Anda di halaman 1dari 17

PROMOSI KESEHATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG


ANAK

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Dalam Mengikuti Program Pendidikan Profesi


Dokter Umum di Stase Pediatri

DiSusun Oleh :
Anjelia Krispila,S.Ked
216100802031

Pembimbing :
dr. Arieta Rahmawati Kawengian,Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PEDIATRI
RSUD dr.DORIS SYLVANUS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022

i
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Anjelia Krispila

NIM : 216100802031

Program Studi : Program Profesi Dokter

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Promosi Kesehatan yang berjudul


“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG
ANAK” ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri bukan peniruan dari hasil
karya orang lain. Kutipan pendapat dan tulisan orang lain ditunjuk sesuai dengan
cara-cara penulisan yang berlaku. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat
dibuktikan bahwa promosi Kesehatan ini terkandung ciri-ciri plagiat dalam
bentuk-bentuk peniruan lain yang dianggap melanggar peraturan maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Palangka Raya, Desember 2022

Anjelia Krispila
216100802031

ii
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan promosi
kesehatan yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TUMBUH KEMBANG ANAK” promosi Kesehatan ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas dalam kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Pediatri di RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan
promosi kesehatan ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan,
bimbingan, Kerjasama dari berbagai pihak dan kasih dari Tuhan Yang Maha Esa
sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dr.Arieta
Rahmawati Kawengian,Sp.A sebagai pembimbing penulis yang membimbing dan
membantu penulis dalam penyusunan promosi kesehatan ini hingga dapat
terselesaikan.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Kiranya promosi kesehatan ini
dapat berguna dan membantu generasi dokter-dokter muda selanjutnya maupun
mahasiswa-mahasiswi jurusan kesehatan lain yang sedang menempuh Pendidikan
promosi kesehatan ini berguna sebagai referensi dan sumber bacaan untuk
menambah ilmu pengetahuan.

Palangka Raya, Desember 2022

Anjelia Krispila

216100802031

3
LEMBAR PENGESAHAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG ANAK

Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mengikuti Ujian Kahir Kepanitraan


Klinik Di Bagian Ilmu Pediatri RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya.

Disusun oleh :
Anjelia Krispila
216100802031

Telah disetujui oleh :


Palangka Raya, Desember 2022
Pembimbing,

dr. Arieta Rahmawati Kawengian,Sp.A

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Anak memiliki suatu ciri khas yaitu selalu bertumbuh dan berkembang
dimulai sejak konsepsi hingga masa remaja. Anak akan menunjukan ciri
pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Pertumbuhan
merupakan pertambahan ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler,
yang dapat disimpulkan sebagai pertambahan dari ukuran fisik dan struktur
tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan
panjang dan berat. Sedangkan Perkembangan adalah bertambahnya struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan motoric kasar,
motoric halus, berbicara dan berbahasa, serta sosialisasi dan kemandirian.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda
dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil kematangan dari
susunan saraf pusat dengan organ yang mempengaruhinya, misalnya
perkembangan system neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan
sosialisasi. Proses tumbuh kembang anak mempunyai ciri-ciri yang saling
berkaitan dimana setiap perkembangan akan menimbulkan perubahan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal akan menentukan
perkembangan selanjutnya dengan kecepatan yang berbeda pada setiap anak
serta perkembangan juga memiliki tahap yang berurutan.
Factor yang mempengaruhi kualitas dari tumbuh kembang anak dibagi
menjadi dua yaitu factor internal dan factor eksternal. Factor internal yang
dapat memperngaruhi kualitas tumbuh kembang anak yaitu : ras, etnik,
bangsa, keluarga, genetic, dan jenis kelamin. Sedangkan untuk factor eksternal
yang mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu factor pra persalinan, selama
persalinan, dan pasca persalinan.
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur dalam beberapa
periode, saling berkaitan dan berkesinambungan dimulai sejak konsepsi
hingga anak tersebut dewasa. Oleh karena itu, pemantauan tumbuh kembang
anak secara teratur sangan penting sebagai deteksi dini terjadinya masalah
tumbuh kembang anak.
Salah satu hal penting yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan
anak usia dini adalah pola pengasuhan anak. Pola pengasuhan mencakup
serangkaian aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh orang tua atau pengasuh
dalam melindungi anak, merawat, mencukupi kebutuhan, dan mendukung
pertumbuhan serta perkembangan anak. Pengasuhan yang tepat akan mampu
mendorong anak untuk mencapai potensi optimalnya.

5
Menurut WHO tahun 2018 pola pengasuhan anak berdasarkan pendekatan
Nurturing Care. Dimana pendeketan ini meliputi integrasi dari 5 komponen
pengasuhan yaitu pemenuhan Kesehatan anak, pemenuhan gizi yang ade kuat,
pengasuha yang responsive, memberi kesempatan belajar ( stimulasi) sejak
dini, dan menjamin keamanan serta keselamtan anak.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definis
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu bertumbuh dan
berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Anak
menunjukan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan
usianya. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interseluler, yang berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur
tubuh Sebagian atau keseluruha, sehingga dapat diukur dengan satuan
Panjang dan berat. Sedangkan untuk perkembangan sendiri merupakan
bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan motoric kasar, motoric halus, berbicara, Bahasa dan
bersosialisasi serta kemandirian seorang anak. Dalam kata lain sebuah
perkembangan tidak dapat diukur dengan satuan.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara simultan. Berbeda
dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil dari kematangan
susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya. Misalnya
perkembangan system neuromuskuler, kemampuan berbicara, emosi, dan
bersosialisasi serta proses belajar seorang anak yang berfungsi bagi
kehidupan anak selanjutnya.
2.2 Ciri Prinsip Tumbuh Kembang Anak
2.2.1 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yaitu
sebagai berikut:
1. Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan berjalan seiringan dengan pertumbuhan, setiap
pertumbuhan membuat perubahan fungsi. Misalkan perkembangan
intelegensia pada seorang anak akan disertai oleh pertumbuhan otak
dan serabut syaraf.
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan
perkembangan selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan
sebelum melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh seorang anak
tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri.
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Setiap pertumbuhan dan perkembangan setiap anak mempunyai
kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun
perkembangan fungsi organ.
4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.

7
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun
demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi,
dan lainnya.
5. Perkembangan mempunyai pola tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terbagi menjadi 2 yaitu ;
a. Perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah kepala, menuju kaudal
atau anggota tubuh ( pola sefalokaudal)
b. Perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah proksimal ( gerak
kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang
mempunyai kemampuan gerak halus ( pola proksimodistal)
6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang ank mengikuti pola yang teratur dan
beururtan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi berbalik, misalkan
anak tersebut mampu berjalan sebelum berdiri.

2.2.2 Prinsip- Prinsip Tumbuh Kembang Anak


Proses tumbuh kembang anak juga mempunya beberapa prinsip yang
saling berkaitan yaitu :
1. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsic yang terjadi dengan sendirinya
sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan
perkembangan yang bersal dari Latihan dan usaha.
2. Pola perkembangan dapat diramalkan
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan
demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan
berlangsung dari tahap umum ke tahapan spesifik dan terjadinya
kesinambungan.
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak
Pada umumnya, anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang
normal merupakan hasil dari interaksi banyak factor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak diantaranya sebagai berikut :
1. Factor internal
a. Ras, Etnik, atau Bangsa
b. Keluarga
c. Umur
d. Jenis kelamin
e. Genetic
2. Factor eksternal
 Pra persalinan
a. Gizi ibu mempengaruhi pertumbuhan janin

8
b. Mekanisme atau posisi fetus yang abnormal
c. Toksin atau zat kimia dimana beberapa obat-obatan seperti
aminopterin dapat menyebabkan kelainan kongenital
d. Endokkrin dimana diabetes melitus dapat menyebabkan
makrosomia, kardiomegali dan hyperplasia adrenal
e. Radiasi, paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan
kelainan pada janin seperti spina bifida, disabilitas intelektual,
deformitas anggota gerak, kelainan jantung, setra mikrosefali
f. Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH
( Toksoplasma, Rubella,Sitomegalovirus, Herpes simpleks ) dapat
menyebabkan katarak, bisu, tuli.
g. Kelainan imunologi Eritroblastosis fetalis timbul atas dasar
perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu
membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian
melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan
menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan
hiperbilirubinemia dan kernikterus yang akan menyebabkan
kerusakan jaringan otak.
h. Anoksia embrio disebabkan gangguan fungsi plasenta
i. Psikologi ibu.
 Selama persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala atau
asfiksia dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.
 Factor pasca persalinan
a. Pemenuhan Kesehatan anak
Beberapa hasl yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk
tercapainya Kesehatan anak antaralain :
1. Memantau kondisi fisik dan psikologis anak termasuk
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak
2. Menjaga kerbesihan diri maupun lingkungan untuk
meminimalkan infeksi
3. Memberikan imunisasi sesuai jadwal
4. Mengenali tanda-tanda anaak sakit dan segera mendatangin
layanan Kesehatan yang tepat Ketika anak sakit.
b. Gizi
Pemenuhan gizi yang ade kuat pada anak harus diterapkan oleh
orang tua atau pengasuh
 Memberikan ASI sesegera mungkin setelah melahirkan (<1 jam)
dan secara eksklusif selama 6 bulan. ASI merupakan makanan yang
ideal untuk bayi sehingga pemberiannya perlu dipertahankan
selama mungkin. Hal ini dapat dicapai dengan menyusukan bayi
sedini mungkin. Perlu diperhatikan posisi ibu dan bayi selama
menyusui, perlekatan, serta tanda kecukupan ASI. Kecukupan ASI

9
dapat dipastikan dengan menilai frekuensi buang air kecil minimal
4 jam sekali dengan lama menyusui lebih dari 10 menit dan
frekuensi pemberian berdasarkan tanda lapar (on cue).
 Berikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) saat umur 6 bulan sambil
melanjutkan ASI hingga 24 bulan atau lebih, yang memenuhi persyaratan
yaitu tepat waktu, bergizi lengkap, cukup dan seimbang, aman, serta
diberikan dengan cara yang benar. Defisiensi zat gizi dipenuhi melalui
pemberian makanan sumber zat gizi yang defisien, jika tidak
memungkinkan maka berikan makanan yang sudah difortifikasi yang
memenuhi CODEX Alimentarius dengan memperhatikan cara
pembuatan. Pemberian MP-ASI yang baik harus sesuai syarat:
 Tepat waktu
Sejak umur 6 bulan, ASI saja sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan
energi, protein, zat besi, vitamin D, seng, serta vitamin A sehingga
diperlukan MP-ASI yang dapat melengkapi kekurangan zat gizi makro
dan mikro tersebut. Orang tua perlu mengenali tanda kesiapan bayi dalam
menerima makanan padat seperti:

• Refleks menjulurkan lidah sudah mulai berkurang


• Refleks muntah sudah mulai melemah
• Kepala sudah tegak dan dapat duduk dengan bantuan
• Menunjukkan minat pada makanan lain selain ASI
 Adekuat
MP-ASI diberikan dengan mempertimbangkan usia, jumlah,
frekuensi, konsistensi atau tekstur, variasi makanan, dan
kebersihan. MP-ASI harus mengandung karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, dan mineral seperti pada table 2.1. disertai
dengan makan selingan pada table 2.2.
Tabel 2.1 Standar Menu MP-ASI dari makanan keluarga

Tabel 2.2 Makanan Selingan

10
 Karbohidrat dapat diperoleh dari bahan makanan pokok seperti
beras, biji-bijian, gandum, sagu, umbi, kentang, singkong, dan lain-
lain. Contoh karbohidrat yang diberikan dapat dilihat pada table 2.2
dibawah ini.
Tabel 2.2 berat bahan makanan mentah dan matang untuk MP-ASI

 Protein hewani dapat diperoleh dari ikan, ayam, daging, hati,


udang, telur, susu dan hasil olahannnya. Sumber protein hewani
mengandung asam amino yang lengkap dengan bioavailabilitas
Selain protein hewani, protein nabati mulai dapat diperkenalkan.
Protein nabati dapat diperoleh dari kacang-kacangan seperti kacang
kedelai, kacang hijau, kacang polong, kacang tanah, tempe, tahu
dan lain-lain. Contoh sumber protein hewani dan protein nabati
dapat dilihat pada table 2.3 dan table 2.4.

11
Tabel 2.3 sumber Protein hewani

Tabel 2.4 sumber protein nabati

 Lemak diperoleh dari proses pengolahan misalnya dari penambahan


minyak (minyak kelapa sawit, minyak bekatul, minyak wijen), margarin,
mentega, santan, dan penggunaan protein hewani dalam MP-ASI.
Penggunaan atau penambahan sejumlah lemak saat pengolahan misalnya
minyak atau santan pada MP-ASI akan memberikan tambahan kandungan
energi tanpa meningkatkan volume MP-ASI. Sebagai sumber protein

12
hewani, ikan juga mengandung asam lemak esensial (Omega 3 dan Omega
6) yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak. Contoh ikan yang
banyak mengandung asam lemak esensial adalah ikan kembung, ikan
tongkol, ikan tuna, ikan sarden, ikan tenggiri, ikan kerapu, dan ikan
salmon.

Tabel 2.5 Sumber Minyak mengandung 45 kalori dan 5 gr Lemak.

 Vitamin dan mineral dibutuhkan oleh tubuh. Buah dan sayur merupakan
sumber vitamin (vitamin A dan C), terutama yang berwarna kuning,
oranye, dan hijau, tetapi kandungan seratnya tinggi. Kebutuhan serat bayi
dan anak sangat sedikit, maka pemberian buah dan sayur pada bayi dan
anak dapat diperkenalkan dalam jumlah yang sedikit. Contoh sumber
vitamin dan mineral adalah buah dan sayur yang mengandung vitamin A
dan C seperti jeruk, mangga, tomat, bayam, wortel, dan lain-lain.
Pemenuhan kebutuhan vitamin dan mineral dapat diperoleh dari bahan
makanan lain, yaitu sumber karbohidrat, protein hewani, dan protein
nabati. Masalah defisiensi mineral pada bayi dan anak yang terbesar
adalah defisiensi zat besi dan seng. Sumber zat besi dan seng yang berasal
dari protein hewani akan lebih mudah diserap dibanding protein nabati.

c. Aman
• Menjaga kebersihan (tangan, tempat kerja, peralatan)
• Memisahkan penyimpanan makanan mentah dengan yang sudah
dimasak
• Menggunakan makanan segar dan masak sampai matang (daging,
ayam, telur, dan ikan)
• Menyimpan makanan dalam suhu yang tepat sesuai dengan jenis
makanannya (>60 oC dan <5 oC). Suhu 5-60 oC merupakan suhu
optimal berkembang biaknya kuman
• Menggunakan air bersih yang aman
Diberikan dengan cara yang benar (responsive feeding)
• Mengenali kesiapan bayi untuk mengonsumsi makanan padat

13
•Mengenali tahapan perkembangan oromotor (sudah dapat duduk
dengan kepala tegak, bisa mengkoordinasikan mata, tangan, dan
mulut untuk menerima makananan dan mampu menelan makan
padat) serta tekstur makanan yang sesuai
• Memahami penerapan aturan makan (feeding rules) seperti pada
table 2.6 dibawah ini.
Tabel 2.6 Penerapan aturan makan ( feeding rules)

d. Pengasuhan yang responsive


Dalam pengasuhan responsif, orang tua (ayah dan ibu) atau
pengasuh perlu memahami setiap hal atau tanda yang ingin
disampaikan anak dan meresponsnya secara benar. Sebagai contoh
pada awal kehidupan orang tua atau pengasuh harus bisa
membedakan suara tangisan bayi apakah karena mengompol, rasa
haus, rasa tidak aman, sakit, atau ingin diperhatikan. Sebelum anak
dapat berbicara, interaksi antara anak dengan pengasuh
diekspresikan melalui pelukan, kontak mata, senyuman, gerak
tubuh, dan ucapan-ucapan yang mungkin belum dapat dikenali atau
dipahami sepenuhnya. Interaksi yang saling menyenangkan ini
menciptakan ikatan emosional yang akan membantu anak-anak
memahami dunia di sekitar mereka dan untuk belajar memahami
orang lain, pola hubungan, dan bahasa yang digunakan. Interaksi
sosial ini juga akan merangsang koneksi antar serabut saraf di otak.
e. Terjamin Keamanan dan Keselamatan Anak.
Anak-anak kecil tidak dapat melindungi diri sendiri dan rentan
terhadap bahaya yang tidak terduga, rasa sakit fisik, dan tekanan
emosional. Orang tua atau pengasuh harus menciptakan lingkungan
yang aman dari bahaya. Selain itu, pengasuhan yang baik dan
penuh dengan kasih sayang akan membuat anak merasa nyaman,
aman, dan terlindungi.
f. Stimulasi Dini.

14
Usia dini terutama 1000 hari pertama kehidupan merupakan waktu
yang penting untuk perkembangan otak, yang mencakup perkembangan
fisik, bahasa, kognitif, dan sosio-emosional. Perkembangan otak
tergantung pada berbagai faktor yang saling berinteraksi, seperti faktor
genetik, status kesehatan dan gizi, kualitas interaksi anak-ibu, serta
karakteristik lingkungan. Riset menunjukkan bahwa lingkungan anak usia
dini memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan otak.
Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah
kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus dan adaptif, kemampuan
bicara dan bahasa, serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian. Dalam
melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar
yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Stimulasi dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang dengan
menerapkan prinsip interaksi 2 arah
2. Selalu tunjukan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan
meniru tingkah laku orang yang terdekat dengannya
3. Lakukan stimulasi secara bertahap, rutin dan berkelanjutan
sesuai umur dan kemampuan dasar anak
4. Lakukan stimulasi dalam kegiatan sehari-hari misalkan mandi,
makan, atau dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi,
bercerita.
5. Stimulasi dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan
tanpa paksaan
6. Gunakan alat bantu yang sederhana dan aman
7. Berikan kesempatan yang sama kepada anak laki-laki dan
perempuan
8. Berikan apresiasi kepada setiap proses hasil usaha dalam
mengembangkan kemampuan anak
9. Membatasi waktu bermain sesuai rekomendasi screen time
IDAI
a. Anak umur < 1 tahun (bayi) : screen time tidak di anjurkan
b. Anak usia 1-3 tahun ( toddler)
- 1-2 tahun screen time yang di perboleh hanya dalam
bentuk video chatting yang didampingi orang tua untuk
berinteraksi dengan anggota keluarga yang sedang
berjauhan
- Umur 2-3 tahun screen time tidak lebih dari 1 jam
c. Umur anak 3-6 tahun : screen time tidak boleh lebih dari 1
jam.

15
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Anak memiliki suatu ciri khas yaitu selalu bertumbuh dan berkembang
dimulai sejak konsepsi hingga masa remaja. Anak akan menunjukan ciri
pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Pertumbuhan
merupakan pertambahan ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, yang
dapat disimpulkan sebagai pertambahan dari ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan
berat. Sedangkan Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam kemampuan motoric kasar, motoric halus, berbicara
dan berbahasa, serta sosialisasi dan kemandirian.
Factor yang mempengaruhi kualitas dari tumbuh kembang anak dibagi
menjadi dua yaitu factor internal dan factor eksternal. Factor internal yang dapat
memperngaruhi kualitas tumbuh kembang anak yaitu : ras, etnik, bangsa,
keluarga, genetic, dan jenis kelamin. Sedangkan untuk factor eksternal yang
mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu factor pra persalinan, selama
persalinan, dan pasca persalinan.
Salah satu hal penting yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan
anak usia dini adalah pola pengasuhan anak. Pola pengasuhan mencakup
serangkaian aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh orang tua atau pengasuh
dalam melindungi anak, merawat, mencukupi kebutuhan, dan mendukung
pertumbuhan serta perkembangan anak. Pengasuhan yang tepat akan mampu
mendorong anak untuk mencapai potensi optimalnya.

16
17

Anda mungkin juga menyukai