Leman LA
Leman LA
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI
SIPIL GOLONGAN III
Disusun Oleh :
Coach, Penguji,
Mengetahui,
Kepala Pusat
Pengembangan Kompetensi Kepamongprajaan dan
Manajemen Kepemimpinan
BERITA ACARA
SEMINAR LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Segala puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang maha kuasa
oleh karenanya lah kita semua masih diberikan kesehatan sampai sekarang. Dan salam
serta shalawat kepada junjungan kita Nabi besar Rasulullah SAW.
Dari tahapan Latihan Dasar CPNS Golongan III Bagi Purna Praja Institut
Pemerintahan Dalam Negeri Angkatan XXIX Gelombang I Tahun 2023 BPSDM
Kementerian Dalam Negeri . Dalam rancangan aktualisasi ini Aparatur Sipil Negara
( ASN ) dapat menerapkan prinsip nilai berAKHLAK yaitu Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif dalam pelayanan kepada masyarakat.
Susunan rancangan aktualisasi ini di buat dengan banyaknya dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak yang dimana dalam pembuatannya tidak lepas dari arahan-
arahan yang telah diberikan . Dan karena itu penulis banyak mengucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
Bapak Dr. Sugeng Hariyono, M.Pd beserta panitia memberikan fasilitas serta arahan
dalam pelaksanaan Latihan Dasar CPNS Golongan III.
2. Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Bapak Dr. Adi Suryanto,
M.Si beserta panitia yang selalu memberikan pengawassan serta selalu mendampingi
atas pelaksanaan Latihan Dasar CPNS Golongan III.
3. Kepala Biro Pemerintahan Dan Otonomi Daerah Provinsi Lampung Ibu Binarti
Bintang, S.Sos., M.IP., yang telah memberikan izin serta dukungan penuh kepada
penulis dalam melaksanakan Latihan Dasar CPNS Golongan III.
4. Mentor atau atasan langsung saya Bapak Bayu Mahardhika, SH., M.AP
yang selalu memberikan arahan, koreksi serta bantuan dalam penyusunan
rancangan aktualisasi yang penulis buat.
5. Coach atau Sosok seorang pelatih Ibu Dyah Miranti Maharani, MA., yang tidak Lelah
dalam memberikan pengarahan, inovasi serta jalan keluar dalam proses penyusunan
rancangan aktualisasi yang penulis buat.
6. Orangtua dan keluarga besar penulis yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.
7. seluruh Rekan kerja penulis di lingkungan Biro Pemotda
8. Dan seluruh rekan seperjuangan purna praja Angkatan XXIX
Banyaknya kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan yang dibuat oleh penulis karna
sesungguhnya penulis hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari sebuah kesalahan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR TABEL.........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................................3
C. Ruang Lingkup......................................................................................................................4
BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA..............................................................................6
A. Profil Instansi........................................................................................................................6
B. Profil Peserta.......................................................................................................................17
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI...................................................................................19
A. Deskripsi Isu........................................................................................................................19
B. Penetapan Core Isu..............................................................................................................25
C. Analisis Core Isu................................................................................................................27
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu.............................................................................29
BAB IV CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI............................................................31
A. Matrik Jadwal Kegiatan Aktualisasi....................................................................................31
B. Matrik Pelaksanaan Aktualisasi..........................................................................................33
C. Matrik Rekapitulasi Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)................................................61
D. Capaian Penyelesaian Core Isu..........................................................................................62
E. Manfaat Terselesaikannya Core Isu...................................................................................64
F. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi............................................................................65
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.......................................................................66
A. Kesimpulan..........................................................................................................................66
B. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu.............................................................................68
C. Capaian Hasil Penyelesaian Core Isu................................................................................69
D. Rekomendasi.......................................................................................................................69
LAMPIRAN.................................................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................109
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbaikan pemerintahan dan sistem manajemen serta penyelesaian konflik disuatu wilayah
merupakan agenda penting dalam reformasi birokrasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah saat ini.
Sistem manajemen pemerintahan diharapkan berfokus pada peningkatan akuntabilitas serta sekaligus
peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil. Maka pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk
penerapan sistem pertanggung jawaban yang jelas dan teratur dan efektif yang disebut dengan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah
yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. Dan Permendagri No 141 Tahun 2017
tentang penegasan batas wilayah dalam rangka penegasan hak wilayah suatu provinsi sesuai dengan
Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak.
Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang
tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung
secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan
Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)..
biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Provinsi Lampung Tahun 2018 yang dimaksudkan sebagai
perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi,
realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.
Di biro pemerintahan dan otonomi daerah sendiri permasalahan batas wilayah banyak tidak
terselesaikan secara optimal dan selalu menjadi topik pembahasan yang hangat karna permasalahan
yang memang kompleks yang dimana melibatkan banyak pihak terkait didalamnya. Sebagai ASN
harus dapat memiliki prinsip berkompeten yaitu mampu mengembangkan diri terutama dalam
menghadapi suatu permasalahan. Sebagai mediator pihak biro pemerintahan dan otonomi daerah
diharapkan mampu memfasilitasi atau memediasi konflik yang terjadi khusunya di wilayah provinsi
Adapun tahapan yang harus dilakukan agar terlaksananya pertemuan dalam forum mediasi
antar kedua belah pihak yang bersengketa atas batas wilayahnya yaitu ; dimulai dari tahap pelaporan
antar kabupaten kepada provinsi sehingga pihak provinsi melakukan survey atau peninjauan lokasi
sengketa batas wilayah , memeriksa dan melihat data-data atau berkas otentik batas wilayah
tersebut sehingga sampailah dibuatnya berita acara dan dilaksakannya forum pertemuan antar kedua
belah pihak yang bersengketa dan pihak mediator guna mendapatkan kesepakatan yang disepakati
Bersama.
Dari permasalahan diatas maka penulis menyusun rancanagan aktualisasi yang berjudul
Lampung‘
A. Tujuan, Manfaat, Dan Ruang Lingkup
1. Tujuan
a. Mengetahui TUPOKSI atau apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab sebagai ASN
seperti fungsi dari seorang ASN dalam melakukan pelayanan kepana Masyarakat
d. Dapat menemukan cara yang paling optimal dalam penyelesaian masalah dari isu yang
di angkat
2. Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan bagi penulis dan bagi instansi berguna dalam
yaitu :
a. Penulis
Berahklak yang profesional dan kompeten serta menerapkan Smart ASN dalam
11
1
2
Biro pemerintahan dan otonomi daerah sebagai tempat pelaksanaan rancangan aktualisasi
dapat melaksakan tugasnya sebagai mediator lebih optimal baik dalam hal memfasilitasi
3. Ruang Lingkup
a. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Rancangan Aktualisasi yang telah disusun oleh penulis
b. Kegiatan Rancangan Aktualisasi mencakup kinerja ASN dan sarana prasarana dalam optimalisasi
c. Lokasi pelaksanaan aktualisasi meliputi Biro Pemerintahan Dan Otonomi Daerah dan
12
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN
PESERTA
A. Instansi
Visi tersebut mengandung makna bahwa Lampung dengan potensi, keragaman dan
kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Lampung yang
Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera Visi Biro Pemerintahan Dan Otonomi
Untuk mewujudkan Visi Biro Pemerintahan Dan Otonomi Daerah Setda Provinsi
Lampung Tahun 2019-2024 tersebut diatas, juga dilaksanakan Misi yang seiring dengan Misi -
Misi Pemerintahan Provinsi Lampung khususnya pada misi sebagai berikut : (Misi ke-2 dari
pelayanan publik.”
13
2. Tugas Pokok dan Fungsi Biro Pemerintahan Dan Otonomi Daerah
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Lampung Peraturan Gubernur Lampung Nomor 56 Tahun 2019 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tatakerja Perangkat Daerah Provinsi Lampung bahwa
Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah salah satu Biro yang
merupakan unsur staf yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Asisten Bidang Pemerintahan
Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, dan berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 9 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah Provinsi dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung. Tugas pokok
Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah adalah menyiapkan perumusan kebijakan, mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas dan fungsi, pemantauan dan evaluasi program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan teknis,
administrasi dan sumber daya di bidang Pemerintahan, Otonomi Daerah, Kerjasama, Pejabat Negara dan Fasilitasi
Legislatif,.
Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah
mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan dan materi, perumusan kebijakan, pembinaan dan koordinasi bidang penyelenggaraan otonomi
daerah;
b. Penyiapan bahan dan materi, perumusan kebijakan, pembinaan dan koordinasi bidang penyelenggaraan
kerjasama daerah;
c. Penyiapan bahan dan materi, perumusan kebijakan, pembinaan dan koordinasi bidang Pejabat Negara;
d. Penyiapan bahan dan materi, perumusan kebijakan, pembinaan dan koordinasi bidang penyelenggaraan
pemerintahan desa/kelurahan;
14
3. Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Dinas dipimpin oleh Kepala Biro yang
dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh pejabat struktural sebagaimana terdapat dalam
15
Gambar 1.1
16
4. Role Model
Role model adalah seorang panutan yang dapat menjadi teladan . Role model
dalam aktualisasi ini ialah seorang Aparatur Sipil Negara yang mampu menerapkan
dilingkungan luar atau dalam kantor. Di biro pemerintahan dan otonomi daerah
sendiri saya memiliki kasubag yang merupakan atasan langsung saya yaitu Bapak
Bayu Mahardhika, SH.,M.AP. yang dimana beliau adalah seorang yang saya anggap
sebagai role model. Beliau memiliki keseharian bekerja yang baik dan tidak lepas
dari nilai-nilai ASN berAKHLAK. Salah satunya beliau dengan senang hati mau
mendukung dan membantu saya dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini. Beliau
juga dalam keseharian bekerja sangat dekat dengan bawahannya, perlakuan yang
diberikan seperti rasa kekeluargaan sehingga terciptanya suasana kerja yang nyaman
dan tidak merasakan tekanan baik secara fisik maupun mental. Ini memotivasi saya
agar bias menjadi seperti beliau bahkan bias menjadi pribadi yang lebih baik .
17
11
8
B. Profil Peserta
Umum
18
11
9
BAB III
RANCANGAN
A. Deskripsi Isu
AKTUALISASI
1. Isu ke-1 :
Isu pertama yaitu penyelesaian konflik sengketa batas daerah yang dimana terdapat
perbedaan titik batas wilayah antar kabupaten dan kota. Ini membuat terjadinya perbedaan
pendapat atas batas daerah dilokasi tersebut, yang dimana kedua belah pihak sudah memiliki
data atau dokumen berupa PETA wilayah, berita acara dan dokumen sahnya masing-masing.
Sehingga pihak provinsi selaku mediator harus mampu melakukan tindakkan mediasi dengan
pembahasan lebih lanjut. Dan sebagai pihak mediator juga harus memfasilitasi hal tersebut
Gambar 3.1
19
12
0
Gambar diatas merupakan contoh terjadinya rapat bersama antar pihak mediator khusunya dilingkup
provinsi atas laporan dari kedua belah pihak kabupaten yang memiliki batas wilayah sengketa.
Gambar diatas diambil pada tahun lalu 2022 yang dimana pada saat itu terjadi perbedaan batas
2. Isu ke-2
Isu kedua, Kurangnya SDM di Biro Pemerintahan Dan Otonomi Daerah. Diketahui dalam
sebuah instansi pasti memiliki asn atau pegawai negri sipil yang cukup, tetapi di instansi Biro
Pemerintahan Dan otonomi Daerah masih memiliki jumlah SDM yang kurang hanya ada 29 ( dua
puluh Sembilan ) pegawai negri sipil yang dibagi di setiap bidang di instansi Biro Pemerintahan Dan
Otonomi Daerah hal ini membuat terjadinya overlopping pekerjaan atau pekerjaan double yang
dikerjakan, hal ini juga yang membuat pekerjaan yang diberikan menjadi kurang optimal dan juga
Gambar 3.2
20
12
1
Berdasarkan dari gambar diatas dapat diketahui bahwa jumlah pegawai negri sipil di Biro
Pemerintahan Dan Otonomi Daerah sangat kurang. Apalagi jika ada beberapa pegawai yang
melakasnakan tugas Dinas Luar atau DL yang membuat pekerjaan yang ada menjadi double atau
menumpuk sehingga pegawai yang sedang mengerjakan tugas pekerjaan tidak dapat terfokuskan
21
22
2
3. Isu ke-3
Tidak optimalnya pencapaian pesrentase kinerja instansi tidak lepas dari salah satu factor
utmanya yaitu kurangnya jumlah SDM atau pegawai negri sipil di Biro Pemerintahan Dan Otonomi
Daerah. Adapun factor lainnya seperti pekerjaan yang terlalu banyak atau overlopping job. Hal ini
membuat tidak terfokuskan kinerja dan mengharuskan setiap pegawai saling membantu pekerjaan lain
diluar bidang pekerjaannya di intansi Biro Pemerinthan Dan Otonomi daerah. Sebenarnya kekurangan
- Dampak dari penyetaraan fungsional, sehingga ada pejabat yang pindah atau mutase tidak
bias serta merta dapat mengisi jabatan tersebut karena harus mengikuti dan lulus dalam
ujian kompetensi
- Dan karena memang hamper di setiap OPD atau instansi kekurangan pegawai dan terdapat
surat edaran yang melarang adanya perpindahan pegawai antar OPD atau instansi
22
22
3
analisis untuk memahami isu tersebut secara utuh dan kemudian dapat dicarikan solusi .
Salah satu alat bantu analisis tapisan adalah menggunakan kriteria USG (Urgency,
-Urgency (U) berkaitan dengan seberapa mendesak suatu isu atau masalah harus dibahas,
-Seriousness (S) berkaitan dengan seberapa serius isu atau masalah harus dibahas dikaitkan
-Growth (G) berkaitan dengan seberapa mungkin isu atau masalah tersebut jika tidak
Table 1
23
22
4
Berdadarkan hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang
akar penyebab permasalahan tersebut yang dalam hal ini penulis menggunakan Metode
dengan suatu permasalahan. Dengan demikian hasil dari perumusan akar permasalahan
24
28
Gambar 3.4
Teknik Analisis Fishbone :
Money
Method Man
Kurangnya kordinasi antar pihak Anggaran yang belum maksimal Kurangnya SDM di Biro Pemotda
Measurement Material
Machine
30
Dari teknik analisis USG dan Fishbone dalam menentukan isu dan
kabupaten/kota”.
3. Memiliki peta atau berkas resmi dari lokasi batas wilayah antar
kabupaten/kota tersebut
yang bersengketa
26
32
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Agustus September
No Kegiatan 2 4 2 3 4
1 Melakukan konsultasi pelaksanaan
kegiatan aktualisasi
Unit kerja Biro Pemerintahan Dan Otonomi Daerah Sekda provinsi Lampug, sub bagian Tata Usaha.
Identifikasi isu 1. Optimalisasi penyelesaian konflik sengketa batas daerah melalui mediasi di provinsi lampung
2. kurangnya jumlah SDM di Biro Pemerintahan Dan Otonomi Daerah
3. Tidak optimalnya pencapaian persentase kinerja instansi
Isu yang diangkat Optimalisasi penyelesaian konflik sengketa batas daerah melalui mediasi di provinsi lampung
Gagasan pemecah isu Optimalisasi penyelesaian konflik batas daerah melalui mediasi
60
Tabel 4. 2
Matriks Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 4. 3
Matriks Rekapitulasi Habituis NND
umlah Aktualisasi
Mata Kegiatan
No per MP
Pelatihan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6
1 Berorientasi
5 4 3 2 3 2 19
Pelayanan
2 Akuntabel 5 2 2 3 3 2 17
3 Kompeten 3 3 3 2 2 1 14
4 Harmonis 4 4 3 2 2 2 17
5 Loyal 5 4 3 2 2 2 18
6 Adaptif 4 4 3 2 2 1 16
7 Kolaboratif 4 3 4 2 2 1 16
Jumlah
aktualisasi per 7 7 7 7 7 7
kegiatan
Sumber: disusun oleh penulis
62
Tabel 4. 4
Capaian Penyelesaian Core Isu
Belum optimalnya dalam memfasilitasi mediasi antar kabupaten Meskipun dengan keterbatasan jumlah pegawai atau ASN di
yang bersengketa,batas wilayah hal ini tidak lepas dari beberapa Instansi Biro Pemerintahan Dan Otonomi Daerah proses
faktor. Dan yang menjadi faktor utamanya adalah kurangnya jumlah penyesesaian konflik sengketa batas wilayah di provinsi lampung
ASN atau pegawai di instansi Biro Pemerintahan Dan Otonomi dapat berjalan dengan lancer dan optimal.
Adapun penyelesaian konflik batas daerah antar kabupaten ini tahapan secara maksimal. Seperti melakukan pembahasan internal
hanya dapat terselesaikan apabila kedua belah pihak kabupaten dapat antar pihak mediator, melakukan survey lapangan agar
menemukan kesepakatan atau opsi-opsi yang dinilai menguntungkan mengetahui titik perbedaan pendapat antar kabupaten. Dan dapat
dan tidak merugikan kedua belah pihak. Sebagai pihak mediator mempertemukan kedua belah pihak yang bersengketa untuk
Instansi Biro Pemerintahan Dan Otonomi Daerah Memiliki peran Bersama-sama membahas apa yang menjadi permasalahan dan
penting dalam penyelesaian konflik tersebut. Salah satu peran bagaimana jalan keluar agar menemukan kesepakatan Bersama.
pihak. Dan dengan adanya pimpinan seperti pejabat pemda yang Setelah melalui proses yang lumayan Panjang dan
menjadi pihak netral, Sehingga apa saja yang menjadi permasalahan banyaknya perbedaan pendapat antar kedua belah pihak dalam
63
seperti perbedaan pendapat antar kedua belah pihak kabupaten dapat penyelesaian sengketa batas daerah antar kabupaten ini. Penulis
di bahas Bersama-sama dan menemukan titik temu dalam mencapai mendapatkan pengalaman dan ilmu yang sangat berharga. Dan
kesepakatan Bersama. penulis juga secara tidak langsung mampu menerapkan nilai-nilai
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
pentingnya peran mediasi ini agar dapat menemukan jawaban atas Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).
kedudukan ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN) dalam NKRI agar dapat
pencapian target kinerja. Selain itu, sebagai tolak ukur dalam menyelesaikan
4
65
Tabel 4. 5
Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi
1 Memiliki sarana baru yang baik Memiliki sarana Tidak ada Instansi - Belum
dalam menunjang kegiatan diluar transportasi batasan Otda Terlaksana
kantor seperti kendaraan
yang dapat
digunakan
dilapangan
2 Menambah kan jumlah pegawai Dengan adanya Tidak ada Instansi - Belum
yang ada di Instansi Biro kuantitas batasan Otda Terlaksana
Pemerintahan Dan Otonomi pegawai yang
Daerah cukup maka
target kinerja
dapat lebih
optimal
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
yakni kolaboratif.
dan Kolaboratif..
pelayanan,
66
6
67
Berorientasi pelayanan.
7
68
1. Melakukan konsultasi dengan Kasubag Tata Usaha (selaku mentor) dan atasan
4. Melaksanakan forum pertemuan atau mediasi kepada kedua belah pihak yang
bersengketa ;
5. memantau kelanjutan dari kesepakatan yang telah dibuat oleh kedua belah pihak
6. melakukan evaluasi atas kegiatan yang telah terlaksana agar dapat memperbaiki
8
69
Dapat memberikan ruang pertemuan antar kedua belah pihak dengan menemukan
titik permasalahan dengan cara melakukan survey atau meninjau langsung lokasi dilapangan.
Dan dengan adanya pimpinan seperti pejabat pemda sebagai pihak netral, Sehingga apa saja
yang menjadi permasalahan seperti perbedaan pendapat antar kedua belah pihak kabupaten
dapat di bahas Bersama-sama dan menemukan titik temu dalam mencapai kesepakatan
bersama.
mediator dalam melakukan mediasi ini agar dapat menemukan jawaban atas
permasalahan yang terjadi di kedua belah pihak. Sehinnga penulis membantu dan ikut
D. Rekomendasi
dilaksanakan dengan baik. Harapannya untuk masa yang akan datang, penyelenggara
inovasi- inovasi dan menjadi contoh untuk balai diklat di regional maupun balai diklat
instansi lainnya.
9
70
wilayah dapat terlaksana secara optimal, dan dalam pelaksanaannya selalu disertakan
dengan nilai-nilai dari ASN berAKHLAK. Adapun juga agar baiknya intansi Biro
pekerjaan dapat dilaksakan secara maksimal dan target kinerja kantor dapat tercapai
dengan baik.
10
71
LAMPIRAN
1
72
Kegiatan konsultasi dengan mentor merupakan kegiatan diskusi atau bertukar pikiran
antara saya dengan mentor (kasubag TU) terkait rencana pelaksanaan aktualisasi yang akan
dilaksanakan di instansi saya (Biro Pemotda). Kegiatan konsultasi ini dilakukan secara
langsung atau tatap muka. Adapun proses awal dimulai dengan penjelasan rincian kegiatan
yang akan saya laksanakan selama proses habituasi serta menyiapkan lembar persetujuan,
2
73
Dari hasil konsultasi dan diskusi yang dilakukan, mentor menyarankan untuk memilih
menangani isu yaitu konflik yang sering terjadi karna adanya perbedaan atas batas wilayah.
Kegiatan konsultasi ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
menyediakan bahan konsultasi, bersikap ramah, cekatan dan melaksanakan konsultasi dengan
penuh perhatian serta mampu menunjukkan sikap Kerjasama maka mentor dan teman sejawat
juga turut aktif dalam memberikan saran, arahan dan bimbingan sebagai bentuk penguatan
3
74
4
75
5
76
Kegiatan ini melakukan pertemuan antar pihak mediator yang dimana pemerintah
provinsi melakukan pembahasan atas sengketa batas wilayah antar kabupaten tulang bawang
dan kabupaten lampung utara. Dalam rapat ini juga pihak pemerintah provinsi menyiapkan
tim untuk melakukan peninjauan lokasi sengketa wilayah kabupaten tersebut. Dan
6
81
1
82
Dalam kegiatan ini saya Bersama rekan kerja melakukan perjalanan ke lokasi sengketa
untuk melakukan peninjauan dan agar mendapatkan titik permasalahan dari perbedaan
pendapat antar kabupaten tulang bawang dan kabupaten lampung utara. Di lokasi survey
kami juga mengundang beberapa pihak mulai dari pihak pemerintah kabupaten masing-masih
dan beberapa orang yang memiliki dokumen-dokumen yang otentik agar dapat terdatanya
lokasi tersebut. Dan pada akhirnya kami sebagai pihak mediator dapat mengundan kedua
belah pihak untuk dating ke provinsi guna melaksanakan forum pertemuan untuk membahas
permasalahan tersebut.
2
83
3
84
4
85
bersengketa
Kegiatan forum rapat antara kabupaten tulang bawang dengan kabupaten lampung utara
yang di hadiri pejabat provinsi sebagai pihak yang melakukan mediasi, dalam kegiatan ini
merupakan kegiatan yang manjadi inti atau puncak. Dimana harus membahas permasalahan
awal sampai dengan ditemukannya titik kesepakatan Bersama. Adanya perbedaan pendapat
memang bersangkutan dengan kewilayahan suatu kabupaten. Hal ini yang biasanya membuat
suasana menjadi tidak kondusif. Yang menjadi peran pihak penulis ialah memberikan
pelayanan berupa
5
90
pembahasan adanya titik peta yang dimana garis peta kedua kabupaten ada yang memiliki
garis bengkok ke arah kabupaten tulang bawang yang menjadi wilayah dari kabupaten
lampung utara, hal inilah yang membuat permasalahan dan perbedaan pendapat terjadi
6
91
1
92
kabupaten
kesepakatan atas batas wilayah yang telah disepakati Bersama kepada masyarakat dan pihak-
2
93
hal ini dilakukan agar masyarakat dan pihak-pihak terkait di wilayah tersebut dapat
mengetahu secara umum dan dapat menyesuaikan kependudukan sesuai dengan batas yang
telah disepakati tersebut. Adapun juga pihak yang terkait adalah seperti instansi pemerintah
baik pemerintah desa/keluarahan dan kecamatan agar dapat menyesuaikan dengan wilayah
3
94
4
95
Setelah melakukan kegiatan yang Panjang dan telah melewati waktu yang cukup lama
kegiatan evaluasi internal dilaksakan agar dapat menemukan kesalahan-kesalahan, dan
mendapatkan alternative atau metode yang lebih optimal dalam melaksakan kegiatan yang
akan dating kedepannya nanti. Evaluasi di lakukan dilingkup Biro Pemerintahan Dan Otonomi
Daerah yang dimana adanya keterbukaan satu sama lain dalam melakukan koreksi.
Nilai-nilai ASN berAKHLAK dalam kegiatan ini yakni Nilai ASN yang loyal, kolaboratif
yang dimana secara tidak langsung telah terlaksanakan.
5
100
6
107
Kegiatan menyusun laporan aktualisasi dan membuat survey kepuasan untuk dapat
mengetahui dan menilai tanggapan yang diberikan baik dari pihak kabupaten maupun dari
pihak masyarakat. Persentase ini nantinya akan menjadi tolak ukur dalam membuat penulis
terus berkembag dan berinovasi lebih baik lagi. ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai
7
108
8
109
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Setiawan, Ika Heru. (2022). Panduan teknis penulisan rancangan aktualisasi
dan laporan aktualisasi. Kementerian
Mirdin, Andi Adiyat. (2019). Analisis Isu Kontemporer. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Mirdin, Andi Adiyat. (2021). Berorientasi Pelayanan. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Handoko, Ramah. (2021). Akuntabel. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Jalis, Ahmad. (2021). Kompeten. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Sembodo, Jarot. (2021). Harmonis. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno, Yogi. (2021). Adaptif. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Sejati, Tri Atmojo. (2021). Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Amelia, Rizki. (2021). Smart ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
9
110
Bettay, Asprilla. (2020). Optimalisasi Pengarsipan Surat Masuk dan Surat Keluar
Berbasis Aplikasi Dropbox di Kantor Kelurahan Manokwari Timur Distrik
Manokwari Barat Kabupaten Manokwari. Manokwari.
Ahmad, Samsul. (2021). Optimalisasi Data Lembaga Desa (LKD dan LAD) Berbasis
Website pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten
Kolaka Timur. Kolaka Timur.
PERATURAN
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Lembaran Negara
Republik Indonesia. Sekretariat Negara. Jakarta.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2022 tentang Kode Klasifikasi Arsip
di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
Kementerian Dalam Negeri. Jakarta.
10
111
11