Anda di halaman 1dari 20

Tugas Kelompok

Makassar, 20 Oktober 2020


MAKALAH
“KARYA TULIS ILMIAH”

Disusun Oleh:
Kelompok 8

Mufidah Nurfadilah Arafah 11020200058


Muhammad Werfhin Aswar Anas 11020200059
Muhammad Fikri Reyhan 11020200060
Sarmila Mustakim 11020200061
A. Muhammad Nurdiansyah Darussalam 11020200062
Nabila Ameliah 11020200063
Reza Damayanti Saleh 11020200064
Lintang Dyah Ayu Pangukir 11020200065

Dosen : Dr. Sitti Rahmawati, M.Pd

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ucapan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu nya, tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dr. Sitti Rahmawati, M.Pd selaku dosen
mata kuliah Bahasa Indonesia, yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyusun makalah ini yang berjudul “Karya Tulis Ilmiah”. Dan juga kami
ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu memberikan
materi dan masukannya sehingga terselesainya makalah ini.
Dengan keseriusan dan ketekunan dalam pembuatan makalah karya ilmiah
ini, harapan kami dapat memberikan manfaat bagi teman-teman dan para
pembaca, khususnya memotivasi untuk memulai menulis karya ilmiah. Serta
dapat menjadi pembelajaran bagi kami dalam pembuatan sebuah makalah,
terkhusus dalam materi karya ilmiah.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi materi maupun dari tata
bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran
dari teman-teman demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah karya ilmiah ini, dapat menjadi inspirasi bagi
teman-teman dan pembaca, unuk memulai berkarya khususnya dalam hal tulis
menulis.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 20 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover.........................................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN:
1.1. Latar Belakang..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Karya Ilmiah...................................................................................2
2.2. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah.................................................................3
2.3. Persyaratan Penulisan Karya Ilmiah.................................................................5
2.4. Pengetikan Karya Ilmiah...................................................................................6
2.5. Penomoran Karya Ilmiah................................................................................10
2.6. Penyajian Karya Ilmiah...................................................................................13
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................15
3.2. Saran................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca.
Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan
untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar
hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan
tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai
upaya pengembangan dari tema terdahulu.
Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar
menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang)
ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya
dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah.
Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara
menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik
penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja,
tetapi juga harus gemar dan pintar menulis.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari karya ilmiah?
2. Bagaimana sistematika penulisan karya ilmiah?
3. Apa persyaratan penulisan karya ilmiah?
4. Bagaimana pengetikan karya ilmiah?
5. Bagaimana penomoran karya ilmiah?
6. Bagaimana penyajian karya ilmiah?

1
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui apakah pengertian dari karya ilmiah
2. Untuk mengetahui bagaimana sistematika penulisan karya ilmiah
3. Untuk mengetahui apa persyaratan penulisan karya ilmiah
4. Untuk mengetahui bagaimana pengetikan karya ilmiah
5. Untuk mengetahui bagaimana penomoran karya ilmiah
6. Untuk mengetahui bagaimana penyajian karya ilmiah

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Karya Ilmiah


Istilah karya ilmiah merupakan terjemahan dari "scientific paper" dalam
bahasa Inggris, yang berarti makalah ilmiah. Karya ilmiah sangat berkaitan erat
dengan dunia pendidikan dan dunia penelitian. Kebanyakan karya ilmiah yang
diterbitkan merupakan hasil dari berbagai riset yang dilakukan oleh lembaga
penelitian atau lembaga pendidikan. Secara umum, karya ilmiah dapat diartikan
sebagai karya tulis yang dibuat berdasarkan prinsip ilmiah, menurut data dan
fakta, baik itu berupa observasi, eksperimen, ataupun kajian pustaka. Karya ilmiah
juga dapat berarti suatu karya tulis dengan penyusunan berdasarkan kajian ilmiah.
Selain pengertian tersebut, pengertian karya tulis juga banyak dikemukakan
oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
 Suriasumantri, berpendapat bahwa karya ilmiah adalah salah satu tulisan
yang memuat argumentasi penalaran keilmuan serta dikomunikasikan
lewat bahasa tulisan yang baku dengan sistematis, metodis, dan sistesa
analitis.
 Eko Susilo, berpendapat bahwa karya ilmiah adalah suatu karangan atau
tulisan yang didapat sesuai sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, pemantauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun

2
menurut metode tertentu serta sistematika penulisan yang bersantun
bahasa, dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau
keilmuannya.
 Hery Firman, berpendapat bahwa karya ilmiah adalah laporan berupa
tulisan yang dipublikasikan atau dipaparkan dari hasil pengkajian atau
penelitian yang telah dilakukan, yang dalam penulisannya memperhatikan
kaidah dan etika kailmuan yang berlaku di masyarakat keilmuan.

2.2. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah


Sistematika penulisan karya ilmiah terbagi 3 bagian yaitu bagian awal, bagian
inti, dan bagian akhir
a. Bagian awal:
1. Halaman Judul
Halaman Judul berisi judul, sub judul, penulis, dan lembaga dimana
peneliti atau penulis bernaung.
2. Lembar persetujuan
Lembar persetujuan adalah rekomendasi atau persetujuan dari dosen
pembimbing bagi penulisan skripsi, thesis atau disertasi, atau lembar
persetujuan dari kepala / pimpinan lembaga dimana penulis bernaung.
3. Abstraksi
Abstraksi adalah gambaran sigkat dari keseluruhan hasil karya ilmiah
beserta penjelasan dimana dan bagaimana karya ilmiah itu dilaksanakan.
Dalam penulisan abtraksi dibedakan dengan tulisan keseluruhan. Abstraksi
biasanya hurufnya lebih kecil, formatnya lain dibanding isi tulisan, serta
penempatannya di halaman depan setelah judul.
4. Kata Pengantar
Kata Pengantar dari penulis karya ilmiah untuk mengantarkan apa yang
akan dibahas dalam karya ilmiah tersebut.
5. Daftar Isi

3
Memuat judul isi tulisan lengkap dengan halaman dimana judul tersebut
dimuat. Daftar isi ini memudahkan pembaca untuk menegetahui apa saja
yang ditulis dalam karya ilmiah tersebut.
6. Daftar Tabel (tentatif)
Berupa pemuatan judul judul dari tabel-tabel (jika ada), yang dipakai
untuk melegkapi data dalam tulisan karya ilmiah. Sama seperti daftar isi,
daftar tabel juga menunjukkan di halaman berapa tabel tersebut dimuat.
7. Daftar Gambar (tentatif)
Berisi daftar dari gambar-gambar yang dipakai untuk memperjelas
pemaparan data dalam karya ilmiah. Penulisannya sama dengan daftar
isidan daftar tabel.
8. Daftar Lampiran (tentatif)
b. Bagian Inti:
1. BAB I PENDAHULUAN
Adalah bab pertama karya ilmiah yang mengantarkan pembaca untuk
dapat menjawab pertanyaan. Pendahuluan memuat isi antara lain :
a. Latar Belakang Masalah
Latar belakang harus ringkas dan jelas tetapi mampu untuk
membangkitkan rasa ingin tahu atau interest dari pembaca serta mudah
dimengerti.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan apa saja yang ingin dijawab. Sekaligus
merupakan pernyataan yang lengkap dan terinci mengenai ruang
lingkup permasalahan yang akan diuraikan.
c. Tujuan Penulisan
Mengungkapkan sasaran yang hendak di capai dalam penulisan karya
ilmiah.
d. Manfaat Penulisan
Mengungkapkan manfaat penulisan yang sesuai dengan rumusan
masalah yang dibahas dalam karya ilmiah.

4
2. BAB II KERANGKA TEORITAS
Kerangka teoritas disebut dengan kajian pustaka atau kajian teoritis. Berisi
studi pustaka tentang materi yang disampaikan penulis.
3. BAB III PEMBAHASAN
Membahas tentang pokok-pokok yang terdapat dalam karya ilmiah.
4. BAB IV PENUTUP
Penutup memuat temuan pokok atau simpulan, implikasi dan tindak lanjut
penelitian karya ilmiah, serta saran atau rekomendasi yang diajukan.
c. Bagian Akhir:
a. Daftar Pustaka
Daftar pustaka digunakan untuk menyebutkan daftar yang berisi bahan-
bahan pustaka yang digunakan oleh penulis, baik yang dirujuk ataupun
yang tidak dirujuk dalam teks karya ilmiah.
b. Pernyataan Keaslian Tulisan
Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa yang ditulisnya
tidak merupakan hasil pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain
yang diakui sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri.
c. Lampiran
Bagian ini berisi keterangan keterangan yang dipandang penting dalam
penulisan karya ilmiah.
d. Riwayat Hidup
Riwayat hidup disajikan secara naratif dan menggunakan sudut pandang
orang ketiga (bukan menggunakan kata saya atau kami). Hal yang perlu
dimuat dalam riwayat hidup adalah biodata diri penulis

2.3. Persyaratan Penulisan Karya Ilmiah


1. Bahan dan jumlah halaman
Bahan yang digunakan yaitu kertas HVS, berukuran kuarto A4. Sampul
menggunakan kertas tebal. Huruf yang digunakan huruf standar Times
New Roman. Ukuran font 12, kecuali penulisan pada huruf pada sampul
biasanya menggunakan ukuran font 14-16. Jumlah halaman, skripsi antara

5
30-60 halaman, tesis antara 150-200 halaman, dan disertasi lebih dari 300
halaman, sedangkan paper atau makalah biasanya 5-15 halaman (Marzuki
1977 : 20, Arifin 2003 : 24).
2. Perwajahan atau tata letak
a. Margin
Kanan : 3 cm atas : 4 cm
Kiri : 4 cm bawah : 3 cm
b. Penulisan judul seperti prakata, daftar isi, daftar tabel, bab I
pendahuluan, dan seterusnya harus meggunakan huruf kapital
dengan letak di tengah-tengah (simetris). Batas penulisan judul dari
tepi 6 cm ke bawah, tanpa tanda baca apapun.
c. Penomoran
i. Angka yang biasanya digunakan adalah angka romawi
kecil, angka romawi besar dan angka arab. Angka romawi
kecil biasanya digunakan pada halaman judul, kata
pengantar, daftar isi, dll. Angka romawi besar biasanya
digunakan untuk menomori judul bab pendahuluan,
pembahasan dan penutup, sedangkan angka arab biasanya
digunakan untuk memberikan nomor halaman mulai bab
pendahuluan sampai halaman terakhir.
ii. Letak penomoran. Halaman judul, daftar isi, daftar tabel,
lampiran menggunakan angka romawi kecil yang
diletakkan bawah tengah-tengah lembar kerja (simetris).
iii. Penomoran sub bab. Penomoran sub bab dinomori dengan
angka-angka arab. Angka diberi titik, seperti 1.1. , 1.2. , dll.

2.4. Pengetikan Karya Ilmiah


Ketentuan-ketentuan dalam pengetikan sebuah karya tulis ilmiah dirinci
sebagai berikut:
1. Menggunakan software pengolahan kata dengan flatform Windows,
seperti MS Word, excel, dan lain-lain, atau flatform Linux, seperti

6
Open Office diperbolehkan asal boleh dibaca dengan Windows.
2. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran

Font 12 kecuali untuk:

a. Halaman judul sampul/luar (hardcover) dan halaman judul


dalam (softcover), yang menggunakan huruf tegak (kecuali
istilah asing) dan dicetak tebal (bold) dengan ukuran font mulai
12 sampai 16 (disesuaikan dengan panjang judul, lihat lampiran)

b. Catatan kaki (footnotes), yang menggunakan font ukuran 10.

3. Huruf tebal (bold) digunakan untuk judul dan sub-judul (sub-bab,


sub- sub-bab), memberi penekanan pembedaan, dan sejenisnya.

4. Huruf miring (italic) digunakan untuk istilah dalam bahasa asing atau
bahasa daerah, memberi penekanan, pembedaan (termasuk
pembedaan sub-judul yang hirarkinya tidak setingkat), dan sejenisnya.
Judul sub sub-sub-sub-bab dibuat dengan mengkombinasikan huruf
miring dan huruf tebal (italic-bold atau biold-italic). Judul sub sub-
sub-sub-bab dan seterusnya dibuat dengan huruf miring biasa (italic).
5. Batas tepi (margin):

a. Tepi atas : 4 cm

b. Tepi bawah: 3 cm

c. Tepi kiri : 4 cm

d. Tepi kanan : 3 cm

6. Sela ketukan (indensi) selebar 1 cm. Indensi tab dipakai pada baris
pertama alinea baru. Indensi gantung digunakan untuk daftar pustaka.
7. Spasi awal, bagian isi, dan bagian akhir:

a. Bagian awal dari karya ilmiah termasuk di dalamnya adalah


halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, abstrak,
riwayat hidup, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel daftar gambar
dan daftar lampiran. Spasi yang digunakan adalah:
1. Pernyataan ditulis dengan spasi tunggal.

7
2. Riwayat Hidup dan Kata Pengantar ditulis dengan spasi ganda.

3. Abstrak, antara 150-250 kata (dalam satu halaman) ditulis dengan


menggunakan spasi tunggal.

4. Daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran di susun


dengan menggunakan spasi tunggal.

b. Bagian isi karya ilmiah meliputi BAB I sampai BAB V, disusun dengan
menggunakan spasi ganda.
c. Bagian akhir karya ilmiah terdiri dari daftar pustaka, yang daftar
referensinya memakai spasi tunggal dan indensi gantung (jarak
antara referensi dengan spasi ganda), dan lampiran yang ditulis
dengan spasi tunggal atau disesuaikan dengan bentuk/jenis
lampiran.
8. Judul karya ilmiah, bab, sub bab, dan lain sebagainya

a. Judul karya ilmiah dengan bab, diketik dengan huruf besar/kapital,


dicetak tebal, tanpa singkatan (kecuali yang berlaku umum seperti
(PT., CV.) posisinya ditengah halaman, dan tanpa diakhiri tanda
titik. Perkecualian adalah judul pada halaman persetujuan seminar
dan pengesahan skripsi (dengan huruf bisaa, di cetak tebal).

b. Judul sub-bab diketik sejajar dengan batas tepi (margin) sebelah


kiri dengan menggunakan huruf A, B, C, dan seterusnya. Huruf
pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title case) kecuali
kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul sub-bab
di cetak dengan huruf tebal (bold)
c. Judul sub sub-bab dimulai angka 1, 2, 3, dan seterusnya. Huruf
pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title case) kecuali
kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul sub
sub- bab dicetak dengan huruf tebal (bold)
d. Judul sub sub-sub bab dimulai dengan huruf a, b, c, dan seterusnya.
Huruf pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title case)
kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul

8
sub sub-sub bab di cetak dengan huruf tebal-miring (bold-italic).
e. Judul sub sub-sub-sub bab dimulai mulai dengan angka 1), 2), 3)
dst. (tanpa titik), dan judul sub sub-sub-sub bab dimulai dengan
huruf a), b), c), dst. (tanpa titik). Huruf pertama setiap kata dimulai
dengan huruf besar (Title case) kecuali kata penghubung dan kata
depan, tanpa diakhiri titik. Dan sub sub-sub-sub bab dan sub sub-
sub-sub-sub-bab di cetak dengan huruf miring (italic).
f. Judul sub-bab, sub sub-bab, dan sub sub-sub-bab, dan seterusnya
(headings hierarchy) perlu dibedakan dengan rincian poin-poin
atau item-item (poin/item hierarchy). Penulisan headings hierarchy
di mulai dari A, B, C, lalu 1, 2, 3, kemudian a, b, c, dan seterusnya
dibuat sejajar dengan batas tepi kiri pengetikan (batas margin kiri).
Isi atau teksnya (alenia, kalimat) juga dibuat sejajar dengan batas
tepi kiri pengetikan dan awal kalimat dalam alenia baru dibuat
dengan indensi 1 cm). sementara penulisan points/items hierarchy
tidak sejajar dengan batas tepi kiri pengetikan (batas margin kiri),
melainkan mengikuti poin-poin/item-item di maksud atau posisinya
disesuaikan dengan memperhatikan estetika. Penggunaan angka
atau huruf awal untuk poin-poin atau item-item juga di sesuaikan
(bisa dimulai dari 1, 2, 3, atau a, b, c,).
g. Sepanjang memungkinkan, hindari penggunaan hirarki sub-judul
(headings hierarchy) yang terlalu banyak tingkatannya (sub sub-
sub- sub-bab dan seterusnya). Hal ini bisa dilakukan dengan
memanfaatkan penggunaan rincian poin-poin atau item-item
(point/items hierarchy).
9. Bilangan dan satuan:
a. Bilangan diketik dengan angka kecuali bilangan yang terletak pada
awal kalimat yang harus dieja. Contoh:
Umur mesin 10 tahun

Sepuluh perusahaan besar …. dan seterusnya.

b. Bilangan desimal ditandai dengan koma (contoh : Rp1.150,25)

9
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa tanda titik (kg, cm,
dan lain-lain).

d. Pecahan yang berdiri sendiri ditulis dengan angka, sedangkan pecahan


yang bergabung dengan bilangan bulat harus ditulis dengan huruf/dieja.
Contoh : tiga dua pertiga.

2.5. Penomoran Karya Ilmiah


Bagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, tabel, gambar, dan
persamaan.
a. Halaman
1. Bagian awal karya ilmiah: halaman judul sampai dengan intisari diberi
nomor halaman dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii...).
2. Bagian utama dan bagian akhir: Pendahuluan (Bab I) sampai dengan
halaman terakhir, memakai angka Arab (1, 2, 3...) sebagai nomor
halaman.
3. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas. Untuk halaman
yang memuat judul bab, nomor halaman ditulis di sebelah kanan
bawah.
4. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm
dari tepi atas atau tepi bawah.
b. Tabel
Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab. Sistem penomoran tabel
adalah rangkap dua yaitu nomor bab diikuti tanda titik kemudian nomor
tabel, contoh: Tabel 2.5, Tabel 3.8,Tabel 4.3, dan sebagainya (contoh
penomoran tabel dapat dilihat pada Lampiran 11). Dalam judul tabel dan
gambar, tanda titik (.) tidak dipakai di belakang angka terakhir dalam
penomoran deret digital yang lebih dari satu angka. Dalam penelitian, tabel
dapat membantu peneliti untuk menyajikan data atau informasi yang
berbentuk matriks. Pengaturan penulisan tabel adalah sebagai berikut.
1. Tabel harus mampu mengomunikasikan maknanya sendiri sehingga
pembaca dapat memahami tabel tersebut langsung tanpa perlu

10
membaca teksnya (self-contained). Karena itu penyajian tabel harus
dibuat secara jelas dan disajikan dengan rapi.
2. Dalam kemunculannya di dalam naskah, tabel biasanya diletakkan
setelah teks paragraf dimana tabel tersebut disebutkan. Akan tetapi,
hal ini dapat membuat tatanan yang kurang rapi seperti
memungkinkan adanya ruang kosong dalam halaman tersebut atau
bisa jadi tabel berpindah ke halaman selanjutnya. Oleh karena itu,
pada pengeditan tahap yang terakhir tabel dapat diletakkan: (1) tidak
harus tepat setelah paragraf di mana tabel tersebut disebutkan, dapat
jauh setelahnya asalkan masih dalam satu halaman; (2) sebelum
paragraf yang menyebutkan tabel tersebut, asalkan masih dalam satu
halaman.
3. Tabel-tabel kecil juga dapat dikelompokkan dalam satu halaman dan
masing-masing tabel mempunyai nomor dan judul masing-masing.
4. Setiap tabel harus mempunyai nomor dan judul. Nomor dan judul
tabel ditulis dari tepi kiri dan diletakkan di atas tabel. Judul tabel tidak
diakhiri dengan tanda titik. Judul tabel tidak ditebalkan.
5. Jika tabel terlalu besar dan lebar, ada beberapa langkah yang bisa
diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
a. Mengubah orientasi kertas menjadi memanjang (landscape). Jika
langkah ini diambil, bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah
kiri atas dan dilengkapi dengan nomor dan judul.
b. Membuat tabel bersebelahan, jika sebuah tabel panjangnya lebih
dari satu halaman tetapi lebarnya hanya setengah halaman, maka
tabel tersebut dapat dijadikan dua dan ditempatkan bersebelahan
dalam satu halaman. Pisahkan dua tabel tersebut dengan garis
vertikal di tengah halaman. Kedua tabel tetap mempunyai kepala
tabel.
c. Membuat tabel menjadi beberapa halaman yang berkelanjutan.
Jika langkah ini diambil, maka di setiap halaman harus tetap
dituliskan kepala tabelnya.

11
d. Memecah isi tabel menjadi beberapa tabel yang lebih kecil
sehingga ukurannya muat untuk ditampilkan dalam satu halaman.
e. Membuat dan mencetak tabel dalam ukuran aslinya (tanpa harus
diperkecil atau dipisah), dilipat sesuai dengan ukuran halaman
lain kemudian ditempatkan di dalam lampiran.
6. Kolom–kolom diberi nama (di dalam kepala tabel) dan juga dipastikan
agar pemisahan antara satu kolom dengan yang lain cukup tegas.
7. Tabel ditempatkan simetris di tengah.
8. Output dari perangkat lunak komputer (misal SPSS) tidak boleh di
copy dan paste menjadi tabel. Output tersebut diketik ulang untuk
menjadi tabel. Nama variabel singkatan diganti menjadi nama yang
lebih mudah dibaca. Misal, variabel OwnCon yang tertulis di program,
ditulis ulang menjadi Konsentrasi Kepemilikan, agar lebih mudah
dibaca dan dipahami.
9. Penulisan tabel dapat menjadi lebih mudah jika menggunakan
pengaturan table dalam perangkat lunak (seperti Microsoft Word).
c. Gambar
Gambar (termasuk bagan, grafik, foto, dan peta) diberi nomor dengan
angka Arab. Sistem penomoran gambar sama dengan sistem penomoran tabel.
Dalam judul tabel dan gambar, tanda titik (.) tidak dipakai di belakang angka
terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka. Karya
ilmiah seringkali membutuhkan gambar, yang meliputi grafik, bagan, foto,
peta, dan sebagainya, untuk menampilkan data atau informasi. Berikut adalah
tata cara menampilkan gambar dalam karya ilmiah.
1. Penyajian gambar harus bersifat self-contained, sehingga pembaca
tidak perlu membuka teks untuk memahami gambar tersebut. Karena
itu, penyajian gambar perlu dilengkapi dengan penjelasan yang
memadai. Aspek kerapian juga harus diperhatikan dalam penyajian
gambar.
2. Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar (tidak
dibedakan dalam penomoran).

12
3. Nomor gambar diikuti dengan judul gambar, dalam hal ini sebaiknya
menggunakan pengaturan caption pada perangkat lunak untuk
menghindari judul terpisah dari gambar. Nomor dan judul gambar
diletakkan di bagian bawah gambar dan ditulis mulai dari tepi kiri
tepat di bawah gambar.
4. Gambar tidak boleh dipenggal.
5. Keterangan gambar ditulis pada tempat-tempat yang kosong di dalam
gambar, tetapi tidak disarankan untuk ditampilkan pada halaman lain.
6. Bila gambar ditampilkan melebar sepanjang tinggi kertas (landscape),
maka bagian atas gambar harus diletakan di sebelah kiri kertas.
7. Ukuran gambar (panjang dan lebar) diusahakan dalam ukuran wajar
(jangan terlalu besar atau kecil).
9. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan
interpolasi atau ekstrapolasi.
10. Letak gambar diatur dengan simetris.

2.6. Penyajian Karya Ilmiah


a. Penulisan judul. Judul ditulis sekitar 4 cm dari garis tepi atas. Judul ditulis
dengan huruf kapital sepenuhnya dan tanpa diakhiri tanda baca apapun.
b. Maksud penyusunan. Maksud penyusunan skipsi dicantumkan di bawah
judul yang ditulis dengan huruf kapital pada semua awal kata kecuali kata
tugas.
c. Lembar persetujuan. Ada dua macam lembar persetujuan. Lembar pertama
merupakan lembar persetujuan dari pembimbing. Hal-hal yang
dicantumkan dalam lembar persetujuan yaitu: (1) teks skripsi oleh
(penulis) ini telah disetujui untuk diuji. (2) nama lengkap dan nomor induk
pegawai (NIP) pembimbing. Lembar kedua persetujuan adalah lembar
persetujuan yang berisi pengesahan skripsi oleh para penguji, ketua
jurusan, dan dekan. Pengesahan ini diberikan setelah diadakan revisi.
Dalam lembar persetujuan dosen penguji, dicantumkan tanggal, bulan, dan

13
tahun dilaksanakannya ujian, tanda tangan, nama lengkap dan NIP dari
tiap penguji.
d. Abstrak. Kata abstrak ditulis di bagian tengah halaman dengan huruf
kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda petik.
Nama penulis ditulid dengan jarak 2 spasi dari penulisan kata abstrak, di
tepi kiri dengan urutan: nama diakhiri titik, tahun lulus diakhiri dengan
titik, judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil dan diakhiri
dengan titik. Kemudian diikuti dengan kata skripsi diakhiri dengan koma,
diikuti dengan nama jurusan, nama fakultas, nama universitas dan diakhiri
dengan titik. Setelah itu dicantumkan nama dosen pembimbing. Dalam
abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan paling bawah teks
abstrak. Kata kunci berjumlah 3-5 buah. Kata kunci digunakan untuk
komputerisasi system informasi ilmiah. Kata kunci mempermudah
menemukan skripsi, tesis, dan disertasi beserta abstraknya. Teks abstrak
disajikan secara jelas, yang mencakup latar belakang, masalah yang
diteliti, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, dan simpulan. Teks
abstrak diketik dengan jarak spasi tunggal dengan panjang maksimal satu
halaman kuarto atau sesuai dengan jumlah kata maksimal 250 kata.
e. Prakata. Hal-hal yang dicantumkan dalam prakata antara lain: ucapan
terimakasih penulis untuk orang-orang, lembaga, organisasi, dan pihak-
pihak yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan
menyelesaikan skripsi. Tulisan prakata diketik dengan huruf kapital,
simetris di batas atas pengetikan tanpa tanda titik. Teks prakata diketik
dengan jarak 2 spasi. Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas
kuarto. Pada bagian akhir teks dicantumkan kota, bulan, tahun dan penulis.
f. Daftar isi. Dalam daftar isi dimuat judul bab, judul subbab dan judul
subsubbab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatan di
dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital. Judul subbab
diketik dengan huruf kapital pada huruf pertama saja. Daftar isi sebaiknya
menggambarkan garis besar keseluruhan isi.

14
g. Daftar tabel. Secara umum daftar tabel memuat nomor-nomor tabel, judul
tabel dan nomor halaman pemuatan di dalam teks. Judul tabel harus sama
dengan judul tabel yang ada dalam teks. Jarak spasi dalam daftar table
diketik dengan spasi ganda.
h. Daftar gambar atau daftar ilustrasi. Pada daftar gambar berisi nomor
gambar, judul gambar, dan halaman pemuatan gambar. Judul gambar
harus sama dengan judul gambar yang ada dalam teks. Jarak spasi dalam
daftar gambar diketik dengan spasi ganda.
i. Daftar lampiran. Secara umum, halaman daftar lampiran berisi nomor
lampiran, judul lampiran, dan halaman pemuatannya. Sama halnya judul
daftar tabel dan daftar gambar, judul daftar lampiran juga harus sama
dengan judul gambar yang ada dalam teks. Jarak spasi dalam daftar
gambar diketik dengan spasi ganda.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Secara umum, karya ilmiah dapat diartikan sebagai karya tulis yang dibuat
berdasarkan prinsip ilmiah, menurut data dan fakta, baik itu berupa observasi,
eksperimen, ataupun kajian pustaka. Karya ilmiah juga dapat berarti suatu karya
tulis dengan penyusunan berdasarkan kajian ilmiah. Penulisan karya ilmiah harus
rajin dan teliti dalam hal membaca dan mencatat konsep-konsep serta teori-teori
yang mendukung karya tulis ilmiahnya. Dengan demikian, karya tulis ilmiah yang
pembicaraannya bersifat objektif, berdasarkan data dan penyimpulan-penemuan di
dalamnya berpola induktif dan deduktif serta pembahasan datanya berdasarkan
rasio.

3.2. Saran
Kami membuat makalah ini untuk pembelajaran bersama. Kami mengambil
dari berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan

15
kekurangan, maka kami sarankan untuk mencari referensi yang lebih baik.
Apabila pembaca merasa ada kekurangan, dapat membaca sumber yang menjadi
referensi kami secara lengkap pada daftar pustaka makalah.

16
DAFTAR PUSTAKA

Abi Asmana. 2020. http://legalstudies71.blogspot.com/2019/12/karya-ilmiah-


pengertian-karya-ilmiah.html?m=1
Djuroto, Totok dan Suprijadi, Bambang. 2013. Menulis Artikel & Karya Ilmiah.
PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.
Dwiloka, Bambang dan Riana, Rati. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Rineka
Cipta: Jakarta
Mustadi, Ali. 2011. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta.
Mahasiswa FEB UGM. 2016. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis,
dan Disertasi. (hal. 16-18). Yogyakarta, FEB UGM.

Anda mungkin juga menyukai