Bunndelan Unit 6
Bunndelan Unit 6
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
1
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
2
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN….......................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................2
A. JUDUL PERCOBAAN...............................................................................3
B. TUJUAN PERCOBAAN............................................................................3
C. LANDASAN TEORI..................................................................................3
D. ALAT DAN BAHAN.................................................................................6
1. Alat.......................................................................................................6
2. Bahan....................................................................................................7
E. PROSEDUR KERJA...................................................................................7
F. HASIL PENGAMATAN............................................................................8
G. PEMBAHASAN..........................................................................................9
H. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................12
1. Kesimpulan ..........................................................................................12
2. Saran.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14
LAMPIRAN.....................................................................................................15
1. Laporan Sementara...............................................................................
2. Jurnal Percobaan...................................................................................
3. Tugas Tambahan...................................................................................
4. Dokumentasi.........................................................................................
5. Lampiran Literatur................................................................................
3
A. JUDUL PERCOBAAN
Judul percobaan ini adalah Reaksi Reduksi Oksidasi.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini untuk mempelajari reaksi-reaksi reduksi
oksidasi.
C. LANDASAN TEORI
Reaksi asam-basa dapat dikenali sebagai proses transfer proton. Kelompok
reaksi yang disebut reaksi oksidasi-reduksi (atau redoks) dikenal juga sebagai
didalam kehidupan kita sehari-hari. Reaksi ini terlibat mulai dari pembakaran
bahan bakar minyak bumi sampai dengan kerja cairan pemutih yang digunakan
redoks. Setiap reaksi redoks terdiri atas setengah reaksi reduksi dan setengah
oksigen oleh unsur atau senyawa. Pelepasan elektron dan kenaikan bilangan
oksidasi. Zat yang teroksidasi adalah zat yang mengalami oksidasi (kenaikan
biloks), sedangkan zat yang tereduksi ialah zat yang mengalami reduksi
(penurunan biloks). Zat yang mengoksidasi zat lain atau oksidator adalah zat
4
Dalam reaksi oksidasi-reduksi, harus terjadi proses oksidasi dan reduksi.
Dengan kata lain, jika salah satu zat mengalami reduksi. Kita dapat
persamaan setengah reaksi. Dalam setengah reaksi reduksi, bilangan oksidasi dari
atom-atom tertentu menurun, dan elektron tampak pada sebelah kiri dari
tersebut sekarang memiliki arti yang lebih luas, termasuk untuk reaksi-reaksi yang
5
Dalam setiap reaksi yang bilangan oksidasi unsurnya (atau unsur-
unsurnya) dalam satu reaktan naik, maka bilangan oksidasi unsur (atau unsur-
unsur) pada reaktan lain harus turun. Naiknya bilangan oksidasi disebut oksidasi
redoks (redox) (kependekan dari reduksi dan oksidasi) sering digunakan sebagai
setiap atom kali banyaknya atom) harus sama pada oksidasi seperti pada reduksi,
sebab banyaknya elektron yang “kontrolnya” dialihkan dari satu spesies harus
Pada umumnya, jika reaksi oksidasi terjadi, maka reaksi reduksi juga
terjadi. Hal ini menerangkan mengapa reaksi seperti itu dinamakan reaksi reduksi-
oksidasi atau reaksi redoks. Penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara
menyisir satu persatu spesi kurang efektif. Dua metode penyetaraan persamaan
atau oksidator dengan titran berupa larutan dari zat standar oksidator atau
reduktor. Prinsip yang digunakan dalam titrasi redoks adalah reaksi reduksi
oksidasi atau dikenal dengan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi yang
6
melibatkan penangkapan dan pelepasan elektron, sehingga terjadi perubahan
tempat berlangsunya reduksi disebut katoda. Listrik mengalir melalui suatu sirkuit
dibawah pengaruh beda potensial atau voltase, suatu gaya yang menggerakkan
indikator yang digunakan dalam titrasi asam basa, titrasi pembentukan kompleks,
yang berbeda pada keadaan teroksidasi dan warna tereduksi. Indikator redoks
reversible merupakan indikator redoks yang tidak bergantung pada salah satu zat,
tetapi tergantung pada perubahan potensial larutan selama titrasi. Oleh karena itu
indikator reversible digunakan secara luas dalam penentuann titik akhir titrasi
7
atau larutan dengan volume
yang sedikit
5. Botol semprot 1 buah Tempat menyimpan aquades
6. Penjepit tabung 1 buah Menjepit tabung reaksi pada
reaksi saat dipanaskan
7. Pembakar spiritus 1 buah Memanaskan larutan
8. Lap kasar 1 buah Tempat meletakkan alat yang
telah dicuci
9. Lap halus 1 buah Mengeringkan alat
2. Bahan
No. Nama Bahan Reaksi Kimia Jumlah
1. Kalium KMnO₄ 3 mL
permanganat 0,1 M
2. Ferro sulfat 0,1 M FeSO₄ 3 tetes
3. Asam sulfat 1 M H₂SO₄ 3 mL
4. Asam oksalat 0,1 M H₂C₂O₄ 5 tetes
5. Natrium tiosulfat Na₂S₂O₃ 2 tetes
6. Aquades H₂O 100 mL
7. Korek api
E. PROSEDUR KERJA
1. 1 mL KMnO4 dimasukkan kedalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 1 mL
2. Ditambahkan beberapa tetes Ferro Sulfat (FeSO 4), kemudian amati apa
yang terjadi.
8
6. Ditambahkan beberapa tetes Asam Oksalat (H₂C₂O₄), kemudian
F. HASIL PENGAMATAN
No. Percobaan HASIL
c. 1 mL KMnO4 (ungu) +1 mL
H2SO4 (bening) + H₂C₂O₄
(bening) 5 tetes + panaskan
G. PEMBAHASAN
Reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi disebut reaksi
redoks. Setiap reaksi redoks terdiri atas setengah reaksi reduksi dan setengah
9
elektron, sedangkan oksidasi adalah kenaikan bilangan oksidasi atau pelepasan
Ada 3 perlakuan yang dilakukan sampel Ferro Sulfat (FeSO ₄), Natrium Tiosulfat
Prinsip dasar dari percobaan ini adalah mereaksikan sejumlah zat tertentu
yang memiliki bilangan oksidasi dan juga memiliki harga potensial reduksi
Asam Sulfat kedalam tiga buah tabung reaksi. Dimana Kalium Permanganat
berfungsi sebagai oksidator dan Asam Sulfat berfungsi sebagai katalis untuk
campuran antara Kalium Permanganat dan Asam Sulfat encer diberi perlakuan
yang berbeda-beda.
Ferro Sulfat yang berfungsi sebagai reduktor. Larutan yang semula berwarna ungu
setelah ditambahkan 3 tetes larutan Ferro Sulfat berubah menjadi warna merah
bata seperti pada Gambar 1. KMnO₄ + H₂SO₄ + FeSO₄. Reaksi ion Permanganat
dalam larutan bersifat asam oleh Ion Ferro, terjadi sangat cepat. MnO₄⁻ akan
10
lenyap secepat penambahan larutan Ferro Sulfat, faktor yang menentukan adalah
Hal ini terjadi karena pada saat percobaan Ferro Sulfat dimasukkan
+7 +2 +2 +3
2KMnO4(aq)+ 8H2SO4(aq)+ 10FeSO4(aq) K2SO4(aq)+2MnSO4(aq)+Fe2(SO4)3(aq)+ 8H2O(l)
Oksidasi
Reduksi
Pada reaksi ini dapat dilihat bahwa Kalium Permanganat merupakan zat
yang memiliki peran atau fungsi sebagai oksidator, dimana unsur Mn mengalami
penurunan bilangan oksidasi dari +7 menjadi +2. Dan Ferro Sulfat merupakan zat
yang memiliki peran atau fungsi sebagai reduktor, dimana unsur Fe mengalami
Tiosulfat ini memiliki fungsi sebagai zat yang mengalami oksidasi (reduktor).
Saat penambahan H₂SO₄ ke dalam larutan KMnO₄, tetap berwarna ungu. Hal ini
11
menyebabkan terjadinya perubahan warna dari ungu menjadi bening sesuai pada
reaksi antara kedua larutan tersebut. KMnO₄ mengalami reduksi dan memiliki
potensial reaksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan larutan Natrium Tiosulfat.
Larutan Na₂S₂O₄ mengalami oksidasi karena mengalami kenaikan biloks. Hal ini
+7 +2 +2 +6
2KMnO4(aq) + 8H2SO4(aq) + 10NaS2O3(aq) K2SO4(aq) + 2MnSO4(aq) + 5Na2S4O6(aq) + 8H2O(l)
Oksidasi
Reduksi
Pada reaksi ini, dapat dilihat Kalium Permanganat (KMnO₄) merupakan
Permanganat dan Asam Sulfat kemudian ditambahkan 5 tetes Asam Oksalat yang
berfungsi sebagai zat yang mengalami oksidator atau reduktor. Pada percobaan ini
terjadi perubahan warna pada saat proses pemanasan. Larutan yang diperoleh dari
12
pencampuran larutan Kalium Permanganat dengan Asam Sulfat dan Asam
pemanasan dalam percobaan ini yaitu untuk mempercepat terjadinya reaksi antara
KMnO₄ dengan Asam Oksalat karena pada suhu kamar reaksi antara keduanya
tetap berwarna ungu tetapi terdapat endapan coklat pada dinding tabung reaksi.
Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa reduksi ion Permanganat
dalam larutan yang bersifat asam oleh Asam Oksalat (H₂SO₄) berjalan tidak
cepat. Warna ungu karakteristik dari MnO₄⁻ tidak hilang setelah lama larutan-
Mn mengalami penurunan bilangan biloks dari +7 menjadi +2, dan larutan Asam
Oksalat (H₂C₂O₄) merupakan zat yang berperan sebagai reduktor, dimana unsur
13
+7 +3 +2 +4
2KMnO4(aq) + 3H2SO4(aq) + 5H2C2O4(aq) K2SO4(aq) + 2MnSO4(aq) + 10CO2(aq) + 8H2O(l)
Oksidasi
Reduski
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa reaksi redoks adalah reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan
oksidasi atau reaksi yang didalamnya terdapat serah terima elektron. Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan terlihat bahwa kalium permanganat selalu
menjadi oksidator, sedangkan ferro sulfat, natrium tiosulfat, dan asam oksalat
adalah zat-zat yang menjadi reduktor. Hal ini dapat dilihat dari perubahan
warnanya, dimana jika ditambahkan ferro sulfat larutan berubah menjadi warna
merah bata, jika ditambahkan natrium tiosulfat larutan berubah menjadi warna
putih pekat, dan jika ditambahkan asam oksalat kemudian dipanaskan, larutan
berubah menjadi warna cokelat.
I. SARAN
Disarankan kepada praktikan selanjutnya agar mencuci seluruh alat yang
akan digunakan dengan aquades terlebih dahulu dan lebih teliri dalam
mengidentifikasian warna campuran larutan hasil reaksi.
14
DAFTAR PUSTAKA
15