Anda di halaman 1dari 55

WEBINAR REFRESING PROGNAS

PROGRAM NASIONAL 2
&
PROGRAM NASIONAL 3

RITA ROGAYAH
COORPORATE SECRETARY LAM-KPRS
16 OKT 2023 1
Dr.Rita Rogayah, Sp.P (K) M.A.R.S
COPORATE SECRETARY LAM - KPRS
RIWAYAT PENDIDIKAN

• Tahun 1987. : Lulus Dokter FK UKI


• Tahun 1999. : Lulus Dokter Spesialis Paru , FK UI
• Tahun 2008 : Konsultan Intervensi & Gawat Napas (SP II) dari
Kolegium Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI
• Tahun 2014. : Lulus Management Administrasi Rumah Sakit FKM UI

RIWAYAT PEKERJAAN
• 1990 – 1992 : Kepala Puskesmas Tanjung Hulu, KalBar
RIWAYAT PEKERJAAN
• 1999 - 2021 : Staf Dept Pulmonologi dan Kedokteran
Sept 2012 – Nov 2015 : Direktur Med & Kep RSPI Sulianti Suroso
Respirasi FKUI
Des 2015 – Des 2019 : Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso
• 2006 – Agust 2012 : Sekretaris Program Studi Pendidikan Spesialis
Jan 2020 – Agst 2020 : Direktur Utama RSUP Persahabatan
Paru FKUI
Agst 2020 – 31 Jul 2021 : Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes
• 2006 – Agust 2012 : Kepala Bagian Diklat RSUP Persahabatan
Oktober 2020 – Agustus 2021: Dewas RSUP Persahabatan
• 2007 – 2011 : Wakil ketua CME (Continuing Medical
Education) FKUI Agustus 2021 – Mei 2023 : Dewas RSUP Proef Ngoerah - Denpasar
• 2008 – Sekarang : Konsultan Intervensi dan Gawat Napas (SP II)
rita_rgh@yahoo.com 2
Keputusan Dirjen Yankes HK.02.02/I/4110/2022
tentang
Pedoman Survei Akreditasi Rumah Sakit

HASIL AKREDITASI KRITERIA


Paripurna 15 bab mendapat nilai minimal 80% dan bab Program Nasional mendapat nilai 100%

a. 11 sampai 14 Bab mendapat nilai minimal 80%, dan Bab SKP mendapat nilai minimal
80%, bagi rumah sakit pendidikan atau wahana pendidikan.
Utama b. 11 sampai 13 bab mendapat nilai minimal 80%, dan Bab SKP mendapat nilai minimal
80%, bagi rumah sakit yang bukan rumah sakit pendidikan atau wahana pendidikan.
c. Bab Program Nasional mendapat nilai 100%

7 sampai 10 Bab mendapat nilai minimal 80%, nilai SKP minimal 70% dan nilai Program
Madya
Nasional 100%
a. Kurang dari 7 Bab mendapat nilai minimal 80%;
Tidak terakreditasi b. Bab SKP mendapat nilai kurang dari 70%; dan/atau
c. Bab Program Nasional mendapat nilai kurang dari 100%

Bimbingan LAM-KPRS 2023


PENGUATAN TERHADAP PROGRAM NASIONAL → SE NO HK.02.02/I/47/2023 TENTANG PELAKSANAAN
SURVEI AKREDITASI RUMAH SAKIT DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM NASIONAL

Rumah sakit harus memenuhi persiapan dan persyaratan sebagai berikut:


a. Rumah Sakit harus sudah melaksanakan pelaporan:
1) Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Bayi (AKB), dan Skrinning Hipotiroid Kongenital (SHK);
2) Tuberkulosis;
3) Stunting;
4) HIV/AIDS; dan
5) Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS).
b. Rumah sakit melakukan pengukuran dan pelaporan Indikator Nasional Mutu (INM) melalui sistem informasi yang
dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan.

c. Melaporkan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) melalui sistem informasi yang dikembangkan oleh Kementerian
Kesehatan.

d. Pelaksanakan pelaporan sebagaimana dimaksud pada huruf a dikecualikan pada rumah sakit khusus yang tidak
terdapat pelayanan tersebut dan dibuktikan dengan surat pernyataan pimpinan rumah sakit.

Bimbingan LAM-KPRS 2022


PENGUATAN TERHADAP PROGRAM NASIONAL
RUMAH SAKIT HARUS MEMENUHI PERSIAPAN DAN PERSYARATAN SBB:

a. Rumah sakit harus mendapatkan nilai minimal 100% pada Bab Program Nasional
sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Nomor HK.02.02/I/4110/2022 tentang
KEWAJIBAN PENCAPAIAN INI
Pedoman Survei Akreditasi Rumah Sakit.
DIKECUALIKAN UNTUK
b. Ketentuan sebagaimana dimaksud huruf a, berlaku mulai tanggal 1 April 2023.
c. Untuk rumah sakit yang telah melakukan survei akreditasi pada kurun waktu 1
• RS Kelas D

Januari - 31 Maret 2023, apabila terdapat capaian nilai program nasional kurang • RS Khusus
dari 100% maka rumah sakit tersebut wajib ditinjau kembali dengan melakukan yang tidak dapat melakukan
verifikasi oleh Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi yang melakukan pelayanan terkait Program
survei akreditasi ke rumah sakit tersebut untuk memastikan capaian program Nasional, yang dibuktikan
nasional rumah sakit tersebut sudah mencapai 100% sebelum tanggal 1 Januari
dengan SURAT PERNYATAAN
2024.
PIMPINAN RS
d. Pelaksanaan verifikasi sebagaimana dimaksud pada huruf c hanya dilakukan
pada Bab Program Nasional, dilaksanakan secara daring, dan rumah sakit tidak
dibebankan biaya tambahan dalam proses verifikasi.

Bimbingan LAM-KPRS 2022


PROGRAM NASIONAL
STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT (KMK N0 HK.01.07/MENKES/1128/2022)

1. Peningkatan kesehatan ibu dan bayi

2. PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TUBERKULOSIS

3. PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS

4. Penurunan prevalensi stunting dan wasting

5. Pelayanan Keluarga Berencana RS


6
PROGRAM NASIONAL 2
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TUBERKULOSIS

7
Update Kebijakan terkait Akreditasi
Fasyankes per tahun 2022
1) Keputusan Dirjen 1. Seluruh fasyankes wajib melakukan
Yankes No. pelaporan melalui system informasi
4110/2022 nasional, salah satunya TBC
tentang Pedoman 2. Untuk mencapai akreditasi Paripurna,
Survei Akreditasi Utama dan Madya fasyankes perlu
Rumah Sakit mendapatkan nilai 100% untuk Bab
Program Nasional, termasuk program
2) SE Dirjen Yankes
TBC
No. 47/2022
3. Apabila nilai untuk Bab Program
tentang Nasional, termasuk program TBC kurang
Pelaksanaan dari 100% maka status akreditasi
Survey Akreditasi fasyankes adalah “Tidak Terakreditasi”
RS dalam Rangka 4. TBC merupakan salah satu penyakit
Mendukung menular yang akan dilihat terkait aspek
Program Nasional program pencegahan dan pengendalian
infeksi
TUBERKULOSIS
INDONESIA SAAT INI MENEMPATI POSISI KE-3 DI DUNIA.

KASUS TB-MDR, TB-HIV, TB-DM, TB PADA ANAK DAN MASYARAKAT


RENTAN → SEMAKIN BERTAMBAH DAN MENJADI TANTANGAN.

Laporan Global TB 2018, estimasi insiden Pelaporan 466.732 (53%) kasus


Kasus TB di Ind 842.000 kasus (termasuk
36.000 kasus TB-HIV) dan 23.000 kasus Belum ditemukan & dilaporkan
(missing cases)
TB-RR/MDR
395.268 (47%) kasus

9
KEBIJAKAN PROGRAM TBC DI INDONESIA

Peraturan Peraturan Menteri SE Menteri Kesehatan SE Dirjen Yankes


Surat Dirjen Yankes No.
Presiden No. 67 Kesehatan RI No. 67 No.HK.02.01/MENKES No.
PM.01.01/III/3726/2022
Tahun 2021 Tahun 2016 / 660/2020 HK.02.02/1/2270/2022
tentang tentang Kewajiban tentang Kewajiban Perihal Kewajiban RS
Fasyankes dalam Klinik & DPM untuk swasta untuk
Penanggulangan melakukan pelaporan
Melakukan Pencatatan registrasi fasyankes dan
Tuberkulosis dan Pelaporan Kasus pelaporan penanganan penanganan kasus TBC
TBC TBC melalui sistem melalui sistem
informasi TBC informasi 10
PROGNAS2: PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TUBERKULOSIS

KEBIJAKAN SARANA PRASARANA PELAYANAN TB


• TATA KELOLA KLINIS TB
• FASILITAS RAJAL • OBAT
• REGULASI
• FASILITAS PERAWATAN • MDR
• TIM & PROGRAM KERJA
• FASILITAS PENUNJANG • PENCATATAN &
PELAPORAN

PROGNAS 2 PROGNAS 2.1 PROGNAS 2.2


UNTUK MENJALANKAN KEGIATAN YANG TERSEBUT DIATAS MAKA RUMAH SAKIT DAPAT MEMBENTUK TIM/PANITIA PELAKSANA PROGRAM TB RS.

11
PROGNAS 2: RS MELAKSANAKAN PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS

KEBIJAKAN

• REGULASI
• TIM & PROGRAM KERJA

PROGNAS 2
12
PROGNAS 2: RS MELAKSANAKAN PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS

NO ELEMEN PENILAIAN DATA DAN BUKTI TELUSUR


Rumah sakit menerapkan regulasi tentang
Dokumen
1 pelaksanaan penanggulangan
Regulasi : (panduan) Pelaksanaan penanggulangan TB
tuberkulosis di rumah sakit.
Direktur menetapkan tim TB Paru Rumah Dokumen
sakit beserta program kerjanya. Bukti : SK Tim TB
Bukti : Program kerja tim TB
a) Promosi kesehatan : mengenai pencegahan penularan, pengobatan, pola hidup bersih
dan sehat (PHBS)
b) Surveilans tuberkulosis, : pencatatan dan pelaporan tuberkulosis sensitif obat,
2
pencatatan dan pelaporan tuberkulosi resistensi obat.
c) Pengendalian faktor risiko tuberkulosis,
d) Penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis.
e) Pemberian kekebalan : imunisasi BCG
f) Pemberian obat pencegahan.
Interview Tim TB.
Dokumen
Ada bukti pelaksanaan promosi Bukti : dokumen bukti pelaksanaan promkes TB, dokumen bukti serveilance dan upaya
3
kesehatan, surveilans dan upaya pencegahan TB.
pencegahan tuberkulosis. Observasi dan Interview Tim TB
Dokumen
4 Tersedianya laporan pelaksanaan promosi Bukti : Laporan pelaksanan promosi kesehatan.
Kesehatan. Interview Tim TB. 13
PROGNAS 2: RS melaksanakan program penanggulangan tuberkulosis

• Regulasi Penatalaksanaan Penanggulanggan TB :


- TB SO ( Sensistive Obat )
- TB RO ( Resisiten Obat ) / MDR

• Pembentukan Tim TB ( SK TIM TB )


• Program kerja TIM TB

• Pelaksanaan Promkes TB dan pelaporan


• Pelaporan Surveilance
• Upaya pencegahan TB
14
PROGNAS 2.1 : RS MENYEDIAKAN SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN
TUBERKULOSIS SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

SARANA PRASARANA

• FASILITAS RAJAL
• FASILITAS PERAWATAN
• FASILITAS PENUNJANG

PROGNAS 2.1
15
PROGNAS 2.1 : RS menyediakan sarana dan prasarana pelayanan tuberkulosis sesuai
peraturan perundang-undangan

ELEMEN PENILAIAN DATA DAN BUKTI TELUSUR


NO

Tersedia ruang pelayanan rawat jalan yang memenuhi pedoman Observasi :


1 pencegahan dan pengendalian infeksi tuberkulosis. Ruang pelayanan TB rawat jalan memenuhi
pedoman PPI TB
Bila rumah sakit memberikan pelayanan rawat inap bagi pasien
Observasi :
tuberkulosis paru dewasa maka rumah sakit harus memiliki
2 Ruang pelayanan TB rawat inap memenuhi
ruang rawat inap yang memenuhi pedoman pencegahan dan
pedoman PPI TB
pengendalian infeksi tuberkulosis.
Tersedia ruang pengambilan spesimen sputum yang memenuhi Observasi :
3 pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi tuberkulosis. Ruang pengambilan spesemen sputum memenuhi
pedoman PPI TB 16
Sarana ➢ Sistem ventilasi/ ruangan sesuai standar PPI
& ➢ Sistem pembuangan limbah
Prasarana ➢ Tempat mendahak (sputum booth)
➢ Cuci tangan (hands rub) dengan antiseptik
➢ Mikroskop binokuler
Tatalaksana ➢ TCM
➢ Alat Rontgen, dll
TB yang baik

Setiap fasilitas kesehatan yang menangani suspek atau pasien TB seharusnya


mengembangkan dan menjalankan perencanaan pengendalian infeksi TB yang memadai.
17
Peraturan Terkait PPI TB
Membuat kebijakan pelaksanaan PPI TB.
• Membuat Standar Prosedur Operasional (SPO) mengenai alur pasien untuk semua pasien batuk,
alur pelaporan dan surveilans.
Membuat perencanaan program PPI TB secara komprehensif.
• Memastikan desain dan persyaratan bangunan serta pemeliharaannya sesuai PPI TB.
• Menyediakan sumber daya untuk terlaksananya program PPI TB, yaitu tenaga, anggaran, sarana
dan prasarana yang dibutuhkan.
Monitoring dan Evaluasi.

Melakukan kajian di unit terkait penularan TB

Melaksanakan promosi melibatan masyarakat dan organisasi masyarakat terkait PPI TB


19
PROGNAS 2.2 : RS TELAH MELAKSANAKAN PELAYANAN TUBERKULOSIS DAN UPAYA
PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO TUBERKULOSIS SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PELAYANAN TB

• TATA KELOLA KLINIS TB


• OBAT
• MDR
• PENCATATAN & PELAPORAN

PROGNAS 2.2
20
KEGIATAN RUMAH SAKIT DALAM MELAKSANAKAN PENANGGULANGAN TUBEKULOSIS

1. Promosi kesehatan → terjadi perubahan sikap dan perilaku pasien dan keluarga, pengunjung serta staf RS

2. Surveilans tuberkulosis → data epidemiologi → diperlukan dalam sistem informasi program


penanggulangan TB ( pencatatan dan pelaporan TB sensitif obat, TB resistensi obat.)
3. Pengendalian faktor risiko tuberkulosis → ditujukan untuk mencegah, mengurangi penularan dan kejadian
TB ( pelaksanaan sesuai dengan pedoman pengendalian pencegahan infeksi TB di RS)

4. Penemuan dan penanganan kasus TB.

5. Pemberian kekebalan → pemberian imunisasi BCG

• Anak usia dibawah 5 (lima) tahun kontak erat dengan pasien TB;
6. Pemberian obat pencegahan selama 6 bln • Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang tidak terdiagnosis TB
• Populasi tertentu lainnya sesuai peraturan perundang- undangan.
21
PROGNAS 2.2 : Rs telah melaksanakan pelayanan tuberkulosis dan upaya pengendalian faktor risiko
tuberkulosis sesuai peraturan Perundang-undangan

NO ELEMEN PENILAIAN DATA DAN BUKTI TELUSUR


Rumah sakit telah menerapkan kepatuhan staf medis
1 Dokumen rekam medik: penggunaan PPK TB
terhadap panduan praktik klinis tuberkulosis.
Rumah sakit merencanakan dan mengadakan penyediaan Dokumen
Obat Anti Tuberculosis. Bukti: adanya perencanan Obat TB dan adanya Daftar penyedian
2
obat TB
Interview : Tim TB
Rumah sakit melaksanakan pelayananTB MDR (bagi rumah Dokumen rekam medik: pelayanan TB MDR.
3
sakit Rujukan TB MDR). Interview: Tim TB.
Rumah sakit melaksanakan pencatatan dan pelaporan kasus Dokumen
TB Paru sesuai ketentuan. Bukti: laporan pelaksanaan pencatatan dan pelaporan serta
4
mengevaluasi terkait program penurunan angka kesakitan TB
Interview : Tim TB 22
Menjaring terduga TB

Melakukan tatalaksana pasien TB sesuai standar → PPK TB SO , PPK TB RO

Membentuk Tim DOTS (melibatkan semua unit pelayanan/instalasi di RS) & memastikan
adanya manajer kasus TB → bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program TB.

Membentuk kolaborasi layanan antar unit (jejaring internal) di rumah


sakit untuk memastikan layanan TB sesuai standar.

Memastikan kasus TB dilaporkan Mengurangi terjadinya keterlambatan


secara berkala melalui sistem diagnosis TB (delayed-diagnosis) dan kasus TB
informasi program tuberkulosis yang tidak terlaporkan (under reporting).
23
Pusat dari semua kegiatan pelaksanaan strategi DOTS

Kompilasi data TB dari unit lain → Sistem Informasi TB di Dinas


Kesehatan Kabupaten/Kota (SITT/ SITB, e-TB Manager).
POLI DOTS
Hasil akhir pengobatan, pelaporan melalui SITT tetap diperbaharui
sampai selesai pengobatan

Terlibat dalam jejaring layanan TB berbasis kabupaten/kota (DPPM TB)


(jejaring eksternal) dengan fasilitas kesehatan lainnya dan Dinas Kesehatan
PERHITUNGAN KEBUTUHAN OBAT TB SENSITIF

Menggunakan rumus :
OAT yang dibutuhkan = (Kb x Pp) + Bs – (Ss + Sp)
Keterangan:
• Kb = Perkiraan kebutuhan OAT perbulan (dalam satuan paket)
Menghitung Kb adalah rata rata konsumsi perbulan tahun lalu, atau target yang akan dicapai
pada tahun perencanaan.
• Pp = Periode perencanaan (dalam satuan bulan), mulai saatperencanaan sampai OAT diterima
• Bs = Buffer stok (dalam satuan paket) = ...% x (Kb x Pp)
• Ss = Stok sekarang (dalam satuan paket)
• Sp = Stok dalam pesanan yang sudah pasti (dalam Paket)
Penguatan Jejaring Internal
Layanan TBC di Fasyankes Kewajiban Pelaporan
(Mandatory Notification)
Pasal 12 Ayat 1
PELAPORAN TB Optimalisasi upaya penemuan Pasal 12 Ayat 4
Setiap Fasilitas Pelayanan
kasus TBC secara pasif intensif
berbasis Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
Kesehatan dan secara aktif menemukan pasien TBC
berbasis institusi dan komunitas. wajib melaporkan kepada
dinas kesehatan kabupaten/
Pasal 12 Ayat 2 kota.
Penemuan kasus TBC secara
pasif intensif dilakukan melalui Pasal 24 Ayat 2
pemeriksaan pasien dengan Salah satu tanggung jawab
gejala TBC yang datang ke Pemerintah Daerah adalah
Fasilitas Pelayanan Kesehatan memastikan semua orang
dan terintegrasi dengan yang terdiagnosis TBC
pelayanan kesehatan lainnya. tercatat dan terlaporkan
dalam sistem informasi TBC.
FORMULIR TUBERKULOSIS DI LAYANAN

TB06 TB05 TB04 TB01 TB02


• Form Terduga • Form • Register • Kartu Berobat • Kartu kontrol
TB Permintaan Laboratorium Pasien Pasien
Pemeriksaan
dahak

TB09
JIKA PASIEN DIRUJUK → • Pengantar Rujukan
TB10
• Konfirmasi Kedatangan
Pasien • Laporan hasil pengobatan
kepada faskes asal rujukan
SISTEM INFORMASI
TUBERKULOSIS
(SITB)
LEVEL USER DAN FUNGSI
Level User Group Group Fungsi Keterangan
Super Admin -
Admin Semua akses modul di level Pengelola
Unit TB Pusat Admin Pusat, Manajemen Pusat, masing masing Program TB/
Data Officer Pusat, Instalasi Wasor
Farmasi Pusat
Manajemen Akses semua modul kecuali Kepala/
Unit TB Provinsi Admin Provinsi, Manajemen menambah user Struktural
Provinsi, Data Officer Provinsi,
Instalasi Farmasi Provinsi

Unit TB kab/kota Admin Provinsi, Manajemen Kab


kota, Data Officer Kab/kota, Data officer Akses semua modul kecuali DO
Instalasi Farmasi Kab/kota menambah user

Fasyankes Admin Fasyankes, Manajemen


Fasyankes, Data Officer
Fasyankes, Instalasi Farmasi Instalasi farmasi Akses modul farmasi (logistik) Farmasi
Fasyankes
Laboratorium Admin laboratorium , Data
Officer laboratorium Laboratorium Akses modul laboratorium Laboratorium
ALUR PENCATATAN USER DI SITB
USER SITB ALUR

Admin & DO Terduga Permohonan Lab Hasil Lab Pasien Pengobatan

Laboratorium
Hasil Lab

Farmasi/logistik Stok Pengiriman


Permintaan Keluar Stok Permintaan Masuk
Awal Masuk

Pengiriman Keluar /
Pengurangan Stok
Pemberian Obat
WEBSITE SITB
• SITB Training
• http://sitbtraining.kemkes.go.id/newtraining atau
• SITB Real
• http://sitb.kemkes.go.id/ atau

ALUR PEMBUATAN AKUN SITB

Unit TB dibuat oleh Tim IT Pusat

User SITB untuk masing-masing Fasyankes dibuat oleh Dinkes Provinsi atau
Dinkes Kabupaten/Kota

User Admin Fasyankes bisa membuat user lain di Fasyankes tersebut, misalnya
Data Officer, Farmasi, Laboratorium
31
HELPDESK
• Support Tim IT:
WILAYAH IT HELPDESK

DIY, DKI JAKARTA, JATENG, KALSEL, KEPRI, SUMBAR, Agung (0838-9057-9728)


SUMSEL, KALTARA, KALTENG

RIAU, BABEL, JABAR, JAMBI, MALUT, PAPUA, SULUT, Anggit (0853-1403-6149)


ACEH

BANTEN, JATIM, LAMPUNG, MALUKU, NTT, SULBAR, Arienth (0812-1417-9977)


SULTENG, BENGKULU

GORONTALO, KALBAR, KALTIM, NTB, SULSEL, SULTRA, Dhanes (859-5999-8304)


SUMUT, BALI, PAPUA BARAT

Add a footer 32
PROGRAM NASIONAL 3
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS

33
LEMBAGA AKREDITASI
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT

Dalam rangka menuju eliminasi HIV di Indonesia


tahun 2030 maka ada tiga target dampak (impact)
yang hendak dicapai pada tahun 2024, yaitu:
1. Infeksi baru HIV berkurang menjadi 0,18 per
1000 penduduk
2. Infeksi baru HIV dan Sifilis pada anak mencapai
kurang dari atau sama dengan 50/100.000
pada tahun 2022
3. Infeksi Sifilis menjadi 5,3 per 1.000 penduduk
tidak terinfeksi atau penurunan 30% di tahun
2024.

LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS


LEMBAGA AKREDITASI
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT

ROADMAP ENDING AIDS 2030

LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS


LEMBAGA AKREDITASI
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT

PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV -AIDS


STANDAR AKREDITASI RS 2022

LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS


PROGNAS 3
RUMAH SAKIT MELAKSANAKAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS SESUAI DENGAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

MAKSUD DAN TUJUAN


Rumah sakit dalam melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai standar
pelayanan bagi rujukan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan satelitnya

Bimbingan LAM-KPRS 2022


PROGNAS 3
RS melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan perundang-undangan

ELEMEN PENILAIAN
NO DATA DAN BUKTI TELUSUR

Rumah sakit telah melaksanakan kebijakan Dokumen


program HIV/AIDS seuai ketentuan Bukti pelaksanaan Program kerja Tim HIV/AIDS :
a) Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT).
perundangan. b) Pelayanan Antiretroviral Therapy (ART) atau bekerjasama dengan rumah sakit
yang ditunjuk.
1
c) Pelayanan Infeksi Oportunistik (IO).
d) Pelayanan pada ODHA dengan factor resiko Injection Drug Use (IDU).
e) Pelayanan penunjang yang meliputi pelayanan gizi, laboratorium dan radiologi,
pencatatan dan pelaporan.
Interview: staf pelayanan kasus HIV/AIDS

Rumah sakit telah menerapkan fungsi rujukan


Dokumen :
2 HIV/AIDS pada rumah sakit sesuai dengan Bukti rujukan kasus HIV/AIDS sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
Interview: staf pelayanan kasus HIV/AIDS
kebijakan yang berlaku.

Bimbingan LAM-KPRS 2022


LEMBAGA AKREDITASI
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT

RS dalam melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai standar pelayanan bagi


rujukan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan satelitnya dengan langkah2 sbb :

1. Meningkatkan fungsi pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT).

2. Meningkatkan fungsi pelayanan Anti Retroviral Therapy (ART) atau bekerja


sama dengan rumah sakit yang ditunjuk.

3. Meningkatkan fungsi pelayanan Infeksi Oportunistik (IO).

4. Meningkatkan fungsi pelayanan pada ODHA dengan faktor risiko Injection


Drug Use (IDU).

5. Meningkatkan fungsi pelayanan pelayanan gizi, Laboratorium dan Radiologi


pencatatan dan pelaporan.

LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS


LEMBAGA AKREDITASI
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT TELAH MELAKSANAKAN KEBIJAKAN PROGRAM HIV/AIDS


SESUAI KETENTUAN PERUNDANGAN

Dokumen Bukti Pelaksanaan Program


Kerja Tim HIV AIDS:
• SK Tim dan uraian tugas Kegiatan di Klinik VCT
• Pedoman kerja,SPO Promosi Kesehatan
• Pelaksanaan meliputi: Program Pencegahan
pelayanan VCT Surveilans
pelayanan ART Penanganan Kasus
pelayanan IO
pelayanan ODHA dg IDU
pelayanan penunjang

LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS


PENANGANAN KASUS
a. Penentuan stadium klinis HIV
b. Tata laksana IO
c. Pemberian profilaksis
d. Penapisan & pengobatan IMS lainnya
e. Skrining kondisi kesehatan jiwa
f. Komunikasi, informasi, dan edukasi kepatuhan minum obat
g. Notifikasi pasangan dan anak
h. Pernyataan persetujuan penelusuran pasien bila berhenti terapi
i. Tes kehamilan dan perencanaan kehamilan
j. Pengobatan & pemantauan pengobatan ART

LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS


LEMBAGA AKREDITASI
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT

LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS


LEMBAGA AKREDITASI
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT

• Buku register
rujukan
• Form Rujukan

Mutu dan Kepuasan Pasien, Komitmen Kami

LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS


PROGNAS 3
RS melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan perundang-undangan

ELEMEN PENILAIAN
NO DATA DAN BUKTI TELUSUR
Dokumen rekam medik:
Rumah sakit melaksanakan pelayanan PITC dan
Bukti pelaksanaan pelayanan Provider Initiated Testing and
PMTC. Conseling (PITC), yaitu pelayanan untuk pemeriksaan dan
3 konseling dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih serta
pelayanan dan konseling pada wanita hamil dengan HIV positif
(PMTCT).
Observasi/Interview: staf pemberi pelayanan PITC dan PMTC
Rumah sakit memberikan pelayanan ODHA dengan
factor risiko IO. Dokumen rekam medik:
4 Bukti pelayanan ODHA dengan faktor risiko IO
Observasi pelayanan ODHA dengan faktor resiko IO

Bimbingan LAM-KPRS 2022


LEMBAGA AKREDITASI
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT

Mutu dan Kepuasan Pasien, Komitmen Kami

LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS


LEMBAGA AKREDITASI
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT

Pelayanan Preventif of Mother To Child Translasion (PMTCT)


(1) Adalah pelayanan konseling kepada ibu hamil & menyusui, ibu usia produktif yang terdiagnosis HIV/AIDS

(2) Semua ibu hamil yang berobat ke RS baik melalui RI maupun RJ disarankan dan dilakukan skrining sekaligus pemeriksaan
laboratorium untuk mengetahui status HIV.
(3) Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil keanaknya dilaksanakan dengan melalui 4 (empat) kegiatan yang meliputi :
a. pencegahan penularan HIV pada perempuan usia produktif
b. pencegahan penularan HIV pada perempuan usia produktif dari ibu hamil ke bayi yang dikandung
c. pencegahan kehamilan tidak direncanakan
d. memberikan dukungan psikologis pada ibu dan keluarga.
(4) Memberikan konseling kepada ibu yang akan merencanakan kehamilan atau ibu yang sudah hamil.
(5) Konseling dilakukan bersama antara konselor dengan tim Obsgin.
(6) Setiap bayi baru lahir dari ibu terinfeksi HIV dilakukan pemeriksaan tes serologi (Rapid Test) setelah usia 18 (delapan belas)
bulan

LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS


LEMBAGA AKREDITASI
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT
Bagan Alur Tata Laksana HIV

LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS


LEMBAGA AKREDITASI
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT

Aktivitas Kolaborasi TB-HIV

LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS


PROGNAS 3
RS melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan perundang-undangan

ELEMEN PENILAIAN
NO DATA DAN BUKTI TELUSUR

Rumah sakit merencanakan dan mengadakan Dokumen


Bukti: Perencanaan dan pengadaan Obat ART.
5 penyediaan Anti Retro Viral (ART).
Observasi penyediaan ART.
Interview: staf pelayanan kasus HIV/AIDS

Dokumen
Rumah sakit melakukan pemantauan dan Bukti: monitoring dan evaluasi program penanggulangn
6 evaluasi program penanggulangan HIV/AIDS. HIV/AIDS.
Observasi pemantauan dan evaluasi.
Interview: staf pelayanan kasus HIV/AIDS

Bimbingan LAM-KPRS 2022


LEMBAGA AKREDITASI
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT

Perencanakan dan Pengadaan Anti Retro Viral (ART)

Instalasi farmasi RS membuat • Ada perencanaan & pengadaan


obat ART
perencanaan kebutuhan obat • Daftar obat ART dan tempat
ARV dan koordinasi dengan Tim penyediaan
• Daftar nama pasien yang
Penanggulangan HIV/AIDS RS mendapat ART

LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS


PERHITUNGAN KEBUTUHAN OBAT

Menggunakan rumus :
Obat yang dibutuhkan = (Kb x Pp) + Bs – (Ss + Sp)
Keterangan:
• Kb = Perkiraan kebutuhan perbulan
Menghitung Kb adalah rata rata konsumsi perbulan tahun lalu, atau target yang akan dicapai
pada tahun perencanaan.
• Pp = Periode perencanaan (dalam satuan bulan), mulai saat perencanaan sampai Obat diterima
• Bs = Buffer stok = ...% x (Kb x Pp)
• Ss = Stok sekarang
• Sp = Stok dalam pesanan yang sudah pasti
LEMBAGA AKREDITASI
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT

Pemantauan dan Evaluasi Program Penanggulangan HIV/AIDS

Dokumen bukti
monitoring &
evaluasi program
penanggulangan
HIV/AIDS

Bila dari hasil evaluasi ada target yang belum tercapai, RS perlu membuat analisis dan menjabarkan upaya-upaya yang telah dilakukan

LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS


LEMBAGA AKREDITASI
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT

LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS


SIHA 2.0 dikembangkan secara online dengan
alamat web: sihapims.kemkes.go.id
55

Anda mungkin juga menyukai