Anda di halaman 1dari 25

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

KEGIATAN : PEMBANGUNAN,PENERTIBAN IZIN PEMBANGUNAN DAN


PENGOPERASIAN PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL
PEKERJAAN : BELANJA PEMELIHARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN
TUAPEJAT.SPESIFIKASI:PEMELIHARAAN FASILITAS LAUT
T.A : 2023

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan pendahuluan dilaksanakan pada minggu pertama
waktu pelaksanaan pekerjaan.
1. Pek.Penumbangan Pohon dan Pengangkutan
Pekerjaan Ini dimulai Terlebih dahulu sebelum pembangunan
dimulai Terutama Pohon-Pohon yang besar Harus Di Potong
secara Sedikit,dikarenakan Sudah Dikelilingi Bangunan,dan
pemotongan nya juga secara berhati2.dan di potong menjadi
potongan kecil agar bisa mempermuda pengangkutan Bahan
Ketempat Pembuangan.
2. Pek.Plan Proyek.
Sebelum Pekerjaan ini dimulai memberi informasi bahwa ada
pekerjaan pembangunan yang sedang berjalan dilokasi
tersebut.dan memberikan rambu2 pekerjaan atau area yang
telah diberikan izin terlebih dahulu perletakan bahan
material,dan memberikan informasi atau rambu2 bawah di
area ada tumpukan material.
II. PEKERJAAN PERLENGKAPAN DERMAGA
1. Pas.Vender Karet Type W 150XW 1000L + Aserorisnya
Pekerjaan ini dikerjaan dengan orang profesional sesuai dengan
ahli pekerjaannya.karena pekerjaan ini memperbaiki atau
Mengganti Vender lama dengan Vender yang baru,adapun syarat-
syarat yang harus dipenuhi saat pemasangan sebagiberikut :
a. Sebelum Pemasangan dilaksanakan terlebih dahulu
dibersikan vender yang lama dan baut yang sudah tidak
berfungsi lagi.
b. Saat Pemasangan Vender Melakukan Pengecoran Terhadap
Beton Lama dipastikan tidak merusak bagian struktur
lain,sehingga perekatan Baut saat pemasangan vender bisa
kuat dan aman di saat di hantam kapal saat bersandar di
dermaga penyeberangan.
c. Dipastikan pemasangan aman harus ada uji coba di saat
kapal menyandar atau uji coba terhadap benturan terhadap
vender yang sudah di pasang.
d. Pemasangan Harus Sejajar dengan ke 5 Vender.
2. Pek.Perbaikan Pagar Riling Pengaman Dermaga Pipa
Galvanis 2’’
( type 1 ).
Sebelum Pekerjaan ini dimulai,dipastikan riling pagar
pengaman lama dibersikan terlebih dahulu.sebelum
melanjutkan pekerjaan baru.adapun pekerjaan dikerjaan
dengan pekerjaan profesional dengan cara sebagai berikut:
a. Pekerjaan ini dikerjakan dengan orang profesional atau ahli
dalam bidang pengelasan pekerjaan ini.
b. Disaat Pengelasaan dipastikan Pengelasan secara merata di
las seluru persambungan terhadap persambungan pipa.
c. Pipa Galvanis Harus sesuai dengan Spek Teknis Ketebalan
maupun Spek Teknis Batang Las.dan Bersifat Tahan
berhadap Karat,terutama Besi dan bagian persambungan
harus di dempul dengan baik.
d. Pengeboran Terhadap Beton untuk membuat kedudukan
Plat Sebagai penahan dan pengunci baut agar tidak Goyang
disaat seseorang menyandar.
e. Dipastikan setelah pemasangan sudah di pasang.diuji
ketahan tekanan saat bersandar,agar lebih waspada agar
menghindar resiko jatuh.
f. Finising pekerjaan harus rapi dan halus di saat pengecatan
dikerjaan.
g. Semua pekerjaan ini harus diketahui dan mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas.

3. Pek.Perbaikan Pagar Riling Pengaman Dermaga Pipa


Galvanis 2’’
( type 2 ).
Sebelum Pekerjaan ini dimulai,dipastikan riling pagar
pengaman lama dibersikan terlebih dahulu.sebelum
melanjutkan pekerjaan baru.adapun pekerjaan dikerjaan
dengan pekerjaan profesional dengan cara sebagai berikut:
a. Pekerjaan ini dikerjakan dengan orang profesional atau ahli
dalam bidang pengelasan pekerjaan ini.
b. Disaat Pengelasaan dipastikan Pengelasan secara merata di
las seluru persambungan terhadap persambungan pipa.
c. Pipa Galvanis Harus sesuai dengan Spek Teknis Ketebalan
maupun Spek Teknis Batang Las.dan Bersifat Tahan
berhadap Karat,terutama Besi dan bagian persambungan
harus di dempul dengan baik.
d. Pengeboran Terhadap Beton untuk PembuatanTulangan
Beton kolom dan Pengambilan Pembesian Tulangan Plat
Harus dapat disatukan dengan kolom penahan Rilling.agar
kolom koko terhadap tarikan.
e. Dipastikan setelah pemasangan sudah di pasang.diuji
ketahan tekanan saat bersandar,agar lebih waspada agar
menghindar resiko jatuh.
f. Finising pekerjaan harus rapi dan halus di saat pengecatan
dikerjaan.
g. Semua pekerjaan ini harus diketahui dan mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas.

4. Pek.perbaikan Struktur Tiang Pagar.


5. Pek.Pengecatan Pagar dan struktur Tiang Pagar.
6. Pek.Pengecatan Kanstin Area Dermaga dengan Minyak.
Pekerjaan Ini telah termasuk dalam metoda kerjaan Pek.rilling
Pengaman type 1dan 2,Pekerjaan ini harus Hari dan Bahan Cat
Harus Kualitas Baik.

III. PEKERJAAN CAUSEWAY ( TURAP )


A. PEMBANGUNAN TURAP
1. Pasangan Bouplank
Bahan yang digunakan untuk pemasangan bouplank yaitu :
kayu balok 5/7, papan 2/25, dan paku kayu 2 - 3” atau yang
diizinkan dan disetujui oleh pengawas lapangan/direksi.
Bouplank akan di pasang dengan mengikuti syarat
pemasangannya yaitu :
- Kedudukannya kuat dan tidak mudah goyah
- Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan tidak
goyang saat penggalian dilaksanakan
- Dibuatkan titik atau tanda – tanda
- Sisi atas bouplank terletak satu bidang (horizontal) dengan
bidang bouplank lainnya
- Letak kedudukan bouplank seragam (menghadap ke dalam
bangunan semua)
- Garis benang bouplank merupakan garis as (garis tengah)
daripada pondasi dan dinding.
2. Pek. Galian Pondasi
Pekerjaan galian tanah untuk pondasi plat setempat
menggunakan peralatan seperti cangkul dan skop. Kedalaman
galian dan dimensi disesuaikan dengan gambar kerja dari
direksi. Galian pada pondasi plat dilakukan setempat pada
titik-titik rencana pondasi, penggalian dilakukan sedemikian
rupa sehingga memudahkan dalam pemasangan tulangan serta
pengecoran beton. Penggalian dilakukan sampai mencapai
kedalaman tertentu atau sampai mencapai tanah yang cukup
keras serta mendapat persetujuan dari pengawas
lapangan/direksi.

3. Pas.Dolken Kayu 1.5 m-2 m


Pekerjaan Dolken ini dipasangan sepanjang pasangan turap
Batu.fungsinya untuk menahan agar turap tidak turun
Secara Dratis.
Syarat Kayu Panjang yang digunakan minimal Kayu Kesar
dan tahan air.dan minimal diameter kayu dolken 5-10
cm.untuk pemasangan dolken harus zikzak dan dimasukan
kedasar tanah sampai ketemu permukaan keras.
4. Pek.Lantai Kerja 1:3:5 t=10 cm
Pengecoran lantai kerja berfungsi untuk dudukan pondasi
plat setempat/telapak dengan adukan 1 : 3 : 5 ( 1 Dolak
semen : 3 Dolak Pasir : 5 Dolak kerikil ). Mortar diaduk
sampai rata dengan air secukupnya, kemudian waktu
pengecoran ke dasar galian pondasi menggunakan ember
yang langsung dituangkan dan diratakan oleh tukang di
dalam lobang pondasi.

5. Pasangan Batu Kali Camp 1:3


a. Sebelum Pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan
pengukuran-pengukuran untuk as pondasi sesuai dengan
gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan
direksi/konsultan pengawas tentang kesempurnaan galian.
b. Setiap pondasi dipasang lantai kerja, untuk pondasi plat
stempat . Lapisan ini juga harus dipadatkan, dibuat sesuai
dengan gambar detail pondasi.

c. Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar


kerja dan gambar detail. Campuran yang digunakan: beton
1.2 3.

d. Batu Kali yang digunakan untuk Turap Penahan harus batu


pecah,Sudut Runcing,Berwarna Abu-abu hitam,Keras,tidak
porous.jika menggunakan Bahan Material Batu Kali Sungai
Harus ada persetujuan Konsultan Minimal Kekerasan Batu
dan harus memiliki uji labor ( untuk batu penggantinya )

e. Sebelum pondasi dipasangkan terlebih dahulu dibuat profil-


profil pondasi dari kayu pada setiap pojok galian,yang
bentuk dan ukurannya sesuai dengan penampakan pondasi.

f. Permukaan dasar galian haris di timbun dengan pasir urug


setebal minimum 10 cm.disiram dan diratakan,pemadatan
tanah dasar harus sedikitnya mencapai 80 % Conpacted.

6. Pek.Urugan Pasir Dipadatkan


Untuk penimbunan bagian arean halaman,Setiap titik
lubang pondasi Batu Kali/telapak diurug pasir dengan
menggunakan Mobil Pengangkutan Mobil atau armada
lainnya.ditimbun sejajar turap dan dipadatan dengan alat
pemadatan stemper dan alat skop, keranjang dan cangkul.

7. Pek.Plesteran 1: 2 ( Pas.Turap Baru dan Lama )


Bahan dipersiapkan seperti : semen, pasir yang sudah diayak
dan air. Peralatan : Skop, ayakan, waterpass, rol, benang,
sendok semen, ranskaam dan alas dari tripleks. Bahan
dicampur dengan takaran 1 dolak Semen : 4 dolak pasir, air
secukupnya kemudian diaduk hingga merata
Pelaksanaan memplester tembok :
- Tembok yang akan diplester dibagi ke dalam beberapa
bagian (petak- petak)
- Pada keempat sudut petak tembok dipasang paku dengan
kepala menonjol ± 3 cm dari bidang tembok untuk
merentangkan benang.
- Jarak benang dari sisi tembok 1,5 cm dan bila ada tembok
yang menempel pada benang, maka tembok dipahat
terlebih dahulu supaya didapat plester sama tebal dan sama
rata.
- Di tempat – tempat tertentu yaitu pada paku dan rentangan
benang dibuat plester utama yang berhimpit dengan benang –
benang sebagai standar tebal plester.
- Plester utama yang vertical ini dibuat tiap – tiap jarak 1.00
meter, setelah ini selesai benang dapat dilepas.
- Diantara 2 lajur plesteran utama diisi penuh dengan
adukan, kemudian digores dengan penggaris besar (rol) dan
lurus dari bawah ke atas untuk memperoleh bidang yang rata.
- Alas diletakkan menempel ke dinding untuk menampung
adukan yang jatuh akibat goresan rol saat pekerjaan
memplester berlangsung.
- Khusus untuk Plesteran Bagaian Turap Lama,Kontraktor
Wajib Membersikan terlebih dahulu Atau Mencuci Turap yang
Berlumut Sampai bersih.dan harus ada persetujuan dari
konsultan untuk melanjukan pekerjaan plesteran Kembali.

8. Pek.Cor Halaman 1:2:3 T=20 cm


Bahan Beton Cor Halaman 1:2:3 t=20 cm :
Agregat Kasar (Kerikil) : Menggunakan kerikil/koral alam
yang sudah di ayak dan bebas dari lumpur ataupun material
lainnya. Kerikil/koral cukup keras, mempunyai kadar air yang
merata dan stabil.
Agregat Halus (Pasir) : Pasir alam hasil pemecahan batu ,
mempunyai kadar air yang merata dan stabil, terdiri dari
butiran yang keras, padat, dan tidak terselaput oleh material
lain.
Semen : Menggunakan Semen Padang, sesuai ASTM C 150
mengikuti ketentuan dalam SK-SNI T-15-1991-03 serta
disetujui oleh direksi/pengawas.
Air : Air tawar yang bersih dari bahan bahan yang berbahaya
bagi penggunaannya seperti minyak, alkali, sulfat,
bahan organis, garam dan lainnya.
Campuran adukan untuk Halaman yaitu 1 : 2 : 3 ( Satu Dolak
Semen : Dua Dolak Pasir : Tiga Dolak Kerikil )
Pelaksanaan:
 Rencana gambar dan perhitungan bekisting diserahkan ke
pengawas lapangan terlebih dahulu untuk disetujui.
 Papan mal dipasang dengan rapat dan kokoh dibantu dengan
skor - skor dari balok kayu 4/6 atau 5/7.
 Urutan pencampuran bahan : pasir dan semen yang sudah
ditakar dicampur kering di dalam bak pengaduk, lalu kerikil
dituangkan ke dalam bak pengaduk dan diaduk sampai
merata. Air dituangkan sesuai dengan kebutuhan, diaduk
sampai memenuhi persyaratan beton segar yang baik, homogen
dan sesuai dengan spesifikasi teknis.

9. Pek.Acian ( Turap Baru dan Lama )


Acian beton adalah pekerjaan meratakan dan menghaluskan
beton yang sudah di cor. Waktu yang baik melakukan Acian
beton adalah minimal seminggu setelah pengecoran
dilakukan, untuk menghindari timbulnya retak retak
rambut sama seperti acian pada plesteran dinding. Bahan
yang digunakan adalah semen dan air. Peralatan yang
digunakan yaitu : ember, sendok semen, cetok dan busa /
kertas zak semen bekas. Adapun cara mengerjakannya yaitu
dimulai dengan pengadukan, air dimasukkan secukupnya
ke dalam ember, kemudian dilarutkan semen perlahan
lahan, hati – hati dan merata untuk menghindari terjadinya
gumpalan pasta semen. Setelah adukan selesai, coran beton
disiram dengan air terlebih dahulu untuk menghindari
penyerapan air pasta semen ke pori pori beton, laburkan
pasta semen ke permukaan beton yang sudah dicor dengan
menggunakan cetok hingga merata dengan ketebalan lebih
kurang 3 mm, setelah pasangan sedikit mengering baru
digosok dengan kertas zak semen bekas ataupun busa
hingga licin, halus dan bersih

10. Pas.Pipa 1.5 ’’


Pemasangan Pipa 1.5” beriringan dengan pasangan batu kali
di saat pemasangan Batu Kali di susun sesuai dengan
gambar kerja dilapangan.

B.PEMBANGUNAN BANGKU TAMAN DAN TAMAN BUNGA


a. Pek.Lantai Kerja 1:3:5 t=5 cm
b. Pek.Pas.Batu Bata 1:2
Pasangan Batu Bata dengan komposisi adukan 1
dolak semen : 4 dolak pasir, luas pasangan ini lebih
besar dibandingkan dengan transraam dengan tinggi
pasangan mengikuti gambar kerja. Sebelum di pasang
di tarik benang terlebih dahulu untuk mengecek level
dan kelurusan, waterpass juga digunakan untuk
kedataran pasangan. Bahan digunakan bahan bahan
yang memenuhi persyaratan sesuai dengan spesifikasi
teknis, khusus untuk pasir diayak terlebih dahulu
untuk menyaring butiran – butiran kasar yang dapat
mengganggu proses pemasangan.
c. Pek. Cor Plat 1:2:3 t=10 cm ( Plat Meja dan Bangku
)
Bahan Beton Plat Meja dan Bangku T 10 cm :
Pekerjaan ini dilakukan apabila ada item pekerjaan
meja beton dalam RAB
Agregat Kasar (Kerikil) : Menggunakan kerikil/koral
alam yang sudah di ayak dan bebas dari lumpur
ataupun material lainnya. Kerikil/koral cukup keras,
mempunyai kadar air yang merata dan stabil.
Agregat Halus (Pasir) : Pasir alam hasil pemecahan
batu , mempunyai kadar air yang merata dan stabil,
terdiri dari butiran yang keras, padat, dan tidak
terselaput oleh material lain.
Semen : Menggunakan Semen Padang, sesuai ASTM C
150 mengikuti ketentuan dalam SK-SNI T-15-1991-03
serta disetujui oleh direksi/pengawas.
Air : Air tawar yang bersih dari bahan bahan yang
berbahaya bagi penggunaannya seperti minyak, alkali,
sulfat, bahan organis, garam dan lainnya.
Besi : Menggunakan baja U-24 sesuai dengan
ketentuan SK-SNI T-15-1991-03, bebas dari kotoran –
kotoran, lapisan lemak / minyak, karat dan tidak
bercacat seperti retak dll.
Campuran adukan untuk plat meja yaitu 1 : 2 : 3 ( Satu
Dolak Semen : Dua Dolak Pasir : Tiga Dolak Kerikil )
Pelaksanaan:
Rencana gambar dan perhitungan bekisting
diserahkan ke pengawas lapangan terlebih dahulu
untuk disetujui.
Papan mal dipasang dengan rapat dan kokoh dibantu
dengan skor - skor dari balok kayu 4/6 atau 5/7.
Urutan pencampuran bahan : pasir dan semen yang
sudah ditakar dicampur kering di dalam bak
pengaduk, lalu kerikil dituangkan ke dalam bak
pengaduk dan diaduk sampai merata. Air dituangkan
sesuai dengan kebutuhan, diaduk sampai memenuhi
persyaratan beton segar yang baik, homogen dan
sesuai dengan spesifikasi teknis.
Pengangkutan adukan dilakukan dengan praktis
untuk menghindari pemisahan bahan-bahan
campuran (segregasi), diangkut dengan peralatan yang
terbuat dari metal, permukaan halus dan kedap air.
Semua ruangan cetakan diisi dengan padat dan dapat
membungkus tulangan.
Adukan beton ditusuk – tusuk dengan kayu/besi,
cetakan dipukul pukul dengan palu dari kayu/karet
supaya hasil coran padat sesuai dengan ukuran
rencana dan tidak keropos.
Hasil pengecoran dilindugi dari hal-hal yang dapat
merusak beton seperti gangguan sinar matahari dan
hujan ataupun penyebab non teknis lainnya.
d. Pas. Lantai Keramik Uk. 60x60 Cm
Bahan yang dipakai disini adalah Semen, pasir dan
keramik polos ukuran :, 60 x 60 cm (kusus untuk teras
permukaan kasar)
Sebelum proses pemasangan keramik lantai, keramiknya
direndam dalam air terlebih dahulu supaya menjadi lebih
elastis dan pada saat pemasangan dapat dengan mudah
menempel. Semen yang sudah dicampuri air sedikit
dibilaskan ke bawah keramik, adukan semen, pasir dan
air sudah diaduk hingga merata dan permukaan lantai
yang akan dipasang keramik sudah bersih dari kerikil,
batu dan ganjalan ganjalan lain. Keramik dipasang lalu
diketuk dengan palu karet supaya tidak kopong ataupun
berongga, kemudian ketinggiannya disamakan dengan
benang yang sudah ditarik sebagai pedoman tinggi
pemasangan lantai keramik. Level keramik ini turun ± 5
cm dari ruangan utama.
e. Pek.Plesteran 1:2
f. Pek.Acian
g. Pek.Urugan Tanah
Pengurugan bekas galian pondasi plat setempat
dilakukan dengan cara mengurug lapis demi lapis,
setiap ketebalan 15 cm urugan dipadatkan
menggunakan alat tumbuk yang baik. Tanah diurug
hingga mencapai level yang dianjurkan oleh pengawas
lapangan/direksi.
h. Pengadaan Pohon Ketapang T=2 -2.5 m
Spek Pohon sesuai dengan bestek gambar kerja dan
RAB.
i. Pengadaan Bunga Lili Paris
Spek Pohon sesuai dengan bestek gambar kerja dan
RAB.

C. PEMBANGUNAN CORIDOR
1. Pasangan Bouplank
Bahan yang digunakan untuk pemasangan bouplank yaitu :
kayu balok 5/7, papan 2/25, dan paku kayu 2 - 3” atau yang
diizinkan dan disetujui oleh pengawas lapangan/direksi.
Bouplank akan di pasang dengan mengikuti syarat
pemasangannya yaitu :
3. Kedudukannya kuat dan tidak mudah goyah
4. Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan tidak
goyang saat penggalian dilaksanakan
5. Dibuatkan titik atau tanda – tanda
6. Sisi atas bouplank terletak satu bidang (horizontal) dengan
bidang bouplank lainnya
7. Letak kedudukan bouplank seragam (menghadap ke dalam
bangunan semua)
8. Garis benang bouplank merupakan garis as (garis tengah)
daripada pondasi dan dinding.

A. PEKERJAAN PONDASI
Pekerjaan pondasi dilaksanakan setelah semua bowplank
sudah terpasang dengan baik dan garis-garis as nya sudah
dapat dipedomani oleh tenaga kerja.
1. Pek. Galian Pondasi
Pekerjaan galian tanah untuk pondasi plat setempat
menggunakan peralatan seperti cangkul dan skop. Kedalaman
galian dan dimensi disesuaikan dengan gambar kerja dari
direksi. Galian pada pondasi plat dilakukan setempat pada
titik-titik rencana pondasi, penggalian dilakukan sedemikian
rupa sehingga memudahkan dalam pemasangan tulangan serta
pengecoran beton. Penggalian dilakukan sampai mencapai
kedalaman tertentu atau sampai mencapai tanah yang cukup
keras serta mendapat persetujuan dari pengawas
lapangan/direksi.
2. Pek. Urugan Tanah Kembali
Pengurugan bekas galian pondasi plat setempat dilakukan
dengan cara mengurug lapis demi lapis, setiap ketebalan 15 cm
urugan dipadatkan menggunakan alat tumbuk yang baik.
Tanah diurug hingga mencapai level yang dianjurkan oleh
pengawas lapangan/direksi.
3. Pek. Lapisan Pasir Urug Pondasi
Setiap titik lubang pondasi plat setempat/telapak diurug pasir
setebal 5 cm dengan menggunakan skop, keranjang dan
cangkul.

4. Pek. Lantai Kerja Bawah Pondasi Beton 1 : 3 :5


Pengecoran lantai kerja berfungsi untuk dudukan pondasi plat
setempat/telapak dengan adukan 1 : 3 : 5 ( 1 Dolak semen : 3
Dolak Pasir : 5 Dolak kerikil ). Mortar diaduk sampai rata
dengan air secukupnya, kemudian waktu pengecoran ke dasar
galian pondasi menggunakan ember yang langsung dituangkan
dan diratakan oleh tukang di dalam lobang pondasi.

5. Pek. Pondasi Plat Setempat dan di bungkus berbentuk


Pondasi Umpak
Alat dan bahan dipersiapkan di lokasi kerja, sket bekisting,
penulangan dan renaca kerja pengecoran dilaporkan terlebih
dahulu kepada pengawas lapangan untuk mendapatkan izin
kerja. Sebelum pengecoran pondasi plat setempat dilakukan,
penulangan keranjang, pedestal dan marking bekisting
dipersiapkan terlebih dahulu. Beton decking disiapkan untuk
mengatur ketebalan selimut beton bagian bawah telapak dan
samping tiang pondasi. Campuran adukan untuk pondasi
telapak yaitu 1 : 2 : 3 ( Satu Dolak Semen : Dua Dolak Pasir :
Tiga Dolak Kerikil ). Adapun spesifikasi bahan beton untuk
pondasi telapak yaitu :
Agregat Kasar (Kerikil) : Menggunakan kerikil alam yang sudah
di ayak dan bebas dari lumpur ataupun material lainnya.
Agregat Halus (Pasir) : Pasir alam hasil pemecahan batu ,
mempunyai kadar air yang merata dan stabil, terdiri dari
butiran yang keras, padat, dan tidak terselaput oleh material
lain.
Semen : Menggunakan Semen Padang.
Air : Air tawar yang bersih dari bahan bahan yang
berbahaya bagi penggunaannya seperti minyak,
alkali, sulfat, bahan organis, garam dan lainnya.
Besi : Menggunakan baja U-24 sesuai dengan ketentuan
SK-SNI T-15-1991-03, bebas dari kotoran – kotoran,
lapisan lemak / minyak, karat dan tidak bercacat
seperti retak dll.
Pengadukan dan pengecoran :
Pembesian pondasi dikerjakan sesuai gambar kerja, besi yang
sudah dirangkai dimasukkan ke setiap lubang yang sudah
dicor lantai kerjanya dan bekisting dipasang sesuai bentuk dan
dimensi beton yang akan dicor. Papan mal dipasang dengan
rapat dan kokoh dibantu dengan skor - skor dari balok kayu
4/6 atau 5/7.
Sebelum pengadukan dilakukan semua bahan yang sudah
mendapat persetujuan dari pengawas dan direksi disediakan di
dekat mesin pengaduk (molen), setiap lobang pondasi yang
akan dicor tapak dan tiangnya dibersihkan dari sampah
sampah dan airnya dikuras (apabila tergenang air). Semen dan
material pasir, kerikil dimasukkan ke molen menggunakan alat
takar (komposisi coran 1 dolak semen : 2 dolak pasir : 3 dolak
kerikil), setelah cukup rata adukannya dituangkan ke gerobak
untuk diangkut ke setiap lubang pondasi yang sudah siap
untuk dicor.
Pengecoran dilakukan dengan hati hati dan ketinggian jatuh
coran diminimalkan untuk menghindari terjadinya pemisahan
agregat (segregasi beton). Untuk meratakan dan memadatkan
coran digunakan alat bantu yaitu vibrator.

B. PEKERJAAN STRUKTUR
Pekerjaan beton dan dinding dilaksanakan setelah pondasi plat
setempat sudah terpasang dengan baik pada posisinya masing-
masing sesuai dengan gambar kerja untuk mendukung struktur
selanjutnya.
1. Pek. Beton Sloof 20/25
Bahan Beton Sloof 20 x 25 cm :
Agregat Kasar (Kerikil) : Menggunakan kerikil/koral alam
yang sudah di ayak dan bebas dari lumpur ataupun material
lainnya. Kerikil/koral cukup keras, mempunyai kadar air yang
merata dan stabil.
Agregat Halus (Pasir) : Pasir alam hasil pemecahan batu ,
mempunyai kadar air yang merata dan stabil, terdiri dari
butiran yang keras, padat, dan tidak terselaput oleh material
lain.
Semen : Menggunakan Semen Padang, sesuai ASTM C 150
mengikuti ketentuan dalam SK-SNI T-15-1991-03 serta
disetujui oleh direksi/pengawas.
Air : Air tawar yang bersih dari bahan bahan yang berbahaya
bagi penggunaannya seperti minyak, alkali, sulfat,
bahan organis, garam dan lainnya.
Besi : Menggunakan baja U-24 sesuai dengan ketentuan SK-
SNI T-15-1991-03, bebas dari kotoran – kotoran,
lapisan lemak / minyak, karat dan tidak bercacat
seperti retak dll.
Campuran adukan untuk sloof yaitu 1 : 2 : 3 ( Satu Dolak
Semen : Dua Dolak Pasir : Tiga Dolak Kerikil )
Pelaksanaan:
- Rencana gambar dan perhitungan bekisting diserahkan ke
pengawas lapangan terlebih dahulu untuk disetujui.
- Papan mal dipasang dengan rapat dan kokoh dibantu
dengan skor - skor dari balok kayu 4/6 atau 5/7.
- Urutan pencampuran bahan : pasir dan semen yang sudah
ditakar dicampur kering di dalam bak pengaduk, lalu kerikil
dituangkan ke dalam bak pengaduk dan diaduk sampai
merata. Air dituangkan sesuai dengan kebutuhan, diaduk
sampai memenuhi persyaratan beton segar yang baik,
homogen dan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Pengangkutan adukan dilakukan dengan praktis untuk
menghindari pemisahan bahan-bahan campuran (segregasi),
diangkut dengan peralatan yang terbuat dari metal,
permukaan halus dan kedap air.
- Semua ruangan cetakan diisi dengan padat dan dapat
membungkus tulangan.
- Adukan beton ditusuk – tusuk dengan kayu/besi, cetakan
dipukul pukul dengan palu dari kayu/karet supaya hasil
coran padat sesuai dengan ukuran rencana dan tidak
keropos.
- Hasil pengecoran dilindugi dari hal-hal yang dapat merusak
beton seperti gangguan sinar matahari dan hujan ataupun
penyebab non teknis lainnya.
2. Pek. Kolom Beton 20/20 cm
Bahan Beton Kolom 20 x 20 cm :
Agregat Kasar (Kerikil) : Menggunakan kerikil/koral alam
yang sudah di ayak dan bebas dari lumpur ataupun material
lainnya. Kerikil/koral cukup keras, mempunyai kadar air yang
merata dan stabil.
Agregat Halus (Pasir) : Pasir alam hasil pemecahan batu ,
mempunyai kadar air yang merata dan stabil, terdiri dari
butiran yang keras, padat, dan tidak terselaput oleh material
lain.
Semen : Menggunakan Semen Padang, sesuai ASTM C 150
mengikuti ketentuan dalam SK-SNI T-15-1991-03 serta
disetujui oleh direksi/pengawas.
Air : Air tawar yang bersih dari bahan bahan yang berbahaya
bagi penggunaannya seperti minyak, alkali, sulfat,
bahan organis, garam dan lainnya.
Besi : Menggunakan baja U-24 sesuai dengan ketentuan SK-
SNI T-15-1991-03, bebas dari kotoran – kotoran,
lapisan lemak / minyak, karat dan tidak bercacat
seperti retak dll.
Campuran adukan untuk kolom yaitu 1 : 2 : 3 ( Satu Dolak
Semen : Dua Dolak Pasir : Tiga Dolak Kerikil )
Pelaksanaan:
- Rencana gambar dan perhitungan bekisting diserahkan ke
pengawas lapangan terlebih dahulu untuk disetujui.
- Papan mal dipasang dengan rapat dan kokoh dibantu
dengan skor - skor dari balok kayu 4/6 atau 5/7.
- Urutan pencampuran bahan : pasir dan semen yang sudah
ditakar dicampur kering di dalam bak pengaduk, lalu kerikil
dituangkan ke dalam bak pengaduk dan diaduk sampai
merata. Air dituangkan sesuai dengan kebutuhan, diaduk
sampai memenuhi persyaratan beton segar yang baik,
homogen dan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Pengangkutan adukan dilakukan dengan praktis untuk
menghindari pemisahan bahan-bahan campuran (segregasi),
diangkut dengan peralatan yang terbuat dari metal,
permukaan halus dan kedap air.
- Semua ruangan cetakan diisi dengan padat dan dapat
membungkus tulangan.
- Adukan beton ditusuk – tusuk dengan kayu/besi, cetakan
dipukul pukul dengan palu dari kayu/karet supaya hasil
coran padat sesuai dengan ukuran rencana dan tidak
keropos.
- Hasil pengecoran dilindugi dari hal-hal yang dapat merusak
beton seperti gangguan sinar matahari dan hujan ataupun
penyebab non teknis lainnya.
3. Pek. Ring Balok Beton 15/20 cm
Bahan Beton Ring Balok 15 x 20 cm :
Agregat Kasar (Kerikil) : Menggunakan kerikil/koral alam
yang sudah di ayak dan bebas dari lumpur ataupun material
lainnya. Kerikil/koral cukup keras, mempunyai kadar air yang
merata dan stabil.
Agregat Halus (Pasir) : Pasir alam hasil pemecahan batu ,
mempunyai kadar air yang merata dan stabil, terdiri dari
butiran yang keras, padat, dan tidak terselaput oleh material
lain.
Semen : Menggunakan Semen Padang, sesuai ASTM C 150
mengikuti ketentuan dalam SK-SNI T-15-1991-03 serta
disetujui oleh direksi/pengawas.
Air : Air tawar yang bersih dari bahan bahan yang berbahaya
bagi penggunaannya seperti minyak, alkali, sulfat,
bahan organis, garam dan lainnya.
Besi : Menggunakan baja U-24 sesuai dengan ketentuan SK-
SNI T-15-1991-03, bebas dari kotoran – kotoran,
lapisan lemak / minyak, karat dan tidak bercacat
seperti retak dll.
Campuran adukan untuk kolom yaitu 1 : 2 : 3 ( Satu Dolak
Semen : Dua Dolak Pasir : Tiga Dolak Kerikil )
Pelaksanaan:
- Rencana gambar dan perhitungan bekisting diserahkan ke
pengawas lapangan terlebih dahulu untuk disetujui.
- Papan mal dipasang dengan rapat dan kokoh dibantu
dengan skor - skor dari balok kayu 4/6 atau 5/7.
- Urutan pencampuran bahan : pasir dan semen yang sudah
ditakar dicampur kering di dalam bak pengaduk, lalu kerikil
dituangkan ke dalam bak pengaduk dan diaduk sampai
merata. Air dituangkan sesuai dengan kebutuhan, diaduk
sampai memenuhi persyaratan beton segar yang baik,
homogen dan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Pengangkutan adukan dilakukan dengan praktis untuk
menghindari pemisahan bahan-bahan campuran (segregasi),
diangkut dengan peralatan yang terbuat dari metal,
permukaan halus dan kedap air.
- Semua ruangan cetakan diisi dengan padat dan dapat
membungkus tulangan.
- Adukan beton ditusuk – tusuk dengan kayu/besi, cetakan
dipukul pukul dengan palu dari kayu/karet supaya hasil
coran padat sesuai dengan ukuran rencana dan tidak
keropos.
- Hasil pengecoran dilindugi dari hal-hal yang dapat merusak
beton seperti gangguan sinar matahari dan hujan ataupun
penyebab non teknis lainnya.
C. PEKERJAAN LANTAI
 Pek.Pasir Urug
Urugan Pasir dibawah lantai menggunakan pasir urug dengan
ketebalan disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis
kemudian dipadatkan dengan alat pemadat manual. Setelah
proses pemadatan selesai, kemudian disiram dengan air hingga
merata.
 Pek.Lantai Kerja 1:3:5 t=10 cm
 Pek.Pas.Geranit Lantai 60x60 ( Permukaan Kasar )

D. PEKERJAAN DINDING
a. Pas. Dinding Kayu Papan 2/20 cm
Lingkup Pekerjaan Pas Dinding yaitu:
a. Pas.Dinding Papan Singok ( Bagina depan,dalam dan
belakang )
b. Pas.Dinding Atas Keliling Bagian Luar Timbal Balik Di
pasang ( dilapisi dengan Relief GRC Bagian Dalam

b. ORNAMEN PAGAR
1. Pek.Riling Pagar Stenlis ( Motif Bunga )
Lingkup Peekerjaan seperti :
1. Riling Pagar Keliling Bangunan Taman dan Samping
Terminal

Pekerjaan Pengelasan Pada Pagar Keliling Bangunan Harus


Menggunakan Besi Hollow 4x4 dan 2x3 Hollow Stenlis (
Kode ss 106 ) Sama Seperti 304 yang termasuk dalam
“Keluarga “ tipe seri 300.316 pun demikian.bahkan secara
tampilan dan sifat kedua tipe ini pun hamper serupa.kedua
tipe ini sama-sama non.magnetik,tanah karat,dan lebih
tanah pada suhu tinggi.perbedaan kedua seri ini ada pada
komposisi logam penyusunnya.seri 316 memiliki kandungan
kromium sebesar 16 %(kandungan kromium seri 304
berjumlah 18 % ),serta kandungan nikel sebanyak 10 % (
kandungan Nikel seri 304 sebesar8%).seian itu seri 316
mimiliki kandungan molybdenum (Mo )yang membuat seri
ini lebih tahan terhadap korosi pitting.
Untuk diketahui,korosi pitting merupakan korosi local yang
mengakibatkan lubang-lubang kecil pada permukaan
stainless steel.seri 316 pun banyak digunakan untuk
peralatan yang diletakan di lepas pantai,yang kerap
bersentuhan langsung dengan air laut.
pekerjaan pengelasan harus dengan orang profesional dalam
pengelasan terhadap sambungan pipa,dan secara
pendempulan Harus Rapi tidak ada pori2 atau lubang yang
tertinggal terhadap pengelasan,agar tidak terjadi keroposan
terhadap pipa.minimal pekerjaan ini memiliki sertifikat dalam
bidang pengelasan,sehingga secara bentuk,mutu,dan
kerapian sebagai nilai Sesuai pekerjaan Riling Pagar.

E. PEKERJAAN KAP ATAP


Pekerjaan konstruksi atap dikerjakan setelah kolom dan ring
balok sudah selesai dipasang dengan baik dan kokoh.
1. Pekerjaan Kuda-Kuda Baja Ringan
Baja ringan dengan merk Taso memiliki Ketebalan 0.75 mm
dan 1 mm dengan tinggi 7.5 cm dan lebar kaki 3.5 cm dan
panjang 6 meter perbatang.Rangka atap baja ringan
dilaksanakan dengan sistem gording dengan Rangka Baja
Ringan (pabrikasi) untuk rangka atap utama. Dipasang dengan
ukuran yang ditetapkan dalam gambar. Hasil akhir pasangan
harus rata dan tidak bergelombang.

Pemasangan harus rapi dan lurus. Apabila dijumpai


pemasangan yang tidak lurus, maka bagian tersebut harus
dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban Kontraktor.

2. Pas. Atap gelombang Bitumen Bergelombang ( Bitumen


selulosa )
Pasangan atap bitumen pada gording/ reng kuda-kuda dengan
mengunakan paku khusus untuk atap.Tiap sambungan diberi
tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik, minimal tindisan
antara satu lembar dengan lembaran lainnya 2,5 alur. Alur
harus dipasang merata (tidak bolak balik), sehingga hasil akhir
pasangan akan rapi.
Pemasangan harus Selang Seling dan rapi dan memenuhi
syarat-syarat sehingga tidak mengakibatkan kebocoran.
Apabila terjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka
bagian yang bocor tersebut harus dibongkar dan dipasang
baru.
Atap dipaku dengan menggunakan paku atap yang dipaku
pada setiap alur selang seling.
3. Pas. Perabung Atap
Pemasangan perabung ditempatkan pada tempat yang
disediakan, perabung dipasang untuk menutup dan mengunci
pertemuan kedua ujung atap dibagian puncak ( di atas papan
ruiter ). Tindisan antara antara satu perabung dengan lainnya
disesuaikan dengan persyaratan pabrik.
4. Pas. Bola-bola/Not Samping Atap
- Bagian listplank samping dengan lembar Bitumen bagian
atas disatukan.
- Bola – bola Bitumen disusun dan dipaku pada posisi
tersebut.
5. Pas. Papan List Plank GRC
Pekerjaan listplank GRC menggunakan bahan sesuai dengan
spesifikasi teknis dan mendapat persetujuan dari direksi,
dipasang double. Listplank dikerjakan sebelum atap zincalum
dipasang, supaya memudahkan dalam menjaga kesikuan dan
kelurusan konstruksi atap. Sebelum memasangnya ditarik
benang terlebih dahulu di sekeliling rangka yang akan
dipasang listplank supaya hasil pasangan lurus dan rata.

F. PEKERJAAN PENGECATAN

Pengecatan dikerjakan setelah semua konstruksi yang

memerlukan cat sudah selesai dan berfungsi dengan baik.

1. Cat dinding dengan Cat Tembok

Dinding yang sudah kering dibersihkan dari sisa sisa semen,

debu, kotoran dan minyak. Tembok diwall sealer dan dicat

dasar acrylic 100% kemudian permukaan dinding/tembok

digosok dengan kertas amplas kasar sampai halus. Peralatan

yang digunakan untuk mengecat yaitu : kuas, roller, bak

pengaduk, ember dan tangga. Cat diaduk sesuai dengan

petunjuk dari pabrik dan disetujui oleh pengawas, cat yang

sudah diaduk dituangkan ke bak, kemudian dicat lapis perlapis

arah vertikal hingga merata, selang waktu antara satu lapisan

dengan lapisan lain adalah 8 jam


2. Cat Plafon dengan Cat Tembok

Sebelum dicat, sambungan antar GRC diberi khusus (kasa)

kemudian permukaan plafon yang belum rata diplamir dan

didompol terlebih dahulu dengan menggunakan coumpound


dicampur dengan cat yang akan digunakan untuk plafon, kayu

profil yang berongga dan pertemuannya yang berlobang juga


diisi, kemudian digosok dengan kertas amplas. Bahan yang

digunakan untuk cat plafon adalah sama untuk pengecatan


dinding, cara pengerjaannnya pun sama hanya posisi plafon
tinggi dalam posisi mendatar, diperlukan cara khusus saat
menjalankan kuas cat di plafon.

3. Pek.Cat Kusen Pintu dengan Cat Minyak

Langkah pertama yang dilakukan dalam pekerjaan pengecatan

kayu adalah mendompol semua bidang kayu yang belum

merata dengan bahan dempul kayu dan dicampur dengan cat

yang sudah disetujui oleh pengawas ( termasuk warna cat )

atau direksi. Mendempul juga bertujuan untuk mengisi serat-

serat kayu, setelah itu digosok dengan kertas amplas sampai

rata dan halus. Cat minyak dicampur dengan tinner dengan

takaran standar dan pengecatan dilakukan sampai merata

dengan menggunakan kuas 3 inch.

4. Pek. Cat list plank dengan cat minyak

Semua bidang kayu didempul merata dengan bahan dempul

kayu dan dicampur dengan cat yang sudah disetujui oleh

pengawas ( termasuk warna cat ) atau direksi. Mendempul juga

bertujuan untuk mengisi serat-serat kayu, setelah itu digosok

dengan kertas amplas sampai rata dan halus. Cat minyak


dicampur dengan tinner dengan takaran standar dan

pengecatan dilakukan sampai merata dengan menggunakan

kuas 3 inch.

G.PEKERJAAN PERLENGKAPAN LUAR


1. Pek.Penutup Saluran Air Keliling
Pekerjaan Ini dikerjakan dengan tukang las.dengan sesuai
bentuk gambar dan mengutamankan kerapian pengelasan.
2. Pengadaan Tirai
Sesuai Spek Standar yang ada dengan ukuran lebar lobang
kosong 3 meter yang tahan terhadap panas dan hujan.

3. Pengadaan Bangku Taman


Pekerjaan Ini dikerjakan dengan tukang las.dengan sesuai
bentuk gambar dan mengutamankan kerapian pengelasan.

Tuapejat, 15 Februari 2023


Pejabat Pembuat Komitmen

TOHAP M. NABABAN, SH., M. Ec. Dev


19710722 199703 1 003

Anda mungkin juga menyukai