Anda di halaman 1dari 5

Menentukan Materi PAUD dan Bahan

Ajar Terbaik untuk Anak Didik


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu wujud dari upaya pembinaan yang
ditujukan untuk anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun melalui rangsangan
pendidikan.

Tujuannya adalah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, baik jasmani
maupun rohani. Selain itu, pendidikan ini juga bertujuan membantu anak agar memiliki
kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut.

Bagi orang awam, PAUD terlihat seperti pendidikan yang mudah untuk dilakukan. Namun
sebenarnya tidak sembarang orang dapat menjadi guru PAUD dan membuat materi serta
bahan ajar yang baik untuk anak didiknya.

Syarat Menjadi Guru PAUD yang Baik


Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 84 Tahun
2014 Tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, pendidik PAUD adalah guru,
tutor, guru pendamping, tutor pendamping, guru pendamping muda, tutor pendamping muda,
dan/atau pengasuh pada satuan PAUD yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses
pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pengasuhan,
dan perlindungan anak didik.

Namun, menjadi guru PAUD bukanlah tugas yang mudah. Oleh karena itu, guru PAUD yang
paling ideal adalah seorang tenaga pendidik profesional yang memenuhi standar kualifikasi
atau persyaratan guru PAUD.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 16 Tahun 2007,


seorang guru PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau
psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

Selain itu, guru PAUD juga harus memenuhi standar kompetensi guru PAUD yang tercantum
dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007.

Ringkasnya, seorang guru PAUD yang baik harus bisa membantu mengembangkan seluruh
potensi dan kemampuan fisik anak, baik intelektual, emosional, moral dan agama secara
optimal dalam lingkungan pendidik yang kondusif, demokratis, dan kompetitif.

Jenis dan Macam Materi Paud


Ada berbagai jenis materi PAUD yang dapat diterapkan dalam pembelajaran anak-anak.
Materi PAUD umumnya disesuaikan dengan kurikulum lembaga pendidikan dan kebutuhan
anak.
Berikut adalah beberapa jenis materi PAUD konvensional yang paling sering digunakan
menurut Virtual Lab School:

1. Relevan Secara Budaya

Jenis materi yang pertama adalah materi yang relevan secara budaya. Namun apa yang
dimaksud dengan relevan secara budaya?

Relevan secara budaya berarti pemilihan materi pembelajaran harus mencerminkan latar
belakang, pengetahuan, dan pengalaman anak-anak yang beragam.

Guru perlu memilih bahan ajar PAUD yang memvalidasi dan memberdayakan anak-anak dari
semua latar belakang ras, etnis, dan sosial. Kemudian, guru juga harus membangun jembatan
antara kehidupan rumah dan sekolah agar anak-anak memiliki landasan yang kuat untuk
belajar.

Berikut adalah beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan guru untuk mengajarkan materi
yang relevan secara budaya:

 Memperlihatkan gambar pria dan wanita dalam berbagai pekerjaan, seperti polisi,
koki, guru, pilot, dan lain-lain.
 Menunjukkan benda yang mewakili budaya dari seluh dunia, seperti buku masak
dengan gambar makanan, pakaian tradisional, kain, atau peralatan masak.
 Melengkapi area permainan dengan patung atau boneka yang mewakili rentang usia,
ras, dan kemampuan.
 Melengkapi perpustakaan kelas dengan buku-buku yang memberikan pesan positif
tentang usia, jenis kelamin, ras, budaya, kebutuhan khusus, tipe keluarga, dan
keragaman bahasa.
 Mencari permainan dan mainan yang memungkinkan anak-anak untuk bekerja sama,
bergiliran, dan merayakan keberhasilan satu sama lain.
2. Sesuai Perkembangan

Selanjutnya adalah materi yang sesuai dengan perkembangan anak. Dalam materi ini, guru
harus menyiapkan mainan dan bahan ajar yang sesuai dengan perkembangan anak-anak di
kelas.

Sebuah ruang kelas yang baik harus diisi dengan bahan-bahan yang sesuai dengan
perkembangan anak, bukan anak-anak yang harus menyesuaikan diri dengan kelas.

Perlu diingat bahwa setiap anak memiliki tingkat perkembangan yang berbeda-beda. Oleh
karena itu, guru perlu menyiapkan berbagai mainan dan bahan ajar yang dapat
mengakomodasi perbedaan antara keterampilan, minat, dan karakteristik masing-masing
anak.

Anak dengan usia tiga sampai lima tahun memiliki otak dan tubuh yang sedang berkembang.
Mainan dan bahan ajar yang sesuai perkembangan akan memungkinkan anak-anak usia
PAUD untuk bereksperimen dan memecahkan masalah.

Selain itu, materi yang sesuai perkembangan juga akan membantu mendorong anak untuk
bermain dengan orang lain, bergiliran, dan berbagi.
3. Terkait dengan Minat Anak-anak

Anak-anak usia PAUD belajar paling baik ketika materi yang mereka pelajari berkaitan
dengan minat mereka. Dalam materi ini, guru harus menyiapkan bahan ajar PAUD yang
menarik minat anak-anak dan membantu memperluas pembelajaran mereka.

Misalnya, jika beberapa anak sangat tertarik dengan peralatan konstruksi untuk waktu yang
cukup lama, guru dapat mengubah meja sensorik, area bermain, dan sebagian taman bermain
menjadi zona konstruksi.

Seperti menyediakan helm pelindung, sekop, alat ukur, kerikil, atau peralatan konstruksi
mainan yang dapat memicu imajinasi anak.

Materi ini dapat menjadi cara yang bagus untuk menggabungkan minat anak dan membantu
membimbing anak dengan cara yang produktif, menarik, dan menyenangkan.

4. Terkait dengan Tujuan Pembelajaran

Materi PAUD berikutnya adalah materi yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran anak-
anak usia PAUD.

Sebelum memulai kelas, guru harus mengetahui mempertanyakan pada diri mereka tentang
bagaimana mainan dan bahan ajar yang akan digunakan dapat membantu anak-anak belajar,
dan apa saja yang akan anak-anak pelajari dari materi tersebut.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu guru untuk memilih bahan ajar yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran anak-anak. Selain itu, guru juga dapat menggunakan kurikulum
untuk membantu memilih bahan ajar PAUD yang akan digunakan di dalam kelas.

Misalnya, jika tujuan pembelajaran adalah untuk meningkatkan keterampilan matematika,


maka guru dapat mengajarkan bahan ajar yang berkaitan dengan angka, seperti menyortir dan
membuat pola.

Materi ini dapat disesuaikan dengan berbagai keterampilan yang ingin ditingkatkan dalam
tujuan pembelajaran, baik itu keterampilan membaca, bersosialisasi, atau keterampilan
lainnya.

Lalu bagaimana dengan materi PAUD untuk kelas online? Mengingat banyaknya sekolah di
seluruh dunia yang saat ini ditutup untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Akibatnya, kelas
untuk PAUD juga harus dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh secara online.

Meskipun kelas dilakukan secara online, pembelajaran tetap dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai platform yang dapat memfasilitasi interaksi antara guru dan anak
didiknya, seperti panggilan atau konferensi video.

Bahan ajar yang digunakan pun tidak jauh berbeda dengan materi-materi konvensional
seperti di atas, yang membedakan adalah kelas dan interaksi dilakukan secara virtual dengan
bantuan orang tua yang mendampingi anak-anak.
Kendatipun, guru tetap dapat menghidupkan kelas dengan cara membuat tampilan kelas yang
lebih berwarna dan membuat jadwal terkait aktivitas menyenangkan apa saja yang akan
dilakukan.

Misalnya, melakukan atraksi boneka tangan, mengajak anak-anak untuk bernyanyi bersama,
membaca buku, hingga membuat karya buatan tangan bersama.

Selain itu, guru juga dapat mengirimkan paket materi pembelajaran jarak jauh ke rumah anak
didik, untuk membantu proses pembelajaran dari rumah yang didampingi oleh orang tua.

Contoh Materi PAUD yang Baik


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, materi PAUD yang baik adalah materi yang
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak, serta bertujuan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak.

Secara bersamaan, materi tersebut juga harus membantu meningkatkan keterampilan anak
dan mempersiapkan mereka untuk jenjang pendidikan selanjutnya.

Selain itu, materi PAUD yang baik juga harus memiliki bahan ajar dan jadwal yang efektif.
Berikut adalah contoh jadwal dan bahan ajar PAUD yang efektif menurut Virtual Lab School:

 Waktu Pilihan Bebas

Ini adalah waktu di mana anak-anak dapat membuat pilihan mereka sendiri tentang kegiatan
apa yang ingin mereka lakukan.

Peran guru dalam waktu pilihan bebas adalah untuk memastikan setiap anak memiliki
kesempatan untuk mengejar minat mereka dan memanfaatkan kesempatan belajar tersebut
dengan sebaik-baiknya

 Waktu di Luar Ruangan

Sama halnya seperti waktu pilihan bebas, waktu di luar ruangan juga merupakan bagian
penting dalam kelas PAUD.

Waktu ini mirip dengan waktu pilihan bebas karena sering kali memungkinkan anak-anak
untuk mengarahkan permainan dan pembelajaran mereka sendiri, serta mengikuti minat
mereka.

Secara bersamaan, waktu ini juga dapat mengembangkan fisik anak dan membuat mereka
dapat berinteraksi dengan alam.

 Kegiatan Kelompok Besar

Aktivitas dengan kelompok besar biasanya akan melibatkan pengajaran atau diskusi yang
berfokus pada pengembangan keterampilan akademik dan sosial anak-anak.
Misalnya, membacakan cerita, menyanyikan lagu, mendiskusikan jadwal, dan merayakan
acara khusus bersama.

 Kegiatan Kelompok Kecil

Berbeda halnya dengan kegiatan kelompok besar, kegiatan dengan kelompok kecil
menawarkan kesempatan untuk fokus pada tujuan pembelajaran penting. Jenis kegiatan ini
sangat ideal untuk mempromosikan keterlibatan aktif anak-anak.

Kegiatan kelompok ini dapat dilakukan dengan membacakan cerita dalam kelompok kecil,
melakukan eksperimen sains, mengerjakan proyek seni, atau bahkan bermain permainan
papan bersama.

 Transisi

Waktu transisi adalah salah satu hal yang tidak dapat dihindari dalam kelas PAUD. Transisi
ini dilakukan ketika anak-anak harus menghentikan satu aktivitas dan memulai aktivitas
lainnya. Misalnya, ketika anak-anak merapikan area bermain bersama atau ketika mereka
mengantre untuk pergi ke luar kelas.

 Rutinitas

Rutinitas di ruang kelas mencakup hal-hal seperti waktu kedatangan, waktu ke toilet, waktu
istirahat atau makan, waktu tidur siang, dan waktu pulang.

Kegiatan yang dilakukan secara rutin ini harus sesuai dengan tahap perkembangan anak,
dengan tujuan agar anak-anak dapat melakukan sesuatu dengan mandiri. Namun, kegiatan ini
tidak boleh terlalu rumit dan tetap harus didampingi oleh guru maupun orang dewasa lainnya.

Anda mungkin juga menyukai