M. Helki Agusti
Dalam Cerita Panji dari Jawa tersebut disebutkan bahwa pemeran utama mempunyai
titisan Wisnu dan Dewi Sri, mengapa demikian? Pertanyaan itu muncul pada saat
pertama kali saya membaca cerita ini. Kali ini, saya sudah menemukan paling tidak
sedikit jawaban dari pertanyaan tersebut dari Sumaryono seorang jurnalis MUDRA.
Selain itu disisi lain, Arkeolog M. Dwi Cahyono berpendapat,Cerita Panji karena
memiliki pola-pola tertentu, yaitu : (1) pola alur penceritaan (integrasi-disintegrasi-
reintegrasi), (2) melibatkan tokoh peran dari kalangan ksatria bergelar ‘Panji’ – sebagai
tokoh peran utama, (3) bermuatan kisah asmara dramatik, yang melibatkan tokoh peran
pria dan wanita yang saling kasih, (4) berlatar sejarah Masa Hindu-Buddha atau masa
sesudahnya, (5) berwilayah geografis Jawa – khususnya Jawa Timur.
Seperti yang dikatakan diatas, poin ke-4 sudah sangat jelas dikatakan berlatar masa
Hindhu-Buddha yang merupakan mayoritas pada masa itu, tentu pula Dewa Wisnu dan
Dewi Sri berkaitan dengan hal tersebut. Pada intinya cerita ini ditulis sesuai dengan apa
yang ada disekitar penulis dan dibuat penyesuaian pada masyarakat sebagai
pembacanya.