Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA

DINAS KESEHATAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
KECAMATAN UNTER IWES

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELATIHAN KADER DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT
TIDAK MENULAR TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Indonesia menyadari bahwa PTM menjadi salah satu masalah kesehatan
dan penyebab kematian yang merupakan ancaman global bagi pertumbuhan
ekonomi di Indonesia, Program PTM telah direvisi dengan rencana strategi
PTM tahun 2015-2020, dan rencana kerja PTM Indonesia 2015-2020 telah
diluncurkan oktober 2015 Pencegahan dan Pengendalian factor risiko PTM
meliputi 4 cara yaitu:

1. Advokasi, kerjasama, bimbingan dan manajemen PTM

2. Promosi, pencegahan, dan pengurangan faktor risiko PTM melalui


pemberdayaan masyarakat

3. Penguatan kapasitas dan kompetensi layanan kesehatan, serta kolaborasi sektor


swasta dan professional

4. Penguatan surveilans, pengawasan dan riset PTM

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2007) menunjukkan penyebab


kematian telah terjadi pergeseran dari penyakit menular ke Penyakit Tidak
Menular. Berdasarkan riset tersebut, penyebab kematian terbesar untuk umur >
5 tahun adalah Stroke, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Penyakit
menular menyumbang 28,1% kematian sedangkan Penyakit Tidak Menular
sebagai penyumbang terbesar penyebab kematian terbesar (59,5%).

Faktor risiko PTM antara lain kurang aktivitas fisik, diet yang tidak sehat
dan tidak seimbang, merokok, konsumsi alkohol, obesitas, Hyperglikemia,
Hipertensi, hiperkolesterol, dan perilaku yang berkaitan dengan kecelakaan dan
cedera, misalnya perilaku berlalu lintas yang tidak benar. Upaya pencegahan
dan penanggulangan PTM akan menjadi lebih efektif dan efisien jika faktor
risiko tersebut dapat dikendalikan. Dampak dari PTM dan risikonya selain
berpengaruh pada ketahanan hidup manusia dan penurunan produktivitas kerja
juga menambah beban biaya pelayanan kesehatan. Upaya pengendalian
penyakit tidak menular ini tidak mungkin dilakukan hanya oleh sektor
kesehatan saja akan tetapi harus melibatkan sektor lain dan keterlibatan
1
2
masyarakat secara aktif.

II. Latar Belakang

Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular sebagai bagian dari


Program Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Restra Kemenkes 2010-
2014.Salah satu misi dari Kemenkes yang tertulis dalam Rencana Strategis
Restra Kemenkes 2010-2014 adalah meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan
masyarakat madani.Dimana prioritas pembangunan kesehatan yang ketiga
adalah pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular diikuti
penyehatan lingkungan.
Saat ini penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian utamasebesar
36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana
sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara yang sedangberkembang (WHO,
2010). Peningkatan kematian akibat penyakit tidak menular dimasa mendatang
diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% (44 juta kematian) dengan rentang
waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan
perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada
negara-negara berkembang.
Awal perjalanan Penyakit Tidak Menular seringkali tidak bergejala dan
tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat
atau sudah berada di stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan tidak
menyadari kondisi kelainan yang ada pada dirinya. Riset KesehatanDasar tahun
2013 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular terus meningkat dari
41,7% menjadi 59,5%. Penyakit Tidak Menular dapat dicegah dengan
mengendalikan faktor resikonya, yakni merokok, diet yang tidak sehat, aktivitas
fisik, konsumsi sayur dan buah-buahan yang seimbang serta konsumsi
minuman beralkohol. Pengendalian faktor resiko Penyakit Tidak Menular
merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor resiko bagi yang
belum memiliki faktor resiko, mengembalikan kondisi faktor resiko PTM
menjadi normal atau mencegah terjadinya PTM bagi yang memiliki faktor
resiko ataupun yang sudah menyandang Penyakit Tidak Menular.

III. Tujuan

a. Tujuan Umum
1. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini
faktor resiko PTM.

2. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang Penyakit Tidak


Menular

3
b. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan cakupan program PTM

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


Kegiatan pelatihan kader PTM dilaksanakan dengan mengundang 30 kader
posyandu di 8 desa yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Unter Iwes,
dengan metode penyuluhan dan diskusi serta penggalangan komitmen bersama untuk
penguatan kader PTM.
Adapun susunan acara terlampir di bawah ini
WAKTU KEGIATAN PELAKSANA
09.00- Registrasi Peserta Bendahara
09.30 BOK
09.30- Pembukaan Panitia
09.35
09.35- Sambutan Panitia/Kepala
09.45 Puskesmas
09.45- Pemaparan Materi Panitia/PJ
10.30 PTM
10.30- Diskusi Panitia
11.15
11.15- Peregangan Panitia
11.30
11.30- Penggalangan Seluruh
11.45 Komitmen Peserta
Bersama
11.45- Doa dan tutup Panitia
12.00

V. Sasaran
Kader dari 8 Desa wilayah UPT Puskesmas Kecamatan Unter Iwes berjumlah 30 orang

VI. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan pelatihan kader dalam pencegahan Penyakit Tidak Menular dilaksanakan
pada hari selasa tanggal 30 Mei 2023 dilaksanakan 2 tahun sekali sesuai dengan RUK
dan RPK di danai oleh BOK bertempat di Aula Kantor Desa Pelat dan aula Kantor
Desa Kerekeh

4
VII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan

1. Evaluasi pelaksanaan

kegiatan Evaluasi dilakukan

terhadap :

 Jadwal kegiatan

 Pelaksanaan kegiatan

 Jumlah peserta

2. Pelaporan

Pelaporan dilakukan dengan menggunakan format yang sudah tersedia

VIII. Pencatatan Dan Pelaporan

Pencatatan pelaporan meliputi :


 Daftar Hadir
 Materi
 Hasil Kegiatan

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Pengelola Program PTM

Aulia Novlindah.S.Kep.Ns Nur Ariyanti.Amd.Kep


NIP. 19881118 201502 2 001

Anda mungkin juga menyukai