Gambar. 1. Perspektif bangunan (bird-eye view) Fasilitas Pendukung Stasiun Interchange Gubeng di Surabaya
PENDAHULUAN
4.4% sisanya adalah bus dan truck. Selain itu dampak Rumusan Masalah
lainnya masyarakat mulai meninggalkan kendaraan
Rumusan masalah yang diangkat dalam desain
umum sebagai pilihan transportasi dalam kota.
proyek Fasilitas Pendukung Stasiun Interchange
Karena dihanggap kurang memadai bagi aktivitas
mereka. Gubeng di Surabaya adalah bagaimana merancang
Stasiun Gubeng merupakan salah satu sebuah fasilitas yang entrance baru, sistem sirkulasi
stasiun terpadat di Surabaya. Gubeng adalah salah baru, penghubung Stasiun Gubeng Lama dan Stasiun
satu stasiun terbesar dan terpadat. Stasiun melayani Gubeng Baru, fasilitas parkir baru, dan sistem utilitas
jalur dalam dan luar kota jalur selatan (Jogja, Jakarta, baru.
Bandung) yang tinggi. Menurut PT. KAI Daop VIII
Surabaya(2012) lebih dari 2 juta pengguna kereta
menggunakan Stasiun Gubeng di tahun 2011 dan Tujuan Perancangan
terus bertambah dari tahun ke tahun. Selain itu Tujuan perancangan proyek ini adalah untuk
stasiun berada di kawasan tengah kota Surabaya menciptakan fasilitas yang menunjang stasiun,
dengan kawasan kepadatan tinggi karena dekat menciptakan sirkulasi yang nyaman yang juga
dengan sarana perkantoran, perdagangan, merespon lingkungan sekitar.
pendidikan, dan pemukiman. Pengguna-pengguna
fasilitas tersebut banyak yang tidak bedomisili di
wilayah Gubeng. Stasiun ini akan semakin padat
dengan adanya rencana pemerintah Kota Surabaya Data dan Lokasi Tapak
tentang pengembangan stasiun LRT di wilayah
Gubeng.
Kondisi Stasiun Gubeng saat ini masih
memerlukan banyak penambahan dan penataan
ulang yaitu fasilitas komersial, fasilitas parkir, fasilitas
menunggu dan lounge, ruang publik, dan sirkulasi baik
kendaraan maupun pejalan kaki. Menurut data
Stasiun(Stasiun Gubeng Lama dan Stasiun Gubeng
2
Baru) memiliki luas ± 11.101 m dan memiliki fasilitas
komersial dengan luas ±1443.2 (±13% dari luas
2
keseluruhan) m meliputi fasilitas food beverage dan
supermarket. Jumlah ini tentu sangat kurang jika
dibandingkan dengan Stasiun Gambir di Jakarta Pusat
2
yang memiliki luasan ±7301 m dan memiliki fasilitas
komersial dengan luas ±3516 (±48.1% dari luas
keseluruhan) meliputi fasilitas food beverage dan
supermarket. Tidak hanya area komersial, pengunjung Gambar 1. 1. Lokasi tapak
juga memerlukan tempat untuk beristirahat setelah
berpergian jauh sebelum melanjutkan agenda. Lokasi tapak terletak di Jalan Gubeng Masjid,
Karenanya lounge menjadi salah satu kebutuhan yang Tambaksari, Pacarkeling. Tapak berada di parkiran
perlu ditambahkan mengingat setengah dari Stasiun Gubeng Baru. Tapak diperuntukan untuk
pengunjung dari luar kota Surabaya. Fasilitas parkir fasilitas umum. Merupakan wilayah tengah kota yang
juga perlu diperhatikan karenanya ada menambahan diapit oleh pemukiman dan fasilitasperdagangan jasa.
penumpang dari stasiun LRT yang akan dibangun. Dikelilingi oleh Jalan Gubeng Masjid, Jalan Stasiun
Masalah lain yang dihadapi stasiun adalah Gubeng, Jalan Banda dan Jalan Gerbong.
sirkulasi dan ruang publik masih perlu adanya
perbaikan. Sirkulasi baik kendaraan mapun pejalan
Data Tapak
kaki masih terlihat menumpuk di beberapa titik.
Sirkulasi Stasiun Gubeng Lama dan Stasiun Gubeng Nama jalan : Jl. Gubeng Masjid
baru juga masih terputus, karena hanya dapat dilewati Kota : Surabaya
penumpang yang sudah memilik tiket. Sedangkan Kecamatan : Tambaksari
untuk calon penumpang dan masyarakat harus Kelurahan : Pacarkeling
melewati jalan memutar. Luas lahan : 1,26ha
Fasilitas yang dibutuhkan tidak berimbang Tata guna lahan : Fasilitas umum
dengan luas lahan Gubeng sendiri. Karena lahan yang Garis sepadan bangunan (GSB) : 8 meter (depan)
kurang memadai maka dibutuhkan perencanaan : 5 meter (samping)
secara vertikal. Dimana semua kebutuhan akhirnya Koefisien dasar bangunan (KDB) : 50%
bisa diakomodasi sehingga pengguna tidak perlu pergi Koefisien dasar hijau (KDH) : 20%
keluar area, sehingga mengurangi frekuensi Koefisien luas bangunan (KLB) : 240-400%
pergerakan dan penghematan waktu. Jumlah lantai maximal : 8 lantai
(Sumber: RDTRK Surabaya tahun 2010)
JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR VOL. VI, NO. 1, (2018), 609-616 611
Pendekatan Perancangan
Berdasarkan masalah desain, pendekatan
perancangan yang digunakan adalah pendekatan
sistem yaitu sistem sirkulasi, sistem spasial, sistem eksisting
pelingkup bangunan, sistem struktur dan sistem
Gambar 2. 6. Diagram sistem spasial
utilitas
1. Sistem sirkulasi
Fasilitas Pendukung Stasiun Interchange Gubeng
di Surabaya dirancang dengan memperhatikan zonasi
Stasiun Gubeng Lama dan Stasiun Gubeng Baru
sehingga zonasi tidak benar benar terpisah. Didalam
bangunansendiri zonasi saling terhubung dari
pemukiman, Stasiun Gubeng Lama, basement, drop
off entrance, komersial, stasiun LRT, lounge,
foodcourt, sampai Stasiun Gubeng Baru.
4. Sistem struktur
5. Sistem utilitas
Pendalaman Desain
Pendalaman yang dipilih adalah karakter ruang,
untuk menjawab kebutuhan pengunjung sesuai
dengan fungsi ruang yang ada.
Menjawab kebutuhan pengunjung lewat fasilitas. Gambar 2.9. Isometri dan transformasi bentuk pavilion Bali
4. Sistem Kebakaran
Penampungan air- Hydrant/Sprinkle
KESIMPULAN architects-netherlands-bus-train-
station/#disqus_thread
Fasilitas Pendukung Stasiun Interchange Gubeng
Griffin, Kenneth.. (2004). Building Type Basics for
di Surabaya diharapkan dapat mengahdirkan entrance Transit Facilities. Kanada: John. Wiley &
baru, sistem sirkulasi baru, penghubung Stasiun Sons, Inc
Gubeng Lama dan Stasiun Gubeng Baru, fasilitas Handayeni, Ketut Dewi M.E. (2014). Penerapan
parkir baru, dan sistem utilitas baru yang dapat TOD(Transit Oriented Development)
membantu perkembangan trasnsportasi publik di sebagai Upaya Mewujudkan Transportasi
Surabaya.Fasilitas yang dihadirkan yaitu retail yang Berkelanjutan di Kota Surabaya. Dari
komersial, lounge, parkir, halte, dan taman dapat Institute Teknologi Sepuluh Nopember Web
penunjang kenyaman pengunjung. site:
Adanya sarana pergantian moda juga diharapkan https://www.scribd.com/document/35942262
dapat pengurangi kemacetan dan mempercepat 7/5855-erli-martha-urplan-ATPW-
mobilitas masyarakat. Diharapkan masyarakat yang Penerapan-TOD-Transit-Oriented-
sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi berganti Development-pdf#
ke fasilitas transportasi intermoda. Jepang. Kyoto Station Guide. Japan Station Network.
Rancangan telah menjawab permasalahan Diakses 14 Januari 2018. Dari
sirkulasi kendaraan dan pengunjung yang menumpuk, https://www.kyotostation.com/kyoto-station-
menghubungkan stasiun LRT dengan moda map-finding-your-way/
transportasi lain, menghubungkan jalur pejalan kaki
yang terputus, memberi menyediakan ruang publik Kandee, Somruedee. (2004). Intermodal Concept in
bagi masyarakat, dengan tetapmemperhatikan stasiun Railway Station Design. Diakses 14 Januari
eksisting yang telah ada. 2018. Dari
http://www.bu.ac.th/knowledgecenter/epape
r/jan_june2004/somruedee.pdf
DAFTAR PUSTAKA Mulyandari. Hestin. (2011). Pengantar Arsitektur Kota.
Yogyakarta: Penerbit Andi
Ahmad Saroji. (2017). Selamat Hari Kereta Api
Peraturan Menteri Perhubungan No. 33 Tahun 2011
Nasional! Ini Uraian Sejarah Perkeretaapian
tentang Jenis, Kelas dan Kegiatan di
Indonesia . Diakses 22 Januari 2018. Dari
Stasiun Kereta Api. Diakes 13 Januari 2018.
https://news.okezone.com/read/2017/09/27/
Dari
337/1784214/selamat-hari-kereta-api-
http://jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/perm
nasional-ini-uraian-sejarah-perkeretaapian-
en/2011/pm._no._33_tahun_2011.pdf.
indonesia .
PT. Bumi Daya Persada. Beginilah Perbedaan Antara
Baskara, Erlangga. (2008). Stasiun Interchange
Trem, LRT, MRT dan Monorel . Diakses 22
Dukuh Atas. Diakses 14 Januari 2018. Dari
Januari 2018. Dari
Institute Teknologi Bandung Universitas
http://www.bdp.co.id/news/3160.html
Web site:
Suprobono, Yok dan Ikaputra. (2015). Pengembangan
http://www.digilib.itb.ac.id/files/disk1/611/jbp
Bangunan Stasiun untuk Meningkatkan
titbpp-gdl-erlanggaba-30546-1-2008ta-r.pdf
Pendapatan Non-Operasi PT. Kereta Api
Blankenbehler, Benjamin. (2015). Kyoto Station, Kyoto
Indonesia (PERSERO). Jurnal Penelitian
Japan. Diakses 14 Januari 2018. Dari
Transportasi Darat, Volume 17, nomor 2.
http://www.architecturerevived.com/kyoto-
Diakes 5 Januari 2018. Dari
station-kyoto-japan/
http://balitbanghub.dephub.go.id/ojs/index.p
Chairul B. dan Wahju H.. (2013). Perencanaan
hp/jurnaldarat/article/download/147/86.
Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor
Timur-Barat Suarabaya Studi Kasus: Jalan
Mayjen Sungkono (Ciputra World). ITS-
paper-31021130002991. Dari Teknik
Arsitektur Institute Teknologi Sepuluh
Nopember Web site:
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-
28522-3111105015-Paper.pdf
Fitri. (2015). Sejarah Asal-Usul Kereta Api Dunia.
Diakes 14 Januari 2017. Dari http://kereta-
api.info/sejarah-asal-usul-kereta-api-di-
dunia-3633.htm.
Gibson, Eleanor. (2016). Koen Velsen Architects
Creates Patchwork Brick WallsFor Bus and
Rail Station in Breda. Diakses 19 Januari
2018. Dari
https://www.dezeen.com/2016/09/14/breda-
public-transport-terminal-koen-van-velsen-