net/publication/337537124
Redesain Balanced Scorecard Strategy Map Berdasar Konsep KPI dan KRI
Article in JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI · September 2013
DOI: 10.36722/sst.v2i2.126
CITATION READS
1 419
3 authors, including:
Vivi Triyanti
Atma Jaya Catholic University of Indonesia
17 PUBLICATIONS 61 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Vivi Triyanti on 20 April 2020.
E-mail: vivi.triyanti.2@gmail.com
Abstract - The paper is related to research about Dari penelitian sebelumnya telah dirancang sebuah
dashboard management development in Faculty of Strategy Map bagi FT UAJ. Di dalam peta strategi
Engineering, Atma Jaya Catholic University of tersebut terdapat 2 (dua) bagian besar yakni ukuran
Indonesia. Previous research has resulted a strategy proses (perspektif learning & growth dan internal
map with subsequent strategic objectives and business process) dan ukuran hasil (Perspektif
indicators (lead and lag) for the Faculty of stakeholder/pelanggan dan Perspektif keuangan).
Engineering, which comprises of four Balanced Pada tiap perspektif pada peta strategi diidentifikasi
Scorecards (BSC) perspectives as follows: Service, sasaran strategis (strategic objectives) maupun sub
Customer, Internal Business Process, and Learning sasaran strategis yang diharapkan sebagai keluaran
and Growth. The map then reclassified so that it fits dari masing-masing perspektif seperti terlihat pada
to Performance indicators (PI) and Result Gambar 1 [1][2][3].
Indicators (RI) concepts. which at the end of the
day will be the basis for choosing key indicators Pada level selanjutnya ditetapkan Performance
(KPI and KRI). Finally, there are 8 process indicator (lead dan lag indicators) untuk mengukur
indicators that relocate to result indicators. Further, pencapaian dari sasaran strategis atau sub sasaran
from 120 indicators, 35 indicators are chosen as strategis tersebut. Identifikasi Indikator antara lain
KPI and KRI, which will be used in the next step of bersumber dari borang akreditasi Badan Akreditasi
dashboard management application development. Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), Standard
Penjaminan Mutu Internal (SPMI), hasil penelitian
Keywords - Balanced Scorecard, KPI, KRI sebelumnya serta rumusan hasil diskusi dengan
58 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 2, No. 2, September 2013
pemegang kebijakan di FT UAJ. Ukuran hasil indikator ini termasuk lead atau lag indicator? Pada
(Outcome measures) atau dapat disebut juga peta ini, indikator ini digolongkan lead indicator
sebagai “lag indicators” adalah ukuran yang (proses bisnis pengajaran, sasaran strategis
mengindikasikan hasil dari suatu aktivitas yang meningkatkan kinerja pengajaran dosen dan sub
telah diambil dalam suatu periode sasaran strategis meningkatkan kualitas
[4][5][6][7][8][9]. pembimbingan Tugas Akhir (TA)), karena
indikator ini merupakan output dari proses
Ukuran hasil merupakan akibat atau dampak dari pembimbingan TA. Namun sebenarnya lama
proses yang dilakukan di dalam perspektif learning penyelesaian tugas akhir tidak sepenuhnya bisa
& growth dan internal business process. Ukuran dikendalikan, tergantung dari faktor mahasiswa
proses atau biasa disebut sebagai “lead indicators” yang mengerjakan TA juga. Oleh karena itu,
adalah indikator yang digunakan untuk mengukur indikator ini bisa dikategorikan menjadi lead
proses atau output yang dihasilkan suatu organisasi. indicator pada perspektif customer.
Dikatakan sebagai indikator yang mengawali atau
menyebabkan atau “lead indicators” karena ukuran David Parmenter mengemukakan bahwa indikator
ini akan mendapatkan suatu hasil yang diharapkan. kinerja utama dalam sebuah organisasi sebaiknya
Contoh penjabaran indikator-indikator kinerja dibedakan menjadi dua yaitu Key Performance
organisasi FT UAJ yang telah dikelompokkan di Indicator (KPI) dan Key Result Indicator (KRI).
bawah sub-sasaran strategis, sasaran strategis, dan KRI merupakan suatu ukuran performa tindakan
perspektif BSC dapat dilihat pada Gambar 1. yang biasa dilaporkan setelah periode waktu
tertentu yang lebih panjang daripada KPI. KPI
Pada peta ini terdapat beberapa penyempurnaan sendiri merupakan indikator kinerja yang
tujuan strategis dari peta strategi awal di Gambar 1, memberikan informasi mengenai jenis tindakan
misalnya pada perpektif peningkatan nilai unit dan yang harus dilakukan dan yang berpengaruh
pelanggan. Masalah dapat terjadi karena tidak signifikan terhadap KRI. Oleh sebab itu KPI harus
selamanya sesuatu yang berhubungan dengan bisnis dilaporkan dan ditanggapi dalam pelaporan dengan
proses dan learning and growth adalah lead frekuensi yang lebih sering daripada KRI. Untuk
indicator. Dan terkadang yang terkait dengan itu, perlu disesuaikan strategi map yang
customer tidak selalu menjadi lag indicator. sebelumnya telah dibangun dengan konsep KPI
Misalnya salah satu indikator dari business proses dan KRI. Hasil dari redesain strategi map ini akan
terkait proses pengajaran, yaitu “rata-rata lamanya menjadi dasar pembuatan management dashboard
waktu menyelesaikan tugas akhir”. Apakah [10].
Gambar 2. Peta Strategi yang Telah Dilengkapi Sasaran dan Sub Sasaran Strategis (Sebagian)
60 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 2, No. 2, September 2013
berbasiskan scorecard yang mencakup hingga dua yang tepat dapat membantu pemahaman yang jelas
puluh ukuran gabungan antara KPI dan PI untuk mengenai kontribusi dari indikator tersebut
manajemen. terhadap performa organisasi secara keseluruhan.
Hal tersebut juga dapat menjelaskan pencapaian
Di antara KRI dan KPI terdapat juga banyak RI target dari indikator yang dapat
dan PI yang idealnya dapat mencapai jumlah dipertanggungjawabkan.
delapan puluh buah. PI adalah ukuran non
finansial dan merupakan pelengkap KPI sehingga Dalam melakukan klasifikasi indikator menjadi
walaupun penting tetapi bukan hal yang utama. indikator tindakan (PI) dan indikator hasil (RI),
Sedangkan RI mencakup aktivitas yang dianalisa mengenai ukuran atau nilai dari suatu
merupakan ukuran kinerja finansial atau perspektif indikator dihasilkan serta kemungkinan terdapat
konsumen dalam perusahaan. penanggung jawab yang dapat secara langsung
dapat melakukan upaya untuk mengubah nilai
KRI dan RI menggantikan apa yang sebelumnya pencapaian dari indikator tersebut.
lazim disebut indikator hasil (lag indicator). KRI
biasanya melihat aktivitas selama beberapa bulan Apabila ukuran atau nilai dari suatu indikator
atau caturwulan, sedangkan RI melihat aktivitas merupakan hasil akumulasi atau banyak
dalam jangka waktu yang lebih pendek. PI dan bergantung dari berbagai tindakan lain, terlepas
KPI merupakan ukuran yang fokus pada masa kini dari apakah proporsi kontribusi atau pengaruh
dan masa depan. tindakan-tindakan lain tersebut terhadap nilai
indikator diketahui secara pasti atau tidak, maka
Ukuran saat ini mengacu pada aktivitas yang indikator tersebut lebih mungkin merupakan
dimonitor selama 24 jam atau harian. Sedangkan indikator hasil, bukan indikator tindakan. Terlebih
ukuran masa depan mencatat tindakan yang lagi apabila ternyata pencapaian nilai indikator
hendak dilakukan di masa depan (misalnya tanggal tersebut tidak bisa secara jelas dibebankan kepada
pertemuan berikutnya dengan pelanggan utama, atau dipertanggungjawabkan oleh pihak tertentu
tanggal peluncuran produk berikutnya dan lain- yang menjadi bagian dari unit organisasi program
lain). Dalam organisasi, akan ditemukan bahwa studi, maka indikator tersebut jelas lebih baik
KPI adalah ukuran yang berorientasi baik pada diklasifikasikan sebagai indikator hasil dan berada
masa kini maupun masa depan. di dalam perspektif pelayanan atau pelanggan
dalam peta strategi Program Studi di FT UAJ.
Mengenai jumlah ideal atau optimal dari KPI
dalam suatu organisasi, sejumlah hasil penelitian Pemilihan Indikator Kunci
merekomendasikan tidak lebih dari 20 (dua puluh) Setelah rangkaian indikator diklasifikasikan
KPI sementara Hope dan Fraser menyarankan menjadi PI dan RI, maka langkah selanjutnya
lebih sedikit dari 10 (sepuluh) KPI. Ada pula hasil adalah memilih indikator kunci dari antara dua
penelitian yang menyarankan prinsip 10/80/10, klasifikasi tersebut yang diistilahkan sebagai KPI
[10] [11]. dan KRI. KPI dan KRI yang terpilih kemudian
akan menjadi indikator yang ditampilkan dalam
aplikasi Dashboard.
III. METODOLOGI
Selain mengacu pada karakteristik dasar KPI yaitu
Klasifikasi Indikator Tindakan dan Indikator frekuensi pelaporan dalam interval periode waktu
Hasil yang singkat (harian atau mingguan) dan sifatnya
Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap yang berupa ukuran tindakan yang diperlukan
struktur penempatan indikator performa unit (yang dapat disesuaikan atau dipengaruhi) guna
program studi dalam peta strategi dan mencapai hasil tertentu pada KRI. Terdapat 7
penjabarannya. Idealnya, indikator-indikator yang karakteristik KPI sebagai acuan atau panduan
berupa indikator hasil ditempatkan dalam untuk memilah indikator performa yang dapat
perspektif Pelanggan atau Pelayanan. Hal ini dapat diklasifikasikan sebagai KPI [10]. Yaitu sebagai
merefleksikan suatu ukuran hasil dan indikator berikut:
tindakan ditempatkan dalam perspektif Proses 1. Merupakan ukuran non-finansial
Bisnis Internal atau perspektif Pembelajaran dan 2. Frekuensi pengukuran sering (misalnya 24 jam
Pertumbuhan. Penempatan indikator sesuai dengan sehari, harian, atau mingguan)
sifatnya (hasil atau tindakan) dalam perspektif
62 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 2, No. 2, September 2013
mengawasi kondisi atau perkembangan upaya unit 1. Pimpinan, tenaga pendidik dan kependidikan
organisasi yang dipimpinnya, walaupun bobot kependidikan di Fakultas Teknik Unika Atma
indikator tersebut relatif kecil dibandingkan Jaya.
indikator lain yang tidak dipilih. Hasilnya, dari 2. Lembaga Penjaminan Mutu Unika Atma Jaya.
120 (seratus dua puluh) indikator yang terdapat di 3. Kopertis III-Direktorat Jenderal Pendidikan
penjabaran peta strategi, terpilih 47 (empat puluh Tinggi atas dukungannya melalui program
tujuh) indikator kunci yang terdiri dari 12 (dua Hibah Bersaing tahap 1 dan 2 sejak tahun 2012.
belas) KRI dan 35 (tiga puluh lima) KPI (Gambar
3).
DAFTAR PUSTAKA
Untuk mendukung kemudahan implementasi dari
peta strategi yang telah direvisi ini, maka [1] V. Triyanti, M. Bachtiar, M. Tukiran. Perancangan
selanjutnya dirancang aplikasi management Peta Strategi Berbasis Balanced Scorecard Untuk
dashboard. Aplikasi akan dirancang dengan Mendukung Penerapan Manajemen Kinerja (Studi
Kasus: Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya),
menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel
Industrial Engineering Conference on
2007. Telecommunication (INDECT), Bandung, 2012.
[2] M. Bachtiar, V. Triyanti dan M. Tukiran,
Walaupun bukan merupakan perangkat lunak yang “Penerapan Manajemen Kinerja di Unit Berbasis
secara khusus diperuntukkan bagi pembuatan Balance Scorecard”, Jakarta, Seminar Nasional
aplikasi dashboard, Microsoft Excel cukup luas Badan Kerjasama Teknik Industri, 2012.
digunakan oleh banyak perusahaan terutama [3] Nataniel, Erwin, Perancangan Strategy Map di
dalam hal perancangan dashboard yang berbasis Fakultas Teknik Unika Atma Jaya Berbasis
pada BSC. Dalam pengalamannya sebagai Balanced Scorecard (Studi Kasus: Tingkat Unit
konsultan perencanaan strategis selama kurang Terkait Program Studi). Tugas Akhir Sarjana.
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,
lebih dua puluh tahun, [12] menyatakan bahwa
Unika Atma Jaya. Jakarta, 2012.
hampir semua kliennya di perusahaan kecil hingga [4] “Buku IIIA Borang Akreditasi Yang Diisi oleh
menengah mengaku bahwa mereka lebih nyaman Prpgram Studi”, Badan Akeditasi Nasional
menggunakan Excel dalam perancangan dan Perguruan Tinggi, Jakarta, 2008.
pengoperasian dashboard. Hal ini terjadi karena [5] “Buku IV Panduan Pengisian Borang Akreditasi
Microsoft Excel tidak terlalu banyak Program Studi Sarjana”, Badan Akeditasi
membutuhkan pengetahuan mengenai Nasional Perguruan Tinggi, Jakarta, 2008.
programming namun disertai kemampuan [6] “Buku VI Matriks Penilaian Instrumen Akreditasi
penyajian visual dan perhitungan yang sangat Program Studi Sarjana”, Badan Akeditasi
membantu tujuan dari dashboard itu sendiri. Nasional Perguruan Tinggi, Jakarta, 2008.
[7] “Sistem Penjaminan Mutu: Standar”, Unika Atma
Jaya, Jakarta, 2012.
[8] S. Christina, “Usulan Standar Proses
V. KESIMPULAN Pembelajaran untuk menunjang SPMI tingkat
jurusan”, Tugas Akhir Sarjana. Program Studi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat Teknik Industri, Fakultas Teknik, Unika Atma
disimpulkan poin-poin berikut: Jaya. Jakarta, 2011.
1. Terdapat 8 indikator proses yang diubah [9] C. Madalena, 2011, “Perancangan Usulan Sistem
letaknya menjadi indikator hasil. Informasi Evaluasi Penjaminan Mutu Internal”,
2. Dari 120 indikator, terpilih 35 indikator yang Tugas Akhir Sarjana. Program Studi Teknik
dinyatakan sebagai KPI dan KRI, dan akan Industri, Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya.
Jakarta, 2011.
digunakan sebagai input di pembuatan aplikasi
[10] D. Parmenter, Mengembangkan,
manajemen dashboard. Mengimplementasikan, dan Menggunakan Key
3. Hasil revisi peta strategi ini diaplikasikan dalam Performance indicators. (Terjemahan: Hauriyah).
sebuh aplikasi berbasis Microsoft Excel. Jakarta: PPM, 2010.
[11] RS. Kaplan, DP. Norton, The Balanced Scorecard:
Translating Strategy into Action. Boston: Harvard
UCAPAN TERIMA KASIH Business School Press, 1996.
[12] RR.Person, Balanced Scorecards and Operational
Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah Dashboards with Microsoft Excel. Wiley
membantu dalam penyelenggaraan penelitan dan Publishing, Inc, Indianapolis, 2009.
penulisan ini:
64 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 2, No. 2, September 2013
[13] B. Cushway, Manajemen Sumber Daya Manusia, Managing Organizational Behavior . Canada: John
terjemahan oleh Paloepi Tyas Rahadjeng, PT Wiley dan Sons. Inc. PP 135-136.
Gramedia, Jakarta, 2006. [17] R. Bacal, 2002, Performance Management, alih
[14] FE. Kast, JE. Rosenzweig, 2006, Organization and bahasa: Surya Dharma dan Yanuar Irawan, Jakarta:
Management: A Sistems and Gramedia. p.4.
ContingencyApproach (New York: Grow-Hill [18] G. Iveta. 2012. Human Resources Key
Book Company), p. 16. Performance indicators. Journal of
[15] JL. Gibson, JM. Ivancevich and James H. Jr. Competitiveness, 4 (1): 117-128.
Donnelly, 2005, Fundamental of Management, [19] McLeod, Jr., Raymond & George. 2004. Sistem
(Texas: Business Publications, Inc.). p. 11. Informasi Manajemen. Ed. Ke-8. (Terjemahan:
[16] Schermehorn JR, Hunt JG, Osborn RN. 2005. Hendra Teguh). Jakarta: Indeks.
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 2, No. 2, September 2013 65
No Aspek Penilaian
A PERSEKTIF PELAYANAN
PENINGKATAN NILAI UNIT
1 Tercapainya Kualifikasi tinggi
1 Penilaian Akreditasi H
2 Peningkatan prestasi H
2 Peningkatan kemampuan pendanaan
1 Peningkatan Surplus (selisih pendapatan dengan pengeluaran) H
2 Kemandirian Pendanaan H
B PERSPEKTIF PELANGGAN: MHSW, LULUSAN DAN PENGGUNA LULUSAN
1 Peningkatan profil mahasiswa
1 Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama lima tahun terakhir. H
:
2 Peningkatan Apresiasi User terhadap Lulusan
1 Pendapat pengguna lulusan terhadap mutu alumni. H
C PERSPEKTIF BUSINESS PROCESS
P Proses Perencanaan (Planning)
1 :
T Proses Pengajaran (Teaching)
1 Meningkatkan kinerha Pengajaran Dosen
2 Meningkatkan kualitas Pembimbingan TA
1 Ketersediaan panduan, sosialisasi, dan penggunaan. P
5 Rata-Rata Waktu Penyelesaian Penulisan Tugas Akhir. H
3 Meningkatkan kualitas Hasil Pembelajaran
1 Meningkatkan kualitas seleksi mahasiswa baru
1 Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi terhadap daya tampung.
H
Rasio mahasiswa baru reguler yang melakukan registrasi terhadap calon mahasiswa baru
2
reguler yang lulus seleksi. H
3 Rasio mahasiswa baru transfer terhadap mahasiswa baru regular. P
4 Persentase mahasiswa yang DO atau mengundurkan diri. H
66 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 2, No. 2, September 2013
Lokasi
No Indikator
Sebelum Usulan
SO Peningkatan
Besarnya dana (termasuk Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, Bagian TATA
Kemampuan
10 hibah) yang dikelola dalam tiga KELOLA DAN KEBIJAKAN ORGANISASI , SO
Pendanaan pada
tahun terakhir. Meningkatkan kemampuan pengelolaan dana
Perspektif Pelayanan
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 2, No. 2, September 2013 67
Tabel 3. Contoh Strategi Map yang Telah Direvisi Sesuai KPI dan KRI
No Aspek Penilaian
A PERSPEKTIF PELAYANAN
PENINGKATAN NILAI UNIT
1 Tercapainya Kualifikasi tinggi
1 Penilaian Akreditasi
2 :
2 Peningkatan kemampuan pendanaan
1 :
3 Besarnya Dana (termasuk hibah) yang dikelola dalam tiga tahun terakhir.
B PERSPEKTIF PELANGGAN: MHSW, LULUSAN DAN PENGGUNA LULUSAN
1 Peningkatan Profil Civitas Akademika
1 Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama lima tahun terakhir.
:
6 Dosen tetap yang berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS.
Dosen tetap yang memiliki jabatan lektor kepala dan guru besar yang bidang keahliannya sesuai
7
dengan kompetensi PS.
8 Rata-Rata Waktu Penyelesaian Penulisan Tugas Akhir.
:
2 Peningkatan Apresiasi User terhadap Lulusan
1 Pendapat Pengguna Lulusan terhadap Mutu Alumni.
:
Diawasi dan dikoordinasi pelaksanaannya oleh CEO Diawasi dan dikoordinasi pelaksanaannya oleh manajemen senior
3
dan tim manajemen senior (Kepala Jurusan dan Sekretaris Jurusan).
Mengindikasikan secara jelas tindakan yang perlu Mengindikasikan secara jelas tindakan yang perlu dilakukan oleh
dilakukan oleh staf manajemen yang bersangkutan staf manajemen yang bersangkutan (dikonfirmasi dengan
4
(staf mengetahui ukuran dan bagaimana ketersediaan keterangan penanggung jawab, penyedia data,
memperbaikinya) beserta formula yang jelas dalam mengukur indikator tersebut).