Metode Kerja Ok
Metode Kerja Ok
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan pendahuluan dilaksanakan pada minggu pertama
waktu pelaksanaan pekerjaan.
1. Pek.Penumbangan Pohon dan Pengangkutan
Pekerjaan Ini dimulai Terlebih dahulu sebelum pembangunan
dimulai Terutama Pohon-Pohon yang besar Harus Di Potong
secara Sedikit,dikarenakan Sudah Dikelilingi Bangunan,dan
pemotongan nya juga secara berhati2.dan di potong menjadi
potongan kecil agar bisa mempermuda pengangkutan Bahan
Ketempat Pembuangan.
2. Pek.Plan Proyek.
Sebelum Pekerjaan ini dimulai memberi informasi bahwa ada
pekerjaan pembangunan yang sedang berjalan dilokasi
tersebut.dan memberikan rambu2 pekerjaan atau area yang
telah diberikan izin terlebih dahulu perletakan bahan
material,dan memberikan informasi atau rambu2 bawah di
area ada tumpukan material.
II. PEKERJAAN PERLENGKAPAN DERMAGA
1. Pas.Vender Karet Type W 150XW 1000L + Aserorisnya
Pekerjaan ini dikerjaan dengan orang profesional sesuai dengan
ahli pekerjaannya.karena pekerjaan ini memperbaiki atau
Mengganti Vender lama dengan Vender yang baru,adapun syarat-
syarat yang harus dipenuhi saat pemasangan sebagiberikut :
a. Sebelum Pemasangan dilaksanakan terlebih dahulu
dibersikan vender yang lama dan baut yang sudah tidak
berfungsi lagi.
b. Saat Pemasangan Vender Melakukan Pengecoran Terhadap
Beton Lama dipastikan tidak merusak bagian struktur
lain,sehingga perekatan Baut saat pemasangan vender bisa
kuat dan aman di saat di hantam kapal saat bersandar di
dermaga penyeberangan.
c. Dipastikan pemasangan aman harus ada uji coba di saat
kapal menyandar atau uji coba terhadap benturan terhadap
vender yang sudah di pasang.
d. Pemasangan Harus Sejajar dengan ke 5 Vender.
2. Pek.Perbaikan Pagar Riling Pengaman Dermaga Pipa
Galvanis 2’’
( type 1 ).
Sebelum Pekerjaan ini dimulai,dipastikan riling pagar
pengaman lama dibersikan terlebih dahulu.sebelum
melanjutkan pekerjaan baru.adapun pekerjaan dikerjaan
dengan pekerjaan profesional dengan cara sebagai berikut:
a. Pekerjaan ini dikerjakan dengan orang profesional atau ahli
dalam bidang pengelasan pekerjaan ini.
b. Disaat Pengelasaan dipastikan Pengelasan secara merata di
las seluru persambungan terhadap persambungan pipa.
c. Pipa Galvanis Harus sesuai dengan Spek Teknis Ketebalan
maupun Spek Teknis Batang Las.dan Bersifat Tahan
berhadap Karat,terutama Besi dan bagian persambungan
harus di dempul dengan baik.
d. Pengeboran Terhadap Beton untuk membuat kedudukan
Plat Sebagai penahan dan pengunci baut agar tidak Goyang
disaat seseorang menyandar.
e. Dipastikan setelah pemasangan sudah di pasang.diuji
ketahan tekanan saat bersandar,agar lebih waspada agar
menghindar resiko jatuh.
f. Finising pekerjaan harus rapi dan halus di saat pengecatan
dikerjaan.
g. Semua pekerjaan ini harus diketahui dan mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas.
C. PEMBANGUNAN CORIDOR
1. Pasangan Bouplank
Bahan yang digunakan untuk pemasangan bouplank yaitu :
kayu balok 5/7, papan 2/25, dan paku kayu 2 - 3” atau yang
diizinkan dan disetujui oleh pengawas lapangan/direksi.
Bouplank akan di pasang dengan mengikuti syarat
pemasangannya yaitu :
3. Kedudukannya kuat dan tidak mudah goyah
4. Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan tidak
goyang saat penggalian dilaksanakan
5. Dibuatkan titik atau tanda – tanda
6. Sisi atas bouplank terletak satu bidang (horizontal) dengan
bidang bouplank lainnya
7. Letak kedudukan bouplank seragam (menghadap ke dalam
bangunan semua)
8. Garis benang bouplank merupakan garis as (garis tengah)
daripada pondasi dan dinding.
A. PEKERJAAN PONDASI
Pekerjaan pondasi dilaksanakan setelah semua bowplank
sudah terpasang dengan baik dan garis-garis as nya sudah
dapat dipedomani oleh tenaga kerja.
1. Pek. Galian Pondasi
Pekerjaan galian tanah untuk pondasi plat setempat
menggunakan peralatan seperti cangkul dan skop. Kedalaman
galian dan dimensi disesuaikan dengan gambar kerja dari
direksi. Galian pada pondasi plat dilakukan setempat pada
titik-titik rencana pondasi, penggalian dilakukan sedemikian
rupa sehingga memudahkan dalam pemasangan tulangan serta
pengecoran beton. Penggalian dilakukan sampai mencapai
kedalaman tertentu atau sampai mencapai tanah yang cukup
keras serta mendapat persetujuan dari pengawas
lapangan/direksi.
2. Pek. Urugan Tanah Kembali
Pengurugan bekas galian pondasi plat setempat dilakukan
dengan cara mengurug lapis demi lapis, setiap ketebalan 15 cm
urugan dipadatkan menggunakan alat tumbuk yang baik.
Tanah diurug hingga mencapai level yang dianjurkan oleh
pengawas lapangan/direksi.
3. Pek. Lapisan Pasir Urug Pondasi
Setiap titik lubang pondasi plat setempat/telapak diurug pasir
setebal 5 cm dengan menggunakan skop, keranjang dan
cangkul.
B. PEKERJAAN STRUKTUR
Pekerjaan beton dan dinding dilaksanakan setelah pondasi plat
setempat sudah terpasang dengan baik pada posisinya masing-
masing sesuai dengan gambar kerja untuk mendukung struktur
selanjutnya.
1. Pek. Beton Sloof 20/25
Bahan Beton Sloof 20 x 25 cm :
Agregat Kasar (Kerikil) : Menggunakan kerikil/koral alam
yang sudah di ayak dan bebas dari lumpur ataupun material
lainnya. Kerikil/koral cukup keras, mempunyai kadar air yang
merata dan stabil.
Agregat Halus (Pasir) : Pasir alam hasil pemecahan batu ,
mempunyai kadar air yang merata dan stabil, terdiri dari
butiran yang keras, padat, dan tidak terselaput oleh material
lain.
Semen : Menggunakan Semen Padang, sesuai ASTM C 150
mengikuti ketentuan dalam SK-SNI T-15-1991-03 serta
disetujui oleh direksi/pengawas.
Air : Air tawar yang bersih dari bahan bahan yang berbahaya
bagi penggunaannya seperti minyak, alkali, sulfat,
bahan organis, garam dan lainnya.
Besi : Menggunakan baja U-24 sesuai dengan ketentuan SK-
SNI T-15-1991-03, bebas dari kotoran – kotoran,
lapisan lemak / minyak, karat dan tidak bercacat
seperti retak dll.
Campuran adukan untuk sloof yaitu 1 : 2 : 3 ( Satu Dolak
Semen : Dua Dolak Pasir : Tiga Dolak Kerikil )
Pelaksanaan:
- Rencana gambar dan perhitungan bekisting diserahkan ke
pengawas lapangan terlebih dahulu untuk disetujui.
- Papan mal dipasang dengan rapat dan kokoh dibantu
dengan skor - skor dari balok kayu 4/6 atau 5/7.
- Urutan pencampuran bahan : pasir dan semen yang sudah
ditakar dicampur kering di dalam bak pengaduk, lalu kerikil
dituangkan ke dalam bak pengaduk dan diaduk sampai
merata. Air dituangkan sesuai dengan kebutuhan, diaduk
sampai memenuhi persyaratan beton segar yang baik,
homogen dan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Pengangkutan adukan dilakukan dengan praktis untuk
menghindari pemisahan bahan-bahan campuran (segregasi),
diangkut dengan peralatan yang terbuat dari metal,
permukaan halus dan kedap air.
- Semua ruangan cetakan diisi dengan padat dan dapat
membungkus tulangan.
- Adukan beton ditusuk – tusuk dengan kayu/besi, cetakan
dipukul pukul dengan palu dari kayu/karet supaya hasil
coran padat sesuai dengan ukuran rencana dan tidak
keropos.
- Hasil pengecoran dilindugi dari hal-hal yang dapat merusak
beton seperti gangguan sinar matahari dan hujan ataupun
penyebab non teknis lainnya.
2. Pek. Kolom Beton 20/20 cm
Bahan Beton Kolom 20 x 20 cm :
Agregat Kasar (Kerikil) : Menggunakan kerikil/koral alam
yang sudah di ayak dan bebas dari lumpur ataupun material
lainnya. Kerikil/koral cukup keras, mempunyai kadar air yang
merata dan stabil.
Agregat Halus (Pasir) : Pasir alam hasil pemecahan batu ,
mempunyai kadar air yang merata dan stabil, terdiri dari
butiran yang keras, padat, dan tidak terselaput oleh material
lain.
Semen : Menggunakan Semen Padang, sesuai ASTM C 150
mengikuti ketentuan dalam SK-SNI T-15-1991-03 serta
disetujui oleh direksi/pengawas.
Air : Air tawar yang bersih dari bahan bahan yang berbahaya
bagi penggunaannya seperti minyak, alkali, sulfat,
bahan organis, garam dan lainnya.
Besi : Menggunakan baja U-24 sesuai dengan ketentuan SK-
SNI T-15-1991-03, bebas dari kotoran – kotoran,
lapisan lemak / minyak, karat dan tidak bercacat
seperti retak dll.
Campuran adukan untuk kolom yaitu 1 : 2 : 3 ( Satu Dolak
Semen : Dua Dolak Pasir : Tiga Dolak Kerikil )
Pelaksanaan:
- Rencana gambar dan perhitungan bekisting diserahkan ke
pengawas lapangan terlebih dahulu untuk disetujui.
- Papan mal dipasang dengan rapat dan kokoh dibantu
dengan skor - skor dari balok kayu 4/6 atau 5/7.
- Urutan pencampuran bahan : pasir dan semen yang sudah
ditakar dicampur kering di dalam bak pengaduk, lalu kerikil
dituangkan ke dalam bak pengaduk dan diaduk sampai
merata. Air dituangkan sesuai dengan kebutuhan, diaduk
sampai memenuhi persyaratan beton segar yang baik,
homogen dan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Pengangkutan adukan dilakukan dengan praktis untuk
menghindari pemisahan bahan-bahan campuran (segregasi),
diangkut dengan peralatan yang terbuat dari metal,
permukaan halus dan kedap air.
- Semua ruangan cetakan diisi dengan padat dan dapat
membungkus tulangan.
- Adukan beton ditusuk – tusuk dengan kayu/besi, cetakan
dipukul pukul dengan palu dari kayu/karet supaya hasil
coran padat sesuai dengan ukuran rencana dan tidak
keropos.
- Hasil pengecoran dilindugi dari hal-hal yang dapat merusak
beton seperti gangguan sinar matahari dan hujan ataupun
penyebab non teknis lainnya.
3. Pek. Ring Balok Beton 15/20 cm
Bahan Beton Ring Balok 15 x 20 cm :
Agregat Kasar (Kerikil) : Menggunakan kerikil/koral alam
yang sudah di ayak dan bebas dari lumpur ataupun material
lainnya. Kerikil/koral cukup keras, mempunyai kadar air yang
merata dan stabil.
Agregat Halus (Pasir) : Pasir alam hasil pemecahan batu ,
mempunyai kadar air yang merata dan stabil, terdiri dari
butiran yang keras, padat, dan tidak terselaput oleh material
lain.
Semen : Menggunakan Semen Padang, sesuai ASTM C 150
mengikuti ketentuan dalam SK-SNI T-15-1991-03 serta
disetujui oleh direksi/pengawas.
Air : Air tawar yang bersih dari bahan bahan yang berbahaya
bagi penggunaannya seperti minyak, alkali, sulfat,
bahan organis, garam dan lainnya.
Besi : Menggunakan baja U-24 sesuai dengan ketentuan SK-
SNI T-15-1991-03, bebas dari kotoran – kotoran,
lapisan lemak / minyak, karat dan tidak bercacat
seperti retak dll.
Campuran adukan untuk kolom yaitu 1 : 2 : 3 ( Satu Dolak
Semen : Dua Dolak Pasir : Tiga Dolak Kerikil )
Pelaksanaan:
- Rencana gambar dan perhitungan bekisting diserahkan ke
pengawas lapangan terlebih dahulu untuk disetujui.
- Papan mal dipasang dengan rapat dan kokoh dibantu
dengan skor - skor dari balok kayu 4/6 atau 5/7.
- Urutan pencampuran bahan : pasir dan semen yang sudah
ditakar dicampur kering di dalam bak pengaduk, lalu kerikil
dituangkan ke dalam bak pengaduk dan diaduk sampai
merata. Air dituangkan sesuai dengan kebutuhan, diaduk
sampai memenuhi persyaratan beton segar yang baik,
homogen dan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Pengangkutan adukan dilakukan dengan praktis untuk
menghindari pemisahan bahan-bahan campuran (segregasi),
diangkut dengan peralatan yang terbuat dari metal,
permukaan halus dan kedap air.
- Semua ruangan cetakan diisi dengan padat dan dapat
membungkus tulangan.
- Adukan beton ditusuk – tusuk dengan kayu/besi, cetakan
dipukul pukul dengan palu dari kayu/karet supaya hasil
coran padat sesuai dengan ukuran rencana dan tidak
keropos.
- Hasil pengecoran dilindugi dari hal-hal yang dapat merusak
beton seperti gangguan sinar matahari dan hujan ataupun
penyebab non teknis lainnya.
C. PEKERJAAN LANTAI
Pek.Pasir Urug
Urugan Pasir dibawah lantai menggunakan pasir urug dengan
ketebalan disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis
kemudian dipadatkan dengan alat pemadat manual. Setelah
proses pemadatan selesai, kemudian disiram dengan air hingga
merata.
Pek.Lantai Kerja 1:3:5 t=10 cm
Pek.Pas.Geranit Lantai 60x60 ( Permukaan Kasar )
D. PEKERJAAN DINDING
a. Pas. Dinding Kayu Papan 2/20 cm
Lingkup Pekerjaan Pas Dinding yaitu:
a. Pas.Dinding Papan Singok ( Bagina depan,dalam dan
belakang )
b. Pas.Dinding Atas Keliling Bagian Luar Timbal Balik Di
pasang ( dilapisi dengan Relief GRC Bagian Dalam
b. ORNAMEN PAGAR
1. Pek.Riling Pagar Stenlis ( Motif Bunga )
Lingkup Peekerjaan seperti :
1. Riling Pagar Keliling Bangunan Taman dan Samping
Terminal
F. PEKERJAAN PENGECATAN
kuas 3 inch.