Anda di halaman 1dari 37

DEFLEKSI / PERPINDAHAN TITIK

BUHUL
PADA STRUKTUR RANGKA BATANG

KULIAH MINGGU KE 5
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan :

• Mahasiswa dapat memahami prinsip


perpindahan/defleksi pada struktur rangka batang
• Mahasiswa dapat menghitung perpindahan /defleksi
pada struktur rangka batang
Ingat Mekanika Bahan

Sebuah batang baja dengan panjang L dan luas


penampang A ditarik dengan gaya P.
Akibat gaya P maka akan terjadi tegangan :

P
σ
A
1126
89
Akibat gaya P batang juga mengalami perpanjangan
sebesar dL. Regangan yang terjadi pada batang adalah :

dL
ε
L
1126
89
σ
E
ε
E = modulus elastisitas
E = modulus Young.

Dari tegangan 0 (nol) sampai tegangan sp (tegangan proposional), tegangan bahan


mempunyai kecenderungan hubungan linear terhadap regangan. Setelah tegangan sp
dilewati, maka bahan baja mempunyai kecenderungan tidak beraturan. Pada kondisi
kedua tersebut, maka perilaku bahan pada saat menderita tegangan mulai tidak
beraturan. Kondisi tidak beraturan ini juga dikenal sebagai kondisi leleh (Yield).
1126
89
σ
E P
ε A
E
dL
P L
σ
A P
A P*L
dL  
dL E E*A
ε L
L
1126
89
S* L
l  (Hukum Hooke)
E*A

Dimana:
Δl = Perbanjangan batang
S = Gaya batang
L = Panjang Batang
A = Luas Penampang Batang
E = Modulus Elastisitas Batang
 Tidak dibahas
 Tidak dibahas
 Ingat Hukum Hooke
Contoh 1:
Hitung penurunan di A, penurunan di B dan
perpindahan horisontal di B pada struktur di bawah
1
S

5 10 kN
4 6 7

R
2 B 3 A
4.0 m 4.0 m

Luas Penampang batang = 1000 mm2


Modulus elastisitas batang E = 200000MPa
Contoh 1:
Hitung gaya-gaya batang akibat beban 10 kN di A

S
HS=20 kN 1

VS=10 kN
10 kN
4.0 m

5
4 6 7

HR=20 kN 2 B 3 A
R
4.0 m 4.0 m
Contoh 1:
Gaya batang akibat beban 10 kN pada titik A

S
HS=20 kN 1
10
VS=10 kN

10 kN
4.0 m

5
40 -10 6 7

10
10

2√
2√

-20 -10
HR=20 kN R 2 B 3 A
4.0 m 4.0 m
Contoh 1:
Hitung perpanjangan setiap batang akibat beban 10kN

S* L

4.0 m
l  (Hukum Hooke)

10
10

2√
√2
E*A
2 F akibat beban 10 kN
Batang E (MPa) A (mm ) L (mm) FL/EA (mm)
(dalam satuan N)
1 200000 1000 4000 10000 0.2

2 200000 1000 4000 -20000 -0.4

3 200000 1000 4000 -10000 -0.2

4 200000 1000 4000 0 0

5 200000 1000 5656.9 14142.13562 0.4

6 200000 1000 4000 -10000 -0.2

7 200000 1000 5656.9 14142.13562 0.4

+ tarik Perhatikan satuan gaya batang F, luas


- tekan penampang A dan panjang batang L
Contoh 1:

Hitung gaya batang akibat beban 1 (satuan) pada


posisi titik A. Arah beban satuan harus sama dengan
arah lendutan yang akan dihitung (penurunan).
1
A
1

5 1
40 -1 6 7
√2

√2
B -2 -1
2 B 3 A
4.0 m 4.0 m
Contoh 1:

Hasil perhitungan gaya batang (ai)


1
Gaya Akibat A
Batang 1
Beban 1
1
1 1 40
5
-1 6 7

√2

√2
2 -2 -2 -1
B
2 B 3 A
3 -1 4.0 m 4.0 m

4 0

5 1.414213562

6 -1

7 1.414213562
Contoh 1:

Hitung penurunan pada titik A dengan menggunakan


rumus:

m
Li m Li
delta   a i Si delta   Fvi Si
i 1 Ei Ai i 1 Ei Ai

Rumus di atas merupakan jumlah dari hasil perkalian


nilai ai dengan perpanjangan pada setiap batang.
Z’B = penuruan pada titik A
m = jumlah batang
ai = gaya batang akibat beban satuan (unit load)
S1’ = gaya batang akibat beban luar
Li = panjang batang
Ai = luas penampang batang
Ei = modulus elastisitas batang
Perhitungan penurunan di titik A =  (Fv* (FL/EA))

Batang E A L (mm) F akibat FL/AE F akibat Fv


(MPa) (mm2) beban 10 beban P Fv  F  L
kN (N) vertikal di EA
A
1 200000 1000 4000 10000 0.2 P 1 0.2
2 200000 1000 4000 -20000 -0.4 -2P -2 0.8
3 200000 1000 4000 -10000 -0.2 -P -1 0.2
4 200000 1000 4000 0 0 0 0 0
5 200000 1000 5656.9 14142.14 0.4 P2 1.4142 0.565685
6 200000 1000 4000 10000 0.2 -P -1 0.2
7 200000 1000 5656.9 14142.14 0.4 P2 1.4142 0.565685
2.531371

Karena nilainya + maka penurunan di A =2.531371


mm ke bawah (sesuai dengan arah yang di misalkan)
Contoh 1:
Hasil perhitungan penurunan di A dengan
menggunakan unit load
F akibat beban 10 Gaya Akibat
Batang E (MPa) A (mm2) L (mm) FL/EA delta
kN (N) Beban 1 kN

1 200000 1000 4000 10000 0.2 1 0.2


2 200000 1000 4000 -20000 -0.4 -2 0.8
3 200000 1000 4000 -10000 -0.2 -1 0.2
4 200000 1000 4000 0 0 0 0
5 200000 1000 5656.9 14142.13562 0.4 1.414214 0.56568542
6 200000 1000 4000 -10000 -0.2 -1 0.2
7 200000 1000 5656.9 14142.13562 0.4 1.414214 0.56568542
lendutan 2.531371

Lendutan di titik A = 2.531371 mm = 0.253 cm


Contoh 2:

Untuk mencari lendutan (vertikal) di B maka


tempatkan beban 1 (vertikal) pada titik B.

S
HS=20 kN 1
10
VS=10 kN

10 kN
4.0 m

5
40 -10 6 7

10
10

2√
2√

-20 -10
HR=20 kN R 2 B 3 A
4.0 m 4.0 m
Contoh 2:

Untuk mencari lendutan (vertikal) di B maka


tempatkan beban 1 (vertikal) pada titik B.

1
A
0
4.0 m

5 6
40 0 1 7
√2

0
B 1 0
2 B 3 A
4.0 m 4.0 m
Contoh 2:

Penurunan di B adalah

4.0 m
4.0 m

√2

0
10
10

2√
√2

A L F akibat beban Gaya Akibat


Batang E (MPa) 2 FL/EA delta
(mm ) (mm) 10 kN (N) Beban 1
1 200000 1000 4000 10000 0.2 0 0

2 200000 1000 4000 -20000 -0.4 -1 0.4

3 200000 1000 4000 -10000 -0.2 0 0

4 200000 1000 4000 0 0 0 0

5 200000 1000 5657 14142.13562 0.4 1.414213562 0.56568542

6 200000 1000 4000 -10000 -0.2 0 0

7 200000 1000 5657 14142.13562 0.4 0 0

lendutan (mm) 0.96568542

Karena nilainya + maka penurunan di B =0.965685


mm ke bawah (sesuai dengan arah yang di misalkan)
Untuk mencari perpindahan (horizontal) di B :

S
HS=20 kN 1
10
VS=10 kN

10 kN
4.0 m

5
40 -10 6 7

10
10

2√
2√

-20 -10
HR=20 kN R 2 B 3 A
4.0 m 4.0 m
Gaya batang akibat beban 1 (horizontal) pada titik B

1
A
0

0
4.0 m

5
40 0 6 0 7

1 1 0
B
2 B 3 A
4.0 m 4.0 m

Karena belum pasti kemana arah perpindahan titik B,


tempatkan atau asumsikan arah gaya 1 ke kanan
Perpindahan horisontal di B adalah
L F akibat beban Gaya Akibat
Batang E (MPa) A (mm2) FL/EA delta
(mm) 10 kN (N) Beban 1 kN
1 200000 1000 4000 10000 0.2 0 0

2 200000 1000 4000 -20000 -0.4 1 -0.4

3 200000 1000 4000 -10000 -0.2 0 0

4 200000 1000 4000 0 0 0 0

5 200000 1000 5657 14142.13562 0.4 0 0

6 200000 1000 4000 -10000 -0.2 0 0

7 200000 1000 5657 14142.13562 0.4 0 0


lendutan
-0.4
(mm)

Karena nilainya – (negatif) maka perpindahan titik B


sebesar 0.4 mm ke kiri (berlawanan dengan arah
beban 1)
Perpindahan horisontal di B adalah

F akibat beban
Batang E (MPa) A (mm2) L (mm) FL/EA ai a i*(FL/EA)
10 kN (N)
1 200000 1000 4000 10000 0.2 0 0
2 200000 1000 4000 -20000 -0.4 1 -0.4
3 200000 1000 4000 -10000 -0.2 0 0
4 200000 1000 4000 0 0 0 0
5 200000 1000 5656.85425 14142.13562 0.4 0 0
6 200000 1000 4000 -10000 -0.2 0 0
7 200000 1000 5656.85425 14142.13562 0.4 0 0
lendutan (mm) -0.4

Karena nilainya – (negatif) maka perpindahan titik B


sebesar 0.4 mm ke kiri (berlawanan dengan arah
beban 1)
Contoh 3:

Akan dihitung lendutan titik G


Contoh 2:

Perhatikan satuan gaya (kg), luas penampang


menggunakan satuan cm2 dan modulus elastisitas
menggunakan kg/cm2
VA=150 kg
Contoh 2:

VB=150 kg
Contoh 2:

VB=150 kg
VA=150 kg
S1sin30 S1

1
S1cos30
V = 0
5
30.0°
S1sin30 + VA = 0
A S5
S1=-VA/sin30 = - 300 kg (tekan)

H = 0
S1cos30 + S5 = 0
S5=-S1cos30 = + 259.8076 kg (tarik)
Contoh 2:

VB=150 kg
VA=150 kg
H = 0
S5 – S6 = 0
S6= S5 = 259.8076 kg (tarik)

V = 0
S9 = 0
Contoh 2:

VB=150 kg
VA=150 kg
P1 = 100 kg S2sin30
S2 H = 0
C
2
S2cos30 S2cos30+S10cos30+S1cos30 = 0
1 10
S1cos30 S10cos30
S2 + S10 = – S1
9
S1
S1sin30
S1
0 S2 = – S1 – S10
S10sin30
V = 0
S2 = – S1 – S10 S2sin30-S10sin30+S1sin30-100 = 0
S2 = -300 + 100 = -200 kg S2sin30-S10sin30 = -50
S2 = - 200 kg (tekan) (-S1-S10)sin30-S10sin30 = -50
-2S10sin30 = +100
S10 = - 100 kg (tekan)
Contoh 2:

VB=150 kg
VA=150 kg
V = 0
S2sin30+S3sin30-S11-100 = 0
S11 = +100 (tarik)
Contoh 2:
Hasil perhitungan gaya batang dan perpanjangan setiap batang

E 2 F akibat Beban P
Batang 2 A (cm ) L (cm) FL/EA
(kg/cm ) (kg)
S1 2100000 5 173.7 -300 -0.0049629
S5 2100000 5 150 260 0.00371429
S6 2100000 5 150 260 0.00371429
S9 2100000 5 87.5 0 0
S2 2100000 5 173.7 -200 -0.0033086
S10 2100000 5 173.7 -100 -0.0016543
S3 2100000 5 173.7 -200 -0.0033086
S11 2100000 5 175 100 0.00166667
S12 2100000 5 173.7 -100 -0.0016543
S7 2100000 5 150 260 0.00371429
S8 2100000 5 150 260 0.00371429
S13 2100000 5 87.5 0 0
S4 2100000 5 173.7 -300 -0.0049629
Contoh 2:

VB = 0.5
VA = 0.5

Tempatkan gaya P = 1 (satuan gaya) pada titik G dan hitung


gaya-gaya batang akibat beban 1 satuan gaya
Contoh 2:

Batang ai

S1 -1
S5 0.866
S6 0.866
S9 0
S2 -1.714

VB = 0.5
VA = 0.5

S10 2.969
S3 -1.714
S11 2.969
S12 -2.969
S7 0.866
S8 -0.866
S13 0
S4 -1
Contoh 2:

E A F akibat
Batang 2 2 L (cm) FL/EA ai a i*(FL/EA)
(kg/cm ) (cm ) Beban P (kg)
S1 2100000 5 173.7 -300 -0.0049629 -1 0.00496286
S5 2100000 5 150 260 0.00371429 0.866 0.00321657
S6 2100000 5 150 260 0.00371429 0.866 0.00321657
S9 2100000 5 87.5 0 0 0 0
S2 2100000 5 173.7 -200 -0.0033086 -1.714 0.00567089
S10 2100000 5 173.7 -100 -0.0016543 2.969 -0.00491157
S3 2100000 5 173.7 -200 -0.0033086 -1.714 0.00567089
S11 2100000 5 175 100 0.00166667 2.969 0.00494833
S12 2100000 5 173.7 -100 -0.0016543 -2.969 0.00491157
S7 2100000 5 150 260 0.00371429 0.866 0.00321657
S8 2100000 5 150 260 0.00371429 -0.866 -0.00321657
S13 2100000 5 87.5 0 0 0 0
S4 2100000 5 173.7 -300 -0.0049629 -1 0.00496286
lendutan (cm) 0.032649

Lendutan pada titik G = 0.033 cm

Anda mungkin juga menyukai