Anda di halaman 1dari 3

Selamat siang pemirsa,jumpa lagi dengan saya Ina rizqi

amaliya dan rekan saya Dewi munarsih.


Di Fokus Siang selama beberapa menit kedepan,
Kali ini kami akan membawakan berita mengenai
KASUS DEMAM BERDARAH YANG MENINGKAT TAJAM.
DAN

SEMUA DESA DI BOJONG RAWAN LONGSOR.


Cuaca yang tidak menentu berpengaruh pada peningkatan
temuan kasus demam berdarah di Pati.Bahkan dalam
sepekan terakhir ini,pertambahan jumlah pederita mencapai
23 orang.Data Dinas Kesehatan Pati menyebutkan,sejak
Januari hingga sepekan lalu,jumlah kasus Demam Berdarah
sebanyak 117 dengan korban meninggal satu orang.Namun
kini jumlahnya meningkat menjadi 140 kasus dengan dua
orang meninggal dunia.
Direktur RSUD RAA Soewondo Pati dokter Endang Winarti
MM mengatakan,pasien yang dirawat akibat Demam
Berdarah mengalami tonjakan.Sehingga hampir semua ruang
perawatan penuh pasien.
Saat ini pasien Demam Berdarah dirawat di RSUD mencapai
40 orang.Kondisi tersebut membuat pihaknya harus
mengupayakan pelayanan maksimal dengan tetap
menempatkan mereka di ruang perawatan yang layak
meskipun jumlah ruangnya terbatas.
Pihaknya terpaksa menempatkan pasien yang terdaftar
menjadi anggota Jamkesmas dan Jamkesda dari ruang
perawatan kelas III ke kelas II.Langkah itu,ditempuh agar
semua pasien dapat terlayani dengan baik seiringi
meningkatnya kasus Demam Berdarah.Selama ini,pasien
Jamkesda biasa ditempatkan diruang Gading yang
merupakan kelas III.Adapun pasien kelas II ditempatkan di
ruang Cempaka.
“Di ruang Cempaka yang sebenarnya masuk kategori kelas II
untuk sementara sebagian digunakan menempatkan pasien
Jamkesmas maupun Jamkesda,” ujarnya di sela-sela
mendampingi jajaran Tim Penggerak PKK Pati saat
mengunjungi pasien Demam Berdarah di RSUD RAA
Soewondo,Rabu lalu.
Ketua Tim Penggerak PKK Musus Indarnani Haryanto
mengaku prihatin dengan melonjaknya kasus Demam
Berdarah.Padahal,pihaknya baru saja menyerukan
kewaspadaan terhadap penyakit tersebut dengan melakukan
gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menguras
bak mandi air,menutup tempat penampungan,serta
mengubur barang-barang bekas dan memberi obat anti jentik
nyamuk.

Berita selanjutnya akan disampaikan oleh rekan saya dewi


munarsih.
Terima kasih rekan ina,,,,
Musim hujan dengan intensitas tinggi mulai melanda di
wilayah Kabupaten Tegal akhir-akhir ini.Kondisi itu berakibat
kerawanan di wilayah selatan kabupaten penghasil teh
itu.Salah satunya di wilayah Kecamatan Bijing yang
wilayahnya terbukti dan memiliki tanah labil. “Di Bojong ada
17 desa dan semuanya rawan longsor” .
Dikatakan,hujan terus mengguyurwilayahnya yang
menyebabkan munculnya rekahan-rekahan tanah
diperbukitan wilayah tersebut.Rekahan tanah itu yang
berintensitas terjadinya longsor.Berdasarkan hasil
pantauannya ,rekahan itu telah muncul di Desa
Rambul,Tuwel,Batunyana,dan di sekitar objek wisata Guci.Di
Desa Tuwel,rekahan tanah juga mengancam akses jalan
utama yang menghubungkan Kecamatan Bojong dan
Bumijawa.Jalan yang cukup ramai dilalui kendaraan.
“Jika terus diguyurhujan dengan intensitas tinggi,maka
potensi longsor semakin tinggi juga”.
Kesadaran warga akan bahaya longsor cukup
bagus.Sebab ,tidak ada permukiman atau rumah warga yang
berada dalam zona merah rawan bencana .

Terima kasih pemirsa, itulah yang telah kami hadirkan


semoga bermanfaat.
Sekian informasi yang dapat kami sampaikan di Fokus Siang
hari ini, kami undur diri SELAMAT SIANG DAN SAMPAI
JUMPA.

===o0o===
www.terkoplak.com

Anda mungkin juga menyukai