Anda di halaman 1dari 111

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
GOLONGAN III

PENINGKATAN KENYAMANAN
DI RUANG TUNGGU PELAYANAN PASPOR
PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I PALEMBANG

Oleh:

ALBIMA UMARI SOFYANDANI, S.IP


NIP. 199401162017121001
NDH: 36 (Tiga Puluh Enam)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


BEKERJASAMA DENGAN PEMERINTAH
PROVINSI SUMATERA SELATAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I
TAHUN 2018

i
LEMBAR PERSETUJUAN

PENINGKATAN KENYAMANAN PEMOHON PASPOR DI RUANG


TUNGGU PELAYANAN PASPOR
PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I PALEMBANG

Oleh:

ALBIMA UMARI SOFYANDANI, S.IP


NDH: 36 (Tiga Puluh Enam)

Telah Diseminarkan dan disetujui pada:

Hari/ Tanggal : Selasa/09 Oktober 2018


Tempat : BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan

Coach, Mentor,

Asnedi, SH, MH M. Firman Akhsani, Amd.Im., SH., MA


Pembina Kasi Lantaskim Kanim Kelas I Palembang
NIP. 19671009 199203 1 002 NIP.19830502 200112 1 001

Diketahui/ Disetujui Oleh:


An. KAKANWIL KEMENKUMHAM SUMATERA SELATAN
Plt. Kepala Divisi Administrasi,

Drs. Kemas Hamzah Zain, M.M


Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19581210 198303 1001

i
LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATAN KENYAMANAN PEMOHON PASPOR DI RUANG


TUNGGU PELAYANAN PASPOR
PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I PALEMBANG

Oleh:

ALBIMA UMARI SOFYANDANI, S.IP


NDH: 36 (Tiga Puluh Enam)

Telah Diseminarkan dan disetujui pada:

Hari/ Tanggal : Selasa/09 Oktober 2018


Tempat : BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan

Coach, Mentor,

Diketahui/Disahkan Oleh:
Asnedi, SH, MH a.n KEPALAM.BPSDMD
Firman Akhsani,
PROVINSIAmd.Im., SH., MA
Pembina Kasi Lantaskim
SUMATERA SELATAN Kanim Kelas I Palembang
NIP. 196710091992031002 NIP. 198305022001121001
KABID PENGEMBANGAN
KOMPETENSI MANAJERIAL

Hj. Holijah, SH, MH


Pembina Tingkat I
NIP. 196909071996032004

KATA PENGANTAR

ii
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad
SAW. yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keIslaman, sehingga dapat menjadi
bekal hidup kita baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Laporan ini merupakan tugas dalam Pendidikan dan Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi Umum Golongan III
angkatan I tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Hukum
dan HAM Republik Indonesia bekerja sama dengan BPSDMD Provinsi
Sumatera Selatan. Rancangan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai
dasar yang harus dimiliki oleh seorang ASN sehingga diharapkan dapat
bermanfaat bagi instansi masing-masing.

Bagi penulis, penyusunan rancangan yang berjudul “Peningkatan


Kenyamanan Pemohon Paspor Di Ruang Tunggu Pelayanan Paspor
Pada Kantor Imigrasi kelas I Palembang” ini merupakan tugas yang tidak
ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses
penyusunan laporan ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis
sendiri. Kalaupun pada akhirnya karya ini dapat terselesaikan tentulah
karena beberapa pihak yang telah membantu dalam penulisan rancangan
aktualisasi ini. Oleh Karena itu penulis sampaikan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, utamanya
kepada yang terhormat:

1. Kedua orang tua penulis yang senantiasa memberikan dukungan dan


doa demi lancarnya penulisan rancangan aktualisasi ini.
2. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Provinsi Sumatera Selatan, Bapak Dr. H. Sudirman D. Hury, S.H.,

iii
MM., M.Sc, yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
kegiatan latsar ini.
3. Bapak Musni Wijaya, S.sos., M.Si, selaku Kepala BPSDMD Provinsi
Sumatera Selatan.
4. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Palembang, Bapak Budiono Setiawan,
S.Sos, yang telah mendukung kegiatan ini.
5. Ibu Hj. Holijah, S.H., M.H, Selaku Kepala Bidang Pengembangan
Kompetensi Manajerial BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan.
6. Bapak Asnedi, S.H., M.H selaku coach yang telah membimbing dan
memberikan pengarahan dalam penyusunan rancangan ini.
7. Bapak M. Firman Akhsani, Amd.IM, S.H., MA, selaku mentor juga
Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I
Palembang yang telah bersedia mendukung penulis dalam
mengaktualisasikan rancangan ini.
8. Panitia Latihan Dasar CPNS Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Tahun 2018.
9. Teman-teman peserta Latihan Dasar CPNS Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Angkatan I Golongan III Tahun 2018.

Palembang, 30 September 2018

Albima Umari Sofyandani, S.IP


NIP.199401162017121001

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................iii
DAFTAR ISI…............................................................................................v
DAFTAR TABEL .......................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................1
B. Tujuan dan Manfaat .................................................3
C. Ruang Lingkup .........................................................4
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI).................................6
A. Deskripsi Organisasi ....................................................................6
1. Profil Organisasi .......................................................................6
2. Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi ................................................9
B. Deskripsi Isu/ Situasi Saat ini........................................................11
C. Analisis Isu 15
D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih .................................18
E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS .......................................................19
F. Matrik Rancangan ........................................................................32
G. Jadwal Kegiatan ...........................................................................44
H. Kendala dan Antisipasi .................................................................45
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI (HABITUASI).............................47
A. Pendalaman Core Issue Terpilih dan Analisis Dampak................47
B. Capaian Kegiatan Aktualisasi........................................................50
BAB IV PENUTUP......................................................................................87
A. Kesimpulan......................................................................................87
B. Rekomendasi...................................................................................89
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................91
LAMPIRAN.................................................................................................93
BIODATA.................................................................................................105

v
DAFTAR TABEL

1.Tabel Deskripsi Isu/Kondisi Unit Kerja Saat Ini......................................14


2.Tabel Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPK...............................17
3.Tabel Analisis Isu Menggunakan AKPK.................................................17
4.Tabel Matrik Rancangan Aktualisasi......................................................32
5.Tabel Jadwal Rancangan Aktualisasi (habituasi)...................................44
6.Tabel Kendala dan Antisipasi.................................................................46
7.Capaian Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi...........................................51

DAFTAR GAMBAR

1. Kantor Imigrasi Kelas I Palembang.......................................................7


2. Struktur Organisasi................................................................................8
3. Membuat konsep atau grand design.....................................................60
4. Menghadap atasan langsung................................................................63
5. Membuat design informasi tata tertib....................................................66
6. Upload tata tertib pemohon paspor.......................................................67
7. Menyediakan permen di ruang tunggu pelayanan paspor....................70
8. Taman bermain anak setelah dirapikan................................................72
9. Air minum di ruang tunggu pelayanan paspor.......................................74
10. Memaksimalkan ruang laktasi..............................................................75
11. Upload informasi melalui akun social media.......................................78
12. Upload peningkatan fasilitas melalui social media..............................79
13. Membuat laporan akhir........................................................................81
14. Menghadap atasan langsung untuk meminta bimbingan....................82

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. ASN melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan,memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas dan memper erat persatuan dan kesatuan NKRI.
Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN aparatur negara
memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia,berintegritas
tinggi non parsial dalam melaksanakan tugas,berbudaya kerja tinggi non
parsial dan kesejahtraan tinggi,serta di percaya publik dengan dukungan
SDM.
Peraturan baru tentang tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun
2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum di sebut
sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi
merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik. Maka dari itu sebagai
ASN perlu membuat rancangan aktualisasi ini khususnya di bagian
pelayanan paspor yang di laksanakan di Unit Pelaksana Teknis Kantor
Imigrasi Kelas I Palembang.
Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek,
termasuk terhadap mutu pelayanan publik yang berkualitas. Sejalan
dengan peningkatan pengetahuan dan tekhnologi, kebutuhan dan tuntutan
masyarakat terhadap mutu pelayanan publik semakin meningkat.

Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan strategis dalam


kehidupan bernegara, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Oleh karena itulah penting

1
bagi ASN untuk memahami dan menjalankan fungsi-fungsi ini dalam
melaksanakan tugas maupun dalam kehidupan kesehariannya.

Dalam upaya mengimplementasikan pelaksanaan tugas sebagai


ASN, maka sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai dasar kepada
ASN agar tugas dan jabatan tersebut dapat dijalankan secara profesional,
adapun nilai-nilai dasar tersebut meliputi kemampuan untuk
berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional, menjunjung
tinggi standar etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu
pelaksanaan tugas dan jabatannya, serta tidak korupsi dan mendorong
percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.

Dalam membentuk sosok PNS seperti yang disebut di atas maka


perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pendidikan dan pelatihan
(Diklat), Berdasarkan Peraturan Kepala LAN Nomor 25 Tahun 2017
Tentang penyelenggaraan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) Golongan III dan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) dan merujuk pasal 63 ayat 3 dan 4; calon PNS wajib
menjalani massa percobaan yang dilaksanakan untuk melalui proses
pendidikan dan pelatihan (Diklat).

Melalui mata pelatihan dasar CPNS agenda tiga, peserta pelatihan


dasar diharapkan untuk merancang kegiatan aktualisasi yang
dilatarbelakangi dengan isu-isu mengenai manajemen ASN, pelayanan
publik, dan Whole of Government (WoG). Selanjutnya agar nilai-nilai
dasar tersebut dapat terpatri kuat dalam diri PNS maka dilakukan
internalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS melalui aktualisasi (habituasi)
pada tempat tugas masing-masing dengan menerapkan inovasi dan
prinsip-prinsip lainnya sehingga kehadiran PNS dapat memberikan
kontribusi dalam penyelesaian masalah di instansi atau unit kerja. Melalui
pelatihan dasar ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang profesional,
yang dewasa ini sangat dibutuhkan dalam mengelola sumber daya

2
pembangunan yang ada sehingga dapat mempercepat peningkatan daya
saing bangsa.
Kantor Imigrasi Kelas I Palembang merupakan salah satu UPT di
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi
Sumatera Selatan yang membidangi tugas dan fungsi Keimigrasian. Salah
satu seksi yang terdapat di Kantor Imigrasi Kelas I Palembang adalah
seksi Lalu Lintas Keimigrasian yang terdiri dari Subseksi Perizinan dan
Subseksi Lintas Batas.
Subseksi Perizinan Keimigrasian mempunyai tugas melakukan
urusan perizinan pemberian Surat Perjalanan Republik Indonesia
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Dalam pengajuan permohonan penerbitan SPRI (Surat
Perjalanan RI) atau yang biasa disebut dengan “Paspor”, maka
masyarakat dituntut untuk melengkapi persyaratan administrasi yang telah
ditentukan, serta mengikuti alur proses penerbitan paspor di Kantor
Imigrasi. Hal ini tentu saja akan memakan waktu dikarenakan
meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap paspor, tentu saja ini akan
semakin menambah daftar antrian pemohon paspor.

B. Tujuan Dan Manfaat

1. Tujuan Aktualisasi

Adapun tujuan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS :

1) Mampu menerapkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas sehingga


memiliki tanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan.
2) Mampu Menerapkan Nilai-nilai dasar Nasionalisme sehingga
bekerja atas dasar semangat nilai-nilai Pancasila.

3
3) Mampu Menerapkan Nilai-nilai dasar Etika Publik sehingga
menciptakan lingkungan pelayanan paspor yang nyaman dan
tertib.
4) Mampu Menerapkan Nilai-nilai dasar Komitmen Mutu sehingga
mewujudkan pelayanan yang prima.
5) Mampu Menerapkan Nilai-nilai dasar Anti korupsi sehingga bisa
membantu percepatan dalam pemberantasan korupsi.

2. Manfaat Aktualisasi

Adapun manfaat Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS :

1) Diri sendiri sehingga mampu menjadi ASN yang terampil dan


professional di bidangnya.
2) Pimpinan sehingga mampu menjalankan Perintah sesuai dengan
kaidah yang berlaku dan berdaya guna.
3) Rekan-rekan kerja sehingga mampu menciptakan lingkungan
kerja yang harmonis.
4) Masyarakat sehingga pelayanan yang di peroleh memuaskan dan
bermutu.
5) Lingkungan masyarakat sehingga mampu menciptakan pelayanan
yang prima dan berdaya guna bagi masyarakat sekitar.
6) Negara sehingga mampu menjadi abdi Negara yang bekerja
dengan sepenuh hati demi terciptanya NKRI yang berdaulat, adil
dan makmur.

C. Ruang Lingkup Aktualisasi

Ruang lingkup rancangan aktualisasi ini berdasarkan Sasaran Kinerja


Pegawai (SKP) peserta yaitu, Pada Kantor Imigrasi Kelas I Palembang, di
Seksi Lalu Lintas Keimigrasian (Lantaskim), Sub Seksi Perizinan. Peserta
diharapkan mampu mengidentifikasi, menyusun dan menetapkan isu atau

4
permasalahan yang terjadi dan harus segera ditelaah serta dicarikan
solusi pemecahan masalah. Mendeskripsikan keterkaitan antara isu dan
kegiatan yang diusulkan dengan substansi mata pelatihan manajemen
asn, pelayanan publik, dan whole of government, dalam satu atau
keseluruhan persfektif mata pelatihan, baik secara langsung ataupun tidak
langsung, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri
Sipil, yang terdiri dari lima nilai dasar, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi dalam pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab di instansi masing-masing. Aktualisasi nilai-nilai
dasar profesi Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan pada saat off campus
selama 02 Juli 2018 sampai dengan 03 Oktober 2018. Aktualisasi
dilakukan di tempat kerja yaitu pada Kantor Imigrasi Kelas I Palembang.

5
BAB II

DESKRIPSI AKTUALISASI (HABITUASI)

A. Deskripsi Organisasi

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau


disingkat dengan Kemenkumham RI adalah kementerian dalam
Pemerintahan Indonesia yang membidangi urusan hokum dan hak asasi
manusia. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia dipimpin oleh seorang Menteri yang sejak 27 Oktober 2014
dijabat oleh Yasonna H. Laoly. Kemenkumham telah beberapa kali
mengalami pergantian nama yakni Departemen Kehakiman (1945-1999),
Departemen Hukum dan Perundang-Undangan (1999-2001), Departemen
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (2001-2004), Departemen Hukum dan
Hak Asasi Manusia (2004-2009) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia (2009-sekarang).
Kemenkumham RI memiliki instansi bertikal yaitu Kantor Wilayah yang
berkedudukan di setiap provinsi, yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kanwil terdiri atas
beberapa divisi serta sejumlah Unit Pelaksana Teknis atau disingkat
dengan UPT, termasuk Kantor Imigrasi, Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas), Lapas Terbuka, Lapas Narkotika, Rumah Tahanan Negara
(Rutan), Cabang Rutan, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara
(Rupbasan), Balai Pemasyarakatan (Bapas), Balai Harta Peninggalan
(BHP), serta Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim).

1. Profil Organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Palembang


Kantor Imigrasi Palembang berdiri sejak tahun 1951 dikenal dengan
Kantor Imigrasi Daerah (KIMDA) dan menjadi Kantor Imigrasi Kelas I

6
sejak Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1981 tentang Pembentukan
Kantor Wilayah Kehakiman Sumatera Selatan. Kantor Imigrasi Kelas I
Palembang pertama kali berada di Jl. Mayor Memet Sastrawirya, Boom
Baru Palembang mulai dari Tahun 1951 s/d 2005, kemudian Kantor
Imigrasi Kelas I Palembang berpindah lokasi ke JL. Pangeran Ratu
Jakabaring Palembang mulai dari Tahun 2005 s/d sekarang.

Kantor Imigrasi Kelas I Palembang memiliki 6 wilayah kerja, yaitu :


1. Kota Palembang
2. Kota Prabumulih
3. Kab. Ogan Ilir
4. Kab. Ogan Komering Ilir
5. Kab. Banyuasin
6. Kab. Musi Banyuasin

Gambar 1 Kantor Imigrasi Kelas I Palembang

7
8
Budiono Setiawan,
S.Sos
Kepala Kantor

Raja Ulul Azmi


M. Firman Akhsani,
Hamri, S.H Syah Wali, Amd.Im, Irawan Widianto, S.H Hanny Agustinus, S.H
Amd.Im, SH, MA
Kasubag TU SH Kasi Insarkom Kasi Statuskim
Kasi Lantaskim
Kasi Wasdakim

Juliana Pulungan,
Widyo Sandhi Luthfy Hari S.
Farida Umboh, S.H Adi Almapega, S.H S.H
Suprapto, Amd.Im, SE Jatmiko, S.E, M.Si
Kaur Umum Kasubsi Lintas Batas Kasubsi Penentu
Kasubsi Pengawasan Kasubsi Informasi
Statuskim

Dedi Sodikin, S.H Johnny Tunggul,


Iswandy Rauf Eka Puryati
Amd.Im, SH,MH
Kaur Keuangan Kasubsi Perizinan Kasubsi Komunikasi
Kasubsi Penindakan

Chandra Supriansyah,
SH, MH
Kaur Kepegawaian

9
2. Visi, Misi dan Nilai Organisasi

Visi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia


Adapun visi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah
“Masyarakat memperoleh kepastian hukum”.

Misi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Untuk melaksanakan Visi maka ditentukanlah misi yaitu:

1) Mewujudkan peraturan Perundang-Undangan yang berkualitas;


2) Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;
3) Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;
4) Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan HAM;
5) Mewujudkan layanan manajemen administrasi  Kementerian Hukum
dan HAM; serta
6) Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM  yang
profesional dan berintegritas.

Nilai-nilai Kementerian Hukum dan HAM


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memiliki nilai-nilai
organisasi yaitu PASTI yang terdiri dari:

1. Profesional : Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah


aparat yang bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui
penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integritas
profesi;
2. Akuntabel: Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan
pemerintah dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai
dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku;

10
3. Sinergi : Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan
kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para
pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi
terbaik, bermanfaat, dan berkualitas.
4. Transparan : Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau
kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang
penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai;
5. Inovatif : Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya.

Visi Direktorat Jenderal Imigrasi


Adapun visi dari Direktorat Jenderal Imigrasi yang dianut oleh
seluruh Kantor Imigrasi Di Indonesia adalah “Masyarakat memperoleh
kepastian hukum”.

Misi Direktorat Jenderal Imigrasi


Adapun Misi dari Direktorat Jenderal Imigrasi adalah “Melindungi
Hak Asasi Manusia (HAM)”.

Janji Layanan Direktorat Jenderal Imigrasi


Adapun janji layanan dari Direktorat Jenderal Imigrasi yaitu:
1) Kepastian Persyaratan
2) Kepastian Biaya
3) Kepastian Waktu Penyelesaian

Nilai-nilai Organisasi Direktorat Jenderal Imigrasi


Adapun nilai-nilai organisasi Direktorat Jenderal Imigrasi adalah
“SMILE” yang terdiri dari Simpatik, Mumpuni, Integritas, Lugas, Empati.

11
B. Deskripsi Isu Kantor Imigrasi Kelas I Palembang

Penerbitan Paspor Republik Indonesia (Paspor RI) merupakan salah


satu fungsi Keimigrasian dalam bidang pelayanan. Dalam
pelaksanaannya, secara garis besar meliputi kelengkapan persyaratan,
tahapan penerbitan, dan biaya penerbitan Paspor RI yang merupakan
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Landasan hukum tahapan penerbitan serta persyaratan yang harus


dipenuhi oleh pemohon telah diatur secara tegas dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dan
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor 8 Tahun 2014
tentang Paspor dan Surat Perjalanan Laksana Paspor.

Dalam proses menentukan isu penulis menggunakan landasan teoritik


dari agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN,
Whole of Government, dan Pelayanan Publik), ditambah dengan
pemahaman tentang substansi pekerjaan dan lingkungan tempat kerja.
Selain itu untuk menjaga relevansi dengan kondisi nyata di tempat kerja,
penulis juga melakukan proses konsultasi dengan atasan di lingkungan
kerja sehingga isu yang disampaikan valid.

Manajemen ASN sendiri merupakan pengelolaan ASN dalam


menghasilkan petugas ASN yang profesional, memiliki dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Terlepas dari usaha menciptakan ASN yang profesional,
Kantor Imigrasi Kelas I Palembang mengalami beberapa permasalahan
terkait manajemen ASN dan Pelayanan Publik yaitu :

12
1. Belum Optimalnya Kenyamanan dan Ketertiban di Ruang Tunggu
Pelayanan Paspor
Deskripsi Isu: Banyaknya permohonan paspor di Kantor Imigrasi
Kelas I Palembang yang mengajukan permohonan paspor, dari sekian
banyak pemohon, ada cukup banyak pemohon paspor yang merupakan
anak-anak dan ibu menyusui, dimana pemohon paspor pada golongan ini
membutuhkan perhatian khusus agar kenyamanan mereka tidak
terganggu.

2. Masih Lemahnya Layanan Pengaduan


Deskripsi Isu: Masyarakat dapat mengadukan berbagai macam
ketidakpuasan terhadap pelayanan public yang diberikan oleh UPT Kantor
Imigrasi Kelas I Palembang melalui www.lapor.go.id. Akan tetapi
mekanisme penerusan laporan/aduan untuk sampai ke UPT yg dimaksud
masih cukup kompleks, sehingga laporan/aduan masyarakat terkadang
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk direspon.

3. Belum Optimalnya Layanan Meja Informasi


Deskripsi Isu: Sering kali pemohon menanyakan berbagai macam hal
mengenai pengajuan permohonan paspor di meja informasi merasa tidak
puas akan informasi yang telah mereka dapatkan.

4. Belum Optimalnya Sosialisasi Tentang Paspor


Deskripsi Isu: Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan Paspor
semakin meningkat, namun ada banyak masyarakat yang datang ke
Kantor Imigrasi Kelas I Palembang yang ingin mengajukan permohonan
pembuatan paspor tetapi permohonan tersebut tidak dapat diterima oleh
Kantor Imigrasi Kelas I Palembang dikarenakan ada beberapa
persyaratan yang tidak dipenuhi oleh pemohon.

13
5. Belum Optimalnya layanan Pengambilan Paspor
Deskripsi Isu: Ada beberapa pemohon yang harus menunggu cukup
lama untuk mengambil paspor mereka yang telah selesai, dikarenakan
petugas kesulitan untuk mencari paspor mereka yang siap untuk
diserahkan, hal ini mungkin terjadi karena kurangnya kerapihan dalam
penyusunan paspor/berkas yang siap untuk diserahkan kepada pemohon.

6. Kurangnya pengarsipan dokumen-dokumen di seksi Lantaskim


Deskripsi Isu: Kurangnya ketertiban dalam pengelolaan berkas
pemohon paspor yang ditangguhkan/ditolak permohonannya, hal ini
membuat map/berkas permohonan tersebut banyak ditemukan diberbagai
macam tempat.

7. Kurangnya pengelolaan alat-alat yang berkaitan dengan proses


pembuatan paspor.
Deskripsi Isu : Sarana atau alat yang berkaitan dengan proses
penerbitan paspor seperti satu pake lengkap komputer beserta kamera
dan scanner sidik jari diperlukan di alur foto, pengambilan biometrik sidik
jari dan wawancara, tanpa alat tersebut maka proses penerbitan paspor
tidak bisa dilakukan, mengingat fungsi vital daripada alat tersebut maka
dari itu pengelolaan dan perawatan sarana atau alat yang disebutkan
terasa cukup penting untuk dilakukan, agar petugas dapat melakukan
tugasnya dengan maksimal.

14
Adapun ketujuh permasalahan tersebut secara ringkas dijelaskan
pada tabel di bawah ini :
No Identifikasi Isu/ Kondisi Ideal Keterkaitan Identifikasi Akar
Kondisi dengan Permasalah
Sekarang Materi

1. Belum Pemohon tertib Pelayanan 1. kurangnya


optimalnya dalam Publik sosialisasi terkait
kenyamanan mengajukan tata tertib dalam
permohonan rangka
di ruang
paspor dan mengajukan
tunggu merasa nyaman permohonan
pelayanan berada di ruang paspor
paspor tunggu pelayaan 2. kurangnya
paspor pengoptimalan
sarana dan
prasarana yang
telah dimiliki
2. Masih Aduan Pelayanan 1. Alur pelaporan
Lemahnya masyarakat Publik yang kompleks
layanan mengenai 2. Kurang
pengaduan kualitas mengoptimalkan
pelayanan dapat kotak saran dan
direspon kritik.
secepat
mungkin

3. Belum Optimal Pemohon Manajemen 1. Penempatan


layanan meja mendapatkan ASN petugas yang
informasi informasi yang berada di meja
lengkap dan informasi kurang
jelas sehingga tepat.
meningkatkan 2. Sarana
kepuasan pendukung di
terhadap meja layanan
pelayanan informasi kurang
memadai.

4. Belum Masyarakat 1. Kurangnya


Optimalnya paham Pelayanan penggunaan
sosialisasi mengenai Publik sosial media
mengenai persyaratan apa sebagai sarana
Paspor saja yang sosialisasi
dibutuhkan 2. Masih banyak
untuk masyarakat tidak

15
mengajukan memanfaatkan
permohonan teknologi.
paspor.

5. Belum Pengambilan 1. Kurangnya


Optimalnya paspor lebih Pelayanan ketertiban dalam
layanan cepat dan tertib Publik penyusunan
pengambilan berkas/paspor
paspor yang siap untuk
diserahkan
2. Kurangnya
sarana
pendukung di
layanan
pengambilan
paspor.

6. Kurangnya Dokumen/berka Pelayanan 1. Tidak ada


pengarispan s permohonan Publik sarana dan
dokumen- paspor tertata prasarana untuk
rapi pada tempat mengarsipkan
dokumen di
yang disediakan berkas/map
seksi permohonan
Lantaskim paspor yang
ditolak

7. Kurangnya Alat atau sarana Pelayanan 1. Tidak


pengelolaan yang berkaitan Publik diperbaharuinya
alat-alat yang dengan proses komputer dan
berkaitan pembuatan alat lainnya
dengan proses paspor dikelola 2. Jadwal
pembuatan dan dirawat perawatan tidak
paspor. dengan baik dan teratur
sesuai jadwal
Tabel 1. Deskripsi Isu/ Kondisi Unit Kerja Saat Ini

C. Analisis Isu

Setelah dideskripsikan pada bagian sebelumnya, maka diperlukan


analisis lanjutan dari isu-isu tersebut. Analisis isu dilakukan bertujuan
untuk menetapkan kriteria kualitas isu. Penetapan kriteria isu tulisan ini
dilakukan dengan menggunakan metode/ alat bantu penetapan kriteria

16
kualitas isu yaitu adalah Metode AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Probelmatika, Kelayakan).
Analisis isu yang dilakukan akan menghasilkan penetapan isu yang
memiliki kualitas isu tertinggi untuk dilakukan dalam proses habituasi
peserta di tempat kerja, dimana penetapan isu tersebut didukung
berdasarkan data dan fakta relevan.
Pada tahapan analisis isu, penulis menggunakan metode/ alat bantu
AKPK dalam proses penetapan kriteria kualitas isu. Tidak semua isu
dapat dikategorikan sebagai isu aktual. Isu aktual yang dibahas adalah isu
yang memenuhi kriteria berdasarkan metode AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika, Kekhalayakan), yaitu isu yang mengandung
kriteria sebagai berikut:

1. Aktual (Terjadi/akan Terjadi). Isu yang sedang terjadi atau dalam


proses kejadian, sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat,
atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat. Bukan isu
yang sudah lepas dari perhatian masyarakat atau isu yang sudah
basi.
2. Kekhalayakan. Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya, dan
bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil
orang tertentu saja.
3. Problematik. Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentutan
yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab
dan pemecahannya.
4. Kelayakan. Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat
dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab.
Disamping pemenuhan kriteria, penggalian isu juga dapat diperoleh
melalui berbagai aspek antara lain: aspek manajemen ASN, pelayanan
publik, dan Whole of Governement (WOG). Namun tidak semua isu yang
berhubungan dengan ketiga aspek tersebut di atas perlu dibicarakan dan

17
dipecahkan melainkan harus disesuaikan dengan organisasi atau unit
kerja. Penentuan kualiatas kriteria isu dengan metode AKPK dilakukan
dengan pembobotan 1 sampai dengan 5 untuk setiap kriterianya, adapun
keterangan dari setiap bobot, yaitu pada Tabel 2:
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Tabel 2. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK dan USG

Isu yang ada di unit kerja ini kemudian dianalisis dengan


menggunakan metode AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan
Kelayakan), maka analisis dari isu tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:

No ISU A K P K Jml Peringkat


(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
1. Belum optimalnya 5 5 4 4 18 1
kenyamanan di ruang tunggu
pelayanan paspor
2. Lemahnya layanan 2 2 4 3 11 4
pengaduan

3. Belum Optimalnya layanan 2 2 4 2 10 5


meja informasi

4. Belum optimalnya sosialisasi 4 3 4 3 14 2


mengenai paspor

5. Belum optimalnya layanan 2 3 3 1 9 6


pengambilan paspor

6. Pengarsipan 3 4 3 2 12 3
berkas/dokumen di seksi
lantaskim kurang tertib
7. Kurangnya pengelolaan alat- 1 1 2 3 7 7
alat yang berkaitan dengan

18
proses pembuatan paspor
Tabel 3. Tabel Analisis Isu Menggunakan AKPK

Berdasarkan hasil analisis penentuan isu dengan menggunakan alat


analisis AKPK, maka tujuh dari core issue yang ada di Subseksi Perizinan
Kantor Imigrasi Kelas I Palembang, maka satu isu yang memiliki bobot
nilai paling tinggi dan menjadi isu yang akan dibahas dan diberikan
solusinya oleh penulis adalah belum optimalnya kenyamanan di ruang
tunggu pelayanan paspor dengan skor pembobotan sebesar 18.

D. Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih

Isu yang terpilih berdasarkan penggunaan instrumen analisis AKPK


adalah “Belum Optimalnya Kenyamanan Ruang Tunggu Pelayanan
Paspor”. Isu ini terpilih dikarenakan kenyamanan di ruang tunggu
merupakan hal yang harus diprioritaskan dalam pelayanan paspor, karena
apabila masyarakat merasa nyaman menunggu selama proses pengajuan
permohonan paspor hal ini tentu saja akan meningkatkan tingkat
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan paspor di Kantor Imigrasi
Kelas I Palembang.

Selama ini menunggu merupakan suatu hal yang wajar apabila ada
masyarakat ingin berurusan dengan pelayanan publik, hal ini tidak
terelakan dikarenakan proses pembuatan paspor memerlukan waktu yang
tidak sebentar, terlebih lagi memang kebutuhan masyarakat akan paspor
semakin meningkat, hal ini tentu saja membuat daftar antrian ataupun
daftar tunggu menjadi semakin panjang.

Jika untuk melakukan penambahan petugas serta sarana seperti


penambahan booth foto dan wawancara dirasa terlalu sulit dan kompleks
untuk dilakukan agar dapat memecah antrian. Maka, salah satu gagasan
dari penulis adalah dengan memaksimalkan kenyamanan di ruang tunggu
pelayanan paspor, sehingga masyarakat tetap merasakan kenyamanan
walaupun mereka harus menunggu.

19
Kantor Imigrasi Kelas I Palembang sebenarnya telah memiliki fasilitas
yang sangat membantu untuk meningkatkan kenyamanan di ruang tunggu
pelayanan paspor, hanya saja beberapa fasilitas tersebut tidak maksimal
penggunaanya. Disini lah gagasan penulis untuk memecahkan issue yang
telah terpilih dengan cara mengoptimalkan penggunaan beberapa fasilitas
yang telah ada untuk meningkatkan kenyamanan di ruang tunggu
pelayanan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Palembang.

E. Nilai- Nilai Dasar Profesi PNS

1. AKUNTABILITAS

Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung


jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab.
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau


institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama ( Bovens, 2007), yaitu
untuk menyediakan kontrol demokratis ( peran demokratis ); untuk
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional ); dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ( peran
belajar ).

Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu : akuntabilitas


vertikal ( pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi ) dan
akuntabilitas horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas).
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel,
maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas

20
kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan
akuntabilitas kebijakan.

Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas


berupa : Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan Laporan Kinerja.

Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa


indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke


bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan
kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan
hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

21
2. NASIONALISME

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.


Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi
berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai
yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus
dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari
bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki
karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.

Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan


bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati
bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus


diperhatikan, yaitu :

1) Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa

Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai negara sekuler


yang membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila justru
mendorong nilai-nilai ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat
dan berpolitik. Nilai-nilai ketuhanan yang dikehendaki Pancasila
adalah nilai-nilai ketuhanan yang positif, yang digali dari nilai-nilai

22
keagamaan yang terbuka (inklusif), membebaskan dan menjunjung
tinggi keadilan dan persaudaraan. Dengan berpegang teguh pada
nilai-nilai ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan
karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif, dan
memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri dan
kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat.

2) Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam
berarti menjadi pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai
kemanusiaan dan hak asasi manusia. Ini berarti negara menjalankan
fungsi “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa

3) Sila ketiga: Persatuan Indonesia


Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman
dan terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa Indonesia
terjadi karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam
jiwa rakyat sebelumnya, yang menjalani satu kesatuan riwayat, yang
membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup
bersama dalam suatu wilayah geopolitik nyata. Selain kehendak hidup
bersama, keberasaan bangsa Indonesia juga didukung oleh semangat
gotong royong. Dengan kegotong royongan itulah, Indonesia harus
mampu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia,
bukan membela atau mendiamkan suatu unsur masyarakat atau
bagian tertentu dari teritorial Indonesia.

4) Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan / Perwakilan

23
Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi. Fungsi
pertama , badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang
memperjuangkan asprasi beragam golongan yang ada di masyarakat.
Fungsi kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan negara
persatuan, bukan negara untuk satu golongan atau perorangan.
Permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan hikmat
kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang
membawa kebaikan bagi semua pihak. Secara garis besar, terdapat
dua model demokrasi, yaitu : majoritarian democracy (demokrasi yang
lebih mengutamakan suara mayoritas) dan consensus democracy
( demokrasi yang mengutamakan konsensus atau musyawarah). Oleh
karena itu, pilihan demokrasi konsensus berupa demokrasi
permusyawaratan merupakan pilihan yang bisa membawa
kemaslahatan bagi bangsa Indonesia.

5) Sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia


Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa
menyatakan bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang
bertujuan menyelenggarakan keadilan. Keadilan sosial juga
merupakan perwujudan imperative etis dari amanat pancasila dan
UUD 1945. Peran negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial,
antara lain : (a) perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sistem
kemasyarakatan; (b) pengembangan struktur yang menyediakan
kesetaraan kesempatan; (c) proses fasilitasi akses atas informasi,
layanan dan sumber daya yang diperlukan; dan (d) dukungan atas
partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua orang.

3. ETIKA PUBLIK

24
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan
keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk
serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang
dianut (Catalano, 1991).

Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada


perbedaan antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang
baik atau benar. Sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika juga
dipandang sebagai karakter atau etos individu/kelompokberdasarkan nilai-
nilai dan norma-norma luhur.

Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam


suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.

Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah :

1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan


berintegritas.
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.

25
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-


undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :

1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.


2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

26
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

4. KOMITMEN MUTU

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua
mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai
efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :

1) Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk
mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan
alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.

2) Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan
tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana

27
pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.

3) Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar
menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.

4) Mutu

Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,


jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi.

Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam


mengevaluasi kualitas pelayan (Berry dan Pasuraman dalam Zulian Zamit,
2010:11), yaitu :

1) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,


pegawai, dan sarana komunikasi;

28
2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang
telah dijanjikan;
3) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap;
4) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan
sifat dapat dipercaya;
5) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan
pelanggan.

5. ANTI KORUPSI
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun
waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :

1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut
untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi
diri terhadap godaan untuk berbuat curang.

29
2) Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki
sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat
banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan
uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah
berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
membantu sesama.

3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang
tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.

4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran
menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

5) Tanggung Jawab

30
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak
tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan
bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.

6) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas
hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-
besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk
melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak
akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.

7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam
gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal
kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar
harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu
keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-
banyaknya.

8) Berani

31
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan
mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.

9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang
dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut
untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia
seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil
kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan
bangsanya.

32
F. Matrik Rancangan
MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Kantor Imigrasi Kelas I Palembang


Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya kenyamanan dan ketertiban di ruang tunggu pelayanan paspor.
2. Masih lemahnya layanan pengaduan.
3. Belum optimalnya layanan meja informasi.
4. Belum optimalnya sosialisasi tentang paspor.
5. Belum optimalnya layanan pengambilan paspor.
6. Kurangnya pengarsipan dokumen-dokumen di seksi lantaskim.
7. Kurangnya pengelolaan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembuatan paspor.

Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya Kenyamanan dan Ketertiban di Ruang Tunggu Pelayanan Paspor.
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Kenyamanan dan Ketertiban di Ruang Tunggu Pelayanan Paspor.

33
Kontribusi Kegiatan
Output/ Keterkaitan substansi Mata Kontribusi Pencapaian
No. Kegiatan Tahapan Pencapaian Visi dan
Hasil Pelatihan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Membuat 1. Membuat Proposal Peran dan kedudukan ASN: Aktualisasi nilai Aktualisasi nilai dasar ANEKA
1 Proposal konsep ide-ide telah selesai  Manajemen ASN dasar ANEKA dalam pada saat mengoptimalkan area
atau Konsep yang kegiatan membuat bermain anak memberikan
gagasan dituangkan ke Bukti Akuntabilitas dengan nilai proposal atau kontribusi berupa pencapaian
penulis dalam sebuah (evidence) : dasar yang berkaitan konsep gagasan penguatan nilai Kementerian
proposal. Dokumen sebagai berikut: memberikan Hukum dan HAM yaitu “PASTI”
2. Merancang  Kejelasan kontribusi terhadap pada huruf P dan juga kontribusi
proposal  Tanggung Jawab Misi Kemenkumham penguatan nilai Dirjen Imigrasi
dengan rinci nomor 6 yaitu, “SMILE” pada huruf I yaitu :
dan rapi. Nasionalisme dengan Mewujudkan 1. Profesional
nilai dasar yang aparatur 2. Integritas
berkaitan sebagai kementerian hukum
berikut: dan hak asasi
 Cinta Tanah Air manusia yang
profesional dan
Etika Publik dengan nilai berintegritas.
dasar yang berkaitan sebagai
berikut:
 Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggung
jawab dan berintegitas
 Komitmen mutu
 Efektif
 Efisien

34
Anti Korupsi dengan nilai
dasar yang berkaitan sebagai
berikut:
 Disiplin

2 Menghadap 1. Menghadap Output: Peran dan kedudukan ASN: Aktualisasi nilai Aktualisasi nilai dasar ANEKA
atasan atasan Atasan  Manajemen ASN dasar ANEKA dalam pada saat mengoptimalkan area
langsung langsung menyetujui kegiatan membuat bermain anak memberikan
dengan proposal. proposal atau kontribusi berupa pencapaian
membawa Akuntabilitas dengan nilai konsep gagasan penguatan nilai Kementerian
proposal yang Bukti dasar yang berkaitan sebagai memberikan Hukum dan HAM yaitu “PASTI”
telah (evidence) : berikut: kontribusi terhadap pada huruf P dan juga kontribusi
dirancang. Foto/Dokume  Kepemimpinan Misi Kemenkumham penguatan nilai Dirjen Imigrasi
ntasi  Transparansi nomor 6 yaitu, “SMILE” pada huruf M yaitu :
2.Menyampaik Dokumen Mewujudkan 1. Profesional
 Tanggung Jawab
an ide dan aparatur 2. Mumpuni
gagasan  Kejelasan kementerian hukum
kepada atasan dan hak asasi
langsung. Nasionalisme dengan manusia yang
nilai dasar yang profesional dan
3. Melakukan berkaitan sebagai berintegritas.
revisi terhadap berikut:
proposal.  Integritas

Etika Publik dengan nilai


dasar yang berkaitan sebagai
berikut:
 Menjalankan tugas secara

35
profesional dan tidak
berpihak
 Menghargai Konsultasi
dan kerjasama

Komitmen mutu dengan nilai


dasar yang berkaitan sebagai
berikut:
 Kualitas
 Efektivitas

Anti Korupsi dengan nilai


dasar yang berkaitan sebagai
berikut:
 Jujur

3 Menyebarkan 1. Merancang Pemohon Peran dan kedudukan ASN: Aktualisasi nilai Aktualisasi nilai dasar ANEKA
informasi design tata paspor  Pelayanan Publik dasar ANEKA dalam pada saat mengoptimalkan area
mengenai tertib yg akan mengetahui kegiatan membuat bermain anak memberikan
tata tertib diupload. tata tertib di proposal atau kontribusi berupa pencapaian
pemohon 2. Meminta ruang tunggu Akuntabilitas dengan nilai konsep gagasan penguatan nilai Kementerian
paspor persetujuan pelayanan dasar yang berkaitan sebagai memberikan Hukum dan HAM yaitu “PASTI”
kepada dari atasan paspor dan berikut: kontribusi terhadap pada huruf P dan I Serta
masyarakat terhadap mematuhinya  Kejelasan Misi Kemenkumham kontribusi penguatan nilai Dirjen
melalui design tata nomor 2 dan 6 yaitu, Imigrasi “SMILE” pada huruf M
media sosial tertib yg akan Bukti mewujudkan yaitu :
diupload. (evidence): Nasionalisme dengan pelayanan hukum 1. Profesional
3. Mengupload Foto/Dokume nilai dasar yang berkaitan yang berkualitas dan 2. Inovatif
tata tertib yang ntasi Mewujudkan 3. Mumpuni

36
telah disiapkan sebagai berikut: aparatur
ke media  Integritas kementerian hukum
sosial (official dan hak asasi
account). manusia yang
Etika Publik dengan profesional dan
nilai dasar yang berintegritas.
berkaitan sebagai
berikut:
 Melaksanakan tugas
dengan cermat dan
disiplin

Komitmen Mutu
dengan nilai dasar
yang berkaitan sebagai
berikut:
 Inovasi

Anti Korupsi dengan


nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Kerja Keras

4 Menyediakan 1. Menyiapkan Air minum Peran dan kedudukan ASN: Sesuai dengan Misi Aktualisasi nilai dasar ANEKA
permen/air meja atau alat dan permen  Pelayanan Publik Kemenkumham pada saat mengoptimalkan area
pada ruang lainnya untuk tersedia di nomor 2 dan 6 bermain anak memberikan
tunggu meletakkan air ruang tunggu yaitu,mewujudkan kontribusi berupa pencapaian
pelayanan dan permen. pelayanan Akuntabilitas dengan nilai pelayanan hukum penguatan nilai Kementerian

37
paspor 2. Membeli air paspor. dasar yang berkaitan yang berkualitas dan Hukum dan HAM yaitu “PASTI”
dan permen sebagai berikut: Mewujudkan pada huruf P dan juga kontribusi
yang Bukti  Tanggung Jawab aparatur penguatan nilai Dirjen Imigrasi
diperlukan. (evidence):  Konsisten kementerian hukum “SMILE” pada huruf M dan E
3. Meletakan Foto/Dokume dan hak asasi yaitu :
air/permen ntasi Nasionalisme dengan manusia yang 1. Profesional
pada tempat nilai dasar yang profesional dan 2. Mumpuni
yang telah berkaitan sebagai berintegritas 3. Empati
disiapkan berikut:
sebanyak satu  Integritas
kardus air
mineral dan
satu bungkus Etika Publik dengan
permen dan nilai dasar yang
akan diisi berkaitan sebagai
ulang lagi berikut:
ketika habis.  Mengutamakan
Pencapaian Hasil
dan Mendorong
Kinerja Pegawai

Komitmen Mutu
dengan nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Efektif

Anti Korupsi dengan nilai


dasar yang berkaitan sebagai

38
berikut:
 Peduli
 Tanggung Jawab

5 Memaksimal 1. Menyiapkan Area bermain Peran dan kedudukan ASN: Sesuai dengan Misi Aktualisasi nilai dasar ANEKA
kan dan membeli anak menjadi  Pelayanan Publik Kemenkumham pada saat mengoptimalkan area
penggunaan bahan atau lebih atraktif nomor 2 dan 6 bermain anak memberikan
taman alat yang sehingga yaitu,mewujudkan kontribusi berupa pencapaian
bermain anak diperlukan kantor Akuntabilitas dengan nilai pelayanan hukum penguatan nilai Kementerian
seperti, Imigrasi dasar yang berkaitan yang berkualitas dan Hukum dan HAM yaitu “PASTI”
Wallpaper, kelas 1 sebagai berikut: Mewujudkan pada huruf P dan juga kontribusi
mainan anak- Palembang  Kejelasan aparatur penguatan nilai Dirjen Imigrasi
anak dan lain- menjadi kementerian hukum “SMILE” pada huruf M dan E
lain. ramah bagi Nasionalisme dengan dan hak asasi yaitu :
2. Melakukan anak-anak nilai dasar yang manusia yang 1. Profesional
penataan berkaitan sebagai profesional dan 2. Mumpuni
ulang dan Bukti(evidenc berikut: berintegritas 3. Empati
membersihkan e):  Integritas
taman bermain Foto/dokume
 Rela Berkorban
anak. ntasi
3. Melakukan
penambahan Etika Publik dengan nilai
wallpaper, dasar yang berkaitan sebagai
mainan anak berikut:
dan lain-lain  Mengutamakan
terhadap Pencapaian Hasil
taman bermain dan Mendorong
anak. Kinerja Pegawai

Komitmen Mutu dengan

39
nilai dasar yang berkaitan
sebagai berikut:
 Efektif
 Inovasi
Anti Korupsi dengan nilai
dasar yang berkaitan sebagai
berikut:
 Disiplin
 Tanggung jawab

6 Memaksimal 1. Merapikan Ruang laktasi Peran dan kedudukan ASN: Sesuai dengan Misi Aktualisasi nilai dasar ANEKA
kan terlebih dahulu jadi lebih  Pelayanan Publik Kemenkumham pada saat mengoptimalkan area
penggunaan ruangan bersih, rapi nomor 2 dan 6 bermain anak memberikan
ruang laktasi. laktasi, dan nyaman yaitu,mewujudkan kontribusi berupa pencapaian
meyiapkan bagi ibu Akuntabilitas dengan nilai pelayanan hukum penguatan nilai Kementerian
ruangan agar menyusui dasar yang berkaitan yang berkualitas dan Hukum dan HAM yaitu “PASTI”
dapat ditata dan bayinya. sebagai berikut: Mewujudkan pada huruf P dan juga kontribusi
ulang.  Kejelasan aparatur penguatan nilai Dirjen Imigrasi
Bukti kementerian hukum “SMILE” pada huruf M dan E
2. Membeli (evidence): Nasionalisme dan hak asasi yaitu :
bahan yang Foto/Dokume dengan nilai dasar manusia yang 1. Profesional
diperlukan ntasi yang berkaitan sebagai profesional dan 2. Mumpuni
seperti berikut: berintegritas 3. Empati
wallpaper, dan  Rela Berkorban
bahan lainnya
dikira berguna Etika Publik dengan nilai
untuk dasar yang berkaitan sebagai
meningkatkan berikut:
kerapihan dan
 Mengutamakan
kenyamanan.
Pencapaian Hasil

40
3. Melakukan dan Mendorong
perbaikan Kinerja Pegawai
serta
peningkatan Komitmen mutu dengan nilai
pada ruang dasar yang berkaitan sebagai
laktasi. berikut:
 Inovasi
 Kualitas Mutu

Anti Korupsi dengan nilai


dasar yang berkaitan sebagai
berikut:
 Tanggung jawab

7 Mempublikas 1. Menyusun Dokumentasi Peran dan kedudukan ASN: Sesuai dengan Misi Aktualisasi nilai dasar ANEKA
ikan upaya dokumentasi kegiatan  Pelayanan Publik Kemenkumham pada saat mengoptimalkan area
peningkatan kegiatan yg telah disusun nomor 2 dan 6 bermain anak memberikan
kenyamanan telah dan disetujui yaitu,mewujudkan kontribusi berupa pencapaian
di ruang dilakukan. oleh atasan Akuntabilitas dengan nilai pelayanan hukum penguatan nilai Kementerian
tunggu untuk dasar yang berkaitan yang berkualitas dan Hukum dan HAM yaitu “PASTI”
pelayanan 2. Koordinasi diupload. sebagai berikut: Mewujudkan pada huruf P dan T serta juga
paspor yang dengan atasan  Kejelasan aparatur kontribusi penguatan nilai Dirjen
telah langsung Bukti  Tanggung Jawab kementerian hukum Imigrasi “SMILE” pada huruf M
dilakukan ke mengenai (evidence) :  Transparansi dan hak asasi yaitu :
media sosial dokumentasi Foto/dokume manusia yang 1. Profesional
kegiatan yang ntasi profesional dan 2. Transparan
Nasionalisme dengan
telah disusun. Official berintegritas 3. Mumpuni
nilai dasar yang
account
berkaitan sebagai
3. Mengupload
berikut:

41
kegiatan yang  Integritas
telah dilakukan  Rela Berkorban
ke media
sosial(official Etika Publik dengan nilai
account). dasar yang berkaitan sebagai
berikut:
 Mempertanggungja
wabkan tindakan
dan kinerjanya
kepada publik

Komitmen mutu dengan nilai


dasar yang berkaitan sebagai
berikut:
 Efektifitas dan Efisien

Anti Korupsi dengan nilai


dasar yang berkaitan sebagai
berikut:
 Tanggung Jawab

8. Membuat 1. Menyusun Laporan Peran dan kedudukan ASN: Sesuai dengan Misi Aktualisasi nilai dasar ANEKA
Laporan laporan selesai dan  Manajemen ASN
dari Kemenkumham pada saat mengoptimalkan area
Kegiatan berbagai disetujui oleh nomor 2 dan 6 bermain anak memberikan
kegiatan yangatasan. Akuntabilitas dengan nilai yaitu,mewujudkan kontribusi berupa pencapaian
telah dasar yang berkaitan pelayanan hukum penguatan nilai Kementerian
terlaksana. Bukti/Evidenc sebagai berikut: yang berkualitas dan Hukum dan HAM yaitu “PASTI”
e:  Kejelasan Mewujudkan pada huruf P dan T serta juga
2. Menghadap Dokumen aparatur kontribusi penguatan nilai Dirjen
atasan Nasionalisme dengan kementerian hukum Imigrasi “SMILE” pada huruf M
langsung nilai dasar yang dan hak asasi yaitu :

42
untuk berkaitan sebagai manusia yang 1. Profesional
memintas berikut: profesional dan 2. Transparan
masukan,  Integritas berintegritas. 3. Mumpuni
saran serta  Cinta Tanah Air
persetujuan
atas draft Etika Publik dengan nilai
laporan yang dasar yang berkaitan sebagai
telah disusun. berikut:

3. Membuat  Mempertanggungja
laporan wabkan tindakan
kegiatan. dan kinerjanya
kepada publik

Komitmen mutu dengan nilai


dasar yang berkaitan sebagai
berikut:
 Efektifitas dan Efisien
 Inovasi

Anti Korupsi dengan nilai


dasar yang berkaitan sebagai
berikut:
 Tanggung Jawab

Tabel 4. Matrik Rancangan Aktualisasi

43
G. Jadwal Kegiatan Aktualisasi (Habituasi)
Minggu Pelaksanaan
No Kegiatan Juli Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1
1. Membuat proposal
2. Menghadap atasan langsung
Menyebarkan informasi mengenai
3. tata tertib pemohon paspor kepada
masyarakat melalui media sosial
Menyediakan permen/air pada
4.
ruang tunggu pelayanan paspor
Memaksimalkan penggunaan
5.
taman bermain anak
Memaksimalkan penggunaan
6.
ruang laktasi
Mempublikasikan Peningkatan apa
7. saja yang telah dilakukan melalui
media sosial (official account)
8. Membuat laporan kegiatan
Tabel 5. Jadwal Kegiatan Aktualisasi (Habituasi)
H. Kendala dan Antisipasi

Pada bagian ini dijelaskan kendala yang akan dihadapi oleh penulis
dalam pelaksanaan kegiatan yang akan dikerjakan selama membuat
Laporan Aktualisasi Habituasi saat di Unit Pelaksana Teknis. Serta pada
bagian ini juga diberikan antisipasi untuk mengatasi kendala tersebut agar
kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan tujuan yang diharapkan bisa
tercapai. Selama melaksanakan kegiatan tersebut ada beberapa kendala
dan antisipasi yang bisa menjadikan kegiatan tersebut tersendat agar
dapat dicarikan sebuah solusi untuk mewujudkan tujuan kegiatan yaitu :

No. Kendala Antisipasi

1. Pada saat pelaksanaan Dapat melaporkan kegiatan


kegiatan, pimpinan ataupun tersebut dari jauh-jauh hari, atau
pihak yang terkait perihal membuat janji terlebih dahulu
perizinan tidak berada di dengan pimpinan ataupun pihak
tempat. Sehingga dapat lain terkait dengan perizinan.
menghambat kegiatan
aktualisasi (habituasi) yang
telah di jadwalkan.

2. Pada saat praktik di Unit Selalu berkonsultasi dan


Pelaksana Teknis, apa yang berkomunikasi dengan mentor
telah dipelajari selama in serta coach dan melaksanakan
class berupa teoritik tidak aktualisasi (habituasi) sesuai
sama dengan praktik dengan jadwal rencana yang
dilapangan, sehingga dapat telah ditetapkan.
menyebabkan permasalahan
dalam pelaksanaan
aktualisasi.

3. Terbatasnya ketersediaan Mengorbankan waktu diluar


waktu untuk melaksanakan waktu kerja demi terlaksananya
kegiatan aktualisasi yang telah kegiatan aktualisasi yang telah
dirancang, dikarenakan harus direncanakan.
melakukan pelayanan publik
seperti biasanya pada hari
kerja.

4. Keterbatasan anggaran untuk Berkoordinasi dengan atasan


melaksanakan kegiatan yang langsung dan bagian keuangan
telah dirancang. untuk menemukan solusinya.

5. Minimnya pengetahuan serta Berkoordinasi dengan mentor,


pengalaman penulis untuk coach serta pegawai di
melaksanakan kegiatan lingkungan kerja untuk meminta
aktualisasi yang telah saran, koreksi serta bimbingan
dirancang. dalam pelaksanaan kegiatan
aktualisasi.
Tabel 7. Kendala dan antisipasi

46
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Pendalaman Core Issue Terpilih dan Analisis Dampak


Berdasarkan hasil analisis isu dengan menggunakan alat bantu AKPK
terhadap permasalahan yang terjadi di Subseksi Perizinan Keimigrasian,
Seksi Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor Imigrasi Kelas I Palembang
maka diperoleh kesimpulan bahwa isu yang terpilih perlu memiliki
penyelesaian segera, dan isu yang terpilih adalah mengenai kenyamanan
pemohon paspor di ruang tunggu pelayanan paspor. Oleh karena itu
diperlukan upaya-upaya untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Perlu diketahui bahwa setiap harinya pemohon paspor di Kantor
Imigrasi Kelas I Palembang selalu saja ramai, dikarenakan tingkat
kebutuhan masyarakat akan paspor semakin meningkat setiap waktunya.
Permasalahan yang terjadi pada Subseksi Perizinan Keimigrasian,
Kantor Imigrasi Kelas I Palembang adalah ruang tunggu pelayanan
paspor dirasa belum cukup memberikan kenyamanan terhadap pemohon
paspor yang menunggu antrian. Selain itu Kantor Imigrasi Kelas I
Palembang memiliki ruangan yang sempit dan fasilitas berupa kursi yang
jumlahnya belum memadai apabila terjadi penumpukan pemohon.
Apabila permasalahan ini tidak segera diatasi maka akan sangat
merugikan petugas imigrasi dan juga pemohon yang melakukan proses
penerbitan paspor. Bagi petugas imigrasi, melihat masyarakat tidak
nyaman dan seringkali mengeluh merupakan suatu tekanan tersendiri.
Bagi pemohon / masyarakat akan merasakan ketidaknyamanan dalam
menunggu antrian panggilan untuk melakukan proses foto dan wawancara
di ruang tunggu pelayanan paspor .Keterkaitan mata pelatihan dasar
dengan isu ini adalah Pelayanan Publik dan Manajemen ASN.
Adapun analisis dampak kegiatan yang penulis lakukan untuk
mengatasi permaslaahan yang terjadi di Subseksi Perizinan Keimigrasian,

47
Seksi Lalu lintas Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas I Palembang adalah
sebagai berikut:
1. Membuat grand design atau pun konsep dalam melakukan berbagai
macam upaya dan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Kegiatan pertama yang penulis lakukan adalah Membuaat grand
design peningkatan kenyamanan di ruang tunggu pelayanan paspor.
Grand design ini akan digunakan bagi penulis sebagai landasan dan
alur proses dari kegiatan yang telah direncanakan. Diharapkan dengan
adanya grand design ini akan menjadi landasan dalam rangka
peningkatan kenyamanan di ruang tunggu pelayanan paspor.

2. Menghadap atasan langsung


Dalam melaksanakan tugas diperlukan koordinasi kepada atasan
langsung. Dalam kegiatan ini diharapkan mendapatkan persetujuan
dari atasan langsung serta mendapatkan saran dan kritik yang
membangun guna terlaksananya kegiatan.

3. Menyebarkan informasi mengenai tata tertib pemohon paspor.


Kegiatan selanjutnya yang dilakukan penulis adalah menyebarluaskan
informasi mengenai tata tertib pemohon paspor di Kantor Imigrasi
Kelas I Palembang melalui berbagai macam akun social media Kantor
Imigrasi Kelas I Palembang. Kegiatan ini dilakukan guna
mempermudah masyarakat dalam melakukan proses penerbitan
paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Palembang. Penyebaran informasi
mengenai tata tertib ini berupa larangan menggunakan celana ataupun
rok pendek, larangan merokok di dalam ruangan, larangan membawa
senjata api maupun senjata tajam, larangan menggunakan sandal.
Dimana selama ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui
tata tertib di Kantor Imigrasi Kelas I Palembang.
4. Menyediakan permen dan air di ruang tunggu pelayanan paspor.

48
Kegiatan ini dilakukan dengan maksud agar masyarakat tidak perlu
keluar dari ruang tunggu pelayanan paspor apabila ingin mencari air
minum, sehingga kemungkinan pemohon paspor melewatkan
panggilan dari petugas imigrasi menjadi semakin kecil.

5. Memaksimalkan penggunaan taman bermain anak


Melalui kegiatan ini diharapkan anak-anak yang ada di ruang tunggu
pelayanan paspor dapat bermain dan melakukan kegiatan lainnya di
taman bermain anak sehingga tidak menggangu pemohon paspor
lainnya.

6. Memaksimalkan ruang laktasi


Kegiatan selanjutnya yang penulis lakukan adalah memaksimalkan
penggunaan ruang laktasi, yang mana penulis berharap ruang laktasi
ini dapat dijadikan tempat yang layak dan nyaman bagi ibu dan bayi.

7. Mempublikasikan upaya peningkatan kenyamanan di ruang tunggu


pelayanan paspor yang telah dilakukan ke media sosial
Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat tahu perubahan dan
peningkatan apa saja yang telah dilakukan kantor imigrasi kelas I
Palembang dalam rangka mewujudkan pelayanan yang lebih baik lagi.

8. Membuat laporan kegiatan


Kegiatan terakhir yang penulis lakukan adalah membuat laporan
kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan ini dilakukan sebagai
upaya pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dilaksanakan
oleh penulis dalam upaya memberikan inovasi di Subseksi Perizinan
Keimigrasian di Kantor Imigrasi Kelas I Palembang.

49
B. Capaian Kegiatan Aktualisasi (Habituasi)
Peserta Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS perlu untuk membuat rancangan kegiatan aktualisasi (habituasi) dan
melaksanakan rancangan kegiatan tersebut di instansi peserta bekerja. Kegiatan aktualisasi tersebut dilaksanakan sejak
tanggal 02 Juli 2018 hingga 05 Oktober 2018.
Seluruh kegiatan dan tahapan kegiatan yang dilaksanakan harus memuat nilai-nilai dasar yang wajib dimiliki oleh
setiap insan ASN yaitu akuntabiltias, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Dalam
pelaksanaannya, penulis melaporkan perkembangan kegiatan kepada mentor dan coach agar mendapatkan saran dan
kritik dalam pelaksanaannya.
Dari seluruh kegiatan aktualisasi, dapat dikatakan terlaksana dengan baik meskipun ada beberapa kegiatan yang
belum maksimal dalam pelaksanaannya. Tujuan dari kegiatan aktualisasi ini sudah sesuai dengan harapan yaitu adanya
peningkatan ataupun perbaikan di ruang tunggu pelayanan paspor kantor Imigrasi Kelas I Palembang. Berikut ini adalah
tabel capaian aktualisasi yang menjelaskan tahapan kegiatan, waktu pelaksanaan aktualisasi, persentase capaian
kegiatan, persentase capaian tahapan, nilai ANEKA dan Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang terkait output dan
keterangan.

No Kegiatan Tahapan Waktu Persentase Persentase Output Ket.


Nilai ANEKA dan

50
Capaian Capaian Kedudukan dan Peran
Kegiatan Pelaksaan Kegiatan Tahapan PNS dalam NKRI yang
(%) (%) Terkait
Peran dan kedudukan
1. Membuat grand  Membuat 02 Juli 2018 100 % 100 % Grand Terlaksan
ASN:
design peningkatan draft ide-ide – 13 Juli  Manajemen ASN design a
kenyamanan ruang yang akan 2018 peningkatan
Akuntabilitas dengan
tunggu pelayanan dituliskan nilai dasar yang kenyamanan
berkaitan sebagai
paspor dalam grand ruang tunggu
berikut:
design  Kejelasan pelayanan
 Tanggung paspor.
 Merancang /
Jawab
menyusun
Nasionalisme
grand
dengan nilai dasar
design yang berkaitan
sebagai berikut:
dengan rinci
 Cinta Tanah
 Mencetak Air
grand
Etika Publik dengan
design nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Melaksanakan
tugas dengan jujur,
bertanggung jawab
dan berintegitas
 Komitmen mutu

51
 Efektif
 Efisien

Anti Korupsi dengan


nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Disiplin

Peran dan kedudukan


2. Menghadap atasan  Mempersiap 16 Juli 2018 100 % 100 % Atasan Terlaksan
ASN:
-
langsung. – 20 Juli  Manajemen ASN langsung a
kan grand
design yang 2018 mengetahui
akan Akuntabilitas dengan dan
dijelaskan nilai dasar yang
kepada menyetujui
berkaitan sebagai
atasan berikut: kegiatan
langsung
 Kepemimpinan
 Menyampai- yang akan
 Transparansi
kan ide dilakukan.
 Tanggung Jawab
kepada
atasan  Kejelasan
langsung
Nasionalisme
dengan nilai dasar
yang berkaitan
sebagai berikut:
 Integritas

Etika Publik dengan


nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:

52
 Menjalankan tugas
secara profesional
dan tidak berpihak
 Menghargai
Konsultasi dan
kerjasama

Komitmen mutu
dengan nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Kualitas
 Efektivitas

Anti Korupsi dengan


nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Jujur

1. Merancang Peran dan kedudukan Pemohon


3. Menyebarkan 23 Juli 2018 100 % 100 % Terlaksan
design tata ASN: paspor
informasi mengenai tertib yg akan – 31 Juli  Pelayanan Publik mengetahui a
diupload. tata tertib di
tata tertib pemohon 2018
2. Meminta ruang tunggu
paspor melalui media persetujuan Akuntabilitas dengan pelayanan
dari atasan nilai dasar yang paspor dan
sosial
terhadap berkaitan sebagai mematuhiny
design tata berikut: a
tertib yg akan  Kejelasan
diupload.
3. Mengupload
tata tertib yang Nasionalisme
telah disiapkan dengan nilai dasar

53
ke media yang berkaitan
sosial (official sebagai berikut:
account).  Integritas

Etika Publik
dengan nilai dasar
yang berkaitan
sebagai berikut:
 Melaksanakan
tugas dengan
cermat dan
disiplin

Komitmen Mutu
dengan nilai
dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Inovasi

Anti Korupsi
dengan nilai dasar
yang berkaitan
sebagai berikut:
 Kerja Keras

1. Menyiapkan Peran dan kedudukan Air minum


4. Menyediakan 01 agustus 70 % 100 % Terlaksan
meja atau alat ASN: dan permen
permen/air pada ruang lainnya untuk 2018 –  Pelayanan Publik tersedia di a
meletakkan air ruang tunggu
tunggu pelayanan seterusnya
dan permen. pelayanan
paspor 2. Membeli air Akuntabilitas paspor.

54
dan permen dengan nilai dasar
yang yang berkaitan
diperlukan. sebagai berikut:
3. Meletakan  Tanggung
air/permen Jawab
pada tempat  Konsisten
yang telah
disiapkan Nasionalisme
sebanyak satu dengan nilai dasar
kardus air yang berkaitan
mineral dan sebagai berikut:
satu bungkus  Integritas
permen dan
akan diisi
ulang lagi Etika Publik
ketika habis. dengan nilai
dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Mengutamak
an
Pencapaian
Hasil dan
Mendorong
Kinerja
Pegawai

Komitmen Mutu
dengan nilai dasar
yang berkaitan
sebagai berikut:
 Efektif

55
Anti Korupsi dengan
nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Peduli
 Tanggung Jawab

1. Menyiapkan Peran dan kedudukan Area


5. Memaksimalkan 01 agusutus 80 % 100 % Terlaksan
dan membeli ASN: bermain
penggunaan taman bahan atau 2018 – 24  Pelayanan Publik anak menjadi a
alat yang lebih atraktif
bermain anak agustus 2018
diperlukan Akuntabilitas sehingga
seperti, dengan nilai dasar kantor
Wallpaper, yang berkaitan Imigrasi
mainan anak- sebagai berikut: kelas 1
anak dan lain-  Kejelasan Palembang
lain. menjadi
2. Melakukan Nasionalisme ramah bagi
penataan dengan nilai dasar anak-anak
ulang dan yang berkaitan
membersihkan sebagai berikut:
taman bermain  Integritas
anak.  Rela
3. Melakukan Berkorban
penambahan
wallpaper,
Etika Publik dengan
mainan anak
nilai dasar yang
dan lain-lain
berkaitan sebagai
terhadap
berikut:
taman bermain
anak.  Mengutamak
an
Pencapaian
Hasil dan

56
Mendorong
Kinerja
Pegawai

Komitmen Mutu
dengan nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Efektif
 Inovasi
Anti Korupsi dengan
nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Disiplin
 Tanggung jawab

1. Merapikan Peran dan kedudukan Ruang


6. Memaksimalkan 27 agustus 80 % 100 % Terlaksan
terlebih dahulu ASN: laktasi jadi
penggunaan ruang ruangan 2018 – 17  Pelayanan Publik lebih bersih, a
laktasi, rapi dan
laktasi september
meyiapkan Akuntabilitas nyaman bagi
ruangan agar 2018 dengan nilai dasar ibu menyusui
dapat ditata yang berkaitan dan bayinya.
ulang. sebagai berikut:
 Kejelasan
2. Membeli
bahan yang Nasionalisme
diperlukan dengan nilai
seperti dasar yang
wallpaper, dan berkaitan sebagai
bahan lainnya berikut:
dikira berguna  Rela
untuk Berkorban

57
meningkatkan
kerapihan dan Etika Publik dengan
kenyamanan. nilai dasar yang
berkaitan sebagai
3. Melakukan berikut:
perbaikan  Mengutamak
serta an
peningkatan Pencapaian
pada ruang Hasil dan
laktasi. Mendorong
Kinerja
Pegawai

Komitmen mutu
dengan nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Inovasi
 Kualitas Mutu

Anti Korupsi dengan


nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Tanggung jawab

1. Menyusun Peran dan kedudukan Dokumentasi


7. Mempublikasikan 24 agustus 100 % 100 % Terlaksan
dokumentasi ASN: kegiatan
upaya peningkatan kegiatan yg 2018 – 28  Pelayanan Publik telah disusun a
telah dan disetujui
kenyamanan di ruang agusutus
dilakukan. oleh atasan
tunggu pelayanan 2018 Akuntabilitas untuk
2. Koordinasi dengan nilai dasar diupload.

58
dengan atasan yang berkaitan
paspor yang telah
langsung sebagai berikut:
dilakukan ke media mengenai  Kejelasan
dokumentasi  Tanggung Jawab
sosial
kegiatan yang  Transparansi
telah disusun.
Nasionalisme
3.Mengupload dengan nilai dasar
kegiatan yang yang berkaitan
telah dilakukan sebagai berikut:
ke media  Integritas
sosial(official  Rela
account). Berkorban

Etika Publik dengan


nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Mempertang
gungjawabka
n tindakan
dan
kinerjanya
kepada
publik

Komitmen mutu
dengan nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Efektifitas dan
Efisien

Anti Korupsi dengan

59
nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Tanggung Jawab

1. Menyusun Peran dan kedudukan


8. Membuat laporan 24 100 % 100 % Laporan Terlaksan
laporan dari ASN: akhir
kegiatan berbagai September –  Manajemen ASN a
aktualisasi
kegiatan yang 05 Oktober
telah Akuntabilitas dengan
terlaksana. 2018 nilai dasar yang
berkaitan sebagai
2. Menghadap berikut:
atasan  Kejelasan
langsung
untuk Nasionalisme
memintas dengan nilai dasar
masukan, yang berkaitan
saran serta sebagai berikut:
persetujuan  Integritas
atas draft  Cinta Tanah
laporan yang Air
telah disusun.
Etika Publik dengan
3. Membuat nilai dasar yang
laporan berkaitan sebagai
kegiatan. berikut:
 Mempertang
gungjawabka
n tindakan
dan
kinerjanya
kepada
publik

60
Komitmen mutu
dengan nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Efektifitas dan
Efisien
 Inovasi

Anti Korupsi dengan


nilai dasar yang
berkaitan sebagai
berikut:
 Tanggung Jawab

Tabel 7. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi (Habituasi)

61
KEGIATAN 1
Membuat grand design peningkatan kenyamanan di ruang tunggu
pelayanan paspor Kantor Imigrasi Kelas I Palembang.
Kegiatan Membuat grand design peningkatan
kenyamanan di ruang tunggu pelayanan
paspor Kantor Imigrasi Kelas I Palembang.
Tanggal Kegiatan 02 Juli 2018 – 13 Juli 2018
Output Grand design penggunaan aplikasi
whatsapp for business.
A.Tahapan Kegiatan
 Membuat konsep ide-ide yang dituangkan ke dalam
sebuah proposal.
 Merancang proposal dengan rinci dan rapi.

B. Analisis Dampak
Dampak Positif.
Dengan adanya grand design peningkatan kenyamanan di ruang tunggu
pelayanan paspor Kantor Imigrasi Kelas I Palembang mampu menjadi
pegangan atau landasan dalam menjalankan inovasi di Subseksi
Perizinan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas I Palembang. Selain itu
dengan adanya grand design, lingkungan organisasi dapat mengetahui
manfaat dan tujuan dari inovasi dan kebutuhan yang diperlukan.
Dampak Negatif.
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka dalam membuat inovasi di
ruang tunggu pelayanan tidak memiliki landasan ataupun tidak memiliki
tujuan dan manfaat yang jelas dalam membuat inovasi.

C.Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS).


Peran dan kedudukan ASN:
 Manajemen ASN
Membuat konsep berdasarkan arahan dari pimpinan salah satu bentuk
manajemen ASN.

Akuntabilitas dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Kejelasan
Konsep ditulis dengan jelas dan lugas
 Tanggung Jawab
Melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab.

62
Nasionalisme dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:
 Cinta Tanah Air
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, wujud
mencintai tanah air.
Etika Publik dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:
 Komitmen mutu
Berkomitmen terhadap kualitas mutu yang dihasilkan dari penulisan.

Anti Korupsi dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Disiplin
DIsiplin dalam melaksanakan tahapan dari masing-masing kegiatan

D. Kontribusi Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi


Aktualisasi nilai dasar ANEKA dalam kegiatan membuat proposal atau
konsep gagasan memberikan kontribusi terhadap Misi Kemenkumham
nomor 6 yaitu, Mewujudkan aparatur kementerian hukum dan hak asasi
manusia yang profesional dan berintegritas.

E. Kontribusi Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi


Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada saat mengoptimalkan area bermain
anak memberikan kontribusi berupa pencapaian penguatan nilai
Kementerian Hukum dan HAM yaitu “PASTI” pada huruf P dan juga
kontribusi penguatan nilai Dirjen Imigrasi “SMILE” pada huruf I yaitu :
1. Profesional
2. Integritas

F.

63
Gambar 3 membuat konsep atau grand design

KEGIATAN 2
Menghadap atasan langsung.
Kegiatan Menghadap atasan langsung.
Tanggal Kegiatan 16 Juli 2018 – 20 Juli 2018
Output Atasan langsung mengetahui dan
menyetujui kegiatan yang akan
dilakukan.
A.Tahapan Kegiatan
 Mempersiapkan grand design yang akan dijelaskan
kepada atasan langsung
 Menyampaikan ide kepada atasan langsung
B. Analisis Dampak
Dampak Positif.
Dengan dilakukannya kegiatan ini, maka dapat membangun komunikasi
yang baik dengan atasan langsung. Penulis mendapatkan masukan,
saran dan kritik untuk membuat inovasi demi perbaikan yang ada di

64
Subeksi Perizinan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas I Palembang.
Dampak Negatif.
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan dapat memunculkan
miscommunication antara atasan langsung dan penulis yang
berdampak pelaksanaan kegiatan terkendala.
C.Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS).
Peran dan kedudukan ASN:
 Manajemen ASN
Menghadap atasan langsung meminta persetujuan dan bimbingan
merupakan bentuk dari manajemen ASN.

Akuntabilitas dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Transparansi
Dengan menghadap atasan langsung akan memunculkan
transparansi terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan terkait waktu
pelaksanaan dan kebutuhan yang diperlukan.
Nasionalisme dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:
 Integritas
Dengan menghadap atasan langsung dan mendapatkan
persetujuan, akan menjadi landasan bagi petugas untuk
melaksanakan tugas dengan memegang teguh pedoman yang
ada di dalam grand design.

Etika Publik dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Menghargai Konsultasi dan kerjasama
Menghargai komunikasi dan kerjasama dengan atasan langsung
yang terkait dalam penyiapan rencana aktualisasi
Komitmen mutu dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:
 Efektivitas
Kegiatan yang akan dilaksanakan apabila telah dikomunikasikan
dengan atas langsung akan menghasilkan rancangan kegiatan yang
efektif dan berkualitas
Anti Korupsi dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:
 Jujur
Keterbukaan dan jujur dalam mengkonsultasikan setiap kegiatan

D. Kontribusi Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi


Aktualisasi nilai dasar ANEKA dalam kegiatan menghadap atasan langsung
memberikan kontribusi terhadap Misi Kemenkumham nomor 6 yaitu,

65
Mewujudkan aparatur kementerian hukum dan hak asasi manusia yang
profesional dan berintegritas.
E. Kontribusi Kegiatan terhadap PenguatanNilai Organisasi
Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada saat menghadap atasan langsung
memberikan kontribusi berupa pencapaian penguatan nilai Kementerian
Hukum dan HAM yaitu “PASTI” pada huruf P dan juga kontribusi penguatan
nilai Dirjen Imigrasi “SMILE” pada huruf M yaitu :
1. Profesional
2. Mumpuni

F. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 4. Menghadap atasan langsung

66
KEGIATAN 3
Menyebarkan informasi tata tertib pemohon paspor.
Kegiatan Menyebarkan informasi tata tertib
pemohon paspor
Tanggal Kegiatan 23 Juli 2018 – 31 Juli 2018
Output Pemohon paspor mengetahui tata tertib
di ruang tunggu pelayanan paspor dan
mematuhinya.
A.Tahapan Kegiatan
1. Merancang design tata tertib yg akan diupload.
2. Meminta persetujuan dari atasan terhadap design tata tertib yg akan
diupload.
3. Mengupload tata tertib yang telah disiapkan ke media sosial (official
account).

B. Analisis Dampak
Dampak Positif.
Dengan mempublikasikan informasi mengenai tata tertib pemohon
paspor, dapat memudahkan masyarakat dan petugas imigrasi lainnya
untuk melakukan proses penerbitan paspor. Selain itu masyarakat juga
dapat menghemat waktu dan tenaga agar tidak terhambat karena tidak
mematuhi tata tertib pemohon paspor.
Dampak Negatif.
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan, masyarakat harus meluangkan
waktu dan energi yang lebih untuk kembali ke kantor imigrasi lagi
setelah mematuhi tata tertib yang berlaku, pemohon paspor lainnya

67
tidak nyaman karena ada pemohon paspor yang tidak mematuhi tata
tertib berpakaian sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi
pemohon lainnya serta petugas imigrasi.

C.Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS).


Peran dan kedudukan ASN:
 Pelayanan Publik
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan public, agar
menjadi semakin baik ke depannya.

Akuntabilitas dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Kejelasan
Memberi informasi melalui social media dengan jelas dan lugas.

Nasionalisme dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Integritas
Melaksanakan kegiatan menyebarkan informasi secara nyata

Etika Publik dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin
Melaksanakan kegiatan dengan cermat agar dapat terselesaikan tepat
waktu.

Komitmen Mutu dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Inovasi
Berinovasi dalam membuat design tata tertib yang akan diupload

Anti Korupsi dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Kerja Keras
Dibutuhkan kerja keras agar kegiatan dapat tercapai tujuannya.

D. Kontribusi Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi


Aktualisasi nilai dasar ANEKA dalam kegiatan Mempublikasikan informasi
mengenai tata tertib pemohon paspor memberikan kontribusi terhadap Misi
Kemenkumham nomor 2 dan 6 yaitu, mewujudkan pelayanan hukum yang
berkualitas dan Mewujudkan aparatur kementerian hukum dan hak asasi
manusia yang profesional dan berintegritas.

E. Kontribusi Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi


Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada saat mempublikasikan informasi
mengenai tata tertib pemohon paspor memberikan kontribusi berupa
pencapaian penguatan nilai Kementerian Hukum dan HAM yaitu “PASTI”
pada huruf P dan I Serta kontribusi penguatan nilai Dirjen Imigrasi “SMILE”

68
pada huruf M yaitu :
1. Profesional
2. Inovatif
3. Mumpuni

F. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 5. Membuat design video dan gambar mengenai tata tertib


pemohon paspor.

69
Gambar 6. Menyebarkan informasi mengenai tata tertib pemohon
paspor melalui social media.

KEGIATAN 4
Menyediakan permen/air pada ruang tunggu pelayanan paspor
Kegiatan Menyediakan permen/air pada ruang
tunggu pelayanan paspor.
Tanggal Kegiatan 01 agusutus 2018 - seterusnya
Output Air minum dan permen tersedia di ruang
tunggu pelayanan paspor.
A.Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan meja atau alat lainnya untuk meletakkan air dan permen.
2. Membeli air dan permen yang diperlukan.
3. Meletakan air/permen pada tempat yang telah disiapkan sebanyak
satu kardus air mineral dan satu bungkus permen dan akan diisi ulang
lagi ketika habis.
B. Analisis Dampak
Dampak Positif.
Dengan adanya air minum serta permen di ruang tunggu pelayanan
paspor, maka hal ini dapat meminimalisir pemohon paspor
meninggalkan ruang tunggu pelayanan paspor saat menunggu antrian

70
foto dan wawancara, hal ini dapat memperlancar petugas imigrasi
dalam menjalankan tugasnya sehingga tidak perlu memanggil pemohon
paspor berulang kali. Permen dan air minum juga dapat meningkatkan
rasa nyaman dan feedback positif dari masyarakat tentang ruang
tunggu pelayanan paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Palembang.
Dampak Negatif.
Apabila tidak ada fasilitas seperti permen dan air minum bagi pemohon
paspor, maka pemohon paspor rentan untuk meninggalkan ruang
tunggu pelayanan untuk membeli air minum dan lainnya, sehingga
menghambat petugas imigrasi dalam melakukan tugasnya dengan cara
memanggil nomor antrian berulang kali ketika pemohon paspor tersebut
meninggalkan ruang tunggu pelayanan paspor.

C.Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS).


Peran dan kedudukan ASN:
 Pelayanan Publik
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik

Akuntabilitas dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Tanggung Jawab
Melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab.

Nasionalisme dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Integritas
Dibutuhkan integritas tinggi agar kegiatan dapat terwujud secara nyata

Etika Publik dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Mengutamakan Pencapaian Hasil dan Mendorong Kinerja
Pegawai
Diharapkan agar kegiatan ini mendorong kinjera pegawai agar lebih
baik lagi.

Komitmen Mutu dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Efektif
Agar kegiatan ini meningkatkan efektifas pelayanan
Anti Korupsi dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:
 Peduli
Wujud kepedulian terhadap masyarakat
 Tanggung Jawab
Bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan agar terlaksana dengan

71
baik

D. Kontribusi Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi


Sesuai dengan Misi Kemenkumham nomor 2 dan 6 yaitu,mewujudkan
pelayanan hukum yang berkualitas dan Mewujudkan aparatur kementerian
hukum dan hak asasi manusia yang profesional dan berintegritas

E. Kontribusi Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi


Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada saat menyediakan permen/air di ruang
tunggu pelayanan paspor memberikan kontribusi berupa pencapaian
penguatan nilai Kementerian Hukum dan HAM yaitu “PASTI” pada huruf P
dan juga kontribusi penguatan nilai Dirjen Imigrasi “SMILE” pada huruf M
dan E yaitu :
1. Profesional
2. Mumpuni
3. Empat

F. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 7.menyediakan permen pada konter foto dan wawancara.

72
Gambar 8. Air minum di ruang tunggu pelayanan paspor

KEGIATAN 5
Memaksimalkan penggunaan taman bermain anak.
Kegiatan Memaksimalkan penggunaan taman
bermain anak.
Tanggal Kegiatan 01 agustus 2018 – 24 agustus 2018
Output Area bermain anak menjadi lebih atraktif
sehingga kantor Imigrasi kelas 1
Palembang menjadi ramah bagi anak-
anak
A.Tahapan Kegiatan

73
1. Menyiapkan dan membeli bahan atau alat yang diperlukan seperti,
Wallpaper, mainan anak-anak dan lain-lain.
2. Melakukan penataan ulang dan membersihkan taman bermain anak.
3. Melakukan penambahan wallpaper, mainan anak dan lain-lain.
B. Analisis Dampak
Dampak Positif.
Dengan memaksimalkan taman bermain anak pada ruang tunggu
pelayanan paspor, maka akan memudahkan orang tua anak-anak untuk
menghibur dan mengontrol anak-anak mereka pada saat menunggu
antrian di ruang tunggu pelayanan paspor, dan juga tidak mengganggu
pemohon paspor lainnya karena telah disediakan tempat bermain bagi
mereka.

Dampak Negatif.
Apabila kegiatan ini tidak dilakukan, maka taman bermain anak tidak
atraktif dan menarik bagi anak-anak, sehingga anak-anak bermain tidak
pada tempatnya dan hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi
pemohon lain serta petugas imigrasi.

C.Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS).


Peran dan kedudukan ASN:
 Pelayanan Publik
Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik

Akuntabilitas dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Kejelasan
Dibutuhkan kejelasan dalam menjalankan tiap tahapan dalam kegiatan

Nasionalisme dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Rela Berkorban
Rela berkorban, mengorbankan waktu diluar jam kerja untuk
melakukan kegiatan aktualisasi.

Etika Publik dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Mengutamakan Pencapaian Hasil dan Mendorong Kinerja
Pegawai
Fokus pada pencapaian hasil untuk mendorong kualitas pelayanan
dan kinerja pegawai.

74
Komitmen Mutu dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:
 Inovasi
Dibutuhkan inovasi dan ide ide kreatif baru untuk mewujudkan
kegiatan ini.

Anti Korupsi dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Disiplin
Disiplin tinggi dapat menjadikan kegiatan ini terwujud sebagaimana yang di
inginkan.

Tanggung jawab
D. Kontribusi Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi
Sesuai dengan Misi Kemenkumham nomor 2 dan 6 yaitu,mewujudkan
pelayanan hukum yang berkualitas dan Mewujudkan aparatur kementerian
hukum dan hak asasi manusia yang profesional dan berintegritas
E. Kontribusi Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada saat memaksimalkan penggunaan
taman bermain anak memberikan kontribusi berupa pencapaian penguatan
nilai Kementerian Hukum dan HAM yaitu “PASTI” pada huruf P dan juga
kontribusi penguatan nilai Dirjen Imigrasi “SMILE” pada huruf M dan E
yaitu.
1. Profesional
2. Mumpuni
3. Empati
F. Dokumentasi Kegiatan

75
Gambar 8. Taman bermain anak setelah diperbaiki

KEGIATAN 6
Memaksimalkan Penggunaan ruang laktasi
Kegiatan Memaksimalkan penggunaan ruang laktasi
Tanggal Kegiatan 27 agustus 2018 – 17 september 2018
Output Ruang laktasi jadi lebih bersih, rapi dan
nyaman bagi ibu menyusui dan bayinya.
A.Tahapan Kegiatan
1. Merapikan terlebih dahulu ruangan laktasi, meyiapkan ruangan agar
dapat ditata ulang.

2. Membeli bahan yang diperlukan seperti wallpaper, dan bahan lainnya


dikira berguna untuk meningkatkan kerapihan dan kenyamanan.

3. Melakukan perbaikan serta peningkatan pada ruang laktasi.

B. Analisis Dampak
Dampak Positif.
Dengan memaksimalkan ruang laktasi di ruang tunggu pelayanan
paspor, maka dapat membantu salah satu masyarakat berkebutuhan

76
khusus yaitu ibu-ibu menyusui dan bayinya. Ruang ini apabila
dimaksimalkan penggunaannya maka akan sangat berguna bagi
pemohon paspor dari kalangan ibu menyusui serta bayinya untuk
beristirahat dan menyusui anaknya sembari menunggu antrian.

Dampak Negatif.
Apabila kegiatan ini tidak dilakukan,maka akan sangat menyusahkan
bagi ibu menyusui serta bayinya untuk beristirahat dan menyusui
anaknya ketika menunggu antrian di ruang tunggu pelayanan paspor.

C.Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS).


Peran dan kedudukan ASN:
 Pelayanan Publik
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik

Akuntabilitas dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Kejelasan
Dibutuhkan kejelasan agar kegiatan terlaksana dengan baik

Nasionalisme dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Rela Berkorban
Rela mengorbankan waktu diluar jam kerja untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi
Etika Publik dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:
 Mengutamakan Pencapaian Hasil dan Mendorong Kinerja
Pegawai
Diharapkan pencapaian hasil aktualisasi dapat meningkatkan kualitas
pelayanan dan mendorong kinerja pegawai agar dapat lebih baik lagi
dalam berinovasi dan melayani masyarakat.

Komitmen mutu dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Inovasi
Berinovasi dengan ide ide baru dan kreatifitas tinggi agar kegiatan dapat
terlaksana sebagaimana mestinya
 Kualitas Mutu
Mengutamakan kualitas mutu hasil dari kegiatan

Anti Korupsi dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


Tanggung jawab
Melaksanakan kegiatan dengan penuh rasa tanggung jawab

77
D. Kontribusi Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi
Sesuai dengan Misi Kemenkumham nomor 2 dan 6 yaitu,mewujudkan
pelayanan hukum yang berkualitas dan Mewujudkan aparatur kementerian
hukum dan hak asasi manusia yang profesional dan berintegritas

E. Kontribusi Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi


Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada saat memaksimalkan penggunaan
taman bermain anak memberikan kontribusi berupa pencapaian penguatan
nilai Kementerian Hukum dan HAM yaitu “PASTI” pada huruf P dan juga
kontribusi penguatan nilai Dirjen Imigrasi “SMILE” pada huruf M dan E
yaitu:
1. Profesional
2. Mumpuni
3. Empati
F. Dokumentasi Kegiatan

78
Gambar 9. Ruang laktasi tertata rapi.

KEGIATAN 7
Mempublikasikan upaya peningkatan kenyamanan di ruang tunggu
pelayanan paspor yang telah dilakukan ke media social.
Kegiatan Mempublikasikan upaya peningkatan
kenyamanan di ruang tunggu pelayanan
paspor yang telah dilakukan ke media
social.
Tanggal Kegiatan 24 agustus 2018 – 30 agustus 2018
Output Dokumentasi kegiatan telah disusun
dan disetujui oleh atasan untuk
diupload.
A.Tahapan Kegiatan
1. Menyusun dokumentasi kegiatan yg telah dilakukan.

2. Koordinasi dengan atasan langsung mengenai dokumentasi kegiatan


yang telah disusun.

3. Mengupload kegiatan yang telah dilakukan ke media sosial(official

79
account).

B. Analisis Dampak
Dampak Positif.
Dengan dilakukannya penyebarluasan informasi mengenai upaya
peningkatan apa saja yang dilakukan oleh kantor imigrasi kelas I
Palembang melalui social media, maka hal ini dapat merangsang
feedback positif dari masyarakat terhadap pelayanan di kantor imigrasi
kelas I Palembang.

Dampak Negatif.
Apabila kegiatan ini tidak dilakukan akan menyebabkan masyarakat
tidak tahu mengenai fasilitas apa saja yang tersedia di kantor imigrasi
kelas I Palembang, serta tidak timbulnya minat masyarakat terhadap
pelayanan kantor imigrasi kelas I Palembang.
C.Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS).
Akuntabilitas dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:
 Kejelasan
Disampaikan dengan jelas dan lugas agar mudah dimengerti
 Transparansi
Bentuk transparansi atas kegiatan dan upaya yang telah dilakukan
selama masa aktualisasi.

Nasionalisme dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Rela Berkorban
Rela Mengorbankan waktu untuk mendesign bahan untuk diupload ke
social media

Etika Publik dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik
Bentuk pertanggungjawaban kegiatan selama aktualisasi kepada
publik

Komitmen mutu dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Efektifitas dan Efisien
Penyebaran informasi dilakukan dengan seefektif dan seefisien mungkin
agar memudahkan masyarakat menyerap informasi tersebut.

Anti Korupsi dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:

80
 Tanggung Jawab
Kegiatan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab agar tercapai tujuan
dan maksud daripada kegiatan itu tersendiri.

D. Kontribusi Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi


Sesuai dengan Misi Kemenkumham nomor 2 dan 6 yaitu,mewujudkan
pelayanan hukum yang berkualitas dan Mewujudkan aparatur kementerian
hukum dan hak asasi manusia yang profesional dan berintegritas.

E. Kontribusi Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi


Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada saat penyebaran informasi mengenai
peningkatan apa saja yang telah dilakukan selama masa aktualisasi
memberikan kontribusi berupa pencapaian penguatan nilai Kementerian
Hukum dan HAM yaitu “PASTI” pada huruf P dan T serta juga kontribusi
penguatan nilai Dirjen Imigrasi “SMILE” pada huruf M yaitu :
1. Profesional
2. Transparan
3. Mumpuni

F. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 10. Upload informasi ke akun social media kantor imigrasi kelas
I Palembang.

81
Gambar 11. Upload informasi melalui sosial media

KEGIATAN 8
Membuat laporan kegiatan.
Kegiatan Membuat laporan kegiatan.
Tanggal Kegiatan 24 September – 05 Oktober 2018
Output Laporan akhir aktualisasi
A.Tahapan Kegiatan
1. Menyusun laporan dari berbagai kegiatan yang telah terlaksana.

2. Menghadap atasan langsung untuk memintas masukan, saran serta


persetujuan atas draft laporan yang telah disusun.

82
3. Membuat laporan kegiatan.

B. Analisis Dampak
Dampak Positif.
Dengan membut laporan kegiatan akan menumbuhkan rasa tanggung
jawab dan sebagai bentuk pertanggung jawaban. Selain itu dengan
adanya laporan kegiatan, petugas imigrasi dapat mengetahui apakah
kegiatan sudah berjalan dengan baik atau tidak sehingga menjadi
bahan evaluasi kegiatan ke depannya.

Dampak Negatif.
Apabila kegiatan ini tidak dilakukan akan menjadikan penilaian terhadap
kinerja penulis terganggu selain itu tidak mengetahui proyeksi kegiatan
ke depannya serta tidak memiliki bentuk pertanggungjawaban.

C.Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS).


Peran dan kedudukan ASN:
 Manajemen ASN
Diharapkan dapat menguatkan manajemen ASN dengan membuat laporan
sebagai bentuk pertanggung jawaban.

Akuntabilitas dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Kejelasan
Laporan dibuat sejelas dan selugas mungkin

Nasionalisme dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Cinta Tanah Air
Dibuat dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Etika Publik dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik
Bentuk pertanggungjawaban kinerja dan tindakan kepada public dan
atasan selama masa aktualisasi.

Komitmen mutu dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:


 Efektifitas dan Efisien
Mengutamakan efektifitas dan efisiensi dalam menulis laporan aktualisasi
agar dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Anti Korupsi dengan nilai dasar yang berkaitan sebagai berikut:

83
 Tanggung Jawab
Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang telah dilakukan selama
masa aktualisasi dan dituangkan dalam bentuk laporan akhir.

D. Kontribusi Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi


Sesuai dengan Misi Kemenkumham nomor 2 dan 6 yaitu,mewujudkan
pelayanan hukum yang berkualitas dan Mewujudkan aparatur kementerian
hukum dan hak asasi manusia yang profesional dan berintegritas.

E. Kontribusi Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi


Aktualisasi nilai dasar ANEKA pada saat mengoptimalkan area bermain
anak memberikan kontribusi berupa pencapaian penguatan nilai
Kementerian Hukum dan HAM yaitu “PASTI” pada huruf P dan T serta juga
kontribusi penguatan nilai Dirjen Imigrasi “SMILE” pada huruf M yaitu :
1. Profesional
2. Transparan
3. Mumpuni

F. Dokumentasi Kegiatan

84
Gambar 12. Menyusun laporan akhir

Gambar 13. Menghadap atasan dan meminta bimbingan

85
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan ini merupakan laporan akhir atas kegiatan aktualisasi
(habituasi) perserta Pelatihan Dasar CPNS Kemenkumham Sumatera
Selatan Golongan III pada unit pelaksana teknis masing-masing dalam
upaya mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA).
Demi terwujudnya seorang ASN yang mampu memberikan pelayanan
publik yang profesional, nilai ANEKA tersebut diimplementasikan ke dalam
upaya pemecahan core issue yang ada di Subseksi Perizinan
Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas I Palembang. Pemecahan core issue
ini dilakukan dengan melakukan sejumlah tahapan kegiatan dengan
harapan terwujudnya pelayanan yang semakin baik dan dapat membentuk
karakter ASN yang profesional dalam menjalankan tugas, fungsi dan
perannya sebagai pelayan masyarakat.
Selain itu kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan memiliki sejumlah
manfaat, antara lain
1. Membuat grand design peningkatan kenyamanan di ruang tunggu
pelayanan paspor.
Dapat menjadi landasan bagi penulis untuk melakukan kegiatan
aktualisasi yang telah direncanakan. Dan menjadi acuan bagi petugas

86
agar melaksanan kegiatan sesuai dengan konsep ataupun grand
design yang telah disusun dan diketahui oleh atasan langsung.

2. Menghadap atasan langsung


Dalam melaksanakan tugas diperlukan koordinasi kepada atasan
langsung. Dalam kegiatan ini diharapkan mendapatkan persetujuan
dari atasan langsung serta mendapatkan saran dan kritik yang
membangun guna terlaksananya kegiatan.

3. Menyebarkan informasi tata tertib pemohon paspor


Kegiatan ini dilakukan demi memudahkan masyarakat mengetahui tata
tertib pemohon paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Palembang, sehingga
dapat menghemat tenaga serta waktu masyarakat agar tidak perlu
kembali lagi ke kantor imigrasi karena tidak mengetahui tata tertib
pemohon paspor, serta apabila masyarakat mematuhi tata tertib maka
hal ini dapat memudahkan petugas dan tidak mengganggu
kenyamanan masyarakat lainnya.

4. Menyediakan permen dan air di ruang tunggu pelayanan paspor,.


Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud agar pemohon paspor yang
sedang menunggu tidak meninggalkan ruang tunggu pelayanan
paspor dengan alasan membeli air atau permen, sehingga
meminimalisir pemohon tidak hadir ketika dipanggil petugas untuk
melakukan sesi foto dan wawancara. Dan juga ini memudahkan
pemohon paspor yang membutuhkan air dan juga permen, serta dapat
menimbulkan rasa nyaman bagi pemohon yang sedang mengantri di
ruang tunggu pelayanan paspor.

5. Memaksimalkan penggunaan taman bermain anak.


Melalui kegiatan ini diharapkan anak-anak yang sedang berada di
ruang tunggu pelayanan paspor dapat bermain dengan aman, dan

87
orang tuanya juga dapat mengawasi anak tersebut dengan mudah.
Dan taman bermain anak ini diharapkan digunakan dengan baik oleh
anak-anak agar tidak mengganggu pemohon paspor lainnya.

6. Memaksimalkan penggunaan ruang laktasi.


Kegiatan ini bermaksud agar masyarakat berkebutuhan khusus seperti
bayi dan ibu menyusui dapat terpenuhi kebutuhannya, bayi dan ibu
menyusui mendapatkan tempat yang nyaman dana man untuk
menyusui anaknya, dan tidak mengganggu pemohon paspor lainnya.

7. Menyebarluaskan upaya peningkatan kenyamanan yang telah


dilakukan di ruang tunggu pelayanan paspor melalui social media.
Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat mengetahui informasi
terbaru mengenai fasilitas apa saja yang telah diperbaharui oleh kantor
imigrasi kelas I Palembang, sehingga hal ini dapat merangsang
masyarakat untuk memberikan feedback positif terhadap pelayanan
Kantor Imigrasi Kelas I Palembang.

8. Membuat laporan kegiatan


Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pertanggungjawaban terhadap
apa yang telah dilaksanakan oleh penulis dalam upaya memberikan
inovasi di Subseksi Perizinan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas I
Palembang.

B. Rekomendasi
Selama pelaksanaan aktualisasi (habituasi) di instansi penulis bekerja
yaitu Kantor Imigrasi Kelas I Palembang, maka penulis
merekomendasikan:
1. Motivasi dari pimpinan
Untuk melakukan proses monitoring terhadap fasilitas yang ada
agar dipelihara dengan baik, memacu petugas imigrasi untuk lebih

88
banyak lagi memberikan inovasi demi terwujudnya pelayanan yang
lebih baik lagi.
2. Petugas Imigrasi
Untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN menjadi
ASN yang bekarakter ANEKA dalam menjalankan tugas, fungsi dan
peran mereka sebagai pelayan publik. Tujuannya agar
menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman serta
masyarakat puas terhadap pelayanan di Kantor Imigrasi Kelas I
Palembang.
3. Lainnya
Disarankan untuk melakukan kunjungan kerja ke Kantor Imigrasi
lainnya untuk mencari ide-ide baru dan inovasi baru untuk
diterapkan pada upt masing-masing, serta memperluas wawasan
petugas imigrasi.

89
DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Republik Indonesia, 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun


2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta (ID): Sekretariat Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Akuntabilitas : Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta (ID): Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Nasionalisme : Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta (ID): Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Etika Publik : Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta (ID): Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Komitmen Mutu : Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III Jakarta (ID): Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Anti Korupsi : Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta (ID): Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2016. Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Pedoman

90
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III. Jakarta (ID): Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2016. Manajemen ASN: Modul Pelatihan
Dasar Kader PNS. Jakarta (ID): Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2016. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan
Dasar Kader PNS. Jakarta (ID): Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2016. Whole of Government: Modul
Pelatihan Dasar Kader PNS.. Jakarta (ID): Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2016. Manajemen ASN: Modul Pelatihan
Dasar Kader PNS. Jakarta (ID): Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2016. Aktualisasi Pelatihan Dasar Kader
PNS: Modul Pelatihan Dasar Kader PNS. Jakarta (ID): Lembaga
Administrasi Negara.
Anonim, 2015. Tata Nilai “PASTI”. Tersedia pada:
https://www.itjen.kemenkumham.go.id/profil/tata-nilai
Anonim, 2016. Sejarah Kementerian Hukum dan HAM. Tersedia pada:
https://www.kemenkumham.go.id/profil/sejarah. Diakses pada 20 Juni
2018.

91
LAMPIRAN

Taman bermain anak digunakan oleh anak-anak.

92
orang tua mengawasi anak-anak yang sedang bermain.

93
Permen tersedia di konter foto dan wawancara

Kotak permen diletakkan di Konter Foto dan Wawancara

94
Kotak permen diletakkan di Kotak pengaduan

95
Ruang laktasi sebelum dirapikan

96
97
Ruang laktasi setelah dirapikan

taman bermain anak setelah dirapikan

98
menghadap atasan langsung

99
100
Bukti upload informasi mengenai tata tertib pemohon paspor

101
Upload informasi mengenai upaya peningkatan yang telah dilakukan

102
air minum diletakkan di ruang tunggu pelayanan paspor

103
BIODATA

I.Data Pribadi

Nama Lengkap : Albima Umari Sofyandani, S.IP


Tempat, Tanggal Lahir : Muara Enim, 16 Januari 1994
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Kebangsaan : Warga Negara Indonesia (WNI)
Alamat : Jl. OPI I Anggrek Residence Blok
C12
No. HP / Email : 082160714444 / bima.umari@gmail.com

II. Riwayat Pendidikan


1. SD Negeri 3 Muara Enim lulus pada tahun 2005
2. SMP Negeri 1 Muara Enim Lulus pada tahun 2008
3. SMA Negeri 2 Muara Enim Lulus pada tahun 2011
4. Universitas Pasundan Bandung (Hubungan Internasional) Lulus
pada tahun 2015

104

Anda mungkin juga menyukai