20.01.049
PRODI S1 KEPERAWATAN
20.01.049
PRODI S1 KEPERAWATAN
(ORISINILITAS)
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil penelitian saya
sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pemikiran
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu
atau keseluruhan skripsi ini merupakan hasil karya orang lain, maka saya bersedia
Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada
Penulis
ABSTRAK
Puji syukur Alhamdulillah Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
Penyusunan skripsi ini merupakan suatu langkah awal untuk dapat memperoleh
banyak masukan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang sangat berguna
dan bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu
pada kesempatan yang baik ini dengan berbesar hati penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga dan terima kasih yang setulus-tulusnya dan
Sulawesi Selatan.
6. Ns. I Kade Wijaya, M.Kep., Selaku Dosen Dan Pembimbing I yang telah
skripsi ini.
9. Ns. Muh. Yusuf Tahir, M.Kes., M.Kep., Selaku Dosen dan Penguji II
skripsi ini.
Makassar.
11. Untuk Kedua Orang tua saya Ayahanda Serka Sunusi dan Ibunda Aida
dukungan dan semangat selama penyusunan proposal ini. Dan terima kasih
13. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat saya sebutkan satu
penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masukan
yang berupa saran dan kritik yang membangun dari pembimbing dan penguji akan
sangat membantu. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan pihak
Penulis
20.01.049
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
DAFTAR ISI x
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah3
C. Tujuan Umum 4
D. Tujuan Khusus 4
E. Manfaat Penelitian 4
A. Kerangka Konseptual 25
B. Hipotesis 26
A. Desain Penelitian 27
C. Variabel Penelitian 28
D. Definisi Operasional 30
E. Tempat Penelitian 32
F. Waktu Penelitian 32
J. Etika Penelitian 35
K. Alur Penelitian 37
A. Hasil Penelitian 38
B. Pembahasana 43
C. Keterbatasan Peneliti 47
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan 48
B. Saran 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
40
Tabel 5.7 Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada
42
15
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Kepanjangan
TB Tuberkulosis
BTA Bakteri Tahan Asam
SDGs Sustainable Develoment Goals
WHO World Health Organization
COVID-19 Corona Virus Disease-19
DEPKES-RI Departemen Kesehatan-Republik Indonesia
CDR Case Detection Rate
BBKPM Balai Besar Kesahatan Paru Masyarakat
MDR-TB Multi Drug Resistant-Tuberkulosis
XDR-TB Extensively Drug Resistant-Tuberkulosis
TDR-TB Totally Drug Resistant-Tuberkulosis
OAT Obat Anti Tuberkulosis
M.Tuberkulosis Mycobacterium Tuberkulosis
HIV-AIDS Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immune
Deficiency Syndrome
SPS Sewaktu Pagi Sewaktu
PCR Pengambilan Cairan Pleura
INH Isonikotinilhidrazida
DOTS-PLUS Directly Observed Treatment Short Course-Plus
PMO Pengawas Menelan Obat
SPSS Statistical Productand Service Solution
MOTT Mycobacterium Other Than Tuberkulosis
16
LAMPIRAN
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang TB BTA (bakteri tahan asam) positif, melalui percik renik dahak yang
(Rosadi, 2020).
dilaporkan 7,1 juta kasus pada tahun 2019 dan turun menjadi 5,8 juta kasus
pada tahun 2020. Jumlah kasus TB di Indonesia sebanyak 350.498 kasus pada
tahun 2016 meningkat menjadi 420.994 pada tahun 2017, kasus TB tahun
kasus tuberkulosis pada tahun 2019 sebanyak 51 kasus, pada tahun 2020
penderita mengalami batuk dan bersin maka akan mengelurkan dan dapat
18
menyebarkan bakteri mycobacterium tuberkulosis dalam bentuk percikan
dahak (droplets). Apabila penderita batuk atau bersin dalam suatu ruangan
yang tertutup maka akan menghasilkan kurang lebih 3000 percikan, upaya
untuk mengurangi resiko tersebut dapat dilakukan adanya ventilasi atau aliran
teratur dan lengkap tanpa terputus selama 6 bulan sampai 9 bulan untuk
selama 6 bulan karena efek samping yang ditimbulkan OAT, sehingga banyak
(Sembiring, 2019).
19
pengetahuan pasien maka semakin rendah kepatuhan untuk minum obat.
penularan penyakit yang terus menerus. Hal ini juga dapat meningkatkan
risiko morbiditas, mortalitas, dan resistensi obat baik pada pasien maupun
kepada masyarakat luas. Dan konsekuensi penderita TB paru yang tidak patuh
meningkat serta yang lebih fatal yaitu tejadinya resisten kuman terhadap
dan lengkap tanpa terputus selama 6 bulan atau sampai 9 bulan adalah
B. Rumusan Masalah
20
merumuskan masalah penelitian yaitu apakah terdapat hubungan tingkat
C. Tujuan Umum
D. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
mahasiswa.
21
c. Manfaat Bagi Pustaka
menambah pengetahuan.
2. Manfaat Praktis
tuberkulosis
22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
M.bovis, M.Leprae yang juga dikenal sebagai bakteri tahan asam (BTA).
2018).
tulang belakang, hepar, limpa, ginjal, tulang dan otak penyebaran ini
6
2) Tuberkulosis Ekstra Paru adalah TB yang menyerang pada
tuberkulosis paru.
(+), satu specimen dahak SPS hasilnya BTA (+) dan foto
(Murtono, 2017).
7
a. Batuk. Batuk biasanya kronis dan berdahak.
penderita tuberkulosis.
syarat memiliki risiko untuk terjadinya TB paru 16,15 kali lebih besar
mathofani, 2020).
8
Pemeriksaan tuberkulosis pada orang dewasa meliputi minimal tes
Sewaktu. Apabila salah satu dari kedua hasil tes ini positif berarti
terbukti adanya infeksi terberkulosis. Jika hasil tes foto thoraks terdapat
lesi seperti infiltrat, konsolidasi, fibrosis, efusi pleura dan kavitas berarti
selama enam bulan. Apabila kasusnya berulang, putus obat atau ada
faktor penyulit biasanya memakan waktu yang lebih lama lagi. Untuk itu
hilang. Pada pengobatan kasus baru, fase pengobatan terbagi dua yaitu,
fase intensif dan fase lanjutan. Pada fase intensif (biasanya dua bulan),
(Sembiring, 2019).
Jenis dan Dosis OAT, Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah:
9
a. Isoniazid ( H )
b. Rifampisin ( R )
c. Pirazinamid ( Z )
sel dengan suasana asam. Dosis harian yang dianjurkan 25 mg/kg bb,
d. Streptomisin ( S )
e. Etambutol ( E)
10
Bersifat seba gai bakteriostatik. Dosis harian yang dianjurkan 15
b. Nyeri sendi
f. Tuli
g. Gangguan keseimbangan
h. Ikterik
11
i. Bingung dan muntah-muntah
j. Gangguan penglihatan
l. Kejang
tidak dapat lagi dibunuh dengan OAT, TB paru yang resistan OAT pada
isoniazid.
OAT lainnya.
12
d. Resisten berbagai OAT atau extensively drug resistant
fluorokuinolon dan salah satu dari tiga obat injeksi lini kedua
(Siregar, 2019).
paru atau MDR-TB akan menyebabkan lebih banyak OAT yang resisten
13
terhadap kuman mycobacterium tuberkulosis. Kegagalan ini bukan hanya
a. Faktor mikrobiologik
3) Amplifier effect
b. Faktor klinik
1) Penyelenggara kesehatan
a) Keterlambatan diagnosis.
(INH).
14
resisten pada paduan yang pertama maka ”penambahan” 1
yang resisten.
2) Obat
rifampisinnya berkurang.
3) Pasien
e) Masalah sosial
4) Faktor Program
15
a) Tidak ada fasilitas untuk biakan dan uji kepekaan
b) Amplifier effect
f) Faktor HIV-AIDS
h) Gangguan penyerapan
5) Faktor kuman
a) Sangat virulen
pengaruh yang lebih kuat dari faktor lainnya (Pameswari et al., 2016).
16
mempengaruhi terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan
17
efek samping yang mungkin dialami pasien, kesediaan petugas
terapi.
disebabkan oleh pengobatan yang tidak adekuat atau gagal, namun juga
dalam kronisitas infeksi yang ditimbulkan. Hal ini juga berdampak pada
lamanya masa terapi selain juga menjadi kendala terutama dalam hal
18
sistem imun seluler. Mekanisme ini merupakan bentuk pertahanan
terjadi penurunan sistem imun dan proses penuaan, maka infeksi dapat
1. Definisi Pengetahuan
adalah merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang
seseorang.
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehention)
19
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu dengan yang lain.
e. Sintesis (Syntesis)
20
f. Evaluasi (Evaluation)
a. Tingkat pendidikan
b. Informasi
c. Pengalaman
d. Budaya
e. Sosial ekonomi
1. Definisi Kepatuhan
cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokternya atau orang
lain. Kepatuhan pasien adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan
21
manajemen keperawatan diri dan kerja sama antara pasien dengan
adanya efek samping obat yang berisiko 5,492 kali lebih besar untuk
adanya efek samping obat. Efek samping obat gejala yang dirasakan oleh
Minum Obat.
kepatuhan minum obat pada penderita TB paru. Pengetahuan yang baik akan
pengetahuan tentang cara minum obat secara teratur, maka penderita semakin
22
tersebut melalaikan kewajibannya berobat, sehingga dapat mengakibatkan
BAB III
A. Kerangka Konseptual
ketertarikan antara variable (baik variable yang diteliti dan tidak diteliti).
Tingkat Pengetahuan
Pasien Tuberkulosis
23
- Faktor terapi
- Faktor Lingkungan
- Faktor Sosial
Ekonomi
- Faktor Dukungan
Keluarga
Keterangan :
: Variabel independen
: Variabel dependen
B. Hipotesis Penelitian
Kepatuhan Minum
Hipotesis adalah jawaban sementara Obat Pasien
Tuberkulosis
dari rumusan masalah atau pertanyaan
hubungan antara dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab
Faktor psikologi,
biologis, dan
24 sosial
budaya
semakin tinggi tingkat pengetahuan pasien tuberkulosis maka semakin
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
25
menyangkut variabel independent dan variabel dependent akan
Labakkang Pangkep.
1. Populasi
2. Sampel
3. Teknik Sampling
26
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang
(Nursalam, 2017).
C. Variabel Penelitian
sesuatu yang digunakan sebagai sifat, ciri dan ukuran yang dimiliki atau
menjadi:
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
27
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi
28
29
D. Definisi Oprasional
1. Tingkat pengetahuan Responden Pengetahun pasien Lembar Ordinal Skor 2 apabila jawaban
pasien tuberkulosis mengetahui tentang tuberkulosis meliputi: Kuesioner Buruk dan skor 1 apabila
penularan dan
pencegahan
tuberkulosis
2. Kepatuhan minum Responden Penderita tuberkulosis Lembar Ordinal Skor 2 apabila jawaban
30
obat pasien mengetahui dalam mengetahui tentang Benar dan skor 1 apabila
terapi medis
31
E. Tempat Penelitian
F. Waktu Penelitian
a) Identitas pasien
terakhir, pekerjaan.
24+12
¿
2
36
¿
2
= 18
18+9
¿
2
27
¿
2
= 13
a. Data primer
diolah.
b. Data sekunder
1. Pengolahan data
ini sangat penting bila pengolahan data pengolahan data dan analisa
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
b. Analisa Bivariat
tersebut, uji statistik yang akan digunakan adalah uji chi square.
J. Etika Penelitian
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
K. Alur Penelitian
Pengolahan Data
Analisa
(Editing, Koding, Data Tabulasi)
Skoring,
BAB V
A. Hasil Penelitian
Karakteristik responden pada penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, dan
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Responden Di Wilayah
Kerja Puskesmas Labakkang Pangkep
Kelompok Usia n %
17-25 Tahun 5 14.7
26-35 Tahun 3 8.8
36-45 Tahun 6 17.6
46-55 Tahun 9 26.5
56-65 Tahun 6 17.6
66-75 Tahun 5 14.7
Total 34 100.0
Sumber : Data primer 2022
(8.8 %).
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Di Wilayah Kerja Puskesmas Labakkang Pangkep
Jenis Kelamin n %
LakiLaki 16 47.1
38
Perempuan 18 52.9
Total 34 100.0
Sumber : Data primer 2022
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden Di
Wilayah Kerja Puskesmas Labakkang Pangkep
Pendidikan n %
SD 18 52.9
SMP 8 23.5
SMA 5 14.7
Perguruan Tinggi 3 8.8
Total 34 100.0
Sumber : Data primer 2022
(23.5 %), SMA memiliki distribusi sebanyak 5 responden (14.7 %), dan
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Responden Di
Wilayah Kerja Puskesmas Labakkang Pangkep
Pekerjaan n %
PNS 1 2.9
IRT 12 35.5
Wiraswasta 7 20.6
Pegawai Swasta 4 11.8
DLL 10 29.4
Total 34 100.0
Sumber : Data primer 2022
39
a. Analisa Univariat
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Pasien
Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Labakkang Pangkep
TingkatPengetahuanPasienTuberkulosi
n %
s
Baik 14 41.2
Buruk 20 58.8
Total 34 100.0
Sumber : Data primer Februari 2022
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Kepatuhan Minum Obat Tuberkulosis Di
Wilayah Kerja Puskesmas Labakkang Pangkep
Patuh 14 41.2
Tidak Patuh 20 58.8
Total 34 100.0
Sumber : Data primer 2022
responden (41.2 %), dan tidak patuh sebanyak 20 responden (58.8 %).
e. Analisis Bivariat
Tabel 5.7
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Minum Obat
Pada Pasien Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas
Labakkang Pangkep
B. Pembahasan
droplet orang yang telah terinfeksi . Salah satu faktor yang berperan
Selain itu hasil penelitian ini sejalan juga dengan penelitian yang
tuberculosis.
sebelum efek positifnya seperti merasa mual, dan sakit kepala sehingga
kepatuhan minum obat. Hasil uji analisis chi square didapatkan nilai p=
tuberculosis paru.
orang lain.
C. Keterbasan Penelitian
yang tidak bekerja, bependidikan yang rendah, tidak bisa membaca dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
(58.8%).
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan terkait hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Instansi
paru.
3. Bagi Perawat
47
Sebaiknya seorang perawat dapat melakukan interaksi pada pasien
tubekrulosis paru.
DAFTAR PUSTAKA
48
Ardat. (2020). Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kepatuhan Minum
Obat Pada Penderita TB Paru. Journal of Pharmaceutical and Health
Research, 1(2), 49–53.
http://ejurnal.seminar-id.com/index.php/jharma/article/view/389/218
Asriati, A., Alifariki, L. O., & Kusnan, A. (2019). Faktor Risiko Efek Samping
Obat dan Merasa Sehat Terhadap Ketidakpatuhan Pengobatan Penderita
Tuberkulosis Paru. JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis’s Health
Journal), 6(2), 134–139. https://doi.org/10.33653/jkp.v6i2.344
Kristini, T., & Hamidah, R. (2020). Potensi Penularan Tuberculosis Paru pada
Anggota Keluarga Penderita. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia,
15(1), 24. https://doi.org/10.26714/jkmi.15.1.2020.24-28
Mashuri, S. A., Asrina, A., & Arman. (2020). Perilaku Pencarian Pengobatan
(Studi Pada Pasien Suspek Tuberkulosis (TB) Paru) Di Kecamatan Bajeng,
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Journal of Muslim Community Health
(JCMH), 1(2), 107–118.
Maulidan, M., Dedi, D., & Khadafi, M. (2021). Dukungan Keluarga Berhubungan
dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis Paru. Jurnal
49
Penelitian Perawat Profesional, 3(3), 575–584.
https://doi.org/10.37287/jppp.v3i3.549
Pameswari, P., Halim, A., & Yustika, L. (2016). Tingkat Kepatuhan Penggunaan
Obat pada Pasien Tuberkulosis di Rumah Sakit Mayjen H. A Thalib
Kabupaten Kerinci. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 2(2), 116.
https://doi.org/10.29208/jsfk.2016.2.2.60
Wulandari, I. S. M., Rantung, J., & Malinti, E. (2020). Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien TB Di Wilayah Kerja Puskesmas
Parongpong. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 5(1).
https://doi.org/10.30651/jkm.v5i1.4536
51
L
A
M
P
I
R
A
N
54
Lampiran 3 Surat Persetujuan Penelitian
55
56
Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Penelitian
57
Lampiran 5 Kuesioner Penelitian Tingkat Pengetahuan Pasien Tuberkulosis
1. Identitas Responden :
a. No Responden :
b. Nama Responden :
c. Jenis Kelamin :(L/P)
d. Umur : Tahun
e. Latar Belakang Pendidikan :
Tidak Sekolah SD SLTP
SLTA Perguruan Tinggi
f. Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga Wiraswasta PNS
Pegawai Swasta dll
PENGETAHUAN PASIEN TENTANG TUBERKULOSIS PARU
PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah dengan sebaik-baiknya setiap pertanyaan dan setiap alternatif
jawaban yang diberikan.
2. Pilih alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda dan berikan tanda
silang (x) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar
3. Jika terjadi salah pengisian, berilah tanda (O) pada jawaban yang salah
tersebut
58
5. Apa gejala dari penyakit TB Paru yang anda ketahui ?
a. Nafsu makan bertambah
b. Kejang otot
c. Batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih
6. Batuk seperti apakah yang Anda ketahui pada penderita TB Paru ?
a. Batuk-batuk biasa
b. Batuk berdarah dan nyeri dada
c. Batuk dan pilek
7. Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun dan rasa kurang enak
badan. Menurut Anda, gejala dari penyakit apakah gejala-gejala tersebut ?
a. Penyakit kulit
b. Penyakit TB Paru
c. Penyakit Epilepsi
8. Menurut anda, melalui apa penyakit TB Paru dapat menular ?
a. Keringat
b. Air kencing
c. Percikan dahak penderita TB Paru
9. Bagaimana pencegahan dari penyakit TB Paru ?
a. Minum obat dengan teratur
b. Merokok
c. Begadang
10. Apa yang Anda lakukan ketika batuk dan bersin ?
a. Membuang dahaknya disembarang tempat
b. Menutup mulut
c. Batuk dan bersin saja
11. Menutup mulut waktu batuk dan bersin, tidak meludah sembarang tempat,
meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang bergizi.
Penyakit apa yang dapat dicegah dengan hal-hal tersebut ?
a. Penyakit jantung
b. Penyakit TB Paru
c. Penyakit darah tinggi
12. Salah satu pencegahan dari penyakit TB Paru adalah meningkatkan daya
tahan tubuh dengan makan makanan yang bergizi. Menurut Anda, seperti apa
makanan yang bergizi itu ?
a. Makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein
b. Makanan yang enak
c. Makanan yang mahal
59
Lampiran 6 Kuesioner Kepatuhan Minum Obat Tuberkulosis
60
Lampiran 7 Hasil Data SPSS
JenisKelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid LakiLaki 16 47.1 47.1 47.1
Perempuan 18 52.9 52.9 100.0
Total 34 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 17-25 Tahun 5 14.7 14.7 14.7
26-35 Tahun 3 8.8 8.8 23.5
36-45 Tahun 6 17.6 17.6 41.2
46-55 Tahun 9 26.5 26.5 67.6
56-65 Tahun 6 17.6 17.6 85.3
66-75 Tahun 5 14.7 14.7 100.0
Total 34 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SD 18 52.9 52.9 52.9
SMP 8 23.5 23.5 76.5
SMA 5 14.7 14.7 91.2
Perguruan Tinggi 3 8.8 8.8 100.0
Total 34 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Dll 10 29.4 29.4 29.4
IRT 12 35.3 35.3 64.7
Wiraswasta 7 20.6 20.6 85.3
Pegawai Swasta 4 11.8 11.8 97.1
PNS 1 2.9 2.9 100.0
Total 34 100.0 100.0
TingkatPengetahuanPasienTuberkulosis
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 14 41.2 41.2 41.2
Buruk 20 58.8 58.8 100.0
Total 34 100.0 100.0
PerilakuKepatuhanMinumObat
61
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Patuh 14 41.2 41.2 41.2
Tidak Patuh 20 58.8 58.8 100.0
Total 34 100.0 100.0
Cases
TingkatPengetahuanPasienT
uberkulosis * 3
34 100.0% 0 0.0% 100.0%
PerilakuKepatuhanMinumO 4
bat
TingkatPengetahuanPasienTuberkulosis * PerilakuKepatuhanMinumObat
Crosstabulation
PerilakuKepatuhanMin
umObat
Buruk Count 1 19
% within
TingkatPengetahuanPasien
Tuberkulosis 5.0% 95.0%
Total Count 14 20
% within
TingkatPengetahuanPasien 41.2% 58.8%
Tuberkulosis
Chi-Square Tests
62
Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square
26.244a 1 .000
Continuity
22.742 1 .000
Correctionb
Likelihood Ratio
30.924 1 .000
Fisher's Exact Test
.000 .000
N of Valid Cases
34
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,76.
b. Computed only for a 2x2 table
FOTO DOKUMENTASI
63
RIWAYAT HIDUP PENELITI
64
Nama Lengkap : Anggi Iriani Safitri
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Agama : Islam
No.Hp : 0895805102021
Email : irianisafitrih01@gmail.com
Pendidikan Formal
Tingkat
Nama Tahun Mulai Tahun Selesai
Pendidikan
TK TK. Kartika XII-6 Asmil 433 2004 2005
Kostrad Maros
SD SD No 35 Inpres Julusiri Maros 2005 2007
SDN Antang II Makassar 2007 2008
SDN 62 Pare-Pare 2008 2011
SMP SMPN 1 Pare-Pare 2011 2013
SMK SMK Kesehatan Bahari Pare-Pare 2013 2017
D3 STIKES Panakkukang Makassar 2017 2019
S1 STIKES Panakkukang Makassar 2020 2022
65