S, 2019).
Struktur :
Efek samping:
Penggunaan NA dalam konsentrasi yang tinggi atau pada kulit yang sensitif dapat
menyebabkan efek samping seperti kemerahan, iritasi, sensasi terbakar, pengelupasan kulit,
dan kulit kering. Efek samping ini umumnya ringan dan sementara, tetapi jika terjadi iritasi
yang parah atau reaksi alergi, disarankan untuk menghentikan penggunaan dan berkonsultasi
dengan dokter.
Struktur :
Kegunaan:
Nama lain :
Alpha-hydroxy acid (AHA) tidak memiliki nama lain yang umum digunakan. Namun,
beberapa jenis AHA yang sering digunakan dalam kosmetik antara lain:
1. Asam glikolat (glycolic acid)
2. Asam laktat (lactic acid)
3. Asam sitrat (citric acid)
4. Asam malat (malic acid)
5. Asam tartarat (tartaric acid)
Rumus Kimia :
Struktur :
1. Asam glikolat:
HO-C-COOH
|
H
2. Asam laktat:
HO-C-CH3
|
COOH
3. Asam sitrat:
HO-C-COOH
|
HO-C-COOH
|
COOH
4. Asam malat:
HO-C-COOH
|
HO-C-CH2-COOH
|
COOH
5. Asam tartarat:
HO-C-COOH
|
HO-C-CH(OH)-COOH
|
COOH
AHA dalam produk kosmetik umumnya dianggap aman untuk digunakan dalam
konsentrasi yang direkomendasikan. Namun, penggunaan AHA dapat menyebabkan iritasi
pada kulit jika digunakan dalam konsentrasi yang terlalu tinggi atau pada kulit yang sensitif.
Selain itu, penggunaan AHA juga dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar
matahari, sehingga penting untuk menggunakan perlindungan sinar matahari saat
menggunakan produk yang mengandung AHA.
Kegunaan:
AHA digunakan secara luas dalam produk perawatan kulit dan kosmetik karena
kemampuannya untuk eksfoliasi kulit, menghilangkan sel-sel kulit mati, dan merangsang
regenerasi sel-sel baru. AHA juga dapat membantu meningkatkan tekstur kulit, mengurangi
kerutan, memudarkan noda dan bintik-bintik, serta membantu mengatasi masalah kulit seperti
jerawat dan hiperpigmentasi.
Efek samping:
Penggunaan AHA dalam konsentrasi yang tinggi atau pada kulit yang sensitif dapat
menyebabkan efek samping seperti kemerahan, iritasi, sensasi terbakar, pengelupasan kulit,
dan kulit kering. Efek samping ini umumnya ringan dan sementara, tetapi jika terjadi iritasi
yang parah atau reaksi alergi, disarankan untuk menghentikan penggunaan dan berkonsultasi
dengan dokter.
Dosis yang diijinkan untuk AHA dalam produk kosmetik bervariasi tergantung pada jenis
AHA dan negara tempat produk tersebut dijual. Namun, pada umumnya, konsentrasi AHA
yang digunakan dalam produk kosmetik biasanya berkisar antara 5% hingga 10%. Penting
untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan produk dan tidak melebihi
dosis yang direkomendasikan.
Struktur :
Kegunaan:
BHA (Beta-hydroxy acid) digunakan dalam produk kosmetik sebagai bahan eksfoliasi
kimia. Ini berarti BHA membantu menghilangkan sel-sel kulit mati dari permukaan kulit,
membersihkan pori-pori, dan mengurangi tanda-tanda penuaan kulit seperti garis halus dan
kerutan. BHA juga memiliki sifat anti-inflamasi, sehingga dapat membantu mengurangi
kemerahan dan peradangan pada kulit berjerawat.
Efek samping:
Penggunaan BHA dalam konsentrasi yang tinggi atau penggunaan berlebihan dapat
menyebabkan iritasi kulit seperti kemerahan, gatal, dan kulit kering. Beberapa orang mungkin
juga mengalami reaksi alergi terhadap BHA. Jika Anda mengalami iritasi atau efek samping
lain setelah menggunakan produk yang mengandung BHA, sebaiknya hentikan
penggunaannya dan berkonsultasi dengan ahli dermatologi.
Dosis yang diizinkan:
Tidak ada dosis yang diizinkan secara spesifik untuk BHA dalam produk kosmetik.
Namun, otoritas pengawasan kosmetik seperti FDA (Food and Drug Administration) di
Amerika Serikat memiliki batasan konsentrasi yang diizinkan untuk penggunaan BHA dalam
produk kosmetik. Misalnya, untuk penggunaan sebagai bahan aktif dalam produk anti-acne,
tingkat konsentrasi BHA yang diizinkan biasanya antara 0,5 hingga 2 persen. Penting untuk
mengikuti petunjuk dan dosis yang tertera pada label produk kosmetik yang mengandung
BHA.
Nama lain :
Propylene glycol memiliki nama lain berupa 1,2-propanediol, 1,2-dihydroxypropane,
methyl ethyl glycol, dan trimethyl glycol.
Rumus Kimia :
Propilen glikol adalah suatu senyawa yang mempunyai rumus kimia C3H8O2 ,
senyawa ini mempunyai nama komersial propylene glycol industrial (PGI), sedangkan nama
IUPAC dari senyawa ini adalah 1,2–propanediol. Senyawa ini mempunyai sifat-sifat: tidak
berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan larut sempurna dalam air.
Struktur :
Kegunaan:
Adapun kegunaan propilen glikol dalam dunia industri cukup luas antara lain: sebagai
bahan pengawet maupun pelarut dalam industri makanan, sebagai obat-obatan, dalam industri
kosmetik sebagai pelembab, dan juga berguna dalam industri farmasi untuk formula obat.
Propylene glycol juga kerap digunakan ke dalam obat-obatan injeksi (seperti lorazepam) dan
beberapa krim atau salep yang dioleskan ke kulit, contohnya kortikosteroid.
Efek samping:
Efek samping propylene glycol adalah iritasi kulit dan dermatitis, terutama bagi orang
yang alergi terhadap kandungan ini.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan dosis propylene glycol yang aman
adalah maksimal 25 mg/kgBB/hari.
Nama lain :
Nama lain dari Butylated hydroxyanisole (BHA), yaitu 2- tert -Butil-4-hidroksianisol
dan 3- tert-butil-4-hidroksianisol (campuran), BOA ULAR, BHA, tert -Butil-4-hidroksianisol,
(1,1-Dimetiletil)-4-metoksifenol, tert -Butil-4-metoksifenol, Antioksin B
Struktur :
Kegunaan:
Efek samping:
Efek samping yang ditimbulkan dari senyawa BHA (Butylated Hydroxyanisole) yaitu
dapat dapat menyebabkan pembengkakan organ hati.
Dosis yang diizinkan:
Dosis penggunaan dalam batas pada tubuh, yaitu 5.2 % b/b; wajah > 100% b/b; tangan
> 100 % b/b, serta Potensi alergeniknya ialah Pemeka sedang (dosis maks = 0,0729 μg/cm
2 /jam)
Octocrylene adalah senyawa kimia yang sering digunakan dalam kosmetik sebagai
bahan filter UV. Octocrylene adalah senyawa organik yang digunakan sebagai bahan tabir
surya dan kosmetik. Ini adalah cairan kental berminyak yang jernih dan tidak berwarna.
Struktur :
Kegunaan:
Efek samping:
Pada konsentrasi yang lebih tinggi atau jika terkena sinar matahari, octocrylene dapat
menghasilkan senyawa kimia yang berpotensi merusak DNA dan memicu terjadinya alergi.
Struktur :
Kegunaan:
Tocopheryl acetate sering digunakan dalam kosmetik sebagai bahan antioksidan dan
pelembap kulit. Senyawa ini dapat ditemukan dalam produk-produk seperti krim, lotion, dan
serum.
Efek samping:
Meski namanya mengandung kata 'vitamin E' namun zat kimia ini bisa menyebabkan
masalah pada kulit, yaitu membuat iritasi, sensasi terbakar, gatal-gatal, dan lecet. Efek samping
yang jarang terjadi dari penggunaan tocopheryl acetate termasuk reaksi alergi seperti ruam kulit
dan gatal-gatal. Jika tertelan, senyawa ini dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan.
Tocopheryl acetate biasanya digunakan dalam jumlah kecil dalam kosmetik, umumnya
kurang dari 1% dari keseluruhan produk.
2-Hydropropanoic Acid
2-Hydroxy-Propanoic Acid
2-Hydroxypropanoic Acid
2-Hydroxypropionic Acid
A-Hydroxypropanoic Acid
Lactate
Propanoic Acid
2-Hydroxy-
Struktur :
Kategori berbahaya\tidak berbahaya: Lactic Acid aman digunakan dengan dosis yang tepat.
Kegunaan:
Lactic Acid atau Asam laktat adalah zat yang berguna untuk membantu untuk
melembabkan kulit. Kandungan ini adalah bagian dari pelembab alami kulit yang memberikan
efek sangat baik untuk perawatan. Selain itu, zat ini juga kerap digunakan pada produk
perawatan kulit yang berguna untuk mengurangi sel kulit kering dan kulit mati agar kulit tetap
mulus
Efek samping:
Efek samping dari penggunaan lactic acid adalah kulit menjadi lebih sensitif terhadap
paparan sinar matahari, sehingga kulit akan lebih mudah mengalami kerusakan. Selain menjadi
lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari, lactic acid juga dapat memicu iritasi kulit.
Kondisi ini ditandai dengan kulit yang terasa gatal, tampak merah, kering, terkelupas, bengkak,
atau adanya sensasi seperti terbakar.
Untuk konsentrasi eksfoliasi yang lebih ringan, Anda bisa memilih produk dengan 5
persen lactic acid. Sementara itu, eksfoliasi medium memiliki persentase dari 10-15 persen.
Retinol memiliki nama lain seperti retinyl palmitate, retinyl linoleate, retinaldehyde,
propionic acid, atau retinyl acetate.
Struktur :
Pada umumnya aman digunakan pada produk kecantikan namun dengan kandungan
yang lebih rendah agar kulit dapat beradaptasi.
Kegunaan:
Retinol adalah bahan aktif skincare yang terkenal akan keampuhannya dalam mencegah
dan mengatasi tanda-tanda penuaan. Namun, tak hanya itu saja, retinol masih memiliki
berbagai manfaat lainnya untuk kulit. Berikut penjelasan lengkap mengenai manfaat retinol
untuk wajah dan kulit.
2. Mengatasi Jerawat
3. Mengurangi Hiperpigmentasi
5. Mengobati Rosacea
Efek samping:
Meski menawarkan berbagai manfaat untuk kecantikan dan kesehatan kulit, retinol juga
memiliki efek samping yang perlu diwaspadai. Efek samping yang paling umum dirasakan
pengguna retinol adalah kulit kering dan iritasi. Retinol juga berpotensi menyebabkan
kemerahan dan gatal pada kulit, dan dapat menyebabkan purging, yaitu iritasi berupa jerawat-
jerawat kecil pada kulit. Risiko efek samping tersebut akan semakin besar bagi orang yang
pertama kali menggunakan retinol. Namun, hal ini hanya bersifat sementara dan bisa membaik
sendirinya dalam beberapa minggu, ketika kulit sudah beradaptasi terhadap penggunaan
retinol.
Bagi Anda yang baru pertama kali menggunakan retinol, sebaiknya gunakan produk
dengan kandungan retinol paling rendah, yaitu 0,01% agar kulit lebih mudah beradaptasi.
Gunakan retinol 1–2 kali seminggu di awal penggunaan untuk menghindari iritasi.
Struktur :
Hexachlorophene atau Phisohex tidak boleh digunakan pada kulit yang terbakar atau
gundul. Phisohex tidak boleh digunakan untuk memandikan bayi. Bayi dapat menyerap
senyawa aktif dalam Phisohex lebih mudah daripada anak yang lebih tua dan orang dewasa.
Penyerapan tersebut telah dikaitkan dengan efek sistem saraf pusat seperti kejang. Itu tidak
boleh digunakan sebagai pembalut oklusif, kemasan basah, atau losion. Itu tidak boleh
digunakan secara rutin untuk mandi total profilaksis. Itu tidak boleh digunakan sebagai paket
vagina atau tampon, atau pada selaput lendir apa pun. Phisohex tidak boleh digunakan pada
orang yang sensitif terhadap salah satu komponennya. Ini tidak boleh digunakan pada orang
yang telah menunjukkan sensitivitas cahaya primer terhadap turunan fenol terhalogenasi
karena kemungkinan sensitivitas silang terhadap hexachlorophene.
Kegunaan:
Digunakan sebagai scrub bedah dan pembersih kulit bakteriostatik. Ini juga dapat
digunakan untuk mengendalikan wabah infeksi gram positif di mana prosedur pengendalian
infeksi lainnya tidak berhasil. Gunakan hanya selama diperlukan untuk pengendalian infeksi.
Efek samping:
Timbulnya gejala reaksi alergi seperti rasa gatal, kulit menjadi kemerahan, kulit
terkelupas, timbul rasa terbakar hingga gejala reaksi alergi berat yang meliputi napas sesak,
pembengkakan pada mukosa mulut, tenggorokan serta lidah. Alergi semacam ini jika tidak
segera ditangani dapat menyebabkan akibat fatal. Timbulnya iritasi pada kulit, merasa begitu
gelisah, dan tubuh mengalami kejang. Penggunaan obat lain dengan hexachlorophene secara
bersamaan dapat menimbulkan interaksi seperti peningkatan atau penurunan efektifitas obat
atau justru dapat membuat resiko efek samping menjadi lebih tinggi.
Dosis Hexachlorophene yang diberikan kepada setiap orang bisa saja berbeda. oleh
karena itu, lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter atau membaca aturan pakai obat ini
dengan benar . Berikut pemberian dosis Hexachlorophene secara umum: Dosis untuk obat
Hexachlorophene guna mengatasi masalah wasir atau hemoroid adalah sekitar 5 ml larutan.
Caranya adalah dengan mengambil 5 ml larutan tersebut, setelah itu tuangkan larutan pada
kapas. Jika sudah, Anda bisa menggunakannya pada area tubuh yang memang ingin
dibersihkan. Gosok kapas tersebut hingga kurang lebih 3 menit lamanya.
Struktur :
Kegunaan:
Sebagai bahan pembuatan bahan peledak yang dikenal sebagai bubuk mesiu tanpa asap,
dalam pembuatan penghitung sintilasi, alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur
radioaktivitas, dalam produksi pelumas, dalam pembuatan berbagai jenis pewarna dan zat
pewarna, sebagai antiseptic dan anthelmintic (zat yang digunakan untuk membunuh cacing
penyebab penyakit), sebagai deodoran di toilet, ember popok, dan pengaturan lainnya; dan
sebagai pengawet.
Efek samping:
Eksposur terhadap jumlah besar naftalena dapat mengakibatkan kerusakan pada sel
darah, dan menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai haemolytic anaemia. Penyakit ini telah
diperhatikan pada orang tertentu, terutama anak-anak, setelah termakan kapur barus yang
mengandung naftalena. Antara gejala yang mungkin terjadi setelah eksposur terhadap jumlah
besar naftalena adalah lelah, hilang nafsu makan, mual, muntah dan diare. Kulit mungkin
menjadi pucat atau kuning. Bayi yang baru lahir terutama menghadapi risiko sel darahnya rusak
jika terpajan pada naftalena. Kerusakan terhadap sel darahnya melepaskan suatu produk
(bilirubin) yang menyebabkan bayi tersebut menjadi kuning dan dalam kasus parah, mungkin
mengakibatkan kerusakan otak. Ada orang yang lahir dengan penyakit lahir genetis (G6PD
deficiency) yang menjadikannya lebih cenderung menderita akibat dari naftalena, maka gejala
dapat diperhatikan setelah eksposur terhadap jumlah naftalena yang kecil pun. Jika mana-mana
dari gejala ini terjadi setelah eksposur terhadap naftalena, Anda harus segera berjumpa dengan
dokter. Tidak ada bukti langsung bahwa naftalena dapat mengakibatkan kanker pada manusia.
Struktur :
Kategori berbahaya\tidak berbahaya: Asam laktat umumnya tidak berbahaya bagi tubuh
tetapi bisa menyebabkan keluhan tertentu seperti napas lebih cepat.
Kegunaan: Kegunaan Asam Laktat yaitu mengurangi sel kulit kering dan kulit mati.
Efek samping:
Efek samping penggunaan Asam Laktat pada kosmetik ialah kulit kemerahan,
pembengkakan dan lepuhan, perubahan warna kulit, dan infeksi serta jaringan parut.
Dosis yang diizinkan penggunaan Asam Laktat ialah 10 % dalam bentuk cream
Struktur :
Asam Salisilat umumnya tidak berbahaya selagi digunakan dengan dosis yang pas.
Kegunaan:
Asam salisilat dalam kosmetik digunakan untuk meningkatkan kadar kelembaban kulit dan
melarutkan zat penyebab sel- sel kulit mati saling menempel.
Efek samping:
Efek samping penggunaan asam salisilat yaitu kemerahan pada kulit, kulit
terbakar, hingga kulit mengelupas dekat area kulit yang sedang dirawat.
Dosis yang diizinkan pada penggunaan asam salisilat yaitu 2% dalam bentuk salep,
3% dalam bentuk gel.
Struktur :
Titanium dioksida adalah bahan pemutih dalam makanan, kosmetik, dan produk
lainnya. FDA menganggapnya aman, tetapi asupan yang tinggi bisa berbahaya.
Kegunaan:
Dapat melindungi kulit dari UVA dan UVB, langsung setelah diaplikasikan.
Efek samping:
Sejumlah efek samping titanium dioxide yang mungkin terjadi adalah kulit jadi lebih
sensitif, kemerahan, atau iritasi. Jika itu terjadi, hentikan penggunaan produk dan segera cuci
bersih kulit dengan air mengalir.
Batas paparan udara (REL) yang direkomendasikan adalah 2,4 mg/m3 untuk Titanium
Dioksida halus, dan 0,3 mg/m3 untuk Titanium Dioksida ultra halus, rata-rata selama 10 jam
shift kerja. ACGIH: Nilai ambang batas (TLV) rata-rata adalah 10 mg/m3 selama 8 jam shift
kerja.
Rumus Kimia :-
Struktur :
Kategori berbahaya\tidak berbahaya:
Perlu Anda ketahui juga bahwa penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang bisa
menimbulkan efek samping berupa obesitas, gangguan tumbuh kembang, kejang, osteoporosis,
atau gangguan mental, termasuk depresi, atau insomnia.
Kegunaan:
Efek samping:
Dikutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia, dosis yang
diperbolehkan untuk mengonsumsi kortikosteroid adalah:
● Dewasa: 0,5-5 mg per hari dibagi menjadi beberapa kali pemberian, tergantung dari
tingkat keparahan penyakit
● Anak usia 1-6 tahun: 25% dari dosis orang dewasa
● Anak usia 7-11 tahun: 50% dari dosis orang dewasa
● Anak usia 12 tahun atau lebih: 75% dari dosis orang dewasa
Bila kortikosteroid berupa obat tetes mata, maka dosis awal sebanyak 1-2 tetes pada mata
meradang tiap 2 jam.
Lalu frekuensi pemberian tetes mata akan dikurangi jika kondisi mata telah berangsur
membaik.
Struktur :
Berbahaya Ketika jumlah radikal bebas lebih banyak dalam tubuh dibandingkan
antioksidan, terjadi kerusakan sel dalam tubuh. Hal ini memicu peradangan dan berbagai
masalah kesehatan, dari tekanan darah tinggi, diabetes, hingga demensia dan Alzheimer.
Efek samping:
Efek samping yang dapat muncul dengan pemberian glutathione IV adalah reaksi pada kulit,
nyeri pada area abdominal pada pasien yang diberikan glutathione 2x seminggu, disfungsi
tiroid, disfungsi ginjal hingga potensi gagal ginjal, disfungsi hati, dan komplikasi letal seperti
emboli udara, infeksi karena darah, dan potensi sepsis karena teknik injeksi yang kurang
tepat/steril dengan menggunakan jarum yang tidak steril.
Glutathione dapat anda konsumsi dengan dosis 500 mg selama 1-2 kali sehari, dengan dosisi
ini tidak akan menyebabkan efek samping yang serius
Struktur :
Sebagai bahan aktif, arbutin tergolong aman dengan risiko iritasi yang lebih kecil dari zat
pendahulunya, yakni hydroquinone. Bahan ini juga dapat digunakan bersama pencerah kulit
lain seperti niacinamide dan kojic acid.
Kegunaan:
arbutin dapat membantu menghambat sintesis melanin, sehingga efektif dan aman untuk
mengobati gangguan hiperpigmentasi. Ini juga melindungi kulit dari pigmentasi akibat sinar
matahari dan radikal bebas tanpa meningkatkan sensitivitas kulit terhadap paparan sinar
matahari.
Efek samping:
Jika kamu memiliki alergi terhadap alpha arbutin, kamu mungkin mengalami efek samping
berikut ini: Iritasi kulit. Jerawat ringan. Sensitivitas matahari atau terbakar sinar matahari.
d. Maeda et al. melaporkan bahwa arbutin pada 0,5 mM mengurangi aktivitas TYR
intraseluler sebesar 50% tetapi tidak mempengaruhi tingkat ekspresi mRNA dari TYR.
Struktur :
Kegunaan:
Digunakan dalam tabir surya dan kosmetik lainnya untuk menyerap sinar UV-B dari
matahari, melindungi kulit dari kerusakan. Ini juga digunakan untuk mengurangi munculnya
bekas luka.
Efek samping:
Biasanya kulit mengalami iritasi seperti menjadi kemerahan, ada rasa seperti terbakar
dan tersengat pada kulit, dermatitis atau ruam kulit ditandai dengan bercak-bercak merah.
Parasol bentuk krim dan lotion :Oleskan pada kulit 15 menit sebelum melakukan
aktivitas di luar ruangan. Pastikan kulit dalam kondisi kering sebelum diolesi Parasol.
Oleskan Parasol kembali sesudah sangat berkeringat atau berenang. Parasol bentuk spray:
Semprotkan Parasol secara merata pada bagian yang diinginkan. Ulangi 3–4 jam kemudian
jika diperlukan.
Struktur :
Kegunaan:
Efek samping:
Dosis propilen glikol bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung
dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan dosis propylene glycol yang aman
adalah maksimal 25 mg/kgBB/hari.
SENYAWA 55: MERKURI
(Oleh: Risma Angelina Sihotang)
Nama lain :
Nama IUPAC :
Dimerkuri diklorida
Nama Lain
~ klorida mercurous
~merkuri amoniasi
~klorida amida dari merkuri
~air raksa
Rumus Kimia : Hg 2 Cl 2
Struktur :
Kegunaan:
Efek samping:
Merkuri juga bersifat korosif, sehingga penggunaannya bisa membuat lapisan kulit
menjadi tipis. Bahkan, tidak hanya berdampak pada kulit, paparan merkuri yang tinggi juga
dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan dan sistem saraf.
Dosis yang diizinkan:
Menurut Peraturan Kepala BPOM No. 17 Tahun 2014 tentang Persyaratan Cemaran
Mikroba dan Logam Berat dalam Kosmetik menyebutkan bahwa kosmetika yang diproduksi
selain juga harus memenuhi persyaratan cemaran logam berat yaitu batas maksimal cemaran
merkuri tidak lebih dari 1 mg/kg atau 1 mg/l (1 bpj) yaitu 1 bpj sama dengan 1 ppm
Struktur :
Kegunaan:
digunakan untuk menghilangkan bercak hitam pada wajah karena hidroquinon mampu
mengelupas kulit bagian luar dan menghambat pembentukan melanin yang membuat kulit
tampak hitam.
Efek samping:
Efek samping penggunaan hidroquinon pada kulit adalah iritasi, kulit menjadi merah /
eritema dan rasa terbakar.
Nama lain :
Beberapa nama lain untuk senyawa ftalat (pythalate) antara lain:
- Esters
- Dibenzoates
Struktur :
Pythalate adalah senyawa kimia yang digunakan dalam berbagai produk konsumen,
seperti plastik, pewarna, pelarut, parfum, produk perawatan pribadi, dan lain-lain. Sebagian
besar pythalate telah diklasifikasikan sebagai senyawa yang berpotensi berbahaya bagi
kesehatan manusia. Beberapa pythalate telah diteliti terkait dengan efek buruk pada sistem
hormonal dan dapat berdampak negatif pada perkembangan reproduksi, sistem saraf, dan organ
tubuh lainnya. Beberapa studi juga telah menghubungkan paparan pythalate dengan masalah
kesehatan seperti gangguan hormonal, gangguan perkembangan reproduksi, gangguan
pernapasan, dan penyakit kronis tertentu. Karena sifat berpotensi berbahaya ini, beberapa
pythalate telah dibatasi atau dilarang dalam penggunaannya dalam produk tertentu di beberapa
yurisdiksi.
Kegunaan:
Beberapa senyawa pythalate digunakan dalam produk kosmetik seperti lipstik, lotion,
deodoran, dan parfum untuk memberikan tekstur yang lembut dan konsistensi yang baik.
Beberapa produk perawatan pribadi seperti sabun, sampo, losion tubuh, dan produk pembersih
sering mengandung senyawa pythalate untuk meningkatkan tekstur dan konsistensi produk.
Efek samping:
Meskipun senyawa pythalate memiliki berbagai kegunaan, beberapa dari mereka telah
mendapatkan perhatian terkait dengan potensi dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan. Beberapa pythalate telah dikaitkan dengan gangguan hormonal, efek toksik, dan
potensi karsinogenik. Paparan jangka panjang terhadap pythalate telah dikaitkan dengan
berbagai efek samping pada kesehatan manusia. Berikut adalah beberapa contoh efek samping
yang telah diketahui:
- Gangguan hormonal: Beberapa pythalate, seperti DEHP, dapat berinteraksi dengan sistem
endokrin manusia dan mengganggu keseimbangan hormonal. Ini dapat menyebabkan
gangguan reproduksi, perkembangan seksual yang tidak normal, dan penurunan kualitas
sperma pada pria.
- Gangguan hati dan ginjal: Beberapa studi pada hewan menunjukkan bahwa paparan pythalate
tertentu dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Namun, hubungan ini masih perlu
diteliti lebih lanjut pada manusia.
- Efek karsinogenik: Beberapa pythalate, seperti DEHP, telah diklasifikasikan sebagai zat yang
berpotensi karsinogenik oleh beberapa lembaga kesehatan. Namun, bukti yang mendukung
keterkaitan langsung dengan kanker pada manusia masih terbatas dan perlu diteliti lebih lanjut.
Oleh karena itu, penggunaan beberapa senyawa pythalate telah dibatasi atau dilarang dalam
beberapa produk di berbagai negara untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Dosis yang diizinkan untuk penggunaan senyawa ftalat berbeda-beda tergantung pada negara
dan lembaga yang mengatur. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Perlindungan
Lingkungan Amerika Serikat (EPA) telah menetapkan batas dosis tertentu untuk beberapa ftalat
dalam berbagai produk.Sebagai contoh, dalam kasus DEHP, Badan Perlindungan Lingkungan
Amerika Serikat (EPA) telah menetapkan batas dosis rujukan harian (RfD) sebesar 20
mikrogram per kilogram berat badan per hari. Artinya, bagi seseorang yang memiliki berat
badan 70 kilogram, dosis yang dianggap aman adalah 1.400 mikrogram per hari.
Struktur :
Kegunaan:
Formaldehid digunakan sebagai agen pengawet dalam pengawetan jaringan dan organ
tubuh manusia untuk keperluan laboratorium medis dan patologi. Senyawa ini juga digunakan
dalam pembuatan vaksin. Formaldehid kadang-kadang digunakan dalam kosmetik dan produk
perawatan pribadi, seperti shampoo, pengawet kulit, krim, dan cat kuku. Namun, penggunaan
formaldehid dalam kosmetik telah dibatasi atau dilarang di beberapa negara karena potensi
efek berbahaya pada kesehatan.
Efek samping:
Senyawa formaldehid dapat memiliki efek samping yang bervariasi tergantung pada tingkat
paparan dan durasi paparan. Beberapa efek samping yang dapat terjadi akibat paparan
formaldehid antara lain:
- Iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan: Formaldehid dapat menyebabkan iritasi pada
saluran pernapasan atas, menyebabkan mata merah, hidung berair, bersin, sakit tenggorokan,
dan batuk.
- Reaksi alergi: Beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap formaldehid. Ini
dapat menyebabkan gejala seperti ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan, atau dermatitis
kontak.
- Masalah pernapasan: Paparan jangka panjang atau paparan dalam konsentrasi tinggi
formaldehid dapat menyebabkan masalah pernapasan, seperti asma atau gangguan pernapasan
lainnya.
- Gangguan kesehatan jangka panjang: Paparan formaldehid yang berkepanjangan atau dalam
konsentrasi tinggi dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker nasofaring dan paru-paru.
Selain itu, beberapa penelitian juga telah menghubungkan paparan formaldehid dengan risiko
peningkatan kanker lainnya, seperti leukemia.
- Gangguan kulit: Beberapa orang yang terpapar formaldehid secara langsung atau dalam
waktu yang lama dapat mengalami iritasi kulit, kemerahan, dan dermatitis kontak.
Dalam penggunaan formaldehid pada kosmetik, banyak negara dan badan pengatur memiliki
batasan dan batas dosis yang diizinkan. Di bawah ini adalah contoh beberapa pedoman yang
telah ditetapkan:
- Amerika Serikat: Food and Drug Administration (FDA) mengatur penggunaan formaldehid
dalam produk kosmetik. Mereka mengizinkan penggunaan formaldehid sebagai bahan
pengawet dalam kosmetik dengan batasan maksimum 0,2% berat/volume (2000 ppm). Namun,
penggunaan formaldehid sebagai bahan pengawet harus dicantumkan di daftar bahan kosmetik.
- Uni Eropa: Uni Eropa mengatur penggunaan formaldehid dalam kosmetik melalui Regulation
(EC) No 1223/2009. Sesuai dengan regulasi ini, penggunaan formaldehid dan pelepasan
formaldehid dari bahan lain harus mematuhi batasan konsentrasi yang ditetapkan. Batasan
bervariasi tergantung pada jenis produk, misalnya, batas maksimum formaldehid untuk produk
bilas tidak boleh lebih dari 0,2% berat/volume (2000 ppm).
1. Glycerol
2. Propana-1,2,3-triol
3. Trihidroksipropaan
4. Glycyl alcohol
5. 1,2,3-Trihidroksipropana
Struktur :
Gliserin secara umum dianggap sebagai bahan yang aman dan tidak berbahaya untuk
digunakan dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi pada konsentrasi yang umum
digunakan. Namun, seperti halnya dengan bahan kimia lainnya, penggunaan gliserin perlu
memperhatikan faktor seperti dosis, paparan, dan kondisi khusus individu.
Otoritas regulasi seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di Amerika Serikat,
European Medicines Agency (EMA) di Uni Eropa, dan Cosmetics and Drug Control Authority
(CCDA) di Indonesia memiliki pedoman dan persyaratan yang ketat untuk menilai dan
mengatur keamanan bahan dalam produk kosmetik. Gliserin umumnya termasuk dalam daftar
bahan kosmetik yang diizinkan untuk digunakan dengan batasan konsentrasi tertentu.
Kegunaan:
· Kegunaan Gliserin dalam Kosmetik:
1. Menjaga kelembaban kulit: Gliserin memiliki sifat humektan, yang berarti ia dapat
menarik dan mengunci kelembaban ke dalam kulit, menjaga kelembaban dan
menghidrasi kulit.
2. Membantu melembutkan kulit: Gliserin dapat membantu melembutkan kulit dan
membuatnya tampak lebih halus.
3. Menstabilkan produk: Gliserin sering digunakan dalam formulasi kosmetik untuk
membantu menjaga kestabilan dan konsistensi produk.
Efek samping:
Walaupun relatif aman digunakan, nyatanya penggunaan glycerin yang berlebihan justru dapat
membuat kulit lebih mudah kering, mengalami iritasi, hingga terasa terbakar. Hal ini bisa
terjadi karena glycerin akan mengambil cadangan air dari lapisan kulit terdalam. Bila terlalu
lama berada di lingkungan yang panas, tentu kadar air dalam tubuh juga akan habis.
Dosis gliserin yang diizinkan untuk digunakan dalam produk kosmetik dapat bervariasi
tergantung pada peraturan dan pedoman yang berlaku di negara atau wilayah tertentu.
Umumnya, gliserin digunakan dalam kosmetik pada konsentrasi yang relatif rendah, biasanya
kurang dari 10% atau bahkan lebih rendah tergantung pada jenis produk kosmetiknya.
Nama lain :
2. 3-(4-hidroksi-3-metoksifenil)-asam 2-propenoat
3. 3-(4-hidroksi-3-metoksifenil)asam akrilat
5. 4-hidroksi-3-metoksisinamat
6. (2 E )-3-(4-hidroksi-3-metoksifenil)-asam propenoat
Struktur :
Kategori berbahaya\tidak berbahaya:
Asam ferulat secara umum dianggap sebagai bahan yang relatif aman dan tidak berbahaya
ketika digunakan dalam produk kosmetik dengan konsentrasi yang tepat dan sesuai dengan
pedoman penggunaan yang direkomendasikan. Namun, penting untuk memperhatikan bahwa
setiap bahan dapat memiliki potensi risiko atau efek samping tertentu tergantung pada faktor-
faktor seperti dosis, pemakaian yang tidak tepat, atau sensitivitas individu.
Kegunaan:
Asam ferulat memiliki berbagai kegunaan dalam kosmetik dan bidang lainnya. Beberapa
kegunaannya yang umum termasuk:
1. Antioksidan: Asam ferulat memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang membantu
melindungi kulit dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Ini dapat
membantu mengurangi tanda-tanda penuaan seperti garis halus, kerutan, dan kerusakan
kulit akibat paparan sinar matahari.
2. Perlindungan sinar matahari: Asam ferulat juga memiliki kemampuan untuk
melindungi kulit dari kerusakan sinar matahari dan radiasi ultraviolet (UV). Ini dapat
membantu mencegah kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar matahari, termasuk
sunburn dan risiko kanker kulit.
3. Perbaikan pigmentasi kulit: Asam ferulat telah diteliti untuk mengurangi
hiperpigmentasi pada kulit, termasuk noda hitam dan melasma. Ini dapat membantu
mencerahkan dan menyamarkan area kulit yang berpigmen secara berlebihan.
4. Anti-inflamasi: Asam ferulat memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu
mengurangi peradangan pada kulit dan menjaga kulit tetap tenang dan sehat.
5. Stabilisator formulasi: Asam ferulat juga dapat digunakan sebagai bahan tambahan
dalam produk kosmetik untuk membantu stabilitas formulasi, terutama dalam
kombinasi dengan bahan antioksidan lain seperti vitamin C dan E.
Efek samping:
Gejala umum dari penggunaan obat Resorcinol seperti kulit mengelupas atau
kemerahan (setelah beberapa hari penggunaan obat). Beberapa gejala lainnya yang mungkin
terjadi antara lain: Pusing atau sakit kepala, Diare atau sakit perut, Mual dan muntah, Sering
mengantuk, Merasa gugup dan gelisah, Detak jantung seperti melambat, Sesak napas atau
gangguan pernapasan, Tubuh lebih banyak berkeringat, Kelelahan yang tidak biasa dan Iritasi
kulit.
Dosis yang disarankan untuk penggunaan asam ferulat atau ferulic acid dapat bervariasi
tergantung pada jenis produk dan aplikasinya. Sebagai contoh, dalam produk kosmetik,
konsentrasi asam ferulat yang umumnya digunakan berkisar antara 0,5% hingga 2%.
Struktur :
Kegunaan:
Efek samping:
- Gangguan hormon
Dosis yang diizinkan: tidak lebih dari 1 mg/kg atau 1 mg/L (1 ppm)
Struktur :
Kategori berbahaya\tidak berbahaya: Berbahaya
Efek samping:
- Tumbuhnya tumor
Struktur :
Kegunaan:
Efek samping: yaitu terjadi Iritasi pada mata dan kulit bahkan menghasilkan kanker hati
Nama lain :
Agalite, emtal, finntalc, french chalk, micron white, mistron, snowgoose, soapstone, steatite,
steawhite, talcum.
Struktur :
Kegunaan:
Efek samping: adalah menyumbat Pori-Pori kulit wajah, dan menyebabkan munculnya
masalah pada kulit, salah satunya yaitu jerawat.
Glicolic Acid = Asam Glikolat, Acetic Acid, Hydroxy Acetic Acid, Glicolic Alpha-Hydroxy
Acid
Struktur :
Kategori berbahaya\tidak berbahaya: Glicolic Acid Tidak berbahaya (sesuai dengan aturan
dan tidak berlebihan)
Kegunaan:
Kegunaan Glocolic Acid bagi kulit untuk mengurangi munculnya keriput, garis-garis halus,
peremajaan kulit, flek-flek hitam dan noda bekas jerawat
Efek samping:
Glicolic Acid bila digunakan secara berlebihan atau digunakan pada sediaan dengan pH kurang
dari 3,5 bisa menimbulkan efek samping berupa rasa pedih, rasa terbakar, daniritasi
-Untuk mengurangi kulit keriput dan penuaan dini oleh sinar matahari: 10% per hari. Dosis di
atas 20% dalam produk sehari-hari tidak diperlukan.
-Untuk menghilangkan bekas jerawat: gunakan Glycolic Acid pada kulit sebesar 20%, 35%,
50%, dan 70% yang digunakan setiap dua minggu.
-Untuk mencerahkan kulit wajah yang disebabkan karena melasma: lotion yang mengandung
glycolic acid 10% digunakan pada kulit setiap malam selama 2 minggu bersama dengan
program pengelupasan kulit (peeling) selama 3 bulan: glycolic acid 50% digunakan pada kulit
tiga kali sehari.
Struktur :
Kegunaan:
Kafein dapat membantu meredakan kulit seperti kemerahan, iritasi, peradangan maupun
rosacea. Selain memiliki sifat anti-inflamasi, kafein juga berperan sebagai antioksidan yang
dapat membantu melindungi kulit dan melawan efek dari radikal bebas serta paparan sinar UV
yang bisa memicu masalah kulit.
Efek samping:
Efek samping dari kafein membuat kulit kering, membuat kulit kusam, membuat kulit keriput
(menua), munculnya jerawat
Struktur :
Pegagan atau Centella asiatica tidak termasuk senyawa kosmetik yang berbahaya
Kegunaan:
1. Penyembuh luka : Memiliki mekanisme pada modulasi ekspresi gen yang terlibat dalam
angiogenesis dan penyembuhan luka
2. Penyembuh luka infeksi : Fibroblas kulit manusia dengan analisis DNA microarray atau
perubahan ekspresi gen yang bertanggung jawab untuk proliferasi sel, proses siklus sel, dan
sintesis matriks ekstraseluler
3. Penyembuh luka bekas luka : hipertrofik Fibroblast turunan keloid, dapat meningkatkan
sintesis kolagen dan menormalisasi proses penyembuhan
4. Penyembuh luka bakar : Pada luka bakar, meningkatkan aktifitas antioksidan, sintesis
kolagen, meningkatkan angiogenesis
5. Antioksidan ; Meningkatkan sintesis kolagen dengan uji DPPH pada sel fibroblast manusia
6. Antiinflamasi : Menghambat mediator proinflamasi (TNF-α dan IL-6, ekspresi protein COX-
2 dan produksi PGE2, myeloperoxidase, meningkatkan antiinflamasi IL-10 dan mengatur
ekspresi heme oxygenase-1 (HO-1)
7. Agen Antiaging : Peningkatan kolagen tipe I dan menurunkan fotodimerisasi timin sehingga
dapat melindungi DNA dari kerusakan akibat sinar ultraviolet. Penurunan ekspresi ekspresi
interleukin 1α dapat mendukung potensi antiinflamasi. Densifikasi jaringan kolagen epidermal
dapat mengatasi kerusakan kulit yang disebabkan oleh peradangan.
9. Pemutih kulit : meregenerasi jaringan kulit, efek memperbaiki matriks ekstraseluler dengan
produksi kolagen, mengurangi kandungan melanin dalam melanosit sehingga dapat
memodulasi melanogenesis dengan menghambat ekspresi mRNA tirosinase
10. Bahan umum kosmetik (selulit) : Peningkatan metabolisme lisin dan proline, asam amino
yang membangun molekul kolagen, meningkatkan sintesis tropokol lagen, dan
mukopolisakarida pada jaringan ikat sehingga terjadi peningkatan nutrisi jaringan dan stimulasi
vaskular.
Efek samping:
Sampai saat ini, tidak ada efek samping yang dilaporkan dari penggunaan produk
perawatan kulit yang mengandung centella asiatica.
Dosis penggunaan pegagan atau Centella asiatica dalam perawatan kulit belum
memiliki aturan yang jelas. Namun, penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung
Centella asiatica umumnya aman dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Meskipun demikian, penggunaan Centella asiatica pada ibu hamil dan menyusui masih perlu
dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu . Selain itu, dosis penggunaan Centella asiatica
dalam pengobatan tradisional juga belum memiliki aturan yang jelas.
Struktur :
Kategori berbahaya\tidak berbahaya:
Hyaluronic Acid (HA) umumnya dianggap aman untuk digunakan dalam produk perawatan
kulit dan prosedur medis dengan dosis yang diizinkan. Namun, seperti dengan semua bahan,
ada kemungkinan efek samping tergantung pada individu dan cara penggunaannya.
Kegunaan:
Hyaluronic Acid (HA) memiliki berbagai kegunaan dan manfaat dalam berbagai
bidang. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Perawatan Kulit: Hyaluronic Acid digunakan dalam produk perawatan kulit untuk
meningkatkan kelembaban, menjaga hidrasi kulit, dan meningkatkan elastisitas. Hal ini
membantu mengurangi tampilan garis halus dan kerutan, serta memberikan kulit yang tampak
lebih kenyal dan bercahaya.
3. Perawatan Sendi: Hyaluronic Acid digunakan dalam bentuk injeksi intra-artikular untuk
mengobati kondisi seperti osteoarthritis. Injeksi HA membantu meredakan nyeri sendi,
meningkatkan mobilitas, dan memberikan pelumas tambahan bagi sendi yang aus.
4. Kedokteran Estetika: Hyaluronic Acid sering digunakan dalam prosedur estetika, seperti
pengisi wajah, untuk mengisi kerutan, memperbaiki volume, dan meningkatkan kontur wajah.
Hal ini dapat memberikan hasil yang instan dan memperbaiki penampilan.
Efek samping:
Beberapa efek samping yang jarang terjadi dari penggunaan Hyaluronic Acid termasuk
reaksi alergi, iritasi, kemerahan, atau pembengkakan pada area yang diaplikasikan. Namun,
efek samping ini biasanya bersifat sementara dan tidak berbahaya.
Dosis yang disarankan untuk menggunakan asam hialuronat pada kulit tergantung pada
produk yang digunakan dan dapat ditemukan pada kemasannya. Untuk produk topikal seperti
krim, disarankan untuk mengikuti petunjuk pada kemasan. Tidak ada dosis khusus yang
disebutkan dalam hasil pencarian, tetapi penting untuk menggunakan asam hialuronat secara
teratur dan mengombinasikannya dengan produk perawatan kulit lainnya untuk mendapatkan
manfaat maksimal. Untuk produk yang dapat disuntikkan, produk ini harus diberikan oleh
praktisi medis profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Kanti, A. dkk. 2018. Peningkatan Asam Sitrat yang Diproduksi oleh Aspergillus niger
InaCC F539 dengan Menggunakan Jus Sorgum yang Ditambah
Metanol. Jurnal Biologi Indonesia. 14(2).
Handayani, S. (2018). Formulasi Sabun Mandi Cair Ekstrak Kulit Jeruk Manis Varietas
Siam (Citrus Sinensis L.) Dengan Variasi Konsentrasi Surfaktan Sodium
Lauril Sulfat. CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, 9(2), 43-48.
https://sustaination.id/sodium-lauryl-sulphate-sls-sles-bahayakah/
https://www.alodokter.com/paraben-dalam-kosmetik-yang-dianggap-berbahaya-ini-
faktanya
https://hellosehat.com/penyakit-kulit/perawatan-kulit/paraben-dalam-kosmetik-
benarkah-berbahaya/
Mamoto, L. V., Fatimawali, F., & Citraningtyas, G. (2013). Analisis rhodamin b pada
lipstik yang beredar di pasar kota manado. Pharmacon, 2(2).
Fadhila, N. (2022). Prarancangan Pabrik Benzena dari Gas Alam Menggunakan Metode
Haen, M. T., & Oginawati, K. (2011). Hubungan pajanan senyawa benzena, toluena dan
Hayat, I. (2013). Analisis Besaran Risiko Kesehatan Paparan Benzena pada Petugas
SAHATI, S. (2019). FORMULASI DAN EVALUASI STABILITAS FISIK KRIM TIPE M/A
Winata, S. D. (2015). Dampak dan Monitoring pada Pekerja Terpapar Benzena. Jurnal
Kedokteran Meditek.
Soyata, A. (2021). Whitening Agent : Mekanisme, Sumber Dari Alam dan Teknologi
Formulasinya. Jambi: Majalah Farmasetika.
https://stylo.grid.id/read/142683593/inilah-kadar-niacinamide-yang-aman-untuk-kulit-jangan-
lebih-dari-sekian-persen?page=3
https://hellosehat.com/penyakit-kulit/perawatan-kulit/salicylic-acid-untuk-wajah/ https://my-
best.id/138610
Husna, D. (2015). Pengaruh Polietilen Glikol (Peg) Dan Etilendiaminatetraasetat (Edta) Dalam
Analisis Fenilpiruvat Menggunakan Plat Silika Gel Terimmobilisasi Ferri Ammonium
Sulfat. Malang
Prihandoko, B. (2018). Perancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksida dan Air
dengan Proses Hidrasi Kapasitas 15.000 Ton/Tahun
(https://translate.google.com/website?sl=en&tl=id&hl=id&client=srp&u=https://inchem.org/
doc uments/iarc/vol40/butylatedhydroxyanisole.html) badan Internasional
untuk Penelitian Kanker (IARC) - Ringkasan & Evaluasi Hydroxyanisole Butilat
(BHA) inchem.org . Diakses 30-01-2022.