Anda di halaman 1dari 2

https://repodosen.ulm.ac.

id/bitstream/handle/123456789/17389/Pendidikan%20Anak
%20ADHD.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Karena media YouTube adalah sebuah situs media digital yang berbentuk visual.

Dan dalam bentuk visual tersebut, kemungkinannya dapat membantu anak ADHD dalam

menyerap suatu input yang diperoleh dari sebuah tontonan video visual melalui YouTube.

Kemudian pada era modern ini, hampir semua masyarakat khususnya dikalangan anak-anak

sudah banyak yang menggunakan media YouTube sebagai tontonan mereka dalam sehari-

hari.

Artikel ini sedang membahas akuisisi anak -anak dalam bahasa kedua. Ini mengamati bagaimana
seorang anak memperoleh bahasa keduanya melalui YouTube. Studi ini menggambarkan anak
usia 3,7 tahun untuk menonton video melalui YouTube. Catatan harian diambil untuk melihat
kata -kata anak, kalimat, dan juga reaksi setelah menonton video secara intensif selama dua
bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seorang anak memulai perolehan bahasanya dengan
memahami bahasa melalui periode yang sunyi. Dia membutuhkan 3-5 kali untuk menonton
video, dan kemudian dia dapat meniru kata-kata dan kalimat dalam video, meskipun
pengucapannya belum fasih. Selain itu, dia tidak mengerti arti kata atau kalimat. Diindikasikan
bahwa anak -anak berusia 3,7 tahun masih mengalami kesulitan dalam memahami di luar arti
kata atau kalimat. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan tahap anak -anak
dalam memperoleh bahasa kedua mereka yang mirip dengan akuisisi bahasa pertama mereka.
Oleh karena itu, mengajar dan belajar bahasa kedua tidak boleh berbeda dari mengajar dan
belajar bahasa pertama.

Menurut Clay Brites, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah suatu kondisi
neurobiologis yang dimulai pada masa kanak-kanak dan remaja, belum diketahui dengan pasti
penyebab utamanya. Namun, para peneliti menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang bisa
meningkatkan risiko anak terkena ADHD. Diantaranya ialah faktor genetika dan faktor eksternal
yang menunjukkan suatu kelebihan defisit perhatian, hiperaktif, dan implusif (Clay Brites).

Mengapa saya memilih media YouTube sebagai alat suatu input dalam pemerolehan bahasa
kedua atau bahasa baru pada anak ADHD?
Revisi:
- Berikan gambaran umum contoh anak ADHD itu seperti apa
- Cantumkan 2 informan, gambarkan siapa mereka, umur brpa di latar belakang
- Sampaikan gambaran observasi ketika sblm melakukan pretest di latar belakang
- Di bab 3 cantumkan soal pretest-post test
- Mencari contoh penelitian, model penelitian yg menggunakan metode youtube bagi anak2 yg
memiliki kebutuhan kusus lainnya. Bagaimana mereka mengkajinya dengan youtube, “dan
ternyata tretment’a melalui yutub anak bahasa pun bisa membantu meningkatkan bahasa pada
anak2 yg memiliki kebutuhan khusus.
- Cantumkan link media youtube
- Pengambilan data: - post test menggunakan flashcard, triangulasi data dari tontonan yutub
- Tinjauan pustaka perlu ditambahkan persamaan dan perbedaan antara penelitian sebelumnya
dengan penelitian yg akan diteliti.

Anda mungkin juga menyukai